(TERM OF REFERENCE)
2362.PBW.001
REKOMENDASI PENGELOLAAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN
EKOSISTEM PERAIRAN
A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
No.45 tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang – Undang No.31 Tahun
2004;
Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil;
Ikan;
Pulau Kecil Terluar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5151);
b. Gambaran Umum
Pemerintah Indonesia menargetkan Kawasan Konservasi seluas 32,5 juta
hektare atau sebesar 10% dari luas perairan Indonesia pada tahun 2030. Target ini
sesuai dengan komitmen global Konvensi Keanekaragaman Hayati Dunia
(Convention on Biological Diversity/CBD)–Aichi Target 11, dan Sustainable
Development Goal 14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2020–2024 menargetkan penambahan luas kawasan menjadi 26,9 juta hektare
pada tahun 2024. Secara khusus diharapkan pada tahun 2024, seluas 20 juta hektare
kawasan konservasi dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia, secara nomenklatur
definisi Marine Protected Area (kawasan konservasi laut) dibagi menjadi kawasan
konservasi perairan dan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Kawasan
konservasi perairan adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem
zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara
berkelanjutan. Kawasan konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah
Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dengan ciri khas tertentu yang dilindungi untuk
mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012 mengembangkan alat
evaluasi untuk mengukur keberhasilan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
yang dikenal dengan Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (EKKP3K) yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur
Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nomor KEP. 44 /KP3K/2012. Peran
dari masing – masing pemangku kepentingan untuk memastikan input, proses, hasil
(output) dan manfaat (outcome) dari pengelolaan kawasan konservasi. Input akan
diukur terhadap instansi induk dari Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP), begitu
pula dengan proses dan output akan diukur terhadap SUOP, sedangkan manfaat
akan diukur terhadap Kementerian dan Lembaga (K/L) atau Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) terkait. Kawasan konservasi tidak hanya berbicara tentang
perlindungan dan pelestarian atau pengawetan saja, tetapi juga menekankan
pentingnya pemanfaatan kawasan konservasi secara berkelanjutan bagi
kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan
tentu tidak akan terlepas dari pemanfaatan kawasan konservasi dan pemberdayaan
masyarakat yang terjadi didalamnya.
Pemanfaatan kawasan konservasi perairan yang memiliki izin berusaha dalam
praktiknya harus dilakukan mengikuti Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Konservasi. Hal ini tidak lain agar keutamaan kelestarian lingkungan dan daya
dukung kawasan tetap terpenuhi. Oleh karena itu pelayanan perizinan berusaha yang
memuat pemanfaatan kawasan konservasi harus terus disampaikan kepada para
pelaku, salah satu kegiatan yang dinilai cukup efektif adalah melalui kegiatan
sosialisasi (penyadaratahuan) langsung, penyebaran informasi perizinan berusaha
pemanfaatan kawasan hingga pendataan terhadap jumlah pelaku usaha yang berada
di dalam kawasan konservasi perairan. Nantinya data dan informasi pemanfaatan ini
menjadi alat (tools) strategis dalam menentukan langkah pengelolaan kawasan
konservasi yang berkelanjutan, hingga membantu mewujudkan pemanfaatan
ekosistem, habitat dan sumberdaya hayati yang lebih berkelanjutan di kawasan
konservasi.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat, para pengambil keputusan
dan para pemangku kepentingan di tingkat lokal maupun nasional, pelaku usaha
pemanfaatan kawasan konservasi, serta kelompok masyarakat mitra konservasi yang
berada di kawasan konservasi.
a. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola dan pengadaan langsung.
b. Tahapan pelaksanaan
Detail pelaksanaan dari masing – masing sub-komponen kegiatan adalah sebagai
berikut :
1. Evaluasi Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Hayati Laut
Persiapan
Kegiatan persiapan dilakukan sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Konservasi dan
Keanekaragaman Hayati dan Laut; Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi se - Kalimantan;
2. Mempersiapkan administrasi persuratan;
3. Melakukan pendampingan pengumpulan alat/bukti verfikasi penilaian
konservasi
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Evaluasi Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Hayati Laut dilakukan dengan ikut menghadiri kegiatan verifikasi pada
pertemuan Konsultasi Publik. Pertemuan tersebut bertujuan untuk
mendapatkan masukan dari para pihak yang terlibat dalam pengelolaan yaitu
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, perguruan tinggi,
sektor swasta, keterwakilan kelompok masyarakat dan stakeholder terkait
lainnya. Hasil dari Konsultasi Publik dituangkan dalam Berita Acara Hasil
Verifikasi yang ditanda tangani oleh seluruh pihak/pemangku kepentingan
yang hadir.
Pelaporan
Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk laporan tahunan dan
disusun dengan outline sebagai berikut:
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Tujuan
c) Sasaran
d) Ruang Lingkup
e) Dasar Hukum
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan Waktu pelaksanaan, pihak yang terlibat, serta output yang
dicapai dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
Menjelaskan hasil dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB IV PENUTUP
a) Kesimpulan
b) Saran
LAMPIRAN (Dokumentasi kegiatan, administrasi persuratan, dan Berkas
Berita Acara)
Pelaporan
Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk laporan tahunan dan
disusun dengan outline sebagai berikut:
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
f) Latar Belakang
g) Tujuan
h) Sasaran
i) Ruang Lingkup
j) Dasar Hukum
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan Waktu pelaksanaan, pihak yang terlibat, serta output yang
dicapai dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
Menjelaskan hasil dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB IV PENUTUP
c) Kesimpulan
d) Saran
LAMPIRAN (Dokumentasi kegiatan, administrasi persuratan, dan Berkas
Berita Acara)
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Belanja Jasa Lainnya (Jasa Konsultansi) untuk pemilihan
penyedia dalam kegiatan Identifikasi Potensi Awal Pemanfaatan Kawasan
Konservasi Mahakam Hulu, penyedia akan melakukan kegiatan sebagai
berikut :
1. Identifikasi spasial Kecamatan, Keluarahan dan Desa di Mahakam Hulu
2. Identifikasi kategori pemanfaatan wilayah konservasi di Mahakam Hulu
3. Analisa awal kategori pemanfaatan wilayah konservasi di Mahakam
Hulu dan data sekunder
4. Perjalanan dalam rangka survey dan pengambilan data primer
pemanfaatan kawasan konservasi (Sosial Ekonomi, Biofisik dan
Dokumentasi)
5. Penyusunan dokumen hasil survey dan pengambilan data primer
6. Pembahasan draft dokumen Identifikasi Potensi Awal Pemanfaatan
Kawasan Konservasi Mahakam Hulu
7. Pembahasan dan penyusunan akhir dokumen Identifikasi Potensi Awal
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Mahakam Hulu
Adapun dalam pembahasan draft dokumen disampaikan dan dibahas
langsung oleh BPSPL Pontianak selaku pemberi pekerjaan dan penyedia
Jasa Konsultan. Hasil dari pembahasan ini kemudian dijadikan sebagai bahan
perbaikan dalam penyusunan dokumen final.
Pelaporan
Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk laporan tahunan dan
disusun dengan outline sebagai berikut:
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
k) Latar Belakang
l) Tujuan
m) Sasaran
n) Ruang Lingkup
o) Dasar Hukum
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Menjelaskan Waktu pelaksanaan, pihak yang terlibat, serta output yang
dicapai dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
Menjelaskan hasil dari masing-masing tahapan kegiatan
BAB IV PENUTUP
e) Kesimpulan
f) Saran
LAMPIRAN (Dokumentasi kegiatan, administrasi persuratan, dan Berkas
Berita Acara)
UH 2,150,000
Penginapan 3,050,000
X-Banner 225,000