Anda di halaman 1dari 11

ACARA II

PENGATURAN JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

A. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan tanaman
pangan (kedelai dan kacang hijau )

B. DASAR TEORI
Salah satu komponen pangan adalah karbohidrat yang merupakan sumber
utama energi bagi tubuh. Kelompok tanaman yang menghasilkan karbohidrat
disebut pangan. Di Indonesia tanaman pangan yang digunakan oleh masyarakat
masih terbatas pada beberapa jenis yaitu padi, jagung, ubi kayu, dan ubi jalar.
Selain sebagai sumber karbohidrat ada tanaman pangan yang merupakan sumber
protein. Jenis tanaman penghasil protein yang masuk ke dalam tanaman pangan
antara lain kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau.
Kacang hijau (Vigna radiate L.) merupakan tanaman kacang – kacangan yang
cukup penting di Indonesia. Tanaman ini berada di urutan ketiga setelah kedelai
dan kacang tanah. Kacang hijau dapat diolah bermacam- macam olahan
makanan. Meneningkatnya permintaan kacang hijau di Indonesia delum dapat
terpenuhi akibat masih rendahnya produktivitas tanaman kacang hijau. Hal ini
disebabkan terbatasnya lahan penanaman dan cara bercocok tanam sehingga
produksi masih rendah. Melihat prospek kacang hijau yang semakin baik maka
perlu peningkatan produksi untuk emmenuhi kebutuhan masyarakat, perlu
tindakan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, perlu tindakan tepat
dalam pengaturan jarak tanam.
Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman dan koefisienan penggunaan
cahaya. Hal ini juga mempengaruhi kompetisi antar tanaman dalam
menggunakan air dan zat hara, dengan demikian akan mempengaruhi ptoduksi.
Tanaman memberi respon dengan mengurangi ukuran baik pada tanaman
maupun bagian-bagian tanaman. Jarak tanam optimal. Ditentukan oleh
pertimbangan ekonomi dalam emnentukan keuntungan optimum.
Jarak tanam harus diusahakan teratur agar tanaman memperoleh ruang
tumbuh yang baik. Pengaturan jarak tanam erat hubungannya dengan persaingan
antar tanaman untuk mendapatkan unsur hara, air dan cahaya. Jarak tanam
optimum kacang hijau 20 x 30 cm.
Kedelai (Glycine max) merupakan tanaman semusim yang termasuk dalam
famili Leguminosae. Kedelai merupakan komoditas penting penting dalam hal
penyediaan pangan sehingga telah menjadi komoditas utama dalam
pembangunan pertanian di Indonesia. Kebutuhan kedelai Indonesia sangat tinggi,
tetapi ketersediannya masih jauh dari mencukupi karena produksinya sangat
rendah sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut masih tergantung pada
kedelai impor. Teknologi budidaya kedelai yang rendah, berkurangnya luas
panen, harga impor murah dan musim kemarau yang berkepanjangan
mengakibatkan rendahnya produski kedelai dalam negeri. makanan kedua
setelah padi, dan terdapat di seluruh kepulauan Indonesia. Kebutuhan jagung
didalam negeri setiap tahun meningkat baik untuk konsumsi manusia dan pakan
ternak.
Pengaruh jarak tanam merupakan faktor penting dalam upaya meningkatan
hasil tanaman kedelai. Jarak tanam yang terlalu jarang mengakibatkan besarnya
proses penguapan air dari dalam tanah, sehingga proses pertumbuhan dan
perkembangan terganggu. Sebaliknya jarak tanam yang terlalu rapat
menyebabkan terjadinya persaingan tanaman dalam memperoleh air, unsur hara
dan intensitas mataharitingkat kerapatan tanaman berhubungan dengan populasi
tanaman dan sangat menentukan hasil tanaman.
Untuk memperoleh hasil panen yang maksimal diperlukan jarak tanam yang
ideal dimana dengan jarak tersebut helaian daun antar tanaman tidak
bersentuhan. Jarak tanam berfungsi untuk mengoptimalkan pencahayaan
terhadap tanaman kedelai ialah 25 x 25 cm.
C. PELAKSANAAN
Pada praktikum acara II pengaturan jarak pada budidaya tanaman pangan
yang dilaksanakan di Kebun Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa pada tanggal 12 Oktober 2018.
 Alat :
1. Cetok
2. Gembor
 Bahan :
1. Benih Kedelai
2. Benih Kacang Hijau
3. Pupuk
4. Air
 Cara Kerja :
1. Menggemburkan tanah kemudian ditambah pupuk dan air
2. Menggemburkan kembali hingga tanah dan pupuk tercampur rata
3. Membuat lubang tanam dengan jarak 25 x 25 cm untuk kedelai dan 20 x
30 cm untuk kacang hijau
4. Menaruh benih tiap lubang sebanyak 2 benih, kemudian tutup kembali.
5. Menyiram dan mengamati pertumbuhan tanaman kedelai dan kacang hijau
 Pengamatan
1. Setiap 14 hst, 21 hst, 28 hst diamati berapa jumlah daun daun tinggi
tanaman.
2. Menghitung bobot brangkasan basah dan bobot brangkasan kering pada
pengamatan terakhir.
D. HASIL DAN ANALISIS HASIL
1. Tanaman Kedelai (25 x 25 cm)
Tanaman kedelai yang ditanam tidak ada yang tumbuh. Walaupun sudah
melakukan penyulaman, namun tetap saja tanaman kedelai juga tidak
tumbuh. Tanaman tidak tumbuh bisa disebabkan oleh beberapa faktor- faktor
yang mempengaruhi baik genetik maupun lingkungan.
Tanaman Kedelai (25 x 30 cm)
Sama dengan tanaman kedelai berjarak tanam 25 x 25 cm yaitu tidak ada yang
tumbuh. Walaupun sudah disulam, namun tanaman kedelai juga tidak tumbuh.
Tanaman tidak tumbuh bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik genetik
maupun lingkungan.

