id
Kelurahan Mojo karena daerah ini termasuk daerah padat penduduk dan memiliki sedikit ruang
daerah ini memiliki karakterisktik yang sama dengan Kelurahan Mojo bahwa daerah ini
termasuk pada penduduk yang dapat diihat pada Gambar 2.1, setiap rumah di RT 01 RW 03
kesulitan untuk bercocok tanam seperti sayuran, bunga, obat, serta buah-buahan.
Selain itu, warga RT 01 RW 03 banyak yang mengalami dampak oleh pandemi Covid-19
sehingga pendapatan warga menurun. Wawancara juga dilakukan kepada beberapa warga RT
01R W 03 menunjukkan bahwa warga sangat antusias supaya dapat menanam sayuran di area
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rumah mereka namun mereka kesulitan dikarenakan terbatasnya lahan untuk bercocok tanam.
Salah satu solusi yang ditawarkan dan akan dilaksanakan oleh tim MBKM kepada warga RT
01 RW 03 yaitu cara penanaman sayuran melalui urban farming dengan metode hidroponik.
Penanaman sayuran dengan metode hidroponik ini cocok untuk lahan yang terbatas dan dapat
memberi peluang warga untuk menanam sayuran walaupun dengan lahan yang sempit.
Biaya yang diperlukan pada kegiatan urban farming hidroponik didapatkan dari biaya
internal dan biaya eksternal. Biaya internal untuk membuat instalasi yaitu biaya dari program
proyek kemanusiaan sebesar Rp 2.500.000 dan biaya eksternal yaitu dari pihak kelurahan yaitu
sebesar Rp 300.000. Dengan biaya tersebut dihasilkan R/C Rasi sebersar 1,44 dengan
kesimpulan proyek urban farming hidroponik ini layak untuk dilaksanakan. Namun, Proyek
urban farming hidroponik pada saat ini merupakan pilot proyek atau proyek pertama kali yang
bertujuan untuk non provit terlebih dahulu dimana keberhasilan dicapai ketika proyek tersebut
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kelurahan Mojo sehingga biaya yang sudah
dikeluarkan diharapkan berdampak luas untuk masyarakat setalah adanya edukasi kepada
masyarakat untuk menghasilkan kebutuhan sayuran untuk rumah tangga dan harapannya akan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan cara penanaman sayuran
melalui metode hidroponik sehingga warga dapat menerapkannya di area rumah yang terbatas
mendapatkan konsumsi pangan yang mempunyai banyak gizi dan aman dikonsumsi serta dapat
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan urban farming hidroponik dapat dilihat pada Tabel 2.1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kriteria Indikator
materi pelatihan sangat aktif dalam diskusi, tanya jawab, menyampikan ide
Kegiatan urban farming hidroponik yang dilaksanakan di Kelurahan Mojo yaitu menggunakan
sistem DFT dimana dengan menggenangkan akar tanaman 3-4cm dalam larutan nutris. Untuk
keberhasilan menggunakan sistem DFT ini sangat tinggi karena berdasarkan hasil monitor dan
evaluasi didapatkan hasil yaitu tanaman dapat hidup sebesar 95% dari 126 lobang pada saat panen.
