Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

BIDANG PENATAAN LAHAN


DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN HALMAHERA UTARA
TAHUN 2020

I. PROGRAM : Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

KEGIATAN : Pembangunan Hutan Tanaman

KERANGKA ACUAN KERJA :

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun
2020. Pada dasarnya pekerjaan ini memiliki tingkat kesulitan rendah hingga sedang atau dapat
dikatakan tidak/kurang memerlukan teknologi tinggi dalam pengerjaannya. Pengunaan material
dasar dalam kegiatan ini berupa tanah, bibit tanaman hingga beberapa bahan pelerngkap yang
kemudiaan menjadi perhatian utama dalam merencanakan spesifikasi teknis kegiatan tersebut.
Secara teknis, dalam prosesnya pembangunan hutan tanaman berupa pengadaan bibit
tanaman, persiapan lahan, kegiatan penanaman hingga pemeliharaan. Pelaksanaan kegiatan ini
sesungguhnya berorientasi pada pembuatan hutan oleh masyarakat/kelompok masyarakat
pada areal khusus seperti lahan terbuka, lahan perkebunan/pertanian dengan jenis tanaman
komersial maupun manfaat lainnya serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan itu sendiri.
Pelaksanaan kegiatan tersebut selanjutnya melekat di Bidang Penataan Lahan, Dinas
Lingkungan Hidup Kab. Halmahera Utara.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan tanaman yaitu ;

 Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan


 Permen LHK No P.17/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 tentang Pembangunan Hutan
Tanaman Industri
 Perda Kab. Halmahera Utara No .... Tahun ... tentang RPJM Kab Halut 2016-2021
2. PERUMUSAN MASALAH
Pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan tanaman selama ini ditujukan bagi lahan-lahan
terbuka sekitar hutan ataupun perkebunan/lahan pertanian masyarakat yang tujuan akhirnya
yaitu terlaksana produksi kayu terhadap pohon-pohon hasil penanaman tersebut.
Memperhatikan permasalahan yang berkaitan dengan penurunan kualiitas lingkungan yang
diakibatkan oleh eksploitasi hutan dan lahan yang berlebihan dan berujung pada berbagai bahaya
bencana seperti banjir, kebakaran, kekeringan, krisis air bersih dll, maka sepatutnya upaya-upaya
penanaman pohon perlu digalakan kembali. Program rehabilitasi maupun penghijauan merupakan
cara untuk mengembalikan fungsi lahan tersebut. Kegiatan pembangunan hutan tanaman lebih
ditujukan bagi mereka yang dengan sungguh dan serius ingin terlibat dalam program dimaksud.
Program ini walaupun dalam skala kecil namun diharapkan dapat meningkatkan kondisi hutan dan
sekaligus menumbuh keinginan masyarakat untuk melakukan penanaman pohon yang ke depannya
akan melakukannya secara mandiri walaupun tanpa ada bantuan pemerintah.

3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu terlaksana kegiatan Pembanguna
Hutan Tanaman sesuai perencanaan.

Sasaran dari kegiatan ini, adalah masyarakat dan lingkungan/kawasan yang


ditujukan untuk pengembangan hutan tanaman.

4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kode Program : ..... ...... ...... 15

Nama Program : Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Kode Kegiatan : ..... ..... ..... 15.2

Nama Kegiatan : Pembangunan Hutan Tanaman

5. WAKTU/LOKASI/PELAKSANA/PAGU KEGIATAN

a. Waktu Kegiatan : ......

b. Lokasi Kegatan : Kecamatan Tobelo

c. Pelaksana Kegiatan : Bidang Penataan Lahan/Pihak Ketiga/Masyarakat

d. Pagu Kegiatan : Rp. 60.192.000,-

e. Sumber Dana : DAU

6. TAHAPAN KEGIATAN

 Membuat Rencana Teknis Kegiatan


 Melakukan Survey dan Pengukuran Lokasi
 Pengadaan Bibit Tanaman
 Pengelolaan Tanah lahan dan Penanaman
 Pemeliharaan dan Penataan Tanaman
 Pembuatan Laporan Kegiatan

7. HASIL YANG INGIN DICAPAI

a. Output : Meningkatnya area hutan tanaman

b. Outcome : Meningkatnya persentase volume sampah yang terkelola

8. PENUTUP

Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman akan dilaksanakan sesuai Rencana


Kerja dan Anggaran di tahun 2020 berdasarkan Rancangan Teknis yang dibuat.
II. PROGRAM : Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

KEGIATAN : 1. Sosialisasi dampak Kerusakan Hutan dan Lahan


2. Pengamanan, Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan
3. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA

KERANGKA ACUAN KERJA :

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Sosialisasi dampak Kerusakan Hutan dan Lahan dan Kegiatan Pengamanan,
Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan yang rencananya akan dilaksanakan pada
tahun 2020 merupakan kegiatan dibawah Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam.
Kabupaten Halmahera Utara dengan Luas Hutan 345.387,64 Ha, sangatlah rentan akan
kejadian kerusakan hutan serta peredaran hasil hutan secara ilegal. Lemahnya pengawasan dan
rendahnya pemikiran masyarakat akan manfaat dari kelestarian hutan merupakan salah satu
faktor utama kerusakan hutan dimaksud.
Sebagai langkah antisipasi meluasnya kerusakan hutan dan lahan yang ada, maka Bidang
Penataan Lahan pada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Halmahera Utara merancang 3 kegiatan
tersebut dalam program perlindungan dan konservasi sumber daya alam. Pelaksanaan kegiatan
ini sesungguhnya ditujukan kepada masyarakat sekitar hutan dan lahan yang memanfaatkan
sumber daya alam tersebut. Hal ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan nilai dan
fungsi dari hutan dan hasil hutan yang ada.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan program perlindungan dan konservasi sumber daya alam yaitu
;

 Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan


 Undang-Undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
 Undang-Undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan
 Perda Kab. Halmahera Utara No .... Tahun ... tentang RPJM Kab Halut 2016-2021
2. PERUMUSAN MASALAH
Pelaksanaan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam selama ini ditujukan
bagi bagi masyarakat sekitar hutan ataupun pelaku pemanfaatan dan pengelolaan hutan dan
lahan maupun hasilnya.

Memperhatikan kondisi hutan dan lahan saat ini yang mengalami penurunan kuantitas
maupun kualitasnya dimana terjadi pemanfaatan secara besar-besaran tanpa memperhatikan
fungsi dan daya dukung yang ada, sehingga dapat menyebabkan berbagai resiko bencana
seperti kebakaran, kekeringan, banjir dan sebagainya.

Kabupaten Halmahera Utara dengan luas kawasan hutan yaitu 345.387,64 Ha dan terdiri dari
fungsi lindung, produksi, produksi terbatas, konversi maupun penggunaan lain, sudah pada
tentunya sangat kaya dengan berbagai sumber daya didalamnya baik berupa kayu, non kayu
maupun keaneka ragaman hayati lainnya. Dengan potensi kekayaan alam yang ada, sudah
tentunya menjadi sasaran utama pengelolaan dan pemanfaatan baik oleh perorangan,
kelompok dan swasta dan dengan alasan meningkatkan pendapatan daerah maka pihak
pemerintahpun turut serta berperan dalam pengelolaan hutan dan lahan tersebut.

Pemanfaatan Hutan dan lahan beserta hasilnya secara besar-besaran terkadang berbanding
terbalik dengan kemampuan melakukan rehabilitasi atas hutan dan lahan tersebut sehingga
sering terjadi banjir, kekeringan, kebakaran dan sebagainya. Bertolak atas uraian itu maka
permasalahannya terletak pada pemanfaatan dan pengelolaan hutan yang sering tidak
tertanggung jawab dan dibarengi dengan kemampuan melakukan rehabilitasi yang minim
mengakibatkan masih sering terjadi berbagai bencana atas kerusakan hutan dan lahan yang
ada.

3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai dari Program ini yaitu terlaksana kegiatan Sosialisasi
dampak kerusakan hutan dan lahan serta kegiatan pengamanan, pengujian dan
pengendalian peredaran hasil hutan sesuai perencanaan,

Sasaran dari kegiatan ini, adalah masyarakat sekitar hutan dan pelaku/pemanfataan
hasil hutan.

4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kode Program : ..... ...... ...... 17

Nama Program : Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 17.6 Sosialisasi dampak Kerusakan Hutan dan Lahan
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 17.7 Pengamanan, Pengujian dan Pengendalian

Peredaran Hasil Hutan

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 17.8 Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA

5. WAKTU/LOKASI/PELAKSANA/PAGU KEGIATAN

a. Waktu Kegiatan : ......

b. Lokasi Kegatan : Kecamatan ....... dan Kecamatan........

c. Pelaksana Kegiatan : Bidang Penataan Lahan

d. Pagu Kegiatan : Rp. 146.561.250,-

e. Sumber Dana : DAU

6. TAHAPAN KEGIATAN

 Membuat Rencana Teknis Kegiatan


 Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi dampak Kerusakan HL
 Melaksanakan Kegiatan Pengamanan, Pengujian dan Pengendalian PHH
 Pembuatan Laporan Kegiatan

7. HASIL YANG INGIN DICAPAI

a. Output : a. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak

kerusakan hutan dan lahan

b. Menurunya tingkat peredaran hasil hutan ilegal

c. Terlaksananya pengawasan ijin kayu dipenampung kayu

b. Outcome : Meningkatnya persentase upaya perlindungan dan konservasi

lingkungan

8. PENUTUP

Pelaksanaan program perlindungan dan konservasi sumber daya alam akan dilaksanakan
sesuai Rencana Kerja dan Anggaran di tahun 2020 berdasarkan Rancangan Teknis yang dibuat.
III. PROGRAM : Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

KEGIATAN : 1. Pengelolaan dan Rehabilitasi Manggrove


2.Rehabilitasi Hutan dan Lahan/Penanaman Hutan dan Lahan Kritis
4. Pengembangan Kelembagaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
5. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam RHL
6. Monitoring dan Evaluasi
7. Pengembangan Tanaman Kehutanan
8. Pengembangan Kebun Bibit/Green House
9. Pemetaan Citra Satelit Lahan Kritis
10.Rapat-Rapat Koordinasi RHL
11.Kegiatan Sosialisasi Penanaman
12.Penanaman Hutan dan Lahan Kritis
13.Pengembangan Orientasi Kelembagaan RHL. Survey dan Pengukuran Lokasi
Kegiatan RHL
14.Pengembangan Hutan Tanaman

KERANGKA ACUAN KERJA :

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Rehabilitasi dan Pemulihan cadangan sumber daya alam yang rencananya akan
dilaksanakan pada tahun 2020 terdiri atas berbagai kegiatan dalam upaya mempercepat proses
pemulihan fungsi hutan dan lahan di Kab Halmahera Utara.

Usaha rehabilitasi hutan dan lahan saat ini yang sementara digalakan oleh pemerintah
adalah bentuk upaya untuk mengembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya yaitu sebagai
perlindungan tanah, tata kelola air, pengaturan udara dan lingkungan, selain sebagai penghasil
bahan utama kayu maupun manfaat lainnya. Upaya tersebut tersebar pada berbagai area atau
kawasan, didalam maupun diluar hutan yang pada intinya bagaimana membuat suatu lahan
tertentu menjadi hutan sesuai bentuk dan manfaatnya.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan program perlindungan dan konservasi sumber daya alam yaitu
;

 Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan


 Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2207 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan dan Hasil Hutan
 Peraturan BPDAS dan Perhutanan Sosial No P.1/V-SET/2013 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
 Perda Kab. Halmahera Utara No .... Tahun ... tentang RPJM Kab Halut 2016-2021

3. PERUMUSAN MASALAH

Memperhatikan kondisi hutan dan lahan saat ini yang mengalami penurunan kuantitas
maupun kualitasnya dimana terjadi pemanfaatan secara besar-besaran tanpa memperhatikan
fungsi dan daya dukung yang ada, sehingga dapat menyebabkan berbagai resiko bencana
seperti kebakaran, kekeringan, banjir dan sebagainya.

Kabupaten Halmahera Utara dengan luas kawasan hutan yaitu 345.387,64 Ha dan terdiri dari
fungsi lindung, produksi, produksi terbatas, konversi maupun penggunaan lain, sudah pada
tentunya sangat kaya dengan berbagai sumber daya didalamnya baik berupa kayu, non kayu
maupun keaneka ragaman hayati lainnya. Dengan potensi kekayaan alam yang ada, sudah
tentunya menjadi sasaran utama pengelolaan dan pemanfaatan baik oleh perorangan,
kelompok dan swasta dan dengan alasan meningkatkan pendapatan daerah maka pihak
pemerintahpun turut serta berperan dalam pengelolaan hutan dan lahan tersebut.

Pemanfaatan Hutan dan lahan beserta hasilnya secara besar-besaran terkadang berbanding
terbalik dengan kemampuan melakukan rehabilitasi atas hutan dan lahan tersebut sehingga
sering terjadi banjir, kekeringan, kebakaran dan sebagainya. Bertolak atas uraian itu maka
permasalahannya terletak pada pemanfaatan dan pengelolaan hutan yang sering tidak
tertanggung jawab dan dibarengi dengan kemampuan melakukan rehabilitasi yang minim
mengakibatkan masih sering terjadi berbagai bencana atas kerusakan hutan dan lahan yang
ada.

3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai dari Program ini yaitu terlaksana program rehabilitasi dan
pencadangan sumber daya alam

Sasaran dari kegiatan ini, adalah kawasan hutan dan lahan bekas tebangan.

4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kode Program : ..... ...... ...... 18

Nama Program : Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.1 Pengelolaan dan Rehabilitasi Manggrove
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.3 Rehabilitasi Hutan dan Lahan/Penanaman Hutan

Dan Lahan Kritis

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.4 Pengembangan Kelembagaan RHL

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.7 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam RHL

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.8 Monitoring dan Evaluasi

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.9 Pengembangan Tanaman Kehutanan

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.10 Pengembangan Kebun Bibit & Green House

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.11 Pemetaan Citra Satelit Lahan Kritis

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18.12 Rapat Koordinasi RHL

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18... Sosialisasi Penanaman Hutan & Lahan Kritis

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18... Orientasi Kelembagaan RHL, Survey dan

Pengukuran Lokasi Kegiatan RHL

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 18... Pengembangan Hutan Tanaman

5. WAKTU/LOKASI/PELAKSANA/PAGU KEGIATAN

a. Waktu Kegiatan : Tahun 2020

b. Lokasi Kegatan : Beberapa Kecamatan di Kab. Halmahera Utara

c. Pelaksana Kegiatan : Bidang Penataan Lahan

d. Pagu Kegiatan : Rp. 410.280.411,72,-

e. Sumber Dana : DAU

6. TAHAPAN KEGIATAN

 Membuat Rencana Teknis Masing-masing Kegiatan


 Melaksanakan Kegiatan sesuai yang direncanakan
 Pembuatan Laporan Masing-masing Kegiatan
7. HASIL YANG INGIN DICAPAI

a. Output : a. Terlaksana rehabilitasi hutan manggrove

b. Terlaksana rehabilitasi lahan kritis

c. Meningkatnya pengetahuan anggota kelompok tani

pengembangan RHL

d. Terlaksana pembinaan kelompok usaha tanaman kehutanan

e. Terlaksananya Monev RHL

f. Tersedia bibit tanaman kehutanan

g. Tersedianya biaya operasional Green House

h. Tersedianya Peta Citra Satelih lahan kritis

i. Terlaksananya Koordinasi Pelaksanaan RHL

j. Terlaksananya sosialisasi penanaman hutan dan lahan kritis

k. Terlaksananya orientasi kelembagaan, survey dan pengukuran

lokasi kegiatan RHL

l. Meningkatnya jumlah satuan tanaman pada hutan tanaman

b. Outcome : Meningkatnya persentase tutupan hutan dan lahan kritis yang

direhabilitasi

8. PENUTUP

Pelaksanaan program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam akan
dilaksanakan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran di tahun 2020 berdasarkan Rancangan Teknis
yang dibuat.
IV. PROGRAM : Pengendalian Kebakaran Hutan

KEGIATAN : 1. Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Hutan


2. Pemetaan Kawasan Rawan Kebakaran Hutan
3. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan
4. Penyusunan Norma standar Prosedur dan Manual Pengendalian
kebakaran hutan
5. Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan
6. Monitoring dan Evaluasi

KERANGKA ACUAN KERJA :

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kebakaran hutan dan lahan adalah terbakarnya kawasan hutan/lahan baik dalam luasan
besar maupun kecil.kebakaran ini seringkali terjadi dan tidak terkendali yang kemudian
membakar apa saja di dekatnya serta menjalar mengikuti arah angin. Kebakaran itu sendiri
dapat terjadi karena dua hal yaitu kebakaran secara alamiaha dan kebakaran yang
disebabkan oleh manusia.

Kebakaran buatan yang disengaja oleh manusia salah satunya untuk membuka atau
membersihkan lahan pertanian atau perkebunan dan cara ini telah dilakukan secara turun
temurun.

