NAMA :
1. SAUM INDAYANA
2. YULIANA DEWI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah AWT atas berkah dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Pertolongan pada Bencana”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Bencana
dalam Keperawaan Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................................. 4
B. Tujuan.............................................................................................. 4
C. Manfaat............................................................................................ 5
A. Pengertian........................................................................................ 6
A. Kesimpulan...................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
4
C. Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
MANAJEMEN BENCANA
Manajemen Pemulihan
Manajemen resiko
bencana.
Pasca Bencana
Mitigasi
Manajemen
kedaruratan
Kesiap siagaan
Saat Bencana
Prabencana
6
B. Tahap Manajemen Bencana
7
2. Manajemen Kedaruratan
Adalah pengaturan upaya penanggulangan bencana dengan
penekanan pada faktor-faktor pengurangan jumlah kerugian dan korban serta
penanganan pengungsi saat terjadinya bencana dengan fase nya yaitu :
a. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk
menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan sarana.
3. Manajemen Pemulihan
Adalah pengaturan upaya penanggulangan bencana dengan
penekanan pada faktor-faktor yang dapat mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan
memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana secara
terencana, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruh setelah terjadinya bencana
dengan fase-fasenya nya yaitu :
a. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai
pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi
atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
b. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh
dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada
wilayah pasca bencana.
C. Prinsip- Prinsip Penanggulangan Bencana
8
1. Cepat dan Akurat – Yang dimaksud dengan “prinsip cepat dan tepat”
adalah bahwa dalam penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara
cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan.
1. Prioritas – Yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah bahwa
apabila terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus mendapat
prioritas dan diutamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia.
9
perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan
aliran politik apa pun.
11.Nonproletisi – Yang dimaksud dengan ”nonproletisi” adalah bahwa
dilarang menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat
bencana, terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat
bencana.
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Partisipasi masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana dapat
diwujudkan dengan Pendidikan Kebencanaan. Melalui pendidikan
kebencanaan, mayarakat yang tinggal di daerah rawan ancaman bencana
mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang kesiapsiagaan
bencana dan tanggap darurat bencana (Sunarto et.al., 2010).
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dapat beradaptasi
melalui pendidikan kebencanaan. Menerapkan pemahaman konsep-konsep
kebencanaan sebagai upaya pengambilan sikap saat, sebelum, dan atau
setelah terjadi bencana.
B. Saran
Untuk masyarakat sekita jangan terlalu berulah dengan lingkungan atau
alam sekitr, mari sama- sama untuk menjaga dan melestarikanya agar tidak
terjadinya bencana alam yang disebabkan oleh kurang sadarnya masyarakat
dalam menjaga kebersihan dan menjaga kelestarian lingkungan. Serta
pemerinta membuat organisasi penanggulangan bencana alam.
DAFTAR PUSTAKA
11
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/b9b42_03._Modul_3_Konsep_dan_Karakteristi
k_Bencana.pdf
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/prinsip-penanggulangan-bencana
http://eprints.uny.ac.id/53257/4/TAS%20BAB%20V%2013405241001.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=7i1LDwAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
12