MIRA ARYUNI
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal disetujui:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala hidayah dan inayah-
Nya penyusunan proposal kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) berjudul
“Budidaya Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Organik pada Yayasan Bina
Sarana Bakti–Agatho di Bogor Jawa Barat” dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini, rasa terimakasih diucapkan kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan proposal praktik kerja lapangan ini
diantaranya sebagai berikut :
1. Prof Dr Ir H. M. H. Bintoro Djoefrie, MAgr selaku dosen pembimbing dan
koordinator Program Keahlian Teknologi Produksi dan Pengembangan
Masyarakat Pertanian
2. Dr Ani Kurniawati SP MSi selaku dosen mata kuliah Teknik Penulisan
Ilmiah
3. Pimpinan Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho yang telah memberikan izin
dan kesempatan melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan
4. Orangtua yang selalu memberi dukungan dan motivasi
5. Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti selaku pemberi beasiswa
6. Keluarga besar Program Keahlian Teknologi Produksi dan Pengembangan
Masyarakat Pertanian 49 Diploma IPB
Semoga proposal ini nantinya banyak membantu dan berguna bagi semua
pihak. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Mira Aryuni
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL iii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
Pertanian Organik 2
Karakteristik Tanaman Cabai 3
Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 4
Pengaturan Jarak Tanam 4
Kandungan dan Manfaat Gizi Cabai 5
Hama dan Penyakit 5
Panen 7
METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN 7
Tempat dan Waktu 7
Metode Pelaksanaan 7
Metode Pengamatan dan Pengumpulan Data 8
Metode Analisis Data dan Informasi 9
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 9
Rencana Kegiatan 9
Rencana Anggaran Biaya 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 13
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan praktik kerja lapangan
terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umumnya yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis budidaya cabai merah organik
dengan melaksanakan kegiatan sesuai dengan tahapan yang terdapat di lokasi
praktik kerja lapangan. Tujuan khusus dari praktik kerja lapangan untuk
mempelajari teknik budidaya cabai merah (Capsicum annuum L.) organik yang
terdapat di Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho.
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian Organik
Batang tanaman cabai licin, berkayu pada bagian pangkal dan tegak (Pitojo
2007). Tinggi batang utama mencapai 30 sampai 37.5 cm dengan diameter 1.5
sampai 3 cm serta berwarna coklat kehijauan (Prajnanta 1999). Daun cabai
berdaun tunggal sederhana dan terletak berselang serta tidak memiliki penumpu.
Daun cabai berwarna hijau muda sampai gelap dengan bentuk lonjong dengan
ujung daun meruncing (Prajnanta 1999). Daun cabai memiliki panjang 5 sampai
12 cm dengan lebar 1.5 sampai 4 cm serta panjang tangkai daun berkisar 1 sampai
1.25 cm (Pitojo 2007).
Umur cabai sangat bervariasi tergantung jenis cabai. Tanaman cabai besar
dan keriting yang ditanam di dataran rendah sudah dapat dipanen pertama kali
umur 70 sampai 75 hari setelah tanam. Waktu panen di dataran tinggi lebih lambat
yaitu sekitar 4 sampai 5 bulan setelah tanam. Panen dapat terus-menerus
dilakukan sampai tanaman berumur 6 sampai 7 bulan. Pemanenan dapat dilakukan
dalam 3 sampai 4 hari sekali atau paling lama satu minggu sekali (Nawangsih et
al. 1999).
Tanaman cabai akan tumbuh baik pada lahan dataran rendah yang tanahnya
gembur dan kaya bahan organik, tekstur ringan sampai sedang, pH tanah berkisar
antara 5.5 sampai 6.8, drainase baik dan cukup tersedia unsur hara bagi
pertumbuhannya. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhannya adalah 18 sampai
30oC (Cahyono 2003). Secara geografis tanaman cabai dapat tumbuh pada
ketinggian 0 sampai 1 200 m di atas permukaan laut (dpl). Ketinggian diatas 1
300 m dpl cabai tumbuh sangat lambat dan pertumbuhan buah terhambat karena
dataran tinggi mempunyai suhu harian rendah yang berkisar < 20oC (Syukur
2012). Selain itu, pada dataran tinggi yang berkabut dan kelembabannya tinggi,
tanaman cabai mudah terserang penyakit. Cabai akan tumbuh baik pada daerah
yang rata-rata curah hujan tahunannya antara 600 sampai 1 250 mm dengan bulan
kering 3 sampai 8.5 bulan dan pada tingkat penyinaran matahari lebih dari 45%
(Suwandi et al. 1997).
Jarak tanam yang terlalu padat menyebabkan populasi tanaman per satuan
tanaman lebih banyak namun meningkatkan kelembapan udara disekitar tanaman
dan mendukung kehidupan organisme pengganggu, selain itu juga menyebabkan
penerimaan cahaya matahari oleh tanaman tidak merata dan kompetisi yang
terlalu tinggi dalam memanfaatkan ruang tanah. Sebaliknya, jarak tanam yang
terlalu lebar juga kurang menguntungkan karena jumlah tanaman menjadi lebih
sedikit sehingga penggunan lahan tidak optimal. Jarak tanam yang ideal adalah 50
cm x 60 cm dengan populasi 2 300 sampai 27 000 ha-1. Jika lahan subur, gunakan
jarak tanam 70 cm x 60 cm dengan populasi 18 000 sampai 20 000 ha-1 (Syukur
2012).
5
Panen
Metode Pelaksanaan
Pengenalan Umum
Pengenalan umum mengenai tempat yang dijadikan lokasi praktik kerja
lapangan, dalam hal ini adalah Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho. Dalam
8
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan mengikuti penyuluhan yang
dilakukan oleh Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho kepada karyawan maupun
petani binaan ataupun kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Balai Pertanian.
Tujuan kegiatan tersebut untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam
dunia kerja.
Metode pengamatan dan pengumpulan data yang akan dilakukan terdiri atas
pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
didapat dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan. Data primer yang
akan diamati sebagai berikut :
1. Pertumbuhan vegetatif tanaman yang terdiri atas tinggi tanaman dan
jumlah cabang produktif. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah
hingga pucuk. Jumlah cabang produktif dihitung pada cabang yang
menghasilkan buah. Tiap peubah diukur pada 10 tanaman contoh yang
diambil secara acak.
2. Jenis, dosis dan waktu pemupukan
3. Identifikasi hama penyakit dan cara pengendaliannya
4. Bobot buah per tanaman yang dihitung dengan menimbang buah cabai
yang terdapat pada masing-masing tanaman contoh setiap panen
5. Panjang buah yang diukur dari pangkal hingga ujung buah pada 10
tanaman contoh yang diamati
6. Diameter buah diukur pada pangkal, tengah dan ujung buah pada 10
tanaman contoh
7. Penanganan pasca panen dan pemasaran
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pengamatan tidak langsung
atau dari arsip yayasan mengenai sejarah yayasan, visi dan misi, keadaan umum
serta data-data umum yang berkaitan dengan aspek praktik kerja lapangan.
9
Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis kuantitatif yaitu menganalisis data yang berupa kumpulan angka dengan
menghitung data secara matematis. Analisis data kualitatif yaitu menganalisis data
tersebut dengan literatur terkait.
Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan praktik kerja
lapangan di Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho tercantum pada Tabel 1 berikut.
Minggu ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pengenalan
Umum
Yayasan
Pengolahan
lahan
Penyemaian
Penanaman
Pemeliharaan
Panen
Pasca panen
dan
pemasaran
Kegiatan
Penyuluhan
10
Harga
No Komponen biaya Satuan satuan Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)
Bogor-cisarua
Transportasi
1 300 000 2 600 000
Transportasi
Trip
Bulan 60 000 4 240 000
lokal
Akomodasi dan
2
Tempat tinggal/
Konsumsi
Bulan 500 000 4 2 000 000
Perlengkapan
penginapan
Set 300 000 1 300 000
Biaya makan
PKL
Bulan 800 000 4 3 200 000
Fotokopi data dan
3 Lembar 250 400 100 000
informasi
4 Dokumentasi Lembar 2 000 30 60 000
Pengolahan Data dan
5
Pembuatan
Informasi
Lembar 200 120 24 000
Pembuatan TA
jurnal
Perbanyakan
Buah 350 000 1 350 000
Rangkap 25 000 3 75 000
Jilid hard cover
laporan
Burning laporan
Jilid 15 000 8 120 000
Unit 5 000 1 5 000
ke CD
6 Biaya Tidak Terduga 500 000 500 000
Total biaya 7 569 000
11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
LAMPIRAN
Lampiran Rincian rencana kegiatan praktik kerja lapangan di Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho
Minggu ke- Kegiatan Tujuan
dimagangkan
15
16
16
Lampiran Rincian rencana kegiatan praktik kerja lapangan di Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho (lanjutan)
Minggu Kegiatan Tujuan
Penyiraman
penanaman yang baik dan benar sehingga
6
Mengitung daya tumbuh bibit
didapatkan populasi tanaman yang optimal
Evaluasi
diamati
Kegiatan penyuluhan
Penyiangan gulma
Pemeliharan meliputi
Penyiraman tanaman
Agar mahasiswa mengetahui cara
Penyulaman
pemeliharaan tanaman cabai yang baik
4 - 12
Pemangkasan tunas wiwilan
dan benar serta sesuai dengan prinsip
Lampiran Rincian rencana kegiatan praktik kerja lapangan di Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho (lanjutan)
Evaluasi
keparahan penyakit
17
18
18
Lampiran Rincian rencana kegiatan praktik kerja lapangan di Yayasan Bina Sarana Bakti-Agatho (lanjutan)
Evaluasi