Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENGUJIAN RUTIN BENIH CABAI (Capsicum annuum L.) HIBRIDA


DI PT BENIH CITRA ASIA JEMBER JAWA TIMUR

NUGRAHA ABDI MAULANA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Proposal : Pengujian Rutin Benih Cabai (Capsicum annuum L.) Hibrida di
PT Benih Citra Asia Jember Jawa Timur
Nama : Nugraha Abdi Maulana
NIM : J3G116048
Program Studi : Teknologi Industri Benih

Disetujui oleh

Undang, SP MSi
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Abdul Qadir, MSi


Ketua Program Studi

Tanggal disetujui :

i
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas nikmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang berjudul Pengujian Rutin Benih Cabai (Capsicum annuum L.)
Hibrida di PT Benih Citra Asia, Jember, Jawa Timur.
Terwujudnya proposal PKL ini adalah salah satu persyaratan dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Penyelesaian proposal PKL ini tidak
terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dr Ir Abdul Qadir, MSi selaku Ketua Program Studi
Teknologi Industri Benih, Undang, SP MSi selaku dosen pembimbing Program
Studi Teknologi Industri Benih, kedua orang tua yang selalu mendukung dan
mendoakan penulis, serta teman-teman penulis yang selalu memberikan dukungan
dalam penyelesaian proposal ini.
Semoga proposal Praktik Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat,
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk mahasiswa Program Studi
Teknologi Industri Benih sebagai bahan pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
pembuatan proposal di lain waktu.

Bogor, 12 Desember 2018

Nugraha Abdi Maulana

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iii
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1

2. METODOLOGI 2
2.1 Waktu dan Tempat 2
2.2 Metode Pelaksanaan 2
2.2.1 Kuliah Umum 2
2.2.2 Praktik Kerja Langsung 2
2.2.3 Wawancara 2
2.2.4 Studi Pustaka 2
2.2.5 Pengumpulan dan Analisis Data 2
2.2.6 Penyusunan Laporan Akhir 3
2.3 Tinjauan Pustaka 3

3. RENCANA KEGIATAN 5
DAFTAR PUSTAKA 6

DAFTAR TABEL
1 Jadwal rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan 5

iii
1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cabai merupakan salah satu komoditas sayuran penting dan bernilai ekonomi
tinggi di Indonesia. Tanaman cabai berasal dari benua Amerika, khususnya
Kolombia, Amerika Selatan, dan terus menyebar ke Amerika Latin hingga
menjangkau Indonesia (Syukur et al. 2015). Tanaman cabai dapat berkembang
dengan baik di dataran rendah maupun tinggi. Berdasarkan karakter buahnya, spesies
Capsicum annuum dapat digolongkan dalam empat tipe, yaitu cabai besar, keriting,
rawit, dan paprika (Syukur et al. 2015). Cabai banyak digunakan sebagai penyedap
rasa pedas pada makanan di Indonesia. Cabai dapat dimanfaatkan dalam bentuk
cabai segar maupun cabai kering.
Sejak tahun 2011 hingga 2017, pola produksi cabai besar terus meningkat.
Kecuali pada tahun 2015 produksi cabai besar mengalami penurunan sebesar 2.59
persen dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2017 terjadi kenaikan produksi cabai
besar yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2016, dengan pertumbuhan
sebesar 15.37 persen (BPS 2017). Produksi cabai rawit sejak tahun 2011 hingga
2017 menunjukkan pola yang selalu meningkat. Pertumbuhan yang paling signifikan
terjadi pada tahun 2017 dimana produksi cabai rawit mencapai kenaikan sebesar
25.89 persen dibandingkan setahun sebelumnya (BPS 2017).
Produksi cabai yang terus meningkat mengharuskan ketersediaan benih cabai
bermutu harus tetap terjaga. Benih bermutu adalah benih yang varietasnya benar dan
murni, mempunyai mutu genetis, mutu fisiologis, dan mutu fisik yang tinggi sesuai
dengan standar mutu pada kelasnya (Widajati et al. 2013). Penggunaan benih
bermutu tinggi adalah prasyarat penting untuk menghasilkan produksi tanaman yang
menguntungkan secara ekonomis (Ilyas 2012). Pengujian benih merupakan salah
satu tahapan yang berperan penting dalam menghasilkan benih bermutu.
Pengujian mutu benih merupakan ilmu yang mengevaluasi mutu benih untuk
kepentingan pertanian (Ilyas 2012). Karakteristik mutu benih yang harus
diperhatikan saat pengujian ada empat, yaitu mutu genetik, mutu fisik, mutu
fisiologis, dan mutu patologis (Ilyas 2012). Hasil pengujian benih memberikan
informasi penting bagi produsen maupun konsumen. Produsen benih ingin
meyakinkan bahwa hanya benih bermutu yang dijual, sehingga konsumen akan
kembali membeli benih. Prosedur pengujian harus distandarisasi dan hasilnya harus
dapat diulang hal ini berarti, pengujian harus dilakukan pada kondisi sama denga
interpretasi yang seragam (Ilyas 2012).
Pengujian benih merupakan salah satu rangkaian kegiatan sertifikasi yang
dilakukan oleh BPSB ataupun instansi yang telah memperoleh izin untuk
mengadakan sertifikasi mandiri. Menurut data dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (LSSMBTPH) tahun 2018, PT Benih Citra
Asia merupakan salah satu perusahaan benih swasta nasional terpadu yang telah
memiliki izin melaksanakan pengujian mutu benih secara mandiri.
1.2 Tujuan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Benih Citra Asia dilakukan dengan
tujuan umum sebagai salah satu syarat mahasiswa untuk lulus dari Sekolah Vokasi
Institut Pertanian Bogor. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini pun memiliki tujuan
2

khusus untuk mempelajari pengujian rutin benih cabai hibrida yang diterapkan di
Laboratorium PT Benih Citra Asia.

2. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan akan dilaksanakan selama dua bulan,
terhitung dari tanggal 4 Februari hingga tanggal 6 April 2019. Praktik Kerja
Lapangan akan dilaksanakan di PT. Benih Citra Asia di Desa Wirowongso,
Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
2.2 Metode Pelaksanaan
Metode yang dilaksanakan terdiri dari berbagai kegiatan, meliputi pengenalan
keadaan umum instansi, kuliah umum, partisipasi langsung, wawancara, studi
pustaka, serta pengumpulan dan analisis data.
2.2.1 Kuliah Umum
Kuliah umum dilaksanakan di kantor perusahaan PT Benih Citra Asia. Kuliah
umum ini bertujuan untuk mengenalkan keadaan umum perusahaan yang bermanfaat
untuk adaptasi mahasiswa.
2.2.2 Praktik Kerja Langsung
Praktik kerja langsung ini dilaksanakan di laboratorium dengan mengikuti
secara langsung setiap kegiatan dalam pengujian rutin benih cabai hibrida di PT
Benih Citra Asia. Contoh dalam praktik kerja langsung adalah partisipasi kegiatan
pengujian rutin benih cabai hibrida seperti pengujian kadar air, analisis kemurnian,
dan pengujian daya berkecambah.
2.2.3 Wawancara
Wawancara yang dilakukan yaitu bersama semua pihak yang terlibat seperti
pembimbing laboratorium dan kepala laboratorium. Wawancara dilakukan untuk
mendapatkan penjelasan atau penyelesaian atas permasalahan yang terjadi di
laboratorium yang berkaitan dengan judul Praktik Kerja Lapangan mengenai
pengujian rutin benih cabai hibrida.
2.2.4 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur
yang berkaitan dengan masalah kegiatan pengujian rutin benih cabai hibrida dengan
metode tertentu di PT Benih Citra Asia. Studi pustaka akan dilakukan untuk
melengkapi data primer yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan.
2.2.5 Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan dan analisis data bertujuan untuk mengumpulkan data yang
didapatkan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan berlangsung. Data yang
dikumpulkan terdiri dari dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang didapatkan dari pengamatan langsung dan wawancara
3

sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari studi pustaka. Data yang
dikumpulkan akan diutamakan pada data – data yang berhubungan dengan pengujian
rutin benih cabai hibrida seperti data kadar air benih, data kemurnian fisik benih, dan
data daya berkecambah benih.
2.2.6 Penyusunan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan selama
Praktik Kerja Lapangan. Penulisan dimulai dari informasi yang didapat saat
pengenalan keadaan umum instansi, kuliah umum, praktik kerja langsung,
wawancara, dan studi pustaka. Pengarahan dan bimbingan oleh dosen sangat
bermanfaat untuk pengambilan topik dan data yang akan disajikan dalam laporan
akhir.
2.3 Tinjauan Pustaka
Tanaman cabai memiliki klasifikasi sebagai berikut (Setiadi 2011) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum annuum L.
Capsicum frutescens
Capsicum chinense
Tanaman cabai memiliki akar tunggang yang terdiri atas akar utama dan dan
akar lateral. Akar lateral mengeluarkan serabut, mampu menembus kedalaman tanah
sampai 50 cm dan melebar sampai 45 cm (Wiryanta 2002).
Tanaman cabai merupakan tanaman dengan batang berkayu dan cabang
berjumlah banyak. Ketinggiannya bisa mencapai 120 cm dan lebar tajuk tanaman
sampai 90 cm (Wiryanta 2002).
Daun tanaman cabai umumnya berwarna hijau muda sampai hijau gelap,
tergantung pada varietasnya. Daun cabai yang ditopang oleh tangkai daun
mempunyai tulang daun menyirip. Bentuknya umumnya bulat telur, lonjong, dan
oval dengan ujung meruncing, tergantung pada jenis dan varietasnya (Wiryanta
2002).
Bunga cabai berbentuk seperti terompet, sama dengan bunga pada tanaman
Solanaceae lainnya. Bunga cabai merupakan bunga lengkap yang terdiri dari kelopak
bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Bunga cabai juga merupakan bunga
berkelamin dua karena benang sari dan putik terdapat dalam satu tangkai. Bunga
cabai keluar dari ketiak daun (Wiryanta 2002).
Buah cabai berbeda-beda bentuk dan ukurannya : cabai keriting, cabai besar
yang lurus dan bisa mencapai ukuran sebesar ibu jari, cabai rawit yang kecil-kecil
tetapi pedas, cabai paprika yang mempunyai bentuk seperti buah apel, dan bentuk-
bentuk cabai hias lain yang beragam (Wiryanta 2002).
Benih bermutu merupakan benih yang varietasnya benar dan murni, memiliki
mutu genetis, mutu fisiologis, dan mutu fisik yang tinggi sesuai dengan standar mutu
pada kelasnya (Widajati et al. 2013).
Pengujian laboratorium terdiri dari pengujian mutu dan pengujian khusus.
Pengujian mutu meliputi penetapan kadar air benih, analisis kemurnian fisik benih,
dan pengujian daya berkecambah benih (ISTA 2015).
4