Selain menggunakan sistem DFT, masyarakat Kelurahan Mojo juga dapat melaksanakan alih
teknologi yaitu dengan menggunakan barang-barang yang tidak terpakai seperti botol mineral
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kemasan bekas yang dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan galon mineral bekas yang dapat dilihat
pada Gambar 2.3. Pemanfaatan botol bekas ini yaitu dengan dijadikannya menjadi pot untuk
media tanam urban farming. Botol dan galon bekas dipotong sesuai dengan desain yang
diinginkan, selanjutnya ditambahkan tanah dan pupuk sebagai mediannya. Tanaman yang dapat
ditanam dalam media botol ini berupa packcoy, sawi, maupun cabai. Dengan menggunakan botol
bekas ini, Masyarakat mampu mengatasi permasalahan lingkungan dengan cara mendaur ulangnya
seperti cabai menggunakan media polybag dengan memanfaatkan lahan yang terbatas yang dapat
dilihat pada Gambar 2.4. Hasil panen cabai nantinya bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah
Dalam kegiatan Hidroponik digunakan metode terdiri dari 4 tahap dan 1 rencana tindak lanjut
tahap persiapan ini, Tim MBKM mengunjungi, meminta masukan, dan bekerja sama terkait
rencana pelaksanaan urban farming hidroponik yang nantinya akan dilaksanakan Kelurahan
Mojo kepada Bapak Drs Joko Purwanto, M.BA sebagai dosen ahli sekaligus pemilik Dippi
Urban Farming serta Mahasiswa Fakultas Pertanian. TIM MBKM berdisikusi tentang tanaman
apa yang cocok jika dilakasanakan daerah perkotaan terutama di Kelurahan Mojo dan sistem
Setelah berdiskusi, didapatkan hasil tanaman yang akan di tanam adalah Sawi Packcoy
karena tanaman ini tahan terhadap cuaca, cepat panem, dan tingkat keberhasilannya juga tinggi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk sistem yang akan digunakan dalam kegiatan hidroponik ini adalah sistem DFT dimana
akar tanaman hidroponik diletakan dalam lapisan air dengan ketinggian 3-4 cm. Air akan
tersikulasi karena adanya dorongan dari pompa dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan
Setelah mendapatkan hasil yang telah ditetapkan, TIM MBKM meminta persetujuan
kepada Kepala Kelurahan Mojo untuk melaksanakan kegiatan Program Proyek Kemanusiaan
di Kelurahan Mojo pada Tanggal 21 November 2022, setelah itu Tim MBKM berkoordinasi
pada tanggal 25 November 2021 dengan Bapak Joko sebagai Kepala Kelompok Tani (Poktan)
sekaligus Kepala Desa Tangguh Bencana (Destana) Kelurahan Mojo untuk meminta masukan
terkait program Urban Farming Hidroponik yang akan dilaksanakan di Kelurahan Mojo.
Dalam hal ini Tim MBKM Proyek Kemanusiaan juga mensurvei bersama Kepala Poktan
tempat mana yang layak untuk di adakan pelatihan sekaligus tempat untuk instalasi
penduduk, warga memiliki lahan terbatas untuk menanam, warga banyak yang terdampak
Setelah berkoordinasi dengan kepala Poktan, Tim MBKM bertemu dengan Ibu Titik
masyarakat sekitar dengan target peserta adalah warga RT 01 RW 03 baik laki-laki maupun
perempuan yang disepakati akan dilaksanakan 3 kali pertemuan pada tanggal 12 Desember
2021, 26 Desember 2021, 28 Desember 2021, serta 17 Januari 2022. Tim MBKM juga
Selanjutnya didapatkan hasil bahwa tempat yang akan digunakan untuk melaksanakan
memadai untuk tempat sosialisasi maupun penempatan instalasi hidroponik. Selanjutnya, TIM
MBKM juga mempersiapkan bahan, peralatan, dan media yang akan digunakan untuk pelatihan
Hidroponik.
TIM MBKM dibantu dan bekerjasama dengan Mahasiswa Fakultas pertanian untuk
mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan pada pelatihan Hidroponik. Tim MBKM
mensurvei toko untuk medapatkan bahan untuk pelatihan ini mulai dari Toko Offline maupun
Toko Online. Tim MBKM juga meminta bantuan masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan
Tim MBKM mempersiakan bahan baku mulai dari bahan yang digunakan untuk
pembuatan instalasi, media tanam, dan media pengecekan tanaman. Bahan yang digunakan
sebagai pembuatan instalasi hidroponik seperti Pipa Paralon berukuran 2,5” yang sudah
dilubangi untuk Lubang Pot, Pompa air dengan daya 5 Meter, Baja Ringan, Penutup Paralon,
Pipa Parolon 2”, Baut, Selang air 7 mm, Tandon Air dan Atap PVC sedangkan bahan yang
digunakan untuk media tanam dan media pengecekan tanaman seperti Rockwool, Net Pot, Bibit
Sawi Packcoy, Alat pengukur kadar nutrisi (TDS Meter), Ph down, dan Nutrisi AB Mix.
