KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Futsal
a. Pengertian Futsal
nyaman untuk ditekuni. Menang atau kalah dalam pertandingan dilihat dari
Menurut Mulyono (2017: 5) futsal adalah salah satu cabang olahraga yang
termaksud bentuk permainan bola besar. Sepak bola futsal yang dimainkan
Sedangkan menurut Naser & Ali (2016: 1) pengertian futsal adalah sebuah
versi sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan lima melawan lima (satu
penjaga gawang dan lima sebagai pemain) yang telah disetujui oleh badan
pengatur sepak bola internasional atau yang biasa kita sebut (Federation
sesudah dengan hasil yang jauh lebih baik karena persiapan fisik, mental
10
intensitas selama pertandingan pertandingan futsal. Menjadi tinggi
insensitas pemain futsal juga akan lebih cepat ketika merasakan kelelahan
dari posisi bertahan ke serangan begitu pula sebaliknya (Aji 2016: 84).
digunakan lahan sera ukuran lapangan yang agak lebih kecil. Futsal
dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri atas lima pemain, salah
semua pemain aktif berpartisipasi secara merata dan kapan saja bisa main
cepat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi sehingga dapat mengejutkan
intlegensi yang tinggi. Tiap atlet diharuskan berjuang agar selalu menguasai
mengontrol bola, dan juga ditekankan agar selalu berlari dengan tempo yang
tinggi, hal ini sesuai dengan pernyataan Lhaksana (2012: 4) bahwa olahraga
futsal merupakan permainan dinamis dan cepat, dan transisi bola bertahan
11
tubuh yang baik dari rotasi sepatu pemain dan permukaan lapangan futsal.
futsal yang dapat dihasilkan dari lapangan khususnya pola atau strategi
satu bentuk kesamaannya adalah memiliki tujuan untuk merebut bola dari
total gol tercipta. Walaupun futsal dan sepak bola itu sepintas hanya
dengan dua regu yang masing-masing terdiri atas lima orang pemain
disetiap team. Permainan futsal merupakan hasil dari adopsi olahraga sepak
tujuan yang sama yaitu merebut bola dari penguasaan lawan juga mencetak
terperinci, sehingga bisa membedakan mana sepak bola dan mana futsal.
Adapun khusus aturan di lapangan baik ukuran tertentu seperti, ukuran bola,
12
b. Peraturan Olahraga Futsal
1) Bola
Pada permainan futsal, bola yang digunakan berbeda dengan bola
aturan resmi FIFA dalam law of the game (2014: 5) bola yang digunakan
harus:
gram).
meter.
Gambar 1. Bola
13
2) Lapangan Futsal
keadaan aktif atau tidak (Mulynoo, 2014: 10). Lapangan futsal juga
pembatas utama yaitu garis pada gawang dan garis pada lapangan.
memiliki radius 3 m.
14
Didalam area pinalti memiliki tanda garis yang berbentuk setegah
15
3) Gawang
bagian tengah. Gawang adalah salah satu alat perlengkapan futsal yang
letaknya pada posisi kedua sisi lapangan (Mulyono, 2017: 55). Aturan
law of the games futsal (2012: 4) posisi gawang wajib pada bagian
tiang diantara tiang yang satu dan tiang lainnya, kemudian bentuknya
yang lebih kecil ketimbang ukuran gawang dalam permainan sepak bola.
lingkaran lebih untuk dianjurkan, alasannya karena relatif lebih aman bila
akurat.
meter dan tiga meter. Jaring gawang lataknya pada bagian belakang tiang
pas diluar garis pembatas. Ukuran bagian atas jaring gawang adalah 80
cm dan ukurang bagian bawah 100 cm, kemudian bahan tali gawang
dianjurkan dengan tali nilon karena bahasnya agak kuat dan tahan lama.
16
Gambar 3. Gawang Futsal
4) Durasi Pertandingan
time out. Time out memiliki durasi kurang lebih satu menit, kemudian
menit.
