Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

2362.PBW.001
REKOMENDASI PENGELOLAAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN
EKOSISTEM PERAIRAN

BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT PONTIANAK


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN KELAUTAN DAN RUANG LAUT
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN ANGGARAN
2024
KERANGKA ACUAN KERJA

Kementerian negara/lembaga : Kementerian Kelautan dan Perikanan


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan
Ruang Laut
Program : Kualitas Lingkungan Hidup
Klasifikasi Rincian Output : Rekomendasi Pengelolaan Konservasi
Keanekaragaman Hayati Dan Ekosistem
Perairan
Rincian Output : Kebijakan Bidang Kemaritiman dan Kelautan
Volume Keluaran (Output) : 1
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Rekomendasi Kebijakan

A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum

● Undang-Undang No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan jo Undang-Undang

No.45 tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang – Undang No.31 Tahun
2004;

● Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 20 15


tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;

● Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang –

Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil;

● Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya

Ikan;

● Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan Pulau-

Pulau Kecil Terluar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5151);

● Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024.


● Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.22/MEN/2008 jo

PER.23/MEN/2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan


dan Perikanan PER.22/MEN/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut;

● Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 17/MEN/2008 tentang

Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

● Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2009 tentang

Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan;

● Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 30 / MEN / 2010

tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan;

● Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 47/KEPMEN-KP/2016

tentang Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan

● Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor

28/KEP-DJPRL/2020 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas


Pengelolaan Ruang Laut.

b. Gambaran Umum
Pemerintah Indonesia menargetkan Kawasan Konservasi seluas 32,5 juta
hektare atau sebesar 10% dari luas perairan Indonesia pada tahun 2030. Target ini
sesuai dengan komitmen global Konvensi Keanekaragaman Hayati Dunia
(Convention on Biological Diversity/CBD)–Aichi Target 11, dan Sustainable
Development Goal 14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2020–2024 menargetkan penambahan luas kawasan menjadi 26,9 juta hektare
pada tahun 2024. Secara khusus diharapkan pada tahun 2024, seluas 20 juta hektare
kawasan konservasi dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia, secara nomenklatur
definisi Marine Protected Area (kawasan konservasi laut) dibagi menjadi kawasan
konservasi perairan dan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Kawasan
konservasi perairan adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem
zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara
berkelanjutan. Kawasan konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah
Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dengan ciri khas tertentu yang dilindungi untuk
mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012 mengembangkan alat
evaluasi untuk mengukur keberhasilan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
yang dikenal dengan Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (EKKP3K) yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur
Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nomor KEP. 44 /KP3K/2012. Peran
dari masing – masing pemangku kepentingan untuk memastikan input, proses, hasil
(output) dan manfaat (outcome) dari pengelolaan kawasan konservasi. Input akan
diukur terhadap instansi induk dari Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP), begitu
pula dengan proses dan output akan diukur terhadap SUOP, sedangkan manfaat
akan diukur terhadap Kementerian dan Lembaga (K/L) atau Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) terkait. Kawasan konservasi tidak hanya berbicara tentang
perlindungan dan pelestarian atau pengawetan saja, tetapi juga menekankan
pentingnya pemanfaatan kawasan konservasi secara berkelanjutan bagi
kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan
tentu tidak akan terlepas dari pemanfaatan kawasan konservasi dan pemberdayaan
masyarakat yang terjadi didalamnya.
Pemanfaatan kawasan konservasi perairan yang memiliki izin berusaha dalam
praktiknya harus dilakukan mengikuti Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Konservasi. Hal ini tidak lain agar keutamaan kelestarian lingkungan dan daya
dukung kawasan tetap terpenuhi. Oleh karena itu pelayanan perizinan berusaha yang
memuat pemanfaatan kawasan konservasi harus terus disampaikan kepada para
pelaku, salah satu kegiatan yang dinilai cukup efektif adalah melalui kegiatan
sosialisasi (penyadaratahuan) langsung, penyebaran informasi perizinan berusaha
pemanfaatan kawasan hingga pendataan terhadap jumlah pelaku usaha yang berada
di dalam kawasan konservasi perairan. Nantinya data dan informasi pemanfaatan ini
menjadi alat (tools) strategis dalam menentukan langkah pengelolaan kawasan
konservasi yang berkelanjutan, hingga membantu mewujudkan pemanfaatan
ekosistem, habitat dan sumberdaya hayati yang lebih berkelanjutan di kawasan
konservasi.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat, para pengambil keputusan
dan para pemangku kepentingan di tingkat lokal maupun nasional, pelaku usaha
pemanfaatan kawasan konservasi, serta kelompok masyarakat mitra konservasi yang
berada di kawasan konservasi.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


