Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meike Puri Qullana

NIM : 202221330011
Prodi / Kelas : Akuntansi/K

1. SEBUTKAN DAN JELASKAN FASE PENANGGULANGA BENCANA YANG


SAUDARA KETAHUI, SERTA MEMBERIKAN CONTOH KEGIATAN PADA
MASING-MASING FASE PENAGGULANGAN BENCANA !
2. SEBUTKAN KEMUDAHAN AKSES YANG HARUS DI PRIOROTASKAN DALAM
PENGGULANGAN BENCANA SAAT TANGGAP DARURAT !
3. SEBUTKAN JENIS DAN ANCAMAN BENCANA YANG SAUDARA KETAHUI
SERTA MEMBERIKAN COTOH SALAH SATU DAMPAK BENCANA YANG
TERJADI !
4. SEBUTKAN CONTOH-CONTOH KEGIATAN PADA TAHAP KESIAPSIAGAAN
DAN MITIGASI BENCANA!

Jawaban :
1. Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan melalui 3 (tiga)
tahapan sebagai berikut:

a. Tahap pra-bencana yang dilaksanakan ketika sedang tidak terjadi bencana dan
ketika sedang dalam ancaman potensi bencana
b. Tahap tanggap darurat yang dirancang dan dilaksanakan pada saat sedang terjadi
bencana.
c. Tahap pasca bencana yang dalam saat setelah terjadi bencana
Manajemen bencana mempunyai tujuan:
(1) Mengurangi, atau mencegah, kerugian karena bencana,
(2) menjamin terlaksananya bantuan yang segera dan memadai terhadap korban bencana, dan
(3) mencapai pemulihan yang cepat dan efektif. Dengan demikian, siklus manajemen bencana
memberikan gambaran bagaimana rencana dibuat untuk mengurangi atau mencegah kerugian
karena bencana, bagaimana reaksi dilakukan selama dan segera setelah bencana berlangsung dan
bagaimana langkah-langkah diambil untuk pemulihan setelah bencana terjadi.
Secara garis besar terdapat empat fase manajemen bencana, yaitu:
1. Fase Mitigasi: upaya memperkecil dampak negative bencana. Contoh: zonasi dan pengaturan
bangunan (building codes), analisis kerentanan; pembelajaran public.
2. Fase Preparadness: merencanakan bagaimana menaggapi bencana. Contoh: merencanakan
kesiagaan; latihan keadaan darurat, system peringatan.
3. Fase respon: upaya memperkecil kerusakan yang disebabkan oleh bencana. Contoh: pencarian
dan pertolongan; tindakan darurat,
4. Fase Recovery: mengembalikan masyarakat ke kondisi normal. Contoh: perumahan sementara,
bantuan keuangan; perawatan kesehatan.
Keempat fase manajemen bencana tersebut tidak harus selalu ada, atau tidak secara terpisah, atau
tidak harus dilaksanakan dengan urutan seperrti tersebut diatas. Fase-fase sering saling overlap dan
lama berlangsungnya setiap fase tergantung pada kehebatan atau besarnya kerusakan yang
disebabkan oleh bencana itu. Dengan demikian, berkaitan dengan penetuan tindakan di dalam
setiap fase itu, kita perlu memahami karakteristik dari setiap bencana yang mungkin terjadi.

2. Saat status kedaruratan ditetapkan, tindakan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana adalah membentuk satuan komando tanggap darurat yang dipimpin kepala BNPB atau
BPBD. Memberikan kemudahan akses dalam pengerahan sumber daya manusia, pengerahan
peralatan, pengerahan logistik, imigrasi-cukai-karantina, izin operasi, pengadaan barang dan jasa,
pengelolaan bantuan, pengelolaan informasi, pengelolaan keuangan, penyelamatan, komando
terhadap sektor-sektor terkait.

3. Terdapat 3 jenis bencana yaitu bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial
Ancaman Bencana :
1. Banjir.
2. Letusan Gunung Api.
3. Kabakaran Hutan dan Lahan.
4. Tanah Longsor.
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, korban jiwa,
kerusakan ekosistem, dan hilangnya tempat tinggal. Perlu kita ketahui juga bencana alam
juga mempunyai dampak positif bagi kehidupan.

4. Secara umum, kegiatan pada tahap kesiapsiagaan antara lain:


1. Menyusun rencana pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan persediaan dan pelatihan
personil.
2. Menyusun langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta rencana evakuasi untuk daerah
yang mungkin menghadapi risiko dari bencana berulang.
3. Melakukan langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan sebelum peristiwa bencana terjadi
dan ditujukan untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan layanan, dan kerusakan saat
bencana terjadi.
Mitigasi adalah langkah yang juga dilakukan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara
lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon
bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran
masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Anda mungkin juga menyukai