Anda di halaman 1dari 19

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI KAMPUNG

2.1. Sejarah Kampung


2.1.1. Asal Usul/Legenda Kampung
Kampung Bandar Putih Tua terbentuk dari Tokoh Masyarakat sekitar tahun 1960.
Melalui musyawarah tokoh masyarakat yang dipimpin oleh Dulah Hasim. Hasil
musyawarah tersebut Kampung Bandar Putih Tua terdiri dari 6 Kepala Suku dan terdiri
dari ±100 orang warga, antara lain :
 Dusun Karang Sio ( sekarang masih Dusun Karang Sio );
 Dusun Terbabeng ( sekarang masih Dusun Terbabeng );
 Dusun Sinar Cakak ( sekarang masih Dusun Alang Jaya );
 Dusun Cakak Udik ( sekarang masih Dusun Cakak Udik );
 Dusun Umbul Gunung ( sekarang berada di Sukajaya );
 Dusun Tanjung Genteng ( sekarang terletak di Kampung Gedung Ratu );
 Dusun Umbul Balak Arei ( sekarang terletak di Desa Ladang ).
Kampung Bandar Putih Tua pada waktu itu berpusat di Dusun Sinar Cakak dalam hal
ini merupakan Dusun induk Kampung Bandar Putih Tua. Pemerintahan pada ketika itu
berlangsung dari tahun 1956 – 1968. Dan selanjutnya induk Pemerintahan/induk
Kampung beralih ke wilayah Dusun Terbabeng dengan Kepala Kampung dipimpin oleh
Pairan Budi Susilo.

Sejarah Kepemimpinan Kampung Bandar Putih Tua :


1. Tahun 1956 – 1958 dipimpin oleh Kepala Kampung Hanapi;
2. Tahun 1959 – 1960 dipimpin oleh Kepala Kampung Dulah Hasim;
3. Tahun 1961 – 1964 dipimpin oleh Kepala Kampung St. Dulu Marga;
4. Tahun 1965 – 1968 dipimpin oleh Kepala Kampung Minak Raja Pangeran;
5. Tahun 1969 – 1978 dipimpin oleh Kepala Kampung Pairan Budi Susilo;
6. Tahun 1979 – 1980 dipimpin oleh Kepala kampong Lasimin (Pjs);
7. Tahun 1981 – 1998 dipimpin oleh Kepala Kampung Ahmad Sidik;
8. Tahun 1999 – 2006 dipimpin oleh Kepala Kampung Burhanudin (Pjs);
9. Tahun 2007 – 2019 dipimpin oleh kepala kampung burhannudin.
10. Tahun 2020 sekarang dipimpin oleh Kepala Kampung Rohmad Sukarno..

3
Tokoh – tokoh Dusun:
1. Dusun Karang Sio = Edi
2. Dusun Terbabeng = Paeran Budi Susilo
3. Dusun Sinar Cakak = Ambiak Natik Rama
4. Dusun Cakak Udik = Raden Dalem Mentri
5. Dusun Umbul Gunung = Bandardin
6. Dusun Tanjung Genteng = Sulaiman
7. Dusun Umbul Balak Arei = Mustofa

Selanjutnya mulai mendirikan Sekolah yaitu SD 1 Bandar Putih Tua cabang Trimodadi
pada tahun 1967 dengan guru Bapak Sukabi dan Haruna. Mulanya Kampung Bandar
Putih Tua mayoritas perkebunan karet dan lada, dan kemudian masuk pengukuran untuk
irigasi persawahan pada tahun 1980 yang dikerjakan secara gotong royong.

Demikian riwayat singkat ini dibuat berdasarkan sumber dari tua Kampung Bandar
Putih Tua, dan semoga dapat menjadi masukan pengetahuan sejarah asal usul adanya
Kampung Bandar Putih Tua, dan apabila ada hal yang kurang sesuai mudah-mudahan
dapat diperbaiki bersama dari masukan di lain pihak.

Sumber : Raden Alamsah

4
2.1.2. Sejarah Pemerintahan Kampung

Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Kampung


NAMA-NAMA DEMANG/LURAH/KEPALA KAMPUNG
SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA KAMPUNG BANDAR PUTIH TUA

No. Periode Nama Kepala Kampung Keterangan


1. 1940 – 1946 SETAN DULU
2. 1946 – 1990 PAERAN B.S.
3. 1990 – 1998 AHCMAD SIDIK
4. 1999 – 2008 BURHANUDIN
5. 2008 – 2013 BURHANUDIN
6. 2013 - 2019 BURHANUDIN
7 2020 sekarang Rohmad sukarno

2.1.3. Sejarah Pembangunan Kampung

Tabel 2. Sejarah Pembangunan Kampung

No. Tahun Kegiatan Pembangunan Keterangan


1. 1983 Pembangunan Balai Kampung DPK
2. 2007 Pembangunan Rehab Balai Desa DPK
3. 1980 Pembangunan Masjid Al Muhajirin SWADAYA
4. 1996 Pembangunan Masjid Al Huda SWADAYA
5. 1998 Pembangunan Masjid Al Huda SWADAYA
6. 1997 Pengaspalan Jalan Dusun 1 sampai Dusun 3 APBD
7. 2010 Pengaspalan Jalan Dusun 4 PNPM
8. 2007 Pengaspalan gang Dusun 4 JASMAN
Penanganan covid-19 dan grenase dusun 2 dan
9 2020 DDS
dan 3

5
2.2. Kondisi Geografis

Tabel 3. Kondisi Geografis

No
Uraian Keterangan
.
1. Luas Wilayah : 1250 Ha
2. Jumlah Dusun : 6 Dusun
1) Tebabeng Utara 4) Tempel Sari
2) Karang Sio 5) Sinar Cakak
3) Bangun Rejo 6) Cakak Udik
3. Batas Wilayah :
a. Utara : Trimodadi Lampung Utara
b. Selatan : Kampung Karang Jawa
c. Barat : Kampung Gedung Sari
d. Timur : Kampung Karang Jawa
4. Topografi :
Luas kemiringan rata-rata datar 1250 Ha.
5. Hidrologi
Irigasi berpengairan setengah tehnis.
6. Klimatologi
a. Suhu = 27 - 30°C
b. Curah hujan 2000/3000 mm
c. Kelembaban udara
d. Kecepatan angin
7. Luas lahan pertanian
a. Sawah teririgasi : 280 Ha
b. Sawah tadah hujan : 250 Ha
c. Tanah kering : 480 Ha

8. Luas lahan pemukiman / pekarangan : 320 Ha.

6
2.3. Perekonomian Kampung

Tabel 4. Tabel Sumber Penerimaan Kampung

No Sumber Tahun
. Penerimaan Kampung 2020
1. PBH 29048817

2. ADK 453889596

3. DDS 1175398335

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerimaan Pajak Kampung Bandar Putih Tua dari tahun ke tahun rata-rata hampir
sama dan memiliki selisih yang tidak terlalu banyak.

2. DPK adalah Dana Pembangunan Kampung yang bersumber dari Pemerintah. Besaran
dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.

3. ADK atau Alokasi Dana Kampung adalah Dana APBD Kabupaten. Besaran dana tiap
tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.

4. DDS adalah dana Pemerintah untuk pembangunan sarana dan prasarana kampong
yang dialokasikan untuk perkerasan jalan usaha dan jalan di Dusun-dusun. Dana
Desa tiap tahun jumlahnya berubah-ubah sesuai prioritas pembangunan di kampung.

7
2.4. Sosial Budaya Kampung

Tabel 5. Kondisi Sosial Budaya Kampung


No Uraian Jumlah Keterangan
.
1. Kependudukan
A. Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 1.623
B. Jumlah KK 426
C. Jumlah Laki-laki
a. 0 – 15 tahun 115
b. 16 – 55 tahun 331
c. Diatas 55 tahun 187
D. Jumlah Perempuan
a. 0 – 15 tahun 303
b. 16 – 55 tahun 309
c. Diatas 55 tahun 178
2. Kesejahteraan Sosial
A. Jumlah KK pra sejahtera
B. Jumlah KK sejahtera
C. Jumlah KK kaya
D. Jumlah KK sedang
E. Jumlah KK miskin
3. Tingkat Pendidikan
A. Tidak tamat SD
B. SD
C. SLTP
D. SLTA 142
E. Diploma / Sarjana 11
4. Mata Pencaharian
A. Buruh Tani
B. Petani

8
C. Peternak 18
D. Pedagang
E. Tukang Kayu

F. Tukang Batu
G. Penjahit 1
H. PNS 3
I. Pensiunan
J. TNI/Polri 3
K. Perangkat Kampung 13
L. Pengrajin
M.Industri Kecil Pembuatan Krupuk
N. Buruh Industri
O. Lain-lain
5. Agama
A. Islam 1.594
B. Kristen
C. Protestan
D. Khatolik 29
E. Hindu
F. Budha

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Kependudukan
Jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia anak-anak dan lansia.
2. Kesejahteraan
Jumlah KK miskin mendominasi dari total KK. Dengan banyaknya KK miskin inilah
maka Kampung Bandar Putih Tua termasuk dalam KAMPUNG TERTINGGAL.
3. Tingkat Pendidikan
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi
beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat
pertama.
4. Mata Pencaharian

9
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. Hal ini
disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani
dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya
keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan
buruh pabrik.
5. Agama
Hampir seluruh warga masyarakat Kampung Bandar Putih Tua adalah muslim (Islam)

2.5. Prasarana dan Sarana Kampung

Tabel 6. Prasarana dan Sarana Kampung


No Jenis Prasarana dan Sarana Kampung Jumlah Keterangan
.
1. Kantor Kampung / Balai Kampung 1
2. Gedung SLTA 1
3. Gedung SLTP
4. Gedung SD 2
5. Gedung MI 1
6. Gedung TK 1
7. Masjid 4
8. Musholla 4
9. Pasar Kampung
10. Polindes 1
11. Poskamling 6
12. Jembatan 8
13. Gedung TPQ 3

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Gedung SLTP diperlukan di Kampung Bandar Putih Tua karena jumlah siswa yang
hanya sedikit sudah terakomodasi dalam SLTP terdekat.

2. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Kampung Bandar Putih Tua belum
cukup lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 1.623 jiwa.

10
2.6. Pemerintahan Umum

Tabel 7. Pemerintahan Umum


Keberadaan
No. Uraian Keterangan
Ada Tidak
1. Pelayanan Kependudukan Ada
2. Pemakaman Ada
3. Perijinan Ada
4. Pasar Tradisional Ada Rusak
5. Ketentraman dan tibum Ada

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja, kadang kala ada juga
penduduk yang datang pada sore atau malam hari. Hal ini bisa dimaklumi karena
mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja
seharian. Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang.

2. Lokasi pemakaman di Kampung Bandar Putih Tua tidak ada tim khusus yang
menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan
dilaksanakan secara gotong royong oleh warga.

3. Ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau
menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.

4. Satuan Linmas memiliki anggota personel aktif dan siap sewaktu-waktu jika ada
kegiatan yang bersifat lokal atau skala kecil. Untuk pengamanan skala sedang dan
besar Linmas dibantu dari POLSEK dan KORAMIL.

11
BAB III
VISI DAN MISI

5.1. Visi Kampung


”MEWUJUDKAN KAMPUNG BANDAR PUTIH TUA MENJADI KAMPUNG MANDIRI
MELALUI BIDANG PERTANIAN DAN INDUSTRI KECIL”

3.1.1. Nilai – nilai yang melandasi :


3.1.1.1. Selama bertahun – tahun Kampung Bandar Putih Tua menyandang gelar
sebagai Kampung kategori Kampung Merah atau Miskin. Sebuah sebutan
yang sangat tidak membanggakan padahal sumber daya yang ada cukup
memadai, hanya saja penanganannya kurang maksimal.

3.1.1.2. Sebagian besar warga adalah petani dan buruh tani, ada juga yang
memelihara hewan ternak meski dalam skala kecil, biasanya hanya
dipergunakan untuk investasi jangka pendek.

3.1.2. Makna yang terkandung :


3.1.2.1. Terwujudnya : terkandung didalamnya peran Pemerintah dalam
mewujudkan Kampung Bandar Putih Tua yang mandiri secara ekonomi.

3.1.2.2. Kampung Bandar Putih Tua : adalah satu kesatuan masyarakat hukum
dengan segala potensinya dalam sistem Pemerintahan di wilayah Kampung
Bandar Putih Tua.

3.1.2.3. Mandiri : adalah suatu kondisi kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif
dan partisipatif sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

12
3.1.2.4. Pertanian : bahwa sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian,
sehingga tidak akan terjadi rawan pangan di Kampung Bandar Putih Tua.

5.2. Misi Kampung


3.2.1. Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal.

3.2.2. Bekerja sama dengan petugas penyuluh lapangan untuk meningkatkan hasil
pertanian.

3.2.3. Meningkatkan usaha pertanian.

3.2.4. Meningkatkan dan mengelola Pendapatan Asli Kampung.

3.2.5. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih melalui pelaksanaan Otonomi
Daerah.

13
BAB IV
STRATEGI PEMBANGUNAN KAMPUNG

Program Kampung diawali dengan Musyawarah Kampung yang dihadiri oleh tokoh –
tokoh masyarakat, tokoh Agama, Rt/Rw, Pemerintah Kampung beserta BPK dalam rangka
penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada
di Kampung dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh
lapisan masyarakat dapat tertampung.

Sebagai wakil dari masyarakat, BPK berperan aktif membantu Pemerintah Kampung
dalam menyusun Program Pembangunan. Pemerintah Kampung beserta BPK merumusan
Program Pembangunan Kampung, dalam hal ini menyusun pembangunan apa yang sifatnya
menampung dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas.

Strategi Pembangunan Kampung yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :


1. Mengadakan kursus dan pelatihan bagi pemuda atau masyarakat putus sekolah untuk
kursus sesuai dengan keterampilannya.
2. Mengundang dan selalu berkomunikasi dengan petugas pertanian tentang teknologi
agro industri dan agro bisnis juga teknik bertani yang lebih baik dan lebih modern
dengan tidak meninggalkan keramahan terhadap lingkungan.
3. Perbaikan manajemen di kelompok tani dan memberikan pengetahuan juga pemilihan
bibit dan cara bertanam yang baik dan benar.
4. Pendapatan asli Kampung dipertahankan dengan cara mengelola dengan baik dan
meningkatkan mutu dan kwalitas produksi.
5. Melaksanakan otonomi daerah yang baik dengan cara mengutamakan musyawarah
untuk mengambil keputusan dalam pembangunan Kampung, serta mengelola sumber
daya yang ada di kampung.

14
6. Mengajukan anggaran dana dari Pemerintah untuk pembangunan sarana dan prasarana
Kampung dan peningkatan kapasitas ke APBN maupun di pihak lain yang bisa
mendanai Pembangunan Kampung seperti : BJW, APBN, BLM, PNPM.

BAB V
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN KAMPUNG

5.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Kampung


 Pendapatan Kampung bersumber dari Kas Kampung dan Dana dari Pemerintah;
 Pajak dipungut oleh Kepala Dusun dibantu oleh Perangkat Kampung sesuai dengan
wilayah rayonnya masing-masing kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh
sekretaris Kampung ke Bank yang ditentukan oleh Pemerintah, ada kalanya petugas
dari Kabupaten datang sendiri sekaligus untuk mengevaluasi;
 Pendapatan dari tanah Kas Kampung dan dari Pemerintah dikelola oleh Bendahara
Kampung;
 Dana Pembantuan seperti BLM PNPM di alokasikan untuk pembangunan
Kampung baik sarana dan prasarana juga pinjaman modal untuk kelompok
perempuan.

5.2. Arah Pengelolaan Belanja Kampung


a. Penghasilan tetap Kades dan Perangkat Kampung;
b. Tunjangan BPK dan Honor RT dan RW;
c. Pengadaan Barang dan Jasa;
d. Pengadaan ATK, inventaris Kantor Kampung, dan lain-lain;
e. Biaya operasional Pemerintah Kampung;
f. Biaya seragam kades dan Perangkat Kampung;
g. Meliputi biaya rapat dan perjalanan dinas;
h. Pembangunan sarana dan prasarana, dan lain-lain.
Semuanya diatur dalam APB_Kam

5.3. Kebijakan Umum Anggaran


15
Pemerintah Kampung bersama BPK melaksanakan musyawarah guna membahas
anggaran yang dibutuhkan selama setahun dengan menggunakan tolak ukur pada tahun-
tahun sebelumnya yang kemudian dituangkan dalam APB-Kam.

BAB VI
KEBIJAKAN UMUM KAMPUNG

Secara administratif, Kampung Bandar Putih Tua terbagi dalam 6 ( enam ) Dusun
namun pemukiman penduduk hanya terbagi dalam 4 wilayah. Wilayah Barat adalah Dusun 3-
4 dan Timur Dusun 2, Utara Dusun 1-6 dan selatan Dusun 5.

Pelaksanaan pembangunan antara wilayah barat dan wilayah utara selatan harus
seimbang agar tidak terjadi kecemburuan yang mengakibatkan ketidak Bandar Putih Tuaan
dalam masyarakat. Demi tercapainya azas “adil dan merata” tersebut pembangunan
dilaksanakan bertahap dan bergantian antara wilayah barat dan wilayah timur meskipun
pelaksanaan pembangunan harus melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta rasa
saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi diwilayah Dusun lain.

Selain azas “adil dan merata” kami juga lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat
darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda. Strategi yang digunakan :
1. Dengan cara bermusyawarah dengan masyarakat melalui wakil-wakilnya ( RT, Kepala
Dusun, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Wanita ) untuk mencari solusi terbaik
dan dapat dipertanggungjawabkan supaya pada waktu pelaksanaan pembangunan tidak
terjadi kecemburuan sosial. Dan mengajak masyarakat untuk dapat berperan aktif untuk
ikut dalam pelaksanaan pembangunan dan juga pemeliharaan bangunan yang ada.
2. Mengajukan permohonan dana melalui APBD dan APBN dengan melalui program-
program yang telah ditentukan, juga mengajak masyarakat untuk berswadaya.

16
BAB VII

PROGRAM PEMBANGUNAN KAMPUNG

7.1 Sarana dan Prasarana

1. Pasar
2. Rabat beton
3. Saluran air dan Trotoar/drainase
4. Jembatan dan gorong-gorong
5. Perbaikan jalan
8. Gedung TK
9. Gedung Muslimat

7.2 Ekonomi

1. Pengadaan sarana home industri


2. Pengembangan BUMDES dan UMKM
3. Bantuan modal kelompok tani
4. Embung
5. Saluran Air Pertanian.

7.3 Sosial Budaya

1. Gapura batas Kampung / dan gapuran Jalan Kampung


2. Kesenian tradisional
3. Taman Pemancingan
4. Santunan orang tua jompo dan yatim piatu

7.4 Pendidikan

1. Pelatihan Wira usaha bagi pemuda


2. Peningkatan SDM (PKK dan Kader Keuangan Kampung)
3. Gedung TK / PAUD
4. Pelatihan Home Industry
5. Pelatihan Perbengkelan
6. Pelatihan Peternakan
7. Pelatihan Pertanian
17
8. Pelatihan Pembuatan pupuk organik
9. Sarana TK / APE Balita
7.5 Kesehatan

1. Perbaikan saluran pembuangan


2. MCK / Jamban keluarga
3. Pengembangan Pembangunan polindes
4. Pegobatan gratis untuk masyarakat miskin
5. Honor kader posyandu

7.6 Agama

1. Pembangunan Masjid
2. Pembangunan / Rehab Mushola
3. Honor guru ngaji
4. Pembangunan/rehab vihara

7.7 Pertanian dan Peternakan

1. Perbaikan saluran tersier


2. Bantuan bibit dan pupuk
3. Aula dan gudang logistik gapoktan
4. Honor pengurus kelompok tani
5. Perlengkapan administrasi gapoktan dan poktan
6. Bantuan bajak dan hand sprayer
7. Embung
8. Sumur bor diareal persawahan
9. Gaduan sapi
10. Bantuan peralatan pembuatan biogas

7.8 Han. Kam

1. Pembangunan pos kamling


2. Pedirian pos pol didaerah rawan kriminal
3. Pelatihan dan penyuluhan tentang narkoba, free sex dan miras oleh dinas keamanan/POLISI
bagi generasi muda.

18
BAB VIII

PENUTUP

Semua program yang kami cantumkan hanya kebutuhan utama yang bisa menyusun lihat
pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang sifatnya darurat dan tidak bisa
ditunda, sebagai contoh adalah bencana Alam Angin Topan yang mengakibatkan kerusakan rumah
Penduduk mau tidak mau harus segera diperbaiki karena menyangkut kebutuhan pokok penduduk,
karena tidak tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat diperlukan berupa
tenaga gotong royong maupun material yang bisa diambil dari lokal Kampung.

Karena program ini hanya untuk 6 tahun maka untuk menjembatani kekosongan dokumen
perencanaan jangka menengah pada masa Jabatan Kepala Kampung, penyusun menyiapkan program
yang sifatnya hanya sekunder dan tidak membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena masa akuisisi
biasanya tidak lama. Program tersebut meliputi rehabilitasi sarana dan prasarana yang ada selain itu
menyusun juga akan melakukan evaluasi program apa saja yang belum terealisasi sehingga bisa
diteruskan untuk RPJM-Des tahun-tahun selanjutnya sehingga program pembangunan tersebut bisa
terus berkesinambungan meskipun yang menduduki jabatan Kepala Kampung silih berganti.

Demikian program - program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT memberikan
Ridho sehingga semua program bisa terealisasi sesuai penyusunan dan perencanaan.

19
20
LEGENDA
. . . : BatasKabupaten
-- + -- + : Batas Kecamatan
-- • -- • : Batas Kampung
- - - - - - : Batas Dusun
 ====== : Jalan Onderlagh
vvSWvv Dusun ===== : Jalan Tanah
vvSWvvDusun II ===== : Saluran Irigasi Teknis
Dusun IvvSWvv : Jembatan / Dam
IV  : Masjid / Musholah
 vvSWvv
: Pure
: Balai Kampung
= Sekolahan
 vvSWvv
Dusun = Pasar
III
 = Lapangan
vvSWvv vvSWvv
= PUSKESMAS
vvSWvv
 = Bukit
vvSWvv = DAM/ Bendungan Kecil

vvSWvv = Pintu Bagi Air

K = Kuburan
vv SW vv : Sawah
vvSWvv  : Kebun/ Ladang
:Rumah Tangga
Miskin
Dusun ===== : Jalan Usulan
V : TU G U
: Jalan Aspal

Dusun
VI

Painted and Produced by.


Map with free scale margine error 10%

21

Anda mungkin juga menyukai