Pengertian Manusia.
Manusia adalah Makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan
mati dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif.
Pengertian Lingkungan.
Lingkungan adalah Suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal-balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan rill (Elly M. Setiadi, 2006)
• Mencapai kelestariaan hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya
• Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
• Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup
• Melakksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan dating.
• Meliindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak,
konflik ras, dan konflik agama.
Jenis-jenis Iptek yang berkembang saat ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat dan
berpengaruh besar pada lingkungan. Pada keadaan yang membutuhkan manusia selalu
melakukan inovasi. Misalnya, dalam bidang kesehatan, astronomi, teknologi, perhubungan, dan
arsitektur.
Dampak Negatif
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahanyang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek
diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiandan imortalitas. Sumbangan iptek
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia
tidak bisa pula menipudiri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan; oleh karena
itu iptek an sich tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-
masalah kemanusiaan.
Dari segala dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap perilaku dari
manusia penciptanya. Iptek telah membuatsang penciptanya dihinggapi sikap over confidence
dan superioritastidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula terhadap sesamanya[6].
Kelestarian hidup membutuhkan ilmu dan teknologi yang pas. Dimana peran iptek didalam
melesrarikan lingkungan hidup sangat di harapkan. Maka oleh sebab itu iptek lingkungan
adalah mengatur semua jalannya kelangsungan lingkungan hidup. Sudah di jelaskan di awal
bahwa Iptek Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan kelestarian lingkungan dan
pemanfaatan manjemen lingkungan (SDA) dan (SDM) yang tersusun sistematis dan tanpa
merusak lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan dijelaskan dalam UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolahan Lingkungan hidup yang dimaksud pelestarian lingkungan hidup adalah
rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup. Usaha untuk menjaga Lingkungan meliputi Pengolahan lahan, Pengolahan hutan,
Pengolahan air, dan Pengolahan udara.
IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan
standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
Negaranegara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka
panjang. Kemajuan iptek saat ini meungkin terjadi masalah bagi lingkungan hidup seperti
halnya kerusakan- kerusakan lingkungan. Sektor lingkungan hidup merupakan isu penting di
dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek harus senantiasa mempertimbangkan usur
lingkungan hidup. Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin ramah lingkungan.
Komitmen pemerintah terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu
buktinya, sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi hal itu
pada pemerintahan yang ada saat ini.
2.6 Belajar dari Masyarakat Adat dalam Menjaga Lingkungan
Belajar dari masyarakat adat dalam menjaga lingkungan adalah hal yang harus kita tiru, karena
mereka menghargai dan menghormati alam serta lingkungan sekitarnya. mereka bertahan
hidup dari memanfaatkan alam dengan tetap mematuhi norma-norma dan aturan adat yang
berlaku secara turun temurun. Aturan dan nilai-nilai budaya yang pada dasarnya membawa
kebaikan bagi mereka serta kondisi lingkungan sekitarnya itu, melekat dengan sangat kuatnya,
sehingga keseimbangan antara alam dan manusia bisa terjaga.
Saya mengambil contoh daerah Banten kidul, Masyarakat adat banten kidul menyadari betapa
hidup mereka sangat bergantung dengan alam. Segala aktivitas yang dilakukan dalam
pemenuhan kebutuhan tidak terlepas dari alam. Baik dari berburu, bertani (bercocok tanam),
mencari ikan, mendirikan rumah dan lain-lain, semua itu adalah hasil yang mereka peroleh dari
alam. Untuk itu, menciptakan keharmonisan dengan alam yaitu menjaga, melestarikan, dengan
tidak mengakibatkan kerusakan yang berkelanjutan adalah lumrah sebagai wujud terima kasih
serta penghormatannya terhadap alam.
3 hal aturan yang harus dipatuhi agar alam selalu berpihak kepada mereka yaitu mengenai tata
wilayah (penentuan wilayah), tata wayah (penentuan waktu) dan tata lampah (cara berprilaku)
berikut pembahasannya :
Pada tata wilayah, pengelolaan lingkungan disertai dengan batasan wilayah mana yang
diperbolehkan untuk dikelola dan mana yang dilarang. Dan terbagi tiga bagian yaitu, Pertama
leuweung larang atau wilayah yang dilarang untuk dikelola, Karena dianggap wilayah ini sangat
penting demi terjaga keseimbangan alam. Kedua, leuweung titipan atau wilayah yang boleh
dikelola untuk sementara waktu atau tidak dianjurkan dalam kurun waktu yang lama. Ketiga,
leuweung sampalan atau wilayah yang dianjurkan untuk dikelola.
Tata wayah, pengelolaan lingkungan juga didasarkan oleh waktu. Artinya, ada waktu-waktu
tertentu dimana masyarakat adat melakukan aktivitasnya. Seperti waktu yang tepat untuk
berburu, mencari ikan, bercocok tanam dan memungut hasil panen.
Tata lampah, adalah cara prilaku masyarakat adat yang menyelaraskan hubungan yaitu
kepada sesama, kepada alam, dan kepada sang maha pencipta. Sehingga, keselarasan dari
ketiga unsur ini dimaksudkan agar prilaku pemanfaatan lingkungan yang dilakukan masyarakat
adat tidak sampai mengakibatkan suatu kerusakan, melainkan tetap terjadi keseimbangan
antara alam dan manusia.
Betapa masyarakat adat yang selama ini dianggap tertinggal dari berbagai kemajuan zaman,
ternyata masih lebih mengerti bagaimana bersikap baik terhadap lingkungan.