5) Jumlah Pemain
tersebut terdiri atas 5 player yang berada di lapangan, salah satunya yaitu
17
player pengganti di batasi hingga 9 player (law of the games, 2012: 8).
Kiper juga dapat bergantian posisi dengan pemain lainnya pada saat
permainan.
6) Perlengkapan pemain
utama.
sudah disepakati.
7) Wasit
untuk mengikuti semua aturan yang wasit tetapkan agar pemain dengan
18
dalam olahraga futsal sekurang kurangnya sebagian kemampuannya
berlangsungnya pertandingan.
permainan futsal dan sepak bola mempunyai lebih dari dua kesamaan,
Teknik dasar olahraga futsal dan sepak bola memiliki kesamaan yang
hampir mirip, namum yang membedakan diantara kedua cabang ini adalah
permainan futsal dimainkan ditempat yang lebih kecil dari pada lapangan sepak
bola. Permukaan lapangan futsal yang digunakan ialah datar sehingga terjadi
(2011: 23) teknik adalah permainan yang dalam bentuk memperebutkan bola
dan tujuannya untuk melwati lawan lebih dari satu dan menyuplai gerakan
futsal dengan benar dan baik. Adapun mengenai teknik futsal yang patut
dikuasai yaitu:
a. Teknik passing
19
lainnya, karena untuk melatihan teknik dasar passing sesuatu yang
diwajibkan bagi pemain. Passing bola kepada teman dengan kaki bagian
dalam agar melakukan passing cukup keras dan bola dapat dikontrol oleh
teman (Aji, 2016: 88). Menurut Hermans (2011: 31) passing salah satu bagian
yang penting dalam permainan futsal yang serba cepat, seperti awal memulai
kebanyakan yang terjadi saat ini ketika melakukan passing tidak tepat
gol yang dimasukkan ke dalam gawang lawan. Untuk bisa melakukan gol
bola dari area pertahanan, dan kedua adalah untuk mencetak gol ke gawang
20
lawan. shooting yang paling baik dapat dilakukan dengan menggunakan
kaki bagian dalam. Teknik shooting bisa dilihat pada gambar di bawah:
Gambar 5. Shooting
c. Teknik Control
mengontrol bola khusus pada bagian dada bisa dilakukan jika bola posisi
21
d. Teknik Dasar Tendangan Chipping
bermain futsal tujuannya untuk mengumpan bola melalui atas kepala lawan.
Teknik chipping ini hampir sama dengan teknik passing, hanya yang
bola ketika ditendang dapat perkirakan dan harus mengamati posisi teman
jauh atau dekatnya dengan yang dapat diberikan bola. Teknik tendangan
yang dilakukan pada permainan sepak bola yaitu melakukan heading dengan
Mulyono, (2017: 45) cara melakukan heading merupakan salah satu cara
22
dijumpai untuk melakukan heading karena pada dasarnya gerakan futsal
sepak bola menggunakan kaki bagian dalam. Perbedaan yang kedua yaitu
pada bagian depan sedangkan sepak bola selalu menggunakan kaki bagian
3. Hakikat Latihan
a. Pengertian Latihan
23
dan practice (Mylsidayu & Febi, 2015: 47). Dari penjelasan di atas, ketiga
2) Latihan dari kata exercise merupakan alat yang paling utama dalam
b) Warming up
d) Ekstra latihan,
e) Penutup,
24
peningkatannya secara progresif dilakukan secara terus-menerus. Menurut
agar selama kegiatan berjalan dengan baik dan tepat. Penulis menyimpulkan
dari beberapa pendapat di atas bahwa latihan adalah sebuah proses yang
b. Prinsip-Prinsip Latihan
atau dihindari agar tujuan itu tercapai sesuai yang diharapkan. Prinsip
pemanasan dan pendinginan (warp-up and cool down). Berikut ini akan
25
dijabarkan prinsip-prinsip latihan agar pedoman tujuan latihan dapat dicapai
1) Prinsip Kesiapan
atlet. Seperti latihan aerobik tidak efektif diberikan kepada atlet karena
Kurniawan (2015: 56) walaupun seorang atlet memiliki umur yang sama
2) Prinsip Individual
individu mempunyai ciri yang berbeda baik itu mental dan secara fisik.
26
3) Prinsip Adaptasi
17) organ tubuh akan menyesuaikan perubahan dengan baik bila latihan
beban ditungkatkan.
untuk anak haruslah cukup berat dan diberikan berulang kali dengaan
melebihi beban yang diberikan untuk atlet. Menurut Harosno (2015: 10)
27
dalam program setiap hari latihan maupun bulanan dan tahunan. Menurut
sehingga teori latihan harus dipilih sesuai dengan yang dibutuhkan dari
7) Prinsip Variasi
psikis atlet memasuki latihan dan fisik juga diharapkan dapat terhindar
28
9) Prinsip Latihan Jangka Panjang (Long Term Training)
dalam sudah jelas bahkan dalam waktu cukup lama, kama kualitas
Atlet yang tidak latihan kemudian bersitirahat total tanpa ada aktifitas
yang dilakukan atau diberikan pada atlet tidak terlalu ringat, dan juga
29
sasaran latihan. Setiap tujuan latihan mempunyai aturan dosis
4. Motor Educability
kemampuan sesorang untuk mempelajari gerakan baru (new motor skill), tinggi
rendahnya motor educability yang siswa miliki akan berpengaruh dalam hal
(2014: 523) makin tinggi tingkat potensial educability nya, berarti untuk
keterampilan baru yaitu disebut motor educability (ME). Menurut Pino &
Wittermans, (2011: 44) motor educability berasal dari bahasa Inggris, yaitu
30
yang memberikan pengertian kemampuan umum bagi seseorang dalam
gerak umum dan tes gerakan-gerakan umum yang dapat diajarkan telah
yang baru. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Nurhasan (2007: 142) motor
(new motor skill) Leo (2010: 35) semakin tinggi tingkat motor educability
seseorang maka semakin mudah dan cepat orang tersebut menguasai suatu
futsal sesuai dengan potensi bawaan yang dimilikinya menurut (McCloy, 2014:
52).
yang baru maka seseorang itu dapat disebut mempunyai tingkat motor
31
melakukan tes motor educability siswa diharuskan benar-benar memahami tata
penelitian ini hanya mengacu pada salah satu tes ME yaitu IOWA Brace Test
Motor educability. Tes ini terdiri 21 macam dan sejumlah tes ini sangat
kedua belah tangan pada lantai. Angkatlah kaki kanan lurus kebelakang
sentuhkan kepala pada lantai, dan akhirnya kembali ke sikap berdiri dengan
bertumpu pada tangan dan kaki kanan, angkatlah kaki dan tangan kiri, serta
c. Grasvepine
masukkan kedua belah tangan di antara kedua lutut, sehingga kedua tangan
32
d. One-Knee Balance
sehingga bahu. Tinggal tetap dalam sikap ini hingga lima hitungan
e. Strok stand
Berdiri pada kaki kiri. Letakkan telapak kaki kanan pada lutut kiri
pertahankan ini selama sepuluh detik, dengan tanpa memindahkan kaki kiri
kedua kaki dua kali, serta berdiri tegak kembali dengan kaki kangkang yang
berjarak sekenanya.
Berdiri dengan kaki rapat. Lompat ke atas dan berputar ke kiri 360
33
samping setinggi bahu. Bengkokkanlah tubuh ke depan sehingga kepala
j. Hop Backward
Berdiri pada kaki kiri, melompat dan berputar 180 derajat ke kiri.
n. Three Dips
latihan ini 3 kali dengan baik. Badan harus tetap dalam keadaan lurus.
o. Side Kick
atas dengan kaki tumpu kanan. Sentuhkan kedua ujung kaki di udara. Kedua
34
kaki waktu bersentuhan harus segaris dan sejajar serta harus di pundak
Berlutut dengan kedua belah kura-kura dan ujung-ujung jari kaki yang
dengan tanpa mengubah sikap ujung kaki terlebih dahulu, sampai berdiri
tegak.
q. Russian Dance
sehingga tiap kaki mendapat giliran dua kali. Tumit kaki yang diluruskan
mengenai pantat.
Berdiri dengan kaki rapat. Lompat ke atas dan berputar ke kanan 360
s. The Top
pertama kali menempatkan berat badan pada lutut kaki kanan, kemudian ke
bahu kanan, lalu punggung, terus ke bahu sebelah kiri, barulah ke lutut kaki
35
kiri, yang akhirnya duduk menghadap berlawanan dengan arah semula.
Ulangi sekali lagi sehingga duduk menghadap searah dengan sikap semula.
u. Jump Foot
Berdiri pada sebelah kaki, ibu jari kaki dipegang oleh tangan yang
berlawanan dimuka tubuh. Lompat ke atas dan usahakan kaki yang bebas
Hasil yang digunakan sebagai data penelitian adalah nilai total dari
hal keahlian kognitif dan motorik (Semarayasa 2010: 55). Seseorang dapat
36
dikatakan mempunyai motor educability yang baik apabila seseorang
kualitas dan kuantitas yang baik. Menurut Schmidt & Wrisberg (2000: 10)
Pada umumnya para guru penjas menggunakan tes motor educability ini untuk
intruksi pada waktu mengajar, atau akan membantu kelancaran dalam proses
pembelajaran.
keterampilan gerak yang baru. Dengan kata lain dapat dinyatakan, semakin
tinggu tingkat motor educability seseorang maka semakin mudah dan cepat
5. Metode Taktis
37
metode latihan taktis terutama jika ditemukan yang berkaitan dengan strategi
untuk menyelesaikan sesuatu yang ide-ide baru dan rumit, pelatih dan pemain
memahami kaitan antara taktik dan teknik. Tujuan utama dari metode latihan
keputusan taktik dalam metode latihan tersebut (Herman, 2010: 45). Strategi
metode latihan taktis lebih menekankan pada konsep game drill-game. Game
diberikan oleh pelatih dan memahami tentang permainan itu. Drill yaitu
pengulangan, pelatih harus lebih teliti melihat permainan pemain dan apabila
terjadi kesalahan dalam tugas gerak maka pelatih menghentikan latihan dan
gerak. Game yaitu bermain, setelah melakukan pengulangan atau drill pemain
2013: 201).
masalah taktikal” sebagai perantara dan tujuan latihan. Pelatih harus mampu
38
menunjukkan masalah-masalah taktis yang diperlukan dalam situasi bermain.
bermain yang dihadapi pemain. Menurut Pendro & Pereira (2017: 475) agar
Carolina (2016: 3) metode lathan taktis dapat mencapai prestasi altet yang
Salah satu metode latihan yang berbentuk permainan atau game adalah
motode latihan taktis, motode latihan taktis merupakan metode latihan yang
1998: 343).
dalam bermain dan bentuk permainan digunakan sebagai motivator positif dan
struktur tugas utama dalam model, kedua memungkinkan siswa untuk menjadi
39
pengambilan keputusan. Ketiga, siswa dapat mentransfer pemahaman dan
kinerja mereka di dalam setiap game (Griffin & Mitchell, 1998: 344) jadi
strategi, serta pola dalam bermain. Untuk menyusun itu semua dibutuhkan
kelebihan anak latihnya sendiri maupun calon lawan. Penguasaan dalm praktek
harus diajarkan karena sebagai dasar dalam meningkatkan teknik dan pola
Coutinho (2018: 24) untuk metode latihan taktis pemain diharuskan untuk terus
yang tepat untuk melatih teknik dan aplikasi dari pada teknik tersebut ke dalam
40
mengkombinasikan antara latihan keterampilan (skill) dipakukan dengan
keterampilan dalam suasana bermain (Griffin & Mitchell, 1998: 6). Metode
melatih untuk memahami konsep bermain. Hal ini juga memiliki tujuan yaitu;
2001: 9)
kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat
sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan. Siswa dapat memecahkan
sikap masalah yang ada pada saat pertandingan dan permainan. Siswa bisa
latihannya maka akan terbawa dalam pertandingannya juga. Atlet akan menjadi
Tujuan utama dari metode latihan taktis dalam latihan bermain futsal
41
pemain aktif melaksanakan tugas-tugas ajar, sambil memecahkan masalah
selama bermain futsal (Dyson, 2004: 231). Metode ini menunjukkan pemain
bermain mereka pembinaan aspek berfikir kritis menjadi sasaran utama metode
bermain futsal.
sebenarnya.
6. Metode Teknis
yang otomatis. Hal ini dikemukakan oleh Tarigan (2001: 5) “Latihan dengan
hanya menekankan pada penguasaan teknik suatu cabang olahraga agar pemain
(2017: 393) metode latihan teknis sangat penting karena dapat mengarah pada
bola.
42
Griffin & mitchell (1998: 3) berpendapat metode latihan teknis adalah
keterampilan teknik dasar. Metode latihan melalui metode teknis sama juga
latihan. Menurut Kellum & Hepfer (1998: 272) metode latihan teknis dapat
digunakan karena fokus terhadap studi kasus yang ada di lapangan, diskusi,
43
berorientasi pada keterampilan teknik. Pendekatan latihan yang berupakan
pada pengembangan hubungan yang baik antara tubuh dan bola. Untuk ciri
khas dari latihan teknis adalah latihan yang berupa pengulangan yang berkali-
kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat dan tidak mudah
bersangkutan. Ciri yang khas dari latihan ini adalah latihan berupa
bermain futsal, dan aspek lain yang paling efektif dapat diperoleh di
terjadi otomatisasi gerakan. Oleh karena itu, dalam latihan teknis perlu disusun
tata urutan program latihan yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga akan
44
7. Ektrakurikuler
a. Hakikat Ekstrakurikuler
olahraga, futsal, basket, voli, takraw (Singh & Mishra, 2013: 92).
lingkungan sekolah.
yang bergantung dari kualitas dan fasilitas yang digunakan di sekolah, mulai
45
Jennifer (2012: 28) ekstrakurikuler sangat tersebut berhubungan erat dengan
tujuan dari pendidikan, kesehatan sosial, psikologis, ekonomi dan fisik bagi
akan dikembangkan sesuai dengan bakat dan minat siswa itu sendiri.
b. Tujuan Ekstrakulikuler
Bakoban & Aljarallah (2015: 2737) tujuan kegiatan ektrakurikuler
adalah untuk menjadikan siswa lebih fokus pada setiap individu (siswa),
46
pelajarannya. Menurut Singh & Mishra (2013: 92) keikutsertaan siswa
teoretik. Adapun kajian penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini antara
lain:
47
diajarkan dengan metode latihan bagian dan yang diajarkan dengan
daripada siswa yang diajarkan dengan metode praktek bagian, (2) ada
antara peserta didik motor educability tinggi dan motor educability rendah
(Fh = 83,306 > Ft(1:36:0,05) = 4,11) peserta yang memiliki motor educability
tinggi lebih baik daripada peserta yang memiliki motor educability rendah,
(3) ada interaksi antara penerapan metode pengajaran dan tingkat motor
mencapai kinerja yang lebih baik jika mereka diajarkan dengan metode
kinerja yang lebih besar jika mereka diajarkan dengan metode latihan
bagian.
hasil belajar bermain bola basket pada siswa kelas VIII SMP Negeri 12
5,274 > Ftabel = 3,397. Metode pembelajaran Peer Teaching lebih baik
Fhitung = 58,448 > Ftabel = 3,967. Peserta didik yang memiliki tingkat motor
48
educability tinggi lebih baik daripada yang memiliki tingkat motor
C. Kerangka Berpikir
terus-menerus di atas lapangan selama kurun waktu 20 menit bersih setiap babak
permainan ini terdapat aspek yang harus dilatih maupun ditekankan. Keterampilan
bermain futsal merupakan aspek yang penting, pemain harus benar-benar dapat
dapat bermain dengan baik didalam latihan dan membantu membuka ruang untuk
menciptakan peluang terjadi gol, menguasai bola lebih lama, dan dapat dilakukan
ruang untuk menciptakan peluang terjadinya gol, menguasai bola lebih lama,
49
latihan. Metode latihan yang dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan
keterampilan bermain futsal dikenal dengan metode latihan taktis dan teknis.
memecahkan masalah taktik dalam permainan. Proses dari latihan taktis ini
bentuk latihan taktis ini pada dasarnya sebagai upaya untuk menyatukan
menyesuaikan konteks latihan. Latihan ini juga akan membuat pemain mempu
beradaptasi pada pola latihan yang disusun dari yang dasar sampai pada
tingkatan advanced.
seorang atlet. Motor educability juga menjadi salah satu faktor yang diperlukan
kemampuan atlet dalam mengubah arah dengan waktu yang cepat dan tepat,
50
educability tinggi diberikan metode latihan taktis, akan lebih menikmati setiap
program latihan yang diberikan oleh pelatih. Motor educability tinggi dapat
membuat siswa bergerak cepat dengan kompleks dan tubuh tidak kaku dalam
yang memiliki motor educability tinggi diberikan metode latihan teknis, akan
mencapai satu tujuan fisik yang khusus. Hal ini akan membuat siswa merasa
pengaruh antara siswa yang dilatih dengan metode latihan taktis dan teknis
latihan taktis, akan merasa cepat bosan dalam mengikuti proses latihan. Hal ini
disebabkan karena siswa yang memiliki motor educability rendah kaku dalam
melakukan gerakan dan susah dalam mengatur tempo dalam mengikuti latihan
yang cukup lama. Siswa yang memiliki motor educability rendah yang
diberikan metode teknis, siswa akan merasa lebih kesulitan dalam mengikuti
latihan karena gerakan dalam latihan ini disusun dari latihan yang mudah
51
susah dalam merespon materi program latihan yang diberikan selama proses
latihan berlangsung.
pengaruh antara siswa yang dilatih dengan metode latihan taktis yang
dipasangkan dengan siswa yang memiliki motor educability rendah dan metode
teknis yang dipasangkan dengan siswa yang memiliki motor educability rendah
Utara.
latihan taktis dan teknis. Riyadi & Doewes (2017: 347) metode latihan taktis
keterampilan bermain futsal yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki
motor educability tinggi yang dilatihkan dengan metode teknis. Siswa yang
memiliki motor educability rendah yang diberikan metode latihan ball feeling
52
dibandingkan siswa yang memiliki motor educability rendah yang dilatihkan
apakah dipengaruhi oleh motor educability yang dimiliki oleh setiap siswa
kemampuan atlet dalam mengubah arah dengan waktu yang cepat dan tepat,
(2015: 147) dalam proses latihan motor educability memiliki hubungan dengan
gerak tubuh yang melibatkan gerakan pada kaki dan perubahan yang cepat dari
posisi tubuh. Melalui metode latihan taktis dan metode teknis dapat dilihat
apakah kedua metode latihan ini memiliki interaksi yang terjadi dalam
metode latihan taktis dan metode latihan teknis dengan motor educability tinggi
siswa dan motor educability rendah pada siswa terhadap keterampilan bermain
futsal. Hal ini didasari dengan beberapa pendapat yang telah dipaparkan di
atas, bahwa kedua metode latihan yang diberikan lebih banyak gerakan dalam
berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain dengan atau tanpa bola. Kedua
metode ini juga telah disusun dengan dari latihan termudah sampai dengan
tubuh pada saat melakukan gerakan yang melibatkan pada kaki serta perubahan
gerakan cepat dari tubuh. Sehingga dapat diduga bahwa kedua metode dan
53
motor educability akan berinteraksi dalam mempengaruhi gerakan
Keterampilan
Bermain futsal
54
D. Hipotesis Penelitian
menegah atas.
55