PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aceh merupakan wilayah yang terletak di ujung barat Indonesia dan berada di ujung pulau
Sumatera, Provinsi Aceh diberi nama bumi Serambi Mekkah , tidak terlepas dari eksentensi
proses islamisasi di Aceh. Proses islamisasi di Aceh merupakan proses islamisasi yang awal bila
dibandingkan dengan wilayah lain di seluruh nusantra . para ahli sejarah juga berbeda pendapat
tentang waktu pertama kali masuknya agama islam ke Aceh . diantaranya ada yang mengatakan
bahwa islam mulai masuk ke daerah Aceh pada pertengahan abad 2 H , dan ada pula yang
mengatakan pada abad ke 3 H . adalagi yang mengatakan pada abad 13 M atau abad ke 7 H,
masing –masing ahli sejarah mengemukakan pendapat nya dengan argument masing –masing .
Terkait dengan budaya yang ada di Indonesia, Aceh adalah salah satu Provinsi yang ada di
Indonesia yang memiliki kebudayaan khas terutama di gampong Padang Panyang Kecamatan
Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya yaitu seni Tari Ranup lampuan yang khas digunakan
sebagai acara sambutan Linto, peumulia jame dan lain –lain .
Letak gampongPadang Panyang yang jauh dari daerah perkotaan yang wilayah nya di kelilingi
perkebunan PT.Socfindo dan perkebunan masyarakat lain nya , dimana masyarakat pendesaan
memiliki keunikan tersendiri yang tampak nyata dari berbagai pelaksanaan upacara ritual yangdi
selenggarakan oleh mereka sejak dulu sampai sekarang . masyarakat gampong padang panyang
sangat menghormati para Teungku atau yang sering disebut dengan Ulama , karna masyarakat
menganggap para Teungku tersebut memiliki ilmu agama yang sangat banyak dan patut di ikuti
semua yamg diberitahukan oleh Teungku yang bersumber dari agama . Teungku yang menjadi
pimpinan Dayah/TPA tersebut menjadi panutan , menjadi tempat masyarakat bertanya bahkan
menjadi tempat meminta nasihat –nasihat agama dan kehidupan lain nya .
Penyusunan Profil Adat dan Budaya Gampong Padang panyang ini disusun oleh Ketua Tuha
Peut dan Unsur –unsur nya beserta Keuchik Gampong dan Aparatur nya .
1
A. Gambaran Umum Gampong
A. Batas Administrasi
B. Kondisi Grafis
C. Aksesibilitas
2
II. Sarana dan Prasarana Pendidikan
3
Data Penduduk berdasarkan usia
No Usia
Dusun
. 0-1 1-4 5-15 15-40 40-65 65>
1. Keuchik Intan 7 83 93 149 151 97
2. Daya Teungoh 5 63 74 106 101 73
3. Lueng Kubu Batang 6 20 91 158 105 76
4. Turi Jaya 5 12 39 52 48 37
4
B. POTENSI GAMPONG
1) Pertanian :
Hasil
No. Jenis Pertanian Luas Tanah
Ton/ Tahun
1. Padi - -
2. Jagung 1, 05 Ha 0,8 Ton
3. Kacang Tanah 1,27 Ha 0,37 Ton
4. Kacang kuning - -
5. Kacang Hijau - -
6. Kacang Panjang 1, 02 Ha 0,9 ton
7. Ubi kayu 1, 01 Ha 0,7 Ton
8. Ubi Jalar - -
9. Cabe 1,01 Ha 0,3 Ton
10. Sawi - -
11. Bayam 0,5 Ha 0,1 Ton
12. Kangkung 0,3 Ha 0,1 Ton
13. Timun 0,5 Ha 0,5 Ton
14. Semangka 5,6 Ha 27 Ton
15. Jeruk nipis - -
16. Pepaya - -
17. Nangka - -
18. Nanas 0,2 Ha 0,1 Ton
19. Sirsak - -
20. Jahe - -
21. Sirih 0,1 Ha 0,1 Ton
22. Lengkuas - -
23. Kunyit - -
24. Lada - -
2) Perkebunan
Milik Rakyat
No. Jenis Tanaman
Luas (Ha) Hasil (Ton)
1. Sawit 83 Ha 1.632 Ton
2. Karet - -
3. Kelapa 5,80 Ha 12 Ton
4. Tebu 3,5 Ha 15 Ton
5
C. SEJARAH DAN ASAL USUL GAMPONG
Sejarah Gampong Padang Panyang dahulu hanyalah sebuah hamparan lahan kosong yang
luasnya 546,21 Ha seperti hutan kecil yang di tumbuhi pepohanan dan banyak rumput ilalang .
dulunya juga Gampong Padang Panyang ini sangat gersang dan gelap karna banyak nya
pepohanan yang besar dan tinggi , dan masih berada di wilayah pemukiman Kuala Trang .
Namun seiring berjalan nya waktu banyak penduduk yang berdatangan ke pemukiman ini dan
mengisi lahan kosong ini dengan rumah- rumah sehingga terbentuklah sebuah desa yaitu Desa
Padang panyang. setelah berjalan nya waktu, penduduk pun semakin padat sehingga dibuatlah
pembatas antara pemukiman Kuala Trang dengan gampong padang panyang . dan hingga saat ini
Gampong Padang Panyang memili 386 (Tiga Ratus Delapan Puluh enam ) Kepala Keluarga dan
1679 ( Seribu Enam Ratus Tujuh Puluh Sembilan ) Jiwa .
Digampong Padang Panyang ada satu jalan yang sering di lalui oleh Tentara Jepang dan Belanda
pada masa Penjajahan . Jalan tersebut adalah Jalan Jugun yang terletak di Suak Labu Dusun Turi
Jaya .
BAB II
SISTEM PENGETAHUAN
A. Kesehatan
1. Meurajah
Masih banyak Masyarakat percaya dan menggunakan cara pengobatan Tradisional yang satu ini,
biasanya Masyarakat akan mencari Peutuha atau ( Ureung Tuha Jameun ) untuk meurajah dan
bertujuan untuk menghilangkan sakit yang dialaminya . adapun pantangan – pantangan orang
yang ini meurajah adalah , tidak boleh melakukan Rajah ini di pagi hari .
2. Madeung
Madeung adalah tekhnik pengobatan yang lazim dilakukan wanita Aceh yang baru selesai
melahirkan. Dan hal ini masih dijalani masyarakat Gampong Padang Panyang hingga saat ini .
hal ini di lakukan untuk mendapatkan kesembuhan yang sempurna setelah melahirkan . Adapun
pantangan – pantangan yg tidak boleh dilakukan wanita yang sedang madeung adalah , Tidak
boleh keluar rumah sampai 44 hari, keramas, potong kuku dan makan makanan pedas .
6
B. Makanan Tradisional
Ada beberapa Makanan Tradisional Aceh yang masih ditemui sampai saat ini di Gampong
Padang Panyang, seperti :
Gule Plik U
Bahan –bahan terdiri dari : Pepaya, terong telunjuk,kacang tanah,daun
muling,rebung,kacang panjang,nangka muda,udang, cabe , bawang merah bawang putih,
plik u, santan dan bumbu2 dapur lainnya .
Proses memasak : Potong semua sayuran dengan ukuran kecil –kecil, haluskan semua
bumbu,masukkan semua bumbu sayur dan udang dalam belangong (wajan) masak
sebentar lalu masukkan plik u, santan dan garam dan gula tunggu sampai gulai meletup
letup dan sajikan.
Gule Jruk
Bahan –bahan terdiri dari: Asam durian, udang, terong, kacang panjang,daun jeruk,daun
kunyit,serai,bawang putih, bawang merah,daun tapak leman,garam,gula dan bumbu2
lainnya .
Proses memasak: Potong semua sayur dengan ukuran kecil, masukkan bumbu,
udang,asam durian dan santan. Masak sambil di aduk –aduk dan tunggu hingga matang.
Sayur Jamur kentos
Bahan –bahan terdiri dari: Jamur kelapa sawit, cabe kecil,cabe hijau besar,bawang merah,
bawang putih, gula, garam .
Proses memasak: Potong dan cuci bersih jamur kentos , lalu Rajang cabe dan bawang
setelah itu tumis semua bahan dan masukkan garam dan gula sesuai takaran.
Kue Karah
Bahan –bahan terdiri dari: Tepung beras, gula pasir,minyak goring,air, dan alat khusus
yang terbuat dari batok kelapa dan di buat beberapa lubang .
Proses memasak: Aduk semua bahan seperti tepung beras, gula dan air, setelah itu
panaskan minyak ke dalam wajan penggorengan,goreng adoanan menggunakan cetakan
batok kelapa sambil di ketok dan di goyangkan , lalu lipat karah sesuai bentuk ukuran dan
angkat lalu tiriskan.
Kue Seupet
Bahan –bahan terdiri dari: Tepung beras, tepung tapioka,santan kental,telur,gula
pasir,garam,vanilla cair,margarine.
Proses memasak : aduk semua bahan seperti tepung beras,telur,gula,garam,vanilla cair
dan mentega hingga agak cair .lalu masak menggunakan cetakan khusus untuk sepit .
setelah masak lipat seperti melipat baju dan siap di sajikan .
Leughok Sage
Bahan –bahan terdiri dari: Daun pisang,sagu,pisang kepok,kelapa,gula merah,gula
pasir,dan garam.
Proses memasak : potong daun pisang sesuai ukuran, tumbuk pisang lalu masukkan
gula,garam,dan kelapa, lalu cetak adonan tadi dan bentuk di daun pisang sambil pipiskan
lalu masukkan kelapa parut kedalam isian adonan tutup adonan lalu keartkan di masing –
masing ujung daun dan kukus .
Boh Roem – Roem
Bahan –bahan terdiri dari: Tepung ketan, gula merah,kelapa parut dan daun suji .
Proses memasak : blender daun suji dan saring ambil airnya, lalu aduk dengan tepung
ketan hingga bias dibentuk,bentuk bulat –bulat lalu masukkan gula merah di dalamnya
bentuk bulat kembali hingga sempurna, setelah itu panaskan air kedalam panic, tunggu
hingga mendidih, masukkan adonan bulat tadi rebus hingga matang, setelah dirasa
matang gulingkan kedalam kelapa parut yang sudah di kukus dan diberi garam dan gula ,
lalu sajikan .
C. KEARIFAN LOKAL
Ada beberapa kearifan lokal yang sampai saat ini masih dijalani masyarakat gampong padang
panyang yaitu:
a) Peutron aneuk
Peutron aneuk merupakan salah satu tradisi dan kearifan lokal yang masih dijalan oleh
masyarakat padang panyang hingga saat ini, hal ini dilakukan untuk menyambut bayi yang baru
lahir. Tradisi ini biasanya di gelar setelah anak ber umur 44 hari . masyarakat meyakini bayi
yang belum melakukan tradisi ini lebih baik tidak keluar rumah terlebihi dahulu .
Biasanya tradisi ini di pimpin oleh pemuka agama yang disamping nya terdapat hati ayam
hidup,cermin,bedak,gunting,alat pencukur,minyak wangi, alat pesijuk, dan Al-qur’an . setelah itu
dibacakan doa –doa dan dipotong sedikit rambutnya lalu di cicipi beberapa rasa ke lidahnya yang
bertujuan agar indera pearasanya lebih sensitive .
b) Meugang
Tradisi meugang ini sampai saat ini masih dijalani masyarakat padang panyang dalam setahun 3
(Tiga ) kali. yaitu manyambut Bulan Suci Rhamadan, menyambut Hari Raya Idul Fitri dan Hari
Raya Idul Adha . tradisi ini identik dengan memasak daging sapi/kerbau, leumang bambu,
ketupat dan tape .
c) Tulak Bala
Tradisi Tulak Bala ini juga masih aktif dilakukan masyarakat padang panyang dan dilakukan
setahun sekali, tepatnya pada bulan Safar . Masyarakat meyakini bahwa bulan Safar identik
dengan cuaca pancaroba atau tak menentu serta mempunyai aura yang kurang baik . biasanya
apabila sampai waktu Tulak Bala masyarakat banyak melakukan doa untuk Keselamatan dan
menolak penyakit dan bala yang di pimpin oleh Teungku ke pantai dengan membawa berbagai
macam makanan .
8
d) Peusijuk
Tradisi Peusijuk ini biasanya dilakukan di acara –acara tertentu, seperti Sunat Rasul,
Perkawinan, Naik Turun Haji,Peutron aneuk,Orang yan baru mengalami kecelakaan dan lain –
lain .
Tradisi yang satu ini adalah kearifan lokal yang sangat mulia karna menyambut kelahiran Nabi
besar Muhammad SAW . masyarakat padang panyang melakukan tradisi ini pada bulan maulid
setiap tahun nya . ketika masuk bulan ini masyarakat mempersiapkan hidangan yang sangat
banyak dan mengundang tamu dari desa lain yang nantinya akan ber zikir dan bersalawat lalu
ketika selesai hidangan akan dibagikan pada para tamu .
BAB III
SISTEM KEMASYARAKATAN
A. Sistem kekerabatan gampong padang panyang kebanyakan garis keturunan nya dari
pihak ayah ( Laki –laki ) dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi . hak – hak yang
diterima juga lebih banyak.
B. Sistem Perkawinan di gampong Padang Panyang bertahap mulai dari :
1) Jak Keumalen ( Cah Roet)
2) Jak Meu lake Jok Theulangke ( Jak Ba Ranub)
3) Malam Pengaca ( Beuinai )
4) Pernikahan/Ijab Kabul
5) Khatam Al –Qur’an
6) Pesta Pernikahan
7) Preh linto
8) Preh Dara Baroe
1) Fardhu kifayah
2) Takjiah dalam 7 hari
3) 14harian
4) 40harian
5) 100harian
1) Penyelesaian Senketa
Bermusyawarah
Menjatuhkan Hukuman Adat yang berlaku di gampomg Padang panyang
Memberi Sanksi –Sanksi kepada pelanggar
BAB IV
Ada beberapa peralatan Hidup dan Teknologi yang masih ada atau berkembang sampai saat ini
di gampong padang panyang . rumoh adat Aceh masih ada beberapa yang berdiri tegak punya
salah satu warga gampong padang panyang , ada juga alat² penangkap ikan yang masih
digunakan oleh masyarakat seperti : Jaring,Jala,Bubu,Perahu . Untuk alat takar/ukur yang
digunakan juga masih berbagai macam, salah satunya : alat ukur tanah,
rante,gupang,gunca,are,kai.
BAB V
BAB VI
Ada beberapa kegiatan Religi yang masih dijalani masyarakat gampong padang panyang salah
satunya :
Khanduri Maulid
Khanduri Jeurat ( kenduri kuburan )
Peusijuk
Khatam Qur’an
Wirid Yasin
Majekis Taklim (Kelompok Pengajian )
BAB VII
BAB VIII
Hukum adat & Sanksi di gampong padang panyang yang sering dilakukan adalah denda, efek
jera seperti membersihkan masjid pada hari juma’at selama 1 ( satu ) bulan .
Untuk Tugas Keuchik sendiri di gampong padang panyang adalah memimpin penyelenggaraan
pemerintahan gampong, membina kehidupan beragama dan pelaksanaan syariat islam dalam
masyarakat,menjaga dan memelihara kelestarian adat dan adat istiadat,kebiasaan² yang hidup
dan berkembang di tengah –tengah masyarakat .
BAB IX
Beberapa adat yang hilang di gampong padang panyang dan tidak dilaksanakan lagi, akibat
masuknya adat luar atau budaya lain yang sudah mulai dilupakan masyarakat gampong adalah
seperti :
Pengaruh positive dan negative dari oengaruh akulturasi adat dan budaya terhadap gampong
padang panyang adalah dengan tidak dibuat nya bungong kaye dan kanduri parang sehingga
tumbuh –tumbuhan durian , mangga , langsat , rambutan sudah mulai enggan untuk berbunga
dan berguguran sebelum berbuah .
Solusinya adalah harus di kembangkan kembali, agar kepada anak cucu kita kelak tidak lupa
terhadap adat dan budaya nya sendiri .
BAB X
PERMASALAHAN
Permasalahan nya adalah kurang dilakukan nya sosialisasi adat dan budaya kepada masyarakat
gampong khusus nya padang panyang kuala pesisir kabupaten nagan raya .
USULAN
Diharapkan kepada pemerintahan gampong agar dapat diplot kan anggaran dan membiayai
aktivitas –aktivitas budaya yang ada di gampong padang panyang .
Demikian Penyusunan Profil Adat dan Budaya gampong Padang Panyang ini dibuat untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya .
SYAMAUN ALI
MAIFATRA
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
A. KESEHATAN
B. MAKANAN TRADISIONAL
C. KEARIFAN LOKAL
A. SISTEM PERKAWINAN
B. SISTEM KEMATIAN
C. SISTEM HUKUM/NORMA
A. SISTEM PRODUKSI
B. SISTEM DISTRIBUSI
C. SISTEM EKONOMI
BAB X PENUTUP
A. PERMASALAHAN
B. USULAN