Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KOLABORATIF

MANAJEMEN PENANGGULANGAN BANJIR


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Siaga Bencana dan PPGD

Dosen Pengampu :
Suhrawardi, SKM,M.PH

Disusun Oleh Kelompok 1


Anita Puspita Wulandari Nani
Aisya Supiah Novia Randa Acin Mangkole
Amirah Rahmi Hayati
Desy Komala Salisa Ananda Rizqa
Eka Pebriana Sebrina Damian Vinanti
Ezliana Septi Rizhadiani
Fanisa Salsabila Putri Shirera Triana Putri
Nadia Suci Rahmadayanti
Nani

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
2023

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
mata kuliah Siaga Bencana dan PPGD yang berjudul "Manajemen
Penanggulangan Banjir" ini pada tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala
bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang dapat
kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Banjarbaru, Februari 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
A. Konsep Tahapan Manajemen Bencana.........................................................3
B. Konsep Penanggulangan Banjir....................................................................5
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia terletak di wilayah rawan terhadap berbagai kejadian
bahaya alam, yaitu bencana geologi seperti gempa, gunung api, longsor,
tsunami dan hidro meteorologi seperti banjir, kekeringan, pasang surut,
gelombang besar dan sebagainya.Dalam Undang-Undang Nomor 24
Nomor 24 Tentang Penanggulangan Bencana bahwa bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa berpotensi mengganggu dan
mengancam kehidupan masyarakat orang banyak yang diakibatkan oleh
faktor alam serta faktor non alam dan sehingga menyebabkan munculnya
korban jiwa, lingkungan rusak, dampak psikologis, kerugian dan
kerusakan harta benda. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam
yang selalu terjadi di berbagai Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Bencana alam yang sering sekali melanda banyak daerah di


Indonesia yaitu banjir. Banjir merupakan bencana alam yang sudah
menjadi hal biasa bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka
masyarakat di kota yang berada di pesisir pantai. Kota yang berada di
pesisir pantai biasanya kerap sekali terjadi bencana banjir. Berdasarkan
nilai kerusakan dan kerugian ditimbulkan dari bencana banjir terlihat
masyarakat cukup resah dengan dampak yang diterima dari bencana ini.
Intensitas curah hujan yang berlebih dan permukaan tanah yang lebih
rendah dibandingkan tinggi muka air laut menjadi salah satu faktor alam
mempengaruhi terjadinya bencana banjir. Sudah sewajarnya hal ini
menjadikan bencana banjir sebagai isu (Saputera,2021).

Pendidikan kesiapsiagaan bencana banjir, terutama kepada


mahasiswa kebidanan perlu dilakukan agar setiap mahasiswa dapat
memahami bagaimana langkah yang perlu dilakukan ketika terjadi
bencana. Pendidikan dan pemahaman tentang kesiapsiagaan adalah

1
serangkaian kegiatan yang harus diketahui untuk mengantisipasi situasi
bencana secara cepat dan tepat guna(Juliana, 2019).

B. Rumusan Masalah
Bagimana manajemen bencana yang dilakukan badan
penanggulangan bencana dalam menanggulangi bencana banjir?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar dari manajemen penanggulangan
bencana
2. Untuk mengetahui manajemen bencana badan penanggulangan
bencana dalam penanggulangan banjir.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Tahapan Manajemen Bencana


Manajemen bencana adalah sebuah proses yang terus menerus
dimana pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil merencanakan
dan mengurangi pengaruh bencana, mengambil tindakan segera
setelah bencana terjadi, dan mengambil langkah - langkah untuk
pemulihan (Susanto 2006:10). Hal ini merupakan proses penting dalam
menyikapi dalam pengambilan tindakan dan penyelesaian pasca
bencana. Oleh karena itu, Proses lintas sektoral yang terintegrasi dan
berkelanjutan dalam rangka mencegah dan mengurangi akibat bencana,
meliputi mitigasi, kewaspadaan, tanggapan terhadap bencana serta upaya
pemulihan (Warto 2002:23)
Manajemen bencana merupakan suatu proses terencana yang dilakukan
untuk mengelola bencana dengan baik dan aman melalui 3 (tiga) tahapan.
1. Pra Bencana
Tahapan pra bencana ini merupakan tahapan manajemen bencana pada
kondisi sebelum kejadian atau pra bencana meliputi kesiagaan,
peringatan dini, dan mitigasi.
a. Kesiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
b. Peringatan dini, langkah ini diperlukan untuk memberi
peringatan kepada masyarakat tentang bencana yang akan
terjadi sebelum kejadian seperti banjir, gempa bumi, tsunami,
letusan gunung api atau badai terjadi.
c. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran danpeningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana

3
2. Saat Kejadian Bencana
Saat terjadi bencana maka di situlah diperlukan langkah-langkah seperti
tanggap darurat untuk dapat mengatasi dampak bencana dengan cepat
dan tepat agar jumlah korban atau kerugian dapat diminimalkan.
a. Tanggap Darurat
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk
menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kondisi tanggap
darurat antara lain:
1) Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan, dan sumberdaya, sehingga dapat diketahui
dan diperkirakan magnitude bencana, luas area yang
terkena dan diperkirakan tingkat kerusakannya
2) Penentuan status keadaan darurat bencana
3) Berdasarkan penilaian awal dapat diperkirakan tingkat
bencana sehingga dapat pula ditentukan status keadaan
darurat
4) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terkena
bencana
5) Pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan
papan
6) Perlindungan terhadap kelompok rentan
7) Pemulihan dengan segera sarana dan prasarana vital
b. Penanggulangan Bencana
Selama kegiatan tanggap darurat, upaya yang dilakukan adalah
menanggulangi bencana yang terjadi sesuai dengan sifat dan
jenisnya. Penanggulangan bencana memerlukan keahlian dan
pendekatan khusus menurut kognisi dan skala kejadian.

4
3. Pasca Bencana
Setelah bencana terjadimaka langkah berikutnya adalah melakukan
rehabilitasi dan rekonstruksi.
a. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai
pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca
bencana.

b. Rekonstruksi
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua sarana dan
prasarana, kelembagaan pada wilayahpasca-bencana baik pada
tingkat pemerintahan maupun masyarakat

B. Konsep Penanggulangan Banjir


1. Pengertian
Penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi.

2. Tujuan
Penanggulangan banjir bertujuan untuk mengurangi dan
memperkecil resiko kerugian yang timbul akibat peristiwa banjir. Upaya
penanggulangan banjir dibutuhkan dukungan biaya yang besar, karena
itu setiap sistem pengendalian banjir yang direncanakan mempunyai
keterbatasan pada tingkat banjir tertentu berdasarkan kelayakan
pertimbangan teknis, ekonomis dan lingkungan. Jadi setiap rencana
pengendalian banjir bukan bertujuan untuk menanggulangi resiko

5
terjadinya debit banjir yang terbesar, sehingga dalam pengendalian
banjir tidak dikenal adanya istilah "daerah bebas banjir".
3. Manajemen Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir
a. Tahap Pra Bencana Banjir
Kegiatan yang dilakukan sebelum terjadi adalah
meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bahaya banjir
meliputi :
1) Penyebarluasan perundang-undangan/peraturan informasi-
informasi baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah
Daerah berkaitan dengan masalah banjir.
2) Pemantauan lokasi-lokasi rawan (kritis) secara terusmenerus;
3) Optimasi pengoperasian prasarana dan sarana pengendalian
banjir.
4) Penyebarluasan informasi Daerah Rawan Banjir, ancaman
bahaya dan tindakan yang harus diambil oleh masyarakatyang
tinggal di daerah rawan bencana.
5) Peningkatan kesiapsiagaan organisasi dan menejemen
pengendalian banjir dengan menyiapkan dukungan sumber daya
yang diperlukan dan berorientasi kepada pemotivasian individu
dalam masyarakat setempat agarselalu siap sedia mengendalikan
ancaman bahaya.
6) Persiapan evakuasi ke lokasi yang lebih aman.
7) Penyediaan bahan-bahan banjiran untuk keadaan darurat seperti
karung plastik, bronjong kawat, dan material-material
pengisinya seperti pasir, batu dan lain-lain, dan di-sediakan pada
lokasi-lokasi yang diperkirakan rawan/kritis.
8) Penyediaan peralatan berat (backhoe/excavator, truk,bulldozer
dl) disiagakan pada lokasi yang strategis, sehingga sewaktu-
waktu mudah dimobilisasi
9) Penyiapan peralatan dan kelengkapanevakuasi sepertiperahu,
pelampung dan sebagainya.

6
b. Saat terjadi bencana (darurat bencana)
1. Daya Tanggap
a) Respon terhadap bencana
Pada tahap ini terdapat langkah-langkah yang harus
segera dilakukan agar kejadian bencana banjir yang terjadi
tidak menimbulkan korban jiwa ataupun kerugian yang
besar.
b) Pemberian logistik
Selain dilakukan tindakan kedaruratan pada saat terjadi
bencana banjir di lokasi, juga dilakukan kegiatan penunjang
dari kedaruratan tadi, yaitu dengan cara pemberian logistik
kepada korban bencana banjir. Pemberian logistik kepada
korban bencana banjir tersebut bertujuan agar korban banjir
yang berada di lokasi dapat mengungsi dengan tetap
mendapatkan pasokan kebutuhan sehari-hari yang normal.
Pemberian logistik pada korban bencana banjir harus
dengan syarat yang harus dipenuhi. Setelah dilakukan survei
ke lokasi banjir, maka yang menentukan apakah akan diberi
bantuan logistik atau tidak adalah bahwa kondisi tinggi
genangan banjir, lalu apakah para warga masyarakat di lokasi
tersebut harus mengungsi atau tidak. Apabila ketinggian
banjir di lokasi terbut sudah berada pada fase membahayakan
bagi warga, maka warga akan diungsikan ke tempat yang
lebih aman.
c. Pasca Bencana Banjir

7
d. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana banjir
Sebagai upaya pengurangan resikonya:
1. Pengawasan penggunaan lahan dan perencanaan lokasi untuk
menempatkan fasilitas vital yang rentan terhadap banjir pada
daerah yang aman
2. Penyesuaian desain bangunan di daerah banjir harus tahan
terhadap banjir dan dibuat bertingkat
3. Pembangunan infrastruktur harus kedap air
4. Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai,
tembok laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami
akan sangat membantu untuk mengurangi bencana banjir
5. Pembersihan sedimen
6. Pembangunan pembuatan saluran drainase
7. Peningkatan kewaspadaan di daerah dataran banjir
8. Desain bangunan rumah tahan banjir (material tahan air, fondasi
kuat)
9. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penggundulan hutan
10. Pelatihan tentang kewaspadaan banjir seperti cara penyimpanan/
pergudangan perbekalan, tempat istirahat/ tidur di tempat yang
aman (daerah yang tinggi).

8
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen bencana adalah sebuah proses yang terus menerus


dimana pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil merencanakan
dan mengurangi pengaruh bencana, mengambil tindakan segera
setelah bencana terjadi, dan mengambil langkah - langkah untuk
pemulihan. Manajemen bencana merupakan suatu proses terencana yang
dilakukan untuk mengelola bencana dengan baik dan aman melalui 3 (tiga)
tahapan, yaitu pra-bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana.
Penanggulangan banjir bertujuan untuk mengurangi dan memperkecil
resiko kerugian yang timbul akibat peristiwa banjir.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah manajemen penanggulangan banjir ini
mahasiswa dapat mengetahui tentang konsep tahapan manajemen bencana
dan konsep penanggulangan banjir. Dengan dibuatnya makalah ini kami
sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, kami
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar pembuatan
makalah kedepannya dapat lebih baik, maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami terima, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Istihora & Basri, Ahmad Hasan. 2020. Buku Ajar Keperawatan Gawat Darurat
“Kesiapsiagaan Bencana Banjir”. Jakad Media Publishing :
Surabaya

Juliana, I. C dkk. 2019. Penyuluhan Dan Pendampingan Manajemen


Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Warga Masyarakat Kelurahan
Gandus Kota Palembang. Seminar Nasional AVoER XI.

Mahardika, D dan Endang L. 2018. Manajemen Bencana Oleh Badan


Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Dalam Menanggulangi
Banjir Di Kota Semarang. Journal Of Public Policy And Management
Review. Vol 7(2).

Nisa, Farichatun. 2014. Manajemen Penanggulangan Bencana Banjir, Putting


Beliung dan Tanah Longsor Di Kabupaten Jombang. JKMP. Vol.2(2)

Priyono. 2022. Kumpulan Informasi Terutama Tentang Bencana Tanah


Longsor dan Banjir Serta Upaya Mitigasinya. Surakarta: UNISRI
Press

Saputra, Nanda Galih. DKK. 2021. Strategi Penanggulangan Bencana Banjir


Kabupaten Karawang Di Desa Karangligar Sebagai Desa Tangguh
Bencana. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara. Vol 8 No 1 Hal 62-
76

11

Anda mungkin juga menyukai