Disetujui oleh
Undang, SP MSi
Pembimbing
Diketahui oleh
Tanggal disetujui :
i
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas nikmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang berjudul Pengujian Rutin Benih Cabai (Capsicum annuum L.)
Hibrida di PT Benih Citra Asia, Jember, Jawa Timur.
Terwujudnya proposal PKL ini adalah salah satu persyaratan dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Penyelesaian proposal PKL ini tidak
terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dr Ir Abdul Qadir, MSi selaku Ketua Program Studi
Teknologi Industri Benih, Undang, SP MSi selaku dosen pembimbing Program
Studi Teknologi Industri Benih, kedua orang tua yang selalu mendukung dan
mendoakan penulis, serta teman-teman penulis yang selalu memberikan dukungan
dalam penyelesaian proposal ini.
Semoga proposal Praktik Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat,
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk mahasiswa Program Studi
Teknologi Industri Benih sebagai bahan pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
pembuatan proposal di lain waktu.
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iii
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
2. METODOLOGI 2
2.1 Waktu dan Tempat 2
2.2 Metode Pelaksanaan 2
2.2.1 Kuliah Umum 2
2.2.2 Praktik Kerja Langsung 2
2.2.3 Wawancara 2
2.2.4 Studi Pustaka 2
2.2.5 Pengumpulan dan Analisis Data 2
2.2.6 Penyusunan Laporan Akhir 3
2.3 Tinjauan Pustaka 3
3. RENCANA KEGIATAN 5
DAFTAR PUSTAKA 6
DAFTAR TABEL
1 Jadwal rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan 5
iii
1
1. PENDAHULUAN
khusus untuk mempelajari pengujian rutin benih cabai hibrida yang diterapkan di
Laboratorium PT Benih Citra Asia.
2. METODOLOGI
sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari studi pustaka. Data yang
dikumpulkan akan diutamakan pada data – data yang berhubungan dengan pengujian
rutin benih cabai hibrida seperti data kadar air benih, data kemurnian fisik benih, dan
data daya berkecambah benih.
2.2.6 Penyusunan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan selama
Praktik Kerja Lapangan. Penulisan dimulai dari informasi yang didapat saat
pengenalan keadaan umum instansi, kuliah umum, praktik kerja langsung,
wawancara, dan studi pustaka. Pengarahan dan bimbingan oleh dosen sangat
bermanfaat untuk pengambilan topik dan data yang akan disajikan dalam laporan
akhir.
2.3 Tinjauan Pustaka
Tanaman cabai memiliki klasifikasi sebagai berikut (Setiadi 2011) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum annuum L.
Capsicum frutescens
Capsicum chinense
Tanaman cabai memiliki akar tunggang yang terdiri atas akar utama dan dan
akar lateral. Akar lateral mengeluarkan serabut, mampu menembus kedalaman tanah
sampai 50 cm dan melebar sampai 45 cm (Wiryanta 2002).
Tanaman cabai merupakan tanaman dengan batang berkayu dan cabang
berjumlah banyak. Ketinggiannya bisa mencapai 120 cm dan lebar tajuk tanaman
sampai 90 cm (Wiryanta 2002).
Daun tanaman cabai umumnya berwarna hijau muda sampai hijau gelap,
tergantung pada varietasnya. Daun cabai yang ditopang oleh tangkai daun
mempunyai tulang daun menyirip. Bentuknya umumnya bulat telur, lonjong, dan
oval dengan ujung meruncing, tergantung pada jenis dan varietasnya (Wiryanta
2002).
Bunga cabai berbentuk seperti terompet, sama dengan bunga pada tanaman
Solanaceae lainnya. Bunga cabai merupakan bunga lengkap yang terdiri dari kelopak
bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Bunga cabai juga merupakan bunga
berkelamin dua karena benang sari dan putik terdapat dalam satu tangkai. Bunga
cabai keluar dari ketiak daun (Wiryanta 2002).
Buah cabai berbeda-beda bentuk dan ukurannya : cabai keriting, cabai besar
yang lurus dan bisa mencapai ukuran sebesar ibu jari, cabai rawit yang kecil-kecil
tetapi pedas, cabai paprika yang mempunyai bentuk seperti buah apel, dan bentuk-
bentuk cabai hias lain yang beragam (Wiryanta 2002).
Benih bermutu merupakan benih yang varietasnya benar dan murni, memiliki
mutu genetis, mutu fisiologis, dan mutu fisik yang tinggi sesuai dengan standar mutu
pada kelasnya (Widajati et al. 2013).
Pengujian laboratorium terdiri dari pengujian mutu dan pengujian khusus.
Pengujian mutu meliputi penetapan kadar air benih, analisis kemurnian fisik benih,
dan pengujian daya berkecambah benih (ISTA 2015).
4
Kadar air suatu contoh benih adalah hilangnya berat air apabila benih
dikeringkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Kadar air dinyatakan
dalam persentase dari berat awal sampel (ISTA 2015).
Ada dua metode dalam pengujian kadar air benih, yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan menghitung
berkurangnya bobot akibat hilangnya air dari dalam benih menggunakan oven
konstan sebagai alat pengering. Metode tidak langsung mengukur kadar air dengan
memanfaatkan hambatan listrik dalam benih yang kemudian dikorelasikan dengan
kadar air. Alat yang digunakan dalam metode tidak langsung adalah moisture tester
(Ilyas dan Widajati 2015).
Analisis kemurnian benih bertujuan untuk mengetahui persentase komposisi
contoh kerja yang diuji. Hasil uji pada dasarnya akan mencerminkan komposisi lot
benih dari mana benih berasal. Pada analisis kemurnian, contoh kerja akan
dipisahkan ke dalam tiga komponen, yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan
kotoran benih. Analisis kemurnian benih ini didasarkan pada kemurnian fisik, bukan
genetik (Ilyas dan Widajati 2015).
Pengujian daya berkecambah benih bertujuan untuk mengetahui potensi
perkecambahan maksimum dari suatu lot benih yang dapat digunakan untuk
membandingkan mutu benih dari lot yang berbeda dan untuk menduga mutu benih
sebagai bahan tanam (Ilyas dan Widajati 2015). Definisi perkecambahan benih
dalam laboratorium adalah muncul dan berkembangnya kecambah hingga mencapai
stadia dimana bagian dari struktur-struktur pentingnya menunjukkan kemampuan
kecambah tersebut untuk berkembang lebih lanjut menjadi tanaman yang tumbuh
baik dalam kondisi lapang yang sesuai (ISTA 2015).
5
3. RENCANA KEGIATAN
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilakukan di PT. Benih Citra Asia, Jember, Jawa Timur selama 9 minggu, dengan
rencana kegiatan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jadwal rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Februari Maret April
No Kegiatan Pekan ke- Keluaran
1 2 3 4 1 2 3 4 1
Mendapatkan gambaran umum tentang
1 Kuliah umum instansi, pekerjaan yang akan dilakukan,
sistem kerja, dan tata tertib.
Memahami praktik pengujian rutin benih
2 Partisipasi langsung
cabai hibrida di PT Benih Citra Asia.
Mengetahui informasi mengenai PKL dan
3 Wawancara
judul Tugas Akhir yang diambil.
Mendapatkan referensi mengenai penulisan
4 Studi pustaka
karya ilmiah.
Pengumpulan dan analisis Mendapatkan data dari hasil pengujian yang
5 dilakukan.
data
Jadwal bisa disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan. Hasil dari kegiatan keseluruhan mahasiswa dapat
menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan serta mampu menyusun dan menyelesaikan karya ilmiah tugas akhir dengan baik dan
lancar.
6
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan
Semusim Indonesia 2017. [Internet]. [diunduh 2018 Des 10].
Ilyas S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor (ID) : IPB Pr.
Ilyas S, Widajati E. 2015. Teknik dan Prosedur Pengujian Mutu Benih Tanaman
pangan. Bogor (ID) : IPB Pr.
[ISTA] International Seed Testing Association. 2015. Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura berdasarkan ISTA Rules. Fadhilah S dkk,
penerjemah; Wibawa NF dkk, editor. Depok (ID) : BBPPMBTPH. Terjemahan
dari ISTA Rules.
[LSSMBTPH] Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura. Daftar Klien LSSMBTPH. [Internet]. [diunduh 2018 Des 10]
Setiadi. 2011. Bertanam Cabai di Lahan Pot. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.
Syukur M, Sujiprihati S, Yunianti R. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman Edisi Revisi.
Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.
Widajati E, Murniati E, Palupi ER, Kartika T, Suhartanto MR, Qadir A,. 2013.
Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor (ID) : IPB Pr.
Wiryanta BTW. 2002. Bertanam Cabai pada Musim Hujan. Jakarta (ID) :
Agromedia Pustaka.