Anda di halaman 1dari 12

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kepada Kelompok Ibu-Ibu Pkk dan

Karang Taruna melalui Program Pelatihan “Hidroponik”

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Andragogi Dan Pendidikan Kemasyarakatan

Dosen Pengampu : Drs. Wardi M.Pd

ROMBEL 1

Disusun Oleh :
Lawu arunawang 1102418033

KURIKULUM & TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
A. Latar Belakang
Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata hidro yang berarti air dan ponus yang
berarti daya. Dengan demikian, hidroponik memiliki arti memberdayakan air. Hidroponik
juga didefinisikan sebagai soilless culture atau budi daya tanaman tanpa media tanah.
Berbagai macam sistem hidroponik telah diciptakan dan dikembangkan menjadi sebuah
sistem bercocok tanam yang mampu berdiri sendiri (independent) maupun sistem bercocok
tanam yang terintegrasi dengan sistem elektronik canggih.
Metode bercocok tanam secara hidroponik ini berbeda dengan metode bercocok
tanam didalam rumah kaca (greenhouse), meskipun banyak budidaya hidroponik dilakukan
didalam rumah kaca. Penggunaan rumah kaca dalam sistem hidroponik lebih banyak
disebabkan karena faktor-faktor tertentu seperti ekosistem yang lebih mudah dikendalikan,
keterbatasan lahan, variasi jenis tanaman dalam satu lahan dan lain-lain.
Banyak keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem tersebut. Sistem
ini dapat menguntungkan dari kualitas dan kuantitas hasil pertaniannya, serta dapat
memaksimalkan lahan pertanian yang ada karena tidak membutuhkan lahan yang banyak.
B. Tujuan
Dengan menggunakan tanaman hidroponik ini masyarakat diharapkan akan lebih
memilih memproduksi sayuran sebagai kebutuhan pokok pangan secara mandiri dari pada
membeli dipasar, jika hal itu terjadi kemandirian dalam memproduksi bahan pokok rumah
tangga akan muncul karena kemandirian pada diri masyarakat menjadi hasil sebuah
pemberdayaan. Kemandirian dalam mengembangkan perilaku dibidang ekonomi
dimaksudkan agar masyarakat mempunyai pengetahuan, persepsi dan sikap serta
kemampuan dalam meningkatkan ekonomi tanpa merusak kawasan.
Sebagian masyarakat menganggap bahwa program pemberdayaan adalah kewajiban
pemerintah atau kompensasi ataupun imbalan atas perilaku mereka karena tidak boleh
masuk/mengganggu kawasan. Selain itu, masyarakat sebagai penerima manfaat kegiatan
pemberdayaan bukan hanya dihadapkan pada masalah keterbatasan sumberdaya, tetapi juga
masalah modal, pemasaran, kelembagaan kelompok, kemitraan keahlian teknis dan
sebagainya. Dengan demikian pendampingan perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk
mengantisipasi dan memotivasi masyarakat untuk memecahkan masalah keterbatasan
tersebut. Semakin baik pendampingan yang dilakukan, maka diharapkan akan semakin
efektif kegiatan pemberdayaan. Bentuk kegiatan pemberdayaan mempunyai korelasi positif
sangat signifikan dengan tingkat keeratan hubungan yang kuat dengan kemandirian
masyarakat. Dalam konteks penelitian ini, bentuk kegiatan pemberdayaan yang seimbang
dalam bentuk fisik, didukung oleh peningkatan kapasitas sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, penguatan kelembagaan, dan penguatan jaringan kemitraan serta monitoring
dan evaluasi sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat sasaran. serta kondisi lokal
setempat diharapkan dapat mendukung keberhasilan pemberdayaan.
C. Sistem Evaluasi
System evaluasi pada kegiatan ini dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan secara
daring melalui goggle form, adapun isi dari kuisioner tersebut mencakup mengenai :
• Pemahaman mengenai penyampaian materi kegiatan
• Kepuasan pada saat kegiatan
D. Materi
Adapun garis besar materi yang akan diberiakan pada kegiatan pendidikan kemasyarakatan
yang mengusung judul “Pemberdayaan Masyarakat Desa Kepada Kelompok Ibu-Ibu Pkk
dan Karang Taruna melalui Program Pelatihan “Hidroponik” sebagai berikut ini :
a. Pentingnya pemberdayaan ibu rumah tangga,
b. Pemanfaatan barang bekas,
c. Pengertian Hidroponik,
d. Kelebihan Hidroponik,
e. Pengadaan media tanam Hidroponik,
f. Jenis Tanaman Hidroponik untuk di rumah,
g. Pemeliharaan tanaman Hidroponik,
h. Pemanenan HidroponikStrategi dan Metode Pembelajaran
E. Strategi dan metode pembelajaran, Dalam kegiatan pendidikan kemasyarakatan ini terdapat
strategi dan metode dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut :
 Strategi
Pemberdayaan ini menggunakan Participatory Learning and Action (PLA). Pendekatan
berbasis partisipasi ini merupakan salah satu metode pemberdayaan yang
mengedepankan partisipasi masyarakat dalam suatu proses  pemberdayaan. 
 Metode kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa Pagak Kecamatan Purwareja
Klampok Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut;
(a) metode pendidikan masyarakat. Metode tersebut dilakukan melalui kegiatan
penyuluhan dengan tujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada
masyarakat tentang pengembangan teknologi hidroponik sayuran organik terutama
yang mendukung desa wisata berbasis pertanian. Selain itu juga diberikan
pemahaman tentang bagaimana pembuatan nutrisi hidroponik yang berasal dari
tumbuhan sekitar;
(b) metode pelatihan. Metode pelatihan dilakukan dengan cara demonstrasi secara
langsung tentang pembuatan nutrisi hidroponik sayuran organik. Khalayak sasaran
kegiatan tersebut adalah elemen masyarakat seperti tim penggerak PKK, LP3M,
Karang Taruna, Kelompok Wanita Tani, Kelompok Tani dan para tokoh
masyarakat Desa.
F. Jadwal

Pertemua
n Hari/tanggal Materi
Ke-
18 januari 2021 a. Pentingnya pemberdayaan ibu rumah tangga,
b. Pemanfaatan barang bekas,
1
c. Pengertian Hidroponik,
d. Kelebihan Hidroponik,
19 januari 2021 a. Pengadaan media tanam Hidroponik,
b. Jenis Tanaman Hidroponik untuk di rumah,
2 c. Pemeliharaan tanaman Hidroponik,
d. Pemanenan HidroponikStrategi dan Metode
Pembelajaran
20 januari – 30 Praktik (Penanaman, pemeliharaan, panen)
3
februari 2021

G. Lampiran;
1. Materi Lengkap
a. Pentingnya pemberdayaan ibu rumah tangga,
Pemberdayaan adalah keadaan yang terjadi atau hal-hal yang dilakukan
dilingkungan masyarakat dengan upaya membangun pembangunan yang bertumpu
pada masyarakat itu sendiri. Tujuan dari di lakukannya pemberdayaan masyarakat ini
ialah untuk membuat masyarakat itu menjadi berdaya. Berdaya yang dimaksud di
sini ialah upaya-upaya atau unsur-unsur yang memungkinkan masyarakat untuk
bertahan dan mengembangkan diri untuk mencapai kemajuan, mandiri dan sejahtra.
Maju yang di maksud ialah maju dalam hal ekonomi dan prekonomian seiring
dengan majunya tingkat SDM. Dari uraian di atas tercermin peranan masyarakat itu
sendiri yakni sebagai pelaku dan sasaran pemberdayaan dari berbagai sektor, serta
peranan pemerintah maupun lembaga pendidikan yaitu sebagai vasilitator agar
terwujud masyarakat yang berdaya.
Potensi Ibu rumah tangga dengan jumlah yang besar bisa dimanfaatkan untuk
mendukung ekonomi keluarga (Rudiati dan Heni, 2016). Salah satunya cara untuk
memanfaatkan potensi ibu rumah tangga melalui pelatihan program hidroponikx.
Sehingga dapat membantu kepala rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan rumah
tangga. Dengan memberikan keterampilan kepada para ibu rumah tangga seharusnya
dapat menjadi penghasilan tambahan tetap yang dapat berkembang dan berbanding
lurus dengan jumlah penghasilan yang diperoleh.
b. Pemanfaatan barang bekas,
Bahan bekas rumah tangga merupakan salah satu bagian dari sampah hasil dari
aktivitas kehidupan manusia. Timbulnya bahan bekas rumah tangga akan terus
meningkat seiring dengan kegiatan kehidupan manusia di muka bumi, jika tidak
dikelola dengan baik, maka akan timbul permasalahan. Permasalahan penumpukan
bahan bekas rumah tangga akan mengganggu aktivitas kehidupan manusia itu
sendiri, sehingga perlu dilakukan penangganan terhadap sampah dari bahan bekas
rumah tangga tersebut. Melihat konsep tentang penanaman hidroponik, maka perlu
dilakukan pemanfaataan bahan bekas rumah tangga untuk tempat dilakukannnya
penanaman dengan sistem hidroponik.
Pada umumnya dalam skala besar secara tehnis pembuatan bahan bertanam
hidroponik menggunakan bak-bak untuk penampungan airnya, dan menggunakan
pipa-pipa untuk mengalirkan air agar tidak mengalami kekeringan. Pada kegiatan ini
penanaman hidroponik menggunakan bahan bekas Rumah Tangga, yang mudah
didapat untuk menampung airnya, dan menggunakan tali sumbu untuk menjaga agar
tanaman tidak mengalami kekeringan. Pemilihan tanaman yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah sayur-sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat Dermawuharjo,
seperti sawi hijau, bayam, kangkung, dan lombok. Seperti pada konsep hidroponik
media tanam sayuran berupa air, sehingga bahan bekas rumah tangga harus
dibersihkan dahulu dan dibuat lubang kecil untuk nantinya berdiri tegak tanaman
yang tumbuh. Bahan – bahan tersebut dapat dibeli dengan harga yang sangat murah.
Kegiatan penanaman dengan hidroponik dapat dilakukan dengan wadah/ tempat dari
bahan bekas Rumah Tangga, seperti botol air minum, kaleng susu, botol minyak
goreng, dan lain sebagainya.
c. Pengertian Hidroponik,
Konsep Hidroponik merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara
vertikal atau bertingkat, baik dalam ruangan maupun diluar ruangan dengan media
utama air (Mas’ud, 2009). Sistem budidaya pertanian secara hidroponik ini
merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan
terbatas (Tom, 2005). Murali et al. (2011) juga menyampaikan bahwa dilihat dari sisi
ekonomi, menanam sayuran dengan konsep Hidroponik sangat menguntungkan.
Tanpa membutuhkan biaya yang tinggi dan dengan perawatan yang relatif mudah
(Tallei dkk, 2017) warga bisa memenuhi kebutuhan sayur mayur sehat tanpa harus
membeli
d. Kelebihan Hidroponik,
Beberapa keuntungan dari pengembangan teknologi hidroponik terutama pada
sayuran secara organik antara lain sebagai berikut;
(a) kebersihan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin;
(b) lebih praktis didalam perawatannya dan gangguan hama lebih terkontrol;
(c) penggunaan pupuk lebih hemat dan efisien;
(d) lebih mudah mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru;
(e) tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak;
(f) tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan bersih;
(g) hasil produksi sayurannya lebih tinggi dan kontinu;
(h) harga jual sayuran hidroponik lebih tinggi;
(i) beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan diluar musim;
(j) tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas.
Sementara kelemahannya adalah sebagai berikut;
(a) membutuhkan investasi awal yang mahal;
(b) memerlukan keterampilan khusus terutama pada saat membuat ramuan nutrisinya;
(c) ketersediaan dan pemeliharaan hidroponik tergolong rumit.
e. Pengadaan media tanam Hidroponik,
Cara menanam :
1. Siapkan beberapa pipa atau talang, dan pompa.
2. Lubangi pipa sesuai dengan panjangnya. Pastikan jarak satu lubang dan lubang
yang lain sama.
3. Susun pipa atau talang yang dipersiapkan untuk menjadi tempat menanam
tanaman.
4. Siapkan penampung pada ujung pipa yang lebih rendah.
5. Pasang pompa untuk mengalirkan air nutrisi agar alirannya maksimal
6. Cara satu ini memiliki konsep dasar menanam akar tanamannya tumbuh pada
bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam dan menjaga sirkulasinya agar tanaman
tetap mendapat nutrisi, oksigen, dan air secara baik dan tercukupi.
f. Jenis Tanaman Hidroponik untuk di rumah,
1. Selada. Tanaman ini menjadi pilihan paling umum yang bisa dibudidayakan
secara hidroponik lantaran bisa cepat tumbuh. Untuk merawat selada juga
terbilang tidak sulit. Selada bisa menjadi pilihan pemula yang baru memulai
budidaya hidroponik.
2. Timun. Timun bisa menjadi pilihan tanaman untuk budidaya secara hidroponik,
meski membutuhkan perawatan ekstra. Tanaman ini memerlukan suhu yang
hangat sehingga kamu harus menyediakan pencahayaan yang cukup.
3. Bayam. Sayuran ini bisa tumbuh dengan subur kalau ditanam dengan
memanfaatkan media tanam berupa air. Tanaman ini tidak memerlukan cahaya
yang banyak atau suhu yang panas untuk tumbuh dengan baik.
4. Tomat. Tanaman ini juga bisa dibudidayakan secara hidroponik meskipun
memerlukan banyak air dan juga pencahayaan yang terang. Jika penerangan
kurang cukup, kamu bisa memanfaatkan cahaya lampu untuk menerangi
tanaman.
5. Wortel. Tanaman ini memiliki banyak akar yang menyebar dengan cepat dan
bisa menyerap air dalam jumlah banyak. Walaupun tanaman ini bisa
dibudidayakan secara hidroponik, namun tanaman ini menjadi pilihan bagi
mereka yang sudah memiliki pengalaman.
6. Cabe. Tumbuhan ini juga bisa ditanam secara hidroponik dan tidak memerlukan
perawatan yang intensif. Namun, pastikan kamu memilih bibit yang bagus, cara
penyemaian yang benar, dan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
7. Kangkung. Tanaman ini juga mudah untuk dibudidayakan secara hidroponik
dengan perawatan yang mudah. Kamu hanya perlu memerhatikan asupan nutrisi
untuk tanaman agar tumbuh subur dan panen dengan cepat.
8. Sawi Hijau. Tanaman ini bisa ditanam di mana pun dan tahan terhadap hujan
sehingga dapat tumbuh sepanjang tahun. Cara budidaya sawi hijau menggunakan
hidroponik malah lebih mudah dibandingkan dengan cara konvensional.
9. Brokoli. Biasanya, brokoli ditanam di dataran tinggi, namun sekarang bisa
ditanam di dataran rendah dengan teknik budidaya hidroponik. Jangan lupa
untuk melakukan perawatan yang baik dengan memberikan nutrisi yang tepat
untuk brokoli.
10. Buncis. Saat membudidayakan buncis secara hidroponik, kamu membutuhkan
penopang berupa kayu agar tanaman ini bisa merambat. Ini dilakukan kalau
kamu memilih buncis yang pendek. Salah satu jenis buncis lainnya adalah yang
berukuran panjang.
11. Terong. Tanaman ini membutuhkan lahan banyak jika ditanam secara
konvensional, namun tidak demikian saat dibudidayakan secara hidroponik.
Jangan lupa untuk memerhatikan asupan nutrisi agar terong bisa tumbuh secara
baik dan menghasilkan panen yang bagus.
g. Pemeliharaan tanaman Hidroponik,
a) Cek Kondisi Air dan Bak Penampungan
Tahukan anda bahwa faktor pentinh dalam budidaya tanaman hidroponik
adalah ketersediaan air. Mengapa demikian, karena pada prinsipnya media
tanam yang digunakan tidak mampu menyediakan air secara alami bagi
pertumbuhan tanaman.
Karena itu, maka anda sebagai pembudidaya yang wajib menyediakan air
sebagai unsur utama yang penting bagi tanaman. Jika ingin mendaptakan
tanaman yang tumbuh optimal maka anda harus selalu rutin melakukan
pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut :
 Pertama, pastikan selalu bahwa air yang tersedia dalam kondisi bersih.
 Untuk menjaga kebersihannya, anda direkomendasikan untuk mengantinya
minimal 4 hari sekali.
 Selain itu, untuk wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah
bening atau transparan, sehingga anda lebih mudah mengamati kondisi dan
keterediaan air.
 Note : pada siste hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air
selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali.
 Jangan isi bak penampungan secara penuh, idealnya isikan 1/2 atau 3/4
bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.
b) Cek Selalu Kondisi Larutan Nutrisi
Poin penting yang selanjutnya dalam merawat tanaman hidroponik adalah
ketersediaan larutan nutrisi. Selain tidak dapat menyediakan air, media yang
digunakan juga tidak mampu menyediakan unsur hara yang di butuhkan oleh
tanaman.
Oleh karena itu sangat penting sekali untuk selalu mengontrol dan
mengecek kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi. Dalam hal ini, untuk
memudahkan pekerjaan anda , beberapa cara yang dapat anda lakukan adalah
sebagai berikut :
 Cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya.
 Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru.
 Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat.
 Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap.
 Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi.
 Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kadaluwarsa.
c) Bersihkan Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi
Selain itu, kebersihan wadah media tanam dan larutan nutrisi juga harus
terjaga. Hal ini sangat penting dilakukan karena jika wadah dalam kondisi bersih
maka resiko serangan hama dan penyakit tidak akan terjadi.
Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk di tumbuhi lumut
sehingga anda harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai
berikut.
 Pertama, keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada.
 Kemudian bersihkan bagian yang mulai di tumbuhi lumut dengan
mencucinya menggunaka air bersih dan air mengalir.
 Selanjutnya rendam wdah dalam air bersih atau alkohol.
 Kemudian isi kembali dengan larutan nutrisi.
 Lakukan hal ini secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
 Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh
bagi pertumbuhan tanaman.
d) Jaga Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lungkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat
tanaman hidroponik seperti juga pada cara menanam tomat denGn sistem
hidroponik . Mengapa? Karena lingkungan yang bersih akan mendukung
pertumbuhan tanaman secara optimal.
Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggam tumbuh dan
berkembang. Sebaliknya pada lingkungan yang kotor dan lembab maka peluang
tanaman terserang hama dan penyakit akan lebih tinggi. Lakukan hal berikut
untuk menjaga sanitasi lingkungan tanaman hidroponik anda :
 Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tempat tanam.
 Jangan biarkan sampah memenuhi lokasi tanam.
 Buah sampah dari pemangkasan bagian tanaman dan jauhkan dari tanaman
yang sehat.
 Cek selalu intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai cahaya matahati
terhalang dan membuat lingkungan lembab.
 Setiap satu bulan sekali usahakan untuk melakukan penyemprotan
menggunakan pestisida (insektisida dan fungisida) di sekitar lingkungan
tumbuh.
e) Cek Kondisi Tanaman Secara Berkala
Tahukan anda, bahwa sebenarnya hal yang paling penting dan harus anda
perhatikan adalah kondisi tanaman itu sendiri. Selain poin-poin di atas,
mengecek kondisi tanaman secara berkala merupakan poin terpenting dalam
merawat tanaman hidroponik.
Dengan melakukan pengecekan secara intensif maka anda akan bisa
mengetahui apa yang terjadi pada tanaman. Karena jika terserang hama atau
penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi. Maka tanaman akan
mebunjukkan gejala, tentunya dalam hal ini anda harus peka yang mengetahui
langkah selanjutnya untuk menghindarkan tanaman dari kematian.
f) Cek Kondisi Media Tanam
Selain tanaman, kondisi media tanam juga dapat berpengaruh terhadap
kesehatan tanaman hidroponik.
Karena itu, selalu cek kondisi media tanam. Jika memang sudah tidak layak
maka jangan sayang-sayang untuk mengganti media tanam yang baru. Selain itu,
tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan.
Karena dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa proses
sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi
pertumbuhan tanaman itu sendiri.
g) Buang dan Jauhkan Tanaman yang Sakit dari Tanaman yang Sehat

Tidak bisa dipungkiri bahwa, intensitas serangan hama dan penyakit dapat
menimbulkan keadaan kritis pada tanaman. Bahkan tanamanpun bisa mati
karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan
hama atau penyakit. Maka segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang
sehat.
Cara terbaik adalah dengan membakarnya. Dikhawatirkan jika anda tidak
segera mengambil langkah ini maka akan bisa menular kepada tanaman yang
sehat. Jadi jangan sayang-sayang untuk membuangnya.

Nah, itulah tadi 7 cara merawat tanaman hidroponik paling praktis.


Tentunya cara-cara dan langkah-labgkah diatas tidak sulit untuk dilakukan. Yang
terpenting adalah memang anda memiliki niatan yang sungguh-sungguh dalam
melakukan budidaya tanaman secara hidroponik ini.

Meskipun cukup mudah anda harus telaten, tekun dan sabar. Karena dari hal
inilah yang kemudian akan bisa anda petik buahnya kelak saat musim panen
tiba. Selamat mencoba, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.

h. Pemanenan Hidroponik
Panen sayuran hidroponik merupakan saat yang ditunggu dalam budidaya
metode modern ini. Hidroponik dilakukan saat tanaman masih berupa benih
yang siap ditanam dalam media dan diberi aliran air berisi nutrisi. Tak banyak
yang tahu jika panen sayuran hidroponik ternyata bisa dibagi menjadi 3 teknik
berbeda.
Bila Anda akan melakukan panen sayuran hidroponik, perlu diketahui
sebelumnya bahwa panen ini dapat dilakukan sekaligus ataupun sebagian.
Perbedaan cara panen ini dilakukan berdasarkan jenis tanaman sayuran yang
Anda budidayakan.
Teknik panen yang pertama merupakan panen sekaligus. Caranya adalah
dengan mengambil seluruh bagian tanaman. Media tanam yang kosong
kemudian dapat diisi kembali oleh bibit tanaman yang baru untuk dibudidayakan
ulang.
Jenis sayuran yang dipanen dengan teknik ini umumnya merupakan jenis
tanaman sayuran daun. Sayuran tersebut adalah sawi, selada, kangkung, bayam,
dan sayuran daun lainnya.
Teknik panen sayuran hidroponik yang kedua adalah panen sebagian. Cara
pemanenan ini dapat dilakukan dengan memanennya hanya sebagian.
Hanya jenis tanaman sayuran tertentu yang dapat dipanen dengan teknik ini,
yakni sayuran tanaman daun yang dapat tumbuh kembali. Beberapa jenis
sayuran tersebut adalah seledri, stevia, kale, dan mint.
Kangkung juga dapat dipanen dengan teknik panen sebagian. Namun,
kangsung juga dapat dipanen langsung tergantung keperluan. Tanaman
kangkung yang dipanen sebagian dapat dipanen hingga tiga kali terlebih dahulu.
Baru setelah itu, kangkung akan dipanen secara keseluruhan.
Teknik panen sebagian ini harus dilakukan dengan lebih hati-hati ketimbang
panen sekaligus. Jenis panen ini dilakukan pada tanaman yang dibudidayakan
untuk hobi. Pemanenan sebagian tidak disarankan bagi skala usaha dan industri
karena sebaiknya hanya dilakukan dengan satu kali panen. Setelah itu, tanaman
diganti dengan bibit yang baru.
i. Strategi dan Metode Pembelajaran
2. Media
Dalam kegiatan ini menggunakan beberapa media untuk menunjang kelancaran dalam
proses pelaksanaannya, sebagai berikut :
1. Microsoft Power Point : digunakan untuk membuat materi menjadi lebih menjulur ke
inti pembahasan dan juga untuk membantu dalam proses penyampaian pada saat
pembelajaran berlangsung.
2. Whatsapp : digunakan untuk komunikasi dengan individu yang akan mengikuti
pembelajaran dan juga untuk membagikan materi dan juga kuisioner
3. Google form : digunakan untuk membuat kuisioner untuk evaluasi
4. Proyektor : digunakan untuk menampilkan materi pada saat pembelajaran dan juga
untuk membantu pada proses penjabaran materi
3. Kisi-kisi dan Instrumen Evaluasi
Kisi-kisi :
 Dapat memahami mengenai materi yang telah disampaikan
 Dapat memahami mengenai pemanfaatan tanaman hidroponik
 Dapat mengimplementasikan penanaman hidroponik di kawasan sempit dan tanpa
merusak kawasan penanaman.
Instrument
Instrument evaluasi yang digunakan berupa kuisioner dari google form yang didalamnya
telah menyertakan beberapa pertanyaan dan pernyataan mengenai proses penyampaian
materi dan mengenai kegiatan pembelajaran, instrument ini tentunya diberikan kekita
kegiatan telah usai atau telah terlaksana atau telah berakhir

Anda mungkin juga menyukai