Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN

PERTANIAN

STRATEGI PENGUATAN
KORPORASI PETANI

Jakarta, 20 Januari 2021


Kementerian
KORPORASI PETANI SEBAGAI MODEL BISNIS BARU PETANI Pertanian

• Korporasi petani merupakan


salah satu bentuk
pemberdayaan ekonomi petani
• Korporasi petani dibentuk dari, Sistem digitalisasi
oleh dan untuk petani Modernisasi

• Konsep Korporasi petani dan


nelayan (KPN) tertuang dalam
Mengelola Kawasan
RPJM 2020-2024 Pertanian berbasis
komunitas

Network/kemitraan Korporasi
Petani
MAKNA
MENGKORPORASIKAN PETANI

Mengembangkan model bisnis melalui


konsolidasi petani, usaha dan
kelembagaan/managemen yang mampu
memberikan nilai tambah, memperkuat
kelembagaan petani, meningkatnya posisi
tawar petani sehingga mampu
meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani

3
Kementerian
RANCANGAN PENGEMBANGAN KORPORASI PETANI Pertanian

Sarpras &
Petani Swasta Market Place
Industri Kecil
pendukung lain 1 6 7
2 4
9
Alsintan

5
Tenaga kerja Poktan/Gapoktan Budidaya Industri Terpadu
Pertanian (Perseroan Terbatas/PT)

3 8
Irigasi &
Infrastruktur BUMN &
pendukung lain GAPOKTAN BERSAMA/KOPERASI
BUMDes

Korporasi

Litbang & Penyuluhan


Asuransi Pembiayaan melalui Kostratani Sertifikasi Regulasi
Kementerian
Transformasi Kelembagaan Petani Menjadi Korporasi Petani Pertanian

Kelembagaan Petani Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP)

• Struktur Organisasi Sederhana Manajemen • Struktur Organisasi Kompleks


• Kelas Belajar organisasi • Jejaring Usaha
• Wadah Kerjasama • Mitra Bisnis
• Unit Produksi • Diversifikasi Usaha

Gapoktan
TRANSFORMASI KORPORASI
POKTAN GAPOKTAN Bersama/
MANAJEMEN PETANI
Koperasi

• Usaha pertanian skala besar berbasis klaster


• Usahatani Skala Kecil Manajemen • Multi komoditas
• Monokultur Usahatani • Mekanisasi, modernisasi pertanian dan sistem
• Teknologi Tradisional (manual) digitalisasi
• Bersifat on farm (hulu) • Integrasi on farm dan off farm
• Manajemen corporate dan profesional
PENUMBUHAN PENGEMBANGAN
Mulai Selesai
TAHAPAN KORPORASI PETANI KORPORASI PETANI

PENGEMBANGAN Sosialisasi Korporasi


Petani di Lokasi Terpilih
KORPORASI PETANI Kegiatan Pelatihan

Penentuan Lokasi
Korporasi Petani di
Pengembangan
Lokasi Terpilih
Jaringan Usaha

Konsolidasi Lintas
Pemangku Kepentingan Pengajuan Pembiayaan
Kepada Lembaga
Konsolidasi Petani dan Keuangan Formal
Usaha Tani

Perancanagan Penyusunan Penentuan Bentuk Kelembagaan,


Korporasi Petani Model Bisnis Kepengurusan dan Status Hukum

Kesiapan Infrastruktur Kesiapan Sumber Daya


Pendukung Manusia
8 Pilar Korporasi Petani dan Nelayan

Konsolidasi Petani Konsolidasi Managemen Usaha Inovasi Teknologi Sinergi

Mengkonsolidasi petani sampai Penguatan kelembagaan dan Kebaruan input produksi, kebaruan Visi bersama dan implementasi
pada peningkatan kapasitas SDM manjemen usaha, integrasi usaha praktik budidaya (GAP), kebaruan kegiatan secara terpadu diantara
dan pendampingan hulu–hilir (corporate teknologi pasca panen dan kebaruan pelaku dan pendukung
value/culture, entrepreneur) packaging (kemasan);
sampai pada pendampingan dan
kemitraan

Dukungan Infrastruktur &


Akses Pembiayaan Off Taker Digitalisasi Logistik
Digitalisasi/penerapan IT untuk
Kemudahan akses pembiayaan Pelibatan Off Taker sebagai Dukungan sarana dan prasarana
pemetaan lahan dan pelaku usaha,
untuk usahatani (input produksi, penjamin hasil produksi sekaligus serta sistem logistik yang efisien,
kegiatan on farm dan off farm
alsintan), pascapanen, pengolahan sebagai avalis dan pendampingan ke pemasaran online dan offline
dengan sistem informasi pertanian
produk turunan, gudang dan petani
terintegrasi pada petani
asuransi pertanian
DESAIN
Saham
Sa h a
m MODEL BISNIS
KORPORASI PETANI
Gapoktan
Bersama/Koperasi
Swasta, BUMD, BUMN

PT-Korporasi Petani
Klaster • Creating Shared
• Value
Creating
CSV/Shared
Value CSV/nilai
penciptaan
IOT
Logistik penciptaan nilai
bersama.
On-Farm Processing Retail Konsumen
Distribution bersama.
• Pengelolaan
 Petani/
poktan/  Gapoktan  Toko Pangan  Rumah Tangga • logistik
Pengelolaan
Pendampingan Bersama/Koperasi  Food & Grain yang efektif
Gapoktan  Bulog  Industri olahan logistik yang efektif
 Kawasan  Industri  Terminal Port  E commerce  Hotel, Restoran
dan efisien.
 Budidaya pengolahan Logistic  Bursa Komoditas  Eksport
dan efisien.
• Stabilitas Harga
pertanian • Produk.
Manajemen Stabilitas Harga
Produk.
• Ketersedian
Powered by • produk
Ketersedian
secara
Investasi dan pangan secara
berkelanjutan.
Modal Kerja
berkelanjutan.
• Kesejahteraan
• Petani.
Kesejahteraan
Petani.
Pemerintah Daerah Kementerian/Lembaga Perbankan Perguruan Tinggi

Smart Farming-Sistem teknologi Informasi Terpadu


Blockchain Ecosystem Platform
PERCONTOHAN KORPORASI PETANI NASIONAL

Korporasi Petani Sapi, Kab.


Korporasi Petani Padi, Kab. Subang
Indramayu o PT Brahman Gemilang Sejahtera
o Koperasi Tani Mulus Emas – saham 70%. dibangun dari 3 koperasi: Koperasi
PT Kinariya Investama Nusantara – Brahman Sejahtera (saham 30%),
saham 30% Koperasi Tani Jaya (saham 30%), dan
o Produk: Benih dan Beras Koperasi Surya Gemilang (saham 40%)
o Produk: Pakan hijauan, pakan konsentrat,
pupuk organik, daging sapi, dan gepuk

Jawa Barat
Jawa Tengah

Korporasi Petani Kopi, Kab. Bandung Korporasi Petani Padi, Kab.


o Korporasi kopi PT Java Preanger Lestari Mandiri Demak
(JPLM) dibangun dari 5 koperasi produsen kopi: o Koperasi Citra Kinaraya (CKR) –
Kopemko Manda-Wangi, Koperasi Marga Mulya, saham 53%. PT Tasbiha Mulia Tani –
Korporasi Petani Hortikultura,
Koperasi Wanoja, Koperasi Bukit Amanah, dan saham 47%
Koperasi Mekar Tani. Kab. Bandung o Produk: Beras khusus (6 jenis), 2 kali
o Produk: Biji Kopi o Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq
o Produk: 125 varian sayuran, sebanyak 5,7 panen, provitas 5 ton/ha
ton/hari
9
KENDALA PENGEMBANGAN
KORPORASI PETANI 6. Kapasitas SDM Petani.
Masih terbatasnya kapasitas
SDM petani dalam mengelola
1. Koordinasi dan Integrasi korporasi petani secara
professional.
Pengembangan korporasi petani antar K/L dalam
perencanaan dan pelaksanaannya masih berjalan 5. Konsolidasi Petani
sendiri-sendiri dengan skema dan lokasi yang
Tidak mudahnya menkonsolidasi petani
berbeda-beda
karena petani terbiasa bekerja sendiri-
sendiri dengan manajemen mandiri

2. Kebijakan Afirmasi
Belum adanya penguatan kebijakan
afirmasi untuk mendorong terbentuknya 4. Prasarana dan Sarana Pendukung
korporasi petani yang profesional
Masih belum memadainya prasarana dan
sarana pendukung kegiatan produksi serta
3. Jejaring kerjasama bisnis dan akses pembiayaan pengelolaan dan pemasaran hasilnya ;
Masih terbatasnya jejaring kerjasama bisnis dan akses
pembiayaan untuk korporasi petani dalam menjalankan
bisnisnya
Fungsi dan Peran
Penyuluh
1. Fasilitasi proses pembelajaran
2. Menumbuhkembangkan kelembagaan petani/ekonomi
3. Membantu mengkonsolidasikan petani, usaha dan
kelembagaan/managemen
4. Pendampingan penyiapan Business Plan korporasi
petani
5. Fasilitasi kemudahan akses ke sumber teknologi,
jejaring bisnis dan sumberdaya lainnya
6. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan &
manajerial dan kewirausahaan
7. Menumbuhkan budaya berkorporasi
8. Membantu menganalisa, memecahkan masalah dan
merespon peluang dan tantangan
9. Melembagakan budaya pertanian yang maju, mandiri
dan modern secara berkelanjutan
10. Menumbuhkan kesadaran usaha terhadap pelestarian
lingkungan hidup
STRATEGI AKSELERASI
KORPORASI PETANI

1 Penguatan kelembagaan petani (kelompok tani, Gabungan Kelompok Tani/Gapoktan) yang


dilakukan secara integratif dan konsolidatif melalui; (a) Peningkatan kapasitas SDM petani;
(b) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung; (c) Peningkatan jejaring kerjasama
bisnis; dan (d) Penguatan managemen kelembagaan petani.

2 Pendampingan kepada petani, kelompok tani dan Gapoktan dalam proses awal
pengembangan korporasi petani, fasilitasi bantuan sarana dan prasana, membangun tata
kelola yang baik dalam sistem korporasi petani yang terbentuk.

3 Pelibatan sektor usaha swasta serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan mengintegrasikan bisnisnya dalam
korporasi petani, yang sekaligus menjalankan fungsi pemberdayaan untuk
kemandirian dan keberlanjutan korporasi petani.

4 Sinergi dan Integrasi Kebijakan, Program dan Kegiatan antar K/L, Pusat dan
Daerah dalam satu pola sikap dan pola tindak pengembangan korporasi petani
untuk kesejahteraan petani.
Kementerian Pertanian
Pertanian Maju, Mandiri dan
Modern

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai