Anda di halaman 1dari 20

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU

(BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

Uswatun Chasanah1), Dian Ermawati2), Andri Tilaqsa3)


1,2,3)
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Jl. Bendungan Sutami 188-A Telp. 0341-552443 Hunting 0341-551149 Fax. 0341-582060 Malang 65145
uswatun@umm.ac.id, dianerma@yahoo.com, andri_aqza@gmail.com

Abstrak

Tanaman organik memiliki banyak kelebihan dibandingkan non organik, menyadari hal tersebut
pemeritah kota Batu mencanangkan gerakan penanaman sayuran organik bagi warga kota Batu. Untuk
mendukung kebijakan tersebut pemerintah telah melakukan sosialisasi berupa penyuluhan kepada
warga kota Batu. Untuk keberlanjutan program tersebut diharapkan pihak warga yang lebih berperan
aktif/mandiri. Mitra pengabdian ini adalah penduduk yang tinggal di lingkungan Rt 04, Rw 09,
kelurahan Sisir kota Batu, dikarenakan mereka sangat antusias untuk berpartisipasi pada program ini,
namun ada kendala keterbatasan kemampuan finansial. Kegiatan ini dimulai pada Desember 2015 dan
berakhir pada Juni 2016. Program ini diawali dengan kegiatan diskusi dengan pihak Mitra untuk
selanjutnya lebih banyak kegiatan di lapangan. Keterlibatan mitra meliputi penyusunan perencanaan
kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan pengadaan kebutuhan yang berupa bahan berikut
perlengkapannya. Selanjutnya, pihak mitra juga berperan aktif dalam proses penanaman dan
perawatannya. Sebagai hasil dari kegiatan ini adalah mitra dapat menikmati hasil sayuran untuk
membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga dapat memanfaatkan TOGA untuk memenuhi
kebutuhan pengobatan sendiri. Selain itu, setelah pelaksanaan kegiatan ini kawasan di lingkungan
mitra menjadi lebih hijau segar dan asri.

Kata kunci: budidaya ; sayuran organik ; TOGA organik

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 10


1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis situasi


Tanaman organik merupakan hasil budidaya tanaman baik berupa sayuran maupun buah-buahan
dengan tidak menggunakan zat-zat kimia sebagai penyubur tanaman, sehingga tanaman ini bebas
pupuk kimia, pestisida, hormon dan obat-obatan yang membahayakan kesehatan manusia, oleh karena
itu hasilnya lebih bergizi dan sehat jika dibandingkan sayuran atau buah-buahan biasa, sedangkan dari
rasanya hasil penanaman secara organik adalah lebih segar dan enak. Selain itu kelebihan sayuran dan
buah organik jika dibandingkan dengan yang biasa adalah jika disimpan tidak mudah membusuk[1].
Sejak tahun 2012 Pemeritah Kota Batu sudah gencar mempublikasikan gerakan pertanian
organik kepada seluruh petani di wilayah Batu. Seiring dengan berjalannya waktu dan juga dengan
semakin tingginya kesadaran sebagian masyarakat tentang kelebihan dan keuntungan dari hasil
pertanian organik, maka pada tahun 2014 Pemerintah kota Batu melalui Dinas Pertanian Kota Batu,
melaksanakan sosialisasi dan pembimbingan penanaman organik kepada warga yang bertempat tinggal
di pemukinam padat penduduk yang relatif hanya memiliki lahan resapan air yang sangat minim.
Salah satu kelompok masyarakat yang mendapatkan penyuluhan dan pembimbingan penanam
sayuran organik dari Dinas Pertanian Pemerintah Kota adalah warga RT 04 Rw 09 Kelurahan Sisir
kota Batu. Rt 04, Rw 09 Kelurahan Sisir Kota Batu. Di wilayah Rt 04 Rw 09 kelurahan Sisir kota Batu
terdapat 30 rumah tinggal dan 19 diantaranya merupakan rumah tinggal tanpa tanah resapan. Sebagian
besar dari halaman dan jalan umum di lingkungan ini sudah berupa paving atau plester semen.
Walaupun demikian pada saat kegiatan penyuluhan dari Dinas Pertanian Kota Batu, mereka sangat
antusias untuk juga berpartisipasi pada kegiatan Gerakan Penanaman Sayuran Organik.

1. 2 Permasalahan
Warga Rt 04 Rw 09 kelurahan Sisir kota Batu sangat antusias untuk berpartisipasi pada gerakan
penanaman sayuran organik yang telah diinisiasi oleh pemerintah kota. Untuk mendukung kegiatan ini
diperlukan media tanam dan juga bibit sayur organik yang tidak sedikit.

1.3 Solusi/Rencana Pemecahan Masalah


Dengan keterbatasan lahan pekarangan yang dimiliki oleh pihak Mitra, maka diperlukan tempat
tanaman dalam bentuk lain, diantaranya berupa pot plastik atau polybag agar dapat diletakkan di atas
paving atau plester, dan juga pipa paralon yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat
diikatkan pada pagar besi. Sebagai media tanam disiapkan campuran pupuk kompos dan serbuk arang.
Terakhir yang tidak kalah penting adalah pengadaan bibit sayuran dan TOGA organik.

1.4 Tujuan Program Pengabdian


Tujuan dari program pengabdian ini adalah untuk menunjang keinginan warga Rt 04, Rw 09
kelurahan Sisir kota Batu agar dapat berpartisipasi dalam gerakan tanaman Organik. Adapun rencana
kegiatan program pengabdian ini adalah berupa bantuan pengadaan media tanam berikut bibit dan
sekaligus pendampingan penanaman sayuran organik. Supaya kegiatan ini juga lebih semarak, maka
kegiatan gerakan penanaman sayuran organik ditambah pula dengan TOGA Organik. Adapun alasan
untuk menambah TOGA Organik dikarenakan pemanfaatan tanaman sebagai obat di masyarakat
masih sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan secara empiris penggunaan tanaman obat relatif lebih
aman jika dibandingkan dengan pemakaian obat kimia jika digunakan secara tepat [2]
Toga adalah singkatan dari tanaman ohat keluarga. Taman obat keluarga pada
hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan
untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan[3]. Menurut jenisnya TOGA dapat berupa sayuran atau

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 11


rempah-rempah atau buah-buahan [4]. Ada berbagai manfaat TOGA adalah (i) Untuk pengobatan diri
sendiri yang murah dan aman, (ii) Menjaga lingkungan bersih dan asri, (iii) Meningkatkan
perekonomian keluarga, (iv) Meningkatkan keguyupan dalam bermasyarakat, (v) Membantu orang lain
mendapatkan kesehatan (vi) Udara menjadi segar dan bersih, (vii) Melestarikan warisan nenek moyang
pada generasi muda.

2. METODE

2.1. Rencana Kegiatan


Sebelum dilakukan aktivitas di lapangan, disusun program kegiatan bersama dalam bentuk:
(1) Koordinasi antara Tim Pengusul dan pihak Mitra untuk menyampaikan rencana yang akan
dilaksanakan.
(2) Pengadaan Bahan dan Alat yang akan dilakukan bersama–sama antara Tim Pengusul bersama
Mitra.
(3) Pelaksanaan kegiatan gerakan penanaman sayuran/TOGA Organik.

2.2. Partisipasi

Tentang partisipasi dari masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini telah
disepakati bahwa:

Pihak pengusul bertanggungjawab dalam hal penyediakan bahan yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan ini berupa (i) pengadaan kompos (ii) serbuk arang (iii) pot plastik dan paralon, dan juga (vi)
menyediakan bahan / sarana penunjang yang lain sesuai keperluan.

Kewajiban Pihak Mitra adalah bersungguh-sungguh mendukung kegiatan ini dalam bentuk
penyediaan lahan dan berperan aktif mulai kegiatan pembelian bahan kebutuhan, perawatan tanaman
sampai masa panen.

2.3. Pelaksanaan Kegiatan

Setelah dilakukan persiapan kegiatan dengan matang maka selanjutnya mulai dilakukan
pelaksanan kegiatan utama. Secara garis besar kegiatan ini akan dibagi menjadi tiga tahapan utama
yaitu :
(1) Sosialisasi/koordinasi pelaksanakan program pengabdian kepada seluruh anggota Mitra. Pada
saat sosialisasi /koordinasi ini ini akan disampaikan rencana kerja dari tim pengusul. Selanjutnya
pada pertemuan ini juga sekaligus disampaikan materi yang terkait dengan penanaman sayuran
organik. Penyampaian materi ini sebenarnya berupa penyegaran saja karena mereka sudah pernah
mendapatkan dari Pemerintah kota Batu.
(2) Karena kegiatan penanaman sayuran dan TOGA Organik merupakan kegiatan kerjasama antara
pihak pengusul dengan mitra, sehingga untuk kegiatan pembelian/pengadaan alat dan bahan juga
dengan melibatkan pihak mitra. Adapun alat dan bahan yang dibeli disesuaikan dengan kebutuhan
yang tertulis dalam usulan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.Sesuai kesepakatan, tim
pengusul dengan beberapa anggota Mitra bersama sama melakukan pembelian tanah, polybag/pot
plastik dan yang lain yang diperlukan untuk mendukung kegiatan ini.
(3) Tahap berikutnya adalah persiapan media tanam. Pada tahap ini dilakukan pencampuran tanah,
pasir dan kompos [5] yang dilakukan di rumah tinggal warga yang masih memiliki halaman yang
luas.

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 12


(4) Kegiatan selanjutnya adalah pembagian pot plastik, media tanam, bibit dan peralatan berupa
gembor kepada pihak Mitra. Tanah yang sudah dimasukkan pada pot plastik dibagikan kepada
warga.
(5) Secara rutin pada setiap bulan ( sekali dalam satu bulan), di lingkungan pihak Mitra selalu
dilakukan kerja bakti. Bertepatan dengan kegiatan ini akan dilakukan penanaman bibit sayuran
/TOGA Organik pada media tanaman yang sebelumnya sudah dibagikan kepada warga.
(6) Kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh pihak Mitra dengan menyirami tanaman ini setiap hari.
Tanaman organik sangat rentan terhadap serangan hama/penyakit, oleh sebab itu pada pelaksanaan
ini pihak Mitra juga disarankan untuk memperhatikan perkembangan dari sayuran / TOGA
Organik yang ditanam dengan seksama.
Untuk lebih jelasnya rangkaian pelaksanaan kegiatan seperti tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pengabdian


Waktu Jenis Kegiatan Durasi
3 September 2015 Penyusunan Perencanaan Kerjasama antara Tim 120 menit, pada saat
Pengusul dan Pihak Mitra (sudah dilaksanakan) pertemuan PKK rutin
bulanan
Desember 2015 Persiapan Pengadaan Bahan dan Alat: 2 minggu
Pembelian tanah kompos, serbuk arang, pot
plastic, paralon, bibit sayur/TOGA
Desember 2015 Persiapan Pembuatan Media Tanam 1 hari
Januari 2016 Pembagian Media Tanam dan bibit 2 hari
Januari 2016 Penanaman Bersama Seluruh Warga 1 hari
Maret 2016 Perawatan Tanaman Setiap hari
Mei 2016 Masa Panen --------------------
Juni 2016 Penanaman bibit baru ---------------------

2.4. Pengawasan Kegiatan

Agar kegiatan ini berjalan dengan baik, maka dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan
kegiatan. Pengawasan kegiatan ini dilakukan baik oleh pihak pengusul maupun oleh koordinator pihak
Mitra. Hal ini dimaksudkan agar setiap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan awal yang telah
disepakati bersama. Metode pengawasan dilaksanakan dalam bentuk penyusunan loog book dari setiap
tahap kegiatan. Perkembangan kegiatan ini dilaporkan setiap bulan bertepatan dengan kegiatan PKK
rutin.

Gambar 1. Kondisi sebelum program Gambar 2. Kondisi setelah program

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 13


Gambar 3. Persiapan

Gambar 4. Rangkaian kegiatan program

Gambar 5. Beberapa hasil budidaya


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah dilaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat tentang Budidaya sayuran/TOGA
Organik oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang kepada pihak
Mitra. Mitra adalah warga Rt 04 Rw 09 kelurahan Sisir kota Batu. Dari proses yang telah berjalan
ternyata didapatkan hasil yang sangat memuaskan. Pihak Mitra yang sedemikian antusias untuk
melaksanakan program kegiatan adalah faktor terpenting dari kesuksesan pelaksanaan pengabdian.
Adapun dokumentasi dari kegiatan yang telah dilakukan adalah berupa serangkaian gambar di atas.
Beberapa hasil yang dapat dicapai dari pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Internal di
lingkungan warga Rt 04 Rw 09 Kelurahan Sisir Kota Batu antara lain sebagi berikut:
1. Masyarakat bisa memanfaatkan tanaman TOGA organik yang telah ditanam sebagai obat
tradisional untuk pengobatan beberapa jenis penyakit yang dialami oleh warga.
2. Masyarakat bisa memanfaatkan tanaman organik yang telah ditanam menjadi pelengkap menu
sayur sehari-sehari.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 14
3. Masyarakat menjadi lebih sehat karena sayuran yang mereka makan merupakan tanaman organik
tanpa pestisida
4. Lingkungan warga Rt 04 Rw 09 Kelurahan Sisir Kota Batu sebagai pihak Mitra menjadi lebih
sehat, segar dan asri.

4. KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan IbM di Kelurahan Sisir Kota Batu (Budidaya Sayuran/TOGA Organik) dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Adanya peningkatan pengetahuan warga dalam budidaya sayuran dan TOGA organik
2. Program budidaya sayuran dan TOGA organik dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan
dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Ryna Parlyna dan Munawaroh. 2011.Konsumsi Pangan Organik: Meningkatkan Kesehatan
Konsumen. Econo Sains Volume IX, Nomor 2, Agustus 2011
[2] Deherba, Situs Herbal No.1 Indonesia. Obat Tradisional vs Obat Kimia.
https://www.deherba.com/obat-tradisional-vs-obat-kimia.html Diakses pada 4 Oktober 2015
[3] Tukiman, 2004. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Kesehatan Keluarga.
Digitized by USU digital library
[4] Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat Edisi III, Jakarta. 1983
[5] Edy Hendras Wahyono, Haerudin R Sadjudin, Bambang Ryadi Soetrisno, Nano Sudarno,
Jueni, Edi Hidayat, Bambang Lesmana, Ayu Arika J, Bonaji, Erwindo, Suhadi dan
Sutarto.2013. Budidaya Sayuran Alami. Konsorsium YABI-WCS-YAPEKA Tahun 2013

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 15


@
O
N
o
-o
o (U
C =
TE ll
o G
a =o
it
GI
S' E- G
@
OJ

L
(U
go
o
gs g,
C o
l- E
$
G
Y
=
o
EE* EE
Laa.
=
}< E
==EFI=ii;
u- =
-
F *iiEillisEEI
-
u, gfiHIEg
UJ ;
o
',.,
o
Y
EfiU
a .EfrE E5
E t=
E.3g
+.

f'
*
&=.
'G,.jI
IY;6l.i'

o
o
o
L :.E
Iq,
-I
E ,15-
ffi-.liii
CE=_-
t!-,r-- a
Ei'

lir'
'-r
I
o
IE
tr
o

Anda mungkin juga menyukai