3
Tokoh – tokoh Dusun:
1. Dusun Karang Sio = Edi
2. Dusun Terbabeng = Paeran Budi Susilo
3. Dusun Sinar Cakak = Ambiak Natik Rama
4. Dusun Cakak Udik = Raden Dalem Mentri
5. Dusun Umbul Gunung = Bandardin
6. Dusun Tanjung Genteng = Sulaiman
7. Dusun Umbul Balak Arei = Mustofa
Selanjutnya mulai mendirikan Sekolah yaitu SD 1 Bandar Putih Tua cabang Trimodadi
pada tahun 1967 dengan guru Bapak Sukabi dan Haruna. Mulanya Kampung Bandar
Putih Tua mayoritas perkebunan karet dan lada, dan kemudian masuk pengukuran untuk
irigasi persawahan pada tahun 1980 yang dikerjakan secara gotong royong.
Demikian riwayat singkat ini dibuat berdasarkan sumber dari tua Kampung Bandar
Putih Tua, dan semoga dapat menjadi masukan pengetahuan sejarah asal usul adanya
Kampung Bandar Putih Tua, dan apabila ada hal yang kurang sesuai mudah-mudahan
dapat diperbaiki bersama dari masukan di lain pihak.
4
2.1.2. Sejarah Pemerintahan Kampung
5
2.2. Kondisi Geografis
No
Uraian Keterangan
.
1. Luas Wilayah : 1250 Ha
2. Jumlah Dusun : 6 Dusun
1) Tebabeng Utara 4) Tempel Sari
2) Karang Sio 5) Sinar Cakak
3) Bangun Rejo 6) Cakak Udik
3. Batas Wilayah :
a. Utara : Trimodadi Lampung Utara
b. Selatan : Kampung Karang Jawa
c. Barat : Kampung Gedung Sari
d. Timur : Kampung Karang Jawa
4. Topografi :
Luas kemiringan rata-rata datar 1250 Ha.
5. Hidrologi
Irigasi berpengairan setengah tehnis.
6. Klimatologi
a. Suhu = 27 - 30°C
b. Curah hujan 2000/3000 mm
c. Kelembaban udara
d. Kecepatan angin
7. Luas lahan pertanian
a. Sawah teririgasi : 280 Ha
b. Sawah tadah hujan : 250 Ha
c. Tanah kering : 480 Ha
6
2.3. Perekonomian Kampung
No Sumber Tahun
. Penerimaan Kampung 2020
1. PBH 29048817
2. ADK 453889596
3. DDS 1175398335
1. Penerimaan Pajak Kampung Bandar Putih Tua dari tahun ke tahun rata-rata hampir
sama dan memiliki selisih yang tidak terlalu banyak.
2. DPK adalah Dana Pembangunan Kampung yang bersumber dari Pemerintah. Besaran
dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.
3. ADK atau Alokasi Dana Kampung adalah Dana APBD Kabupaten. Besaran dana tiap
tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.
4. DDS adalah dana Pemerintah untuk pembangunan sarana dan prasarana kampong
yang dialokasikan untuk perkerasan jalan usaha dan jalan di Dusun-dusun. Dana
Desa tiap tahun jumlahnya berubah-ubah sesuai prioritas pembangunan di kampung.
7
2.4. Sosial Budaya Kampung
8
C. Peternak 18
D. Pedagang
E. Tukang Kayu
F. Tukang Batu
G. Penjahit 1
H. PNS 3
I. Pensiunan
J. TNI/Polri 3
K. Perangkat Kampung 13
L. Pengrajin
M.Industri Kecil Pembuatan Krupuk
N. Buruh Industri
O. Lain-lain
5. Agama
A. Islam 1.594
B. Kristen
C. Protestan
D. Khatolik 29
E. Hindu
F. Budha
9
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. Hal ini
disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani
dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya
keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan
buruh pabrik.
5. Agama
Hampir seluruh warga masyarakat Kampung Bandar Putih Tua adalah muslim (Islam)
2. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Kampung Bandar Putih Tua belum
cukup lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 1.623 jiwa.
10
2.6. Pemerintahan Umum
2. Lokasi pemakaman di Kampung Bandar Putih Tua tidak ada tim khusus yang
menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan
dilaksanakan secara gotong royong oleh warga.
3. Ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau
menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.
4. Satuan Linmas memiliki anggota personel aktif dan siap sewaktu-waktu jika ada
kegiatan yang bersifat lokal atau skala kecil. Untuk pengamanan skala sedang dan
besar Linmas dibantu dari POLSEK dan KORAMIL.
11
BAB III
VISI DAN MISI
3.1.1.2. Sebagian besar warga adalah petani dan buruh tani, ada juga yang
memelihara hewan ternak meski dalam skala kecil, biasanya hanya
dipergunakan untuk investasi jangka pendek.
3.1.2.2. Kampung Bandar Putih Tua : adalah satu kesatuan masyarakat hukum
dengan segala potensinya dalam sistem Pemerintahan di wilayah Kampung
Bandar Putih Tua.
3.1.2.3. Mandiri : adalah suatu kondisi kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif
dan partisipatif sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
12
3.1.2.4. Pertanian : bahwa sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian,
sehingga tidak akan terjadi rawan pangan di Kampung Bandar Putih Tua.
3.2.2. Bekerja sama dengan petugas penyuluh lapangan untuk meningkatkan hasil
pertanian.
3.2.5. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih melalui pelaksanaan Otonomi
Daerah.
13
BAB IV
STRATEGI PEMBANGUNAN KAMPUNG
Program Kampung diawali dengan Musyawarah Kampung yang dihadiri oleh tokoh –
tokoh masyarakat, tokoh Agama, Rt/Rw, Pemerintah Kampung beserta BPK dalam rangka
penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada
di Kampung dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh
lapisan masyarakat dapat tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat, BPK berperan aktif membantu Pemerintah Kampung
dalam menyusun Program Pembangunan. Pemerintah Kampung beserta BPK merumusan
Program Pembangunan Kampung, dalam hal ini menyusun pembangunan apa yang sifatnya
menampung dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas.
14
6. Mengajukan anggaran dana dari Pemerintah untuk pembangunan sarana dan prasarana
Kampung dan peningkatan kapasitas ke APBN maupun di pihak lain yang bisa
mendanai Pembangunan Kampung seperti : BJW, APBN, BLM, PNPM.
BAB V
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN KAMPUNG
BAB VI
KEBIJAKAN UMUM KAMPUNG
Secara administratif, Kampung Bandar Putih Tua terbagi dalam 6 ( enam ) Dusun
namun pemukiman penduduk hanya terbagi dalam 4 wilayah. Wilayah Barat adalah Dusun 3-
4 dan Timur Dusun 2, Utara Dusun 1-6 dan selatan Dusun 5.
Pelaksanaan pembangunan antara wilayah barat dan wilayah utara selatan harus
seimbang agar tidak terjadi kecemburuan yang mengakibatkan ketidak Bandar Putih Tuaan
dalam masyarakat. Demi tercapainya azas “adil dan merata” tersebut pembangunan
dilaksanakan bertahap dan bergantian antara wilayah barat dan wilayah timur meskipun
pelaksanaan pembangunan harus melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta rasa
saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi diwilayah Dusun lain.
Selain azas “adil dan merata” kami juga lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat
darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda. Strategi yang digunakan :
1. Dengan cara bermusyawarah dengan masyarakat melalui wakil-wakilnya ( RT, Kepala
Dusun, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Wanita ) untuk mencari solusi terbaik
dan dapat dipertanggungjawabkan supaya pada waktu pelaksanaan pembangunan tidak
terjadi kecemburuan sosial. Dan mengajak masyarakat untuk dapat berperan aktif untuk
ikut dalam pelaksanaan pembangunan dan juga pemeliharaan bangunan yang ada.
2. Mengajukan permohonan dana melalui APBD dan APBN dengan melalui program-
program yang telah ditentukan, juga mengajak masyarakat untuk berswadaya.
16
BAB VII
1. Pasar
2. Rabat beton
3. Saluran air dan Trotoar/drainase
4. Jembatan dan gorong-gorong
5. Perbaikan jalan
8. Gedung TK
9. Gedung Muslimat
7.2 Ekonomi
7.4 Pendidikan
7.6 Agama
1. Pembangunan Masjid
2. Pembangunan / Rehab Mushola
3. Honor guru ngaji
4. Pembangunan/rehab vihara
18
BAB VIII
PENUTUP
Semua program yang kami cantumkan hanya kebutuhan utama yang bisa menyusun lihat
pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang sifatnya darurat dan tidak bisa
ditunda, sebagai contoh adalah bencana Alam Angin Topan yang mengakibatkan kerusakan rumah
Penduduk mau tidak mau harus segera diperbaiki karena menyangkut kebutuhan pokok penduduk,
karena tidak tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat diperlukan berupa
tenaga gotong royong maupun material yang bisa diambil dari lokal Kampung.
Karena program ini hanya untuk 6 tahun maka untuk menjembatani kekosongan dokumen
perencanaan jangka menengah pada masa Jabatan Kepala Kampung, penyusun menyiapkan program
yang sifatnya hanya sekunder dan tidak membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena masa akuisisi
biasanya tidak lama. Program tersebut meliputi rehabilitasi sarana dan prasarana yang ada selain itu
menyusun juga akan melakukan evaluasi program apa saja yang belum terealisasi sehingga bisa
diteruskan untuk RPJM-Des tahun-tahun selanjutnya sehingga program pembangunan tersebut bisa
terus berkesinambungan meskipun yang menduduki jabatan Kepala Kampung silih berganti.
Demikian program - program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT memberikan
Ridho sehingga semua program bisa terealisasi sesuai penyusunan dan perencanaan.
19
20
LEGENDA
. . . : BatasKabupaten
-- + -- + : Batas Kecamatan
-- • -- • : Batas Kampung
- - - - - - : Batas Dusun
====== : Jalan Onderlagh
vvSWvv Dusun ===== : Jalan Tanah
vvSWvvDusun II ===== : Saluran Irigasi Teknis
Dusun IvvSWvv : Jembatan / Dam
IV : Masjid / Musholah
vvSWvv
: Pure
: Balai Kampung
= Sekolahan
vvSWvv
Dusun = Pasar
III
= Lapangan
vvSWvv vvSWvv
= PUSKESMAS
vvSWvv
= Bukit
vvSWvv = DAM/ Bendungan Kecil
vvSWvv = Pintu Bagi Air
K = Kuburan
vv SW vv : Sawah
vvSWvv : Kebun/ Ladang
:Rumah Tangga
Miskin
Dusun ===== : Jalan Usulan
V : TU G U
: Jalan Aspal
Dusun
VI
21