TIM MBKM bekerjasa sama dengan masyarakat Kelurahan Mojo untuk merakit instalasi yang
akan digunakan. Dalam hal ini Tim MBKM mengalami kesulitan karena anggota kelompok
belum ada yang pernah untuk membuat instalasi untuk hidroponik. Dengan bantuan Mahasiswa
Fakultas Pertanian. Tim MBKM mulai membuat secara teliti supaya instalasi dapat berjalan
dengan baik mengenai komponen-komponen yang harus dibuat, tingkat kemiringan instalasi,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tingkat ketinggian instalasi, jumlah lubang yang akan digunakan, jarak antar lubang, panjang
instalasi, serta penempatan pompa air sebagai pengairan instalasi hidroponik. Hasil instalasi
DFT yang akan digunakan untuk Hidroponik dapat dilihat Pada Gambar 2.5
supaya sesuai dengan yang diingkan ke Pendopo RW 03 sebagai tempat yang akan digunakan
sebagai tempat sosiasliasi. Selama tahap pembuatan instalasi TIM MBKM bersama Mahasiswa
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret juga melakukan penyemaian tanaman packcoy
Tahap selanjutnya yaitu Pelaksaan Sosialisasi Dasar Hidroponik dan Praktik Hidroponik.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo RW 03 Kelurahan Mojo pada tanggal 12 Desember 2021
dengan 25 orang peserta pelatihan yang merupakan warga RT 01 RW 03 Kelurahan Mojo yang
dapat dilihat pada Gambar 2.6. Pada kegiatan sosialisasi ini membahas tentang pengertian
hidroponik, penjelasan peralatan yang digunakan untuk hidroponik, bagaimana cara semai, cara
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tanam secara sekilas untuk memberi gambaran tentang penanaman hidroponik, dan sistem yang
Pelatihan dan sosialisasi juga menjelaskan tentang perbedaan semai masing-masing biji
dari jenis sayuran, beda sayur beda pula teknik penanaman, jarak, jumlah, waktu panen dan
kedalaman tanam. Tim MBKM dibantu oleh Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Setelah menjelaskan melalui materi, warga juga mempraktekkan secara langsung cara untuk
menyemai jenis sayuran Packcoy. Praktik Penyemaian pertama dengan warga dilakukan pada
tanggal 12 Desember 2021 dengan menyemai 150 bibit Packcoy. Terlihat masyarakat antusias
dengan sosialisasi dasar dan praktik hidroponik ini. Warga banyak bertanya dan warga langsung
menggunakan Rockwool yang mempunyai beberapa keuntungan antara lain mampu menahan air,
sesuai dengan system yang kita buat yaitu sistem Deep Flow Technique (DFT). Media Rockwool
lebih fleksibel meski banyak media lain yang bisa digunakan seperti Sekam, Cocopeat, Hidroton,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Spons, maupun Zeolite. Setiap Rockwool ini dipotong dengan ukuran 2 cm x 2,5 cm x 2,5 cm
b. Melubangi Rockwool yang basah dengan tusuk es krim sebesar benih yang mau
ditanam.
e. Tutup nampan dengan Trashback, Setelah berkecambah, semaian harus dijemur di tempat
full matahari.
f. Setelah berdaun 4 atau sekitar 10 sampai 14 hari bibit siap dipindah tanam ke instalasi
hidroponik, seperti pada Gambar 2.7. Lama setiap jenis tanaman bisa berbeda-beda.
Tahap ke tiga yaitu tahap Demonstrasi yang dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2021
praktek secara langsung cara menanam tanaman hidroponik dengan Sistem Deep Flow
Technique (DFT) serta Pencampuran Nutrisi AB mix yang dibutuhkan untuk tanaman
hidroponik. Dalam Kegiatan demonstrasi ini dihadiri oleh warga RT 01/RW03 Kelurahan Mojo
namun warga yang dapat hadir sedikit dikarenakan adanya kegiatan lain pada hari yang sama
Kegiatan Demonstrasi ini menjelaskan cara tanam menggunakan sistem DFT ini dengan
cara menggunakan instalasi dengan pipa berlubang dengan jarak tanam disesuaikan dengan
jenis tanaman, dan disusun sejajar. Jarak lubang yang digunakan yaitu 20 cm untuk setiap
lubang. Nutrisi akan mengalir di akar dengan kondisi tergenang sehingga sebagian akar
menggunakan instalasi pipa yang disusun bertingkat dengan lubang sebanyak 125 lubang
menggunakan besi galvalume serta bak tandon dan pompa sebagai sistem pengairan seperti
Selain cara menanam tanaman hidroponik dengan Sistem Deep Flow Technique (DFT)
kegiatan lainya adalah demonstrasi cara perawatan dan kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Dalam
hal ini dijelaskan kepada warga bahwa tanaman hidroponik tidak memerlukan perawatan yang
terlalu rumit, cukup menjaga kadar keasaman air dan kesesuaian nutrisi. untuk pH diusakahan
sebesar 5-7 dan untuk nutrisi sebesar 1000-1200 ppm. Selain itu menjaga area penanaman
hidroponik dari hama sangat penting supaya tanaman tidak mati dimakan oleh hama. Nutrisi yang
diperlukan tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman atau jenis tanaman. Nutrisi yang
Setelah diberikan sosialisasi untuk sistem DFT dan demonstrasi pencampuran nutrisi
selanjutnya diadakan pemindahaan dan penanaman bibit tanaman packchoy oleh Warga RT 01
RW 03 yang sudah disiapkan ke instalasi hidroponik sekaligus mencampur air pada tandon dengan
Tahap selanjutnya yaitu monitoring dan Evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal 27
Desember 2021 setelah tanaman packcoy dipindahkan ke dalam instalasi hidroponik hingga
oleh tim MBKM. Kegiatan monitoring ini bertujuan untuk memastikan tanaman tumbuh
dengan baik dengan cara memastikan nutrisi dan pH dalam air sesuai ketentuan yang sudah di
sosialisasikan.
Kegiatan monitoring ini biasanya dilakukan Warga RT 01 RW 03 pada sore hari setelah
selesai bekerja dan beraktivitas dengan didampingi oleh Tim MBKM. Dalam kegiatan
monitoring ditemukan permasalahan terhadap tanaman hidroponik yang sudah ditanam seperti
pH terlalu tinggi, matahari terlalu panas, dan kandungan nutrisi yang belum seimbang sehingga
terdapat tanaman yang layu seperti pada Gambar 2.10. Untuk mengatasi hal tersebut yaitu
dengan cara menambahkan pH down untuk menurunkan kadar PH yang terlalu tinggi,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menambahkan nutrisi supaya sesuai dengan kebutuhan tanaman, dan akan menambahkan
Gambar 2.10 Tanaman Layu Akibat ke Kurangan Nutrisi dan Terkena Cahaya Berlebih
Evaluasi dilakukan setelah kurang lebih 1,5 bulan dilaksanakannya pendampingan pada
Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan didapatkan informasi bahwa persentase sayuran yang
hidup pada proses hidroponik sistem DFT sebesar 92% yang didapatkan dari 126 lubang tanam
dan tanaman yang mati hanya 10 dalam artian program urban farming hidroponik dapat
dinyatakan berhasil dan sayuran yang ditanam dapat dipanen namun belum mendapatkan hasil
yang maksimal karena adanya kendala waktu yang di hadapi oleh tim MBKM dan dapat
melihat kandungan nutrisi dalam air, pH yang ada dalam air sehingga tanaman tumbuh subur.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kelurahan mojo harapannya dapat menghasilkan produksi pangan di lingkungan rumah masing-
masing dan menjadi contoh sebagai pilot projek yang berhasil untuk pertama kali panen dengan
media hidroponik kepada lingkungan yang ada di Kelurahan Mojo. Tim MBKM juga mengajak
dapat memberikan manfaat bagi warga RT 01 RW 03 Kelurahan Mojo maupun seluruh warga
di Kelurahan Mojo.
Untuk kegiatan selanjutnya yaitu akan dibentuk 4 kelompok yang merupakan RT yang ada
ada di RW 03 dimana nantinya akan melakukan praktik hidroponik dari penyemaian hingga
proses panen sehingga dapat memberikan edukasi bagi Masyarakat sehingga Kegiatan
B. Tinjauan Pustaka
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Hidroponik
a. Pengertian Hidroponik
Tanaman hidroponik adalah tanaman yang media tanamnya bukan berupa tanah, tananam
hidroponik juga tidak membutuhkan banyak air, tidak perlu melakukan penyiraman seperti
tananam yang ditanam pada media tanah (Hidayat et al., 2020; Wulandani et al., 2021).
Teknik menanam yang satu ini biasanya menggunakan media tanam air, teknik penanaman
hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan (Izzuddin, 2016;
Roidah, 2014). Sayuran yang ditanam dengan hydroponic lebih sehat serta aman dikonsumsi.
Sebagian orang mungkin masih sangat asing dengan penanaman hydroponic, dikarenakan
perkembangan metode penanaman yang satu ini memang tidak mengalami perkembangan
yang sangat pesat (Ratnawati, 2021; Sukaesih et al., 2019). Namun sebenarnya hasil panen
Teknik menanam hidroponik tidak dapat diterapkan untuk semua jenis tanaman, melainkan
beberapa tanaman saja yang cocok dan mampu tumbuh dengan subur dengan hasil yang
memuaskan.
b. Jenis-Jenis Hidroponik
Jenis hidroponik sangat beragam yaitu sistem irigasi tetes, sistem wick, sistem Deep Flow
Technique (DFT) (Amri et al., 2020; RUDI, 2020). Jenis hidroponik yang digunakan dalam
pengabdian ini adalah Deep Flow Technique (DFT). Hidroponik dengan sistem ini sangat
tepat digunakan bagi para pemula yang ingin bercocok tanam karena prinsipnya yang
mendasar hanya memanfaatkan kapilaritas air (Iskarlia, 2017; Subrata & Purnamaningsih,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2018). Keunggulan lainnya adalah tidak memerlukan perawatan khusus, mudah dalam
ataupun nutrisi B. Era modern seperti saat ini, media tanam hidroponik sangat membantu bagi
skala rumah tangga yang tidak memiliki lahan kosong untuk bercocok tanam sehingga lahan
yang sempit sekalipun dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran seperti bayam, tomat,
2. Penerimaan
Penerimaan adalah hasil yang didapatkan dari penjualan dari barang produksi yang di
serahkan dengan jumlah tertentu kepada pihak lain. Jumlah dari penerimaan di dapatkan dari
banyaknya jumlah barang produksi yang dijual dan dikalikan dengan harga penjualan untuk
setiap barang. Penerimaan merupakan produksi yang dinyatakan dalam bentuk uang secara
tunai sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama kegiatan usaha tersebut (Daniel
3. Pendapatan
Pendapatan merupakan indicator yang sangat penting dalam suatu usaha. Pendapatan
sebagai tolak ukur suatu usaha apakah kegiatan usaha tersebut dapat dilaksanakan atau
dilakukan secara wajar dalam mencapai tujuan dari kegiatan usaha itu sendiri. Pendapatkan
biasanya disebetu juga dengan keuntung yang merupakan hasil antara penerimaan total
dikurangi dengan pendapatan total dimana biaya tersebut adalah dari biaya tetap dan biaya tidak
tetap. Pendapatan atau keuntungan adalah selish antara penerimaan total dengan biaya – biaya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang dikeluarkan. Biaya – biaya yang tersebut meliputi biaya tetap ditambah dengan biaya
Analisis pendapatan berfungsi untuk mengukur berhasil tidaknya suatu kegiatan usaha,
menentukan komponen utama pendapatan dan apakah komponen itu masih dapat ditingkatakan
atau tidak. Kegiatan usaha dikatakan berhasil apabila pendapatannya memenuhi syarat cukup
4. Kelayakan
Analisis kelayakan usaha adalah upaya untuk mengetahui tingkat kelayakan atau
kepantasa untuk dikerjakan dari suatu jenis usaha, dengan melihat beberapa parameter atau
kriteria kelayakan tertentu. Dengan demikian sutau usaha dikatakan layak kalau keuntungan
yang diperoleh dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan, baik biaya yang langsung
Analisis kelayakan usaha berfungsi untuk menentukan suatu usaha layak dijalankan atau
tidak. Hal tersebut penting dilakukan agar suatu usaha yang sedang dirintis atau dikemvangkan
terhindar dari kerugian. Kesalahan dalam merencanakan suatu usaha akan berakibat
pembengkakan investasi. Hal ini juga dapat terjadi apabila pemilik usaha ingin
mengembangkan usahanya yang telah berjalan tanpa perhitungan yang matang. Oleh karena itu
analisis kelayakan usaha menjadi penting sekali untuk diperhatikan (Karim, 2012).
Dalam melaksanakan kegiatan Hidroponik, Tim MBKM menggandeng dan bekerja sama
dengan pihak-pihak lain meliputi Mitra, Praktisi, dan Instansi. Untuk mitra sendiri dipilih
Kelurahan Mojo karena Kelurahan Mojo merupakan salah satu kelurahan di Kota Surakarta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang sudah mendapatkan Destana tingkat pratama sehingga kegiatan ini harapannya dapat
memberikan manfaat untuk Kelurahan Mojo dan Kelurahan mojo sendiri merupakan kelurahan
padat penduduk sehinggga lahan untuk bercocok tanam terbatas, tingkat kemiskinan relatif
Universitas Sebelas Maret untuk membantu dalam pelaksanaan Pelatihan Urban Farming
Hidroponik. Tim MBKM juga bekerjasama dengan dosen praktisi sekaligus pemilik Dipi Urban
Farming yaitu Bapak Drs. Joko Purwanto, M.BA karena Bapak Joko sudah berhasil
menerapkan urban farming yang dapat dilakukan di lingkungan padat penduduk sehingga hal
Untuk instansi, TIM MBKM FEB UNS menggandeng dan bekerja sama BPBD Kota
Surakarta dalam kegiatan Proyek Kemanusiaan. BPBD Kota Surakarta dipilih karena BPBD
penanggulangan bencana di daerah baik Provinsi maupun Kabupaten atau Kota dengan
berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
D. Feasibility Study
STRENGTH WEAKNESS
SW
• Kelurahan Mojo • Kelurahan mojo
merupakan salah satu merupakan kelurahan
kelurahan yang sudah padat penduduk
mendapatkan Destana
Tingkat Pratama di • Penerapan Destana dan
Kota Surakarta Kelompok Tani belum
• Kelurahan Mojo sudah dilakukan secara
memiliki Kelompok maksimal.
Tani sekaligus Destana.
• Kurangnya potensi
• Masyarakat Kelurahan sumber daya manusia
Mojo memiliki yang disebabkan oleh
kesadaran terhadap banyaknya anak muda
potensi Destana yang yang lebih memilih
dimiliki. untuk merantau ke luar
OT • Masyarakat antusias
kota.
terhadap pelatihan
Urban Farming
Hidroponik
OPPORTUNITY Strategi SO Strategi WO
2. Keuangan
Teknik analisis usaha untuk satu instalasi Hidroponik yang digunakan untuk menilai kelayakan
usaha urban hidroponik yang di lakukan di Kelurahan Mojo adalah sebagai berikut:
Biaya yang dikeluarkan untuk urban farming hidroponik adalah Biaya Tetap (Fix Cost) meliputi
penyusutan peralatan setiap bulan dengan satu instalasi terdiri dari 126 Lobang tanam yang
dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Biaya Tidak tetap (Variabel Cost) meliputi air, listrik, pupuk,
bibit, rockwool, dan PH Down yang dapat dilihat pada Tabel 2.4. Selanjutnya untuk
TC = FC + VC
Keterangan
FC = Fix Cost
VC = Varibabel Cost
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Didapatkan Fix Cost sebesar Rp 98.506 dan Varibel Cost sebesar Rp 73.000, maka Total Cost
Peneriman merupakan nilai dan hasil didapatkan pada saat satu kali periode panen dilaksanakan.
