Anda di halaman 1dari 26

BAB III

POTENSI DESAENSI DAN MASALAH

3.1. POTENSI
3.1.1 Potensi Sumber Daya Alam

No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan

I  Luas penggunaan lahan    


1. Luas Pemukiman 57,80 ha
2. Luas persawahan 45 ha
□ Sawah Irigasi ½ teknis 40 ha
□ Sawah tadah hujan 5 Ha
3. Luas Perkebunan 250 Ha
4. Luas kuburan 0,976 Ha
5. Luas pekarangan 62.5 ha
6. Luas Perkantoran 0,200
7. Luas prasarana umum lainnya
□ Tanah Kebun desa 3,5 Ha
□ Lapangan olahraga 0,200 Ha
□ Tempat Pemakaman desa 0,600 Ha
□ Bangunan Keagamaan 0,300 ha
□ Jalan 2,25 ha
□ Kolam 0,950 ha

3.1.2. Sumberdaya Manusia

No Uraian Sumber Daya Manusia Volume Satuan

I  Penduduk  
1. Laki-laki 3,519 orang
2. Perempuan 3,206 orang
3. Kepala Keluarga 2,012 KK
4. Keluarga Pra-Ks 778 KK
5. Keluarga Ks-I 504 KK
6. Keluarga Ks-II 393 KK
7. Keluarga Ks-III 228 KK
Penduduk berdasarkan kelompok
II
umur
1. 0 – 1 tahun 154 orang
2. 1 – 5 tahun 458 orang
3. 6 – 7 tahun 302 orang
4. 8 – 12 tahun 579 orang
5. 13 – 15 tahun 391 orang
6. 16 – 18 tahun 441 orang
7. 19 – 25 tahun 736 orang
8. 26 – 35 tahun 944 orang
9. 36 – 45 tahun 684 orang
10. 46 – 55 tahun 658 orang
11. 56 – 65 tahun 509 orang
12. 65 tahun keatas 230 orang
II Pendidikan  
1. Tidak tamat SD 353 Orang
2. Tamat SD 1.537 Orang
3. Tamat SLTP/MTs 617 Orang
4. Tamat SLTA/Man 601 Orang
5. S.I/S.II 102 Orang
6. DI-D3 37 orang
III Mata Pencaharian
1. Petani 172 orang
2. Buruh Tani 420 orang
3. Buruh Migran 30 orang
4. PNS 37 orang
5. Pengrajin Industri rumah tangga 17 orang
6. Pedagang keliling 81 orang
7. Peternak 34 orang
8. Montir 23 orang
9. TNI/Polri 2 orang
10. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 48 orang
11. Pengusaha kecil 71 orang
12. Dukun kampung terlatih 6 orang
13. Karyawan perusahaan swasta 171 orang
14. Karyawan Perusahaan Pemerintah 31 orang
15. Karyawan 100 orang
16. Pedagang 191 orang
17. Tukang Kayu 53 orang
18. Sopir 97 orang
19. Ojek 53 orang
20. Tukang Las 15 orang
21. Pengrajin 47 orang
22. Lain-lain 447 orang
IV Sumberdaya Pembangunan
Desa Mangunkerta merupakan salah satu dari 16 desa yang berada di
Kecamatan Cugenang. Luas wilayah Desa Mangunkerta secara keseluruhan
adalah seluas 212,885 ha
Desa Mangunkerta berada di ketinggian 600 – 1200 meter di atas permukaan
laut. Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang secara topografi merupakan
perbukitan. Wilayah Desa Mangunkerta yang beriklim tropik basah memiliki
curah hujan sebesar 2000-3000 mm per tahun. Desa Mangunkerta memiliki
intensitas curah hujan cukup tinggi sehingga suhu udara rendah sehingga
dapat mendukung kegiatan masyarakat dalam bidang pertanian. Potensi di
bidang pertanian dan perkebunan merupakan potensi unggulan yang terdapat
di Desa Mangunkerta. Komoditas padi, jagung, singkong, tanaman
hortikultura sangat dominan didukung oleh lahan yang subur, iklim yang baik
serta kemampuan petani dalam bidang pertanian yang memadai. Adanya
beberapa sumber air di Desa Mangunkerta menjadikan sumber pengairan
utama bagi masyarakat petani disekitar Desa Mangunkerta sehingga pada saat
musim kemarau dapat menjadi sumber cadangan air yang cukup potensial
untuk dimanfaatkan. Iklim di Desa Mangunkerta terdapat dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan November
hingga Mei. Musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Juni sampai
Oktober. Desa Mangunkerta merupakan salah satu desa yang terdapat
dibawah kaki gunung gede sehingga sangat menunjang aktivitas ekonomi
dalam bidang pertanian. Di Desa Mangunkerta terdapat jalan utama yang
merupakan aksesibilitas atau jalur penghubung yaitu menghubungkan antar
beberapa kecamatan dan merupakan jalur penghubung untuk memasarkan
hasil pertanian. Saluran air dan saluran irigasi yang cukup memadai dan
didukung oleh sumber daya air yang cukup. Potensi sumber daya alam
lainnya yang juga banyak terdapat di desa Mangunkerta adalah berupa batu,
pasir dan kerikil yang merupakan bahan dasar dalam pembangunan
infrastruktur jalan, jembatan, bangunan dan lain-lain. Selain itu masih
banyak sumber daya alam yang masih bisa digali dan dikembangkan, yang
diantaranya :
 Lahan Pertanian yang masih bisa ditingkatkan produktifitasnya apabila
ditunjang dengan pengelolaan yang menggunakan teknologi modern.
 Lahan pekarangan masih belum digunakan secara maksimal sehingga
dibiarkan kosong. - Wilayah yang merupakan perkampungan sehingga
sangat potensial untuk beternak, namun belum banyak yang menyentuh.
a. Sumber Daya Manusia
Potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Desa Mangunkerta masih perlu
digali, berbagai tenaga trampil di bidang pertanian, perkebunan, industry
mesin pertanian, perbengkelan, dan teknologi dan informasi serta lainnya
merupakan modal bagi pembangunan ekonomi dan pertanian, namun potensi
ini belum bisa dimaksimalkan. Meski Desa Mangunkerta populasi jumlah
penduduk yang tidak terlalu padat dan cepat, tetapi sumber daya manusia
yang ada cukup berkembang. Desa Mangunkerta memiliki beberapa tenaga
trampil di bidang industri kerajinan, pertanian dan peternakan. Selain itu
terdapat juga industri dan jasa pembuatan meubel, perbengkelan, ahli
dibidang bangunan. Berbagai potensi yang terdapat di desa Mangunkerta
seperti potensi industri seperti industri kerajinan, industry meubel,
perbengkelan dan pertukangan lainnya. Potensi tersebut berpengaruh
terhadap peningkatan perekonomian di Desa Mangunkerta. Selain potensi
diatas banyak juga potensi sumber daya manusia yang lainnya, yang
diantaranya :
- Adanya Sarjana lulusan perguruan tinggi dari berbagai lulusan.
- Sumber daya Usia produktif baik laki-laki maupun perempuan.
- Adanya kader kesehatan posyandu di setiap RW yang bisa menunjang tarap
kesehatan warga dan mengurangi resiko kematian disaat melahirkan.
- Unsur kelembagaan yang sudah lengkap mulai dari Perangkat Desa, BPD,
LPM,
PKK, Posyandu, Kelompok tani, desa siaga.

3.2. MASALAH
Seiring dengan perkembangannya yang semakin pesat, di Desa Mangunkerta
juga masih terdapat beberapa beberapa gambaran permasalahan
permasalahan yang yang harus dihadapai segera ditangani dan perlu
penanganan segera berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukan disetiap
dusun diantaranya sebagai berikut :

Pendidikan
a. Tidak ada taman bacaan masyarakat.
b. Budaya dan minat baca di kalangan masyarakat masyarakat masih
rendah;
c. Masih banyak Lulusan SLTP tidak melanjutkan ke SMU/SMK karena
kemampuan ekonomi yang masih rendah.
d. MCK di setiap lingkungan SD Rusak dan tidak bisa digunakan
e. Sebagian masyarakat masih ada yang kurang peduli terhadap pendidikan
anak-anak;

Kesehatan
a. Kegiatan Posyandu belum maksimal karena tidak memiliki gedung dan
tidak ada peralatan (numpang dirumah warga)
b. Masih rendahnya SDM Kader yang dilibatkan dalam kegiatan Posyandu;
c. Masih rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan sehat di masyarakat;
d. Tidak ada pengawasan terhadap pemakain zat kimia berbahaya dalam
produk makanan;
e. Banyak hewan unggas milik masyarakat berkeliaran dan mengotori
lingkungan.
f. Masih banyak kandang ternak bercampur dengan pemukiman penduduk.
g. Pertolongan persalinan masih ada yang dilakukan oleh paraji;
h. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tanda – tanda berbahaya
dalam persalinan;

Sosial
a. Anak –anak terlantar akibat orang tua menjadi TKW.
b. Sebagian besar masyarakat tidak memilki Buku Nikah sebagai bukti sah
perkawinan.
c. Masih ada pernikahan dibawah umur;
d. Perhatian lembaga masih rendah dalam masalah sosial.
e. Penduduk Usia Produktif masih banyak yang menganggur.
f. masih lemahnya kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
perwujudan pelayanan kesejahteraan sosial yang melembaga dan
berkelanjutan.
g. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan
lahan pertanian
h. Terdesaknya industri rumahan di desa oleh produk industri modern.
i. Sebagian Kawin – Cerai dilakukan dibawah tangan.

Keagamaan
a. Pembinaan generasi muda yang berintikan budaya dan nilai-nilai agama
masih kurang sehingga mudah terpengaruh dengan budaya luar akibat
dari realitas kemajuan di era globalisasi;
b. Kesadaran masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman ajaran agama masih rendah sehingga perwujudan landasan
moral, spiritual, serta etika dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam
penyelenggaraan pemerintahan masih lemah;

c. Pembangunan sarana keagamaan sebagaian terbengkalai akibat


kekurangan biaya;

Kepemudaan dan Olahraga


a. masih terbatasnya sarana dan prasana kepemudaan untuk mewadahi
aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan
mandiri;
b. masih kurangnya pembinaan keolahragaan sehingga potensi bibit unggul
bidang olah raga sulit dikembangkan;
c. Fasilitas lapangan sepak bola di RW 2 tidak terkelola dengan baik;

Infrastruktur
a. Tidak ada pengawasan terhadap kendaraan yang melebihi standar Muatan
Sumbu Terberat (MST) pada jaringan jalan yang tidak sesuai dengan
kelasnya;
b. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam upaya pemeliharaan dan
pelestarian pembangunan sarana jalan;
c. Sebagian besar jalan setapak antar kampung masih berupa tanah
sehingga menyulitkan aktifitas masyarakat ketika musim hujan.
d. Rusaknya fasilitas jaringan pipa air bersih dan bak penampung air dari
Kp.Karamat ke Kp.Cariu;
e. Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan MCK yang telah dibangun
masih rendah;
f. Kondisi Jalan yang dipergunakan akses lalu lintas penduduk kondisinya
rusak;
g. Sebagian besar saluran air berada ditebing - tebing sehingga mudah
terkena longsoran tanah;

Penataan Ruang Wilayah Desa


a. Tidak ada pengawasan dan aturan yang jelas mengenai pembangunan
perumahan yang masih menggunakan sepadan jalan terutama di jalan
ruas jalan desa dan daerah aliran sungai;
b. Ada pemukiman warga pada jalur rawan longsor di Kp.Gintung
c. Pada musim hujan air sering meluap ke jalan akibat saluran air dikanan
dan kiri jalan tidak berfungsi;
d. Masyarakat membuang sampah sembarangan;
e. Penggunaan lahan pekarangan untuk Toga masih rendah;

Ekonomi/UMKM
a. Kurangnya kemampuan pelaku UMKM melakukan inovasi dalam
wirausaha, akses permodalan, dan promosi pemasaran;

b. Kurangnya akses permodalan dari perbankan, kurangnya penguasaan


teknologi tepat guna (TTG).
Ketentraman & Ketertiban
a. Tingkat kriminalitas dan pelanggaran hukum masih tinggi.
b. Rasio Jumlah Petugas Keamanan tidak sebanding dengan populasi
penduduk;
c. Kurangnya daya dukung sarana dan prasarana keamanan (Pos Ronda,
Lampu Penerangan Jalan);
d. Kesadaran masyarakat dalam melaksanakan siskamling masih rendah.
e. Tidak ada penataan di lokasi pasar desa yang menggunakan badan jalan
sehingga mengganggu arus lalu lintas;
f. Tawuran antar pelajar;

Pemerintahan Desa;
a. Etos kerja Aparatur Desa masih rendah;
b. Peran serta lembaga kemasyarakatan di desa masih rendah.
c. Tumpang tindihnya kepengurusan lembaga kemasyarakatan;
d. Masih rendahnya pemahaman mengenai tugas pokok dan fungsi pengurus
lembaga RW dan RT dalam pelayanan masyarakat;
e. Masih rendahnya produk hukum yang dibuat dan publikasi produk
hukum desa terhadap masyarakat.
f. Sarana prasarana pelayanan perkantoran desa masih terbatas sehingga
menghambat pelayanan masyarakat;
g. Kepengurusan RW dan RT kurang berfungsi di masyarakat;
h. Tidak ada Kantor Dusun dan Kantor RW
i. Produk hukum desa yang dibuat masih sangat sedikit;

3.1. Potensi

Desa Mangunkerta terletak di Selatan Kecamatan Cugenang Cianjur, diantara


di 06º 50’ 039” Lintang Selatan dan 107º 03’ 542” Bujur Timur. Wilayah Desa
Mangunkerta memiliki luas kurang lebih 212,885 Ha (sumber : Peta Zona
PBB Tahun 2004 ), terdiri dari 2 kedusunan dengan 8 Rw dan 26 Rt. Secara
administratif Desa Mangunkerta berbatasan dengan :

□ Sebelah Utara : Desa Nyalindung Kecamatan Cugenang


□ Sebelah Timur : Desa Cijedil Kec. Cugenang;
□ Sebelah Selatan : Desa Sarampad Kec. Cugenang
□ Sebelah Barat : Desa Sukamulya Cugenang

Wilayah Desa Mangunkerta terbagi dalam 2 bagian wilayah kedusunan :


Wilayah Dusun 1 Mangun, Wilayah Dusun 2 Gintung, Wilayah Dusun 1 yang
merupakan wilayah perbukitan terletak di kaki Gunung Gede dengan
ketinggian sekitar 2.962 m di atas permukaan laut. Wilayahnya juga meliputi
Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan ketinggian sekitar
2.962 m. Serta Perkebunan Teh Milik PTPN VIII. Wilayah Dusun 2
merupakan pesawahan, perkebunan yang dikelilingi oleh bukit - bukit kecil
yang tersebar dengan keadaan struktur tanahnya yang labil.

Desa Mangunkerta beriklim tropis dengan curah hujan per – tahun rata-rata
1.000 sampai 4.000 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 150 per-tahun.
Dengan iklim tropis tersebut menjadikan kondisi alam Desa Mangunkerta
subur dan mengandung keanekaragaman kekayaan sumber daya alam yang
potensial sebagai modal dasar pembangunan dan potensi investasi yang
menjanjikan. Lahan-lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura,
peternakan, merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat. Keadaan itu
ditunjang dengan adanya sungai kecil seperti Campaka, jatun, parigi dan
Ciburial yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya pengairan tanaman
pertanian. Permukaan tanah di desa Mangunkerta sebagian besar tanahnya
banyak mengandung vulkanik sehingga subur untuk berbagai jenis tanaman.

Sumber-sumber air di desa Mangunkerta berdasarkan hidrogeologi adalah air


permukaan (berupa sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumber air
tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, rumah tangga,
dan lain-lain.

Air permukaan di Desa Mangunkerta meliputi sungai sungai kecil dan curah
hujan sepanjang tahun. Di dusun 2, air mengalir sepanjang tahun karena
adanya sungai sungai kecil, disamping itu air permukaan juga dimanfaatkan
masyarakat dengan membuat sumur-sumur gali dan sumur pompa untuk
kebutuhan rumah tangga, sehingga pada musim kemarau tidak terlihat
adanya kekeringan.
Berbeda hal dengan keadaan di wilayah dusun 1, ketersediaan air terutama
pada musim kemarau menjadi persoalan bagi sebagian masyarakat, Wilayah
Dusun 1 yaitu Kp Cariu, dan Burangkeng mengandalkan air dari mata air
gunung gede untuk kebutuhan sehari – hari yang dialirkan melalui pipanisasi
sepanjang 1.019m, sehingga pada musim kemarau di wilayah tersebut sering
kali kekurangan air bersih akibat adanya penurunan debit air dari sumber
mata air digunung.

Dari luas wilayah Desa Mangunkerta 212,885 Ha, pemanfaatannya meliputi


20 % berupa tanah pertanian lahan basah, 20 % berupa lahan pertanian
kering dan tegalan 0,10 % berupa tanah dan penggembalaan/pekarangan,10
% berupa tambak/kolam,30 % berupa pemukiman/pekarangan dan 10 %
berupa penggunaan lain-lain. Keanekaragaman sumberdaya alam merupakan
modal dasar pembangunan dan potensi investasi yang menjanjikan.

Mengingat letak gografis Desa Mangunkerta yang cukup strategis sehingga


potensi yang ada dapat dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat.
Terutama sumber daya alam yang memiliki potensi yang cukup besar dengan
hamparan lahan pertanian yang sangat subur. Sampai saat ini potensi sumber
daya belum benar-benar optimal diberdayakan, hal ini terjadi dikarenakan
belum teratasinya hambatan-hambatan yang ada.
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu
memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam
perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu. Namun dengan
adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi,
sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.

Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika
dan budaya mereka yang bersifat umum.

- Sederhana
- Mudah curiga
- Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
- Mempunyai sifat kekeluargaan
- Lugas atau berbicara apa adanya
- Tertutup dalam hal keuangan mereka
- Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
- Menghargai orang lain
- Demokratis dan religius
- Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung
tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling
menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat
pedesaan.

Berikut beberapa potensi yang ada :

3.1.1 Sumber Daya Alam


3.1.2.1. Penetapan Batas dan Peta Wilayah
a. Penetapan batas : Sudah/belum
b. Dasar Hukum :
c. Peta Wilayah : Ada

3.1.2.2. Luas Wilayah menurut penggunaan


a. Luas Pemukiman : 57,80 Ha
b. Luas persawahan : 103,300 Ha
□ Sawah Irigasi ½ teknis : 40 Ha
□ Sawah tadah hujan : 5 Ha
c. Luas Perkebunan : 68,500 Ha
d. Luas kuburan : 0,976 Ha
e. Luas pekarangan : 6,25 Ha
f. Luas Perkantoran : 0,200 Ha
g. Peternakan :
h. Luas prasarana umum lainnya :
□ Tanah Kebun desa : 3,5 Ha
□ Lapangan olahraga : 0,200 Ha
□ Tempat Pemakaman desa : 0,600 Ha
□ Bangunan Keagamaan : 0,300 Ha
□ Jalan : 2,25 Ha
□ Kolam : 0,950 Ha
i. Tanah Hutan :
j. Total Luas :

3.1.2.3. Iklim
a. Curah Hujan : 1000 – 4.000 mm
b. Jumlah Bulan hujan : 5 bulan
c. Suhu rata – rata harian : 18 – 24 °C
d. Tinggi tempat dari permukaan laut : 600 – 1200 dpl.
3.1.2.4. Orbitasi
a. Jarak ke ibu kota kecamatan : 2 km
b. Lama Jarak tempuh ke ibu kota :
kecamatan dengan kendaraan bermotor : 5 menit
c. Jarak ke ibu kota Kabupaten : 7 km

d. Lama Jarak tempuh ke ibu kota


kabupaten dengan kendaraan bermotor : 1 jam
e. Jarak tempuh ke ibukota Provinsi : 3 km
f. Lama Jarak tempuh ke ibu kota
Provisni dengan kendaraan bermotor :3 jam

3.1.2. Sumber Daya Manusia :


3.1.2.1. Jumlah Penduduk
a. Penduduk laki-laki : 3.519 jiwa
b. Penduduk Perempuan : 3.206 jiwa
c. Jumlah Penduduk : 6.725 jiwa
d. Jumlah Kepala Keluarga : 2.012 KK

3.1.2.2. Penduduk berdasarkan kelompok umur :


a. 0 – 1 tahun : 154 orang
b. 1 – 5 tahun : 458 orang
c. 6 – 7 tahun : 302 orang
d. 8 – 12 tahun : 579 orang
e. 13 – 15 tahun : 391 orang
f. 16 – 18 tahun : 441 orang
g. 19 – 25 tahun : 736 orang
h. 26 – 35 tahun : 944 orang
i. 36 – 45 tahun : 684 orang
j. 46 – 55 tahun : 658 orang
k. 56 – 65 tahun : 509 orang
l. 65 tahun keatas : 230 orang

3.1.2.3. Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan


a. Tidak Tamat SD : 353 orang
b. Tamat SD/Sederajat : 1.537 orang
c. Tamat SLTP/MTs/Sederaja : 617 orang
d. Tamat SLTA/SMK/Sederajat : 601 orang
e. Tamat D1-D3 : 37 orang
f. Tamat S1 : 102 orang

3.1.2.4. Mata Pencahrian Pokok Penduduk


a. Petani : 172 orang
b. Buruh Tani : 420 orang
c. Buruh Migran : 30 orang
d. PNS : 37 orang

e. Pengrajin Industri rumah tangga : 17 orang


f. Pedagang keliling : 81 orang
g. Peternak : 34 orang
h. Montir : 23 orang
i. TNI/Polri : 2 orang
j. Pensiunan PNS/TNI/POLRI : 48 orang
k. Pengusaha kecil : 71 orang
l. Dukun kampung terlatih : 6 orang
m. Karyawan perusahaan swasta : 171 orang
n. Karyawan Perusahaan
Pemerintah : 31 orang
o. Karyawan : 100 orang
p. Pedagang : 191 orang
q. Tukang Kayu : 53 orang
r. Tukang Batu : orang
s. Sopir : 97 orang
t. Ojek : 53 orang
u. Tukang Las : 15 orang
v. Pengrajin : 47 orang
w. Lain-lain : 447 orang

3.1.2.5. Agama
a. Islam : 6.725 orang
b. Katholik : orang

3.1.2.6. Etnis
a. Aceh : orang
b. Minang : orang
c. Betawi : orang
d. Sunda : 6.725 orang
e. Madura : orang
f. Makasar : orang
g. Jawa : orang

3.1.2.7. Cacat Mental/Pisik


a. Tuna rungu : 1 orang
b. Tuna netra : 2 orang
c. Lumpuh : 1 orang
d. Sumbing : orang
e. Cacat fisik/tuna daksa : orang
f. Cacat lainnya : orang

3.1.2.8. Tenaga Kerja


a. Penduduk usia 18-56 tahun : 3.463 orang
b. Penduduk usia 18-56 tahun yang
Bekerja : orang
c. Penduduk 0-6 tahun : 612 orang
d. Penduduk masih sekolah 7 -18 tahun : 1.713 orang
e. Penduduk usia 56 tahun keatas : 839 orang
f. Angkatan kerja : 202 orang

3.1.3. Sumber Daya kelembagaan :


1. Semangat masyarakat untuk aktif dalam berbagai organisasi dan
kelembagaan masih sangat tinggi.
2. Lembaga – lembaga yang ada di Desa Mangunkerta :

LEMBAGA PEMERINTAHAN

PEMERINTAH DESA

Dasar hukum pembentukan Perda Kab Cianjur No

Dasar hukum pembentukan BPD SK Bupati No

Jumlah aparat pemerintahan Desa

Kepala Desa 1 orang

Sekretaris Desa 1 orang

Kepala Seksi Pemerintahan 1 orang

Kepala Seksi Kesra 1 orang

Kepala Seksi Pelayanan 1 orang

Kepala Urusan Umum 1 orang


Kepala Urusan Keuangan 1 orang

Kepala Urusan Perencanaan 1 orang

Pamong Tani Desa Orang

Kepala Dusun 2 orang

Tingkat Pendidikan Aparat Desa

Kepala Desa Strata I/Sarjana

Sekretaris Desa Strata I/Sarjana

Kepala Seksi Pemerintahan SLTA/Sederajat

Kepala Seksi Kesra Strata I/Sarjana

Kepala Seksi Pelayanan SLTA/Sederajat

Kepala Urusan Umum SLTA/Sederajat

Kepala Urusan Keuangan SLTA/Sederajat

Kepala Urusan Perencanaan Strata I/Sarjana

Pamong Tani Desa

Kepala Dusun SLTA/Sederajat

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (LPM)

Dasar Hukum Pembentukan Surat Keputusan Kepala


Desa Nomor

Jumlah Pengurus 6 orang

Alamat kantor Desa Mangunkerta

Ruang lingkup Kegiatan

PKK

Dasar Hukum Pembentukan Surat Keputusan Kepala


Desa
Nomor ...............................

Jumlah Pengurus 25 orang

Alamat kantor Desa Mangunkerta

Ruang lingkup Kegiatan Pengelolaan 10 Program


Pokok PKK

RUKUN WARGA

Jumlah RW 8

Dasar hukum pembentukan Surat Keputusan Kepala


Desa Nomor

Ruang lingkup Kegiatan Mengkoordinasikan


Kegiatan para Ketua RT

RUKUN TETANGGA

Jumlah RT 26 unit

Dasar hukum pembentukan Surat Keputusan kepala


Desa Nomor

Ruang lingkup Kegiatan Penggerak Swadaya dan


Gotong royong masyarakat

KARANG TARUNA

Dasar hukum pembentukan SK Kepala Desa Nomor

Jumlah pengurus 8 orang

Alamat kantor Desa Mangunkerta

Ruang lingkup kegiatan Bidang Sosial budaya

MAJELIS ULAMA INDONESIA

Dasar hukum pembentukan Keputusan Kepala Desa No


Jumlah pengurus ... orang

Alamat kantor Desa Mangunkerta

Ruang lingkup kegiatan Pengajian Minggon

SATUAN LINMAS

Dasar hukum pembentukan Surat Keputusan Kepala


Desa Nomor

Jumlah pengurus 12 orang

Alamat kantor Desa Mangunkerta

Ruang lingkup kegiatan Pengamanan lingkungan


dan Membantu
penanggulangan bencana

ORGANISASI PEREMPUAN LAIN KWT

Dasar hukum pembentukan Surat Keputusan Kepala


Desa Nomor

Jumlah pengurus 5 orang

Alamat kantor Desa Mangunkerta

Ruang lingkup kegiatan

LEMBAGA EKONOMI

1. Lembaga Ekonomi, dan Unit Usaha


Desa
Kelompok Simpan Pinjam klp

Bumdes 1

2. Industri kecil dan menengah

Industri makanan 3

Industri Material Bahan bangunan 3

Industri kerajinan 52

Rumah makan dan restoran 1


3. Usaha Jasa Pengangkutan

Jumlah Pemilik angkutan perdesaan 22 orang

Jumlah ojek sepeda motor 54 orang

4. Usaha Jasa Perdagangan

Pasar mingguan 1

Jumlah usaha toko/kios 3

Toko kelontong 68

Toko bahan bangunan 3

5. Usaha jasa Gas, Listrik BBM dan


Air
Pengecer Gas LPG dan BBM 15

Usaha air minum isi ulang 2

6. Usaha jasa Keterampilan

Tukang kayu 53 orang

Tukang batu 76 orang

Tukang jahit 10 orang

Tukang cukur 11 orang

Tukang servis elektronik 2 orang

Tukang gali sumur 15 orang


Tukang urut/pijak/pengobatan 5 orang

LEMBAGA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

SD/Sederajat 3 buah

SMP/Sederajat 1 buah

SLTA/Sederajat 2 buah

LEMBAGA KESEHATAN

Pustu 1 buah

Posyandu 8 buah

Dana Sehat

Bidan Desa 2 orang

Aspek Positif dan Negatif

a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan


pertanian,

b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.

c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat
istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang
monoton.

d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.

e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir,


serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa
untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull faktor antara lain :

a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan


dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan

b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan


rumah menjadi industri kerajinan.
c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih
mudah didapat.

d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan


merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.

4.3.2.   Potensi
Potensi adalah sumber daya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan
untuk mengatasi permasalahan. Hasil kajian sketsa desa, secara umum
potensi yang dimiliki Desa Mangunkerta menggambarkan banyak potensi,
namun belum tergali serta belum dimanfaatkan secara optimal. Namun
demikian, berdasarkan hasil kajian potensi ini bisa maksimal dan dapat
digolongkan ke dalam 2 kategori yaitu:

1. Dapat maksimal jika dilakukan bila dilakukan pendekatan, penyuluhan,


pengarahan, penekanan, terhadap unsur manusia.
2. Dapat maksimal bila ada stimulus dalam bentuk pendanaan, dan ini
biasanya sering terjadi di Desa Mangunkerta.

Pada umumnya masyarakat perdesaan ditandai dengan pemilikan ikatan


perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap
warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya.

Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan


yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

4.3.2.1.   Sumber Daya Alam


Keberadaan sumber daya alam di Desa Mangunkerta cukup melimpah, seperti
bambu, kayu, tanah hibah masyarakat, sumber daya alam yang bisa digali
dan mendukung program – program pembangunan desa.
4.3.2.2.   Sumber Daya Manusia
1. Umumnya masyarakat rela lahan miliknya dihibahkan untuk objek
pembangunan.
2. Masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk membangun desanya
dalam upaya mengatasi permasalahan.
3. Semangat gotong royong masih cukup tinggi.
4. Banyak tersedia tenaga – tenaga teknis (tukang kayu, tukang tembok dan
pertukangan lainnya)
5. Tingkat pendidikan dan pergaulan masyarakat sudah lumayan maju : Guru,
bidan, ulama, kader, dll.

4.3.2.3.   Sumber Daya Kelembagaan


1. Semangat masyarakat untuk aktif dalam berbagai organisasi dan
kelembagaan masih sangat tinggi.
2. Lembaga – lembaga yang ada di Desa Mangunkerta : Pemerintah Desa
(Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM), Karang Taruna, PKK, Linmas, MUI, DKM, Gapoktan,
Kelompok Tani.

4.3.2.4.   Sumber Daya Finansial


Alokasi Dana Desa, Urunan desa, Iuran Kebersihan, Iuran Kesehatan, Iuran
Purat warga

4.3.2.5.   Sumber Daya Sarana dan Prasarana


Saat ini kondisi sarana dan prasarana yang ada di Desa Mangunkerta terdiri
dari sarana pelayanan umum, sarana keagamaan, sarana pendidikan, sarana
kesehatan, sarana sosial, sarana olah raga, sarana infrastruktur jalan, sarana
ekonomi, serta sarana informasi.
Mengenai kepemilikan sarana ini ada yang merupakan asset desa dan
umumnya merupakan milik warga, dan pihak swasta

Aspek Positif dan Negatif

a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan


pertanian,
b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat
istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang
monoton.
d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir,
serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa
untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :

a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan


dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan
rumah menjadi industri kerajinan.

c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih


mudah didapat.
d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.

POTENSI MASALAH PENYEBAB

SUMBER DAYA ALAM

a. Memiliki lahan a. Hasil panen menurun a. Debit air


sawah yang luas b. Saluran air rusak berkurang
b. Memiliki lahan c. Pembagian air tidak merata b. Saluran air
kering yang luas d. Hasil tanaman sayur rusak/kena
dan subur. kurang meningkat longsor
c. Terdapat mata air e. Petani kesulitan pemasaran c. Hama padi
d. Saluran f. Pada musim hujan lahan d. Tidak ada
air/irigasi untuk swah tergenang iar pengaturan air
mengairi lahan e. P3A tidak
sawah berfungsi
e. Curah hujan f. Pengolahan lahan
tinggi masih
f. Hasil sayur menggunakan pola
mayur melimpah lama/tradisional
g. Lahan g. Jalan rusak
h. Hutan rakyat
beralih fungsi
menjadi lahan
terbuka

SUMBER DAYA MANUSIA

a. Jumlah a. Masih terdapat BGM a. Pola asupan gizi


penduduk b. Budaya Hidup Sehat masih keluarga rendah
b. Jumlah KK rendah b. Pengurus Lembaga
c. Aparat Desa c. Lingkungan kotor kemasyarakat
lengkap kurang pro aktif

d. Pengurus c. Masih minimnya


Lembaga pemahaman
Kemasyarakatan Tufoksi di
lengkap kalangan kader di
e. Kader Posyandu Desa
f. Kader Desa Siaga d. Tidak ada
g. Prilaku penataan
Menjunjung tinggi
norma-norma
yang berlaku
didaerahnya
h. Menghargai orang
lain

SUMBER DAYA PENDIDIKAN

a. Gedung SD a. Budaya baca masyarakat a. Pusdes kurang


b. Gedung SMP rendah terkelola dengan
c. Guru lengkap b. Minat melanjutkan baik
d. Pondok Pesantren pendidkan ke SMK/SLTA b. Ruang baca sempit
e. Buku bacaan di masih rendah. c. Kurang sosialisasi
Pusdes c. Tawuran antar pelajar mengenai
f. Dana BOS d. Rawan keamanan di keberadaan Pusdes
g. Dana BSM lingkungan Sekolah. d. Lokasi SLTA/SMK
jauh dari Desa
e. Pengelola BOS di
sekolah tidak
terbuka terhadap
masyarakat
f. Gedung Sekolah
tidak memiliki
pagar pengaman
SUMBERDAYA KESEHATAN

a. Bidan Desa a. Kegiatan Posyandu di 6 a. Tidak ada gedung


b. Pustu lokasi menumpang di Posyandu
c. Jadwal rutin rumah penduduk b. Sanitasi air jelek
kegiatan b. Lingkungan Kotor, banyak c. Tidak adanya
Posyandu sampah . aturan
d. Kader Posyandu c. Penduduk masih pemeliharaan
e. Paraji terlatih menggunakan air selokan hewan unggas
f. Swadaya untuk Mandi, Cuci (ayam, itik)
g. Ambulan Desa d. Bayi Gizi Buruk di Dusun sehingga mengotori
h. Dana Sehat 1,2 lingkungan;
i. Pengurus Kader d. Tidak adanya
Desa Siaga penataan
lengkap mengenai
keberadaan
kandang hewan
ternak
dilingkungan
pemukiman
e. Tidak ada
pengelolaan
sampah
f. Pola asupan gizi
keluarga rendah
g. Pemahaman
Tufoksi Kader
masih rendah
h. Kader Desa siaga
kurang pro aktif.
i. Kebutuhan air
bersih terbatas.
SUMBER DAYA PEREKONOMIAN

a. Ada pasar a. Keterampilan remaja a. Sulitnya Akses


minggon masih rendah permodalan tanpa
b. Warung sembako b. Pinjaman modal usaha agunan
c. Usia kerja berbunga tinggi dari
produktif Kosipa
d. Usaha kerajinan c. Pengangguran usia
rakyat produktif
e. SPP d. Produksi kerajinan
f. UPK Kecamatan kurang berkembang

Bidang Masalah Potensi

Sosial Budaya a. masih rendahnya j. Didalam masyarakat


perlindungan sosial yang pedesaan di antara
menjamin pemenuhan warganya mempunyai
kebutuhan dasar, pelayanan hubungan yang lebih
sosial, pemberdayaan sosial mendalam dan erat
dan jaminan sosial bagi bila dibandingkan
Penyandang Masalah dengan masyarakat
Kesejahteraan Sosial (PMKS) pedesaan lainnya di
b. masih lemahnya kemampuan luar batas
dan kepedulian masyarakat wilayahnya.
dalam perwujudan pelayanan k. Sistem kehidupan
kesejahteraan sosial yang umumnya
melembaga dan berkelompok dengan
berkelanjutan. dasar kekeluargaan
c. Bertambahnya penduduk l. Sebagian besar warga
sehingga tidak seimbang masyarakat pedesaan
dengan persediaan lahan hidup dari pertanian
pertanian m. Kesatuan dan
d. Terdesaknya kerajinan keutuhan kultural
rumah di desa oleh n. Banyak ritual dan
produk industri modern. nilai-nilai sakral
e. Penduduk desa, terutama
kaum muda, merasa tertekan
oleh oleh adat istiadat yang
ketat sehingga
mengakibatkan suatu cara
hidup yang monoton.
f. Didesa tidak banyak
kesempatan untuk
menambah ilmu
pengetahuan.

a. Terdapat prilaku yang a. Jadwal pengajian


menyimpang dari nilai-nilai minggon ditiap
agama islam. Dusun/RT/TW

Keagamaan b. Sebagian remaja tidak b. Pengurus Lembaga


berkiblat kepada budaya MUI Desa lengkap
barat yang tidak sesuai c.
dengan nilai-nilai kehidupan
agama islam

f. Belum optimalnya a. Koleksi buku Bacaan


pemasyarakatan di Pusdes;
perpustakaan dan minat b. SMK di luar Desa;
baca pada masyarakat c. Sarana Prasarana
disertai dengan masih Pendidikan
rendahnya minat baca di
kalangan masyarakat;
g. Rendahnya kemampuan
ekonomi masyarakat yang
Pendidikan berdampak pada rendahnya
angka melanjutkan dari
SMP/MTs atau yang
sederajat ke SMU/SMK atau
yang sederajat dalam upaya
peningkatan sumber daya
manusia yang berdaya saing;
h. Sebagian masyarakat masih
kurang peduli terhadap
pendidikan anak-anak;

Kesehatan i. Belum optimalnya kegiatan a. Bidan Desa


pelayanan masyarakat b. Pustu
melalui Posyandu karena c. Kader Desa Siaga
keterbatasan sarana dan d. Ambulan Desa
prasarana kegiatan; e. Swadaya
j. Masih rendahnya Kader yang f. Tenaga ahli
dilibatkan dalam kegiatan g. Kader Posyandu
Posyandu;
k. Masih rendahnya Prilaku
Hidup Bersih dan sehat di
masyarakat;
l. Fasilitas kesehatan berupa
bangunan Pustu kondisinya
rusak;
m. Sarana pelayanan
Posyandu masih kurang;
n. Tidak ada pengawasan
terhadap asupan gizi dan
kesehatan jajanan anak anak
di lingkungan sekolah hasil
produksi masyarakat;
o. Tidak adanya aturan
pemeliharaan hewan unggas
(ayam, itik) sehingga
mengotori lingkungan;
p. Tidak adanya penataan
mengenai keberadaan
kandang hewan ternak milik
masyarakat dipemukiman
sehingga lingkungan menjadi
kotor
q. Sebagian proses Persalinan
masih ditolong oleh Paraji
kampung;

Anda mungkin juga menyukai