Kab. Halmahera Utara dengan luasan kawasan hutan yang luas dan merupakan tempat
bergantung masyarakat untuk memanfaatkan hasilnya sering kali dikelola dengan cara-cara
yang tidak benar dan salah satunya yaitu dengan membakar hutan tersebut. Hal ini semakin
meningkatkan potensi bahaya kebakaran, kekeringan, hilangnya sumber mata air bahkan
terjadi bahaya banjir.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan program perlindungan dan konservasi sumber daya alam yaitu
;

 Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan


 Undang-Undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
 P.12/Menhut-II/2009 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan.
 Perda Kab. Halmahera Utara No .... Tahun ... tentang RPJM Kab Halut 2016-2021
4. PERUMUSAN MASALAH

Banyak faktor yang menyebabkan hutan Indonesia dan secara khususnya kab. Halmahera
Utara mengalami penurunan penutupan lahan, salah satunya adalah kebakaran hutan dan
lahan. Secara umum dampak dari kebakaran ini terhadap lingkungan sangat luas antara lain
kerusakan lingkungan, menurunya keanekaragaman hayati dan ekosistemnya, serta
menurunkan kualitas air dan udara.

Masyarakat yang membuka areal perladangan dengan cara membakar dianggap menjadi
pemicu timbulnya kebakaran yang lebih besar. Untuk mengantisipas kebakaran yang tak
terkendali, masyarakat harus memiliki pola dan pengetahuan dalam rangka mencegah
kebakaran yang lebih meluas. Pengetahuan ini akan didapat melalui serangkaian kegiatan
sosialisasi atau penyuluhan tentang kebakaran hutan.

3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai dari Program ini yaitu terlaksana kegiatan Pengendalian kebakaran
hutan, meminimalisir kejadian kebakaran hutan serta meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang fungsi hutan, pengelolaan dan dampak kebakaran hutan dan lahan.

Sasaran dari kegiatan ini, adalah masyarakat sekitar hutan dan pelaku/pemanfataan hasil
hutan.

4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kode Program : ..... ...... ...... 22

Nama Program : Pengendalian Kebakaran Hutan

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 22.1 Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Hutan
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 22.2 Pemetaan Kawasan Rawan Kebakaran Hutan
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 22.3 Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 22.4 Penyusunan Norma standar Prosedur dan Manual
Pengendalian kebakaran hutan
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 22.5 Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 22.6 Monitoring dan Evaluasi

5. WAKTU/LOKASI/PELAKSANA/PAGU KEGIATAN

a. Waktu Kegiatan : Tahun 2020

b. Lokasi Kegatan : Beberapa Kecamatan di Kab. Halmahera Utara

c. Pelaksana Kegiatan : Bidang Penataan Lahan


d. Pagu Kegiatan : Rp. 292.980.000,-

e. Sumber Dana : DAU

6. TAHAPAN KEGIATAN

 Membuat Rencana Teknis Masing-masing Kegiatan


 Melaksanakan Kegiatan sesuai yang direncanakan
 Pembuatan Laporan Masing-masing Kegiatan

7. HASIL YANG INGIN DICAPAI

a. Output : a. Tersedianya alat perlengkapan pemadaman kebakaran hutan

b. Terpetanya kawasan rawan kebakaran

c. Terlaksananya koordinasi pengendalian kebakaran hutan

d. Tersusunnya norma standar prosedur dan manual pengendalian

kebakaran hutan

e. Terlaksananya sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan

f. Terlaksananya monitoring dan evaluasi

b. Outcome : Mengurangi resiko dan kejadian kebakaran hutan dan lahan

8. PENUTUP

Pelaksanaan program pengendalian kebakaran hutan akan dilaksanakan sesuai Rencana


Kerja dan Anggaran di tahun 2020 berdasarkan Rancangan Teknis yang dibuat.
V. PROGRAM : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

KEGIATAN : 1. Penyusunan Kebijakan Norma Standar Prosedur dan Manual Pengelolaan RTH
2. Penyusunan Program Pengembangan RTH
3. Penataan RTH
4. Pemeliharaan RTH
5. Pengawasan dan Pengendalian RTH
6. Monitoring dan Evaluasi

KERANGKA ACUAN KERJA :

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara definitif, Ruang Terbuka Hijau adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang
didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu dan atau
sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budi daya
pertanian, selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah
dan juga berfungsi untuk meningkat kualitas lansekap kota.
Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah. Hampir semua kota besar di
Indonesia baru memiliki Ruang terbuka hijau seluas 10 % dari luas kotanya, padahal RTH ini
diperlukan untuk kesehatan, area bermain, olah raga dan komunikasi publik.
Kota Tobelo sebagai ibu kota kab. Halmahera Utara sesungguhnya merupakan kota yang
sedang berkembang hal mana nampak dari pembangunan berbagai infrastruktur umum,
pemerintahan maupun perumahan masyarakat. Dalam penataannya, sudah sepatutnya
dipikirkan untuk memberikan ruang bagi pembangunan RTH kota. Berbagai manfaat akan
dirasakan dan nikmati oleh masyarakat selain menunjukan penataan kota ke arah yang lebih
baik.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan program perlindungan dan konservasi sumber daya alam yaitu
;

 Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan


 Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang Ruang Terbuka Hijau
 PerMen PU No 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
RTH di kawasan Perkotaan
 Perda Kab. Halmahera Utara No .... Tahun ... tentang RPJM Kab Halut 2016-2021
2. PERUMUSAN MASALAH

Perkembangan kota Tobelo sebagai ibu kota Kab. Halmahera Utara saat ini sangat
dirasakan maju dan pesat. Berbagai infrastruktur berupa jalan, bangunan, pasar, terminal,
perkantoran hingg perumahan dipacu pembangunannya seiring berbagai kebutuhan publik.
Kecepatan pembangunan ini sering tidak memperhatikan kebutuhan lingkungan lain
diantaranya tempat-tempat publik untuk tujuan rekreasi, olah raga, komunikasi yang tertuang
dalam wadah ruang publik. Diantara ruang publik ini salah satunya yaitu Ruang Terbuka Hijau.

Perkembangan kota Tobelo saat ini sesungguhnya sudah harus memiliki satu/beberapa
ruang publik seperti ruang terbuka hijau. Hal yang nampak nyata yaitu sreal seputaran kantor
pemerintahan yang ditanam berbagai pohon yang saat ini sudah dinikmati oleh masyarakat
sebagai kawasan olah raga, bersantai/rekreasi, pendidikan dll, selain fungsi untuk pengendali
kualitas udara kota dan tata air.

Kawasan sebagaimana di seputaran kantor pemerintahan seyogianya perlu dikembangkan


lagi terutama statusnya sebagai ruang terbuka hijau, maupun dikembangkan pada lokasi atau
kawasan lainnya.

3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai dari Program ini yaitu terlaksana kegiatan Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau sesuai perencanaan dan Menciptakan kota Tobelo sebagai kota yang
ramah lingkungan bagi masyarakat.

Sasaran dari kegiatan ini, adalah lahan dan lingkungan Kota Tobelo yang disiapkan
bagi pembangunan dan pengembangan Ruang Terbuka Hijau.

4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kode Program : ..... ...... ...... 24

Nama Program : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 24... Penyusunan Kebijakan Norma Standar Prosedur
dan Manual Pengelolaan RTH
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 24.4 Penyusunan Program Pengembangan RTH
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 24.5 Penataan RTH
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 24.6 Pemeliharaan RTH
Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 24... Pengawasan dan Pengendalian RTH

Kode & Nama Kegiatan : ..... ..... ..... 24.10 Monitoring dan Evaluasi
5. WAKTU/LOKASI/PELAKSANA/PAGU KEGIATAN

a. Waktu Kegiatan : Tahun 2020

b. Lokasi Kegatan : Kecamatan Tobelo di Kab. Halmahera Utara

c. Pelaksana Kegiatan : Bidang Penataan Lahan

d. Pagu Kegiatan : Rp. 338.010.000,-

e. Sumber Dana : DAU

6. TAHAPAN KEGIATAN

 Membuat Rencana Teknis Masing-masing Kegiatan


 Melaksanakan Kegiatan sesuai yang direncanakan
 Pembuatan Laporan Masing-masing Kegiatan

7. HASIL YANG INGIN DICAPAI

a. Output : a. Tersusunnya kebijakan norma standar prosedur dan manual

pengelolaan RTH

b. Tersedianya program pengemangan RTH

c. Tertatanya Taman RTH

d. Terlaksana pemeliharaan Taman RTH

e. Terlaksananya kegiatan pengawasan dan pengendalian RTH

f. Terlaksananya monitoring dan evaluasi RTH

b. Outcome : Terbentuknya dan tertatanya RTH

8. PENUTUP

Pelaksanaan program pengelolaan ruang terbuka hijau akan dilaksanakan sesuai Rencana
Kerja dan Anggaran di tahun 2020 berdasarkan Rancangan Teknis yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai