Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PROJECT

MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI


“UPAYA PENEKANAN RESIDU BAHAN KIMIA DI SUB SUB DAS
MIKRO LEDOK MELALUI APLIKASI PUPUK DAN PESTISIDA
RAMAH LINGKUNGAN”

DISUSUN OLEH:
DINNA HADI SHOLIKAH
165040201111269
KELAS D
ASISTEN: NISFI FARIDATUL IFADAH

MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
I. Rencana Aksi Manajemen DAS

Nama Kegiatan:
1. Latar Belakang
Penggunaan pestisida di Indonesia sudah sering dilakukan tanpa
memperhatikan kondisi tanaman dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dari
penggunaan pestisida yang berlebihan yaitu adanya residu kimia, baik dari pupuk
kimia maupun pestisida yang digunakan oleh petani. Residu merupakan bahan
sisa yang masih tertinggal pada suatu produk maupun lingkungan. Kandungan
kimia residu yang ada dapat menimbulkan bahaya tidak hanya terhadap komoditas
tanaman, tetapi juga kepada organisme lainnya yang bermanfaat serta konsumen
sebagai pengguna produk tersebut. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan
rekomendasi yang dianjurkan dan cenderung melebihi dosis yang dianjurkan
menjadi penyebab meningkatnya residu pestisida pada produk hortikultura.
Permasalahan klasik yakni adanya keinginan produsen produk hortikultura untuk
mengurangi kehilangan hasil akibat serangan hama penyakit. Namun, tidak
disadari hal ini justru lebih dititikberatkan pada penggunaan pestisida kimia.
Beberapa penelitian mengenai produk hortikultura menunjukkan bahwa
kandungan residu pestisida pada produk tersebut masih di bawah batas maksimum
residu (BMR). Namun, jika dikonsumsi dalam waktu lama akan terakumulasi di
dalam tubuh dan menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan. Hal ini
memperkuat Claeys et al. (2011) yang menyatakan sayuran dan buah merupakan
komoditas hortikultura yang mengandung residu pestisida lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. Selain itu terdapat penelitian dari
Ahmed et al. (2011) yaitu dari pengujian residu pada total 180 sampel sayuran
yang diuji, 89% adalah produk segar dan 11% merupakan produk olahan.
Di Desa Tawangsari sering dijumpai komoditas bawang merah, brokoli,
jagung, bunga kol, seledri, dan kebun apel. Dari komoditas tersebut intensitas
pemakaian pupuk maupun pestisida tinggi. Dari hasil wawancara kepada petani
disana diperoleh data bahwa penyemprotan pestisida dilaakukan secara berkala
tanpa mengetahui perkembangan hama maupun penyakity yang terdapat di lahan
tersebut. Sehingga dampak residu yang ditimbulkan akan berpengaruh terhadap
kualitas air maupun tanah di desa tersebut.
Beberapa masalah muncul terkait adanya residu pada produk hortikultura
seperti misalnya meningkatnya angka kejadian penyakit pada konsumen serta
adanya penolakan terhadap produk yang akan diekspor. Ditambah lagi nilai jual
produk yang relatif lebih rendah dibanding dengan produk organik. Berdasarkan
data ini tentunya diperlukan rencana aksi untuk menggunakan limbah kotoran sapi
sebagai sarana pengganti pupuk kimia dan aplikasi pestisida nabati sebagai upaya
mengurangi residu pestisida pada komoditas sayuran di Desa Tawangsari
khususnya yang berada di Sub Sub DAS Mikro Ledok, sehingga nantinya bisa
diambil langkah antisipatif guna menekan residu tersebut. Perlu pemahaman lebih
baik lagi agar penggunaan pestisida dapat dilakukan lebih bijaksana dan sesuai
dengan prosedur yang dipersyaratkan.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang menyebabkan masalah tingginya kontaminasi pestisida dan pupuk
kimia dalam aliran sungai DAS Brantas?
b. Faktor apa yang menjadi masalah utama dalam tingginya kontaminasi pestisida
dan pupuk kimia dalam aliran sungai DAS Brantas?
c. Bagaimana cara yang tepat untuk melakukan pengelolaan DAS Brantas
berdasarkan permasalahannya?
3. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan rencana aksi dilakukan untuk mengurangi nilai residu
pestisida dan pupuk dalam aliran air akibat kegiatan pertanian yang intensif.
Antara lain tujuan umumnya yaitu:
a. Memberikan informasi kepada petani terhadap dampak pestisida dan pupuk
kimia serta manfaat dari pestisida maupun pupuk alami
b. Menjalankan kegiatan pertanian yang mempertimbangkan aspek ekologi
maupun ekonomi
4. Sasaran Kegiatan
a. Sasaran Pelaku Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah untuk seluruh warga yang berada di sekitar DAS
Brantas khususnya petani dan stakeholder sebagai fasilitator pelaksanaan
kegiatan.
b. Sasaran Obyek Kegiatan
Sasaran obyek dalam kegiatan ini adalah wilayah DAS yang penggunaan
dan pengelolaannya dilakukan secara intensif serta daerah lahan pertanian yang
pengelolaannya terlalu intensif.
5. Pelaksanaan Kegiatan
5.1 Jenis Kegiatan
Kegiatan rencana aksi ini berupa kegiatan penyuluhan terhadap petani
dan pembuatan pestisida alami sebagai pengganti pestisida kimia yang dapat
menyebakan residu dalam aliran air. Selain itu membentuk petani yang dapat
menerapkan kegiatan pertanian berlanjut. Sehingga dalam penanggulangan
adanya hama yang mengganggu dapat diatasi dengan musuh alami.
5.2 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan pertama penyuluhan dilakukan pada minggu awal
bulan Maret 2019. Selanjutnya kegiatan pertanian yang mempertimbangkan
aspek ekologi dan ekonomi dilakukan secara bertahap mulai dari bulan
Maret-Mei 2019. Kegiatan rencana aksi ini dilakukan di Desa Tawangsari
yang sekaligus sebagai lokasi pengamatan di Sub Sub DAS Mikro Ledok.
Ga
mbar 1. Lokasi pengamatan ( Citra Google Earth)
5.3 Stakeholder
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan rencana aksi ini antara lain
yaitu:
a. Dinas Pertanian
Dinas Pertanian berperan sebagai pihak yang memiliki peranan dekat
dengan masyarakat dan memahami kondisi social-ekonomi masyarakat sekitar,
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.
b. Perhutani
Perhutani berperan sebagai pihak yang memiliki lahan secara umum, karena
disebagian besar lahan tempat project, adalah milik perhutani. Perhutani bersifat
pemberi batasan hukum apakah yang dilakukan dalam project ini melanggar atau
tidak.
c. Lembaga Akademis
Lembaga akademis yang dimaksud adalah institusi pendidikan seperti
Universitas, Badan Penelitian, dll yang berkaitan dan berperan dalam
pengembangan kajian akademis tentang pertanian dan manajemen DAS.
d. Perusahaan Swasta
Dalam hal ini, Perusahaan Swasta menjadi pihak investor yang
memanfaatkan DAS Ngebrong. Keuntungan dalam pembinaan ini juga bersifat
imbal jasa, jika petani berhasil menjaga DAS Mikro Ngebro, perusahaan tersebut
harus memberikan imbalan kepada petani.
e. Petani
Petani dalam hal ini berperan sebagai subjek yang diberikan pencerdasan
dalam hal pertanian di sector ekologi dan ekonomi. Petani menjadi pihak yang
bersentuhan langsung dengan lahannya serta menjadi aktor utama dalam
perbaikan dan penjagaan suatu DAS.
f. Kelompok Tani
Dalam hal ini, Kelompok Tani menjadi tempat para petani bertukar
informasi, sehingga apa yang sudah petani dapatkan, dapat ditiru atau bahkan
disebarkan antar kelompok tani. Hal ini akan sangat baik apabila hal yang sudah
menjadi budaya dapat disebarkan kesekitar wilayah project.
g. Masyarakat sekitar
Dalam project ini, Masyarakat berperan sebagai pembentuk dan penjaga
budaya yang baik serta penanaman pohon perhutani, karena tanpa dijadikannya
project ini pencerdasan akan budaya petani, project ini akan menjadi sia-sia tanpa
adanya keberlanjutan yang jelas.
5.4 Rincian Aktivitas
Kegiatan dilakukan di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten
Malang dimulai pada bulan Maret s/d Mei 2019 dengan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
Tabel 1. Jadwal kegiatan
Bulan
Kegiatan Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perijinan dan kordinasi
dengan instansi
Survei lokasi
Pengumpulan data dan
informasi
Identifikasi dan perumusan
masalah
Studi Literatur
Survei Lokasi II
Sarasehan
Sosialisasi : Pemberian bekal
dalam pentingnya DAS,
serta masalah dan solusi
Pemberdayaan 1 : Praktik
penyelesaian masalah
Monitoring I
Pemberdayaan 2 : Perbaikan
taraf ekonomi masyarakat
Monitoring II
Pemberdayaan berkelanjutan
Evaluasi Kegiatan

