Anda di halaman 1dari 6

SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA

A. Potensi Bencana di Indonesia

Republik Indonesia, dikatakan berada di jalur gempa teraktif di dunia. Indonesia


sebuah negara yang dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik. Kita bisa lihat, gunung api
tersebar dari penjuru Sumatra sampai Papua. Selain itu, Indonesia juga berada di atas 3
tumbukan lempeng benua. Bagian utara ada Lempeng Eurasia, selatan ada Lempeng
Indo-Australia, dan timur ada Lempeng Pasifik. Maka dari itu, nggak heran kalau
Indonesia menjadi negara yang rawan dengan gempa bumi, tsunami, dan juga letusan
gunung api.

Indonesia adalah negara kepulauan tropis yang memiliki kekayaan alam


berlimpah. Namun, dibalik itu pula Indonesia berada di wilayah yang rawan terhadap
bencana alam. Untuk meminimalkan dampak negatif dari bencana alam ini maka perlu
dipelajari tahapan siklus penanggulangan bencana, sehingga masyarakat bisa lebih siap
ketika bencana alam datang. Setiap terjadinya bencana alam, ada sebuah tahapan yang
biasa disebut sebagai siklus penanggulangan bencana alam. Pertama kita harus pahami
terlebih dahulu, kenapa dinamakan siklus, bukan hanya penanggulangan bencana.
Seperti yang sudah kita ketahui, bencana alam ini terjadi tidak hanya sekali, melainkan
secara periodik atau berulang. Kita bisa memprediksinya, tapi karena ini berhubungan
dengan alam, prediksi bisa tepat bisa juga tidak.

Maka dari itu, penanggulangan bencana alam pun harus dibuat dengan cermat,
juga bertahap. Serangkaian itulah yang kemudian disebut sebagai siklus. Mulai dari
prabencana, bencana, pascabencana, sampai kemudian bencana lagi, begitu seterusnya.

Siklus penanggulangan bencana adalah tahapan-tahapan yang dapat dipelajari


oleh manusia dan dilakukan sebelum terjadinya bencana, saat terjadinya bencana, dan
ketika bencana alam telah berhasil. Adapun siklus penanggulangan bencana meliputi 4
(empat) tahapan, yaitu tahap pencegahan dan mitigasi, tahap kesiapsiagaan, tahap
tanggap darurat serta tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Kita akan jelaskan satu persatu 4 (empat) tahapan siklus penanggulangan bencana.

1. Tahap Pencegahan dan Mitigasi Bencana

Pencegahan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk


mengurangi atau bahkan menghilangkan terjadinya bencana. Tujuan diadakan proses
pencegahan adalah untuk mengurangi dampak buruk yang diakibatkan ketika bencana
alam datang, seperti mengurangi kerugian rusaknya harta benda, mengurangi korban
meninggal, mengurangi jumlah penyakit menular, dan mengurangi dampak buruknya
bencana terhadap kesehatan lingkungan. Untuk menghadapi bencana yang akan datang,
tahap penanggulangan bencana pertama ialah seluruh pihak, baik masyarakat maupun
pemerintah perlahan belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya. Berbagai tindakan
yang tujuannya untuk meminimalisir korban jiwa mulai dilakukan. Dengan melakukan
beberapa hal yang sudah dianjurkan dalam siklus penanggulangan bencana alam.
Harapannya kerugian ataupun korban jiwa akibat bencana dapat berkurang. Maka dari
itu, disebut dengan tahapan prabencana.

Mitigasi bencana adalah suatu rangkaian awal dilakukan untuk mengurangi


resiko bencana. Dalam kegiatan mitigasi ini dibagi dua konsep pembangunan yaitu
pembangunan secara fisik maupun penyadaran, serta peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.

Pada tahapan pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain :

a. Membuat pemetaan wilayah rawan bencana alam


b. Memasang alarm bencana
c. Membangun tempat tanggap bencana
d. Memberikan sosialisasi pentingnya melakukan mitigasi bencana alam ke arah
akademisi dan masyarakat

2. Tahap Kesiapsiagaan

Tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang terjadinya suatu bencana. Pada tahap ini umumnya
pemerintah atau pihak terkait seperti BMKG sudah memberikan peringatan atau sinyal akan
terjadi suatu bencana. Tahapan kesiapsiagaan secara umum dapat dilakukan melalui beberapa
hal, yaitu :
a. Melakukan penyusunan pengembangan sistem peringatan dan pemeliharaan persediaan
serta pelatihan personil
b. Melakukan penyusunan langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta rencana
evakuasi dari tempat bencana atau daerah rawan bencana.
3. Tahap Tanggap Darurat

Banyak hal yang dapat terjadi setelah adanya bencana. Orang-orang kehilangan
yang mereka cintai, seperti keluarga, juga kerabat. Kehilangan harta benda, di tengah
bangunan-bangunan yang porak-poranda. Pada tahap setelah bencana terjadi, masyarakat
akan mulai berfokus menyelamatkan korban-korban yang bisa diselamatkan. Tim SAR
(Search and Rescue) yang bertugas mengevakuasi dan menyelamatkan korban, akan
berusaha menelusuri wilayah-wilayah yang masih mungkin terdapat korban selamat.

Mereka tidak bekerja sendiri, masyarakat yang selamat serta para relawan dari
berbagai wilayah pun turut membantu. Nggak cuma itu aja, korban yang sakit juga
langsung memperoleh pengobatan. Tenda-tenda darurat didirikan, dapur-dapur umum
dibentuk, semua masyarakat sibuk bahu-membahu membantu apa yang bisa dilakukan.
Tahap penanggulangan bencana inilah yang disebut tahap tanggap darurat, yang dilakukan
tepat setelah kejadian bencana. Namun, tahapan ini tak bisa terus-menerus dilakukan.
Korban yang hilang tak bisa selamanya dicari. Selain itu, masyarakat mau tidak mau harus
belajar meneruskan hidup, mengikhlaskan apa yang telah hilang. Tahap tanggap darurat di
lakukan ketika bencana sedang atau sudah terjadi. Pada tahapan ini diharapkan semua
pihak tidak diserang kepanikan dan mampu menyelamatkan diri bersama dengan orang
terdekat. Tahapan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti :

a. Penyelamatan dan evakuasi korban maupun harta benda


b. Perlindungan ke tempat yang lebih aman
c. Pengurusan pengungsi dan pembuatan tenda untuk sarana istirahat, makan, serta
melakukan aktivitas lain
d. Penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana

Ketika fokus pada penyelamatan korban berakhir, maka kita akan memasuki tahapan
berikutnya, yaitu tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi.

4. Tahap Pascabencana (Rehabilitasi dan Rekonstruksi)

Rekonstruksi diartikan sebagai suatu rangkaian pembangunan kembali semua


prasarana dan sarana yang terindikasikan rusak akibat bencana alam yang telah
terjadi. Pembangunan tersebut mencakup semua jenis bangunan kelembagaan seperti
pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat. Sasaran utama yang dituju adalah
perbaikan semua bangunan yang memiliki fungsi sebagai tonggak utama aktivitas
seperti puskesmas, perumahan warga, bangunan milik daerah yang berisikan tentang
suatu pelayanan. Hal itu akan lebih baik apabila cepat ditangani demi tetap
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial, segala aspek kehidupan masyarakat
pada wilayah pasca bencana.

Rehabilitasi diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk perbaikan dan


pemulihan semua aspek pelayanan publik. Ketika bencana terjadi, jalan-jalan akan
rusak, rumah-rumah rusak, bahkan ada yang hancur. Seringkali bencana juga
menelan korban jiwa, orang-orang kehilangan tempat tinggal, pasar tutup, aktivitas
ekonomi terganggu, sekolah libur, dan kehilangan pekerjaan. Semua itu sangat
memungkinkan banyak korban yang mengalami gangguan psikologis, seperti trauma
yang berkepanjangan.

Semua tahapan memperbaiki itu semua disebut tahapan rekonstruksi dan


rehabilitasi. Tahapan ini merupakan tahapan yang muncul setelah tanggap darurat.
Rumah-rumah mulai dibangun, begitu pula jalan-jalan, serta berbagai bangunan
lainnya. Pasar yang tutup perlahan dibuka kembali. Begitupun sekolah-sekolah,
siswa berangsur-angsur masuk kembali. Kondisi masyarakat mulai berkembang
normal seperti sebelum terjadi bencana.

Referensi:

https://www.ruangguru.com/blog/siklus-penanggulangan-bencana-alam ((Diakses 23
Februari 2023)

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-11-tips-pintar/tahapan-dalam-siklus-
penanggulangan-bencana-18844/#:~:text=Adapun%20siklus%20penanggulangan
%20bencana%20meliputi,serta%20tahap%20rehabilitasi%20dan%20rekonstruksi.
(((Diakses 23 Februari 2023)
Volcanoes In Indonesia, Global Volcanism Program · Department Of Mineral Sciences ·
National Museum Of Natural History Smithsonian Institution [Darig] Tautan:
https://volcano.si.edu/volcanolist_countries.cfm?country=Indonesia (Diakses 7 April 2022)

Bencana, Badan Nasional Penanggulanagan Bencana [Daring] Tautan:


https://bnpb.go.id/definisi-bencana (Diakses 7 April 2022)

SOAL LATIHAN SIKLUS BENCANA


1. Tahap pencegahan adalah salah satu siklus penanggulangan bencana, tujuan tahap
pencegahan adalah:
A. Untuk mengurangi dampak buruk yang diakibatkan ketika bencana alam datang
B. Untuk perbaikan semua bangunan yang memiliki fungsi sebagai tonggak utama aktivitas
C. Untuk penyusunan pengembangan sistem peringatan dan pemeliharaan persediaan serta
pelatihan personil
D. Untuk penyusunan langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta rencana evakuasi
dari tempat bencana atau daerah rawan bencana
E. Untuk memprediksi terjadinya bencana.
2. Dalam penanggulangan bencana kita mengenal adanya Siklus penanggulangan bencana,
apakah yag dimaksud dengan siklus penanggulangan bencana tersebut
A. Suatu rangkaian kegiatan untuk perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
B. Tahapan-tahapan yang dapat dipelajari oleh manusia dan dilakukan sebelum terjadinya
bencana, saat terjadinya bencana, dan ketika bencana alam telah berhasil
C. Suatu rangkaian pembangunan kembali semua prasarana dan sarana yang terindikasikan
rusak akibat bencana alam yang telah terjadi
D. Penyelamatan dan evakuasi korban maupun harta benda
E. Melakukan penyusunan pengembangan sistem peringatan dan pemeliharaan persediaan
serta pelatihan personil
3. Siklus penanggulangan bencana ada 4 (empat) tahap, salah satunya adalah Tahap tanggap
darurat. Kapan Tahap tanggap darurat dilakukan:
A. Sebelum terjadi Bencana
B. Hanya dilakukan ketika kunjungan aparatur Pemerintah daerah ke lokasi bencana
C. Ketika bencana sedang atau sudah terjadi
D. Saat bencana teradi pada malam hari
E. Ketika terjadi bencana lebih dari 7 hari.

KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. C

Anda mungkin juga menyukai