2. Tanaman Kacang Hijau (20 x 30 cm)

Pengamatan 1 Pengamatan 2 Pengamatan 3


No TT JD TT JD TT JD
1 3 5 20,6 17 16 13
2 4 6 14,5 11 20 11
3 3 3 30 12 23 9
4 5 5 22 8 37 20
5 14 8 31 14 40 18
6 12 18 22,5 11 18 12
7 15 18 23,5 15 25 12
8 15 17 19,5 7 20 6
9 5 22 31 19 27 12
10 6 41 29 11 55 18
11 7 21 35,5 17 40 17
12 8 8 30,5 14 40 20
13 2 34 26,5 14 35 13
14 19 21 23 8 55 22
15 15 9 24 11 40 21
16 12 5 26 11 58 25
17 13 20 21,5 8 40 23
18 10 29 12 10 28 11
19 6 25 11 35 16
20 6 16 8 26 10
21 5 22 11 40 13
22 9 26,5 14 28 11
23 9 20 10 32 13
24 11 14 8 20 6
25 11 13 5 34 15
26 10 9 5 40 14
27 9 8 7 40 18
28 7 22,5 11 30 24
29 4 8 7
30 15 22 13
31 10 22,5 10
32 7 21 13
33 5 24 10
34 9 20 8
35 5 23 10
36 10 27 14
37 15 28 13
38 10 12 7
39 9 9 6
40 9
41 10
Rata-
9 16 21 11 34 15
rata

Presentasi Tumbuh
Pengamatan 1 = 41/48 x 100% = 85,41 %
Pengamatan 2 = 39/48 x 100% = 81,25%
Pengamatan 3 = 28/48 x 100% = 58,3 %

Rata-rata berat kering tanaman kacang hijau = 3,36 gram


Rata-rata berat basah tanaman kacang hijau = 44,5 gram

Tanaman Kacang Hijau (20 x 40 cm)


Pengamatan 1 Pengamatan 2 Pengamatan 3
No TT JD TT JD TT JD
1 11 11 14 17 16 20
2 10 11 15 17 17 20
3 12 11 16 14 18 17
4 10 11 12 16 14 19
5 14,4 11 16 17 18 20
6 10,9 11 14 16 16 18
7 5,2 2 0 0 0 0
8 4,5 2 0 0 0 0
9 9,3 2 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0
11 13,4 14 13 17 15 20
12 13,5 14 11 14 11 17
13 14,3 13 13 15 15 18
14 10,2 14 14 17 16 20
15 7,8 5 9 11 11 14
16 1,5 6 0 0 0 0
17 14,2 11 19 14 21 17
18 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0
21 5,4 8 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0
23 19,6 22 37 37 39 40
24 14,3 20 25 32 27 35
Rata-
8,4 8 9,5 11 10,6 12
rata
Presentasi Tumbuh
Pengamatan 1 = 19/24 x 100% = 79,17 %
Pengamatan 2 = 14/24 x 100% = 58,33 %
Pengamatan 3 = 14/24 x 100% = 58,33 %

Rata-rata berat kering tanaman kacang hijau = 1 gram


Rata-rata berat basah tanaman kacang hijau = 1,27 gram
Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Tinggi
Tanaman
40
35
30
25
20
15
10
5
0
pengamatan 1 pengamatan 2 pengamatan 3

Jarak tanam 20 x 30 Jarak tanam 20 x 40

Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Jumlah Daun


18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
pengamatan 1 pengamatan 2 pengamatan 3

Jarak Tanam 20 x 30 Jarak Tanam 20 x 40

E. PEMBAHASAN

Dari praktikum acara II pengaturan jarak tanam pada budidaya tanaman


pangan yang dilaksanakan di Kebun Fakultas Pertanian Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa. Jarak tanam adalah pola pengaturan jarak antar
tanaman dalam bercocok tanam yang meliputi jarak antar baris dan deret. Jarak
tanam akan berpengaruh terhadap produksi pertanian karena berkaitan dengan
ketersediaan unsur hara, cahaya matahari serta ruang atau space bagi tanaman.
Menggunakan 2 tanaman yaitu tanaman kedelai dan kacang hijau.

Untuk tanaman kedelai, baik jarak tanam 25 x 25 cm maupun 25 x 30 cm


tidak ada pengamatan karena tanaman kedelai yang ditanam tidak tumbuh,
sehingga tidak di dapat tinggi tanaman, jumlah daun, presentase tumbuh dan
bobot basah dan bobot kering. Tidak tumbuhnya tanaman kedelai dapat
dipengaruhi oleh faktor genetik yaitu benih yang tidak unggul atau benih yang
sudah lama yang digunakan dalam praktikum. Atau karena faktor lingkungan
seperti tanah yang kurang unsur hara, cuaca yang tidak menentu, atau bahkan
kesalahan manusianya saat melakukan penanaman.
Untuk tanaman kacang hijau yang ditanam pada jarak tanam 20 x 30 cm,
yang tumbuh sejak pengamatan 1 hingga pengamatan 3 berbeda-beda. Rata-rata
untuk pengamatan 1 yaitu tinggi tanamannya 9 cm, jumlah daun 16, prosentase
tumbuh 85,41%. Pengamatan 2 yaitu tinggi tanaman 21 cm, jumlah daun 11,
prosentase tumbuhnya 81,25%. Pengamatan 3 yaitu tinggi tanaman 34 cm,
jumlah daun 15 dan prosentase tumbuhnya 58,3%. Untuk rata-rata berat basah
yaitu 44,5 gram dan berat kering 3,36 gram.
Dan untuk tanaman kacang hijau yang ditanam pada jarak tanam 20 x 40
cm, yang tumbuh sejak pengamatan 1 hingga pengamatan 3 berbeda-beda. Rata-
rata untuk pengamatan 1 yaitu tinggi tanamannya 8,4 cm, jumlah daun 8,
prosentase tumbuh 79,17%. Pengamatan 2 yaitu tinggi tanaman 9,5 cm, jumlah
daun 11, prosentase tumbuhnya 58,33%. Pengamatan 3 yaitu tinggi tanaman 10,6
cm, jumlah daun 12 dan prosentase tumbuhnya 58,33%. Untuk rata-rata berat
basah yaitu 1,27 gram dan berat kering 1 gram. Dari grafik di atas dapat diketahui
jika jarak tanam 20 x 30 cm lebih optimal dibandingkan dengan jarak tanam 20
x 40 cm, karena pada grafiknya lebih tinggi pada jarak tanam 20 x 30 cm baik
pada jumlah daun maupun tinggi tanaman.
Faktor penentuan jarak tanam dapat berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman kacang hijau. Karena semakin hari maka semakin banyak dan besar
pertumbuhan kacang hijau yang mengakibatkan persaingan untuk mencari unsur
hara dan sinar matahari semakin ketat, jadi pertumbuhan tanaman tidak bisa
maksimum bahkan bisa mati. Selain itu saat proses pengamatan harus dilakukan
dengan benar supaya dalam pengambilan data tidak ada kekeliruan.

F. KESIMPULAN
Pada praktikum acara II pengaturan jarak tanam pada budidaya tanaman
pangan yang dilaksanakan di Kebun Fakultas Pertanian Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa dapat disimpulkan bahwa dalam budidaya tanaman
pangan jarak tanam sangat berpengaruh dalam hal pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau karena bila jarak tanam yang terlalu dekat
akan terjadi persaingan antar tanaman maupun dengan gulma dalam hal
mendapatkan unsur hara, air dan cahaya sedangkan jika terlalu jauh juga tidak
baik karena akan mengurangi hasil jadi budidaya harus menentukan jarak tanam
yang ideal agar nanti hasil produksi yang dihasilkan dapat secara maksimal. Hal
ini berkaitan dengan proses fotosintesis dalam keberlangsungan pertumbuhan
tanaman. Selain itu saat proses pengamatan harus dilakukan dengan benar supaya
dalam pengambilan data tidak ada kekeliruan.
Untuk tanaman kedelai, tidak ada yang tumbuh dipengaruhi oleh faktor
lingkungan maupun faktor genetik. Seperti misalnya penggunaan benih yang
tidak unggul atau sudah lama, cuaca yang tidak menentu, dan perawatan yang
tidak maksimal. Menurut grafik, pertumbuhan tanaman kacang hijau yang
optimal yaitu pada jarak tanam 20 x 30 cm.

Anda mungkin juga menyukai