Anda di halaman 1dari 28

Berbagai Jenis Bencana,

Kaitannya dengan
Indonesia dan Siklus
Bencana
Silvia Khansa (1906351215)
PB-25
01
Pengertian
Bencana dan
Jenisnya
Bencana adalah serangkaian peristiwa mengancam dan mengganggu
kehidupan baik makhluk hidup dan material, disebabkan oleh faktor
alam dan/atau faktor non-alam serta faktor manusia sehingga
mengakibatkan kerugian berupa korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan sekitar, kerugian harta benda yang mengarah pada dampak
ekonomi, dan dampak psikologis.

— BNPB

Ariansyah, A., 2017. Definisi Bencana. [online] BNPB. Available at: <https://bnpb.go.id/definisi-bencana> [Accessed 17 March 2021].
Bencana adalah peristiwa atau kejadian di suatu daerah yang
mengakibatkan terjadinya kerusakan ekologi, kerugian
kehidupan manusia, dan memburuknya kesehatan serta
pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan
adanya bantuan luar biasa dari pihak luar.

— UU No 24 tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana
3 Jenis Bencana
Menurut UU No 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

Bencana Non- Bencana


Bencana Alam
Alam Sosial
02
Keterkaitan Jenis Bencana
dengan Indonesia dan
Contohnya
Kondisi Indonesia
Geografis Indonesia Kondisi Iklim dan
Terletak pada pertemuan Topografi
empat lempeng tektonik dan Iklim tropis dengan dua
bagian selatan dan timur musim dan kondisi batuan
Indonesia terdapat sabuk yang beragam sehingga
vulkanik. tanahnya subur

Keragaman Perkembangan Zaman


Suku bangsa, agama,
adat, dan budaya yang Pembangunan yang
sangat kaya dan beragam pesat dan kemajuan
ilmu teknologi
Ariansyah, A., 2017. Definisi Bencana. [online] BNPB. Available at: <https://bnpb.go.id/definisi-bencana> [Accessed 17 March 2021].
Bencana Alam Bencana Non-alam Bencana Sosial

Contoh gempa bumi, tsunami, gagal teknologi, gagal konflik sosial antar kelompok
gunung meletus, banjir, modernisasi, epidemi, atau antar komunitas
kekeringan, angin topan, wabah penyakit, kecelakan masyarakat, teror, perang
kebakaran hutan, dan transportasi, kegagalan antar suku, tawuran (skala
kejadian antariksa/benda- konstruksi/teknologi, dampak kecil), penjajahan, demo.
benda angkasa. industri, ledakan nuklir,
pencemaran lingkungan

Bencana di Tsunami di Aceh tahun 2004, Covid-19, jatuhnya pesawat konflik sosial di Buton
Indonesia meletusnya Gunung Sriwijaya air SJ-182, dan Provinsi Sulawesi Tenggara
Krakatau tahun 1883, dan kecelakaan di industri pada Juni 2019 dan
gempa dan tsunami di Palu kerusuhan sosial di Papua
Donggala tahun 2018 dan Papua Barat pada
Agustus 2019.
03
Ancaman, kerentanan dan
kapasitas dalam menilai risiko
bencana
Ancaman
Suatu kejadian yang berpotensi menyebabkan
terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa, dan
hilangnya harta benda. Apabila terjadi dapat
menimbulkan bencana. Ancaman dianggap sebuah
bencana (disaster) jika telah mengakibatkan adanya
korban dan kerugian. Ancaman dikategorikan menjadi
3 kelompok, yaitu:
● Ancaman alami (Natural Hazard).
● Ancaman teknologi (Technological Hazard).
● Ancaman yang disengaja (Intentional Hazard).
Kerentanan (Vulnerability)
Kerentanan adalah kondisi yang menentukan apakah
bahaya yang terjadi nantinya dapat menimbulkan
bencana atau tidak. Kerentanan dapat mempengaruhi
kemampuan masyarakat dalam melakukan
pencegahan, mitigasi, persiapan dan tindak-tanggap
dari dampak bahaya. Berikut jenis-jenis kerentanan:
1. Kerentanan Fisik
2. Kerentanan Sosial
3. Kerentanan Mental
4. Kerentanan Ekonomi
5. Kerentanan Lingkungan
Kapasitas (Capacity)
Kapasitas adalah kemampuan dalam memberikan
tanggapan terhadap situasi tertentu yang ada dengan
ketersediaan sumber daya (fisik, manusia, keuangan
dan lainnya). Penilaian kapasitas dilakukan dengan
mengidentifikasi kekuatan dan sumber daya baik pada
setiap individu, rumah tangga, maupun masyarakat dan
identifikasi kemampuan komunitas di desa/kelurahan
pada setiap sektor (sosial, ekonomi, keuangan, fisik dan
lingkungan).
04
Peraturan penanganan
bencana di Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2019 Tentang
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Penanggulangan Krisis Kesehatan
Nomor 17 Tahun 2018 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Dalam Keadaan Tertentu

Undang-undang Republik Indonesia no. 24


Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Bencana
nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
05
Siklus bencana
Menurut UU No. 24 Tahun 2007,
Manajemen bencana adalah proses
dinamis, berkelanjutan, dan terpadu
untuk meningkatkan kualitas
langkah-langkah dalam observasi
dan analisis bencana melalui
pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, peringatan dini,
penanganan darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi bencana

Egsa.geo.ugm.ac.id. 2020. Desa Donorejo, Bergerak Bersama Wujudkan Desa


Tangguh Bencana
06
Tahapan siklus bencana
Pra Bencana

Pencegahan Kesiapsiagaan
Upaya untuk mencegah Rangkaian kegiatan untuk antisipasi
bahkan meniadakan 02
bencana melalui pengorganisasian →
bencana peringatan dini

Mitigasi Bencana
01 03
Rangkaian bencana untuk mengurangi
risiko dari bencana melalui
pembangunan fisik dan peningkatan
kemampuan menghadapi bencana
BPBD. 2019. Bencana dan Manajemen Bencana. [online] available at: <
https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana/> [Accessed 24 March 2021]
Saat Bencana
Tanggap Darurat
Tanggap darurat adalah kegiatan yang dilakukan segera ketika kejadian bencana terjadi
untuk menangani dampak buruk yang dihasilkan. Berikut kegiatan yang dilakukan ketika
tahap tanggap darurat, yaitu:
● Pengkajian lokasi, kerusakan dan sumberdaya secara tepat
● Penentuan status keadaan darurat bencana yang terjadi
● Penyelamatan masyarakat terdampak bencana
● Pemenuhan kebutuhan dasar dan pengungsian
● Perlindungan kelompok masyarakat rentan
● Pemulihan segera terhadap prasarana dan sarana vital
Pasca Bencana

Rehabilitasi Rekonstruksi
Perbaikan aspek pelayanan Perumusan kebijakan dan upaya
publik hingga terjadinya berupa langkah nyata yang
normalisasi kegiatan di terencana dan berkelanjutan untuk
wilayah bencana membangun kembali sarana dan
sistem seluruh aspek
07
Langkah pengelolaan bencana
di tiap tahap siklus bencana
Tahap Pre-Impact

Early Detection Mitigasi


Melakukan penyusunan Pembangunan fisik dan non
rencana tanggap darurat fisik melalui perundang-
undangan dan pelatihan
kebencanaan

Early Warning Evacuation


Pemberian tanda
Pemindahan dan penyelamatan
peringatan terjadinya
korban ke lingkungan yang
bencana yang accessible,
aman dan nyaman untuk
immediate, coherent, dan
mendapat pertolongan medis
official
Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan
● Pengenalan dan analisis bahaya
serta risiko dari bencana
● Persiapan rencana untuk
melakukan evakuasi dan
mobilisasi
● Memberikan pelatihan
kebencanaan kepada
masyarakat beserta simulasi
● Maksimalisasi koordinasi
dengan manajemen komunikasi
yang baik dan mekanisme
respon yang efektif
● Penerapan early warning
Tahap Trans Impact
Rapid Assessment and
Respond Triage
Melakukan penyelamatan Prioritaskan pertolongan korban
korban dan harta benda, berdasarkan beban cedera dan
juga penyelamatan penyakit termasuk kebutuhan
prioritas transportasi

Evacuation First Treatment


Pemindahan korban ke Melakukan pertolongan
tempat aman untuk pertama pada korban
mendapat pertolongan lebih terdampak bencana
lanjut
Response
● Menentukan status darurat
bencana oleh pemerintah
setempat dan pemerintah daerah
● Melakukan penyelamatan dan
evakuasi oleh tim ahli dan
masyarakat
● Memberikan perlindungan
berupa kebutuhan dasar
● Mempersiapkan obat-obatan
dasar untuk masyarakat
terdampak bencana
Tahap Post-Impact

Capacity building Pembangunan


Pembangunan sarana
masyarakat sarana sosial
dan prasarana dasar

Membantu Pemulihan bisnis dan


masyarakat perbaikan ekonomi
rumah
Daftar Pustaka
Ariansyah, A., 2017. Definisi Bencana. [online] BNPB. Available at: <https://bnpb.go.id/definisi-bencana> [Accessed 17
March 2021].
BPBD. 2019. Bencana dan Manajemen Bencana. [online] available at: <https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana/>
[Accessed 24 March 2021]
Gad-el-hak, M. 2008. Large-scale disaster: prediction control and mitigation. New York: Cambridge University Press
World Health Organization. 2006. A Mass Casualty Management Trainer’s Manual. Nepal : Ministry of Health and
Population, Department of Health Services Epidemiology and Control Division.
Who.int. 2002. Disasters & Emergencies. [online] Available at: <https://apps.who.int/disasters/repo/7656.pdf> [Accessed 16
March 2021].
Koenig, Kristi L, and Carl H Schultz. Koenig And Schultz's Disaster Medicine. Cambridge: Cambridge University Press,
2010
Thank You

Anda mungkin juga menyukai