Topik Training:
1. Pengenalan dan Identifikasi NKT-SKT (7 Juni 2021)
2. Pengelolaan NKT-SKT (8 Juni 2021)
3. Pemantauan NKT-SKT (9 Juni 2021)
1
ACKNOWLEDGEMENTS
Ecotrop mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini untuk kepercayaan
yang diberikan kepada kami sebagai narasumber dan untuk jasa para pihak tersebut
dalam penyelenggaraan training ini.
2
Hari 1: Pengenalan & Identifikasi NKT-SKT
Tanggal 7 Juni 2021
Silabus:
• Pengenalan mengenai konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development)
• Pengenalan NKT dan SKT dalam skema sertifikasi RSPO
• Pengenalan mengenai peran HCV Network dan HCSA Steering Committee
• Pengenalan konsep dalam NKT dan SKT
• Pengenalan langkah-langkah dalam penilaian NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai ancaman terhadap NKT dan SKT
3
Konsep Pembangunan yang Berkelanjutan
Tidak Berkelanjutan Konsep Keberlanjutan
Satwa liar lainnya punah
Habitat spesies rusak
Hutan habis ditebang
Iklim berubah
Sungai tercemar
Tanah longsor
Gambut kering
Hak masyarak ditindas
Tempat keramat/ bersejarah rusak
Tanah sengketa
Usaha bangkrut
Kebakaran hutan
4
HCV dan HCSA dalam Skema
Sertifikasi RSPO
Prinsip 7: Melindungi, Mengkonservasi dan Meningkatkan Ekosistem dan
Lingkungan
Melindungi lingkungan, melestarikan keanekaragaman hayati dan
memastikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Indikator 7.12
7.12.1. Pembukaan lahan sejak bulan November 2005 tidak merusak
hutan primer atau Kawasan mana pun yang dipersyaratkan untuk
melindungi atau meningkatkan NKT. Pembukaan lahan sejak tanggal
15 November 2018 tidak merusak NKT atau hutan SKT
7.12.2. NKT dan hutan SKT, dan area konservasi lainnya diidentifikasi
7.12.4. NKT dan hutan SKT setelah 15 November 2018, lahan gambut
dan Kawasan konservasi lainnya yang telah diidentifikasi, dilindungi
dan/atau ditingkatkan. Rencana pengelolaan terintegrasi untuk
melindungi dan/atau meningkatkan NKT dan hutan SKT, lahan
gambut dan kawasan konservasi lainnya dikembangkan,
dilaksanakan, dan diadaptasi jika diperlukan.
7.12.5. Dimana hak-hak masyarakat setempat telah diidentifikasi di
area NKT dan hutan SKT setelah tanggal 15 November 2018, lahan
gambut, dan kawasan konservasi lainnya, maka tidak ada
pengurangan terhadap hak-hak tersebut tanpa bukti kesepakatan
hasil negosiasi, dipenuhi melalui FPIC, mendorong keterlibatan
masyarakat dalam pemeliharaan dan pengelolaan areal-areal
konservasi ini
Interpretasi Nasional Prinsip dan Kriteria RSPO 2018; Auditor’s Checklist 2018 6
Prinsip 7, Indikator 7.12 (lanjutan)
8
Sumber Gambar: HCV Resource Network dan HCSA Steering Group
9
Penjelasan Konsep HCV & HCSA
10
Peran HCV-Network [HCV-RN] dan HCSA Steering
Committee
HCV-Network [HCV-RN] adalah organisasi Internasional yang menjadi
otoritas di bidang kajian NKT. HCV-Network telah mengeluarkan
bebrapa panduan untuk mengidentifikasi NKT, dan membuat skim
lisensi untuk mendafter penilai NKT (Assessor Licensing Scheme-
ALS) dan yang berwenang untuk menilai laporan NKT.
HCS Approach Steering Group adalah organisasi yang berupa koalisi
antara industri dan organisasi non pemerintah (LSM) yang dibentuk
pada tahun 2014, yang konsen terhadap perlindungan hutan alam
sekunder yang telah mengalami regenerasi, yang menyediakan
cadangan karbon yang sangat penting.
