Anda di halaman 1dari 3

Nama: Armince Nudi Tana

Nim: 2018610042

Kelas: B

Tugas Individu: (RESUME MATERI PENILAIAN SISTEMATIS SEBELUM, SAAT,


DAN SETELAH BENCANA PADA KORBAN, SURVIVAR, POPULASI RENTAN DAN
BEBASIS KOMUNITAS).

Menurut Eko Putro Widoyoko, 2012, penilaian ialah sebagai menafsirkan data hasil
pengukuran berdasarkan kriteria dan aturan-aturan tertentu.

Sistematis adalah bentuk usaha menegeuraikan serta merumuskan suatu hal dalam
konteks hubungan yang logis serta teratus sehingga membentuk sistem secara menyeluruh, utuh
yang terpadu dan mampu menjelaskan bebagai rangkaian sebab akibat terkait suatu objek
tertentu. (Abdulkadir Muhammad, 2004).

Jadi, penilaian sistematis adalah ketian dan proses pengumpulan data dan informasi yang
bersifat kualitatif yang disusun secara beruutan, utuh dan terpadu untuk menjelaskan berbagai
rangkain sebab akibat terkait suatu objek.

Penilaian sistematis pada bencana ialah kegiatan pengumpulan data dan informasi yang
berkaitan dengan bencana yang termasuk didalamnya bentuk bencana, lokasi, dampak, korban
dan usaha dalam menghadapi bencana sebelum, saat dan setelah terjadi bencana. Gambaran
mengenai resiko dan dampak yang akan dialami jika terjadi bencana

a. Penilaian sebelum bencana pada korban, survivor, populasi rentan dan berbasis masyarakat.
Berdasarkan selama ini, kita lebih banyak melakukan kegiatan pasca bencana (post event)
berupa energi response dan recokvery dari pada kegiatan sebelum bencana berupa disaster
reduction/mitigation dan disaster preparedness.
Kegiatan-kegiatan pada tahap pra bencana erat kaitannya dengan istila mitigasi bencana
yang merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbul oleh bencana. Upaya
mitigasi dapat dilakukan dalam bentuk struktur dan non stuktural, diantaranya seperti
menghindari wilayah bencana dengan membangun menjahui lokasi bencana yang dapat
diketahui melalui perencanaan tata ruang dan wilayah serta dengan memberdayakan
masyarakat dan pemerintah daerah.
1) Mitigasi bencana yang efektif harus memiliki 3 unsur utama , yaitu:
a) Penilaian bahaya (hazard)
b) Perigatan (warning)
c) Persiapan (preparedness)
Penilaian dalam kegiatan persiapan meliputi:
 Tersedianya jalur evakuasi yang jelas dan bisa dijangkau oleh masyarakat.
 Fasilitas pelayanan public terutama fasilitas kesehatan yang akan menjadi tempat
rujukan bila terjadi bencana
 Kesiapan dan pengetahuan masyarakat didaerah rawan bencana dalam
menghadapi dan menyelamatkan diri saat terjadi bencana. Kegiatannya benrisi
simulasi dan pelatihan bencana.
2) Pemahaman tentang kerentanan masyarakat (vulnerability) adalah keadaan atau sifat
/perilaku manusia atau masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan menghadapi
bahaya atau ancaman.
Penilaian kerentanan ini dpat berupa:
1. Kerentanan fisik
2. Ketentuan ekonomi
3. Kerentanan social
4. Kerentanan lingkungan.
b. Penilaian saat bencana

Tahapan paling kursial dalam sistem manajemen bencana adalah saat bencana
sesungguhnya terjadi. Mungki telah melalui proses peringatan dini maupun tanpa
peringatan atau terjdi secara tiba-tiba.

Tahapan darurat bencana adalah serangkain kegiatan yang dilakukan dengan


segera pada saat kejadian bencana mengenai dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegitan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian, penyelamatan serta pemulihan sarana
prasana.
Menurut PP no.11, langkah-langkah yang dilakukan dalam kondisi tanggap
darurat antara lain:

a) Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan, sumberdaya sehingga
dapat diketahui dan diperkirakan bencana, luas area yang terkena dan perkiraan
tingkat kerusakannya.
b) Penentuan status keadaan darurat bencana.
c) Berdasarkan penilaian awal dapat diperkirakan tingkat bencana sehingga dapat pula
ditentukan status kesehatan darurat.
c. Penilaian setelah bencana
Penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan sumber daya dilakukan pada
minggu terakhir masa tangkap darurat atau setelah masa tangkap darurat dinaytakan
berakhir. Penilaian dilakukan melalui persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan
pelaporan. Penilaian Damage And Lossassement meliputi:
1. Kerusakan dihitung sebagai pengganti nilai asset fisik yang rusak total atau
sebagian
2. Kerugian secara ekonomi yang timbul akibat adanya asset rusak sementara.
3. Dampak yang dihasilkan pada pasca bencana kinerja makro ekonomi, dengan
referensi khusus untuk pertumbuhan ekonomi / GDP, neraaca pembayaran dan
situasi fiscal pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai