DALAM REHABILITASI
PERAN
UNTUK
HUTAN
KPH
PENCAPAIAN
INDONESIA’S
TARGET FOLU NET
SINK 2030
DISAMPAIKAN OLEH :
IR. DYAH MURTININGSIH, M.HUM
DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN DAS
DAN REHABILITASI HUTAN
UPAYA PEMULIHAN
LINGKUNGAN DAN
PENINGKATAN CADANGAN 1. Ekologi
KARBON UNTUK Meningkat:
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT • kualitas lingkungan hidup
• tutupan lahan dan cadangan karbon
• kuantitas, kualitas dan kontinyuitas air
3. Sosial
Meningkat/menguat:
• akses terhadap lahan
REHABILITASI HUTAN DAN
• modal sosial dan kapasitas kelembagaan
LAHAN • awarenes dan dukungan pembangunan
Penyediaan Bibit
Kegiatan RHL
Arah Kebijakan RHL
economically feasible, socially acceptable, & enviromentally sustainable
Akuntabilitas dan
Perencanaan RHL Kontinuitas
• Tersusun RURHL DAS • Geotagging/Drone Mapping
• Tersusun RTn RHL DAS • Pemeliharaan lanjutan oleh pemangku wilayah
• One Map Mangrove bersama masyarakat sampai pada level
• Sinkronisasi Peta RHL dan FoLU reforestasi (pasca P2 dan BAST) -> P3 - P5
Metode Pendanaan
• Kontraktual menjadi swakelola • Optimalisasi sumber APBN, APBD, CSR, Hibah
• Penguatan aspek kelembagaan LN, Komunitas/Masyarakat, NEK, dll
masyarakat – keterlibatan semua pihak • Pemeliharaan, pengamanan dan perlindungan
pasca P2 : DAK, DBH, CSR, Hibah, Imbal jasa
lingkungan, dll
Penyediaan Bibit
Kebijakan/Regulasi
• 54 Persemaian permanen
• 9 Pusat Persemaian • RPP KTA dan Mangrove
• Sinkronisasi Kebijakan RHL – FoLU –
Pencapaian NDC
• Penghitungan carbon hasil RHL
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
Upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi Meningkatkan tutupan lahan; menahan laju run off;
hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya
Fungsi menangkap sedimentasi, erosi, dan abrasi; meningkatkan
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. iklim mikro; mengurangi polusi; meningkatkan cadangan
karbon; dst
Penanaman
SIPIL TEKNIS
Pengawasan dan Penilaian • DAM Penahan
• Gully Plug
• Ekohidrolika
Pendampingan • IPAH
• Sumur Resapan
11 Strategi Pelaksanaan RHL pada Lokasi Sasaran FOLU Net Sink 2030
11. Menetapkan dan me-register lokus PCK (Peningkatan Cadangan Karbon) sesuai dengan peta arahan RURHL dan
FOLU Net Sink
2. Menentukan dan menetapkan penanggung jawab aksi mitigasi berdasarkan wilayah pengelolaan hutan
atau pengelola tapak lainnya
3. Melaksanakan aksi mitigasi pencapaian FOLU Net Sink 2030 oleh Unit Pengelolaan Hutan atau pengelola
tapak lainnya, mengintegrasikannya di dalam rencana pengelolaan hutan jangka Panjang Tingkat tapak
atau pengelolaan tapak lainnya dan rencana pengelolaan turunannya
4. Membangun Komitmen para pemangku Kawasan dalam memastikan keberhasilan dan keberlangsungan
pelaksanaan RHL
5. Mendorong Pelaksanaan Kegiatan RHL Rotasi dan Non Rotasi khususnya pada area yang berizin sesuai engan
rencana pengelolaan yang ditetapkan
6. Penyediaan bibit dengan kualitas yang mencukupi dan kualitas baik untuk mendukung pelaksanaan RHL dan
distribusinya
7. Membangun dan menguatkan kelembagaan pengelolaan RHL ditingkat tapak melalui pembentukan
kelompok, peningkatan kapasitas SDM, Supervisi dan bimbingan teknis
8. Mobilisasi dan diversifikasi sumber pendanaan selain APBN, Sukuk Hijau, Dana Hibah, Kewajiban
Rehabilitasi DAS IPPKH, CSR dan Dana Masyarakat Lainnya serta mengaplikasikan cross cutting budget
dalam pelaksanaan teknis
9. Membangun akses pasar terhadap produk-produk terkait output dan/outcome PCK
10. Mengoptimalkan peran IPTEK untuk menjamin keberhasilan kegiatan RHL
11. Membangun Sistem Monitoring yang Accountable, terintegrasi dan mudah diakses oleh para pihak termasuk
penanggungjawab tingkat tapak
Sasaran Target
Norway’s Contribution I
Dukungan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Mangrove Aforestasi dan Reforestasi Lahan Kritis Pembuatan Bangunan Konservasi Tanah dan
Air
9 Pusat Persemaian Seluas 300 Hektar Seluas 14.700 Hektar
Sebanyak 1.750 Unit
13,1%
Norway’s Contribution I RHL
Rp 460 Milyar Main Activities SIPIL TEKNIS
Pendampingan Kelembagaan
Pemulihan, Peningkatan, Mempertahankan, dan
Penguatan Ekosistem Mangrove Sebagai Kawasan Pendampingan Implementasi Riset SARPRAS
PUSAT PERSEMAIAN
Lindung Serta Pembuatan Pelindung Tanaman dan Supporting Supporting
Monitoring Tahunan Pada Lokasi RHL
Habitat. Pelaksanaan
Pendanaan
LOKUS DAN DETAIL KEGIATAN
REGION SUMATERA
11 ACEH
• 950 Ha RHL Terestrial
• 75 Unit Dam Penahan
• 25 Unit Gully Plug
2 SUMATERA UTARA
• 2.300 Ha RHL Terestrial
• 50 Unit Dam Penahan Pusat Persemaian
• 400 Unit Gully Plug TOBA
3 RIAU
• 600 Ha RHL Terestrial
• 20 Unit Dam Penahan
4 • 200 Unit Gully Plug
5 JAMBI
SUMATERA BARAT
• 1.000 Ha RHL Terestrial
• 800 Ha RHL Terestrial • 10 Unit Dam Penahan
• 35 Unit Dam Penahan • 200 Unit Gully Plug
• 50 Unit Gully Plug
6 SUMATERA SELATAN
LAMPUNG 7 • 1.500 Ha RHL Terestrial
Pusat Persemaian
• 500 Ha RHL Terestrial • 50 Ha RHL Mangrove
KEMAMPO
• 10 Unit Dam Penahan • 10 Unit Dam Penahan
• 100 Unit Gully Plug • 100 Unit Gully Plug
LOKUS DAN DETAIL
REGION KALIMANTAN
KEGIATAN
Pusat Persemaian
MENTAWIR
11
JAWA BARAT 12
• 450 Ha RHL Terestrial
• 25 Unit Dam Penahan 16
14 BALI
• 50 Unit Gully Plug YOGJAKARTA
• 30 Ha RHL Mangrove
• 200 Ha RHL Terestrial
• 5 Unit Dam Penahan
• 5 Unit Dam Penahan
• 25 Unit Gully Plug
Pusat Persemaian • 10 Unit Gully Plug
RUMPIN
Pusat Persemaian
MANGROVE
LOKUS DAN DETAIL
REGION SULAWESI DAN
KEGIATAN
NUSA TENGGARA
17 SULAWESI UTARA
• - Ha RHL Terestrial Pusat Persemaian
• - Unit Dam Penahan LIKUPANG
• - Unit Gully Plug
Pengorganisasian
Pelaksanaan Pengelolaan
BATANGHARI 2,000 1,100 1,200 420 4,720 MUSI 10,400 - 3,100 1,500 320 15,320
Indonesia yang dibagi dalam 34 BATURUSA
CERUCUK 500 500 100 490 220 1,810 PALU POSO 200 - 1,000 800 380 2,380
wilayah kerja UPT BPDAS BENAIN
NOELMINA 6,000 2,500 1,165 1,500 380 11,545 PEMALI JRATUN 5,000 - 1,000 500 530 7,030
• Untuk kegiatan Rehabilitasi 12,30 - REMU RANSIKI 300 - 500 500 380 1,680
BONE BOLANGO 0 2,500 1,300 380 16,480
Hutan dan Lahan yang SAMPARA 300 435 4,065 900 380 6,080
dilaksanakan pada tahun 2019, BRANTAS
SAMPEAN
15,00
0
-
1,035 750 450 17,235
SEI JANG
DURIANGKANG 400 500 100 330 200 1,530
2020 dan 2021 sudah CIMANUK - SERAYU OPAK
CITANDUY 8,500 1,002 500 180 10,182 PROGO 3,400 - 1,100 550 420 5,470
diserahterimakan kepada CITARUM -
pemangku (pemerintah CILIWUNG 9,750 3,250 800 530 14,330 SOLO 8,000 - 1,000 300 180 9,480
DODOKAN -
daerah/kph, KSDAE). MOYOSARI 3,100 1,525 1,503 634 6,762 TONDANO 400 - 1,600 950 180 3,130
-
INDRAGIRI 15,10 - UNDA ANYAR 750 750 500 480 2,480
• Untuk kegiatan Rehabilitasi ROKAN 0 1,900 700 180 17,880 WAEHAPU BATU
MERAH 2,050 - 1,300 1,250 380 4,980
Hutan dan Lahan yang JENEBERANG 19,60 -
SADDANG 0 2,550 1,893 380 24,423
dilaksanakan pada tahun 2022 WAMPU SEI ULAR
WAY SEPUTIH WAY
7,650 - 1,517 1,500 320 10,987
dan 2023 masih dilaksanakan KAHAYAN 400 1,000 150 950 380 2,880 SEKAMPUNG 16,500 740 1,810 1,600 803 21,453
11
WAY SEPUTIH WAY
SEKAMPUNG 900
500
kerja UPT BPDAS
12 CITARUM CILIWUNG 500
13
14
CIMANUK CITANDUY
PEMALI JRATUN
500
400
250
250
200
200 • Untuk kegiatan Rehabilitasi Hutan
15 SOLO
SERAYU OPAK PROGO
350 250
100
200
100
dan Lahan sumber dana Norway
dilaksanakan pada di 16 Provinsi
16 500
17 BRANTAS SAMPEAN 350 250 200
18
19
KAPUAS
KAHAYAN
425
900
1,500
1,600 baik Reforestasi maupun
20 BARITO
MAHAKAM BERAU
450 1,350
600
Aforestasi
2,500
21 (IKN)
22
23
TONDANO
BONE BOLANGO
250
400
• Kegiatan RHL reguler 2024 dan
24 PALU POSO 425 Reforestasi sumber dana Norway
25 KARAMA
JENEBERANG
-
(yang berada dalam kawasan
26 SADDANG
650
hutan) perlu dukungan dan sinergi
pelaksanaan dengan KPH selaku
27 SAMPARA 450
28 UNDA ANYAR 100
29
30
DODOKAN MOYOSARI
BENAIN NOELMINA
500
500 pengelola di Tingkat tapak
WAEHAPU BATU
550
31 MERAH
INDIKATIF REHABILITASI MANGROVE
PEMBIAYAAN SUMBERDANA KERJASAMA INDONESIA-NORWEGIA TAHAP I
LOKASI
NO BPDAS LUAS (HA) KETERANGAN
Desa Kecamatan Kabupaten
KUALA SUNGAI OGAN KOMERING
1 MUSI CENGAL 50
PASIR ILIR
50
2 BRANTAS SAMPEAN ASEMBAGUS KRAKSAAN PROBOLINGGO 16 APL
KARANGGEGER PAJARAKAN PROBOLINGGO 16 APL
SUKOKERTO PAJARAKAN PROBOLINGGO 16 APL
KARANGNANGKA RAAS SUMENEP 15 APL
GUWA-GUWA RAAS SUMENEP 30 HL
KANGAYAN KANGAYAN SUMENEP 27 HL
TOTAL BPDAS
120
BRANTAS
3 UNDA ANYAR PANJARAKAN GEROKGAK BULELENG 26
DENPASAR
PEMOGAN KOTA DENPASAR 4
SELATAN
TOTAL BPDAS UNDA
30
ANYAR
KPH BRANG REA PUNCAK
4 DODOKAN MOYOSARI BUIN BARU BUER SUMBAWA 25
NGENGAS
KPH BRANG REA PUNCAK
GONTAR BARU ALAS BARAT SUMBAWA BARAT 19
NGENGAS
KPH BRANG REA PUNCAK
PULAU BUNGIN ALAS SUMBAWA BARAT 23
NGENGAS
PEMONGKONG JEROWARU LOMBOK TIMUR 13 KPH RINJANI TIMUR
WAKAN JEROWARU LOMBOK TIMUR 10 KPH RINJANI TIMUR
PEMONGKONG JEROWARU LOMBOK TIMUR 11 KPH RINJANI TIMUR
MONITORING DAN
EVALUASI KEGIATAN
RHL
• Geotagging
merupakan wujud
akuntabilitas dalam
pelaksanaan
rehabilitasi hutan dan
lahan
• Geotagging telah
dilaksanakan dari
tahun 2021 sampai
dengan sekarang
• Geotagging
dilaksanakan secara
sensus terhadap
masing-masing
tanaman.
HAL PENTING DALAM PELAKSANAAN
MELAKSANAKAN PENGUATANRHL
KELEMBAGAAN KELOMPOK SEPANJANG KEGIATAN
RHL.
UNTUK MENJAGA KEBERLANGSUNGAN TANAMAN HASIL RHL (YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH
UPT PUSAT) SETELAH DI SERAH TERIMAKAN KEPADA PEMANGKU (PEMDA/ KPH), PERLU DILAKUKAN
PEMELIHARAAN LANJUTAN SEHINGGA TARGET TUTUPAN LAHAN DAPAT TERPENUHI.
PERAN KPH DALAM MEMPERCEPAT
PENCAPAIAN TARGET FOLU NET SINK
2030 :
Berperan aktif dan berkoordinasi dengan BPDAS
1 dalam proses penyusunan perencanaan (sesuai kriteria
teknis yang sudah ditetapkan ) dan mendukung
pelaksanaan
Melakukan kegiatan RHL
Pemeliharaan, perlindungan dan
2 pengamanan hutan hasil kegiatan RHL (Pasca P2)
dengan menggunakan anggaran DAK, DBH, APBD
dan pendanaan lainnya
3 Peningkatan kelembagaan pengelolaan di
tingkat tapak
Peningkatan keterampilan dan nilai ekonomi
4 bagi masyarakat
DIREKTORAT JENDERAL
PENGELOLAAN DAS
DAN REHABILITASI