A. PENGERTIAN BENCANA
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor
tersebut.” Sehingga Bencana adalah kejadian yang disebabkan baik alam ataupun
B. JENIS BENCANA
Vulkanik.
seperti
Gagal teknologi
Gagal modernisasi
dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi
tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam
kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu (BNPB, 2017). Berdasarkan Permenkes Nomor 949
Penyakit menular
Keracunan makanan
penghambatan
Teror, dll
Bencana sering sekali terjadi di Indonesia. Hal ini dikarenakan berbagai faktor,
lempeng tektonik serta berada di Ring Of Fire, sehingga sangat rentan untuk
Keragaman suku dan budaya membuat setiap rakyat dari daerah yang berbeda
Indonesia.
•Lokal (Gempa Bumi Yogyakarta 2006, Gempa Bumi Sumatra Barat 2009, Erupsi
Gunung Merapi 2010, Bencana Asap dan Karhutla 2015, Tsunami Metawai 2010)
•Nasional (Contoh: Tsunami Aceh 2004, Gempa Flores 1992, Tsunami Flores
•Internasional
E. BERDASARKAN PENYEBAB
•Bencana alam: diakibatkan oleh peristiwa alam (contoh: gempa bumi, gunung
•Bencana non alam: diakibatkan oleh peristiwa non alam (contoh: gagal teknologi,
A. ANCAMAN
B. KERENTANAN
bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan
Kerentanan politik
C. KAPASITAS
DAN KAPASITAS
Risk (R) = H x V / C
R risiko
H ancaman
V kerentanan
C kapasitas
Penanggulangan Bencana
Rehabilitasi
Pelayanan Kesehatan
12/MENKES/SK/I/2002
2013
Sakit
Penanggulangan Bencana
949/Menkes/SK/VIII/2004
(KLB)
145/MENKES/SK/I/2007
a. Pencegahan
- Pengertian: serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
- Aktivitas yang dilakukan:
1) penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana;
2) pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini;
3) penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar;
4) pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang mekanisme
tanggap darurat;
5) penyiapan lokasi evakuasi;
6) penyusunan data akurat, informasi, dan pemutakhiran prosedur tetap
tanggap darurat bencana;
7) penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan untuk
pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana.
b. Mitigasi
- Pengertian: serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
- Aktivitas yang dilakukan:
1) pelaksanaan penataan ruang;
2) pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan;
3) penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan baik secara
konvensional maupun modern.
* nah oleh karena itu, mitigasi kebagi jadi 2 yaitu mitigasi struktural (poin
1 &2) sama mitigasi nonstructural/edukasi (poin 3)
c. Peringatan Dini
- Pengertian: serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana
2. Kesiapsiagaan (Preparedness)
Situasi terdapat potensi bencana (pra bencana)
Pengertian (UU No.24 Tahun 2007): serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Kegiatan yang dilakukan:
1) penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan
bencana;
2) pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini;
3) penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan
dasar;
4) pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang
mekanisme tanggap darurat;
5) penyiapan lokasi evakuasi;
6) penyusunan data akurat, informasi, dan pemutakhiran prosedur
tetap tanggap darurat bencana;
7) penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan untuk
pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana.
b. Rehabilitasi
- Pengertian: Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
1. Perencanaan
a. Dibuatnya rapat Koordinasi Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB)
dan rapat Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)
b. Rapat tersebut dihadiri oleh 70 kabupaten/kota yang pada tahun
2018 difasilitasi oleh BNPB menyusun dokumen KRB dan RPB,
serta 22 kabupaten/kota yang difasilitasi untuk penyusunan
dokumen yang sama di tahun 2019. Selain itu, diserahterimakan
dokumen KRB dan RPB kepada kabupaten/kota yang difasilitasi
penyusunannya pada tahun 2018 oleh BNPB.