Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/340228338

PENINGKATAN BUDIDAYA NILAM (POGESTEMON CABLIN BENTH) DAN


PENYULINGAN ATSIRIPADAKELOMPOK TANI DESA BANJARAN DI HUTAN
LINDUNG REGISTER 20 PESAWARAN LAMPUNG

Article  in  Edupreneur Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat bidang Kewirausahaan · February 2019


DOI: 10.36412/edupreneur.v1i4.821

CITATIONS READS

0 5

4 authors, including:

Suprapto Suprapto
Politeknik Sandi Karsa
25 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

publish View project

https://www.ijmedph.org/article/699 View project

All content following this page was uploaded by Suprapto Suprapto on 28 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058

PENINGKATAN BUDIDAYA NILAM (POGESTEMON CABLIN BENTH) DAN


PENYULINGAN ATSIRIPADAKELOMPOK TANI DESA BANJARAN DI HUTAN
LINDUNG REGISTER 20 PESAWARAN LAMPUNG

M.Tahir1, Suprapto2, Dewi Riniarti3, Ersan4


1 Politeknik Negeri Lampung
Email: m_tahir_mandar@yahoo.co.id

Abstrak
Program pengabdian kepada masyarakat skim IbDM kelompok tani Tunas Muda, Rente Rejo 1 dan
Rente Rejo 2 wilayahnya masuk dalam hutan lindung register 20 Pesawaran Lampung, agar
kelestarian hutan tidak terganggu, diupayakan pemanfaatan lahan dengan tanaman yang toleran
terhadap naungan tegakan pohon, yaitu dengan pemanfaatan klon nilam spesifik dalam naungan
hasil penelitian iradisi sinar gamma dengan menerapkan teknis budidaya dengan baik dan benar,
dengan tujuan memanfaatkan klon hasil penelitian iradiasi sinar gamma dengan produksi 15
ton/ha/musim. Perbaikan budidaya dengan penerapan teknis budidaya yang disusun berdasarkan
buku pedoman yang mudah diaplikasikan oleh petani nilam. Guna mencapai hal tersebut dilakukan
demonstrasi plot pada lahan seluas 6000 m2 serta pelatihan. Adapun pelaksanaan budidaya nilam
dilakukan pentahapan kegiatan, yaitu pengolahan tanah, pembuatan bangunan pembibitan,
pengadaan setek, pemeliharaan pembibitan, pembuatan bedengan pertanaman di lapangan,
pemeliharaan dengan pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian hama penyakit, dan penentuan
waktu panen dan panen terna/brangkasan. Untuk kegiatan pelatihan dilaksakan dalam bentuk
praktik langsung dilapangan berdasarkan kegiatan budidaya. Hasil minyak atsiri yang diperoleh
dengan rendemen antara 2,14 – 3,10 persen. Hasil evaluasi diperoleh bahwa rata-rata pemahaman
petani terhadap aktifitas budidaya pada awal kegiatan baru mencapai 34,21 % dan akhir kegiatan
telah mencapai 100 %. Hal tersebut didukung dengan analisis chi kuadrat dengan nilai 5,36 dan
nilai t Tabel 3,48 taraf uji 5 %.

Kata Kunci :nilam aceh, hutan lindung, praktik baik budidaya nilam dan atsiri nilam.

1. PENDAHULUAN ha, yaitu HL Reg. 20 Pematang Kubuato


Desa Banjaran Kecamatan Padang seluas 7,050 Ha, HL. Kawasan hutan
Cermin Kabupaten Pesawaran, mata dikelolah masyarakat dengan ladang
pencaharian penduduknya adalah Petani 90 %, berpindah, pembukaan hutan untuk areal
dan 10 % pedagang, pegawai negeri, budidaya, penebangan pohon untuk kebutuhan
pertukangan dan buruh pabrik, dengan jumlah perumahan tanpa memperhatikan fungsi
penduduk 4.266 jiwa, yaitu 2.218 laki-laki dan ekosistem/hidroorologis, sehingga fungsi
2.048 perempuan. Adapun desa berada pada hutan untuk ekosistem mengalami degradasi
kawasan hutan register 20 dibawah lahan dan hutan. Akibatnya sekitar 90 persen
pengawasan KPHL Pesawaran. Pengelolaan wilayahnya berkategori agak kritis hingga
hutan lindung tersebut berdasarkan Surat kritis. Adanya praktik penyalagunaan hutan
Perintah Bupati Pesawaran dan pola bertani mengakibatkan lahan kritis
No.800/389/SP/IV.03/2013 tanggal 31 untuk ditanggulangi agar deforestasi hutan ke
Oktober 2013, Wilayahnya terletak pada 5° non hutan dihentikan melalui pragram
07’ 30 ̋ s.d 5° 48’ 15 ̋ LS dan 104° 56’ 15’’ pembudidayaan tanaman nilam tanpa merusak
s.d 105° 11’ 15’’ BT, elevasi 0 - 1.604 mdpl, tanaman hutan, dengan upaya tersebut kualitas
tofografi datar hingga berbukit, Curah hujan hutan dan penurunan emisi gas rumah kaca
tertinggi bulan Desember 424,50 mm dan 23 melalui rehabilitasi lahan dan hutan dapat
hari hujan. Jenis tanah Regosol, Gleisol, dilakukan (Monografi KPHL Pesawaran,
Kambisol, Podsolik.Tata Hutan seluas 10,903 2014).

P a g e 8 | 70
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058

Pengusahaan budidaya nilam yang dansetelahpelaksanaanmeningkatmencapai100


dilaksanakan oleh petani masih menggunakan % yang disajikan pada Tabel 1.
klon lokal serta praktik budidaya yang belum
optimal, akibatnya produksi yang diperoleh Tabel 1. Gambaran Pemahaman Petani
rendah, hingga saat ini (tahun tanam akhir PesertaIbDM Terhadap Pengelolaan Tanaman
musim hujan tahun 2013) produksi berat basah Nilam
yang dicapai rata-rata 3.500 kg/ha, sedang
hasil penelitian dengan iradiasi sinar gamma
dan spesifik lokasi dengan naungan di atas 15 No GambaranUmu SebelumPel SetelahPela
ton/ha/musim (Tahir, 2015). Melihat m aksanaanIb ksanaanIbD
fenomena tersebut perlu upaya agar animo DM(%) M(%)
masyarakat dalam mengusahakan budidaya
nilam tidak mengalami kemunduran dan 1 MengenalTanam 100 100
penghentian usaha, yaitu dengan penyuluhan anNilam
dan demplot (Demonstrasi Plot) hal tersebut
dimaksudkan agar petani dapat belajar sambil 2 PengetahuanBud 15 100
bekerja. Untuk mengoptimalkan dilaksanakan idaya
infentasisasi pengelolaan budidaya dan analisis
situasi dengan model SWOT untuk
memecahkan solusi perbaikan budidaya. 3 PelaksanaanBud
idaya
2. METODE PELAKSANAAN - 9,0 100
Pelaksanaan kegiatan IbDM, yaitu WaktuTana
kegiatan penjajakan dan pengurusan izin, m 15,3 100
penyiapan sarana kegiatan, pengadaan Klon -Pembibitan 29,7 100
Nilam, perakitan alat suling, pelaksanaan - Pemupukan 69,7 100
pelatihan budidaya tanaman dan demonstrasi -
plot budidaya tanaman, pengadaan dan Pengendalian 65,5 100
persiapan brangkasan untuk disuling, dan Gulma
penyulingan, yaitu dari bulan Februari samapai - 46,5 100
dengan September 2017. Adapun tahapan Pengendalian
program IbDM tersebut dilaksanakan, meliputi Hama 35,7 100
Demplot Klon Nilam Hasil Iradiasi, Praktek - Pengendalian
Baik Budidaya, Praktek Baik Penyulingan, Penyakit
Penyulingan Nilam, dan Penyuluhan - WaktuPanen
dan
Khalayak Sasaran penyulingan
Khalayak sasaran kegiatan ini adalah
kelompok tani Tunas Muda, Rente Rejo 1 dan
kelompok tani Rente Rejo 2 yang anggota
terdaftar masing-masing 20 kepala keluarga,

Evaluasi Pelaksanaan

Evaluasi kegiatan akan dilakukan dalam


tiga bentuk, yaitu evaluasi awal, evaluasi
proses, dan evaluasi akhir kegiatan.

3. HASIL DAN LUARAN YANG Rata-rata 34, 21 100


DICAPAI
Hasil penilaian rata-
ratapengetahuanpetanipesertaIbDMsebelumpel
aksanaan p r o g r a m barumencapai 34,21%

P a g e 9 | 70
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058

Keadaantersebut menunjukkanbahwa sehingga mempengaruhi pertumbuhan


animopetanidalammendapatkanpengetahuand tanaman. Serangan hama menyebabkan
an keterampilandalampelaksanaanbudidaya produksi menurun terutama karena pada
tanamannilamsangattinggi. Selain umumnya bagian tanaman yang banyak
itu,pelaksanaanpenyuluhandanpengenalanbud diserang adalah daun. Aktifitas petani saat
idaya dilaksanakandilapangan dimana penanaman nilam di lapangan disajikan pada
tanamannilam tersebut ditanam. Keuntungan Gambar 1
laindari kegiatan
pembelajaransambilpraktikmendorong
petanilebihmemahamidengancepat dibanding
denganhanyadilakukandiruanganatauberupasi
mulasi. Model pelaksanaan demplot dan
jenis kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan
umur tanaman disajikan pada Tabel 2. Selain
itu, adanya peningkatan pemahaman petani
terhadap pengelolaan tanaman nilam di
lapangan didukung dengan dibuatnya buku
pedoman budidaya tanaman nilam. Buku Gambar 1. Aktifitas Penanaman Nilam
pedoman tersebut sebagai acuan dalam di Lapangan
melaksanakan aktifitas penanganan tanaman
di lapangan. Secara ringkas penanganan Hasil kusioner dengan uji Chi
tanaman di lapangan adalah dengan Kuadrat (2) menunjukkan adanya
pengadaan bibit/setek pucuk 5 ruas, media perbedaan yang nyata pemahaman tentang
pembibitan dengan polybag dengan media budidaya tanaman nilam sebelum dan
top soil dan pupuk kandang dengan sesudah dilaksanakan penyuluhan dan
perbandingan 2 : 1, pembibitan dilakukan demplot tanaman, yaitu ditunjukkan dengan
dengan naungan dengan masa waktu 4 nilai hitung pada taraf uji 5% sebesar 5.36
minggu, penanaman dilakukan menggunakan dengan nilai Chi Kuadrat tabel 3.481.
jarak tanam 80 cm x 50 cm (25.000 Berdasarkan hasil uji Chi Kuadrat (2),
tanaman/ha). Dosis pupuk, yaitu 200 kg petani lebih memahami arti pengelolaan
Urea, 100 kg untuk masing-masing TSP dan tanaman berdasarkan umur tanaman. Hal
KCl, aplikasi dilakukan dua minggu setelah ini berarti bahwa konsep budidaya
tanaman dan saat tanaman telah berumur dua berdasarkan keekologian atau spesifik lokasi
bulan. Adapun jenis hama dan penyakit yang dalam pertanaman budidaya tanaman nilam
harus diwaspadai (Dirjenbun, 2012; Yan mutlak diperhatikan. Berdasarkan hasil
Nuryani, 2006; Rosman., dkk, 1998; Asman., penyulingan diperoleh rendemen antara 2,14
dkk, 1998) adalah, Penyakit layu bakteri – 3,10 persen, dengan demikian bila
disebabkan oleh bakteri Ralstonia dikonversi ke hasil brangkasan yang
solanacearum, nematoda antara lain diperoleh, maka hasil minyak atsiri nilam
Pratylenchus brachyurus, Meloidogyne yang diperoleh sekitar 350 – 385 kg, bila
incognita, Radhopolus similis, sedang harga di pasaran saat ini Rp 500.000/kg
Penyakit budog diperkirakan disebabkan oleh (harga tersebut berfluktuatif dari Rp 250.000
virus. Hama yang menyerang tanaman antara – 750.000/kg), maka pendapatan petani
lain; belalang, kutu daun tungau dan ulat dalam satu hektar adalah 175.000.000 –
daun. Belalang dan ulat daun dapat 192.500.000 dengan biaya produksi
menyebabkan tanaman gundul sehingga 125.000.000 dalam kurung waktu 4 – 6
menurunkan produksi (terna). Serangan kutu bulan (satu musim tanam).
daun dan tungau dapat menyebabkan daun
menggulung dan berkeriput (keriting),

P a g e 10 | 70
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058

Tabel 2. Schedule Budidaya Pertanaman (dua minggu digunakan


Nilam di Lapangan setelah adalah
tanam) dan kontak
waktu yang dengan
bersamaam konsentrasi
Bulan dilakukan 2cc/liter air.
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 Keteranga pengamatan Untuk
n gejalah mencegah
1 Pembabatan x Pembabatan penyakit serangan
semak atau dilakuakn budog. hama daun
gulma guna pada daun
(minggu III) memudahka yang telah
n mulai
pelaksanaan muncul
pembajakan 7 Pembunbun x Untuk
2 Pengolahan x Selain an tanaman menghindar
dan pengolahan dilakukan i rebahnya
penggembur tanah juga pada tanaman
an tanah dibuat minggu ke
(minggu I saluran tiga setelah
lahan drainase tanam
dibiarkan sekaligus
terbuka pengendalia
selama n gulma
seminggu) tahap
3 Pembuatan x Waktu pertama
bedengan tersebut 8 Pemupukan x Dibenamka
dan perataan juga bulan ke dua n sekitar
tanah dilakukan perakaran
pertanaman pemberian tanaman
di lapangan pupuk 9 Menyangga x Agar
(Minggu III) organik h tanaman tanaman
sebanyak 20 yang rebah tidak mudah
ton/ha. serta robah
4 Pengajiran x Guna memangkas
dan mengoptim cabang yang
pembuatan alkan tidak
lubang populasi tumbuh
tanam persatuan normal (
(Minggu iv) luas tanam Pertumbuha
5 Penanaman x Bila hujan n tidak
(dalam tidak turun normal)
minggu hingga 7 10 Pengendalia x Pengendalia
tersebut hari setelah n hama dan n hama
telah turun tanam penyakit daun
hujan dianjurkan 11 Pengendalia x Dilakukan
minimal dilakukan n gulma sebelum
dengan penyiraman. tahap ke dua tanaman
curah hujan menutup
>20 mm) seluruh
bibit yang areal
ditanam 12 Pengairan, x Untuk
adalah bibit yaitu mencegah
polybag dan dilakukan pertumbuha
dilakukan penyiraman n vegetative
pemupukan bila tiga tidak
urea minggu optimal
pertama. tidak turun
6 Pengendalia x Insektisida hujan
n hama daun yang 13 Pemupukan x Pemupukan

P a g e 11 | 70
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058

tahap ke tiga dianjurkan 2. Pelaksanaan penyuluhan


setelah dilakukanmengikuti perkembangan
turun hujan
14 Pemupukan x Penggunaan
pertumbuhan tanaman. Berdasarkan
tahap ke pestisida kegiatan tersebut diperoleh hasil terna
empat tidak panen sejumlah 15,34 ton/ha. Adapun
dianjurkan kegiatan budidaya yang
hingga dilaksanakanmeliputi,
panen
15 Panen x Dianjurkan Pelaksanaanpembibitan, Persipan
pada sore lahan,Penanaman tanaman
hari dan nilam,Pemupukan,Pengendalian
tidak turun Gulma,Pengendaliab hama dan
hujan
penyakit, serta Panen dan
16 Penanganan x x Bila belum
brangkasan disuling penyulingan.
hasil panen disimpang
(brangkasan dalam 3.Berdasarkan uji Chi Kuadrat (2)
tidak kondisi menunjukkan adanya perbedaan yang
disimpan kering.
sampai 1 nyata pemahaman tentang budidaya
bulan) tanaman nilam sebelum dan sesudah
dilaksanakan penyuluhan dan demplot
Hasil penyulingan minyak nilam disajikaan tanaman, yaitu ditunjukkan dengan
pada Gambar 2. nilai hitung pada taraf uji 5% sebesar
4,21 dengan nilai Chi Kuadrat pada
t.Tabel 3.48
Saran
Untukpelksanaankegiatanpengabdian
kepadamasyarakat berupa Ipteks
bagimasyarakat(IbDM) terlaksana
dengan baiksebaiknyauntuk
melaksanakan kegiatan penanaman
tanaman atau demplotdilaksanakanawal
tahun,yaitubulanFebruari karena waktu
tersebutmasukdalammusimhujan.
Gambar 2. Minyak Atsiri Nilam
UCAPAN TERIMA KASIH
4. KESIMPULAN DAN SARAN Terima Kasih disampaikan kepada
Direktorat Riset dan Pengabdian
Kesimpulan Masyarakat Kementerian Riset,
1. Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas
Pelaksanaanpengabdiankepadamasyara pembiayaan yang diberikan dalam
kat, berupaIpteks bagi program IbDM tahun anggaran 2017.
masyarakat(IbM)yang telah
dilaksanakanmemberikan efekpositip, DAFTAR PUSTAKA
yaitupengetahuanpetanipesertasebelum Asman, A., Ester M., Adhi dan D. Sitepu,
pelaksanaankegiatanbaru mencapai 1998. Penyakit layu, budok dan
49,1 % dan setelah pelaksanaan penyakit lainnya serta strategi
selesai pengetahuan pengendaliannya. Monograf nilam.
tersebutmeningkatmenjadi100%. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat 5 : 84-88.

P a g e 12 | 70
EDUPRENEUR || Vol. I, No 4, November 2018
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kewirausahaan P ISSN 2598-0815
E ISSN 2598-6058

Dirjebun, 2012. Peningkatan Produksi,


Produktivitas dan Mutu Tanaman
Semusim. Pedoman Teknis Pelaksanaan
Penanaman Tanaman Nilam Tahun
2012. Direktorat Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian Republik
Indonesia.

KPHL Pesawaran, 2014. Demografi Hutan


Lindung Register 20 Kabupaten
Pesawaran.

Rosman, R., Emmyzar dan pasril Wahid,


1998. Karakteristik lahan dan iklim
untuk perwilayahan pengembangan.
Monograf nilam. Balittro 5 : 47-54.

Tahir, M. Dan M.Rofiq, 2013. Peningkatan


Mutu Genetik dan Keragaman Hayati
Nilam Aceh Lokal Lampung Sebagai
Tanaman Tropis Melalui Pendekatan
Teknologi Molekuler. Tidak
Dipublikasikan.

Yang Nuryani, 2006. Budidaya Tanaman


Nilam(Pogostemon cablin Benth.)
BalaiPenelitianTanaman Rempah dan
Aromatika. Pusat Penelitian dan
Pengambangan Perkebunan Badan
Penelitian dan Pengenbangan Pertanian
Bogor.

P a g e 13 | 70

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai