04 05
Tahapan Siklus
Bencana Langkah Pengelolaan Bencana
pada Setiap Siklus Bencana
01
Pengertian dan Jenis Bencana serta
Kaitannya dengan Indonesia
Definisi “Suatu kejadian yang menyebabkan disrupsi daripada suatu
komunitas masyarakat yang menyebabkan terpencarnya manusia,
United Nations. 2009 UNISDR Terminology on Disaster Rsk Reduction. Geneva: United Nations International Strategy for Disaster Reduction; 2009.
Presiden Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Jenis Bencana
Berdasarkan penyebab :
Gempa dan tsunami Kegagalan pembangunan fisik dan Kegagalan pembangunan Kebakaran hutan dan
Aceh 2004 teknologi tatanan sosial masyarakat lahan di Riau
Ciottone GR, editor. Ciottone’s Disaster Medicine. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier; 2016.
Jenis Bencana
Berdasarkan UU No 24 Tahun 2007 :
Wabah penyakit
Kegagalan teknologi
Presiden Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
02
Ancaman, Kerentanan dan Kapasitas dalam
Menilai Risiko Bencana
Definisi
Ancaman
Aspek penyusun risiko bencana yang penting sebagai suatu kejadian atmosferik, geofisik atau hidrologis (alam)
yang berpotensi menimbulkan kerugian atau kerusakan (Benson dkk, 2007).
Kerentanan
Kondisi masyarakat yang mengarah pada ketidakmampuan menghadapi ancaman bencana (BPNB 2012)
Kapasitas
Kemampuan mengelola sumber daya dan kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga memungkinkan
untuk mempertahankan dan mempersiapkan diri, terutama memulihkan diri dengan cepat dari akibat bencana
(Bakornas, 2017). Kombinasi dari seluruh kekuatan dan sumberdaya masyarakat atau organisasi untuk dapat
mengurangi tingkat risiko bencana atau dampak suatu bencana (UN-ISDR 2004 dalam Sulistyani, (2016)).
Kapasitas merupakan kebalikan dari kerentanan, jika suatu kapasitas meningkat maka dapat mengurangi
kerentanan. Kapasitas dapat berupa komponen fisik dan non fisik (sosial).
Institut Teknologi Nasional. (2021). Risiko dan Desa Tangguh Bencana. Available from: http://eprints.itenas.ac.id/1587/5/05%20Bab%202%20242018116.pdf
Ancaman, Kerentanan, dan Kapasitas dalam
Menilai Risiko Bencana
Hubungan antara ancaman, kerentanan, dan kapasitas dalam pengkajian risiko bencana dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Kerentanan
Risiko Bencana ≈ Ancaman x
Kapasitas
Pendekatan ini digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara ancaman, kerentanan dan
kapasitas yang membangun perspektif tingkat risiko bencana suatu kawasan. Semakin besar tingkat
ancaman dan kerentanan suatu wilayah maka semakin besar tingkat risiko bencana, sedangkan
semakin tinggi kapasitas dalam menghadapi bencana di suatu wilayah maka semakin rendah tingkat
risiko bencana.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana
Pengkajian Risiko Bencana
Pendekatan untuk memperlihatkan ada potensi dampak
negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana
yang melanda. Potensi dampak negatif yang timbul
dihitung berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas
kawasan tersebut.
Pengkajian risiko bencana digunakan sebagai landasan
penyelenggaraan penanggulangan bencana di suatu
kawasan. Upaya pengurangan risiko bencana berupa :
1. Memperkecil ancaman kawasan
2. Mengurangi kerentanan kawasan yang terancam
3. Meningkatkan kapasitas kawasan yang terancam
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana
03
Siklus Bencana
Manajemen bencana merupakan rangkaian upaya kegiatan yang dilakukan
berdasarkan waktu dan jenis kegiatan untuk menangani bencana.
Terdapat perbedaan dalam fase siklus bencana pada beberapa literatur. Namun secara garis besar
dapat dibagi menjadi 4 fase manajemen bencana, yaitu fase mitigasi (mitigation), kesiapsiagaan
(preparedness), akut atau respon (response), dan pemulihan atau rehabilitasi (recovery).
Fase mitigasi dan kesiapsiagaan secara umum dilakukan sebelum bencana terjadi, namun secara
konsep upaya mitigasi dapat dilakukan pada fase lainnya. sementara dua fase lainnya, yaitu fase
respon dan fase pemulihan dilakukan setelah terjadi bencana. Fase pemulihan akan berlanjut kembali
ke fase mitigasi sehingga membentuk suatu siklus. Pembagian fase ini penting dilakukan agar
perencanaan dan penanggulangan bencana dapat lebih terfokus, karena setiap fase memiliki
karakteristik tersendiri.
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell; 2011.
Siklus Bencana
Mitigasi (Mitigation)
Upaya untuk mengurangi dampak
Rehabilitasi (Recovery)
04 Fase non-gawat darurat pasca
bencana atau menghilangkan
bencana yang terdiri dari upaya
kerentanan suatu komunitas
pengembalian seluruh sistem
terhadap bencana.
dalam suatu komunitas
01 03
Respons (Response)
Kesiapsiagaan (Preparedness) Upaya yang dilakukan sesaat
Derajat kewaspadaan dan kesiapan sebelum, ketika, atau setelah bencana
02
suatu komunitas atau masyarakat yang bertujuan untuk menyelamatkan
dalam menghadapi bencana. nyawa, dan mengurangi dampak
kerugian
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell; 2011.
Siklus Manajemen Bencana
Setiap fase dalam siklus manajemen bencana dapat berbeda-beda. Perbedaan dapat terjadi dari sisi
durasi maupun aktifitas yang dilakukan. Antara fase yang satu dengan fase yang lain bisa
tumpang tindih (overlap) dalam waktu, misalnya :
Fase respons bisa tumpang tindih dengan fase Upaya mitigasi dapat dilakukan juga pada fase
pemulihan respons
Upaya pemulihan rehabilitasi pasien bisa Untuk mengurangi dampak bencana akibat
dilakukan beriringan dengan gempa susulan, operasi dilakukan di RS
fase respons lapangan
Adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh lokasi atau jenis bencana yang terjadi.
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell; 2011.
Siklus Manajemen Bencana
di Indonesia…
Di Indonesia, kondisi geografis yang beraneka ragam menyebabkan perbedaan fase manajemen
bencana tersebut.
Bencana yang terjadi di lokasi yang jauh dari ibukota dan memerlukan akses pesawat terbang,
seperti bencana gempa Lombok dan Palu menyebabkan akses ke lokasi bencana sulit terputus akibat
bandara lumpuh dan jalan longsor. Pada keadaan tersebut, fase respons dapat berlangsung lebih lama
serta tim yang bertugas di awal akan ditangani oleh tim yang berada di sekitar lokasi bencana.
Berbeda dengan tsunami Banten akhir 2018 yang cepat ditangani. Dengan waktu kurang dari 2
minggu seluruh korban sudah bisa tertangani dan fase respon berakhir. Hal ini dipengaruhi akses ke
lokasi bencana yang dekat dengan Jakarta, sehingga bisa dengan cepat mencapai lokasi,
memberikan pertolongan, dan mengevakuasi korban.
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell; 2011.
04
Tahapan Siklus Bencana
Fase Mitigasi
Definisi Upaya untuk mengurangi dampak bencana atau menghilangkan
kerentanan komunitas terhadap bencana.
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell;
Fase Kesiapsiagaan
Definisi Kesiapsiagaan adalah derajat kewaspadaan dan kesiapan suatu
komunitas dalam menghadapi bencana. Fase kesiapsiagaan dan
persiapan menghadapi bencana adalah suatu fase manajemen bencana
yang dilakukan pada daerah yang rawan bencana atau sulit untuk
menghindar dari bencana.
Contoh Latihan bersikap aman pada saat gempa bumi terjadi dan evakuasi sesudah
gempa bumi terjadi, meliputi jalur evakuasi , pemasangan dan penggunaan
sinyal bahaya bencana, serta penyampaian kepada publik mengenai
kerentanan lokasi terkait terhadap bencana.
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell; 2011.
Fase Kesiapsiagaan
Definisi Upaya yang dilakukan sesaat sebelum, ketika, ataupun setelah
bencana yang bertujuan. Penanggulangan bencana pada fase respons
harus dilakukan dalam 72 jam pertama dan berlangsung dalam jangka
waktu jam, hari hingga 1 sampai 2 minggu.
Tujuan
Menyelamatkan nyawa, dan mengurangi dampak kerugian
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell; 2011.
Fase Rehabilitasi
Definisi Fase pemulihan sendiri diartikan sebagai fase non-gawat darurat pasca
bencana yang terdiri dari upaya pengembalian seluruh sistem dalam
suatu komunitas terdampak bencana kepada kondisi normal. Upaya
yang dimaksud berbeda bergantung kepada bencana, dan melibatkan
banyak instansi lintas sektor.
Paul BK. Environmental Hazards and Disasters: Contexts, Perspectives and Management. 1st ed. India: Wiley-Blackwell;
05
Langkah Pengelolaan Bencana pada Setiap
Siklus Bencana
Tahap Pra-Bencana
Tahap Pencegahan dan Mitigasi Tahap Kesiapsiagaan
Membuat peta atau denah wilayah yang Menyusun rencana pengembangan sistem
sangat rawan terhadap bencana peringatan, pemeliharaan persediaan dan
pelatihan personil.
Memberi penyuluhan serta pendidikan
yang mendalam terhadap masyarakat di Menyusun pencarian dan penyelamatan
wilayah rawan bencana.
Menyusun rencana evakuasi daerah yang
berisiko menghadapi bencana berulang
Membuat bangunan tahan terhadap
bencana tertentu
Langkah-langkah kesiapan tersebut
Pembuatan alarm bencana dilakukan sebelum peristiwa bencana
Ginanjar Y. Proses Penanggulangan Bencana. Kebencanaan Babel. 2018 [cited 23 February 2022]. Available from: https://bpbd.babelprov.go.id/proses-penanggulangan-bencana/
Tahap Saat Bencana
Tahap Tanggap Darurat
Menyelamatkan diri dan orang terdekat. Penentuan status keadaan darurat bencana
Lari atau menjauh dari pusat bencana Perlindungan terhadap kelompok rentan
Lindungi diri dari benda yang melukai diri. Pemulihan segera sarana prasarana vital
Ginanjar Y. Proses Penanggulangan Bencana. Kebencanaan Babel. 2018 [cited 23 February 2022]. Available from: https://bpbd.babelprov.go.id/proses-penanggulangan-bencana/
Tahap Pasca Bencana
Tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Ginanjar Y. Proses Penanggulangan Bencana. Kebencanaan Babel. 2018 [cited 23 February 2022]. Available from: https://bpbd.babelprov.go.id/proses-penanggulangan-bencana/