Penerimaan dalam kegiatan Urban Farming Hidroponik didapatkan dari hasil menjual produk
panen. Penerimaan didapatkan dari jumlah hasil produk yang didapatkan dikalikan dengan
TR = P x Q
P = Harga Jual Produk
Q = Jumlah Produksi
Dalam kegiatan urban farming hidroponik yang dilakukan di Kelurahan Mojo terdapat 126
lubang tanam dengan estimasi keberhasilan 95% yaitu sebanyak 120 tanaman dan estimasi
setiap lobang tanam akan menghasilkan tanaman dengan berat 105gram sehingga nantinya akan
didapatkan hasil panen sebesar 12.568 gram atau 12,568 kg pada setiap panen. Harga estimasi
jual sayuran hidroponik sebesar Rp 25.000/kg sehingga penerimaan yang didapatkan pada satu
kali panen didapatkan hasil sebesar Rp 314.212 untuk satu kali panen.
Untuk menghitung keuntungan yang dihasilkan dari kegiatan urban farming ini digunakan
R = TR-TC
TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
TC = Total biaya yang dikeluarkan (Total Cost)
Total penerimaan Kegiatan Urban Farming Hidroponik sebesar Rp 314.212 dan Total Cost
Sebesar Rp 171.505 maka didapatkan revenue kegiatan urban Farming Hidroponik sebesar Rp
Analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C ratio) digunakan untuk mengetahui seberapa juga
setiap nilai rupiah biaya yang dikeluarkan dapat memberikan sejumlah nilai penerumaan sebagai
Rumus yang digunakan dalam perhitungan R/C ratio adalah sebagai berikut:
Total penerimaan yang didapatkan pada kegiatan urban Farming Hidroponik sebesar Rp
314.212 dan total biaya sebesar Rp 171.505 maka di dapatkan R/C Rasio sebesar 1,44 dengan
kesimpulan R/C Ratio > 1 maka usaha urban farming hidroponik menguntungkan dan layak untuk
diusahakan. Berdasarkan pehitungan R/C Rasio Proyek Urban Farming layak untuk dilakukan
3. Pemasaran
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan proyek kemanusiaan, TIM MBKM terlebih dahulu
menganalisis aspek pemasaran dengan melakukan identifikasi kegiatan apa yang dibutuhkan oleh
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masyarakat Kelurahan Mojo dengan melihat kondisi lingkungannya. Tim MBKM selanjutnya
melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait baik secara lisan maupun tulisan serta
pengamatan atau observasi, tindakan mengenali dan mencatat fakta dan kejadian dengan cermat.
Komunikasi yang dilakukan tim MBKM yaitu dengan cara wawancara secara langsung maupun
wawancara melalui telepon dengan pihak yang terkait untuk mendapatkan kegiatan yang akan
Dalam strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai target peserta yang
ditetapkan. Tim MNKM dalam melaksanakan kegitanya menggunakan surat undangan kepada
warga untuk menghadiri sosialisasi selama pelaksanaan Urban Farming Hidroponik. Tim MBKM
juga menggunakan metode Mout to Mouth (MoT) dalam menjelaskan urban farming kepada
Masyarakat dan harapanya warga juga akan menyebarkan informasi ke warga lainya dengan MoT.
Dalam membeli bahan baku TIM MBKM melakukan survei tergadap harga bahan baku untuk
mendapatkan harga yang paling murah sehingga kebutuhan anggaran bisa diminilisir.
