Anda di halaman 1dari 34

INDONESIA RAWAN BENCANA

PERTEMUAN 4
ABDUL CHALIK MEIDIAN
PRODI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS FISIOTERAPI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
1. Mahasiswa mampu memahami kondisi indonesia yang
rawan bencana
2. Mahasiswa mampu memahami dasar manajemen bencana
di indonesia
Indonesia Rawan Bencana
• Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris
katulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra
dengan kondisi alam yang memiliki berbagai keunggulan
• Namun dipihak lain posisinya berada dalam wilayah yang
memiliki kondisi :
– geografis,
– geologis,
– hidrologis, dan
– demografis
 yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekwensi yang cukup
tinggi, sehingga memerlukan penanganan yang :
 sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
JENIS BENCANA
1.Bencana alam
2.Bencana non alam
3.Bencana sosial
Bencana alam
• Berupa :
1. Gempa bumi karena alam
2. Letusan gunung berapi
3. Angin topan
4. Tanah longsor
5. Kekeringan
6. Kebakaran hutan/lahan karena faktor alam
7. Hama penyakit tanaman
8. Epidemi
9. Wabah
10. Kejadian luar biasa
11. Kejadian antariksa/benda-benda angkasa
Bencana nonalam
• Berupa:
1. Kebakaran hutan/lahan yang disebabkan oleh
manusia
2. Kecelakan transportasi
3. Kegagalan konstruksi/teknologi
4. Dampak industri
5. Ledakan nuklir
6. Pencemaran lingkungan
7. Kegiatan keantariksaan
Bencana sosial

• Berupa:
1.Kerusuhan sosial
2.Konflik sosial dalam masyarakat
yang sering terjadi
PENGANTAR MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Provinsi DKI JAKARTA
Bencana Tsunami Bencana Gempabumi
Aceh dan Sumatra Utara Yogyakarta dan Jawa Tengah
Desember 2004 Mei 2006

Bencana Tsunami Pangandaran


Juli 2006

UU NO. 24 TAHUN 2007


TTG PENANGGULANGAN
BENCANA
9
DEFINISI BENCANA
• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
• (UU NO. 24 TAHUN 2007 TENTANG
PENANGGULANGAN BENCANA)

10
JENIS BENCANA

11
ANCAMAN BENCANA
DI INDONESIA
ANCAMAN BENCANA ANCAMAN BENCANA
NO (HAZARD)
NO (HAZARD)
1 Gempa Bumi 8 Erosi

2 Tsunami 9 Banjir

3 Letusan Gunung berapi 10 Gelombang Ekstrim dan Abrasi

4 Gerakan Tanah 11 Cuaca Ekstrim/Puting Beliung


Kebakaran Gedung dan
5 12 Kegagalan Teknologi
Pemukiman

6 Kekeringan 13 Epidemi dan Wabah Penyakit

7 Kebakaran Hutan dan Lahan 14 Konflik Sosial

12
PENANGGULANGAN
BENCANA
• Serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang berisiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

• (UU NO. 24 TAHUN 2007 TENTANG


PENANGGULANGAN BENCANA)

13
PARADIGMA PENANGGULANGAN BENCANA

o Tahun 60-an o Tahun 80-an o Tahun 90-an o Tahun 2000-an


o Fokus pada o Fokus pada upaya o Fokus pada faktor o Fokus pada
upaya pengenalan penyebab peningkatan
pemberian bahaya dan terjadinya kemampuan dalam
bantuan saat perilaku yang kerentanan dan mengelola dan
bencana. menimbul-kan dikaitkan dgn mengurangi risiko
kerentanan. sektor pembangu- dan dampak
nan bencana.

14
ELEMEN BENCANA (1)

15
ELEMEN BENCANA (2)

• Besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban manusia,


kerusakan dan kerugian ekonomi yg disebabkan oleh bahaya
tertentu di suatu daerah pada suatu waktu tertentu.
• Resiko biasanya dihitung secara matematis, merupakan
probabilitas dari dampak atau konsekuesi suatu bahaya.
16
ELEMEN BENCANA (3)

17
SIKLUS MANAJEMEN
BENCANA
BENCANA

Tanggap
Kesiapsiagaan Darurat

Rehabilitasi
Pencegahan
dan Mitigasi Dan
Rekonstruksi

18
PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA

19
MANAJEMEN BENCANA

PENCEGAHAN

MITIGASI

KESIAPSIAGAAN
SIAGA DARURAT

PERINGATAN DINI
TANGGAP DARURAT REHABILITASI

PEMULIHAN REKONSTRUKSI

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA

20
PENCEGAHAN

 Definisi :
Upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana (jika mungkin dengan
meniadakan bahaya).
 Misalnya :
o Melarang pembakaran hutan dalam
perladangan
o Melarang penambangan batu di daerah yang
curam. 21
KESIAPSIAGAAN

 Definisi :
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.
 Misalnya :
Penyiapan sarana komunikasi, pos komando,
dan penyiapan lokasi evakuasi.
22
PERINGATAN DINI

 Definisi :
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang
kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang.
 Peringatan dini harus :
Menjangkau masyarakat (accesible), Segera
(immediate), Tegas tidak membingungkan
(coherent), dan Bersifat resmi (official).
23
FLOOD EARLY WARNING SYSTEM
(FEWS) JAKARTA
OUTPUT PENERIMA
INFO
INPUT PROSES
BMKG GROUP MEMBER
(WEB,
WHATSAPP,
EMAIL) GROUP MEMBER
WHATSAPP
INFO TMA
DINAS TATA
PUSDATIN
BBM
AIR
(RADIO,
BPBD

SIAGA

SIAGA
PROVINSI

SIAGA
WHATSAPP) TWITTER

2/1
DKI

3
MASYARAKAT UMUM

4
FACEBOOK
AWLR
(WEB) JAKARTA
WEBSITE WARGA DI AREA & SUNGAI TERTENTU
YANG BERPOTENSI BANJIR
SUMBER
LAINNYA
(WEB)
DWS
SMS BROADCAST

WARGA DI SEPANJANG SUNGAI


TERTENTU YANG BERPOTENSI
BANJIR (KONFIRMASI 112)

24
25
MITIGASI BENCANA
 Definisi :
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
 Bentuk Mitigasi:
o Mitigasi struktural (membuat bendungan, tanggul
sungai, rumah tahan gempa, dll.)
o Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-
undangan, pelatihan, dll.)

26
27
STATUS KEADAAN DARURAT (1)

Definisi :
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan.
Meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan,
serta pemulihan prasarana dan sarana.

28
STATUS KEADAAN DARURAT (2)

Status Keadaan Darurat dimulai


sejak :
Siaga Darurat
Tanggap Darurat
Transisi dari Darurat ke Pemulihan

29
Siaga Darurat Bencana :
Suatu keadaan terdapat potensi bencana, yang merupakan peningkatan
eskalasi ancaman yang penentuannya didasarkan atas hasil pemantauan
yang akurat oleh instansi yang berwenang dan juga mempertimbangkan
kondisi nyata/dampak yang terjadi di masyarakat.

Tanggap Darurat Bencana :


Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan,
serta pemulihan prasarana dan sarana.

Transisi Darurat Bencana ke Pemulihan


Keadaan dimana penanganan darurat bersifat sementara/permanen
(berdasarkan kajian teknis dari instansi yang berwenang) dengan tujuan
agar sarana prasarana vital serta kegiatan sosial ekonomi
masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak berlangsungnya
tanggap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.

30
31
REHABILITASI

 Definisi :
• Perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai
tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.

32
REKONSTRUKSI

 Definisi :
• Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada
tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, bangkitnya peran serta
masyarakat pada wilayah pascabencana.

33
TERIMA KASIH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PROVINSI DKI JAKARTA

JAKARTA SIAGA : 112


Tel. +62 21-3822078
Fax. +62 21-3441355, 021.3521623
Email : bpbd.dki.jakarta@gmail.com
SMS Center : +62 817 - 6 - 911 – 911
Follow Us @ BPBDJakarta

Anda mungkin juga menyukai