Sejak 15 November 2018 kedua organisasi bermitra, dan
mengintegrasikan kedua konsep NKT dan SKT dalam satu kajian,
yaitu kajian NKT-SKT terintegrasi (Integrated HCV-HCS Assessment)
11
12
HCV 1: Keanekaragaman spesies, mencakup spesies
endemik dan spesies langka, terancam punah pada
level regional dan global
18
Sumber: Common Guide for Identification HCV (HCVRN, 2013)
Langkah-langkah Kajian HCV dan HCSA
19
Identifikasi Ancaman
• Ancaman: kegiatan operasional atau kejadian/ aktifitas lain yang
berdampak pada NKT
• Identifikasi ancaman dapat berdasarkan nilai NKT, unsur NKT, atau
tipologi kawasan NKT
• Identifikasi harus mencakup observasi lapangan dan konsultasi
• Ancaman dapat dikategorikan sebagai internal atau eksternal serta
langsung atau tidak langsung
20
Contoh metode/ pendekatan untuk
Identifikasi Ancaman
Kategori kegiatan / kejadian yang dapat diidentifikasi sebagai ancaman
1. Pembangunan perumahan & komersial
2. Pertanian & akuakultur
3. Produksi energi & pertambangan
4. Koridor transportasi & layanan
5. Penggunaan sumber daya biologis
6. Gangguan oleh manusia
7. Modifikasi/ konversi sistem alami
8. Spesies, gen & penyakit invasif
9. Polusi
10.Peristiwa geologi
11.Perubahan iklim & cuaca buruk
12.Pilihan lain
21
Memetakan Ancaman terhadap NKT/SKT
• Pemetaan ancaman membantu dalam menentukan NKT dan
rencana pengelolaan yang efektif untuk NKT
• Pemetaan dapat dilakukan melalui survei lapangan, pemetaan
partisipatif, dan penggunaan teknik GIS
• Memakai database spasial seperti peta permukiman dan jalan serta
citra satelit seringkali bermanfaat terutama dalam pemetaan
ancaman eksternal
22
Contoh Peta Ancaman
23
Klasifikasi Ancaman pada NKT/ SKT
Parameter yang digunakan oleh banyak metode / pendekatan:
• Skala: ukuran spasial dan / atau temporal dari dampak yang
disebabkan oleh ancaman
• Intensitas: ukuran tingkat keparahan ancaman yang
mempengaruhi dampak
• Risiko: kemungkinan dampak yang timbul dari kegiatan
operasional tertentu dan / atau kejadian lain
24
Contoh Metode/ Pendekatan untuk
Mengklasifikasi Ancaman
25
Hari 2: Pengelolaan NKT dan SKT
Tanggal 8 Juni 2021
Silabus:
• Pengenalan konteks kewajiban untuk mengelola NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai tahapan dalam merencanakan pengelolaan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai proses pengembangan rencana pengelolaan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai visi dan visi praktis (vision and practical vision) dalam pengelolaan
NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai prinsip-prinsip dalam pengelolaan NKT dan SKT
26
Kewajiban Mengelola Kawasan NKT
• Visioning
• Visi Praktis
• Tujuan dan Sasaran
• Rencana Aksi
• Pemantauan (Monitoring – Hari ke-3)
• Evaluasi
• Adaptive management
28
29
SOP untuk Pengelolaan Area HCV/HCS
Jumlah variabel yang besar membuat setiap Area NKT unik. Oleh karena
itu, tidak ada formula atau SOP standar yang pasti untuk Pengelolaan
NKT atau SKT
Dimensi = P x L x T Dimensi = ?
30
Proses Pengembangan Rencana Pengelolaan (RP; 5 tahun)
Tentukan Sasaran/
Kondisi yang
hendak dicapai
Pengelolaan
Identifikasi Kegiatan & Garis Waktu Arahan
Kendala & Strategis
Kebutuhan Pemantauan Kegiatan (Program)
& Garis Waktu
Penentuan
Penanggung
Jawab - PIC
Visi Praktis adalah keadaan akhir yang optimal untuk setiap objek
pengelolaan NKT, termasuk: Hutan, Spesies, Daerah Tangkapan Air,
Penyangga Sungai dan Tepi Sungai, Lahan Gambut, Ekosistem yang
Terancam, Situs Bersejarah, Tempat Keramat, dll.
32
Menemukan Strategi (Program) yang Sederhana dan Efektif
untuk Rencana Pengelolaan
Sasaran
Kondisi
saat ini
Kondisi
Sasaran
saat ini
33
Contoh Visi Praktis untuk HCV 1, 2, 3 dan SKT
• Spesies flora dan fauna RTE di kawasan NKT tetap ada dan
masih berkembang biak
• Populasi spesies kunci tetap aman
• Kawasan hutan yang berfungsi sebagai habitat spesies flora dan
fauna berada dalam kondisi baik dan aman
• Hutan di kawasan NKT tetap utuh dan berfungsi sebagai tempat
perlindungan dan koridor spesies satwa liar
• Ekosistem alam yang langka dan terancam aman, dan ukuran
wilayah serta kondisi ekosistem ini tetap stabil
34
Contoh Visi Praktis untuk HCV 4
• Daerah resapan air aman, tutupan vegetasi alami dalam keadaan
baik, dan fungsi resapan optimal
• Mata air dan sungai tetap utuh dan kualitas, kuantitas dan
kontinuitasnya tetap terjaga
• Penyangga riparian berfungsi efektif sebagai penyangga hidrologi
(perlindungan sistem tanah dan air), dan penyangga ekologi
(perlindungan spesies satwa liar)
• Erosi dan sedimentasi telah sepenuhnya dihentikan
35
Contoh Visi Praktis untuk HCV 5 & 6
• Rawa-rawa sagu dipelihara sebagai kawasan penyediaan
kebutuhan karbohidrat bagi masyarakat (Papua)
• Sungai terus berfungsi sebagai sumber protein bagi masyarakat
lokal (ikan dan spesies akuatik lainnya)
• Sumber kebutuhan dasar masyarakat adat aman (suku tradisional
seperti: Orang Rimba, Dayak, Papua)
• Kawasan yang memiliki nilai sejarah dan spiritual terpelihara
dengan baik, aman dan terjamin
36
Data Dasar (Baseline Data)
• Jenis HCV
• Ukuran Area NKT
• Kualitas / kondisi kawasan NKT
• Nilai NKT ada di kawasan NKT ini
• Fungsi Ekologis, Hidrologi, dan Sosial NKT
• Identifikasi semua ancaman terhadap semua jenis NKT
• Ancaman Aktual / Potensial
• Sumber ancaman (Internal, Eksternal, dari mana?)
• Beri bobot: Resiko Rendah, Sedang, atau Tinggi
37
Sasaran - Target
• Tentukan target yang jelas yang Spesifik,
Terukur, Disepakati, dan Realistis
• Tentukan garis waktu untuk mencapai
target
• Sasaran dapat digunakan sebagai
Indikator Kinerja Utama (KPI)
38
Contoh Peta Ancaman
Map of Threats to
Village Forest HCV
Area
39
Pengelolaan NKT terkadang bergantung
pada kolaborasi
40
Prinsip Dasar Pengelolaan NKT
Pengelolaan Pasif:
• Perlindungan terhadap ancaman (pemagaran / penjagaan)
• Suksesi alami
• Pemantauan kemajuan
Pengelolaan Aktif:
• Memperbaiki kondisi Kawasan NKT (reboisasi, dll.)
• Mengelola populasi spesies RTE
• Mengembangkan Data Dasar (Baseline Data)
• Memitigasi ancaman
CIFOR/Axel Fassio
• Memantau perkembangan
• Pengelolaan adaptif berdasarkan MonEv
41
Variabel Kawasan NKT
• Area Biogeografis (Ekologi Lokal)
• Geomorfologi
• Pedologi (jenis dan struktur tanah)
• Iklim, Iklim Mikro
• Hidrologi
• Kondisi Kawasan NKT (tahap suksesi)
• Luas Area (daya dukung habitat)
• Ancaman
• Komposisi jenis tumbuhan dan fauna
• Konektivitas antar populasi spesies
(terhubungkan/ terisolasi?)
• Elemen yang memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat adat atau memiliki nilai
budaya atau spiritual
42
Pengelolaan NKT/ SKT yang Sering Dilakukan
• Pemasangan dan pemeliharaan patok batas
• Pembuatan Tanda dan Papan Informasi Peringatan NKT
• Patroli, penjagaan
• Sosialisasi, penyadartahuan
• Perlindungan sumber air dan penyangga sungai
• BMP untuk kegiatan agronomi
• Pengendalian Spesies Eksotik yang Invasif (IAS)
• Rehabilitasi / Reboisasi
• Pemantauan
• Ngopi dengan tetangga
43
Pengelolaan NKT/ SKT yang Umum
• NKT relatif terhadap konteks lingkungan
• Fragmen kawasan NKT kecil yang tersisa
• Elemen NKT yang dilokalisir (Nepenthes)
• Merampingkan / Mendesain
• Batu loncatan/ Stepping Stones
(kawasan NKT seluas 0,23 ha)
• Lansekap Mosaik
• Kelapa sawit bisa menjadi koridor
• Kolaborasi dengan Masyarakat
• Kolaborasi antar perusahaan, pemda,
masyarakat, serta NGO/ CSO
https://biodiversityconservationblog.wo
rdpress.com/
44
Hari 3: Pemantauan NKT dan SKT
Tanggal 9 Juni 2021
Silabus:
• Pengenalan konteks kewajiban untuk memantau NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai konsep pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai pemantauan sebagai bagian dari siklus pengelolaan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai prinsip-prinsip dasar dalam pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan indicator proksi yang dapat digunakan untuk pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai pendekatan dan teknik untuk pemantauan NKT dan SKT
• Tips dan trik dalam pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai analisa hasil dari pemantauan NKT dan SKT
45
Pemantauan (Monitoring) HCV & HCSA di
Sertifikasi RSPO: Prinsip 7, Indikator 7.12
47
Kenapa Mesti Melakukan Pemantauan?
48
Apa yang bukan Pemantauan?
49
Pemantauan sebagai Bagian dari Siklus Pengelolaan
50
Prinsip-prinsip Dasar Pemantauan (I)
51
Contoh Sasaran untuk Pengelolaan HCV 1 (Spesies)
• Spesies RTE tetap bertahan (daftar spesies)
• Keanekaragaman spesies bertahan (daftar spesies)
• Spesies RTE masih berkembang biak (minimal 1x per tahun
terdeteksi tanda reproduksi)
• Tidak ada lagi perburuan atau penangkapan spesies RTE (kasus 0)
- Survei cepat
- Lokasi / posisi / trek yang sesuai
- Waktu yang cocok: siang atau malam
- Alat dan perlengkapan yang tepat
- Sumber daya yang cukup (tenaga, alokasi waktu, dana)
- Keterlibatan pemangku kepentingan (wawancara, konsultasi,
pendampingan)
- Dokumentasi menyeluruh (catatan, koordinat, foto)
55
Teknik Pemantauan
56
Tips & Tricks untuk Pemantauan HCV/HCS
- Kompilasi Data
- Memperbarui Database
- Pemetaan Data
- Mengidentifikasi Tren (temporal, spasial)
- Evaluasi Efektivitas Kegiatan Manajemen
- Pengelolaan Adaptif (Pembaruan NKT, Revisi MP, Kegiatan, dan
Alokasi Sumber Daya)
- Pemantauan
58
SEKIAN &
TERIMA KASIH
Website: https://ecotrop.id/
Email : ecotrop@ecotrop.id
Phone : +62 823 9899 8908
Office : 18 Office Park Floor 25 Suite A2,
Jalan TB Simatupang Kavling 18,
Pasar Minggu, Jakarta, 12520. 59