Kadar air suatu contoh benih adalah hilangnya berat air apabila benih
dikeringkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Kadar air dinyatakan
dalam persentase dari berat awal sampel (ISTA 2015).
Ada dua metode dalam pengujian kadar air benih, yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan menghitung
berkurangnya bobot akibat hilangnya air dari dalam benih menggunakan oven
konstan sebagai alat pengering. Metode tidak langsung mengukur kadar air dengan
memanfaatkan hambatan listrik dalam benih yang kemudian dikorelasikan dengan
kadar air. Alat yang digunakan dalam metode tidak langsung adalah moisture tester
(Ilyas dan Widajati 2015).
Analisis kemurnian benih bertujuan untuk mengetahui persentase komposisi
contoh kerja yang diuji. Hasil uji pada dasarnya akan mencerminkan komposisi lot
benih dari mana benih berasal. Pada analisis kemurnian, contoh kerja akan
dipisahkan ke dalam tiga komponen, yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan
kotoran benih. Analisis kemurnian benih ini didasarkan pada kemurnian fisik, bukan
genetik (Ilyas dan Widajati 2015).
Pengujian daya berkecambah benih bertujuan untuk mengetahui potensi
perkecambahan maksimum dari suatu lot benih yang dapat digunakan untuk
membandingkan mutu benih dari lot yang berbeda dan untuk menduga mutu benih
sebagai bahan tanam (Ilyas dan Widajati 2015). Definisi perkecambahan benih
dalam laboratorium adalah muncul dan berkembangnya kecambah hingga mencapai
stadia dimana bagian dari struktur-struktur pentingnya menunjukkan kemampuan
kecambah tersebut untuk berkembang lebih lanjut menjadi tanaman yang tumbuh
baik dalam kondisi lapang yang sesuai (ISTA 2015).
5

3. RENCANA KEGIATAN

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilakukan di PT. Benih Citra Asia, Jember, Jawa Timur selama 9 minggu, dengan
rencana kegiatan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jadwal rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Februari Maret April
No Kegiatan Pekan ke- Keluaran
1 2 3 4 1 2 3 4 1
Mendapatkan gambaran umum tentang
1 Kuliah umum instansi, pekerjaan yang akan dilakukan,
sistem kerja, dan tata tertib.
Memahami praktik pengujian rutin benih
2 Partisipasi langsung
cabai hibrida di PT Benih Citra Asia.
Mengetahui informasi mengenai PKL dan
3 Wawancara
judul Tugas Akhir yang diambil.
Mendapatkan referensi mengenai penulisan
4 Studi pustaka
karya ilmiah.
Pengumpulan dan analisis Mendapatkan data dari hasil pengujian yang
5 dilakukan.
data

Mengolah data dan mendapatkan ringkasan


6 Penyusunan laporan akhir hasil olahan data yang digunakan untuk
dibahas dalam tugas akhir.

Jadwal bisa disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan. Hasil dari kegiatan keseluruhan mahasiswa dapat
menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan serta mampu menyusun dan menyelesaikan karya ilmiah tugas akhir dengan baik dan
lancar.
6

DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan
Semusim Indonesia 2017. [Internet]. [diunduh 2018 Des 10].
Ilyas S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor (ID) : IPB Pr.
Ilyas S, Widajati E. 2015. Teknik dan Prosedur Pengujian Mutu Benih Tanaman
pangan. Bogor (ID) : IPB Pr.
[ISTA] International Seed Testing Association. 2015. Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura berdasarkan ISTA Rules. Fadhilah S dkk,
penerjemah; Wibawa NF dkk, editor. Depok (ID) : BBPPMBTPH. Terjemahan
dari ISTA Rules.
[LSSMBTPH] Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura. Daftar Klien LSSMBTPH. [Internet]. [diunduh 2018 Des 10]
Setiadi. 2011. Bertanam Cabai di Lahan Pot. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.
Syukur M, Sujiprihati S, Yunianti R. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman Edisi Revisi.
Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.
Widajati E, Murniati E, Palupi ER, Kartika T, Suhartanto MR, Qadir A,. 2013.
Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor (ID) : IPB Pr.
Wiryanta BTW. 2002. Bertanam Cabai pada Musim Hujan. Jakarta (ID) :
Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai