Anda di halaman 1dari 59

HANDOUT TRAINING

“Pengelolaan dan Pemantauan Area NKT-SKT


di Perkebunan Kelapa Sawit”
7-9 Juni 2021

Diselenggarakan atas Kerjasama:

Pemateri: Resit Sözer

Topik Training:
1. Pengenalan dan Identifikasi NKT-SKT (7 Juni 2021)
2. Pengelolaan NKT-SKT (8 Juni 2021)
3. Pemantauan NKT-SKT (9 Juni 2021)

1
ACKNOWLEDGEMENTS
Ecotrop mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini untuk kepercayaan
yang diberikan kepada kami sebagai narasumber dan untuk jasa para pihak tersebut
dalam penyelenggaraan training ini.

Arbainsyah, Ph.D. ǀ Indonesia Program Asia Training Program – ELTI


Abrar Ramlan ǀ Sustainability – Goodhope Asia Holdings Ltd.
Henry Putranto ǀ Training Center – Goodhope Asia Holdings Ltd.

2
Hari 1: Pengenalan & Identifikasi NKT-SKT
Tanggal 7 Juni 2021

Silabus:
• Pengenalan mengenai konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development)
• Pengenalan NKT dan SKT dalam skema sertifikasi RSPO
• Pengenalan mengenai peran HCV Network dan HCSA Steering Committee
• Pengenalan konsep dalam NKT dan SKT
• Pengenalan langkah-langkah dalam penilaian NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai ancaman terhadap NKT dan SKT

3
Konsep Pembangunan yang Berkelanjutan
Tidak Berkelanjutan Konsep Keberlanjutan
Satwa liar lainnya punah
Habitat spesies rusak
Hutan habis ditebang
Iklim berubah
Sungai tercemar
Tanah longsor
Gambut kering
Hak masyarak ditindas
Tempat keramat/ bersejarah rusak
Tanah sengketa
Usaha bangkrut
Kebakaran hutan
4
HCV dan HCSA dalam Skema
Sertifikasi RSPO
Prinsip 7: Melindungi, Mengkonservasi dan Meningkatkan Ekosistem dan
Lingkungan
Melindungi lingkungan, melestarikan keanekaragaman hayati dan
memastikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan

Indikator 7.12
7.12.1. Pembukaan lahan sejak bulan November 2005 tidak merusak
hutan primer atau Kawasan mana pun yang dipersyaratkan untuk
melindungi atau meningkatkan NKT. Pembukaan lahan sejak tanggal
15 November 2018 tidak merusak NKT atau hutan SKT
7.12.2. NKT dan hutan SKT, dan area konservasi lainnya diidentifikasi

Interpretasi Nasional Prinsip dan Kriteria RSPO 2018;


Auditor’s Checklist 2018
5
Prinsip 7, Indikator 7.12 (lanjutan)

7.12.4. NKT dan hutan SKT setelah 15 November 2018, lahan gambut
dan Kawasan konservasi lainnya yang telah diidentifikasi, dilindungi
dan/atau ditingkatkan. Rencana pengelolaan terintegrasi untuk
melindungi dan/atau meningkatkan NKT dan hutan SKT, lahan
gambut dan kawasan konservasi lainnya dikembangkan,
dilaksanakan, dan diadaptasi jika diperlukan.
7.12.5. Dimana hak-hak masyarakat setempat telah diidentifikasi di
area NKT dan hutan SKT setelah tanggal 15 November 2018, lahan
gambut, dan kawasan konservasi lainnya, maka tidak ada
pengurangan terhadap hak-hak tersebut tanpa bukti kesepakatan
hasil negosiasi, dipenuhi melalui FPIC, mendorong keterlibatan
masyarakat dalam pemeliharaan dan pengelolaan areal-areal
konservasi ini

Interpretasi Nasional Prinsip dan Kriteria RSPO 2018; Auditor’s Checklist 2018 6
Prinsip 7, Indikator 7.12 (lanjutan)

7.12.6. Semua spesies Langka, Terancam atau Hampir Punah


(Rare, Threatened or Endangered/RTE) dilindungi, baik
teridentifikasi dalam penilaian NKT maupun tidak.
7.12.7. Status NKT dan hutan SKT setelah tanggal 15 November
2018, ekosistem alami lainnya, Kawasan konservasi lahan
gambut, dan spesies RTE dipantau. Hasil pemantauan tersebut
digunakan untuk tindak lanjut perbaikan rencana pengelolaan.

Interpretasi Nasional Prinsip dan Kriteria RSPO 2018;


Auditor’s Checklist 2018
7
Pendahuluan HCV-HCSA
▪ HCV Konsep berfokus pada 6 NKT
▪ HCS Approach (SKT) berfokus pada
area hutan dan area penting bagi
masyarakat
▪ Keduanya menerapkan Prinsip FPIC
dan Partisipatif
▪ Sejak November 2018, Kajian HCV
dan HCSA perlu terintegrasi

8
Sumber Gambar: HCV Resource Network dan HCSA Steering Group
9
Penjelasan Konsep HCV & HCSA

HCV artinya High Conservation HCSA artinya High Carbon


Value – Nilai Konservasi Tinggi Stock Approach– Pendekatan
Stok Karbon Tinggi
Konsep HCV: Konsep HCSA:
Mengidentifikasi kawasan di Pendekatan untuk menjamin zero-
dalam atau di dekat Unit deforestation (nihil deforestasi)
Pengelolaan yang mengandung dan melindungi hak dan
nilai-nilai penting konservasi kebutuhan dasar masyarakat
lingkungan, sosial, dan budaya melalui perencanaan konservasi
(Nilai Konservasi Tinggi) yang terintegrasi (Integrated
Mengembangkan rekomendasi Conservation Landuse Plan -
pengelolaan untuk memastikan ICLUP)
bahwa NKT dipertahankan dan/
atau ditingkatkan

10
Peran HCV-Network [HCV-RN] dan HCSA Steering
Committee
HCV-Network [HCV-RN] adalah organisasi Internasional yang menjadi
otoritas di bidang kajian NKT. HCV-Network telah mengeluarkan
bebrapa panduan untuk mengidentifikasi NKT, dan membuat skim
lisensi untuk mendafter penilai NKT (Assessor Licensing Scheme-
ALS) dan yang berwenang untuk menilai laporan NKT.
HCS Approach Steering Group adalah organisasi yang berupa koalisi
antara industri dan organisasi non pemerintah (LSM) yang dibentuk
pada tahun 2014, yang konsen terhadap perlindungan hutan alam
sekunder yang telah mengalami regenerasi, yang menyediakan
cadangan karbon yang sangat penting.
Sejak 15 November 2018 kedua organisasi bermitra, dan
mengintegrasikan kedua konsep NKT dan SKT dalam satu kajian,
yaitu kajian NKT-SKT terintegrasi (Integrated HCV-HCS Assessment)

11
12
HCV 1: Keanekaragaman spesies, mencakup spesies
endemik dan spesies langka, terancam punah pada
level regional dan global

Situasi berikut ini akan memenuhi syarat sebagai HCV 1:


Kekayaan, keanekaragaman, atau keunikan spesies yang tinggi
Populasi penting atau spesies endemik atau RTE individu yang
berjumlah banyak
Populasi kecil dari spesies endemik atau RTE individu, di mana
kebertahanan nasional, regional atau global spesies bergantung
secara kritis pada kawasan terkait
Situs dengan kekayaan spesies RTE yang signifikan
Varian, sub spesies atau varietas genetik yang penting

Sumber: Common Guide for Identification HCV (HCVRN, 2013) 13


HCV 2: Ekosistem dan mosaik pada level lanskap yang
luas yang memiliki signifikansi pada tingkat global,
regional dan nasional

Situasi berikut ini akan memenuhi syarat sebagai HCV 2:


Wilayah yang luas (contohnya > 50.000 ha), yang letaknya relatif
jauh dari pemukiman manusia, jalanan atau akses lainnya
Wilayah yang ukurannya lebih kecil yang menyediakan fungsi-
fungsi kunci bagi lanskap seperti keterhubungan dan
penyanggaan, contohnya zona penyangga kawasan lindung
atau koridor yang menjadi penghubung antara kawasan lindung
atau habitat berkualitas
Wilayah yang luas yang bersifat lebih alami dan utuh
dibandingkan wilayah lainnya

Sumber: Common Guide for Identification HCV (HCVRN, 2013) 14


HCV 3: Ekosistem/ habitat/ refugia langka & terancam punah

Situasi berikut ini akan memenuhi syarat sebagai HCV 3:

Ekosistem yang langka secara alami, seperti beberapa jenis hutan


karst batu gamping, inselberg, hutan montana, atau hutan sungai
di dalam zona tandus

Ekosistem langka secara antropogenik, ekosistem berkurang drastis


akibat aktivitas manusia, seperti padang rumput di tanah subur
yang secara alami mengalami banjir musiman, atau fragmen
hutan-hutan primer di dalam kawasan yang hutan primernya telah
tereliminasi.
Ekosistem terancam atau terancam punah (contohnya: berkurang
secara drastis) dikarenakan operasi yang tengah berlangsung atau
telah diajukan.
Ekosistem diklasifkasikan terancam dalam sistem nasional atau
internasional (seperti Daftar Merah IUCN tentang Ekosistem).
Sumber: Common Guide for Identification HCV (HCVRN, 2013) 15
HCV 4: Jasa ekosistem mendasar dalam situasi penting

Situasi berikut ini akan memenuhi syarat sebagai HCV 4:


Pengelolaan kejadian aliran air yang ekstrim, termasuk zona
penyangga yang bergevetasi atau lahan banjir yang utuh
Pemeliharaan rezim aliran sungai bagian hilir
Pemeliharaan karakteristik kualitas air
Pencegahan dan perlindungan dari kebakaran
Perlindungan terhadap tanah atau akuifer dan perikanan
Penyediaan air bersih
Ekosistem alami berperan penting dalam menstabilisasi lereng
curam
Perlindungan terhadap angin, hujan, dan elemen klimatik lainnya
Jasa penyerbukan, penyerbukan bagi tanaman pangan subsisten

Sumber: Common Guide for Identification HCV (HCVRN, 2013) 16


HCV 5: Situs dan sumberdaya yang fundamental
untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat lokal
atau masyarakat adat

Situasi berikut ini akan memenuhi syarat sebagai HCV 5:


Lahan berburu dan penjeratan
Produk hutan bukan kayu (PHBK)
Bahan bakar untuk aktivitas rumah tangga seperti memasak,
penerangan, dan pemanasan
Ikan (sebagai sumber protein utama) dan spesies air tawar
lainnya yang dimanfaatkan oleh masyarakat lokal
Bahan bangunan
Pakan ternak dan penggembalaan musiman
Sumber air yang penting untuk air minum dan sanitasi
Barang-barang yang dipertukarkan atau dijual untuk membeli
barang esensial spt obat-obatan, pakaian, atau membayar
sekolah

Sumber: Common Guide for Identification HCV (HCVRN, 2013) 17


HCV 6: Situs dan sumberdaya, habitat dan lanskap dengan
signifikasi kultural, arkeologis atau sejarah atau religi/sakral
bagi masyarakat adat

Situasi berikut ini akan memenuhi syarat sebagai HCV 6:


Situs yang diakui oleh kebijakan dan legislasi nasional memiliki nilai
kultural yang tinggi
Situs yang memiliki penetapan resmi dari pemerintah nasional
dan/atau lembaga internasional seperti UNESCO
Situs dengan nilai-nilai historis dan kultural penting yang diakui,
bahkan apabila tidak dilindungi oleh legislasi
Situs religi atau sakral, lahan pemakaman atau situs yang dijadikan
lokasi penyelenggaraan upacara adat yang memiliki peranan
penting bagi masyarakat lokal atau adat
Sumber daya tumbuhan atau hewan yang memiliki nilai totem
atau digunakan dalam upacara adat

18
Sumber: Common Guide for Identification HCV (HCVRN, 2013)
Langkah-langkah Kajian HCV dan HCSA

• Identifikasi (Desktop, Lapangan, Wawancara)


• Pemetaan
• Pengakuan (master plan perkebunan)
• Sosialisasi dan Kesepakan Masyarakat (FPIC)
• Mengembangkan Rencana Manajemen
• Mengelola
• Memantau
• Menyesuaikan Pengelolaan NKT

19
Identifikasi Ancaman
• Ancaman: kegiatan operasional atau kejadian/ aktifitas lain yang
berdampak pada NKT
• Identifikasi ancaman dapat berdasarkan nilai NKT, unsur NKT, atau
tipologi kawasan NKT
• Identifikasi harus mencakup observasi lapangan dan konsultasi
• Ancaman dapat dikategorikan sebagai internal atau eksternal serta
langsung atau tidak langsung

20
Contoh metode/ pendekatan untuk
Identifikasi Ancaman
Kategori kegiatan / kejadian yang dapat diidentifikasi sebagai ancaman
1. Pembangunan perumahan & komersial
2. Pertanian & akuakultur
3. Produksi energi & pertambangan
4. Koridor transportasi & layanan
5. Penggunaan sumber daya biologis
6. Gangguan oleh manusia
7. Modifikasi/ konversi sistem alami
8. Spesies, gen & penyakit invasif
9. Polusi
10.Peristiwa geologi
11.Perubahan iklim & cuaca buruk
12.Pilihan lain

21
Memetakan Ancaman terhadap NKT/SKT
• Pemetaan ancaman membantu dalam menentukan NKT dan
rencana pengelolaan yang efektif untuk NKT
• Pemetaan dapat dilakukan melalui survei lapangan, pemetaan
partisipatif, dan penggunaan teknik GIS
• Memakai database spasial seperti peta permukiman dan jalan serta
citra satelit seringkali bermanfaat terutama dalam pemetaan
ancaman eksternal

22
Contoh Peta Ancaman

23
Klasifikasi Ancaman pada NKT/ SKT
Parameter yang digunakan oleh banyak metode / pendekatan:
• Skala: ukuran spasial dan / atau temporal dari dampak yang
disebabkan oleh ancaman
• Intensitas: ukuran tingkat keparahan ancaman yang
mempengaruhi dampak
• Risiko: kemungkinan dampak yang timbul dari kegiatan
operasional tertentu dan / atau kejadian lain

24
Contoh Metode/ Pendekatan untuk
Mengklasifikasi Ancaman

25
Hari 2: Pengelolaan NKT dan SKT
Tanggal 8 Juni 2021

Silabus:
• Pengenalan konteks kewajiban untuk mengelola NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai tahapan dalam merencanakan pengelolaan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai proses pengembangan rencana pengelolaan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai visi dan visi praktis (vision and practical vision) dalam pengelolaan
NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai prinsip-prinsip dalam pengelolaan NKT dan SKT

26
Kewajiban Mengelola Kawasan NKT

Prinsip 7: Melindungi, Mengkonservasi dan Meningkatkan


7.12.4. Rencana pengelolaan terintegrasi untuk melindungi dan/atau
meningkatkan NKT dan hutan SKT,
7.12.5. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan dan
pengelolaan areal-areal konservasi ini

Mengupayakan pelestarian dan pengembangan kawasan NKT/ SKT.


Tolak ukur Auditor (CB) atas Upaya Pengelolaan:
• Apakah ancaman atau risiko telah diidentifikasi?
• Apakah Rencana Pengelolaan NKT/ SKT menangani ancaman
yang terkait dengan NKT/ SKT?
• Apakah Kawasan NKT/ SKT dikelola sesuai dengan MP?
Perusahaan tidak dapat bertanggungjawab atas bencana alam
seperti banjir, badai, atau kebakaran jika upayanya maksimal (RP)
27
Tahapan Rencana Pengelolaan HCV dan HCSA

• Visioning
• Visi Praktis
• Tujuan dan Sasaran
• Rencana Aksi
• Pemantauan (Monitoring – Hari ke-3)
• Evaluasi
• Adaptive management

28
29
SOP untuk Pengelolaan Area HCV/HCS
Jumlah variabel yang besar membuat setiap Area NKT unik. Oleh karena
itu, tidak ada formula atau SOP standar yang pasti untuk Pengelolaan
NKT atau SKT

Dimensi = P x L x T Dimensi = ?

30
Proses Pengembangan Rencana Pengelolaan (RP; 5 tahun)

Analisa Kesenjangan Kondisi saat ini


VISI Visi Praktis
 Kondisi yang diharapkan

Tentukan Sasaran/
Kondisi yang
hendak dicapai
Pengelolaan
Identifikasi Kegiatan & Garis Waktu Arahan
Kendala & Strategis
Kebutuhan Pemantauan Kegiatan (Program)
& Garis Waktu
Penentuan
Penanggung
Jawab - PIC

Estimasi Garis Waktu/ Rencana


RP
Anggaran Timeline Aksi (1 thn)
31
Preparation of Vision & Practical Visions
Visi Harus:
• mencerminkan keadaan/ kondisi akhir yang ingin dicapai
• berorientasi pada masa depan, jangka waktu yang lama (25 thn)
• Menginspirasi dan mampu menyulut semangat serta komitmen
seluruh stakeholders
• mampu mendorong perubahan dan perkembangan yang positif
• menjadi dasar untuk merumuskan misi dan tujuan NKT/ SKT
• Tidak bersifat ambigu sehingga dapat dijadikan acuan yang
mempersatukan semua pihak dalam perusahaan

Visi Praktis adalah keadaan akhir yang optimal untuk setiap objek
pengelolaan NKT, termasuk: Hutan, Spesies, Daerah Tangkapan Air,
Penyangga Sungai dan Tepi Sungai, Lahan Gambut, Ekosistem yang
Terancam, Situs Bersejarah, Tempat Keramat, dll.

32
Menemukan Strategi (Program) yang Sederhana dan Efektif
untuk Rencana Pengelolaan

Sasaran
Kondisi
saat ini

Kondisi
Sasaran
saat ini

33
Contoh Visi Praktis untuk HCV 1, 2, 3 dan SKT
• Spesies flora dan fauna RTE di kawasan NKT tetap ada dan
masih berkembang biak
• Populasi spesies kunci tetap aman
• Kawasan hutan yang berfungsi sebagai habitat spesies flora dan
fauna berada dalam kondisi baik dan aman
• Hutan di kawasan NKT tetap utuh dan berfungsi sebagai tempat
perlindungan dan koridor spesies satwa liar
• Ekosistem alam yang langka dan terancam aman, dan ukuran
wilayah serta kondisi ekosistem ini tetap stabil

34
Contoh Visi Praktis untuk HCV 4
• Daerah resapan air aman, tutupan vegetasi alami dalam keadaan
baik, dan fungsi resapan optimal
• Mata air dan sungai tetap utuh dan kualitas, kuantitas dan
kontinuitasnya tetap terjaga
• Penyangga riparian berfungsi efektif sebagai penyangga hidrologi
(perlindungan sistem tanah dan air), dan penyangga ekologi
(perlindungan spesies satwa liar)
• Erosi dan sedimentasi telah sepenuhnya dihentikan

35
Contoh Visi Praktis untuk HCV 5 & 6
• Rawa-rawa sagu dipelihara sebagai kawasan penyediaan
kebutuhan karbohidrat bagi masyarakat (Papua)
• Sungai terus berfungsi sebagai sumber protein bagi masyarakat
lokal (ikan dan spesies akuatik lainnya)
• Sumber kebutuhan dasar masyarakat adat aman (suku tradisional
seperti: Orang Rimba, Dayak, Papua)
• Kawasan yang memiliki nilai sejarah dan spiritual terpelihara
dengan baik, aman dan terjamin

36
Data Dasar (Baseline Data)
• Jenis HCV
• Ukuran Area NKT
• Kualitas / kondisi kawasan NKT
• Nilai NKT ada di kawasan NKT ini
• Fungsi Ekologis, Hidrologi, dan Sosial NKT
• Identifikasi semua ancaman terhadap semua jenis NKT
• Ancaman Aktual / Potensial
• Sumber ancaman (Internal, Eksternal, dari mana?)
• Beri bobot: Resiko Rendah, Sedang, atau Tinggi

37
Sasaran - Target
• Tentukan target yang jelas yang Spesifik,
Terukur, Disepakati, dan Realistis
• Tentukan garis waktu untuk mencapai
target
• Sasaran dapat digunakan sebagai
Indikator Kinerja Utama (KPI)

38
Contoh Peta Ancaman

Map of Threats to
Village Forest HCV
Area

39
Pengelolaan NKT terkadang bergantung
pada kolaborasi

• Klaim masyarakat atas tanah


• Area tersebut telah ditempati (konflik)
atau berada di dalam enklave
• Semua area NKT 5 dan NKT 6 serta
area SKT => FPIC
• Banyak HCV melintas batas
pengelolaan perusahaan atau
masyarakat, sehingga perlu kordinasi.
• Beberapa populasi spesies melintas
batas pengelolaan perusahaan atau
masyarakat, sehingga perlu kordinasi.

40
Prinsip Dasar Pengelolaan NKT
Pengelolaan Pasif:
• Perlindungan terhadap ancaman (pemagaran / penjagaan)
• Suksesi alami
• Pemantauan kemajuan

Pengelolaan Aktif:
• Memperbaiki kondisi Kawasan NKT (reboisasi, dll.)
• Mengelola populasi spesies RTE
• Mengembangkan Data Dasar (Baseline Data)
• Memitigasi ancaman
CIFOR/Axel Fassio
• Memantau perkembangan
• Pengelolaan adaptif berdasarkan MonEv

41
Variabel Kawasan NKT
• Area Biogeografis (Ekologi Lokal)
• Geomorfologi
• Pedologi (jenis dan struktur tanah)
• Iklim, Iklim Mikro
• Hidrologi
• Kondisi Kawasan NKT (tahap suksesi)
• Luas Area (daya dukung habitat)
• Ancaman
• Komposisi jenis tumbuhan dan fauna
• Konektivitas antar populasi spesies
(terhubungkan/ terisolasi?)
• Elemen yang memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat adat atau memiliki nilai
budaya atau spiritual
42
Pengelolaan NKT/ SKT yang Sering Dilakukan
• Pemasangan dan pemeliharaan patok batas
• Pembuatan Tanda dan Papan Informasi Peringatan NKT
• Patroli, penjagaan
• Sosialisasi, penyadartahuan
• Perlindungan sumber air dan penyangga sungai
• BMP untuk kegiatan agronomi
• Pengendalian Spesies Eksotik yang Invasif (IAS)
• Rehabilitasi / Reboisasi
• Pemantauan
• Ngopi dengan tetangga

43
Pengelolaan NKT/ SKT yang Umum
• NKT relatif terhadap konteks lingkungan
• Fragmen kawasan NKT kecil yang tersisa
• Elemen NKT yang dilokalisir (Nepenthes)
• Merampingkan / Mendesain
• Batu loncatan/ Stepping Stones
(kawasan NKT seluas 0,23 ha)
• Lansekap Mosaik
• Kelapa sawit bisa menjadi koridor
• Kolaborasi dengan Masyarakat
• Kolaborasi antar perusahaan, pemda,
masyarakat, serta NGO/ CSO

https://biodiversityconservationblog.wo
rdpress.com/

44
Hari 3: Pemantauan NKT dan SKT
Tanggal 9 Juni 2021

Silabus:
• Pengenalan konteks kewajiban untuk memantau NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai konsep pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai pemantauan sebagai bagian dari siklus pengelolaan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai prinsip-prinsip dasar dalam pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan indicator proksi yang dapat digunakan untuk pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai pendekatan dan teknik untuk pemantauan NKT dan SKT
• Tips dan trik dalam pemantauan NKT dan SKT
• Pengenalan mengenai analisa hasil dari pemantauan NKT dan SKT

45
Pemantauan (Monitoring) HCV & HCSA di
Sertifikasi RSPO: Prinsip 7, Indikator 7.12

7.12.4. Rencana pengelolaan terintegrasi untuk melindungi


dan/atau meningkatkan NKT dan hutan SKT, lahan gambut dan
kawasan konservasi lainnya dikembangkan, dilaksanakan, dan
diadaptasi jika diperlukan, dan dilengkapi dengan persyaratan-
persyaratan pemantauan.
7.12.7. Status NKT dan hutan SKT setelah tanggal 15 November
2018, ekosistem alami lainnya, Kawasan konservasi lahan gambut,
dan spesies RTE dipantau. Hasil pemantauan tersebut digunakan
untuk tindak lanjut perbaikan rencana pengelolaan.

Interpretasi Nasional Prinsip dan Kriteria RSPO 2018;


Auditor’s Checklist 2018
46
Referensi untuk Pemantauan HCV/ HCS

47
Kenapa Mesti Melakukan Pemantauan?

Pemantauan diperlukan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas


tindakan/ kegiatan yang dilakukan dalam rangka Rencana Pengelolaan
NKT, dan untuk selanjutnya melaksanakan tindakan korektif/
rekomendasi pengelolaan adaptif

➢ Pemantauan akan memberi tahu kami tentang situasi darurat

➢ Pemantauan akan menunjukkan seberapa sukses pengelolaan NKT


kami

➢ Pemantauan akan menunjukkan program dan/ atau kegiatan mana


yang sebaiknya dihentikan dan mana yang harus ditambahkan

48
Apa yang bukan Pemantauan?

• Pemantauan seharusnya tidak menjadi kegiatan full-time


• Pemantauan tidak sama dengan melakukan studi
lengkap dan komprehensif
• Hasil pemantauan bukanlah mencari data untuk
memperbarui baseline data NKT

49
Pemantauan sebagai Bagian dari Siklus Pengelolaan

50
Prinsip-prinsip Dasar Pemantauan (I)

Target sebagai dasar pemantauan yang tepat:

o Target pengelolaan NKT* harus spesifik, dan indikatornya jelas


dan sangat spesifik untuk setiap tujuan pengelolaan
o Target perlu diukur untuk memfasilitasi pemantauan dan
evaluasi kemajuan yang tepat
o Target harus realistis; menantang tapi dapat dilakukan
o Harus ada kerangka waktu yang jelas untuk setiap target

*Target program yang dikembangkan untuk mencapai Visi Praktis

51
Contoh Sasaran untuk Pengelolaan HCV 1 (Spesies)
• Spesies RTE tetap bertahan (daftar spesies)
• Keanekaragaman spesies bertahan (daftar spesies)
• Spesies RTE masih berkembang biak (minimal 1x per tahun
terdeteksi tanda reproduksi)
• Tidak ada lagi perburuan atau penangkapan spesies RTE (kasus 0)

Contoh Sasaran untuk Pengelolaan HCV 4 (Sungai)


• Ketinggian air sungai stabil (fluktuasi musiman, kedalaman)
• Laju aliran air stabil (kecepatan)
• Kualitas air sesuai standar nasional (hasil lab)
• Erosi dan sedimentasi tidak ada (tidak ada penambahan
sedimen)
• Keberlangsungan keanekaragaman spesies aquatic (daftar
species)
52
Prinsip-prinsip Dasar Pemantauan (II)

• Pemantauan Mesti Dilakukan Secara:


1. Rutin: cukup sering untuk
mendeteksi perubahan kritis pada
waktunya
2. Sistematis: gunakan metode
pemantauan, waktu, dan lokasi yang
sama untuk mendapatkan
perbandingan hasil
3. Menyeluruh: komprehensif untuk
semua tipe NKT, representasi dari
semua elemen NKT, dan
memasukkan variabel lingkungan
(Program Lingkungan)
4. Dengan bijaksana; gunakan metode
cepat, pilih indikator proxy
53
Indikator Proksi untuk
Pemantauan
• Luas dan tutupan vegetasi kawasan NKT
• Frekuensi dan dampak gangguan (ancaman)
• Posisi dan kondisi penanda batas, papan nama, pagar sebagai indikator
efektivitas sarana penunjang pengelolaan NKT
• Keberadaan spesies indikator yang menunjukkan kualitas habitat
• Kehadiran spesies flora dan fauna terpilih yang menunjukkan
keanekaragaman hayati yang tinggi
• Sarang, telur, semai, keturunan yang membuktikan bahwa spesies tersebut
masih berkembang biak dan masih berpotensi untuk bertahan hidup (viable)
• Jumlah individu (spesies tertentu)
• Pendapat pemangku kepentingan tentang NKT sebagai indikator
keberhasilan program penyadaran
• Persepsi pemangku kepentingan tentang manfaat dari NKT 5 & NKT 6
• Kualitas air
54
Pendekatan Pemantauan

- Survei cepat
- Lokasi / posisi / trek yang sesuai
- Waktu yang cocok: siang atau malam
- Alat dan perlengkapan yang tepat
- Sumber daya yang cukup (tenaga, alokasi waktu, dana)
- Keterlibatan pemangku kepentingan (wawancara, konsultasi,
pendampingan)
- Dokumentasi menyeluruh (catatan, koordinat, foto)

55
Teknik Pemantauan

- Penginderaan jauh (GIS)


- Survei Drone
- Kamera Perangkap (Camera Trap, Trail Cam)
- Perangkap (Serangga Mamalia Kecil, Reptil & Amfibi),
Mistnetting (Burung & Kelelawar), Jaring (Ikan)
- Survei Perjumpaan Visual
- Survei Audial
- Mencari Jalur, Jejak, Kotoran, Tanda Cakar, Sisa Hewan
- Survei Transek
- Survei “Point Count”
- Pencarian Terarah (Gua, Pohon Bertengger, Sepan/Salt
Lick, Jalur Lintasan Satwa, Kubangan)

56
Tips & Tricks untuk Pemantauan HCV/HCS

- Memilih obyek pemantauan dengan cerdas sehingga surveinya


muda dan data yang diperlukan tetap didapat
- Meminta bantuan/ memberi tugas kepada masyarakat setempat
atau karyawan untuk membantu melakukan Monitoring
area/spesies tertentu dengan cara yang sederhana
- Mempelajari kebiasaan obyek pemantauan sehingga dapat
dijumpai dengan muda
- Memakai aplikasi rekam dan identifikasi suara satwa
- Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan sehingga mahasiswa
dapat mendukung pemantauan
- Jangan memilih spesies yang terlalu langka atau yang terlalu
umum
- Jangan memilih species yang terlalu sulit dijumpai (elusive)
57
Analisa Hasil Pemantauan

- Kompilasi Data
- Memperbarui Database
- Pemetaan Data
- Mengidentifikasi Tren (temporal, spasial)
- Evaluasi Efektivitas Kegiatan Manajemen
- Pengelolaan Adaptif (Pembaruan NKT, Revisi MP, Kegiatan, dan
Alokasi Sumber Daya)
- Pemantauan

58
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Website: https://ecotrop.id/
Email : ecotrop@ecotrop.id
Phone : +62 823 9899 8908
Office : 18 Office Park Floor 25 Suite A2,
Jalan TB Simatupang Kavling 18,
Pasar Minggu, Jakarta, 12520. 59

Anda mungkin juga menyukai