Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KERJA LAPANGAN

PENGENDALIAN MUTU OKRA HIJAU DAN BUNCIS


PERANCIS ORGANIK DI PT SIMPLY FRESH ORGANIK

disusun oleh:
Palupi Triska Ambaruti
2016010082
Agribisnis

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN KERJA LAPANGAN

PENGENDALIAN MUTU OKRA HIJAU DAN BUNCIS


PERANCIS ORGANIK DI PT SIMPLY FRESH ORGANIK

Disusun oleh:
Nama : Palupi Triska Ambaruti
NIM : 2016010082
Program Studi : Agribisnis

Usulan ini telah disetujui

Menyetujui, Tanggal Tanda Tangan


1. Eska Stefani., S.P M.Si
22 Desember 2018
................................
2. Bambang Tri Wahyudi
................................ ...............................

Yogyakarta, Desember 2018

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

(Ir. Sri Endah Prasetyowati S., M.P.)


NIDN. 0003085701
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan
hidayah dan rahmat-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga
kami bisa merampungkan laporan Kerja Lapangan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Kerja Lapangan bagi mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis
dalam meningkatkan peran serta para mahasiswa.
Dalam melakukan penyusunan laporan ini, kami sangat sadar sepenuhnya
bahwa laporan Kerja Lapangan ini tidak terlepas dari bimbingan, semangat, serta
dukungan dari banyak pihak, baik bersifat moril ataupun materil, maka dari itu kami
mengucapkan banyak terima kasih antara lain kepada :
1. Ir. Sri Endah Prasetyowati S., M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
2. Ir. Ign Suprih Sudrajat, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
3. Eska Stefani, S.P M.Si selaku dosen Pembimbing Pendamping yang telah
berkenan meluangkan waktu, pikiran, sekaligus motivasi untuk memberikan
dukungan dan arahan dalam penyusunan Laporan Kerja Lapangan ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen, dan seluruh staff serta karyawan Fakultas Pertanian
Universitas Sarjanwiyata Tamansiswa, khususnya Program Studi Agribisnis
atas ilmu yang telah diberikan selama menempuh pekuliahan di Fakultas
Pertanian.
5. Ir. Agung Wahyudi selaku Pemilik Simply Fresh Organics yang telah
memberikan ijin serta membantu dalam proses Kerja Lapangan.
6. Agus Setyarso selaku Koordinator Lapangan dengan jabatan Kepala Produksi
Kemitraan Petani di Simply Fresh Organics yang telah memberikan ijin,
membantu dan membimbing dalam proses Kerja Lapangan.
7. Bapak Dadang dan Bapak Nugroho selaku karyawan Kebun Kemitraan Petani
di Simply Fresh Organics yang telah membantu dan membimbing dalam proses
Kerja Lapangan.
8. Asep Hidayat selaku Koordinator Lapangan dengan jabatan Kepala Gudang di
Simply Fresh Organics yang telah memberikan ijin.
9. Bu Rika selaku Administrasi di Simply Fresh Organics yang telah membantu
dalam proses Kerja Lapangan
10. Aa Wahyu dan Teh Ai selaku Karyawan di Simply Fresh Organics yang telah
membantu dan membimbing dalam proses Kerja Lapangan.
11. Orangtua penulis yang tercinta yaitu ayah Triyanto dan ibu Riswanti yang telah
berjuang mendidik, memberikan do’a, kasih sayang, materi, pengorbanan, dan
dukungan yang tiada henti.
12. Seluruh teman-teman Agribisnis 2016, spesial teman-teman yang tempat Kerja
Lapangannya sama atas persahabatan dan kenangan indah yang selalu menjadi
tempat tersendiri di hati penulis dalam proses Kerja Lapangan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja
Lapangan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu penyusun
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk laporan ini.
Penyusun juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Februari 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sayuran merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki potensi
besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut meliputi nilai ekonomi,
kandungan nutrisi yang relatif tinggi dan kemampuan menyerap tenaga kerja
yang relatif banyak. Sayuran merupakan sumber pangan yang penting untuk
dikonsumsi masyarakat setiap hari karena kandungan protein, vitamin, mineral
dan serat yang dimiliki sayuran berguna bagi tumbuh manusia. Sayuran
merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomis
yang cukup tinggi. Selain memiliki masa panen yang cukup pendek,
permintaan sayurnya pun cukup tinggi karena merupakan kebutuhan dapur
sehari – hari (Setyaningrum dan Saparinto, 2011)
Salah satu komoditas sayuran yaitu buncis perancis merupakan salah satu
jenis tanaman sayuran polong yang memiliki banyak kegunaan. Sebagai bahan
sayuran, polong buncis dapat dikonsumsi dalam keadaan muda atau
dikonsumsi bijinya ( Cahyono, 2014). Buncis merupakan salah satu komoditas
yang memiliki prospek cukup tinggi di pasaran. Tidak hanya dalam negeri saja
permintaan akan sayuran buncis perancis juga sangat tinggi di berbagai Negara.
Buncis dengan penanaman sistem organik memiliki peluang lebih tinggi
dibandingkan dengan buncis sistem penanaman anorganik. Permintaan buncis
perancis umumnya berasal dari restoran, hotel, dan supermarket yang
kebanyakan konsumennya adalah kalangan tingkat menengah keatas (Muslihin
dkk, 2015).
Departemen Pertanian telah mencanangkan program “Go Organik 2010”.
Program ini diarahkan agar masyarakat, baik petani sebagai produsen maupun
masyarakat luas sebagian konsumen untuk hidup sehat. Misi dalam program
Go Organik 2010 ini adalah meningkatkan mutu hidup masyarakat dan
kelestarian lingkungan alam Indonesia, dengan mendorong berkembangnya
pertanian organik yang berdaya saing dan berkelanjutan. Untuk itu, pemerintah
terus mendukung secara aktif pertanian organik di Indonesia dengan
membentuk aturan/regulasi yang meliputi standarisasi, sertifikasi dan
pengawasan. Sistem pangan organik itu telah diatur oleh pemerintah dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang pangan organik yang tertuang dalam
SNI 01-679-2010 (Badan Standarisasi Nasional, 2010).
Pengendalian kualitas merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk mengontrol segala sesuatu yang dapat merugikan
perusahaan, saat ini pengendalian mutu tidak hanya dilakukan oleh perusahaan
besar saja tetapi mulai diterapkan juga pada perusahaan kecil untuk mencapai
mutu yang standar dengan mutu yang maksimal dan waktu yang minimal.
Setiap perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terus-
menerus terhadap proses produksinya sehingga dapat menghasilkan sayuran
organik dengan mutu yang maksimal dan mempunyai daya tarik terhadap
konsumen sehingga dapat bertahan (Meriza, 2017). Mutu dalam suatu usaha
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh suatu perusahaan,
dimana produk berkualitas dan diolah secara efisien oleh perusahaan
merupakan salah satu cara untuk memenangkan persaingan.
Salah satu cara agar tanaman organik dapat diterima oleh masyarakat luas
adalah melakukan pengendalian mutu terhadap sayuran organik yang di
produksinya. Sebuah perusahaan pertanian pasti telah berkomitmen melakukan
kegiatan pembudidayaan sayuran organik sebaik mungkin agar menghasilkan
sayuran organik yang sesuai dengan harapan konsumen. Ini berarti perusahaan
PT Simply Fresh Organik dalam budidaya sayuran organik dituntut untuk
menumbuhkan daya saing produk yang dihasilkan, sehingga diperlukan cara
untuk menghasilkan produk organik yang bermutu. Upaya pengendalian mutu
buncis perancis dan okra hijau organik dari awal budidaya hingga pascapanen
perlu juga dikaitkan dengan kualitas kerja, bahan baku, metode dan lingkungan
tempat pembudidayaan terjaga kualitasnya maka kualitas produk sayuran
organik yang dihasilkan akan terjaga (Primawati, 2017).
Menurut Aliansi Organis Indonesia (AOI) pada tahun 2011 Jawa Barat
menjadi propinsi yang memiliki produsen organik tersertifikasi terbanyak di
Indonesia yaitu 34 produsen organik yang telah disertifikasi oleh berbagai
lembaga LSPO yang berada di Indonesia (AOI,2011). Setidaknya sudah ada
delapan Lembaga Sertifikasi Pangan Organik (LSPO) di Indonesia yang telah
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yaitu LSPO PT.
Sucofindo, LSPO Inofice, LSPO PT Mutuagung Lestari Bogor, LSPO
Sumatera Barat, LSPO Bio Cert, LSPO Lesos Surabaya, LSPO Persada
Yogyakarta, dan LSPO SDS Jember. Adapun salah satu gabungan kelompok
tani yang mendapatkan sertifikasi dari LSO Inofice (Indonesian Oorganic
Farming Certification) adalah Kelompok Tani Mandiri atau sebagai pemasok
sayuran organik di PT Simply Fresh Organik (SFO).
SFO merupakan sebuah perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang
pasca panen komoditas organik yang berkembang pesat di Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat. Perusahaan ini berdiri pada Agustus 2011 berdasarkan perjanjian
kerjasama antara dua orang yaitu Bapak Agung Wahyudi dan rekannya, Bapak
Hence Toeante. Kegiatan yang dilakukan SFO antara lain pendampingan
budidaya, pengawasan pengadaan sayuran organik, penanganan pasca panen
dan distribusi. Jumlah sayuran organik yang dibudidayakan petani mitra dan
perusahaan berjumlah 98 jenis sayuran, terdiri atas jenis sayuran daun, sayuran
buah seperti buncis perancis dan okra hijau, sayuran bunga, sayuran akar,
sayuran batang, dan sayuran herbal. Secara keseluruhan terdapat 62 jenis
sayuran yang telah mengantongi sertifikat organik seperti buncis perancis dan
okra hijau, sisanya belum tersertifikasi.
PT Simply Fresh Organik juga mendirikan packing house sebagai tempat
pengemasan sayuran sekaligus kantor untuk urusan administrasi. Selain itu
perusahaan juga memiliki kantor pemasaran di daerah Sentul, Jakarta.
Perusahaan menerapkan dua jenis sistem pembayaran dari retail, yaitu kontrak
konsinyasi dan kontrak putus. Kontrak konsinyasi yaitu perusahaan menitipkan
produk ke retail atau toko pada kurun waktu tertentu dan produk yang dihitung
untuk dibayar hanya produk yang laku terjual di retail. Sedangkan kontrak
putus adalah semua produk yang dipasok perusahaan ke retail dihitung laku
terjual. Sistem putus merujuk bahwa risiko produk cenderung ditanggung oleh
retail.
Pengadaan sayuran organik di PT SFO selalu disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan retail per hari. Pihak perusahaan baru bisa melakukan order ke
petani setelah mendapat permintaan dari retail. Sayuran organik dari petani ke
PT SFO jika tidak sesuai kualitas yang sudah disepakati (busuk atau rusak)
dikembalikan lagi ke petani. Kemudian jika sudah lulus tetapi dalam perjalanan
mengalami hambatan dan sayuran organik mengalami kerusakan pada saat
diberikan kepada perusahaan retail maka sayuran organik tersebut dapat
dikembalikan ke PT SFO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pengendalian kualitas produk yang telah dijalankan di perusahaan PT
SFO untuk tetap menjaga mutu, kepercayaan konsumen dan memuaskan para
konsumennya yang dapat diukur melakui Standar operasional Prosedur (SOP)
dari perusahaan PT SFO.

B. Tujuan Kerja Lapangan


1. Menambah wawasan mengenai proses pengendalian mutu okra hijau dan
buncis perancis organik di PT Simply Fresh Organik
2. Belajar profesionalitas mahasiswa dalam dunia kerja

C. Manfaat Kerja Lapangan


Manfaat yang akan diperoleh dari program kerja lapangan adalah sebagai
berikut :
1. Penulis, sebagai sarana latihan, pengalaman dan penerapan ilmu
pengetahuan perkuliahan serta meningkatkan ekmampuan dan sosialisasi
di lingkungan kerja.
2. Perusahaan, sebagai referensi dalam analisis pengendalian mutu okra hijau
dan buncis perancis sehingga dapat meningkatkan pendapatan serta
kepercayaan konsumen.
3. Pembaca, sebagai perbandingan kualitas barang melalui brand.
4. Rekan – rekan mahasiswa Fakultas Pertanian, sebagai bahan tembahan
informasi mengenai analisis pengendalian mutu okra hijau dan buncis
perancis dalam suatu perusahaan,
BAB II
TINJAUAN UMUM PROFIL LOKASI

A. Gambaran Umum Perusahaan


PT Simply Fresh Organik (PT SFO) berlokasi di Jalan Raya Cipanas –
Cianjur tepatnya di Jalan Loji, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa
Barat. PT Simply Fresh Organik mulai didirikan pada bulan Agustus 2011
sebagai hasil kerjasama antara Bapak Hence Toeante, M. Eng. Dengan
rekannya Bapak Ir. Agung Wahyudi. Berdirinya PT simply Fresh Organik
merupakan realisasi dari mimpi Bapak Hence Toeante, M. Eng. beserta
istrinya, Ibu Ellen Victor Toeante, M.Sc. yang memiliki mimpi besar yaitu
ingin melihat tanah Indonesia yang subur sehingga mampu menghasilkan
makanan yang baik dan bergizi untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Mimpi tersebut mulai diwujudkan dengan dibangunnya PT Simply Fresh
Organik yaitu suatu usaha agribisnis yang menyediakan produk organik segar.
Motto perusahaan PT Simply Fresh Organik adalah “Fresh from Field to
Table”. Pesan yang ingin disampaikan adalah perusahaan selalu berusaha
untuk menyediakan sayuran segar, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam sejak
panen hingga sampai kepada konsumennya di supermarket.
PT SFO bermitra dengan petani – petani yang ada di sekitar Kecamatan
Cipanas dengan total lahan yang dibudidayakan lebih dari 15 hektar. Lokasi
budidaya pertanian organik berada dalam ketinggian mulai dari 300 meter
diatas permukaan laut sampai 1.200 meter di atas permukaan laut. Lokasi
budidaya setiap mitra petani jenis sayuran tidak sama karena supaya sayur yang
ditanam dapat mencapai pertumbuhan optimal. Selama menjalankan usaha,
perusahaan PT SFO memiliki tiga nilai yang selalu dipegang teguh yaitu :
1. We believe that we are what we eat
Nilai kepercayaan yang meyakini bahwa dengan tanah yang sehat akan
menghasilkan bahan makanan yang baik untuk meningkatkan kesehatan
keluarga. Keluarga yang sehat akan mendorong terwujudnya masyarakat
dan bangsa yang sehat.
2. We believe that everyone is called to be a good steward for the land
Artinya setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanah
pertanian. Pertanian organik adalah gaya hidup. Bukan hanya soal
sertifikasi atau aturan yang diikuti, melainkan soal kepercayaan dan prinsip
hidup.
3. We believe that our business should enhance the community
Sebuah keyakinan dan harapan bahwa bisnis yang dijalankan harus
memberikan manfaat kepada masyarakat. PT Simply Fresh Organik ingin
tidak hanya bisa membantu meningkatkan pendapatan petani, melainkan
juga membantu meningkatkan keterampilan petani melalui pendidikan dan
teknik pertanian modern. Peusahaan produsen sayuran organik ini memiliki
29 karyawan.
B. Struktur Organisasi

Direktur Utama
Bapak Hence Toeante, M.Eng.

Kepala Keuangan
Ibu Ellen Victor Toeante, M.Sc

Manajer Produksi Manajer Pemasaran

Bapak Ir. Agung Wahyudi Bapak Kusnadi

Administrasi &Keuangan Bagian Administrasi Pasar


Ibu Rika Susanti, S.P Ibu Dwi

Inspektur Produksi Logistik


Bapak Sabar Bapak Sutardi
Bapak Tugiat

Kontrol Kualitas
Bapak Ayi Rusmana

Pengadaan
Bapak Dede

Pengemasan dan Pengiriman


Bapak Asep & Bapak Udan

Gambar 1 Struktur Organisasi PT Simply Fresh Organik

Kegiatan yang dilakukan PT SFO meliputi pengawasan budidaya, pengambilan


produk ke rumah petani mitra, penyediaan kemasan beserta atributnya, penanganan
pasca panen, dan distribusi ke retail. Jumlah produk sayur dan buah yang
didistribusikan berjumlah 98 jenis, namun tidak semua komoditas tersebut dapat
disediakan secara kontinyu. Setiap komoditas memiliki sifat dan karakteristik yang
berbeda, sehingga membutuhkan pascapanen yang tidak sama. Misalnya bayam
hijau yang sudah dipanen dan disortasi harus dicuci dulu kemudian dikeringkan
sebelum dikemas dengan plastik ukuran 20 x 40/45 x 0,4 cm. Tinggi sayuran bayam
hijau organik dari akar sampai pucuk daun harus berada diantara 30 hingga 35 cm
dan batangnya tidak boleh tua harus masih baby. Berbeda dengan karakteristik
bayam hijau organik, okra hijau dan buncis perancis lebih tahan goresan. Okra hijau
dan buncis perancis organik dikemas dengan menggunakan mika stryfoam.
Ketentuan standar okra hijau organik yang harus dipenuhi petani adalah panjang
okra hijau organik berkisar anatara 10 hingga 13 cm tidak boleh lebih dari itu
ataupun kurang dan warna harus hijau dengan sempurna tanpa cacat apapun.
Sedangkan ketentuan untuk buncis perancis yaitu bentuk buncisnya harus lurus dan
sehat warnanya hijau tanpa cacat tidak boleh terlalu tua dan tidak boleh terlalu muda
panjangnya berkisar satu jengkal tangan. Setelah dikemas dan diberi label, sayuran
harus segera didistribusikan.
Kegiatan distribusi produk PT SFO ke retail dilakukan rutin setiap hari ke area
Jabodetabek. Perusahaan sudah mengatur jadwal pengiriman produk ke retail sesuai
dengan permintaan masing – masing retail. Ada retail yang menghendaki
pengiriman setiap dua hari sekali, ada yang tiga hari sekali, dan ada yang
menginginkan pasokan setiap hari. Hal ini menjadi salah satu tantangan perusahaan
bagaimana menyesuaikan ketersediaan produk, pembagian jumlah pengiriman, dan
alur urutan retail yang akan dikirim. Divisi pengadaan juga harus mengerti
pembagian sopir berdasarkan area dan kondisi lapang alur pengiriman supaya
waktu yang diperlukan lebih efektif dan efisien.PT SFO selalu menjalin kerjasama
dengan petani mitra sebagai pemasok sayuran supaya dapat memenui kebutuhan
retail dalam jangka panjang.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN

A. Tempat Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di salah satu petani mitra PT Simply
Fresh Oorganik dan di Gudang PT Simply Fresh yang berlokasi di Jalan Loji,
Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
B. Waktu Pelaksanaan
Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2019 sampai 25
Januari 2019.
C. Pelaksanaan
No Tanggal Jenis Kegiatan Keterangan
1. 30 November Observasi ke lokasi untuk menentukan Melalui Bapak Drajad
2018 tempat dan kegiatan yang akan selaku teman dari owner
dilaksanakan PT Simply Fresh Organik
2. 4 Desember Konsultasi ke dosen pembimbing Mengajukan judul dan
2018 Kerja Lapangan tempat
3. 20 Desember Konsultasi Usulan Kerja Lapangan
2018
4. 3 Januari Pelaksanaan Kerja Lapangan Keberangkatan menuju
2019 lokasi Kerja Lapangan
5. 4-17 Januari Pelaksanaan Kerja Lapangan Berlokasi di kebun yang
2019 bermitra dengan PT SFO
6. 18-25 Januari Pelaksanaan Kerja Lapangan Berlokasi di Gudang PT
2019 SFO
7. 26 Januari Selesai Pelaksanaan Kerja Lapangan Pulang ke rumah
2019
8. Konsultasi Laporan Kerja Lapangan
9. Ujian Kerja Lapangan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN KERJA LAPANGAN

A. Hasil dan Pembahasan


1. Tahapan Budidaya Okra Hijau Organik
Tahapan budidaya yang dilakukan oleh mitra petani PT Simply Fresh
Organik sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan proses budidaya
yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk mencegah okra hijau cacat atau
tidak sesuai yang terjadi selama proses budidaya adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan Lahan
Lahan yang digunakan untuk budidaya sebelumnya harus
melakukan pengolahan lahan dengan cara mencangkul gunanya untuk
menggemburkan tanah dan dapat menghilangkan gulma setelah tanah
gembur dan bersih dari gulma, membuat bedengan – bedengan dengan
lebar 1 meter dan tinggi bedengan 30 cm, panjang bedengan 11 meter.
Setelah membuat bedengan ditambahkan pupuk kandang merata di
setiap bedengan 1 bedengan membutuhkan 1 karung pupuk kandang
atau setara dengan 25 kg, disemprotkan bakteri diatas pupuk kandang.
Bedengan dibiarkan selama 1-2 minggu kemudian ditutup dengan
mulsa plastik.
b. Persiapan Benih
Okra hijau dikembangkan melalui biji. Benih okra hijau dapat
dibuat sendiri atau membeli di toko pertanian . Benih okra yang dibuat
sendiri didapatkan dari biji okra hijau yang sudah tua dan warnanya
sudah menghitam. Benih direndam selama 4-6 jam lalu dipilih benih
yang tenggelam.
c. Penanaman
Setelah 1-2 minggu pengolahan lahan lalu mulai penanaman benih
okra hijau. Sebelum dilakukan penanaman, bedengan dapat disiram
terlebih dahulu untuk memudahkan penanaman. Penanaman diawali
dengan menanam bibit okra hijau dengan cara membuat lubang lalu
setiap lubang diberi 2-3 biji okra hijau lalu ditutupi tipis dengan tanah.
Jarak tanaman okra hijau 40 cm.
d. Budidaya
Cara menanam okra hijau yang baik tidak lepas dari tahap
pemeliharaan tanaman. Jenis pemeliharannya diantaranya adalah
penyiangan, pemupukan susulan, pengairan, dan pemeliharaan. Pada
tahap penyiangan agar tanaman okra hijau terhindar dari gangguan
gulma maupun rumput liar yang hidup sebagai parasit tanaman.
Penyiangan dapat dilakukan fleksibel tergantung ada atau tidaknya
gulma di sekitar tanaman. Pemberikan pupuk susulan juga perlu
dilakukan dalam budidaya tanaman okra hijau supaya ketersediaan
unsur hara tanah tetap terjaga guna memenuhi nutrisi tanaman.
Budidaya tanaman okra hijau dapat menggunakan pupuk organik cair
dengan dosis 240 ml ke setiap lubang tanam pemberian pupuk organik
cair yaitu 1 minggu sekali dan dilakukan pada pagi hari dan sore hari
karena bentuknya cair maka sebaiknya jangan pada saat siang hari agar
tidak terjadi penguapan dan pupuk terbuang sia-sia. Supaya tanaman
okra hijau tumbuh dengan sempurna, maka dilakukan pengairan secara
rutin. Penyiraman tanaman okra dapat dilakukan sebanyak 2 kali dalam
sehari untuk menjaga kelembapan tanah. Namun, jika hari hujan maka
sebaiknya tidak disiram kembali.
e. Pemanenan
Pemanenan sayuran harus dilakukan secara hati-hati jangan sampai
terjatuh, tergores, memar dan sebagainya, karena luka yang disebabkan
oleh hal tersebut akan menyebabkan terjadinya pembusukan akibat
peningkatan laju respirasi. Usaha yang perlu diperhatikan untuk
menghindari kerusakan sayuran adalah dengan memperhatikan hasil
panen jangan sampai jatuh serta menggunakan wadah hasil penampung
yang kuat dan mudah dibawa. Okra hijau dapat dipanen setalah 2-3
bulan setalah tanam dan tumbuh dengan sempurna. Okra hijau dipanen
ketika masih muda, kira – kira panjangnya 10 – 13 cm. Jika ukuran
panjang okra hijau melebihi 13 cm atau sudah tua tidak layak untuk
dipanen dan dikonsumsi sebagai sayur. Pemanenan okra hijau dapat
dilakukan setiap hari karena masa pematangan buah okra berbeda.
f. Pengumpulan
Lokasi pengumpulan sayuran harus didekatkan dengan tempat
pemanenan, agar tidak terjadi pwnyusutan atau penurunan kualitas
akibat pengangkutan dari dan ke tempat penampungan.
Perlakuan/tindakan penanganan dan spesifikasi wadah yang digunakan
harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik komoditi sayuran.
Produk sayuran seger harus segera dihindarkan dari kontak langsung
sinar matahari karena akan menyebabkan sayuran menjadi layu dan
tidap dapat dipasarkan.
g. Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan memisahkan sayuran yang berkualitas
kurang baik, seperti cacat, luka, busuk dan bentuknya tidak normal dari
sayuran yang berkualitas baik. Pada proses sortasi okra hijau dilakukan
proses pembersihan, yaitu membuang bagian yang tidak diperlukan
seperti tangkai okra hijau. Sortasi biasanya dilakukan untuk
mengeliminasi produk yang luka, busuk atau cacat lainnya sebelum
penanganan berikutnya. Sortasi akan menghemat tenaga karena
produk-produk cacat tidak ikut tertangani. Memisahkan produk busuk
akan menghindarkan penyebaran terhadap produk lain.
h. Pembersihan/pencucian
Pencucian dilakukan agar sayuran terbebas dari kotoran, hama dan
penyakit. Dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir
yang bertujuan untuk menghindari kontaminasi. Pencucian dengan air
juga berfungsi untuk mengatasi kelebihan panas yang dikeluarkan
produk saat proses pemanenan.
i. Pengemasan dan pelabelan
Buah okra hijau selanjutnya dikemas dengan menggunakan
stryfoam dan film plastik, okra hijau di tata di atas stryfoam dengan
beda arah dibuat dua tumpukan kira kira berjumlah 8 buah dengan berat
250 gram. Kegunaan dari kemasan dalam bentuk ini yaitu tampilan
akan tampak lebih bersih dan mewah, mengurangi penguapan yang
berlebihan untuk memperpanjang shelf life, melindungi sayur dari
kontaminasi silang dan melindungi sayur dari kerusakan fisik yang
diakibatkan oleh tekanan. Lalu diberi label Simply Fresh Organik yang
sudah tersertfikasi organik dengan dicantumkannya nomor sertiikasi
organik diatas kemasan menandakan bahwa produk tersebut organik.

