Anda di halaman 1dari 34

Modul 7

Pengembangan Portofolio Adaptasi


Berbasis Resiliensi

Dr. Dian Afriyanie


Pelatihan “Membangun Ketahanan Air”
Selasa, 3 Oktober 2023
Pengembangan
Dari Risiko menuju Resiliensi Portofolio Adaptasi
berbasis Resiliensi

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Dari Risiko menuju Resiliensi
Dr. Dian Afriyanie (2022)
(Mengapa perlu)
Transformasi menuju
Resiliensi?
1. Kompleksitas Risiko semakin tinggi.
▪ Hazard semakin unpredictable.
▪ Kerentanan semakin kompleks.
▪ Keterpaparan meningkat.
2. Adaptasi memiliki batasnya (adaptation
limits) dalam mengurangi risiko.
▪ Pengelolaan hazard.
▪ Pengurangan kerentanan.
▪ Pengurangan keterpaparan.
Adaptation limits: the point at which an actor’s objectives
(or system needs) cannot be secured from intolerable risks
through adaptation actions.

Sumber:IPCC AR6: Impact, Adaptation and Vulnerability, 2022


Dr. Dian Afriyanie (2022)
Kompleksitas Risiko
1. Menyebabkan bencana yang
saling terhubung
▪ Dapat terjadi bersamaan.
▪ Dapat diakibatkan oleh prilaku
individu atau kolektif
masyarakat. Sumber: Interconnected Disaster Risks (UNU-EHS, 2022)

▪ Memiliki akar penyebab yang


sama.
2. Akar penyebab yang saling
terhubung membutuhkan
solusi yang saling terhubung
untuk mengatasi tradeoffs.
Dr. Dian Afriyanie (2022) Sumber: IPCC AR6: Impact, Adaptation and Vulnerability, 2022
Karakter Adaptasi berbasis Risiko
1. Predict-Prevent-Protect:
▪ Prediksi hazard (magnitude,
probability, frekuensi).
▪ Mengurangi kerentanan (people,
places, things).
▪ Merancang respon terhadap
risiko.
2. Contoh:
▪ Membatasi pembangunan di
lokasi rawan banjir.
▪ Relokasi permukiman kumuh.
▪ Desain struktur bangunan
(rumah panggung, tanggul laut,
dinding penahan sungai).

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Kelemahan Adaptasi
berbasis Risiko

▪ Berbiaya tinggi, khususnya yang


bersifat struktural (hard
infrastructures).
▪ Berpotensi konflik, mal-adaptasi
dan menimbulkan tradeoffs.
▪ Tidak efektif dan efisien, jika
prediksi hazard dan risiko
berbasis historis; dan
ketidakpastian di masa depan
menyebabkan prediksi/proyeksi
hazard semakin sulit.

Dr. Dian Afriyanie (2022) Sumber: IPCC AR6: Impact, Adaptation and Vulnerability, 2022
From Risk to Resilience
1. Memerlukan Pendekatan
Sistem, karena:
▪ Kompleksitas risiko.
▪ Bencana yang saling
terhubung.
▪ Adanya adaptation limit.
2. Fokus pada sistem sosial-
ekologi, yang memiliki
karakteristik: Manusia (sistem
sosial) dan ekosistem (sistem
ekologi) saling terkoneksi.

Sumber: IPCC AR6: Impact, Adaptation and Vulnerability, 2022

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Pendekatan Sistem(ik)

Pernah Dengar: Karakteristik Manfaatnya


• Komprehensif? • No regrets. mengatasi
• 4 Pilar • Win-Win-Win. • Ego sektoral melalui
Pembangunan upaya win-win-win dan
Berkelanjutan? • Addressing sinergi.
tradeoffs.
• Pentahelix? • Ego lembaga melalui
• Seizing synergies. kejelasan peran dan
• Inklusif?
tanggung jawab.

Sumber: Interconnected Disaster Risks (UNU-EHS, 2022)


Sistem Sosial-Ekologi
1. Sistem ekologi (alam) dan sosial (manusia)
merupakan sistem yang saling berkaitan dan
ketergantungan sebagai satu sistem yang
utuh..
• “Sosial” is digunakan untuk merujuk pada
aspek sosial, budaya, ekonomi, dan
kelembagaan.
• “Ekologi” merujuk pada komponen biotik
(genetik, spesies, ekosistem); dan abiotik
(tanah, air, udara, etc).
2. Hubungan antara manusia dan alam yang
saling terkoneksi.
• Manusia tidak dapat terpisahkan dari alam.
• Apa yang dilakukan manusia terhadap
alam, akan mendapatkan respon/feedback
dari alam.