Pelaksanaan kegiatan ini dibagi kedalam tiga sub-komponen kegiatan utama yaitu
Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi (053), Pelayanan Perizinan
Berusaha Kawasan Konservasi (058), serta Data dan Informasi Pemanfaatan Kawasan
(065). Masing – masing detail pelaksanaan kegiatan tersebut dijelaskan pada poin
dibawah ini :

a. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola dan pengadaan langsung.
b. Tahapan pelaksanaan
Detail pelaksanaan dari masing – masing sub-komponen kegiatan adalah sebagai
berikut :
1. Evaluasi Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Hayati Laut
 Persiapan
Kegiatan persiapan dilakukan sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Konservasi dan
Keanekaragaman Hayati dan Laut; Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi se - Kalimantan;
2. Mempersiapkan administrasi persuratan;
3. Melakukan pendampingan pengumpulan alat/bukti verfikasi penilaian
konservasi

 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Evaluasi Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Hayati Laut dilakukan dengan ikut menghadiri kegiatan verifikasi pada
pertemuan Konsultasi Publik. Pertemuan tersebut bertujuan untuk
mendapatkan masukan dari para pihak yang terlibat dalam pengelolaan yaitu
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, perguruan tinggi,
sektor swasta, keterwakilan kelompok masyarakat dan stakeholder terkait
lainnya. Hasil dari Konsultasi Publik dituangkan dalam Berita Acara Hasil
Verifikasi yang ditanda tangani oleh seluruh pihak/pemangku kepentingan
yang hadir.

 Pelaporan
Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk laporan tahunan dan
disusun dengan outline sebagai berikut:
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Tujuan
c) Sasaran
d) Ruang Lingkup
e) Dasar Hukum
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan Waktu pelaksanaan, pihak yang terlibat, serta output yang
dicapai dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
Menjelaskan hasil dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB IV PENUTUP
a) Kesimpulan
b) Saran
LAMPIRAN (Dokumentasi kegiatan, administrasi persuratan, dan Berkas
Berita Acara)

2. Pelayanan Perizinan Berusaha Kawasan Konservasi


 Persiapan
Kegiatan pelayanan perizinan berusaha kawasan konservasi dilakukan dalam
bentuk kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi. Adapun
persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan direktorat KKHL, pemerintah daerah
setempat / dinas kelautan dan perikanan provinsi, kelompok masyarakat
pengelola kawasan konservasi dan lembaga / yayasan / organisasi yang
bergerak didalam kegiatan konservasi
2. Mempersiapkan administrasi persuratan (perjalanan, narasumber dan
perizinan lainnya terkait pelaksanaan sosialiasi)
3. Menyusun materi sosialisasi sesuai tujuan sosialisasi, ada berbagai
macam cara yang dapat dilakukan dalam menyampaikan materi
sosialisasi baik melalui melalui penyampaian secara langsung (public
speaking) hingga penggunaan model kerja seperti Poster, Kartu,
Banner, Leaflet/brosur dan lainnya dalam menampilkan informasi yang
ingin disampaikan.
4. Mengidentifikasi peserta dan tempat pertemuan dengan jumlah peserta
yang menjadi sasaran sosialisasi
5. Menyusun alur pertemuan dan rencana moderasi. Alur pertemuan
sosialisasi memuat kerangka materi yang akan disampaikan dan metode
apa saja yang digunakan selama sosialisasi berlangsung. Adapun alur
pertemuan untuk kegiatan ini perlu memuat penyampaian informasi
dalam hal :
a) Penjelasan tentang peran, tugas dan fungsi BPSPL Pontianak;
b) Penjelasan tentang pentingnya Pengelolaan dan Pemanfaatan
Kawasan Konservasi (Dit. KKHL, Lembaga/ Yayasan dalam
Kawasan Konservasi)
c) Penjelasan tentang jenis/spesies yang dilindungi didalam kawasan
konservasi, seperti Pesut Mahakam (Praktisi/ Peneliti BRIN)
d) Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan jika bertemu
dengan jenis yang dilindungi (BPSPL Pontianak, KKHL, Prakisi/
Peneliti BRIN)
e) Penjelasan lainnya yang berkaitan langsung dengan tujuan
sosialisasi.
 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan sesuai dengan perencanaan dan
jadwal yang telah ditentukan dan disusun sebelumnya. Waktu diskusi dan
forum tanya-jawab juga sebaiknya terdapat dalam setiap pelaksanaan
sosialisasi, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih
kepada peserta sosialisasi dan membuka informasi lain yang mungkin
terlewatkan dalam proses penyampaian materi sosialisasi. Dalam
pelaksanaan kegiatan ini narasumber yang dihadirkan diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan insight scientific yang lebih mendalam tentang
pemanfaatan kawasan konservasi yang berkelanjutan.

 Pelaporan
Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk laporan tahunan dan
disusun dengan outline sebagai berikut:
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
f) Latar Belakang
g) Tujuan
h) Sasaran
i) Ruang Lingkup
j) Dasar Hukum
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan Waktu pelaksanaan, pihak yang terlibat, serta output yang
dicapai dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
Menjelaskan hasil dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB IV PENUTUP
c) Kesimpulan
d) Saran
LAMPIRAN (Dokumentasi kegiatan, administrasi persuratan, dan Berkas
Berita Acara)

3. Data dan Informasi Pemanfaatan Kawasan


Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penyediaan data dan informasi pemanfaatan
kawasan konservasi perairan yang telah dilakukan baik oleh pelaku usaha,
masyarakat, dan stakeholder tekait. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui
penyediaan tenaga ahli konsultansi Identifikasi Potensi Awal Pemanfaatan
Kawasan Konservasi Mahakam Hulu dan dilanjutkan dengan kegiatan Monitoring
Pemanfaatan Konservasi. Adapun pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
 Persiapan
Kegiatan persiapan untuk kegiatan penyediaan data dan informasi adalah :
1. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Konservasi dan
Keanekaragaman Hayati dan Laut; Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi dan stakeholder yang terlibat dalam kegiatan konservasi.
2. Identifikasi rencana kebutuhan kegiatan dan keluaran yang akan
dihasilkan sebagai bagian dari persyaratan penyedia dalam rencana
pengadaan langsung Belanja Jasa Konsultansi
3. Mempersiapkan dokumen persyaratan kualifikasi administrasi/legalitas
penyedia dan persyaratan kualifikasi teknis peserta. Dokumen yang
disiapkan antara lain : Undangan Pengadaan Langsung, Kerangka Acuan
Kerja (KAK), Pakta Integritas, Formulir Isian Kualifikasi, Surat Perintah
Kerja hingga Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) dan Berita
Acara Pembayaran (BAP) setelah pekerjaan telah selesai.
4. Mempersiapkan alat dan bahan penyediaan data seperti ATK (Pulpen,
Buku Catatan, Map), GPS, formulir pelaku pemanfaatan kawasan
konservasi, dan alat dokumentasi lainnya.
5. Mempersiapkan dokumen persuratan lainnya

 Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Belanja Jasa Lainnya (Jasa Konsultansi) untuk pemilihan
penyedia dalam kegiatan Identifikasi Potensi Awal Pemanfaatan Kawasan
Konservasi Mahakam Hulu, penyedia akan melakukan kegiatan sebagai
berikut :
1. Identifikasi spasial Kecamatan, Keluarahan dan Desa di Mahakam Hulu
2. Identifikasi kategori pemanfaatan wilayah konservasi di Mahakam Hulu
3. Analisa awal kategori pemanfaatan wilayah konservasi di Mahakam
Hulu dan data sekunder
4. Perjalanan dalam rangka survey dan pengambilan data primer
pemanfaatan kawasan konservasi (Sosial Ekonomi, Biofisik dan
Dokumentasi)
5. Penyusunan dokumen hasil survey dan pengambilan data primer
6. Pembahasan draft dokumen Identifikasi Potensi Awal Pemanfaatan
Kawasan Konservasi Mahakam Hulu
7. Pembahasan dan penyusunan akhir dokumen Identifikasi Potensi Awal
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Mahakam Hulu
Adapun dalam pembahasan draft dokumen disampaikan dan dibahas
langsung oleh BPSPL Pontianak selaku pemberi pekerjaan dan penyedia
Jasa Konsultan. Hasil dari pembahasan ini kemudian dijadikan sebagai bahan
perbaikan dalam penyusunan dokumen final.
 Pelaporan
Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk laporan tahunan dan
disusun dengan outline sebagai berikut:
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
k) Latar Belakang
l) Tujuan
m) Sasaran
n) Ruang Lingkup
o) Dasar Hukum
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan Waktu pelaksanaan, pihak yang terlibat, serta output yang
dicapai dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
Menjelaskan hasil dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB IV PENUTUP
e) Kesimpulan
f) Saran
LAMPIRAN (Dokumentasi kegiatan, administrasi persuratan, dan Berkas
Berita Acara)

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Adapun rencana jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Bulan Ke
No. Komponen Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Kegiatan
2 Pelaksanaan Kegiatan
3 Pelaporan

E. Biaya Yang Diperlukan


Kebutuhan anggaran untuk membiayai kegiatan ini berasal dari APBN Tahun
Anggaran 2023. Adapun pagu anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.
425.000.000 (Empat Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) dengan rincian anggaran biaya
(RAB) sebagaimana terlampir

Jakarta, 13 Oktober 2023


Kepala BPSPL Pontianak

Syarif Iwan Taruna Alkadrie, S.T., M.Si


NIP. 19740513 200901 1 004
RINCIAN ANGGARAN BELANJA

Kementerian negara/lembaga : Kementerian Kelautan dan Perikanan


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
Program : Kualitas Lingkungan Hidup
Klasifikasi Rincian Output : Kebijakan Bidang Kemaritiman dan Kelautan
Rincian Output : Rekomendasi Pengelolaan Konservasi dan Jenis Keanekaragaman Hayati Laut
Volume Keluaran (Output) : 1
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Rekomendasi Kebijakan
Alokasi Dana : Rp.425.000.000

PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / KOMPONEN / SUB


Kodefikasi Volume Unit Harga Satuan Jumlah Biaya
KOMPONEN / AKUN / DETIL
Perlindungan dan Pemanfaatan Kawasan Konservasi dan
2362 425,000,000
Keanekaragaman Hayati Laut
PBW Kebijakan Bidang Kemaritiman dan Kelautan 1 Kerjasama 425,000,000
Rekomendasi Pengelolaan Konsrvasi Keanekaragaman Hayati dan
001 425,000,000
Ekosistem Perairan
053 Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi 48,500,000
Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan dan
A 48,500,000
Pulau - Pulau Kecil
521211 Belanja Bahan 5,300,000
Penggandaan 1 PAKET 500,000 500,000
Spanduk 1 BUAH 150,000 150,000
Seminar Kit [20 ORANG x 1 KALI x 1 LOK] 20 OK 200,000 4,000,000
Perlengkapan Kegiatan 1 Paket 650,000 650,000
Harddisk 650,000

524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 33,000,000


Perjalanan Dalam Rangka Pertemuan Evaluasi Efektifitas Pengelolaan
3 OK 11,000,000 33,000,000
Kawasan Konservasi Hayati Laut [3 ORANG x 1 KALI x 1 LOK]
Pesawat PP 6,000,000

Taksi Bandara Kantor [PP] 800,000

UH 2,150,000
Penginapan 3,050,000

524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 10,200,000


Transport Peserta [20 ORANG x 1 KALI x 1 LOK] 20 OK 150,000 3,000,000
Paket Fullday di Kalimantan Timur [20 ORANG X 1 KALI x 1 LOK] 20 OK 360,000 7,200,000
058 Pelayanan Perizinan Berusaha Kawasan Konservasi 195,500,000
A Sosialisasi Perizinan Pemanfaatan Kawasan Konservasi 195,500,000
521211 Belanja Bahan 27,750,000
Penggandaan 1 PAKET 500,000 500,000
Spanduk 5 BUAH 150,000 750,000
Seminar Kit [25 ORANG X 1 KALI X 5 LOK] 125 OK 135,000 16,875,000
Konsumsi Kegiatan [25 ORANG x 1 KALI X 5 LOK] 125 OK 64,000 8,000,000
Bahan Publikasi 5 PAKET 325,000 1,625,000
Sticker 100,000

X-Banner 225,000

522151 Belanja Jasa Profesi 9,000,000


Honorarium Narasumber [1 ORANG X 2 JAM X 5 LOK] 10 OJ 900,000 9,000,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 140,000,000
Perjalanan dalam rangka pelaksanaan kegiatan [2 ORANG x 1 KALI x 5
10 OK 11,000,000 110,000,000
LOKASI]
Perjalanan dalam Rangka Narasumber [1 ORANG x 1 KALI x 5 LOKASI] 5 OK 6,000,000 30,000,000
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 18,750,000
Transport Peserta [25 ORANG x 1 KALI x 5 LOK] 125 OK 150,000 18,750,000
065 Data dan Informasi Pemanfaatan Kawasan 181,000,000
Penyediaan Data dan Informasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi di
A 181,000,000
Perairan Mahakam Wilayah Hulu
521211 Belanja Bahan 1,500,000
Penggandaan 1 PAKET 500,000 500,000
Perlengkapan Kegiatan 1 PAKET 1,000,000 1,000,000
Harddisk 1,000,000

522191 Belanja Jasa Lainnya 100,000,000


Jasa Konsultan 1 PAKET 100,000,000 100,000,000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 66,000,000
Perjalanan dalam rangka pelaksanaan kegiatan [2 ORANG x 3 KALI x 1
6 OK 11,000,000 66,000,000
LOKASI]
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 13,500,000
Paket Fullday di Kalimantan Timur [15 ORANG X 3 KALI x 1 LOK] 45 OK 300,000 13,500,000

Jakarta, 13 Oktober 2023


Kepala BPSPL Pontianak

Syarif Iwan Taruna Alkadrie, S.T., M.Si


NIP. 19740513 200901 1 004

Anda mungkin juga menyukai