OLEH :
NIM : C1118067
VII B KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
PEMBAHASA
2.2 Penilaian sebelum bencana pada korban, survivor, populasi rentan dan berbasis
masyarakat.
Berdasarkan pengamatan selama ini, kita lebih banyak melakukan kegiatan
pasca bencana (post event) berupa emergency response dan recovery daripada
kegiatan sebelum bencana berupa disaster reduction/mitigation dan disaster
preparedness. Padahal, apabila kita memiliki sedikit perhatian terhadap kegiatan-
kegiatan sebelum bencana, kita dapat mereduksi potensi bahaya/ kerugian (damages)
yang mungkin timbul ketika bencana.
Kegiatan-kegiatan pada tahap pra bencana erat kaitannya dengan istilah
mitigasi bencana yang merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang
ditimbulkan oleh bencana.Mitigasi bencana mencakup baik perencanaan dan
pelaksanaan tindakan-
tindakan untuk mengurangi resiko-resiko dampak dari suatu bencana yang dilakukan
sebelum bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan
resiko jangka panjang.
Upaya mitigasi dapat dilakukan dalam bentuk mitigasi struktur dengan
memperkuat bangunan dan infrastruktur yang berpotensi terkena bencana, seperti
membuat kode bangunan, desain rekayasa, dan konstruksi untuk menahan serta
memperkokoh struktur ataupun membangun struktur bangunan penahan longsor,
penahan dinding pantai, dan lain-lain. Selain itu upaya mitigasi juga dapat dilakukan
dalam bentuk non struktural, diantaranya seperti menghindari wilayah bencana
dengan cara membangun menjauhi lokasi bencana yang dapat diketahui melalui
perencanaan tata ruang dan wilayah serta dengan memberdayakan masyarakat dan
pemerintah daerah.
Penilaian awal korban cedera kritis akibat cedera multipel merupakan tugas
yang menantang, dan tiap menit bisa berarti hidup atau mati. Sistem Pelayanan
Tanggap Darurat ditujukan untuk mencegah kematian dini (early) karena trauma
yang bisa terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam sejak cedera
(kematian segera karena trauma, immediate, terjadi saat trauma. Perawatan kritis,
intensif,
ditujukan untuk menghambat kematian kemudian, late, karena trauma yang terjadi
dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah trauma).
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau
penyakit (berdasarkan yang paling mungkin akan mengalami perburukan klinis
segera) untuk menentukan prioritas perawatan gawat darurat medik serta prioritas
transportasi (berdasarkan ketersediaan sarana untuk tindakan). Artinya memilih
berdasar prioritas atau penyebab ancaman hidup. Tindakan ini berdasarkan
prioritas ABCDE yang merupakan proses yang sinambung sepanjang pengelolaan
gawat darurat medik. Proses triase inisial harus dilakukan oleh petugas pertama
yang tiba
/ berada ditempat dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena status
triase pasien dapat berubah. Bila kondisi memburuk atau membaik, lakukan
retriase.
2. Penilaian lingkungan
Menurut Peraturan Kepala BNPB No.17 Tahun 2010 entang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana pasal 25 : Pengkajian
Kebutuhan Pasca Bencana (Post Disaster Needs Assessment /PDNA) adalah suatu
rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak, dan perkiraan
kebutuhan, yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan
rekonstruksi. Pengkajian dan penilaian meliputi identifikasi dan penghitungan
kerusakan dan kerugian fisik dan non fisik yang menyangkut aspek pembangunan
manusia, perumahan atau pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor.
Analisis dampak melibatkan tinjauan keterkaitan dan aggregat dari akibat akibat
bencana dan implikasi umumnya terhadap aspek-aspek fisik dan lingkungan,
perekonomian, psikososial, budaya, politik dan kepemerintahan. Perkiraan kebutuhan
adalah penghitungan biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian sistematis adalah kegiatan dan proses pengumpulan data data dan
informasi yang bersifat kualitatif yang disusun secara berurutan, utuh dan terpadu
untuk menjelaskan berbagai rangkaian sebab akibat terkait suatu objek tertentu.
Penilain sistematis pada bencana ialah kegiatan mengumpulkan datadan informasi
yang berkaitan dengan bencana yang termasuk didalamnya bentuk bencana, lokasi,
dampak, korban, dan usaha dalam menghadapi bencana sebelum, saat dan setelah
terjadinya bencana. Penilaian sistematis ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai resiko dan dampak yang akan dialami jika terjadi bencana.