6. Sumberdaya yang Dibutuhkan


Kegiatan rencana aksi ini membutuhkan keperluan yang cukup banyak, oleh
karena itu kegiatan ini membutuhkan bantuan dari pihak-pihak yang terlibat.
Kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan tersebut antara lain, yaitu:
a. Biaya
Biaya yang dibutuhkan ialah biaya yang dapat dijadikan modal masyarakat
atau petani sekitar DAS dalam pelaksanaan kegiatan ini.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan tidak cukup sedikit dan tidak cukup untuk
mengandalkan salah satu pihak yang terkait. Dibutuhkan banyak tenaga kerja
yang dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ini.
c. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam digunakan sebagai input yang akan digunakan dalam
memperlancar program kegiatan yang akan diselenggarakan.
d. Sarana dan prasarana wilayah yang saling berintegrasi dan berkoordinasi
Sarana dan prasarana akan mendukung keberlangsungan dari kegiatan yang ajkan
diselenggarakan.

7. Rincian Anggaran Kegiatan


Tabel 2. Rincian anggaran kegiatan
No Alat/Bahan Jumlah Satuan Harga Rp
1 Bak INLET dan
OUTLET
Batako 100 Buah 1.600 160.000
Pasir 0.50 Mobil 200.000 100.000
Semen 4 Zak 58.000 232.000
Paralon 4” 1 Batang 30.000 30.000
Elbow 4” 4 Buah 7.500 30.000
2 Digester
Plastik Tabung PE 21 Meter 20.000 420.000
Tedmond Sock 3/4 1 Buah 20.000 20.000
Paralon 2/4” 1 Batang 25.000 25.000
Paralon 1/2” 1 Batang 20.000 20.000
Klep/Keran Pipa 2 Buah 25.000 50.000
3/4"
Klep/Keran Pipa 2 Buha 25.000 50.000
1/2"
Selang Berserat 3/4" 15 Meter 20.000 300.000
Selang Berserat 5/8” 3 Meter 15.000 45.000
Selang Berserat 1/2” 3 Meter 10.000 30.000
Selang Berserat 1/4” 8 Meter 8.000 64.000
Sock T 3/4" 1 Buah 10.000 10.000
Bambu (3m) 1 Batang 10.000 10.000
Selang Karet 1/2" 2 Meter 4.000 8.000
Tali Karet Ban 10 Meter 1.000 10.000
dalam
Lem Dextone 1 Buah 20.000 20.000
Lem Aica Aibon 1 Buah 15.000 15.000
Lem PVC 1 Buah 15.000 15.000
Tape Seal 1 Buah 5.000 5.000
Klem Besi 1” 4 Buah 2.500 10.000
Klem Besi 3/4" 4 Buah 2.000 8.000
Klem Besi 5/8” 4 Buah 2.000 8.000
No Alat/Bahan Jumlah Satuan Harga Rp
Klem Besi 1/2” 4 Buah 1.500 6.000
3 Penampung Gas
Plastik Tabung PE 12 meter 18.000 216.000
4 Kompor gas 1 1 bush 100.000 100.000
lubang
5 Pupuk Organik
Bak penampung 2 Buah 40.000 80.000
Molase 5 liter 22.500 112.500
EM4 4 liter 25.000 100.000
Gembor 3 Buah 40.000 120.000
Total 2.429.500

8. Indikator Kinerja
No Kegiatan Penjelasan Output
1. Perizinan dengan Meminta izin serta Surat perizinan dari
instansi terkait berkordinasi dan instansi terkait
bekerjasama oleh instansi
terkait kegiatan awal
perencanaan aksi kegiatan
2. Survei Lokasi Merupakan kegiatan Masyarakat sasarannya
dan Penentuan menentukan masyarakat yakni masyarakat
Sasaran Program sasaran yang potensial
dalam penerapan program

3. Pengumpulan Merupakan kegiatan awal Gagasan dan inovasi


Data dan yang dilakukan sebagai dalam penyadaran
Informasi dasar pemberdayaan pada masyarakat dalam
desa Kramat, dalam hal ini pentingnya DAS
fakta yang terjadi adalah dengan pemberian
masyarakat membuang fasilitas kesejahteraan
sampah maupun limbah masyarakat meningkat.
peternakan (sapi) serta
pertanian ke daerah aliran
sungai.
4. Identifikasi dan Merupakan kegiatan Breakdown
Perumusan pengidentifikasian permasalahan
Masalah permasalahan- rendahnya Rendahnya
permasalahan berdasarkan kualitas dan kuantitas
fakta dan informasi yang aliran sungai Brantas
dirumuskan diselesaikan dengan
Gagasan dan inovasi
penyadaran masyarakat
dalam pentingnya DAS
dengan pemberian
fasilitas kesejahteraan
masyarakat meningkat.
5. Studi Literatur Merupakan kegiatan Menghasilkan
mencari literatur yang pendapat ahli
dapat memperkuat alas yang mendukung
an-alasan dalam gagasan bahwa inovasi
ide program penyadaran masyarakat
dalam pentingnya DAS
dengan pemberian
fasilitas kesejahteraan
masyarakat meningkat.
Dalam hal ini
pemanfaatan kotoran
sapi menjadi pupuk
organic serta biogas
untuk masyarkat. Serta
adanya imbal jasa dalm
konsrvasi lahan di
daerah hulu.
6. Survei Lokasi II Merupakan kegiatan Masyarakat sasarannya
dan Penentuan menentukan masyarakat yakni masyarakat
Sasaran Program sasaran yang potensial
dalam penerapan program
7. Sarasehan Merupakan kegiatan Menghasilkan
berkumpul bersama persetujuan kerjasama
masyarkat dan isntansi
terkait dalam rangka
menawarkan kerjasama dan
kontrak dalam konservasi
serta menyadarkan
masyarakat akan
pentingnya DAS untuk
kehidupan sehari hari
8. Persiapan Merupakan kegiatan Tersusunnya list bahan
kerangka kerja persiapan kerangka kerja dan alat yang
dan sosialisasi kegiatan sera sosialisasi dibutuhkan serta
serta pemberdayaan masyarkat jadwal program yang
pemberdayaan 1 dalam menjaga DAS terstruktur serta
pelaksanaan kegiatan

Pemanfaatan Kotoran Sapi untuk Pupuk Organik

Siapkan Alat dan Bahan

Pengumpulan kotoran sapi pada tempat yang ditentukan

Pemberian materi dalam pembuatan pupuk organik

Mengajak masyarakat dalam pembuatan


pupuk organik
9. Monitoring I Merupakan kegiatan Kemampuan
pengawasan masyarakat lebih
mandiri
10. Pemberdayaan 2 Merupakan kegiatan Masyarakat tahu
peningkatan kesejahteraan bagaiman dalam
masyarakat dengan memanajemen startegi
memproduksi pupuk pasar dengan
organic serta pemanfaatn pemanfaatan peluang
biogas (pemberian materi yang ada
dalam sector pemasaran)
11. Monitoring II Merupakan kegiatan Kemampuan
pengawasan masyarakat lebih
mandiri
12. Evaluasi Kegiatan mengukur Respon dari
 Evaluasi keberhasilan masyarakat dapat
Merupakan kegiatan menerima rencana

 Kegiatan mengukur kegiatan

progres penjualan
 Kesadaran
masyarakat untuk
DAS baik
Dimana data tersebut
didasarkan pada kuisioner
yang disebar

9. Keberlanjutan
Monitoring berbagai indikator kinerja DAS yang meliputi komponen
biofisik, hidrologis, sosial ekonomi, dan kelembagaan DAS merupakan upaya
mengumpulkan dan menghimpun data dan informasi yang dibutuhkan untuk
tujuan evaluasi kinerja pengelolaan DAS. Monitoring terhadap indikator kinerja
DAS tersebut dilakukan secara periodik paling sedikit setiap tahun sekali.
Monitoring dan evaluasi kinerja DAS ini sangat penting untuk mengetahui apakah
tujuan pengelolaan DAS telah tercapai melalui kegiatan pengelolaan DAS yang
telah dilakukan dan selanjutnya dapat digunakan sebagai umpan balik perbaikan
perencanaan pengelolaan DAS ke depan. Hasil evaluasi kinerja pengelolaan DAS
merupakan gambaran kondisi daya dukung DAS. Keberlanjutan dari kegiatan
yang dilakukan adalah ada pada kegiatan penindaklanjutan. Kegiatan tersebut
adalah kegiatan yang dilakukan setelah adanya monitoring dan evaluasi.
Sehingga, menghasilkan solusi perbaikan yang lebih baik lagi. Penindaklanjutan
adalah kegiatan yang difasilitasi oleh lembaga kemitraan, yang didukung oleh
pemerintah desa, dan pelaksananya adalah masyarakat desa. Selain itu,
keberlanjutan ini juga diharapkan seimbang antara aspek ekologi, ekonomi, sosial
budaya.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan tata cara
monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS, maka dipandang perlu untuk
menyusun Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS sebagai arahan
bagi para pelaksana pengelolaan DAS. Dengan demikian, kondisi DAS dapat
diketahui sedini mungkin sehingga upaya-upaya pengelolaannya dapat dilakukan
secara tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS maka monitoring
dan evaluasi yang akan dilakukan adalah monitoring dan evaluasi indikator
kinerja DAS, yaitu sistem monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara periodik
untuk memperoleh data dan informasi terkait kinerja DAS.
10. Penanggung Jawab

Steering Committee : Perhutani, Peneliti, Dinas


Pertanian

Organizing Committee : Gapoktan dan Penyuluh


Ketua Panitia Pelaksana : Ketua Gapoktan
II. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian diatas, didapatkan hasil pada DAS mikro Ledok
terdapat residu pbahan kimia yang berasal dari pupuk kimi dan pestisida. Hal ini
dikarenakan dari adanya pemupukan dan pengendalian hama penyakit yang tidak
berimbang dan tidak sesuai dengan aturan pakai. Sehingga dapat berdampak pada
penurunan kualitas air, tanah dan lingkungan pada wilayah DAS mikro Ledok di
Desa Tawqangsari. Maka direkomendasikan rencana aksi yaitu dengan
demonstrasi pupuk organic sebagai salah satu rekomendasi untuk menurunkan
residu pestisida.

Saran

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai sangat diperlukan dalam menjaga


ekosistem dari DAS tersebut serta mempertahankan fungsi DAS tersebut.Peran
segala pihak baik dari Pemerintah hingga masyarakat sangat diperlukan dalam
menjalin kerjasama dan komunikasi untuk tujuan bersama dengan masyarakat
sebagi subjek serta yang mengerti langsung keadaan DAS sehingga diperlukan
bimbingan dan pengarahan dalam menjaga dan memlihara DAS tersebut. Dengan
berbagai metode partisipasi seperti ZOPP dan PRA dapat menjalin kerjasama dan
merencanakan projek tersebut sehingga berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Claeys, W. L., Schmit, J. F., Bragard, C., Maghuin-Rogister, G., Pussemier, L.,
Schiffers, B. (2011). Exposure Of Several Belgian Consumer Groups To
Pesticides Residues Through Fresh Fruit And Vegetable Consumption. Food
Control, 22(3e4) 508e516.
LAMPIRAN

a. Dokumentasi kegiatan lapang

Kondisi

Peta Desa Tawangsari Kondisi biofisik sungai

Lahan komoditas brokoli Lahan komoditas bawang merah


Wawancara

Dokumentasi kelompok
b. Lampiran Peta

Anda mungkin juga menyukai