2. Tahapan Budidaya Buncis Perancis


Tahapan budidaya yang dilakukan oleh mitra petani PT Simply Fresh
Organik sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan proses budidaya
yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk mencegah buncis perancis
cacat atau tidak sesuai yang terjadi selama proses budidaya adalah sebagai
berikut:
a. Pengolahan Lahan
Persiapan lahan dilakukan sekitar dua minggu. Persiapan tersebut
diantaranya dilakukan dengan melakukan pencangkulan pada tanah,
pemasangan plastik mulsa, serta pemberian pupuk kandang dan
menyemprotkan bakteri.Lahan yang digunakan untuk budidaya
sebelumnya harus melakukan pengolahan lahan dengan cara
mencangkul gunanya untuk menggemburkan tanah dan dapat
menghilangkan gulma setelah tanah gembur dan bersih dari gulma,
kemudian membuat bedengan dengan posisi berbaris-baris dengan
ukuran lebar 1 meter dan tinggi bedengan 30 cm, panjang bedengan 11
meter. Satu guludan dapat ditanami 3 baris. Setelah bedengan telah
terbentuk, memberikan pupuk kandang dan menyemprotkan bakteri ke
seluruh bedengan per baris hingga rata satu bedengan membutuhkan
pupuk kandang 25 kg.
Kemudian dilakukan pemasangan plastik mulsa dilakukan dengan
membentangkan plastik hingga menutupi tiap baris bedengan yang
akan ditanami, kemudian pada sisi dan sudut plastik diberi bambu
penahan agar dapat menjaga plastik tetap pada tempatnya. Pemasangan
plastik mulsa bertujuan untuk menahan air hujan yang dapat mengikis
tanah pada bedengan serta mencegah tumbuhnya rumput liar yang dapat
merugikan. Plastik mulsa dilubangi dengan jarak tanam 20 cm antar
lubang teratur. Lubang-lubang tersebut dimaksudkan agar dapat digali
untuk ditanami dan diberi pupuk organik cair. Proses pelubangan
dilakukan dengan menggunakan kaleng bekas berdiamter 10 cm yang
diisi dengan bara panas, sehingga memudahkan pekerja saat melakukan
pembuatan lubang pada plastik mulsa. Setelah pemberian pupuk
kandang, menyemprotkan bakteri dan pemasangan mulsa, lahan akan
didiamkan sekitar satu minggu sebelum dilakukan penanaman benih.
Proses menunggu tersebut dimaksudkan pupuk kandang menyerap ke
dalam tanah sehingga tanah menjadi subur.
b. Persiapan Benih
Buncis perancis dikembangkan melalui biji. Benih buncis perancis
dapat dibuat sendiri atau membeli di toko pertanian. Benih buncis
perancis bisa diperoleh dengan cara membuat benih sendiri dari
tanaman buncis perancis sebelumnya. Pilihlah benih dari tanaman yang
sehat dan baik serta memiliki buah yang paling lebat diantara tanaman
lainnya. Biarkan buah buncis sampai tua dan mengering dipohon.
Kemudian petik bakal benih buncis perancis yang baik dan memiliki
bentuk sempurna dan jemur hingga benar-benar kering, setelah kering
buncis dikupas untuk mengambil bijinya. Agar hasil maksimal
menggunakan benih hibrida yang dapat diperoleh di toko pertanian.
c. Penanaman
Setelah menyuburkan tanah dengan pemberian pupuk kandang dan
menyemprotkan bakteri, dilakukan proses penanaman. Penanaman
benih dilakukan seminggu setelah proses pengolahan lahan. Proses
penanaman benih biasanya dilakukan pagi sampai siang hari atau sore
hari disesuaikan dengan kondisi. Proses penanaman ini cukup mudah
dilakukan namun memerlukan ketelitian. Penanaman dengan benih
dilakukan dengan menggali tanah untuk membuat lubang tanam,
kemudian pada setiap lubang yang terdapat pada barisan bedengan diisi
3 benih dalam satu lubangnya. Hal tersebut dilakukan agar dalam satu
lubang dapat tumbuh tiga tanaman buncis perancis sekaligu. Tiga
tanaman buncis perancis dalam satu lubang dilakukan dengan tujuan
apabila salah satu dari tanaman buncis tersebut tidak dapat tumbuh
dengan sempurna ataupun mati, masih tersisa tanaman buncis perancis
lain dalam satu lubang tersebut. Penanaman benih dilakukan dengan
memasukkan benih ke dalam lubang dan menutupnya dengan
menggunakan tanah. Setelah benih selesai diatanam, maka dilakukan
penyiramaan menggunakan pupuk organik cair. Pupuk organik cair
diberikan 1 minggu sekali. Budidaya
Cara menanam buncis perancis yang baik tidak lepas dari tahap
pemeliharaan tanaman. Jenis pemeliharannya diantaranya adalah
penyiangan, pemupukan susulan, pengairan, dan pemeliharaan. Pada
tahap penyiangan agar tanaman buncis perancis terhindar dari
gangguan gulma maupun rumput liar yang hidup sebagai parasit
tanaman. Penyiangan dapat dilakukan fleksibel tergantung ada atau
tidaknya gulma di sekitar tanaman. Memetik daun yang kuning atau
bercak coklat agar tidak terkena dampak ke daun yang lain. Pemberian
pupuk susulan juga perlu dilakukan dalam budidaya tanaman buncis
perancis supaya ketersediaan unsur hara tanah tetap terjaga guna
memenuhi nutrisi tanaman. Budidaya tanaman buncis perancis dapat
menggunakan pupuk organik cair dengan dosis 240 ml ke setiap lubang
tanam pemberian pupuk organik cair yaitu 1 minggu sekali dan
dilakukan pada pagi hari dan sore hari karena bentuknya cair maka
sebaiknya jangan pada saat siang hari agar tidak terjadi penguapan dan
pupuk terbuang sia-sia. Supaya tanaman buncis perancis tumbuh
dengan sempurna, maka dilakukan pengairan secara rutin. Penyiraman
tanaman buncis perancis dapat dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari
untuk menjaga kelembapan tanah. Namun, jika hari hujan maka
sebaiknya tidak disiram kembali.
d. Pemanenan
Waktu panen tanaman buncis perancis mulai dari pengolahan lahan
hingga panen adalah 3 bulan. Persyaratan panen buncis perancis
haruslah buncis yang berbentuk lurus, belum memiliki bengkakkan biji
pada polongnya, memiliki panjang sekitar 13-15 cm, memiliki berat
satu polongnya rata-rata 3-4 gram, tidak mempunyai luka, tidak berulat,
tidak berjamur, tidak berbiji, serta batang dan kepala buncis masih
dalam keadaan utuh. Pada saat melakukan panen perlu diperhatikan
pula tata cara panen yang baik dan benar agar tidak merusak tanaman
buncis perancis seperti tidak kasar saat emmetik buncis perancis dari
pohonnya, tidak merusak bungsa saat panen, dan tidak memetik buah
apabila belum berukuran standar. Cara panen yang salah akan
menghambat produktivitas buncis perancis yang dapat menurunkan
hasil panen.
e. Pengumpulan
Lokasi pengumpulan sayuran harus didekatkan dengan tempat
pemanenan, agar tidak terjadi penyusutan atau penurunan kualitas
akibat pengangkutan dari dan ke tempat penampungan.
Perlakuan/tindakan penanganan dan spesifikasi wadah yang digunakan
harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik komoditi sayuran.
Produk sayuran seger harus segera dihindarkan dari kontak langsung
sinar matahari karena akan menyebabkan sayuran menjadi layu dan
tidap dapat dipasarkan.
f. Sortasi
Pada saat penyortiran, pekerja biasanya didampingi oleh
penanggung jawab untuk memantau sekaligus emmbantu pekerja
dalam emlakukan sortir. Penyortiran dimaksudkan untuk memisahkan
buncis perancis yang sudah terkena hama ulat maupun kapang sehingga
sudah tidak layak jual. Sortasi merupakan kegiatan memisahkan
sayuran yang berkualitas kurang baik, seperti cacat, luka, busuk dan
bentuknya tidak normal dari sayuran yang berkualitas baik. Sortasi
biasanya dilakukan untuk mengeliminasi produk yang luka, busuk atau
cacat lainnya sebelum penanganan berikutnya. Sortasi akan menghemat
tenaga karena produk-produk cacat tidak ikut tertangani. Memisahkan
produk busuk akan menghindarkan penyebaran terhadap produk lain.
g. Pembersihan/pencucian
Pencucian dilakukan agar sayuran terbebas dari kotoran, hama dan
penyakit. Dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir
yang bertujuan untuk menghindari kontaminasi. Pencucian dengan air
juga berfungsi untuk mengatasi kelebihan panas yang dikeluarkan
produk saat proses pemanenan.
h. Pengemasan dan pelabelan
Buah buncis perancis selanjutnya dikemas dengan menggunakan
stryfoam dan film plastik, buncis perancis di tata di atas stryfoam
dengan berat 250 gram. Kegunaan dari kemasan dalam bentuk ini yaitu
tampilan akan tampak lebih bersih dan mewah, mengurangi penguapan
yang berlebihan untuk memperpanjang shelf life, melindungi sayur dari
kontaminasi silang dan melindungi sayur dari kerusakan fisik yang
diakibatkan oleh tekanan. Lalu diberi label Simply Fresh Organik yang
sudah tersertfikasi organik dengan dicantumkannya nomor sertiikasi
organik diatas kemasan menandakan bahwa produk tersebut organik.

3. Proses Pengendalian Mutu di PT Simply Fresh organik


Dalam melakukan budidaya okra hijau maupun buncis perancis organik
dan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan PT Simply
Fresh Organik membuat standar spesifikasi dan batas-batas penyimpangan
produk yang masih dapat diterima untuk menentukan apakah suatu produk
dapat dinyatakan layak atau tidak layak. Namun, dalam usaha mencapai
dan mempertahankan kualitas produk-produk di PT Simply Fresh Organik
yang dihasilkan, pasti ada permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
Permasalahan yang terkait dengan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, karena sebagian kecil ada okra hijau dan buncis perancis yang
masih belum sesuai dengan standar spesifikasi yang ditetapkan oleh
perusahaan. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut maka ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan perusahaan agar produk yang
dihasilkan konsisten dan sesuai dengan spesifikasi yang diterapkan. Faktor
– faktor tersebut antara lain:
a. Pengendalian Mutu terhadap Tenaga Kerja
Tenaga kerja mempunyai arti dan peranan yang sangat penting
dalam perusahaan sehingga dengan menumbuhkan semangat kerja
dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga produktivitas pegawai
bertambah. Faktor fisik dan psikis dalam setiap individu akan
mempengaruhi kapasitas dan prestasi kerjanya. Faktor fisik adalah
keadaan fisik tenaga kerja yang bersangkutan, seperti umur dan
kesehatannya. Sedangkan faktor psikis adalah keadaan jiwa tenaga
kerja yang bersangkutan, motivasi, gairah kerja dan keadaan hidup
pekerja sehari-hari. Sehingga hal tersebut, maka PT Simply Fresh
Organik memberikan makan, kopi, bagi yang lulusan SD,SMP,SMA
dikreditkan motor jadi perusahaan membayar uang mukanya lalu
karyawan yang meneruskan kreditnya, bagi yang lulusan sarjana
dikreditkan Bank KPR rumah dan dikreditkan mobil, kesehatan juga
dijamin dengan BPJS, gaji di atas UMR Jawa Barat dan tunjangan hari
raya sebagai fasilitas kesejahteraan karyawan. Bagi petani mitra dari PT
Simply Fresh Organik juga diberikan jaminan sertifikasi organik dari
LSPO Inofice, terdapat pelatihan yang diberikan perusahaan yaitu 1
bulan sekali pertemuan untuk sharing ilmu budidaya sayuran agar dapat
saling berkembang dan 6 bulan sekali mendatangkan ahli pertanian
untuk menjadi pembicara kepada petani sehingga petani pikirannya
menjadi terbuka dan menambah wawasan.
b. Pengendalian Bahan Baku
Bahan baku dalam suatu produksi pertanian sangat berperan penting
karena akan berpengaruh langsung terhadap kualitas dan kuantitas
suatu produk pertanian. Bahan baku merupakan modal yang sangat
penting untuk memulai suatu produksi. Bahan baku merupakan suatu
keharusan bagi suatu perusahaan yang melaksanakan proses produksi.
Sehingga hal tersebut, maka PT Simply Fresh Organik memberikan
pinajaman sarana dan prasarana pertanian untuk produksi seperti
pupuk, bibit dan lain-lain melalui koperasi. Dengan terjaminnya bahan
baku menjadikan produk yang dihasilkan akan lebih maksimal dan
keuntungan yang didapat akan meningkat untuk kesejahteraan petani.
c. Budidaya
Tahapan budidaya yang dilakukan oleh petani mitra di PT Simply
Fresh Organik sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan proses
budidaya. Berfungsinya SOP budidaya (persiapan lahan, penanaman,
budidaya, penyiangan, penyulaman, pemupukan susulan, pengairan,
dan pemeliharaan) yang ada di PT Simply Fresh Organik mengenai
tahapan budidaya yang diterapkan oleh PT Simply Fresh Organik akan
membantu mengatur semua tahapan yang terlibat dalam budidaya
sehingga akan meminimalisir tingkat kesalahan. Demikian juga
sebaliknya, jika tahapan budidaya yang diterapkan tidak berjalan
dengan baik maka kemungkinan terjadinya produk cacat yang
dihasilkan cukup besar.
Tahapan budidaya yang dilakukan oleh PT Simly Fresh Organik
untuk mengendalikan mutu okra hijau dan buncis perancis organik yang
akan dihasilkan harus sesuai dengan SOP budidaya yang ditetapkan
oleh perusahaan. Oleh karena itu mitra petani PT Simply Fresh dalam
emlakukan aktivitas budidayanya harus sudah seharusnya berpedoman
pada SOP yang telah ditetapkan untuk mencegah produk cacat yang
terjadi selama proses budidaya.
d. Lingkungan
Lingkungan merupakan satu-satunya faktor yang tidak dapat
dikendalikan tetapi hanya dapat dilakukan upaya penyesuaian terhadap
kondisi lingkungan yang terus beruba. Keadaan lingkungan yang baik
untuk pertumbuhan tanaman okra hijau dan buncis perancis sangat
mempengaruhi mutu okra hijau dan buncis perancis yang dihasilkan.
Lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman okra hijau dan
buncis perancis dalam menghasilkan okra hijau dan buncis perancis
bermutu yaitu untuk okra hijau dapat tumbuh di dataran tinggi berada
pada suhu di atas 20℃ dengan rata-rata curah hujan 1700-3000
mm/tahun sedangkan untuk buncis perancis tumbuh di dataran tinggi
berada pada suhu di atas 18℃ dengan rata-rata curah hujan
2300mm/tahun. Faktor cuaca merupakan faktor penting dalam
pertumbuhan tanaman yang optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengendalian
mutu okra hijau dan buncis perancis organik pada PT Simply Fresh Organik
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tahapan budidaya okra hijau dan buncis perancis organik dari pengolahan
lahan sampai pasca panen relatif hampir sama tahapannya, perbedaannya
tidak terllau signifikan.
2. Proses pengendalian mutu yang telah berlangsung di PT Simply Fresh
Organik dibagi menjadi 4 tahap yaitu pengendalian tenaga kerja,
pengendalian bahan baku, pengendalian saat budidaya, dan pengendalian
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

AO1. 2011. Produsen dan Produk Organik Bersertifikat Meningkat. Bogor.


http://www.organicindonesia.org/05infodata-news.php?id=221

Badan Standarisasi Nasional. 2010. Sistem Pangan Organik. Badan Standarisasi


Nasional, Jakarta.

Muslihin, Rino dkk. 2015. Budidaya Buncis Perancis Berorientasi Pasar Global.
Proposal PKM. Universitas Sebelas Maret, Solo.

Meriza, A. T. 2017. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Pada Dunkin Donuts di


Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Primawati, K. Y. 2017. Pengendalian Mutu Bayam Hijau di CV. Agromart


Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Universitas
Sebelas Maret, Solo.

Setyaningrum, H. D dan C. Saparinto. 2011. Panen Sayur Secara Rutin di Lahan


Sempit. Penebar Swadaya, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai