Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Optimalisasi Lahan Sempit dengan Penerapan Sistem Pertanian Aquaponik


“BUDIKDAMBER” Sebagai Sarana Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi &
Ketahanan Pangan Skala Kecil Pada (Mitra)

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


SURABAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting pada


perekonomian dan juga ketahanan pangan dalam negeri. Indonesia sendiri dikenal
sebagai negara Agraris, yang mana penduduk yang bekerja pada sektor pertanian
jumlahnya cukup besar, sehingga sektor ini mampu memberikan sumbangsih pada
negara berupa pengaruhnya pada GDP (Gross Domestic Product), penyediaan
lapangan pekerjaan dan juga penyediaan pangan.
Sehubungan dengan itu, pertumbuhan penduduk khususnya di suatu wilayah
perkotaan semakin bertambah, sehingga kepadatan penduduk menyebabkan
permintaan lahan akan pemukiman semakin tinggi, hal ini mengakibatkan terkikisnya
lahan hijau yang dikonversi menjadi pemukiman warga. Masifnya konversi lahan
pertanian ini memiliki ancaman terhadap ketahanan pangan. Menurut data dari Badan
Pusat Statistika (BPS), kota Surabaya mengalami penurunan luas lahan pertanian yang
diakibatkan oleh alih fungsi lahan, berikut data luasan lahan pertanian Surabaya dari
tahun ke tahun:

Tabel 1. Luasan Lahan Pertanian kota Surabaya tahun 2014-2018

No. Tahun Luas Lahan (Ha)


1. 2014 3.122,99 Ha
2. 2015-2016 3.006,04 Ha
3. 2017 2.586 Ha
4. 2018 2.554,08 Ha

Dengan demikian, maka diperlukan solusi yang tepat untuk mengoptimalisasikan


lahan sempit kota agar kebutuhan pangan tetap terjaga dan perekonomian masyarakat
pasca pandemi COVID-19 berangsur pulih. Oleh karena itu kami tim PKM-M dari
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dalam program pengabdian masyarakat ingin
memberikan solusi dari permasalahan diatas bersama (mitra) dengan tujuan
pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi lahan sempit kota (Urban Farming)
melalui sistem pertanian Aquaponik dengan konsep “Budikdamber”. Sistem pertanian
Aquaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur
dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik.
Gambar 1.1 Ilustrasi sistem Aquaponik (Sumber: anakku.id)

Melalui sistem pertanian Aquaponik, kami mengenalkan konsep Budidaya Ikan


dalam Ember (Budikdamber) yang menjadi solusi potensial bagi budidaya pertanian
sekaligus perikanan di lahan yang sempit, serta meningkatkan efisiensi pemanfaatan
hara dari sisa pakan dan metabolisme ikan (Sifatnya Simbiotik). Budikdamber sendiri
mengadaptasi teknik Yumina-Bumina yang merupakan teknik budidaya yang
memadukan antara ikan dan sayuran ataupun buah-buahan. Dimana pada sistem aliran
atas ini, distribusi air dilakukan lewat atas ke setiap wadah media tanam sehingga
nutrisi yang berasal dari limbah budidaya ikan yang berada di dalam ember dapat
tersebar merata ke setiap batang tanaman.

Untuk membuat sistem aliran atas, diperlukan bahan seperti: Ember (sebagai
wadah ikan), wadah media tanam, saluran air, pompa air, media tanam, ikan (Lele) dan
tanaman (Kangkung). (Supendi dkk. 2015)

Gambar 1.2 Ilustrasi Komponen Gambar 1.3 Ilustrasi Budikdamber


Budikdamber (sumber: google (sumber: pertanianku)
picture)
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, tim PKM-M merumuskan masalah yang mendasar,
sebagai berikut:

a. Bagaimana cara mengoptimalkan lahan sempit di wilayah perkotaan yang padat


penduduk dan sebagian besar lahannya digunakan untuk pemukiman?
b. Bagaimana cara memulihkan ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi Covid-
19 dalam program pengabdian ini?
c. Bagaimana cara agar ketahanan pangan skala kecil dapat terimplementasikan?

1.3 Tujuan Kegiatan

a. Mengoptimalkan lahan sempit untuk penghijauan dan meminimalisir polusi


b. Memberikan edukasi dan mempraktekkan secara langsung sistem pertanian
Aquaponik (Budikdamber) kepada masyarakat
c. Memberdayakan masyarakat daerah setempat dan mensejahterakan secara ekonomi
dalam skala kecil
d. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat dari produk sayur dan ikan
yang dihasilkan melalui proses Budikdamber.

1.4 Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa edukasi
dan praktek secara langsung kepada masyarakat mengenai konsep pertanian di wilayah
perkotaan dengan keterbatasan lahan, menghasilkan produk tani seperti sayur, dan ikan
yang diharapkan dapat mencukupi kebutuhan pangan, gizi dan pemulihan ekonomi
masyarakat.

1.5 Manfaat Kegiatan

Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam
beberapa nilai, yaitu :
a. Nilai Ekologi, mampu mengoptimalkan lahan sempit untuk membuat ruang
hijau di perkotaan.
b. Nilai Edukasi, mampu menjadi sumber pengetahuan baru mengenai teknologi
pertanian, dan dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif
c. Nilai Ekonomi, mampu memberikan bekal kepada (Mitra) sebagai modal
berwirausaha di sektor pertanian.

BAB II

GAMBARAN UMUM MITRA


BAB III

METODE PELAKSANAAN

3. Pendekatan

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, diperlukan beberapa


metode pendekatan, yang mana melalui pendekatan tersebut, diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan baru bagi masyarakat terkhusus (Mitra)
mengenai cara budidaya ikan lele sebagai komponen aquakultur dan kangkung sebagai
komponen Hidroponik (Aquaponik) yang efektif dan efisien dalam sebuah wadah/ember.
Berikut skema pendekatan dan pelaksanaan program “Budikdamber” pada Mitra:

Pengenalan program
Budikdamber kepada
mitra

Penyuluhan terkait
metode Budikdamber

Edukasi dan pelatihan Monitoring & evaluasi


teknis dalam program Pengendalian Penyakit
berkala, perkembangan
Budikdamber Pada Ikan dan Tanaman
program Budikdamber

3.1 Penyuluhan

Penyuluhan adalah kegiatan yang pertama dilakukan kepada mitra pengabdian


sebagai bentuk pengenalan program “Budikdamber”. Kegiatan ini dilakukan dengan
metode diskusi, yang tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar
tentang sistem pertanian kombinasi aquakultur dan hidroponik (Aquaponik) , namun
juga sebagai sarana mediasi untuk menentukan solusi dari permasalahan yang ada pada
lingkungan mitra, seperti terbatasnya lahan, biaya, keahlian, dan sebagainya.
3.2 Edukasi dan Pelatihan Teknis Program Budikdamber

Mitra diberikan edukasi dan pelatihan Budikdamber meliputi alat dan bahan yang
akan digunakan untuk budidaya, cara pembuatan, cara perawatan ikan dan tumbuhan,
penanaman bibit, dan teknik pergantian air (Sipon).

3.3 Pengendalian Penyakit Pada Komponen Budikdamber

Penyakit pada ikan (Komponen Aquakultur) biasanya disebabkan oleh lingkungan


atau kualitas air yang kurang baik. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan ikan
menjadi stress dan mudah terserang mikroorganisme seperti jamur, virus, ataupun
bakteri patogen. Pada sayuran kangkung (Komponen Hidroponik) biasanya disebabkan
oleh hama dan mikroorganisme seperti jamur yang menyerang. Oleh karena itu, kegiatan
ini bertujuan untuk mengendalikan dari penyakit pada kedua komponen yang saling
berkesinambungan. Seperti pengendalian pemberian pakan ikan, menjaga kualitas air,
pengendalian hama agar menghasilkan kualitas yang baik sehingga berdampak pada
kesejahteraan, baik dari segi kesehatan dan ekonomi pada masyarakat terkhusus mitra.

3.4 Monitoring dan Evaluasi Berkala

Melakukan pengontrolan sebanyak 2 minggu sekali untuk mengetahui


perkembangan dari program yang dilaksanakan, dan melakukan evaluasi agar program
Budikdamber berjalan dengan efektif dan efisien sehingga dapat dikembangkan oleh
mitra kepada cakupan masyarakat yang lebih luas.
BAB IV
BIAYA & JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya

RINCIAN ANGGARAN DANA PROGRAM BUDIKDAMBER

Tabel 1. Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Kuantitas Biaya


1. Peralatan Penunjang:
a. Ember 80 Liter
b. Gelas Plastik
c. Kawat
d. Solder
e. Tang
f. Selang
g. Sifon filter
h. Pengukur kualitas air
2 Bahan:
a. Media tanam/arang sekam
b. Bibit kangkung
c. Bibit ikan lele
d. Pakan lele (Protein tinggi)

3. Transportasi
4. Lain-lain:
(Administrasi, Publikasi, Penyuluhan,
Laporan)
Jumlah
4.2 Jadwal Kegiatan

Waktu
No Uraian Kegiatan
Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke-
1 2 3 4
Penyuluhan dan sosialisasi
1 tentang program
“Budikdamber”
Edukasi dan Pelatihan
Teknis kepada Mitra
2.
(Pembuatan, penanaman,
dll)

Pengendalian Penyakit Pada


3.
Ikan dan Tanaman

Monitoring dan evaluasi


secara berkala untuk
4.
mengetahui perkembangan
program

Anda mungkin juga menyukai