Anda di halaman 1dari 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM BENCANA BANJIR

Dosen Pengampu : Yeni Nur Rahmayanti S.Kep, Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Benny Farhan Pradana NIM 19.0.P.232


Dian Syerlina NIM 19.0.P.233
Dina Sholekah NIM 19.0.P.234
Dita Sucianatasya NIM 19.0.P.235
Elsa Rahayu NIM 19.0.P.236

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MITRA HUSADA KARANGANYAR
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu negara yang resiko ancaman terhadap bencana cukup tinggi, baik itu bencana
gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran dan lainnya. Ini disebabkan secara geografis
wilayah Indonesia berada diantara lempengan besar Indo-Australia dan Eurasia (Anwas, 2013).
Pentingnya masyarakat dalam penanggulangan bencana telah dijadikan kesepakatan bangsa Indonesia
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, Pasal 16 Ayat 3, ditegaskan
bahwa kegiatan kesiap siagaan merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan
dilaksanakan bersama-sama masyarakat serta lembaga usaha. Sebagai upaya penanggulangan bencana
secara menyeluruh, masyarakat telah dijadikan sebagai salah satu unsur terpenting.

Diseluruh Indonesia tercatat 5.590 sungai induk dan 600 diantaranya berpotensi menimbulkan banjir.
Daerah rawan banjir yang dicakup sungai-sungai induk ini mencapai 1,4 juta hektar. dari
berbagai kajian yang dilakukan, banjir yang melanda daerah-daerah rawan pada dasarnya disebabkan oleh
tiga hal. Pertama yaitu kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang
yang berdampak pada perubahan alam. Kedua adalah peristiwa alam seperti curah hujan
sangat tinggi, kenaikan permukaan air laut, badai, dan sebagainya. Ketiga adalah degradasi
lingkungan seperti hilangnya tumbuhan penutup tanah pada catchment area, pendangkalan
sungai akibat sedimentasi, penyempitan alur sungai, dan sebagainya.

Terjadinya serangkaian banjir menuntut dalam waktu relatif pendek dan terulangtiap tahun menuntut
upaya lebih besar mengantisipasinya, sehingga kerugian dapat diminimalkan. Berbagai upaya
pemerintah yang bersifat struktural (structuralapproach) ternyata belum sepenuhnya mampu
menanggulangi masalah banjir diIndonesia. Penanggulangan banjir selama ini lebih berfokus pada
penyediaan bangunanfisik pengendali banjir untuk mengurangi dampak bencana.

Menurut Parsons, pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan,


pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup unrtuk mempengaruhi kehidupan orang lain yang
menjadi perhatiannya. Selanjutnya menurut Ife ,pemberdayaan adalah menyiapkan kepada
masyarakat berupa sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keahlian untuk meningkatkan
kapasitas diri di dalam

menentukan masa depan mereka serta berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupan dalam
komunitas masyarakat itu sendiri (Anwas,2013).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pemberdayaan masyarakat secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang
membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan
perilaku masyarakat dan pengorganisasian masyarakat. Dari definisi diatas, ada tiga tujuan
utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat,
mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat.

Menurut Kartasasmita (1996) berdasarkan maknanya pemberdayaan dapat diartikan sebagai kekuatan
yang berasal dari dalam yang dapat diperkuat dengan unsur-unsur dari luar. Sejalan dengan itu, Payne
(dalam Kartasasmita 1996) mengatakan bahwa pada intinya pemberdayaan ditujukan untuk
membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia
lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam
melakukan tindakan. Pemberdayaan menurut Adi (2003) merupakan proses yang
berkesinambungan sepanjang hidup seseorang. Ini menunjukkan bahwa program-program
pemberdayaan harus benar-benar dirancang sebagai proses yang berkelanjutan, artinya program-
program pemberdayaan dilakukan oleh berbagai stakeholders(pemerintah dan non pemerintah) tidak
berakhir dengan selesainya suatu program saja. Proses pemberdayaan harus berlangsung selamanya
meskipun pada awalnya harus ada intervensi dari luar namun harus tercipta suatu keadaan dimana
komunitas tersebut mampu secara mandiri menjalankan proses pemberdayaan tersebut bagi
komunitas mereka.

Tujuan pemberdaayan bagi masyarakat menurut Ambar Teguh (2004:80-81) adalah :

1. Mempersiapkan diri menghadapi semua bencana atau kejadian yang tidak diinginkan.

2. Menekan kerugian dan angka korban yang dapat timbul akibat dampak suatu bencana.

3. Meningkatkan kesadaran semua pihak dalam masyarakat atau organisasi terhadap bencana
sehingga terlibat dalam proses penanggulangan bencana.

4. Melindungi anggota masyarakat dari ancaman bahaya atau dampak bencana.

Sumaryadi (2005) mengatakan pemberdayaan masyarakat adalah upaya mempersiapkan


masyarakat seiring dengan langkah upaya memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu
mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang
berkelanjutan.

B. Konsep Bencana Banjir


Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dikenal pengertian
dan beberapa istilah terkait dengan bencana. Bencana adalah rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan yang disebabkan baik oleh faktor alam
atau faktor non-alam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, keruksakan lingkungan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Menurut Ramli (2010) ada 4 tujuan manajemen bencana yaitu:

1. Mempersiapkan diri menghadapi semua bencana atau kejadian yang tidak diinginkan.

2. Menekan kerugian dan angka korban yang dapat timbul akibat dampak suatu bencana.

3. Meningkatkan kesadaran semua pihak dalam masyarakat atau organisasi terhadap bencana sehingga
terlibat dalam proses penanggulangan bencana.

4. Melindungi anggota masyarakat dari ancaman, bahaya, atau dampak bencana.

C. Faktor-Faktor Penyebab Banjir

Sikap masyarakat yang kurang sadar terhadap lingkungan sangat berpengaruh pada resiko terjadinya
banjir. Sikap masyarakat yang kurang sadar mengenai membuang sampah agar pada tempatnya,
menjaga keaslian lingkungan, dan pentingnya menanam pohon menjadi faktor yang sangat penting untuk
terjaganya lingkungan agar terhindardari bencana banjir.

Berikut beberapa faktor yang penyebab banjir menurut Ramli(2010) :

1. Curah hujan tinggi.

2. Permukaan tanah lebih rendah dari permukaan air laut.

3. Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit atau
terbatas.

4. Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.

5. Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai

6. Kurangnya tutupan lahan didaerah hulu sungai.

D. Penanggulangan Banjir

Tujuan penanggulangan bencana dalam Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Desa Tangguh
Bencana meliputi :

1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.

2. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi,


menyeluruh, dan berkelanjutan.

3. Melindungi cagar budaya dan seluruh lingkungan alam berikut keanekaragaman hayati.
4. Mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta.

6. Mendorong semangat gotong royong, kesetia kawanan, dan kedermawanan.

7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat serta mencegah timbulnya bencana-


bencana sosial dan bencana non alam serta meminimalisir dampak bencana alam, bencana non alam, dan
bencana sosial.

E. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bencana Banjir

1. Pemberdayaan sebagai proses penguatan kapasitas

Kapasitas merupakan sumber daya atau kemampuan yang dimiliki oleh individu, kelompok,
ataupun lembaga sebagai upaya kesiapan, pencegahan,dan pengurangan resiko bencana. Upaya
pemberdayaan masyarakat perlu mengikut sertakan potensi yang ada di dalam masyarakat,
dalam hal ini pemerintah memiliki peranan yang cukup penting dalam pelaksanaan sosialisasi
dan pelatihan yang akan dilakukan, yaitu :

a) Penguatan kapasitas individu

Adalah segala upaya untuk memperbaiki dan mengembangkan mutu karakteristik pribadi agar
lebih baik.

b) Penguatan kapasitas kelembagaan

Penguatan kapasitas organisai lebih ditekankan kepada mutu dari organisasi tersebut seperti visi
misi, kejelasan struktur organisasi prosesorganisasi, dan mutu sumber daya.

2. Pemberdayaan sebagai proses perubahan sosial

Manusia pada hakikatnya selalu menginginkan perubahan begitu juga dengan perubahan bagi masyarakat
terkait penanggulangan bencana. Ada dua faktor yang mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi
pada suatu masyarakat,antara lain :

a) Faktor Geografis

Faktor ini berkaitan dengan lingkungan fisik yang mempengaruhi penduduk untuk mudah atau
sulit untuk mengalami perubahan.

b) Faktor Teknologis

Integrasi dalam berbagi teknologi sangat dibutuhkan untuk membantu upaya penanggulangan bencana
sehingga dampak resiko bencana yang terjadi dapat diminimalisir.

3. Pemberdayaan sebagai proses pembangunan masyarakat Gerakan pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk memperbaiki keadaan masyarakat harus disertai dengan peran serta masyarakat
sendiri.
a) Program yang disusun oleh masyarakat

Upaya penanggulangan bencana banjir ini bertujuan untuk mengurangi resiko besarnya kerugian yang
ditimbulkan oleh bencana.

b) Mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat

Upaya pengurangan resiko bencana banjir dapat memberikan solusi atas permasalahan bencana banjir
yang terjadi

c) Mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok terpinggirkan

Banjir yang melanda daerah rawan bencana seringkali menyebabkan keluarga miskin terpaksa
mengalami berbagai hal yang mengancam kelangsungan usaha dan kehidupan sosial mereka.
Pemberdayaan masyarakat harus dilaksanakan secara keseluruhan tanpa membedakan masyarakat miskin
dan terpinggirkan dengan masyarakat biasa

d) Dibangun dari sumber daya lokal

Masyarakat memiliki posisi yang sangat penting dalam upaya pengurangan resiko banjir.
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses dimana masyarakat menjadi aktor dan penentu dalam
kegiatan.

e) Sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

Budaya gotong royong yang mulai menghilang dari masyarakatmembuat tumpukan sampah
dibiarkan begitu saja oleh masyarakat.Sikap masyarakat merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi dalambencana banjir yang terjadi.

f) Memperhatikan dampak lingkungan

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan bisa berupa sosialisasi dampak lingkungan.

g) Tidak menciptakan ketergantungan

Dengan adanya pemberdayaan masyarakat diharapkan masyarakat tidak tergantung lagi dengan instansi
pemerintah yang terkait

h) Berbagai pihak terlibat

Mencegah dan menanggulangi bencana banjir ini tidak dapat dilakukan sendiri olah pemerintah.
Dibutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak untuk hindari bencana banjir.

4. Pemberdayaan sebagai proses pengembangan partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat merupakan perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab
masyarakat terhadap terkait kebencanaan.
a) Lingkup partisipasi masyarakt dalam pembangunan Partisipasi masyarakat bukan sekedar keterlibatan
dalam pembangunan saja tetapi juga mengandung makna keterlibatan adanya kesadaran untuk
berubah

b) Bentuk-bentuk partisipasi

Bentuk partisipasi dapat berupa tidak membuang sampah pada drainase

c) Tingkatan partisipasi

Tingkatan partisipasi dapat berupa menerima manfaat dan melaksanakan kegiatan yang telah
ditetapkan

d) Komunikasi pembangunan untuk pengembangan partisipasi masyarakat

Tujuan dari komunikasi pembangunan bukan hanya sekedar memasyarakatkan pembangunan


dan penyampaian pesan-pesan pembangunan saja tetapi untuk menumbuhkan, menggerakkan,
dan memelihara partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
BAB III

KESIMPULAN

Pemberdayaan masyarakat dalam pengurangan resiko bencana banjir adalah

bagaimana masyarakat sadar akan potensi bencana di daerahnya, memiliki kesiapan untuk
menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi resiko serta memiliki ketahanan dan kekuatan
untuk membangun kembali kehidupannya setelah terkena dampak bencana dan telah siap
mengandalkan diri sendiri dalam upaya penanggulangan bencana yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Anggun,Triana.2020.Pemberdayaan Masyarakat dalam pengurangan resiko Bencana Banjir di Kecamatan


Padang selatan.Jurnal Desentralisasi Dan Kebijakan Publik,1,2Herman,Junior dkk.2017.Pemberdayaan
Masyarakat Korban Bencana Banjir Dikota Manado.Diakses pada 2 November 2021 ,dari
ejournal.unsrat.ac.id

Anda mungkin juga menyukai