Anda di halaman 1dari 26

Overview

dan Proses
Penilaian
PENILAIAN
PELATIHAN IDENTIFIKASI
KAWASAN BERNILAI
DAN PENGELOLAAN KONSERVASI
AREAL BERNILAI
KONSERVASI TINGGI
TINGGI
PT TBS 2016 (KBKT)
High Conservation
Value (HCV)
1) Iksal Yanuarsyah, S.Hut, MSc
2) Ir. R. Sukasmianto
Keanekaragaman Hayati
Jasa Lingkungan
Sosial Ekonomi
Budaya
3 Prinsip Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati & Ekosistemnya

1) Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan


2) Pengawetan Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan dan Satwa beserta Ekosistemnya
3) Pemanfaatan Secara Lestari SDA Hayati dan
Ekosistemnya
KONSEP HCV/NKT
 Konsep HCVF (High Conservation Value Forest) atau Hutan
Bernilai Konservasi Tinggi muncul pada tahun 1999 sebagai
‘Prinsip ke 9’ dari standar pengelolaan hutan yang berkelanjutan
yang dikembangkan oleh Majelis Pengurus Hutan (Forest
Stewardship Council / FSC)
 Konsep HCVF dibuat dengan tujuan untuk membantu para
pengelola hutan dalam usaha-usaha peningkatan keberlanjutan
sosial dan lingkungan hidup dalam kegiatan produksi kayu
dengan menggunakan pendekatan dua tahap, yaitu:
1) Mengidentifikasikan areal-areal di dalam atau di dekat suatu
Unit Pengelolaan (UP) kayu yang mengandung nilai-nilai
sosial, budaya dan/atau ekologis yang luar biasa penting, dan
2) Menjalankan suatu sistem pengelolaan dan pemantauan
untuk menjamin pemeliharaan dan/atau peningkatan nilai-nilai
tersebut
KONTEKS PENERAPAN PROSES HCV

•FSC Forest Certifications


•Certification Standards for
Sertifikasi Agricultural Production
RSPO
•ISPO

•perencanaan
penggunaan lahan (land-
use planning)
•advokasi konservasi
Non Sertifikasi (conservation advocacy)
•desain kebijakan
(Pemerintah, Swasta pembelian dan
dan Institusi) penanaman modal yang
bertanggungjawab
(designing responsible
purchasing and investment
policies)
Kenapa perusahaan melakukan HCV

a. Standar Nasional & Internasional


b. Sudah menjadi standar pengelolaan
sawit
c. Persyaratan dari Bank
d. Menjawab tantangan NGO/LSM
e. Konservasi area
f. Komitmen Manajemen UP
1.a. Standar Nasional & Internasional

Integrasi konsep HCV ke dalam RSPO dijabarkan sbb :


Prinsip dan kriteria RSPO yang berhubungan dengan HCV :
* Prinsip 2 (kriteria 2.2 dan 2.3) terintegrasi dengan NKT 5 dan
NKT 6
* Prinsip 4 (kriteria 4.3 dan 4.4) terintegrasi dengan NKT 4
* Prinsip 5 (kriteria 5.2 dan 5.5) dan prinsip 7 (kriteria 7.1;7.2;
7.3;7.4 dan 7.7) terintegrasi dengan NKT1, NKT2, NKT3 dan
NKT 4
Kesimpulannya konsep HCV sangat mendukung pelaksanaan
program RSPO dan menjadi prasyarat penting mendapatkan
sertifikasi RSPO
HCV dalam P&C RSPO
Kriteria 5.2 Kriteria 7.3

Existing Plantations New Plantations


• Status spesies-spesies Penanaman baru sejak Nopember
langka,terancam, hampir punah dan 2005 (yang merupakan perkiraan saat
habitat dengan NKT, jika ada di dalam pengadopsian kriteria RSPO oleh
perkebunan dan pabrik harus anggotanya) tidak menggantikan
diidentifikasi dan konservasinya hutan alam, hutan primer, kawasan
diperhatikan dalam rencana dan gambut atau KBKT
operasi manajamen
1.b. Sudah Menjadi Standar Sawit

 Dikutioleh hampir seluruh perusahaan


sawit besar di Indonesia
1.b. Sudah Menjadi Standar Sawit

Dan Perusahaan sawit Dunia…


1.c. Persyaratan oleh Bank

 HCV adalah salah satu persyaratan untuk


peminjaman (Green Loan)
 Beberapa bank yang mensyaratkan
sertifikasi RSPO atau komitmen lingkungan
lainnya
1.d. Menjawab tantangan NGO
1.e. Konservasi area
1.f. Komitmen Manajemen UP
 SK CEO/Dir.Op tentang HCV pada LC & Replanting
Peraturan & Perundangan
 UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
 PP No.7 Tahun 1999, tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan
dan Satwa
 PP No. 38 Tahun 2011, tentang Sungai
 Keputusan Presiden No. 32 th 1990, tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung
 Permen PU No. 63/PRT/1993 tentang Pengelolaan Sungai

 IUCN - International Union for the Conservation of Nature and Natural


Resources (Konservasi Satwa) Red List (Extinct - punah, Threatened
- terancam, Endangered – Genting, Vulnerable –Rentan, Near Threatened
- Hampir Terancam, Least Concern - Berisiko Rendah)

 CITES - Convention on International Trade in Endangered Species of Wild


Fauna and Flora (Perdagangan Satwa Langka) Appendix I, II, III
Peraturan & Perundangan
Dilarang melakukan kegiatan budidaya di kawasan
lindung kecuali yang tidak mengganggu fungsi
lindung.
Melakukan perlindungan kawasan resapan air ,
sempadan sungai ( > 100 m dari kiri kanan sungai
besar dan 50 m dari kiri kanan sungai kecil di luar
Keputusan pemukiman)
Pengelolaan
Presiden. RI
1 Kawasan
No 32 Tahun Melakukan perlindungan sempadan sungai kawasan
Lindung
1990 pemukiman (10-15 m untuk dibangun jalan inspeksi)

Melakukan perlindungan kawasan danau (50-100 m


dari titik pasang tertinggi), mata air (radius 200 m)

Melakukan perlindungan suaka alam/plasma nutfah,


dan kawasan rawan bencana
Peraturan
Pengawetan
Pemerintah Dilarang menangkap dan atau membunuh satwa
2 Jenis Tumbuhan
No. 7 Tahun dilindungi
dan Satwa
1999
PRINSIP DASAR
 Wilayah dimana dijumpai atribut yang mempunyai nilai
konservasi tinggi tidak selalu harus menjadi daerah di
mana pembangunan tidak boleh dilakukan.

 Sebaliknya, konsep NKT/HCV mensyaratkan agar


pembangunan dilaksanakan dengan cara yang
menjamin pemeliharaan dan/atau peningkatan NKT/HCV
tersebut

 Pendekatan NKT/HCV berupaya membantu masyarakat


mencapai keseimbangan rasional antara keberlanjutan
lingkungan hidup dengan pembangunan ekonomi jangka
panjang.
TIGA LANGKAH UTAMA
PROSES HCV-RSPO
1) IDENTIFIKASI Keberadaan HCV, terutama
identifikasi untuk pengelolaan areal HCV dan
usulan rencana pengelolaan untuk
meningkatkan areal tersebut
2) Membangun dan mengimplementasikan
RENCANA PENGELOLAAN HCV
3) Implementasi program-program MONITORING
untuk menilai efektivitas rencana pengelolaan
HCV
Penilaian NKT / HCV
Penilaian NKT adalah suatu kesatuan
proses lengkap mulai dari Identifikasi
NKT sampai pengembangan rencana
pengelolaan dan pemantauan guna
menjamin nilai-nilai yang teridentifikasi
terpelihara atau ditingkatkan.
NILAI KONSERVASI TINGGI
 Nilai Konservasi Tinggi (NKT) adalah nilai-nilai
biologi, ekologi, dan sosial yang menjadi bahan
pertimbangan utama atau hal penting dalam
tingkat nasional, regional atau global
 Kawasan bernilai konservasi tinggi (KBKT)
atau High Conservation Value Area merupakan
suatu kawasan yang memiliki satu atau lebih
atribut dari nilai konservasi tinggi berikut :
(I) Keanekaragaman Hayati – NKT 1, 2 dan 3
(II) Jasa Lingkungan – NKT 4
(III) Sosial dan Budaya – NKT 5 dan 6
NILAI KONSERVASI TINGGI
(I) Keanekaragaman Hayati – NKT 1, 2 & 3
A. NKT 1 (NKT 1.1, NKT 1.2, NKT 1.3)
B. NKT 2 (NKT 2.1, NKT, 2.2, NKT 2.3)
C. NKT 3
(II) Jasa Lingkungan – NKT 4
D. NKT 4 (NKT 4.1, NKT 4.2, NKT 4.3)
(III) Sosial dan Budaya – NKT 5 dan 6
E. NKT 5
F. NKT 6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai