Anda di halaman 1dari 5

A.

Peran Masyarakat
1. Pengertian Peran

Peran berarti sesuatu yang dimainkan atau dijalankan. Peran di dsefinisikan sebagai sebuah
aktivitas yang diperankan atau dimainkan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau
status sosial dalam organisasi.1

Peran adalah aktivitas yang dijalankan seseorang atau suatu lembaga/organisasi. Peran yang
harus dijalankan oleh suatu lembaga/organisasi biasanya diaturdalam suatu ketetapan yang
merupakan fungsi dari lembaga tersebut. Peran itu ada dua macam yaitu peran yang
diharapkan (expected role) dan peran yang dilakukan (actual role). Dalam melaksanakan
peran yang diembannya, terdapat faktor pendukung dan penghambat.

Peran merupakan tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang berada didalam
masyarakat.Dalam hal ini peran merupakan sebagai posisi tertentu didalam masyarakat yang
berkedudukan tinggi, sedang-sedang saja atau rendah.Kedudukan merupakan salah satu
wadah yang berisi hak dan kewajiban tertentu, sedangkan hak dan kewajiban tersebut dapat
dikatakan sebagai peran. Oleh karena itu, maka seseorang yang mempunyai kedudukan
tertentu dapat dikatakan sebagai pemegang pemegang peran (role accupant). Suatu hak
sebenarnya merupakan wewenang untuk berbuat atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban
adalah beben atau tugas (R. Sutyatno Bakir, 2009:348).
2. Pengertian Masyarakat

M.J. Herskovits menyatakan, masyarakat adalah kelompok individu yang


diorganisasikan, yang mengikuti satu cara hidup tertentu. Sedangkan JL. Gillin dan J.P.
Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia terbesar yang mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. S.R. Steinmetz, memberikan
batasan mengenai masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar meliputi
pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur.

Pendapat dari Maclver yang mengatakan bahwa masyarakat adalah satu sistem cara
kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling membantu yang meliputi kelompok-kelompok

1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2014)
dan pembagian-pembagian sosial lainya, system pengawasan tingkah laku manusia dan
kebebasan, sistem yang kompleks dan selalu berubah,atau jaringan relasi sosial.2

Emile Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif individu-


individu yang merupakan anggota-anggotanya.Kehidupan sebuah masyarakat merupakan
sebuah sistem sosial di mana bagian-bagian yang ada di dalamnya saling berhubungan
antara satu dengan yang lainnya dan menjadikan bagian-bagian tersebut menjadi suatu
kesatuan yang terpadu. Manusia akan bertemu dengan manusia lainnya dalam sebuah
masyarakat dengan peran yang berbeda-beda, sebagai contoh ketika seseorang melakukan
perjalanan wisata, pasti kita akan bertemu dengan sebuah sistem wisata antara lain biro
wisata, pengelola wisata, pendamping perjalanan wisata, rumah makan, penginapan dan
lain-lain.3

Dapat disimpulkan pengertian peran masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota
masyarakat dalam memecahkan suatu permasalahan masyarakat tersebut.
Partisipasimasyarakat di bidang kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggotamasyarakat
dalam memecahkan setiap permasalahan. Di dalam hal inimasyarakat sendirilah yang aktif
memikirkan, merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasikan program-program
kesehatan masyarakatnya. Lembaga atas wadah yang ada di masyarakat hanya dapat
mendukung, memotivasi, dan membimbingnya. (Notoatmodjo, 2007).

B. Labuh Laut

Labuh laut atau sembonyo merupakan ritual adat warga pesisir atau nelayan yang lazim
dilaksanakan setiap tahun. Biasanya acara labuh laut disetiap pesisir berbeda-beda, ada yang
dilaksanakan pada bulan Sura atau pun pada bulan Selo. Tradisi labuh laut ini merupakan
tradisi yang sudah ada dan turun temurun dari nenek moyang terdahulu.

Labuh laut berwujud sedekah laut. Secara filosofis, kegiatan ini sebagai bentuk syukur
kepada Tuhan atau karunia dan rezeki yang diberikan. “Ini salah satu bagian dari wujud
syukur, selain memang juga merupakan warisan budaya adat yang harus dilestarikan,” 4

2
Beni Ahmad Saebani. Pengantar Antropologi (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), 137.
3
Bambang Tejokusumo. DINAMIKA MASYARAKAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.
Geoedukasi Volume III Nomor 1, Maret 2014, 38 – 43.
4
https://beritalima.com/masyarakat-pesisir-pantai-sine-tulungagung-gelar-tradisi-labuh-laut/, di akses 29 Mei
2022.
Upacara Adat Labuh Laut merupakan upacara turun temurun, yang dilaksanakan di Pantai
Sine di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung,.setiap setahun
sekali pada bulan Sela sesuai penanggalan Jawa. Tata cara penyelenggaraan Upacara Adat
Labuh Laut di Pantai Sine ini selalu dipimpin oleh tokoh masyarakat atau warga
menyebutnya juru kunci. Juru kunci ini berfungsi untuk melaksanakan dan memimpin dalam
proses Upacara Adat Labuh Laut.

C. Mitigasi

Mitigasi adalah serangkaian upaywuntuk mengurangi resiko bencana, baik melalui


pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana (BNPB : 2012). Mitigasi bencana adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk
pada semua tindakan untuk mengurangi dampak dari satu bencana yang dapat dilakukan
sebelum bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan resiko
jangka panjang (Maryani . 2002).

Mitigasi bencana adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pada semua tindakan untuk
mengurangi dampak dari satu bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana terjadi,
termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko-resiko jangka panjang.
Mitigasi bencana mencakup baik perencanaan dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk
mengurangi resiko-resiko yang terkait dengan bahaya-bahaya karena ulah manusia dan
bahaya alam yang sudah diketahui proses, dan proses perencanaan untuk proses terhadap
bencana yang betul-betul terjadi (Maryani : 2002)5

D. Adaptasi

Adaptasi soemarwoto (1991), yaitu kemampuan mahluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkunganya yang dapat terbagi menjadi beberapa cara melalui 1. Proses fisiologis
2. Adaptasi morfologi . Adaptasi kultural atau perilaku yang di dalamnya termasuk
penerapan teknologi dan pranata sosial khususnya bagi mahluk hidup, holahan (1982),
menggambarkan dalam sebuah diagram hubungan antara kondisi lingkungan, adaptasi
psikologi, dan fenomena perilaku.6

5
Nike Awaliyah. 2014. Pengetahuan Masyarakat Dalam…., FKIP, UMP…. Hal..4-5
6
M Randi Pratama, 2019, ADAPTASI MASYARAKAT PERUMAHAN DINAR INDAH KOTA SEMARANG TERHADAP
BENCANA BANJIR. SKRIPSI. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. hal… 6
Adaptasi adalah suatu usaha makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi
lingkungan yang ada. Dalam konteks perubahan iklim, upaya adaptasi dilakukan untuk
mengelola permasalahan yang tidak dapat dihindari. Secara sederhana pengertian adaptasi
adalah upaya untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan (Aldrian dkk, 2011 : 107). Upaya
adaptasi dilakukan untuk mengatasi dampak perubahan lingkungan yang tidak dapat
dihindari sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya.7

E. Bencana Laut

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (Ramli, 2010: 17).
Bencana merupakan bagian dari kehidupan manusia yang datang tanpa diduga kapan,
dimana dan bagaimana terjadinya. Oleh karena ketidakpastian tersebut banyak masyarakat
yang tidak peduli dan tidak pernah menyiapkan diri untuk menghadapinya.

Bencana laut adalah serangkaian peristiawa alam yang berhubungan dengan laut serta dapat
mengancam kehidupan makluk hidap. Bencana laut biasanya tsunami, gempa bawah laut,
abrasi dan banjir air laut. Bencana ini seringkali terjadi di pesisir pantai, peristiwa ini
biasanya menimbulkan kerugian.

F. Modernisasi

Secara bahasa “modernisasi”berasal dari kata modernyang berarti ; a). Terbaru, mutakhir. b).
Sikap dan cara berpikir sesuai dengan perkembangan zaman. Kemudian mendapat imbuhan
“sasi”, yakni “modernisasi”, sehingga mempunyai pengertian suatu proses pergeseran sikap
dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan perkembangan
zaman. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia,1989:589)8

7
http://repositori.unsil.ac.id/763/3/BAB%20II.pdf, akses 29 Mei 2022
8
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214111110152.pdf, diakses 29 Mei 2022
menurut Soeryono Soekanto (1982:357) bahwa “Modernisasi adalah transformasi total dari
kehidupan bersama yang tradisional atau kehidupan sebelum modern dalam arti tekhnologi
serta organisasi sosial; ke arah pola-pola politik ekonomi yang menandai negara-negara
Barat yang stabil”.

M. Francis Abraham (1991:188), mengartikan bahwa “Modernisasi merupakan suatu proses


untuk menuju perkembangan dunia modern. Konsep modernisasi juga digunakan untuk
menyebut transformasi total, pergantian sistem, perubahan yang menyeluruh atau secara
singkat sebagai tanggapan terhadap perubahan”.

Dari definisi yang dikemukakan para ahli di atas maka dapat penulis simpulkan, bahwa
modernisasi adalah transformasi kultural oleh manusia dari kehidupan yang tradisional
menuju pola-pola politik, ekonomi dan sosial modern.

Proses modernisasi dapat dimulai dari kelompok masyarakat berkasta dari berbagai jenis
masyarakat petani dan masyarakat yang sudah berada di berbagai tingkat. Kelompok-
kelompok ini mungkin berbeda keberhasilannya dalam menerapkan modernisasi, tergantung
dari sumber-sumber yang dimiliki serta usaha-usaha yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai