Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

PERAN GURU DALAM MASYARAKAT: “EDUKASI KOMUNITAS


BERKELANJUTAN”
Oleh:
Rima Emilia (221330000975)
Serlina Anggi Vionetta (221330000982)
Nur Fadlilah Nahariyah (231330001168)

Guru memiliki peranan penting dalam membentuk dan mendukung


masyarakat pendidikan yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan pemahaman
lingkungan, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial demi keberlanjutan masa
depan. Melibatkan siswa dalam proyek-proyek lingkungan, mendorong kesadaran
akan isu-isu global, dan mengajarkan praktik-praktik keberlanjutan adalah
beberapa cara guru dapat berkontribusi pada edukasi komunitas yang
berkelanjutan. Dengan demikian, guru membantu menciptakan kesadaran kolektif
terhadap tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Proyek ini kami laksanakan di desa Ngabul yang dimana sebagian orang
memilih berprofesi sebagai petani, kami menggunakan teknik wawancara kepada
para masyarakat yang tinggal di desa Ngabul. Pada hari Sabtu 9 Desember 2023,
kami akan merancang studi mendalam tentang kebutuhan pendidikan di
komunitas setempat dengan cara mengadakan sosialisasi dan workshop yang akan
kami laksanakan pada akhir tahun.
Saat kami melakukan wawancara kepada masyarakat yang ada di desa
Ngabul dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Untuk Form pertanyaan
terdapat di lampiran 1
Hasil yang kami dapatkan dari wawancara terhadap masyarakat desa Ngabul,
para bapak/ibu yang tinggal di desa tersebut sebagian berprofesi sebagai petani.
Karena memiliki warisan lahan sendiri yang bisa dikembangkan untuk sumber
pendapatan yang stabil atau memadai. Sebagian petani berpendapat lain bahwa
pekerjaan petani merupakan pekerjaan yang mulia, karena mencakup kebutuhan
dasar setiap manusia. Hubungan profesi petani dengan pendidikan, seperti
membiayai kebutuhan anak dalam pendidikan. Perubahan cuaca yang sering
berubah-ubah menyebabkan produksi pertanian menurun secara signifikan.
Kejadian iklim ekstrim banjir dan kekeringan menyebabkan tanaman mengalami
gagal panen atau puso semakin luas.
Dari data yang kami peroleh, kami ingin mengadakan workshop untuk
masyarakat desa Ngabul terkhusus para petani yang tinggal di desa tersebut, agar
dapat meningkatkan pendapatan mereka di musim hujan seperti saat ini. Yang
berjudul “Pelatihan Untuk Petani Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui
Workshop”. Pelatihan dalam workshop ini mencakup berbagai topik, seperti
keterampilan teknis, pengembangan pribadi, atau peningkatan keterampilan.
Seperti pertanyaan diatas tentang perubahan cuaca yang menyebabkan kegagalan
panen, petani juga memiliki pekerjaan sampingan yaitu biasanya sebagai peternak
hewan. Kami mengajak para bapak/ibu untuk membuat pupuk organik dari
kotoran sapi/kambing yang lebih dikenal dengan pupuk kandang, susu
sapi/kambing, dan menambah pendapatan. Kami juga memanfaatkan media sosial
dalam proyek ini, seperti mempromosikan produk pupuk kandang dan olahan
susu, menjual hasil produknya melalui online (ig, whatsapp, facebook), dan lain
sebagainya.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan
kreatifitas untuk meningkatkan taraf pendapat masyarakat desa Ngabul. Terdapat
beberapa program yang dapat membantu dalam meningkatkan hasil petani,
seperti:
1. Sistem Informasi Pertanian (SIP): memungkinkan petani untuk
mendapatkan informasi terkini tentang cuaca, pemilihan tanaman, dan
praktik pertanian terbaik.
2. Penggunaan Teknologi Sensor: memanfaatkan sensor untuk memantau
kondisi tanah, kelembaban, dan nutrisi, membantu petani mengoptimalkan
penggunaan sumber daya.
3. Pelatihan Pertanian Digital: program pelatihan online atau aplikasi yang
menyediakan sumber daya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan
petani tentang teknik pertanian modern.
4. Pasar Digital Pertanian: platform online yang menghubungkan petani
dengan pembeli, memungkinkan mereka menjual hasil pertanian secara
langsung dan mendapatkan harga yang lebih baik.
5. Sistem Irigasi Otomatis: menerapkan irigasi yang terotomatisasi
berdasarkan data cuaca dan kebutuhan tanaman, membantu
mengoptimalkan penggunaan air.
6. Aplikasi Pemantauan Hama dan Penyakit: memanfaatkan teknologi untuk
mendeteksi secara dini hama dan penyakit tanaman, sehingga petani dapat
mengambil langkah-langkah pencegahan tepat waktu.
Pelatihan kepada petani dapat memiliki beberapa dampak positif terhadap
pendidikan di sekolah dasar. Berikut adalah beberapa hubungan antara pelatihan
kepada petani dan pendidikan di sekolah dasar:
1. Penyediaan Sumber Daya Ekonomi:
Pelatihan kepada petani dapat meningkatkan produktivitas
pertanian dan pendapatan mereka. Jika petani berhasil meningkatkan taraf
ekonomi mereka, mereka mungkin lebih mampu mendukung pendidikan
anak-anak mereka. Dengan demikian, anak-anak tersebut dapat memiliki
akses yang lebih baik terhadap sumber daya pendidikan, seperti buku, alat
tulis, dan biaya sekolah.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga.
Dengan peningkatan hasil pertanian dan pendapatan keluarga,
kebutuhan dasar keluarga dapat terpenuhi dengan lebih baik. Ini termasuk
makanan, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Ketika anak-anak hidup
dalam kondisi yang lebih baik secara ekonomi, mereka cenderung
memiliki kesempatan pendidikan yang lebih baik.
3. Transfer Pengetahuan dan Keterampilan.
Pelatihan kepada petani tidak hanya berdampak pada aspek
ekonomi, tetapi juga dapat mencakup transfer pengetahuan dan
keterampilan. Jika petani memperoleh keterampilan baru yang berkaitan
dengan pertanian modern, mereka dapat memberikan pengetahuan ini
kepada anak-anak mereka. Hal ini dapat menciptakan siklus pengetahuan
yang positif dan meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap pentingnya
pertanian dan pendidikan.
4. Peningkatan Keamanan Pangan.
Melalui pelatihan, petani dapat memahami praktik pertanian yang
lebih baik, menghasilkan hasil pertanian yang lebih baik, dan memperkuat
keamanan pangan di daerah tersebut. Anak-anak yang hidup dalam
masyarakat dengan keamanan pangan yang baik cenderung lebih sehat dan
memiliki lebih banyak energi untuk belajar di sekolah.
5. Pengembangan Keterampilan Hidup.
Pelatihan kepada petani dapat mencakup aspek-aspek seperti
manajemen sumber daya, perencanaan, dan pemecahan masalah.
Anak-anak dari keluarga petani mungkin dapat mengambil manfaat dari
keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari mereka dan di sekolah.
6. Peningkatan Kesadaran Ekologis.
Pelatihan pertanian yang berfokus pada praktik-praktik berkelanjutan dapat
membantu menciptakan kesadaran ekologis di komunitas tersebut. Anak-anak
yang tumbuh dalam lingkungan yang memahami pentingnya pelestarian
lingkungan mungkin lebih mungkin untuk terlibat dalam pendidikan berkelanjutan
di sekolah. Dalam rangka mencapai hubungan yang positif antara pelatihan
kepada petani dan pendidikan di sekolah dasar, penting untuk memastikan bahwa
pelatihan tersebut diintegrasikan dengan kebijakan pendidikan dan pembangunan
yang lebih luas di tingkat komunitas dan nasional.
Lampiran I
FORM PERTANYAAN UNTUK PETANI

1. Bagaimanakah petani mengawali usahanya?


2. Potensi wilayah
a. SDA
1) Bagaimanakah letak geografis dan morfologis tempat yang akan
diteliti?
2) Bagaimanakah kondisi iklim serta tanah maupun pengairan tempat
tersebut?
b. SDM
1) Bagaimanakah pendidikan petani dalam kelompok tani ini?
2) Apakah di kelompok tani ini sudah menggunakan teknologi yang
modern?
3. Bagaimana harga yang ditetapkan oleh penjual dengan biaya produksinya?
4. Bagaimana biaya produksi: modal, perawatan, tenaga kerja, biaya panen
dan pasca panen? Ditanggung sendiri atau kelompok tani?
5. Risiko usaha apa saja yang pernah terjadi di kelompok tani ini? (hama,
penyakit, cuaca, tidak ada pembeli, harga murah)
6. Upaya apa yang dilakukan petani ketika terjadi risiko?
7. Bagaimana cara petani dalam mendapatkan modal ? Modal dari internal
(mengeluarkan dari kantong sendiri) dan external (dari kelompok tani,
bantuan, hutang)
8. Apa harapan petani untuk usaha tani kedepannya?
a. Apakah ada harapan petani untuk menambah luas lahan?
b. Apakah ada niatan untuk mengganti usaha?
c. Apakah pernah punya pemikiran untuk tidak melanjutkan usahatani?
d. Apakah ada rencana untuk mencari peluang untuk dijual di supermarket?
9. Apa usaha petani dalam mewujudkan harapan tersebut?
Lampiran II

DATA PARTISIPAN

Nama Partisipan 1 : Bapak Suntono

Umur : 55 Tahun

Hari, Tanggal : Sabtu 9 Desember 2023

Tempat : Desa Ngabul Rt 004 Rw 007

Nama Partisipan 2 : Ibu Rumasi

Umur : 62 Tahun

Hari, Tanggal : Sabtu 9 Desember 2023

Tempat : Desa Ngabul Rt 004 Rw 007

Nama Partisipan 3 : Bapak Subur

Umur : 42 Tahun

Hari, Tanggal : Sabtu 9 Desember 2023

Tempat : Desa Ngabul Rt 004 Rw 007


Lampiran III
WAWANCARA

Responden 1 Responden 2 Responden 3


Pertanyaan

1. Bagaimana petani ya dari usaha saya garap Memang sengaja untuk


mengawali orangtua punya orang bertani karena pekerjaan
usahanya nanti yang mulia
bagiannya
dapet 30%

2. Bagaimanakah Gampang, irigasinya Gampang ada yang bagian deket sumber


kondisi iklim serta dari sumber air. sumber air gampang mbak, tapi yang
tanah maupun disini agak jauh harus pakai
pengairan tempat diesel selang untuk
tersebut? ngalirke.

3. Bagaimanakah Kebanyakan hanya Saya mung Saya lulusan SMP


pendidikan petani lulusan SD mbak, lulusan SD
dalam kelompok saya sendiri S1 mbak
tani ini? lulusan UNS jurusan
Agribisnis

4. Apakah di Dibilang modern ya kalau matun, masih dikerjakan manusia


kelompok tani ini belum mbak, tapi tandur, panen belum pakai mesin yang
sudah disini sudah pakai masih manual modern
menggunakan traktor untuk mbak
teknologi yang pengelolaan
modern? tanahnya

5. Risiko usaha apa Hama, tikus, Hama, kalau Kalo pas curah hujan
saja yang pernah wereng, kekeringan tinggi padinya pada mati
terjadi di kelompok sundlep.ngga pernah jarang. terus hasil padinya jelek
tani ini? (hama, kekeringan, air aja itu yang jadi risiko kalo
penyakit, cuaca, melimpah mbak. musim hujan
tidak ada pembeli, Banjir jarang, malah
harga murah) ngga pernah.

6. Bagaimana biaya untuk modal dalam Karena saya Saya biaya sendiri tapi
produksi: modal, bertani saya ngerjain sawah ikut koperasi Khusus
perawatan, tenaga menanggung sendiri ya orang jadi petani jadi ada pinjaman
kerja, biaya panen saya bagi untuk pupuk, bibit dan
dan pasca panen? dengan yang modal usaha.
Ditanggung sendiri punya sawah.
atau kelompok tani?

7. Apa harapan petani Pengen upgrade Harapannya ya Harapannya tidak hanya


untuk usaha tani pertanian yang lebih lebih maju tapi menjadi petani saja tetapi
kedepannya? modern mbak biar ya risiko juga menambah dengan
kalau saat nanam itu sekarang ini usaha lain mungkin ternak
modal sedikit dan tidak ada atau yang lainnya.
resiko untuk gagal generasi
juga minim. penerus.
Dibawah saya
ini sudah tidak
ada yang mau
terjun ke
pertanian.
Rata-rata ke
pabrik.

Anda mungkin juga menyukai