Sumber Daya Manusia untuk kegiatan Urban Farming Hidroponik meliputi pemilihan
aspek sumber daya manusia untuk proses pelatihan Urban Farming Hidrponik. Pertama yaitu dari
pemerintahan dengan cara bekerja sama dengan mitra BPBD Kota Surakata sebagai dinas yang
terkait tentang penanggulangan bencana, destana dan program kemanusiaan, Kelurahan Mojo
sebagai tempat pelaksanaan Urban Farming Hidroponik, Kepala Kelurahan Mojo dan jajarannya
Aspek Sumber Daya tenaga ahli dan kegiatan untuk kegiatan Hidroponik yaitu
bekerjasama dengan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Negeri Sebelas Maret serta Bapak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Drs. Joko Purwanto selaku Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Sekaligus pemilik Dippi Urban
Farming sehingga dapat mengetahui bagaimana urban farming bisa dilaksanakan di daerah padat
penduduk.
5. Operasi
menentukan tempat proyek kemanusiaan. Dalam hal ini Tim MBKM memilih Kelurahan Mojo
sebagai tempat proyek kemanusiaan khususnya dalam kegiatan urban farming hidroponik
dikarenakan Kelurahan Mojo merupakan Kelurahan padat penduduk, tingkat kemiskinan yang
masih tinggi dan kelurahan yang sudah melaksanakan Destana pada level Pratama dari Mitra
Selanjutnya aspek operasi untuk perolehan bahan utama untuk produksi Instalasi
Hidroponik di dapatkan dari toko online maupun toko offline dengan dibantu oleh masyarakat
Kelurahan Mojo untuk mendapatkan bahan baku dengan harga yang terjangkau yang berada di
Pada pelaksanaan Proyek Urban Farming Hidroponik memiliki 4 tahapan kegiatan yang
dilaksanakan mulai November 2021 – Januari 2022 yaitu tahapan persiapan sosialisasi, tahapan
sosiliasasi dasar, tahapan demonstrasi, tahapan monitoring serta evaluasi dengan sumber keuangan
Untuk pemilihan Teknik pada kegiatan Urban Farming yaitu dengan Deep Flow Technique
(DFT) yang merupakan salah satu sistem hidroponik dimana akar tanaman diletakkan dalam
lapisan air dengan ketinggian 3 – 4 cm. Air tersebut tersirkulasi karena adanya dorongan dari
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pompa dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Pemilihan teknik ini dilaksanakan
karena tingkat keberhasil yang tergolong tinggi dengan minimnya waktu yang ada.
Pada pelaksanaan kegiatan urban farming hidroponik persiapan sudah siap dalam teknis
operasionalnya seperti sudah tersedianya sarana dan prasarana untuk praktek yang dilakukan
langsung dan ketersiadanya satu teknologi instalasi DFT hidroponik untuk proses penanaman
Pada pelaksaanaan urban farming hidroponik diperlukan suplly chain management. Supply
chain management ini berfungsi untuk mengetahui aliran material, finansial, dan informasi dari
hulu sampai dengan hilir pada kegiatan urban farming hidroponik. Model Supply Chain
Management pada Kegiatan Urban Farming Hidroponik di Kelurahan Mojo dapat dilihat pada
Gambar 2.12
Pemasok Pengusaha
Online dan Urban Farming Konsumen
Offline Hidropnik
A. Aliran Material
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengirimkan semua pesanan seperti benih serta Nutrisi AB Mix sesuai pesanan yang
C. Aliran Informasi
Pengusaha melakukan pemesana nutrisi AB Mix serta benih sayuran melalui media baik
online maupun offline. Media online melalui Whaatshap maupun email sedangkan media
offline dating secara langsung kepada pemasok dan pemasok akan memberikan timbal
balik yaitu memberikan informasi mengenai ketersedaiaan barang, jumlah yang harus
A. Aliran Material
Pengusaha mensortir sayuran yang akan dijual dan mengemasnya kedalam wadah pastik
maupun koran.
B. Aliran Finansial
Konsumen melakukann sayuran melalui media baik online maupun offline. Media online
melalui Whaatshap maupun email sedangkan media offline dating secara langsung kepada
pemasok dan pemasok akan memberikan timbal balik yaitu memberikan informasi
penerimaan.