Anda di halaman 1dari 5

Kebencanaan di Indonesia : Suatu Pengantar

Teori Kebencanaan :
- Challenge Theori : Kemampuan resiliensi ditentukan besar kecilnya paparan bencana
- Cummulative Effect Model : Kemampuan resiliensi ditentukan pada ketersediaan
sumberdaya pendukung
- Interaction Theory : Kemampuan resiliensi ditentukan faktor berat ringannya
bencana yang dialami dan ketersediaan sumberdaya pendukung untuk kembali ke
kondisi awal sebelum bencana

TIPOLOGI MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA


(KOENTJARANINGRAT, 1979)
Kriteria 1 : Pola adaptasi Ekologi
Kriteria 2 : Sistem dasar kemasyarakatan
Kriteria 3 : Pengaruh luar

Komunitas
“warga setempat (community) yang dapat dibedakan dari masyarakat lebih luas (society)
melalui kedalaman perhatian bersama yang mempunyai kebutuhan bersama
Tipe-tipe komunitas : Rural Community, Urban Community, Rurban Community

Dimensi Kapital Sosial


● Integrasi (integration): ikatan-ikatan berdasarkan kekerabatan, etnik, dan agama
● Pertalian (linkage): ikatan dengan komunitas lain di luar komunitas asal berupa
jejaring (network) dan asosiasi-asosiasi bersifat kewargaan (civic associations) yang
menembus perbedaan kekerabatan, etnik, dan agama
● Integritas organisasional (organizational integrity): keefektifan dan kemampuan
institusi negara untuk menjalankan fungsinya, termasuk menciptakan kepastian
hukum dan menegakkan peraturan
● Sinergi (sinergy), yaitu relasi antara pemimpin dan institusi pemerintahan dengan
komunitas (state-community relations)

UU No. 24 Th 2007 :
- Bencana : bencana alam, bencana non alam, bencana sosial
- Penanggulangan bencana : azas (7k + 1i) dan prinsip-prinsip
- Rawan bencana
- Resiko bencana
- Kelembagaan bencana : BNPB (unsur-unsur yang terdiri dari pengarah
penanggulangan bencana, dan pelaksana)
- BNPB ada tugas dan fungsi

Bencana Alam
Bencana Alam Geologis : Faktornya bersumber dari bumi
Bencana Klimatologis : Bersumber dari cuaca
Bencana Ekstrateristerial : Benda langit

Empat kelompok tipologi provinsi-provinsi dengan tipikal tingkat dominasi kejadian


bencana alam hidrometeorologi atau geologi, sebagai berikut:
1. Provinsi-provinsi dengan tingkat kejadian yang tinggi pada bencana hidrometeorologi
maupun geologi: banjir, puting beliung, kekeringan, tanah longsor, tsunami, atau letusan
gunung api. Provinsi-provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur;
2. Provinsi-provinsi dengan tipikal kejadian utama bencana geologi: gempa bumi,
tsunami, atau letusan gunung api (Aceh, Sumatera Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Utara, Maluku Utara;
3. Provinsi-provinsi dengan tipikal kejadian utama kebakaran lahan/ hutan (Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur); dan
4. Provinsi-provinsi selainnya, dengan tipikal bencana alam hidrometeorologi maupun
geologi tetapi dengan kejadian yang lebih sedikit

Bencana Sosial
Konflik
Aksi Teror
Sabotase

Sistem penanggulangan bencana


- Legislasi : UU No. 24 Th 2007
- Kelembagaan : BNPB BNPD
- Pendanaan : Dana DIPA dll
Pengertian Resiliensi Komunitas

Definisi Bencana dan komunitas oleh UNISDR (2009)


Bencana : Gangguan serius terhadap fungsi komunitas
komunitas : Unsur dari populasi

Definisi community resilience


Resalire (latin) : to spring back or bounce back
Psikologi : tidak berubah perilakunya
Ekologi : Ekosistem terus kontinyu meskipun ada kesulitan

Tiga definisi utama :


● Process : Kemampuan atau proses komunitas dalam beradaptasi (Castleden 2011)
● Absence of adverse effect : Kemampuan mempertahankan fungsi psikologis dan fisit
yang stabil (Bonanno 2004), resiliensi merupakan hasil (Gibson 2010)
● Range of positive atribut : komunitas memanfaatkan sumber daya lokal dan
pengetahuan lokal untuk merespon dalam keadaan darurat

5 Konsep utama
Atribute
Continuing
Adaptation
Trajectory
Comparability

Perspektif resiliensi (Maguire dan Hagan 2007)


● Resilience as stability : adaptasi masa kini
● Resilience as recovery : Pemulihan, bangkit kembali
● Resilience as transformation : Perubahan

Pengukuran
Norris et al (2008) : kapasitas adaptif, pembangunan ekonomi, modal sosial, informasi dan
komunikasi, dan kompetensi
Arbon et al (2013) : community connectedness, risk and vulnerability, planning and
procedure dan available resource
Longstaff et al (2008) : resource dan kapasitas adaptif (institutional memory, adaptive
learning, dan connectedness)

Vulnerability : berhubungan dengan paparan, sensitivitas terhadap stimuli, dan kapasitas


adaptif
Resiliensi komunitas Longstaff (2010)
Resources : Performance (kapasitas dan kualitas elemen), redundancy (sumber pengganti),
diversity (keberagaman sumber)
Kapasitas adaptif : institutional memory, innovative learning, connectedness

Kekuatan sumber daya (Norris 2008) mempunyai ciri :


- Robustness (kekuatan sedikit dan mungkin mengalami kemunduran)
- Redundancy (dapat disubstitusi pada masa disrupsi)
- Rapidity (menentukan kapasitas secara tepat waktu)
Elemen dan Sub Elemen Pembangun Resiliensi Komunitas

Sembilan (9) Elemen :


1) Local knowledge : Pengetahuan lokal
Sub elemen terdiri dari : Basis pengetahuan faktual komunitas, pelatihan dan pendidikan,
efikasi kolektif dan pemberdayaan (keyakinan bersama tentang kemampuan komunitas
mengatasi proses kesulitan)
2) Community networks & relationships : Hubungan dan jejaring. Anggota terhubung
dengan baik dan membentuk keseluruhan komunitas yang kohesif, saling percaya, modal
sosial
3) Communication : Komunikasi, penciptaan makna dan pemahaman bersama
Sub elemen terdiri dari : effective communication, risk communication, crisis communication
4) Health : Kesehatan
5) Governance/leadership : Tata kelola dan kepemimpinan
Sub elemen terdiri dari : infrastructure and services, keterlibatan dan dukungan publik.
6) Resources : Sumber daya. Keadilan alokasi sumber daya yang dikenal dengan keadilan
distributif
7) Economic Investment : Investasi ekonomi
8) Preparedness : Persiapan
9) Mental Outlook : Mental

Anda mungkin juga menyukai