2020
MODUL ANALISA SPASIAL UNTUK
MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (RHL)
Disusun oleh
Bambang Tetuka & Eka Rianta S.
2020
MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI
HUTAN DAN LAHAN (RHL) 1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 3
ADAPTASI PENGGUNAAN MODUL 4
BAB 1: ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU
DEFORESTASI HUTAN DI DALAM KPH DI PROVINSI ACEH
I.1 PENGOLAHAN DATA PENUTUPAN LAHAN 5
A. Pengertian Deforestasi 5
B. Bahan 5
C. Tahapan Analisa 5
D. Reklasifikasi Penutupan Lahan dan Perhitungan Tutupan Hutan 7
E. Menghitung Laju Deforestasi 18
F. Menghitung Laju Deforestasi Hutan di Dalam KPH di Provinsi 22
Aceh
I.2. ANALISA TABULAR DENGAN PIVOT TABLE PADA 26
PERANGKAT LUNAK EXCEL UNTUK MENGHITUNG LAJU
DEFORESTASI
Modul ini disusun dalam rangka membantu tim pengelola data dan informasi
geospasial kawasan hutan provinsi Aceh untuk menyediakan beberapa data
dan informasi terkait dengan indikator kinerja tahunan UPTD KPH di Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Aceh. Indikator kinerja
tersebut adalah indikator laju deforestasi dan luas areal Rehabilitasi di dalam
dan di luar kawasan hutan. Tim pengelola data ini sudah terbentuk, namun masih
memerlukan bantuan berupa panduan teknis untuk memproses data secara
mandiri.
Terimakasih
Penyusun
Secara kebetulan tujuan modul ini disusun adalah untuk Pemerintah Daerah
Provinsi Aceh dimana dataset menggunakan cakupan Provinsi Aceh, namun
modul ini dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah lainnya di seluruh Indonesia,
khususnya Dinas Kehutanan di tingkat provinsi, Kesatuan Pengelolaan Hutan
(KPH) di tingkat tapak dan UPT-UPT KLHK di tingkat Provinsi.
Dalam modul ini khususnya materi deforestasi, data spasial yang digunakan tidak
harus dari KLHK seperti dalam contoh, namun dapat menggunakan data spasial
tutupan hutan dan non hutan dari sumber lain, baik data dari pemerintah, LSM/
NGO maupun dari peneliti dan akademisi. Serta data menggunakan format yang
kurang lebih sama dengan contoh.
A. Pengertian Deforestasi
Deforestasi adalah Perubahan Penutupan lahan berupa Hutan menjadi bukan
hutan, baik berupa hutan primer maupun hutan sekunder, baik di lahan gambut
maupun lahan mineral. Data Deforestasi diambil dari data Penutupan lahan dari
pemerintah (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Namun data penu-
tupan lahan tersebut perlu direklasifikasi menjadi hutan dan non hutan, sehingga
dapat menghasilkan wilayah yang terdeforestasi. Jika data yang tersedia sudah
terdiri dari 2 kelas, yaitu Hutan dan non hutan, maka langsung dapat dianalisa
secara spasial tanpa reklasifikasi.
B. Bahan
Data yang gunakan berupa:
»» Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh Tahun 2017
»» Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh Tahun 2018
»» Peta KPH
»» Software ArcGIS 10.x
C.Tahapan Analisa
Tahapan analisa deforestasi ini dapat digambarkan dalam diagram alir
berikut:
Definisikan project
Perhitungan Luas
Overlay
Query Atribut
Data Spasial
Deforestasi wilayah Data Spasial
Clip/Intersect &
tertentu plus Deforestasi plus
updated luas
atribut luas atribut luas
Pivot Tabel
Statistik Deforestasi
(Laju Deforestasi)
Keterangan:
Tampilkan Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh Tahun 2017 dengan nama
file PL_2017_ACEH pada folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\
DEFORESTASI sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini:
18
- Akan muncul tampilan seperti di bawah ini, kemudian masukkan Input
Feature nya yaitu Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh 2017 (PL_2017_
ACEH) dan masukkan Identity Feature-nya yaitu Peta Penutupan lahan
Provinsi Aceh 2018 (PL_2018_ACEH) , kemudian masukkan Output
Feature Class dengan nama file baru di folder D:\LAT_GIS_DEFOR_
RHL\DEFORESTASI\PL_17_18_ACEH.SHP kemudian klik OK.
- Setelah proses selesai, maka kita telah mempunyai file baru yang merupa-
kan hasil overlay antara Peta Penutupan lahan Aceh tahun 2017 dengan Peta
Penutupan lahan Aceh 2018, dalam latihan ini yaitu PL_17_18_ACEH.
22
- Klik Button ArcTool Box
Analisa tabular dengan pivot tabel membantu kita untuk menghitung data secara
statistik dengan menggunakan sistem matrik dan formula yang diinginkan. Data
spasial yang digunakan dalam proses pivot ini adalah file tabel data spasial yang
memiliki ekstensi DBF. Analisa statistik dengan pivot memudahkan kita untuk
mengkombinasikan data dari dua sumber bahan yang dioverlay. Jadi setiap atribut
dapat dikombinasikan untuk menghasilkan data baru melalui proses pivot ini.
Langkah-langkah sebagai berikut :
5. Kemudian muncul
tampilan window
seperti berikut:
7. Kemudian klik
menu pull down
pada Row Label
dan ceklis pada
Deforestasi saja,
lalu klik OK
30
10. Bikin worksheet baru dan rename lah dengan nama Laju Deforestasi,
kemudian ketik pada kolom Deforestasi, Hutan_17 dan Laju Deforestasi,
sehingga tampilan seperti berikut ini:
11. Kemudian klik kolom B1 atau kolom sejajar Deforestasi dan ketik
lah tanda “=” lalu pindah ke worksheet Deforestasi dan klik Angka
Deforestasi kemudian tekan keyboard Enter, sehingga muncul
tampilan seperti ini:
13. Kemudian klik pada kolom B3 atau kolom sejajar Laju Deforestasi, lalu
klik tanda “=” klik nilai angka deforestasi klik tanda “/” nilai
angka Hutan_17 Enter, sehingga muncul tampilan window seperti
berikut ini:
15. Setelah itu muncul window Format Cell lalu pilih percentage,
lalu klik OK
Luas Angka
Deforestasi
per KPH
A. Pengertian RHL
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) merupakan salah satu program tahunan
pemerintah untuk memperbaiki kualitas lingkungan pada suatu Daerah Aliran
Sungai (DAS). Dalam pelaksanaannya Kementerian Lingkungan Hidup dan Ke-
hutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lin-
dung (BPDASHL) telah menyiapkan data acuan berupa peta lahan kritis. Peta ini
sudah mempertimbangkan 4 aspek/parameter, yaitu : kemiringan lereng, erosi,
Penutupan lahan dan manajemen. Setelah 4 aspek tersebut dispasial dan diover-
lay maka menghasilkan peta tingkat kekritisan lahan dari sangat kritis, kritis, agak
kritis, potensial kritis dan tidak kritis.
Pada umumnya pemerintah daerah melalui Dinas Kehutanan setempat beker-
jasama dengan BPDASHL menyiapkan calon lokasi untuk kegiatan RHL dengan
menggunakan peta lahan kritis, namun peta ini juga memiliki kekurangan dalam
hal presisi di lapangan, karena batas dalam peta tidak persis sama dengan batas
di lapangan. Oleh karena itu perlu dibantu dengan verifikasi gambaran citra
satelit terbaru resolusi yang memadai (resolusi tinggi).
B. Bahan
Data yang digunakan adalah:
»» Peta Lahan Kritis tahun 2018 di KPH wilayah VI Aceh
»» Peta Kawasan Hutan Provinsi Aceh
»» Peta Batas KPH
»» Citra satelit terbaru
Overlay/Intersect
Pivot Tabel
Verifikasi
(Rasionalisasi)
Keterangan:
• Overlay/Intersect merupakan tumpangsusun/subset/memotong/mengiris
cakupan data sesuai cakupan area yang diinginkan.
• Pivot tabel merupakan cara menampilkan data secara statistik dengan matrik
dua data yag telah ditumpangsusun/iris.
• Verifikasi (rasionalisasi) merupakan cara untuk mempertajam batas polygon
yang telah teridentifikasi dalam proses sebelumnya. Penajaman ini dengan
mendigitasi ulang di atas layar monitor dengan background (dasar view) citra
satelit resolusi tinggi.
- Kemudian akan muncul Dialog Box Export, lalu isikan nama output peta
nya misalnya: LOKASI_RHL_ACEH pada folder kerja, lalu klik OK
Analisa pivot tabel dalam menghitung luas RHL hampir sama dengan pivot tabel
pada bab sebelumnya, namun hanya menyeleksi atribut lebih dari satu (tingkat
kritis dan status kawasan). Adapun langkah-langkah sebagai berikut:
- Sampai tahap ini kita sudah menghitung luas lokasi RHL seluas 9.103,97 ha
di KPH wilayah VI Aceh.
Verifikasi polygon lahan kritis lokasi RHL hasil analisa sebelumnya diperlu-
kan karena kenampakan batas-batas polygon lahan kritis sebagian besar
tidak sesuai dengan batas alami di lapangan. Seperti batas penggunaan lahan
dan hutan. Sehingga perlu diverifikasi/dirasionalisasi batas-batas tersebut
dengan digitasi/deliniasi ulang di atas citra satelit terbaru resolusi tinggi.
Untuk tahapan-tahapan sebagai berikut :
49
f. Identifikasi areal yang tidak berhutan (Non Hutan), kemudian klik select
untuk polygon yang akan kita verifikasi, lalu klik Button Reshape
g. Lakukan delineasi areal yang merupakan area non hutan dengan melakukan
dijitasi untuk reshape polygon Lokasi RHL
i. Setelah selesai melakukan delineasi , klik tombol Editor lalu pilih Save Edits