Dr. Dian Afriyanie (2023)


Contoh Sistem Sosial-Ekologi
Sistem DAS Sistem Sistem Pangan
Perkotaan

Sumber: EbA and Eco-DRR Guidelines (CBD, 2018) Sumber: Meerow et al., (2016) Sumber: 12th HLPE Report, 2017

Dr. Dian Afriyanie (2023)


Resiliensi
1. Definisi:
Kapasitas dari sistem sosial-ekologi
yang saling terhubung untuk
mengatasi kejadian bencana
(disturbance), merespon atau
mengorganisir dengan cara
mempertahankan fungsi, identitas
dan strukturnya (AR#6-IPCC, 2022).

2. Adaptasi berbasis resiliensi


dirancang untuk:
▪ Bouncing-back.
▪ Returning to previous state after
disturbance.
▪ Build-back better.
Dr. Dian Afriyanie (2022) Sumber: ODI, 2016
Karakteristik Resiliensi
Modularity & Flexibility dan Safe Failure
Redundancy Diversity
Perbedaan Adaptasi berbasis Risiko vs Adaptasi
berbasis Resiliensi
Adaptasi Berbasis Risiko Adaptasi berbasis Resiliensi

Hazard/ Merespon (fokus pada) Membangun kapasitas adaptif


Disturbance hazard/disturbance melalui (redundancy, diversity, safe failure).
predict-prevent-protect

Ketidakpastian Mengontrol ketidakpastian Mengakomodir ketidakpastian melalui


melalui prediksi/proyeksi peningkatan kapasitas adaptif dalam
hazard di masa depan. menghadapi hazard di masa depan.

Kerentanan Mengurangi kerentanan (misal: Mengatasi akar pemicu kerentanan (misal:


mengurangi tingkat memperbaiki tata kelola dan akses untuk
kemiskinan) masyarakat miskin)

Pendekatan Tidak berbasis sistem, Berbasis pendekatan sistem untuk


sistem berpotensi terjadi mal- memahami kompleksitas risiko dan
adaptasi, dan memiliki mengidentifikasi keterkaitan antar akar
adaptation limits. pemicu kerentanan dan risiko yang saling
terhubung guna merumuskan solusi.

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Pengembangan Portofolio Adaptasi
berbasis Resiliensi
Dr. Dian Afriyanie (2022)
Tahapan Pengembangan Portofolio Adaptasi
berbasis Resiliensi
PERMENLH 33/2016 Pengkayaan dengan Pendekatan Resiliensi

Identifikasi target cakupan Identifikasi sistem sosial-ekologi yang


wilayah/sektor & masalah dampak terdampak PI (batas sistem, sub-sistem,
perubahan iklim struktur, fungsi, skala).

Penyusunan kajian kerentanan dan Analisis bahaya, kerentanan, risiko dan


risiko iklim dampak PI.

Penyusunan pilihan aksi adaptasi PI • Identifikasi opsi adaptasi menggunakan


socio-ecological systems (SES) Framework.
• Pengembangan portofolio adaptasi berbasis
resiliensi menggunakan socio-ecological
resilience (SER).

Penetapan prioritas aksi adaptasi PI Penetapan prioritas aksi adaptasi PI

Catatan: seluruh tahapan dilakukan secara deliberative dan partisipatif dengan


stakeholders terkait dan berbasis data (evidence). Dr. Dian Afriyanie (2022)
Identifikasi Sistem Sosial-Ekologi
Sistem memiliki: struktur, fungsi, skala (temporal & spasial), sub-sistem.

Sistem DAS Sistem Sistem Pangan


Perkotaan

Sumber: EbA and Eco-DRR Guidelines (CBD, 2018) Sumber: Meerow et al., (2016) Sumber: 12th HLPE Report, 2017
Analisis Hazard, Kerentanan, Risiko Perubahan Iklim
Berbasis Sistem Sosial-Ekologi

• Sistem dan sub-sistem


Ekologi (biotik dan abiotik),
biofisik, topografi, geofisik,
litologi, dll sebagai
pembentuk Hazard.
• Sistem dan sub-sistem
Sosial (sosial,budaya,
ekonomi, kelembagaan, tata
Kelola) sebagai pembentuk
Kerentanan dan
Keterpaparan.

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Beberapa Contoh Framework SES dan SER
untuk Analisis
SES Framework untuk Identifikasi SER Framework untuk Pengembangan
Interaksi SES dan Analisis Dampak Portofolio Adaptasi berbasis Resiliensi dan
▪ Driver-Pressure-State-Impact-Response Perhitungan Indeks Resiliensi
(DPSIR) Framework. ▪ Disaster Resilience Score Card --
▪ Ecosystems Services Framework. UNISDR (Level Kota/Kab).
▪ Human-Environment Systems ▪ City Resilience Index – ARUP (Kota/kab).
Framework. ▪ Urban Climate Resilience Framework –
▪ Socio-ecological Systems Framework. ISET & ARUP (Kota/Kab).
▪ Institutional Analysis Development (IAD) ▪ Sustainable Livelihood Approach (Level
Framework Komunitas).
▪ Five Capital: human, social, natural,
financial, physical (level komunitas).

Dr. Dian Afriyanie (2022)


DPSIR Framework
Komponen Penjelasan

Drivers (S) Kebutuhan dasar manusia yang


Alat analisis untuk: memicu aktivitas yang
berpengaruh pada perubahan
▪ Menemukenali kondisi ekosistem,
hubungan antar Pressures Tekanan thd lingkungan akibat
akar persoalan (E) dari mekanisme yang dipicu
oleh driver khususnya dalam
dari kerusakan proses produksi dan konsumsi,
lingkungan dan Kondisi/kualitas lingkungan
State (E)
dampaknya. dan ekosistem.
Dampak dari kualitas
▪ Mengidentifikasi Impact
lingkungan terhadap
(E/S)
intervensi untuk prikehidupan manusia
mengurangi dan/atau ekosistem.
dampak negatif. Responses Tindakan yang dilakukan
(S) manusia untuk mengatasi
dampak dan berpengaruh
terhadap drivers, pressure dan
state.

20
Urban Climate Resilience Framework
Berbasis: Kerentanan, untuk
bertransformasi menuju resiliensi
dari:
Sistem (ekosistem,
infrastruktur,
pengetahuan),
berkarakteristik:
▪ Flexibility &
diversity.
▪ Modularity &
redundancy.
▪ Safe failure.

Kelembagaan (rule Agen (Individu, kelompok komunitas Sumber: Tyler and Moench (2014)
of practices) lembaga) dengan prilaku, posisi-peran-
▪ Access (rights/ tanggung jawab, sosial-ekonomi, relasi
entitlements) kuasa, marginalisasi untuk mencapai:
▪ Decision making ▪ Responsiveness & reorganization.
▪ Information. ▪ Resourcefullness & planning
▪ Capacity to learn.
Penetapan Prioritas Aksi Adaptasi
Cost-benefit Analysis Multi Criteria Analysis
• Fokus pada nilai ekonomi • Digunakan jika nilai manfaat
• Menghitung dan tidak dapat dikuantifikasi.
membandingkan biaya dan • Menggunakan sejumlah
manfaat. kriteria
• Berguna jika nilai manfaat • Digunakan jika ketersediaan
dapat dikuantifikasi. data tidak lengkap.
Contoh Pengembangan Adaptasi
berbasis Resiliensi
di Wilayah Provinsi XXX
terhadap Kekeringan
Dr. Dian Afriyanie (2022)
1. Identifikasi SES untuk Ketahanan Air di
Kawasan/Wilayah
Sistem Ekologi Sistem Sosial

Skala Wilayah DAS XXX Provinsi XXX


Spasial
Skala 2023-2045 2023-2045
Temporal
Sub-sistem • Ekosistem perairan tawar • Kaw. Permukiman.
(sungai, mata air, danau), • Kaw. Pariwisata dan
hutan, sawah, kebun, dll. Pembangkit Energi.
• Topografi, DEM, Morfologi • Tata Kelola dan
sungai. Kelembagaan
• Tata guna lahan. (pemerintah,
• Litologi/jenis tanah. industri/swasta,
• Iklim/klimatologi (curah masyarakat)
hujan, Temperatur,
kelembaban, kecepatan
angin, penyinaran
matahari.
Dr. Dian Afriyanie (2022)
2. Risiko Kekeringan (Hazard dan Kerentanan)
Komponen Sistem dan Komponen Sistem dan
sub-sistem Ekologi: sub-sistem Sosial
▪ Karakteristik ▪ Jumlah populasi (P/L).
ekoregion (geologi
▪ Jumlah populasi miskin.
dan tutupan
vegetasi). ▪ Laju pertumbuhan ekonomi.
▪ Topografi dan ▪ Rencana Tata ruang (alokasi
kemiringan lereng. pola ruang dan struktur;
termasuk infrastruktur air,
▪ Iklim (suhu dan curah
sanitasi, sampah, dan
hujan)
drainase).
▪ Litologi
▪ Pelanggaran tata ruang.
▪ Jaringan DAS.
▪ Sektor ekonomi (industry,
▪ Jenis tanah. pariwisata, pertanian, energi)
▪ Penutup lahan. ▪ Nilai lahan dan bangunan.
▪ Tatakelola pemerintah
(aturan, kebijakan,
kelembagaan) Sumber: Afriyanie, 2020
3. Analisis DPSIR

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Dr. Dian Afriyanie (2022)
Karakteristik Opsi Adaptasi/ Mitigasi
Resiliensi

Sistem Flexibility & Keragaman sumber air: PDAM; pemanenan air hujan; waduk; desalinasi.
(Ekosistem Diversity
dan
Infrastruktur) Modularity & Pembangunan sumur artesis dibarengi dengan pembuatan sumur resapan/imbuhan dan
Redundancy penghijauan. Pengembangan jaringan PDAM didesain untuk menjangkau kebutuhan air di
masa depan (spare capacity);

Safe Failure Pemantauan kualitas air sungai, danau, mata air untuk memastikan baku mutunya agar
aman

Agen Responsiveness Pengelolaan sumber daya air berbasis masyarakat, sirkular ekonomi, waste to energy,
&re-organization extended producer responsibility.

Resourcefulness & RTRW memuat upaya adaptasi untuk pengendalian alih fungsi lahan dan beragam
Planning pembangunan infrastruktur penyedia air dan sanitasi, rehabilitasi lahan kritis.

Capacity to Learn Penyesuaian pola tanam dengan kondisi iklim, praktik pertanian ramah lingkungan
(agroforestri, pertanian organik, hidroponik)

Lembaga Access (Rights & Perhutanan Sosial, Pengelolaan limbah domestic dan penyediaan IPAL komunal,
Entitlement PAMSIMAS.

Decision Making Koefisien Dasar Hijau dan pajak tinggi utk bangunan di Hulu DAS; aturan ekstraksi air
tanah; aturan pengelolaan limbah industri.

Information Penyediaan informasi iklim, early warning kekeringan, kajian DDLH dan valuasi jasa
ekosistem.

Dr. Dian Afriyanie (2022)


4. Penetapan Prioritas Adaptasi
Kriteria Perluasan Jaringan PDAM Agroforestri Efisiensi Air

Feasibility 40% = Rendah 70% = relatif mudah 70% = relatif mudah


(dapat/mudah (memerlukan perencanaan namun perlu ketrampilan namun perlu
dilakukan) matang) awareness

Efektivitas (tepat 100% = Tinggi (menyediakan 100% = pencegah degradasi 70% = penghematan air
sasaran/mencapai kebutuhan air baku) hutan dan peningkatan
tujuan) pendapatan

Keadilan 100% = tinggi (tarif sesuai 80% = pemberian akses 90% = Tinggi jika
golongan bangunan) lahan utk masy diberlakukan utk
seluruh masy.

Biaya 10% = Tinggi 70% = sedang 100% = relative tanpa


biaya

Berdampak/ 0% = tidak 100% = Ya (perlindungan 0% = Tidak


manfaat ganda hutan dan peningkatan
pendapatan)

Score & Prioritas Score 50%; KETIGA Score: 84%; PERTAMA Score: 66%; KEDUA
Contoh Pengembangan
Adaptasi berbasis Resiliensi
untuk Sektor Penyedia Air dan Sanitasi
Dr. Dian Afriyanie (2022)
Dampak Perubahan Iklim terhadap
Water Supply and Sanitation System

• Bagaimana kerentanan dan risiko


ditransformasi menjadi resiliensi?
• Apakah Instalasi air bersih dan sanitasi
berlokasi di wilayah rawan banjir dan/atau
terdampak kekeringan?
• Bagaimana meminimasi dampak kekeringan
meteorologis?
• Apa upaya adaptasi yang dapat dilakukan
untuk mencegah dampak kekeringan
Sumber: ADB, 2017 pertanian/hidrologi terhadap sistem supply
air dan sanitasi?

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Karakteristik Opsi Adaptasi
Resiliensi

Sistem Flexibility &


(Ekosistem Diversity
dan
Infrastruktur) Modularity &
Redundancy

Safe Failure

Agen Responsiveness
&re-organization

Resourcefulness
& Planning

Capacity to
Learn

Lembaga Access (Rights &


Entitlement

Decision Making

Information

Dr. Dian Afriyanie (2022)


Thanks!
Any questions?
You can find me at
dian.afriyanie@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai