Anda di halaman 1dari 44

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348548284

IMPLEMENTASI GREEN ECONOMY UNTUK PENGELOLAAN


LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

Presentation · November 2020

CITATIONS READS

0 155

1 author:

Purwanto Purwanto
Universitas Diponegoro
194 PUBLICATIONS   700 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Implementation of Cleaner Production and Ecoefficiency to Enhance the Eco Industrial Park (EIP) Development View project

Fundamental 2014 View project

All content following this page was uploaded by Purwanto Purwanto on 17 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Implementasi
GREEN ECONOMY
untuk Pengelolaan
Lingkungan Berkelanjutan

P. PURWANTO
Green Technology Research Center
(GREENTech) SEMINAR NASIONAL
SEKOLAH PASCASARJANA PELESTARIAN LINGKUNGAN https://www.agro-chemistry.com/news/green-chem-launched-in-ghe

UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS RIAU


E-mail: purwanto@live.undip.ac.id 14 NOVEMBER 2020
1
Pertumbuhan ekonomi
Peningkatan kesejahteraan

jakartacitylife.com

Pembangunan

stillmeliapurwati.blogspot.com

Pencemaran lingkungan
Pemanasan global
Kesenjangan sosial
Berkurangnya sumber daya alam
archive.kaskus.co.id
Ecolabel

Perdagangan
dan Lingkungan

Bebas Bahan-bahan
Berbahaya dan Beracun
Pembangunan Berkelanjutan

• Pembangunan berkelanjutan (Sustainable


Development) : pembangunan untuk
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kebutuhan generasi
mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya.

• Pembangunan berkelanjutan memadukan


tiga pilar Ekonomi, Lingkungan, Sosial
Pembangunan berkelanjutan
Pro Growth

Profit
Pro Environment
(Economy)
Pro Job
Pro Poor

Planet People
(Environ (Equity /
ment) Social)
Paradigma Pengelolaan
Lingkungan

PASIF REAKTIF PROAKTIF


• Pembiaran • Pengolahan • Pencegahan
• Pengenceran • Remediasi • Produksi
limbah Bersih
• Eco-efficiency
Menuju Pembangunan Berkelanjutan
melalui Pengelolaan Lingkungan berbasis
Ekonomi Hijau

Ekonomi
Produksi Hijau
dan (Green
Konsumsi
Berkelan- Economy)
Produksi
Bersih,
jutan
Eko-
Sumberdaya efisiensi
Tak Terbatas
Pengolahan,
Manajemen
Limbah
Green Economy
Ekonomi Hijau
• A green economy as one that results in improved human
well-being and social equity, while significantly
reducing environmental risks and ecological scarcities

• A green economy as one which is low carbon,


resource efficient and socially inclusive [UNEP]
Konsep ekonomi, perusahaan, bisnis,
lapangan kerja, dan gaya hidup yang
mendasarkan pada pilar keberlanjutan →
aspek ekonomi dengan memadukan aspek
lingkungan dan sosial
8
Blue
Economy

Bioeconomy

Green Economy

www.lentepubblica.it
Gunter Pauli (2010) :
The Blue Economy: 10 years - 100 innovations - 100 million jobs

Produksi
Bersih

INOVASI
Blue
Economy

SDA &
Kearifan
Lokal

10
Bioeconomy = Bio-based economy

11
Indikator Kinerja GE
EKONOMI :
Peningkatan Nilai Tambah,
Efisiensi Pemakaian Sumber Daya

LINGKUNGAN :
Penurunan Dampak Negatif
Penurunan Timbulan Limbah

SOSIAL :
Peningkatan Kesejahteraan,
Kesehatan dan Keselamatan

12 12
Perangkat Ekonomi Hijau

• Produksi Bersih (Cleaner Production)


• Eko-efisiensi (Eco-efficiency)
www.tds.my • Investasi Hijau (Green Investment)
• Lapangan kerja Hijau (Green Jobs)
• Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan
www.key4biz.it
(Sustainable Production and
Consumption)
• Gaya Hidup Ramah Lingkungan (Green
Life Style)
13

www.whatisworking.com
Produksi Bersih
• Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif,
terpadu dan diterapkan secara terus-menerus pada setiap
kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses
produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya
limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimisasi
resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta
kerusakan lingkungan [KLH, 2003].

P3BD JATENG 14
Tingkatan Produksi Bersih

PENCEGAHAN (RETHINK, ELIMINATION)

Produksi
PENGURANGAN (REDUCE) Bersih

PAKAI, DAUR, AMBIL ULANG


(REUSE, RECYCLE, RECOVERY)

PENGOLAHAN
(TREATMENT)
Pengolahan
Limbah
Pembuangan
(Disposal)

Pertukaran Limbah (Waste Exchange)


Limbah menjadi Produk (Waste to Product)
15 15
Eco-efficiency [Eko-efisiensi]
Eco = Economy + Ecology
• Para pelaku bisnis menyadari bahwa
keberlanjutan produksi tidak bisa meninggalkan
aspek lingkungan dan sosial
• Pendekatan bisnis untuk meningkatkan efisiensi secara
ekonomi yang memberikan manfaat perbaikan kinerja
lingkungan : mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dan efisiensi pemakaian sumberdaya melalui
daur hidup (life cycle) dengan memperhatikan daya
dukung lingkungan [WBSCD]
16 BINATEKA 16
Perlunya eco-efficiency

welfare

environmental
impact

environmental impact

It de-links welfare from use of nature.

17
Sumber : WBCSD
Unit _A _ Understand_Eco.ppt
Fokus eko-efisiensi WBCSD
• mengurangi penggunaan jumlah
bahan untuk pembuatan setiap • Dematerialisasi,
barang dan keperluan jasa
• mengurangi penggunaan jumlah • Efisiensi Energi,
energi untuk setiap barang dan jasa • Pembatasan
• mengurangi tersebarnya bahan- Pemakaian B3 (RoHS)
bahan beracun
• meningkatkan daur ulang bahan
• 3R
• memaksimalkan pemakaian • Renewable Resources,
sumberdaya yang dapat diperbarui • Life Cycle
• memperpanjang umur produk Assessment,
(dengan melakukan kajian daur
hidup produk) • Resource Intensity
• meningkatkan intensitas pemakaian
produk dan pelayanan jasa
18 BINATEKA 18
Konsep-konsep sejenis Produksi Bersih

Produksi Bersih ; 5R
[Rethink, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery]
Teknologi Bersih
Minimisasi Limbah Pembatasan Pemakaian
Bahan-bahan Berbahaya dan Beracun

Pencegahan Pencemaran
Desain ramah Lingkungan/
Eco-design

Responsible Care Green Productivity

19
Van Berkel (adaptasi)
Green Investment

• Bentuk investasi yang mengadopsi prinsip


pembangunan berkeberlanjutan.

• Corporate sustainability merupakan bentuk


perusahaan yang menciptakan nilai jangka
panjang bagi para pemegang saham
dengan mengelola risiko ekonomi,
lingkungan dan sosial

20
Green Jobs
• Green jobs represent new demand for labor
that results from investments in transitioning
the economy away from carbon intensive
energy, minimizing the natural resources,
maximizing the efficient use of natural
capital, and protecting humans and the
planet from pollution and waste.

[Center for American Progress]

21
Ruang Lingkup Green Jobs
• Transformasi lapangan kerja tradisional
dengan skill baru
• Kreasi lapangan kerja baru dari Green
Business
• Aplikasi skill yang sudah ada
• Pertumbuhan ekonomi terkait dengan emisi
gas rumah kaca
• Lapangan kerja yang terkait dengan aspek
pencegahan dan pengendalian pencemaran

22
Contoh Peluang Green Jobs
• Peluang kerja hijau (green job) yang dapat
diciptakan melalui investasi :
▪ Efisiensi Energi
▪ Energi Baru Terbarukan
▪ Dematerialisasi
▪ Pencegahan Pencemaran, Produksi Bersih,
Eko-efisiensi
▪ Pengolahan Limbah
▪ Simbiosis Industri

23
Sustainable Consumption
Konsumsi Berkelanjutan
• Green Life Style : “berGaya Hidup Ramah
Lingkungan” : bentuk Konsumsi Berkelanjutan
• Apakah konsumen telah mempertimbangkan
aspek lingkungan dalam pengambilan
keputusan untuk mengkonsumsi suatu produk?
• Apakah produk industri yang tak ramah
lingkungan telah menjadi pertimbangan?
• Apakah produk dari industri yang
mencemari masih bisa diterima konsumen?

24
PROPER dan Produksi Konsumsi Berkelanjutan
Program Peringkat
Penilaian Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peringkat

▪ EMAS
▪ HIJAU

▪ BIRU

▪ MERAH DITERIMA
▪ HITAM DITOLAK
25
GREEN BUILDING

Bangunan Ramah Lingkungan


• Pemakaian energi matahari semaksimal mungkin
• Pemanfaatan angin untuk pendinginan
• Perilaku hemat energi
• Melakukan konservasi air
• Pengelolaan sampah dengan
baik

JAKARTA | Peruri 88 | 389m


26

www.pinterest.com
Perilaku Hemat energi
• Pembelian dan penggunaan produk berlabel
hemat energi
• Menerapkan perilaku hemat energi
• Penggunaan Solar cell

27
Penerapan skala mikro
▪ Material :
Bahan kimia alami; contoh : pewarna makanan,
pewarna batik/tekstil, lerak, pestisida alami
Bahan baku yang dapat diperbarui : polimer/
plastik dari jagung
▪ Energi Baru Terbarukan :
Bahan bakar yang dapat diperbarui; contoh
biodiesel, bioetanol dari singkong
▪ Bahan-bahan berbahaya
Contoh : Pestisida alami yang mudah
terdegradasi
28 28
PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN

Pengembangan
Energi Baru Terbarukan
• Solar water heater
• Solar cell
• Wind energy
• Biogas

29
PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN

Pengembangan
Energi Baru Terbarukan
• Hydropower
• Geothermal
ovalezoval.blogspot.com

• Penggunaan energi air


untuk pembangkitan
energi listrik oleh
masyarakat pedesaan
dan terisolir
• Pemanfaatan energi
geothemal memerlukan
www.antaranews.com investasi tinggi →
perusahaan besar
30
Penerapan skala meso
▪ Material :
Efisiensi pemakaian bahan baku, mencegah dan
mengurangi serta mendaur ulang limbah industri
▪ Energi :
Efisiensi pemakaian energi, pengembangan dan
pemakaian energi baru terbarukan pada industri.
▪ Bahan-bahan berbahaya
Pembatasan pemakaian bahan-bahan
berbahaya dan beracun, subsitusi bahan-bahan
berbahaya dengan bahan yang kurang
berbahaya
31 31
PENERAPAN INVESTASI HIJAU, EKO-EFISIENSI, PELUANG KERJA

Recovery Emisi CO2 menjadi produk


• Emisi gas rumah kaca karbon dioksida (CO2)
ditimbulkan dari suatu dapur peleburan yang
menggunakan bahan bakar cokes / batubara.

• Perusahaan minuman ringan memerlukan CO2


sebagai bahan essence yang ditambahkan pada
produk minuman.

• Green business dan Green Job diciptakan


dengan memanfaatkan gas buang untuk
diproses menjadi CO2 cair dan padat.
32
PENERAPAN INVESTASI HIJAU, EKO-EFISIENSI, PELUANG KERJA

Recovery CO2 ……
• Bahan baku emisi gas mengandung CO2
kadar 94 % diproses menjadi CO2 cair
dengan kemurnian 99,995 %

• Nilai investasi sebesar US$10 M,


menciptakan tenaga kerja langsung
sebanyak 23 karyawan

• Emisi gas rumah kaca CO2 yang dapat


dicegah (dihambat) sebesar 3 ton/jam.
33
PT. RMI
PENERAPAN INVESTASI HIJAU, EKO-EFISIENSI, PELUANG KERJA

Pemakaian Tanur Kupola –


Peleburan Besi Rongsok
• Industri pengecoran besi rongsok
(scrap) menggunakan tungku tungkik
dan bahan bakar kokas (cokes).

• Pemakaian bahan bakar dengan


perbandingan cokes/scrap = 1/7

• Penggantian teknologi dilakukan


dengan memakai tungku Kupola,
investasi yang diperlukan sebesar
Rp 100 juta.
34
PENERAPAN INVESTASI HIJAU, EKO-EFISIENSI, PELUANG KERJA

Pemakaian Tanur Kupola –


Peleburan Besi Rongsok
• Perbandingan pemakaian kokas/besi scrap =
1/14. Efisiensi pemakaian energi yang
diperoleh sebesar 50 %. Emisi gas rumah
kaca turun, kualitas produk meningkat.

• Pengembalian investasi diperoleh dari


penghematan (efisiensi) energi. Waktu
pengembalian kurang dari 1 tahun.

• Perlu skill terkait dengan teknologi tanur baru


35
Waste to product, PELUANG KERJA

Pembuatan Tepung Ikan

Pemanfaatn limbah ikan menjadi produk tepung ikan untuk


bahan baku pakan ternak. Investasi sebesar 1 M,
mengolah limbah menjadi produk yang bermanfaat,
menyediakan lapangan kerja.
36
KAWASAN INDUSTRI BERWAWASAN LINGKUNGAN

Penerapan skala makro


▪ Kawasan Eko-Industri : sekumpulan industri dan bisnis
jasa yang berlokasi pada suatu tempat di mana pelaku-
pelaku di dalamnya secara bersama meningkatkan kinerja
lingkungan, ekonomi dan sosialnya melalui kerjasama
dalam mengelola issu lingkungan dan sumberdaya
▪ Ciri-ciri Kawasan Eko-Industri :
Penyediaan listrik, air dan uap air, Fasilitas bersama untuk
kegiatan industri, komersial, pertanian, permukiman, dan
rekreasi, Tanggap darurat dan pemadaman kebakaran
bersama, Penyediaan instalasi pengolahan limbah komunal,
Pertukaran produk samping (bahan, energi, limbah),
Pertukaran informasi, Daur ulang limbah, Reparasi
peralatan, Riset dan pengembangan
37 37
PENGEMBANGAN SIMBIOSIS INDUSTRI

Agroindustri peternakan sapi


• Peternakan sapi dikembangkan sebagai inti
agroindustri yang memanfaatkan limbah
menjadi produk, mencegah emisi gas metana
dapat menciptakan industri baru dan
menciptakan lapangan kerja.
• Prinsip yang digunakan dengan
memanfaatkan limbah menjadi produk.
• Investasi tambahan sebesar Rp 600 juta,
dapat menambah lapangan kerja secara
langsung sebanyak 5 orang.
38
PENGEMBANGAN SIMBIOSIS INDUSTRI

Langkah 1 : Peternakan sapi

HAY : 183 TONS Limbah padat


Ketela : 18 ton sisa makanan,
kotoran sapi
Ampas tahu : 30 ton
Konsentrate : 9 ton 30 sapi dan urin, air
limbah cuci,
Air : 140 m3 emisi

Lokasi : Sukoharjo – Jawa Tengah 39


PENGEMBANGAN SIMBIOSIS INDUSTRI

Langkah 2 – Simbiosis Industri

Kedelai Limbah
Air Industri Tahu tahu
Energi Air limbah

Industri
lainnya
40
PENGEMBANGAN SIMBIOSIS INDUSTRI

Langkah 3 -Model
Simbiosis Agroindustri
Pabrik
Tahu

PETERNAKAN
SAPI

Tanaman Ternak ikan


rumput Lele
Biogas

Tanaman
Kedelai Kompos

41
Kalundborg EIP

42
www.enterprisetech.com
Contact : 0815.660.3569
purwanto@che.undip.ac.id
p.purwanto@gmail.com
43

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai