Anda di halaman 1dari 25

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN DALAM BENCANA


DAN TANGGAP DARURAT

Sadya Bustomi I Pertemuan ke 2


RISIKO
RISIKO RISIKO LINGKUNGAN
Kemungkinan hilangnya Probabilitas dari
nyawa, cedera, atau kerusakan lingkungan
kehancuran, dan sehingga menghambat
kerusakan akibat kinerja untuk mencapai
bencana dalam jangka sebuah tujuan
waktu tertentu.
Faktor geografi dan
iklim
Faktor
FAKTOR
demografi
RISIKO
Faktor Kesehatan,
sosial, ekonomi,
politik
Faktor
Lingkungan
Faktor Geografi dan iklim

● Persebaran gunung
vulkanik
● Interaksi lempeng
tektonik
● Kekuatan angin
● Struktur tanah
● Kondisi iklim
Faktor Demografi

• Populasi penduduk
• Keberagaman etnis, budaya dan agama
• Tingkat pendidikan
• Umur
• Kecepatan mobilitas
Faktor Kesehatan, sosial, • Gizi
ekonomi dan politik • Imunisasi
• Pandemi penyakit
• Angka kemiskinan
• Pekerjaan
• Tingkat pendapatan
• Krisis ekonomi
• Urbanisasi
• Desentralisasi
Faktor Lingkungan

adalah masuknya hasil kegiatan manusia ke dalam suatu wilayah tertentu,


sehingga kualitas lingkungan wilayah tersebut menjadi berubah dan tidak
sesuai lagi dengan peruntukannya

Pencemaran Tanah
Pencemaran Air
• Zat kimia berlebihan (pestisida &
• Zat kimia berlebihan (pestisida & insektisida)
insektisida) • Pengambilan hasil tambang yang
• Sisa industry berlebihan
• Kebocoran & tabrakan kapal • Pengambilan air tanah yang
tanker di laut berlebihan
• Eksplorasi sumber daya air • Tata guna lahan yang tidak tepat.
berlebihan • Pembuangan sampah anorganik
yang sulit diuraikan

Pencemaran Udara Degradasi Lingkungan


Kegiatan di dalam pabrik-pabrik, • Reklamasi pantai tanpa
kendaraan bermotor yang tidak perhitungan kelestarian
lolos uji emisi
alam
• Penebangan hutan
• Penambangan pasir dan
batu
• Penipisan lapisan ozon
Definisi Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam


dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor sosial sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Sumber : Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007


Contoh Bencana

(1) (2) (3)

(4) (5) (6)


Contoh Bencana

(7) (8) (9)

(10) (11) (12)


Bencana Alam
Bencana Alam adalah bencana yang 
diakibatkan  oleh  peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh  alam antara
lain berupa gempa bumi,  tsunami,  gunung 
meletus,  banjir,  kekeringan,   angin  topan,  dan 
tanah  longsor
Bencana Non Alam
• Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian  peristiwa  nonalam  yang  antara  lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit (Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana).
• Bencana Non Alam ini cenderung terjadi akibat ulah
manusia atau pun kealpaan manusianya. Seperti
kegagalan teknologi dan kegagalan modernisasi.
Bencana Sosial (Manusia)
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan
teror.
Kejadian Bencana di Indonesia Tahun 2018

Sumber : http://pusatkrisis.kemkes.go.id/pantauan_bencana
Jenis Bencana Yang Terjadi di Indonesia
Wabah
Penyakit
Gelombang Konflik
Kekeringan pasang/Badai Sosial/
Gempa
Bumi Tanah Kecelakaan Keracunan
Kebakaran
Longsor Industri
Banjir hutan dan lahan

Gempa Banjir dan


Letusan
Bumi dan Kebakaran Tanah Longsor
gunung
Tsunami KLB-
berapi
Angin Putting Penyakit Gagal Teknologi
Beliung
Banjir
Kecelakan Teror/
Bandang
transport Sabotase
asi
Siklus Penanggulangan Bencana
Pra Bencana-Pencegahan
Tujuan mengurangi/menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman maupun kerentanan pihak yang terancam bencana (UU no 24 tahun
2007).

Tindakan pencegahan yg dapat dilakukan antara lain :


a) Membuat peta daerah bencana
b) Mengadakan dan mengaktifkan isyarat-isyarat tanda bahaya
c) Menyusun rencana umum tata ruang
d) Menyusun perda mengenai syarat keamanan, bangunan pengendalian limbah
e) Pengadaan peralatan/perlengkapan ulangan bantuan operasional
f) Membuat prosedur tetap, pentunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
bencana
g) Perbaikan kerusakan lingkungan
Pra Bencana-Mitigasi
Mitigasi: serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
bencana .

Dua bentuk mitigasi:


1. mitigasi struktural (membuat bendungan, tanggul sungai, dll)
2. mitigasi non struktural (peraturan, tata ruang, pelatihan, termasuk spritual)

Beberapa upaya mitigasi:


a. menegakkan peraturan yang telah ditetapkan
b. memasang tanda-tanda bahaya/larangan
c. membangun pos-pos pengamanan, pengawasan/pengintaian
Pra Bencana - Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna . Misalnya menyiapkan sarana
komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi
evakuasi, rencana kontijensi, dan sosialisasi
peraturan/pedoman penanggulangan bencana
Saat Bencana- Tanggap Darurat
Tanggap darurat (response) adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, meliputi :
(1) Penilaian cepat kesehatan (Rapid Health Assessment)
(2) Penyelamatan dan evakuasi korban,
(3) Pemenuhan kebutuhan dasar
(4) Perlindungan terhadap kelompok resiko tinggi
kesehatan
Tim Tanggap Darurat
Pasca Bencana- Pemulihan
• Pemulihan (recovery) adalah serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena
bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan
melakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi
• Pemulihan meliputi pemulihan fisik dan non
fisik
Pergeseran Paradigma Penanggulangan
Bencana
Paradigma Lama Paradigma Baru
Bersifat response Pengurangan risiko (pencegahan dan
kesiapsiagaan)
Penanganan sektoral Multi sektor (misal: pemadaman
kebakaran hutan dan lahan oleh multi
sektor dalam BNPB
Sistem sentralistik Desentalistik (perkecualian untuk kondisi
emergensi tetap harus ada unsur
sentralistik/komando)
Cara-cara konvensional Holistik, penanganan dilakukan pada
semua fase, mulai dari prabencana, saat
bencana dan pasca bencana dan
dilakukan oleh pemerintah, masyarakat,
dan dunia usaha
Anggaran urusan Peran  serta masyarakat dan dunia usaha
pemerintah

Anda mungkin juga menyukai