“Perbaikan Sistem Tutupan Lahan pada Sub Sub Das Kali Ledok di Dusun
Ngebrong, Desa Tawangsari , Kecamatan Pujon”
Disusun Oleh:
Nama : M Faizal Awaluddin Maulana
NIM : 145040207111003
Kelas :D
Asisten : Nisfi Fariatul Ifadah
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
BAB 1
a. Potensi permasalahan
Di sekitar DAS mikro Ngebrong sistem penggunaan lahannya mayoritas
untuk pertanian. Tanaman yang dibudidayakan disekitar DAS mikro Ngebrong
adalah tanaman hortikultura. Jika dilihat dari tingkat kemiringan lerengnya,
tanaman yang dibudidayakan ini kurang sesuai karena hal ini dapat menyebabkan
erosi. Jenis erosi yang dapat terjadi yaitu erosi permukaan dan erosi percik karena
tutupan lahannya rendah. Dari erosi yang terjadi akan menyebabkan kualitas air
pada DAS tersebut menurun.
b. Rencana aksi
1. Latar Belakang
Di sekitar DAS mikro Ngebrong sistem penggunaan lahannya mayoritas untuk
pertanian. Tanaman yang dibudidayakan disekitar DAS mikro Ngebrong adalah
tanaman hortikultura. Jika dilihat dari tingkat kemiringan lerengnya, tanaman yang
dibudidayakan ini kurang sesuai karena hal ini dapat menyebabkan erosi. Jenis erosi
yang dapat terjadi yaitu erosi permukaan dan erosi percik karena tutupan lahannya
rendah. Dari erosi yang terjadi akan menyebabkan kualitas air pada DAS tersebut
menurun. Hal ini dapat dilihat pada DAS mikro Ngebrong tingkat kekeruhan air yang
tinggi. Dari permasalahan yang terjadi pada DAS mikro Ngebrong perlu adanya
pengelolaan agar dapat megembalikan fungsi DAS seperti semula. Pengelolaan yang
perlu dilakukan adalah mengganti tanaman yang awalnya hortikultura atau tanaman
semusim dengan tanaman dari family leguminosa atau dengan cara merubah sistem
pola tanamnya, dimana yang awalnya monokultur tanaman semusim, diganti dengan
tumpangsari antara tanaman horticultura dan tanaman yang memiliki canopy yang
dapat dijadikan sebagai tanaman penutup tanah.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan akar masalah yang didapatkan adalah tanaman yang
ditanam pada lahan tersebut tidak sesuai. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya erosi
dan longsor. Dari erosi tersebut dapat mengakibatkan air yang berada di DAS tersebut
kualitasnya menurun.
3. Tujuan Kegiatan
a. Mengetahui serta menganalisis kondisi aktual di DAS
b. Mencari solusi dari permasalahan yang ada
c. Meningkatkan dan menjaga kualitas air tetap baik dan dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat
d. Mengatasi masalah utama yang digunakan dalam project
4. Sasaran Kegiatan
Sasaran utama dari aksi ini adalah untuk memperbaiki atau mengatasi permasalahan
berupa kurangnya tutupan lahan yang ada di DAS mikro Ngebrong, mengembalikan
fungsi DAS. Project ini juga ditujukan pada petani – petani yang ada di sekitar DAS
agar lebih paham lagi tentang pentingnya tutupan lahan untuk menjaga kualitas air
yang ada di DAS tersebut.
5. Pelaksanaan Kegiatan
5.1 Jenis Kegiatan
Perencanaan Rencana Aksi Pengelolaan Sistem Tanam Tumpangsari Tanaman
Kubisa dengan Tanaman Legum dalam Upaya Konservasi
5.3 Stakeholder
Stakeholder yang berperan dalam rencana aksi ini yaitu, perangkat desa, peneliti
(mahasiswa yang melaksanakan project) dan petani dan swasta.
5.4 Rincian Aktivitas
Tahun 2019
Sub Kegiatan
Mei Juni Juli Agustus September
Survei Lokasi
√
Analisis karakteristik
kawasan proyek
√
Analisis karakteristik
masyarakat kawasan proyek
(wawancara)
√ √
Perumusan model dan
kerangka pemecahan
masalah
√
Perencanaan pengelolaan
sistem tanam tumpangsari
√
Sosialisasi Kegiatan
√
Simulasi dan demonstrasi
Pengelolaan Rencana aksi
pengelolaan sistem tanam
tumpangsari (penanaman)
√ √
Monitoring dan evaluasi
9. Keberlanjutan
Keberlanjutan dari project ini adalah kegiatan rencana aksi dengan melakukan
perubahan sistem tanam monokultur menjadi sistem dalam upaya konservasi. Adanya
perubahan sistem tanam ini dimaksudkan agar canopy tanaman dapat menutupi dari
tanah dari pukulan air hujan dan mencengkeram tanah agar tidak terbawa oleh air
hujan menuju sungai yang dapat menyebabkan menurunkan kualitas sungai dan dari
rencana aksi ini dapat menambah penghasilan petani, dimana yang awalnya petani
hanya bergantung pada produksi satu tanaman saja kemudian akhirnya petani dapat
memperoleh hasil dari tanaman lainnya.
10. Penanggung Jawab
2.2 Saran
Dengan adanya kegiatan Analisis permasalahan serta dampak yang
ditimbukan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut harapannya masyarakat
dapat lebih bijak lagi dalam pengelolaan DAS dan diharapkan masyarakat lebih
peduli dengan kondisi dan masyarakat dapat memperoleh pendapatan yang
maksimal. Dalam kegiatan ini perlu adanya kerjasama yang baik antara
stakeholder dan masyarakat pada saat demonstrasi rencana aksi dalam
pengelolaan DAS sehingga dapat mewujudkan kondisi DAS yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB (IPB Pers).
Bogor
Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar-dasar Teknologi Pengelolahan Air Limbah.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Banuwa, I.S., Andhi, U. Hassanudin, and K. Fujie. 2014. Erosion and Nutrien
Enrichment Under Diferrent Tillage and Weed Control Systems. 9th IWA
International Symposium on Waste Management Problems in Agro-
Industries. Kochi, Japan: 24-26 November.
Ecoton. 2013. Panduan Biotilik Untuk Pemantauan Kesehatan Daerah Aliran
Sungai. Jawa Timur: Ecoton.
http://pujon.malangkab.go.id/?page_id=358 diakses pada 22 Mei 2018.