Anda di halaman 1dari 56

MODUL

ANALISA SPASIAL UNTUK


MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI
DAN REHABILITASI HUTAN DAN
LAHAN (RHL)

2020
MODUL ANALISA SPASIAL UNTUK
MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (RHL)

Diterbitkan pertama kali oleh


USAID LESTARI

Disusun oleh
Bambang Tetuka & Eka Rianta S.

Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan


maupun penyebarluasan buku ini untuk kepentingan
pendidikan dan bukan untuk kepentingan komersial
dengan tetap mencantumkan atribut penyusun dan
keterangan dokumen ini secara lengkap.

Dipersiapkan untuk U.S Agency for International


Development oleh Tetra tech ARD dibawah kontrak
No. AID-497-TO-15-00005.

Publikasi ini dibuat dengan dukungan dari Rakyat Amerika


Serikat melalui U.S Agency for International Development
(USAID). Isi dari publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Tetra Tech dan tidak mencerminkan pandangan USAID
atau Pemerintah Amerika Serikat.
MODUL
ANALISA SPASIAL UNTUK
MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI
DAN REHABILITASI HUTAN DAN
LAHAN (RHL)

2020
MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI
HUTAN DAN LAHAN (RHL) 1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 3
ADAPTASI PENGGUNAAN MODUL 4
BAB 1: ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU
DEFORESTASI HUTAN DI DALAM KPH DI PROVINSI ACEH
I.1 PENGOLAHAN DATA PENUTUPAN LAHAN 5
A. Pengertian Deforestasi 5
B. Bahan 5
C. Tahapan Analisa 5
D. Reklasifikasi Penutupan Lahan dan Perhitungan Tutupan Hutan 7
E. Menghitung Laju Deforestasi 18
F. Menghitung Laju Deforestasi Hutan di Dalam KPH di Provinsi 22
Aceh
I.2. ANALISA TABULAR DENGAN PIVOT TABLE PADA 26
PERANGKAT LUNAK EXCEL UNTUK MENGHITUNG LAJU
DEFORESTASI

BAB II: IDENTIFIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN


DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN
II.1 PENGOLAHAN DATA LAHAN KRITIS
A. Pengertian RHL
37
B. Bahan
37
C. Tahapan Analisa
37
D. Identifikasi Lokasi RHL
38
E Analisa Tabular dengan Pivot Table pada perangkat lunak Excel
39
untuk menghitung luas Areal RHL
44
II.2.VERIFIKASI POLYGON LAHAN KRITIS LOKASI RHL
DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT RESOLUSI
TINGGI 47

2 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
PENDAHULUAN

Modul ini disusun dalam rangka membantu tim pengelola data dan informasi
geospasial kawasan hutan provinsi Aceh untuk menyediakan beberapa data
dan informasi terkait dengan indikator kinerja tahunan UPTD KPH di Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Aceh. Indikator kinerja
tersebut adalah indikator laju deforestasi dan luas areal Rehabilitasi di dalam
dan di luar kawasan hutan. Tim pengelola data ini sudah terbentuk, namun masih
memerlukan bantuan berupa panduan teknis untuk memproses data secara
mandiri.

Dalam modul ini memuat tahapan-tahapan analisa spasial dengan menggunakan


software ArcGIS dan spreadsheet untuk menganalisa data deforestasi dan RHL
sehingga lebih mudah untuk diikuti. Penulis berharap modul ini dapat bermanfaat
secara luas tidak hanya bagi DLHK Aceh, namun bagi siapa saja yang berkepent-
ingan terhadap analisa spasial deforestasi dan RHL.

Terimakasih

Penyusun

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 3
ADAPTASI PENGGUNAAN MODUL
Penyusunan modul ini memperhitungkan target pembaca/pengguna modul ini
agar dapat mengikuti dengan mudah, tahap demi tahap dan secara mandiri, tanpa
dibantu bimbingan oleh instruktur, selain itu juga modul ini dapat lebih banyak/
luas target penggunanya. Oleh karena itu penggunaan dataset dalam modul ini
juga mengacu pada data universal, yaitu data resmi dari pemerintah, dalam hal
ini data tema kehutanan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK). Namun karena data ini internal KLHK, maka saat ini instansi pemerin-
tah atau Lembaga lainnya jika ingin mendapatkan data tersebut harus meminta
data ini secara resmi kepada KLHK.

Secara kebetulan tujuan modul ini disusun adalah untuk Pemerintah Daerah
Provinsi Aceh dimana dataset menggunakan cakupan Provinsi Aceh, namun
modul ini dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah lainnya di seluruh Indonesia,
khususnya Dinas Kehutanan di tingkat provinsi, Kesatuan Pengelolaan Hutan
(KPH) di tingkat tapak dan UPT-UPT KLHK di tingkat Provinsi.

Dalam modul ini khususnya materi deforestasi, data spasial yang digunakan tidak
harus dari KLHK seperti dalam contoh, namun dapat menggunakan data spasial
tutupan hutan dan non hutan dari sumber lain, baik data dari pemerintah, LSM/
NGO maupun dari peneliti dan akademisi. Serta data menggunakan format yang
kurang lebih sama dengan contoh.

Penggunaan data terkini/updated sangat dibutuhkan untuk implementasi peren-


canaan maupun kegiatan/program. Karena data terkini menggambarkan kondisi
yang kurang lebih sama dengan kondisi di lapangan saat perencanaan atau pro-
gram disusun. Data yang digunakan dalam modul ini adalah data terbaru saat ini
(2018), namun jika telah tersedia data yang lebih baru maka sebaiknya meng-
gunakan data terbaru tersebut. Juga dalam mengindentifikasi deforestasi, tidak
harus dalam kurun waktu 1 tahun terakhir (2017-2018), namun tergantung dari
keperluan analisa dan ketersediaan data. Bisa selang 2 tahun, 5 tahun bahkan
lebih dari itu.

Penggunaan software ArcGIS 10.x dalam modul ini juga mempertimbangkan


pada jumlah pengguna/operator data GIS paling banyak di Indonesia menggu-
nakan software ini. Namun pada prinsipnya software-software GIS yang lainnya
juga mempunyai konsep menu dalam analisa yang kurang lebih sama dengan
ArcGIS.

4 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
BAB I: ANALISA SPASIAL UNTUK
MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI
HUTAN DI DALAM KPH DI PROVINSI
ACEH
I.1 PENGOLAHAN DATA PENUTUPAN LAHAN

A. Pengertian Deforestasi
Deforestasi adalah Perubahan Penutupan lahan berupa Hutan menjadi bukan
hutan, baik berupa hutan primer maupun hutan sekunder, baik di lahan gambut
maupun lahan mineral. Data Deforestasi diambil dari data Penutupan lahan dari
pemerintah (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Namun data penu-
tupan lahan tersebut perlu direklasifikasi menjadi hutan dan non hutan, sehingga
dapat menghasilkan wilayah yang terdeforestasi. Jika data yang tersedia sudah
terdiri dari 2 kelas, yaitu Hutan dan non hutan, maka langsung dapat dianalisa
secara spasial tanpa reklasifikasi.

B. Bahan
Data yang gunakan berupa:
»» Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh Tahun 2017
»» Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh Tahun 2018
»» Peta KPH
»» Software ArcGIS 10.x

C.Tahapan Analisa
Tahapan analisa deforestasi ini dapat digambarkan dalam diagram alir
berikut:

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 5
Data Spasial
Penutupan Lahan Data Spasial
Reklasifikasi
(Format SHP) Tutupan Hutan

Definisikan project

Perhitungan Luas

Overlay

Query Atribut

Data Spasial
Deforestasi wilayah Data Spasial
Clip/Intersect &
tertentu plus Deforestasi plus
updated luas
atribut luas atribut luas

Pivot Tabel

Statistik Deforestasi
(Laju Deforestasi)

Keterangan:

• Reklasifikasi merupakan penggabungan kelas dalam atribut sesuai


kebutuhan.
• Definisi Project adalah menstandardkan proyeksi dan datum data agar
dapat dihitung luasanya.
• Perhitungan luas merupakan kalkulasi tabel untuk memperoleh luas
dalam satuan yang diinginkan (misal Hektar, Km persegi, dll.)
• Overlay merupakan menumpang-susun kan data sehingga diperoleh
data baru (derived map) yang mempunyai atribut gabungan dari
sumber data yang dioverlay.
• Query atribut merupakan seleksi data dengan menggunakan formula
(syntax) untuk menghasilkan data baru yang diinginkan.
• Clip/Intersect merupakan memotong/mengiris cakupan data sesuai

6 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
dengan cakupan yang diinginkan.
• Pivot Tabel merupakan cara untuk menghitung statistik atribut tabel dala
data spasial.

D. Reklasifikasi Penutupan Lahan dan Perhitungan Tutupan Hutan


Reklasifikasi Penutupan lahan yang dimaksud disini adalah menyederhanakan
jumlah kelas yang banyak (23 kelas penutupan lahan) menjadi 2 kelas tutupan,
yaitu tutupan Hutan dan Non-Hutan.
No. Penutupan lahan Tutupan Hutan
1 Hutan Lahan Kering Primer Hutan
2 Hutan Lahan Kering Sekunder
3 Hutan Mangrove Primer
4 Hutan Mangrove Sekunder
5 Hutan Rawa Primer
6 Hutan Rawa Sekunder
7 Hutan Tanaman
8 Perkebunan Non Hutan
9 Semak belukar
10 Semak belukar rawa
11 Savanna / Padang rumput
12 Pertanian lahan kering
13 Pertanian lahan kering campur semak /
kebun campur
14 Sawah
15 Tambak
16 Pemukiman
17 Transmigrasi
18 Lahan terbuka
19 Pertambangan
20 Tubuh air
21 Rawa
22 Awan
23 Bandara
MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI
HUTAN DAN LAHAN (RHL) 7
Langkah-langkah untuk reklasifikasi Penutupan lahan:
1. Salin semua data ke dalam folder
D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\DEFORESTASI\Penutupan Lahan
\RHL\Citra Satelit
\RHL\Kawasan Hutan
\RHL\KPH
\RHL\Lahan Kritis

Tampilkan Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh Tahun 2017 dengan nama
file PL_2017_ACEH pada folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\
DEFORESTASI sehingga muncul tampilan seperti dibawah ini:

8 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
2. Menambah Kolom baru pada attribute tabel
Klik kanan pada layer tersebut dan pilih Open Attribut Table
sehingga muncul kotak dialog Table

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 9
Tambahkan kolom baru pada table dengan Klik mouse pada menu
Table Option pada bagian kiri atas kotak dialog Table dan pilh Add
Field, kemudian isikan hutan_17 pada kolom Name dan pilih Text
pada kolom Type dan 50 untuk Length pada Field Properties

10 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
3. Pemilihan kelas penggunaan lahan pada kolom “Keterangan”
- Klik mouse pada menu Table Option kemudian pilih Select By
Attribute,
- Kemudian pilih klik kolom “Keterangan” lalu klik Get Unique Value
untuk menampilkan isi kolom “Keterangan”.

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 11
Untuk melakukan pemilihan
kelas, dobel klik pada kolom
“Keterangan” lalu klik tanda
“=” lalu arahkan kursor dan
dobel klik ke arah kelas-kelas
dari kolom “Keterangan”
misalnya “Belukar Rawa”,
kemudian untuk pemilihan
lebih dari satu kelas, klik
“OR” lalu dobel klik lagi
kolom “Keterangan” lalu
klik tanda “=” lalu arahkan
kursor dan dobel klik lagi
ke arah kelas dari kolom
“Keterangan” misalnya
“Perkebunan”, demikian
seterusnya untuk pemilihan
kelas yang lainnya.

Tampilan layar setelah pemilihan kelas pada kolom “Keterangan” seperti


berikut ini:

12 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
4. Reklasifikasi
Setelah langkah no 3 selesai untuk semua kelas penggunaan lahan,
kemudian klik kanan field/kolom “Keterangan” lalu pilih “Field
Calculator”

Setelah muncul tampilan seperti di bawah ini, ceklis Don’t warn me


again, lalu klik “Yes”

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 13
Kemudian muncul Dialog
box, lalu pada kotak bawah
ketik “Non Hutan”, lalu
klik ‘‘OK”.

Tampilan layer setelah reklasifikasi untuk kelas baru “Non Hutan”

14 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
Untuk kelas-kelas lain yang tersisa akan direklasifikasi menjadi kelas
“Hutan”, lakukan langkah ulang nomor 3 (pemilihan kelas) dan langkah
nomor 4 (reklasifikasi) di atas sehingga seperti di bawah ini:

5. Perhitungan luas (dalam hektar/Ha)


Tambahkan kolom baru “Hektar_17” dengan langkah sama seperti
pada penambahan kolom sebelumnya di atas tetapi dengan perubahan
Type menjadi Float dengan Field Properties secara Default.

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 15
Klik kanan pada Data Frame kemudian pilih Properties, kemudian akan
muncul Dialog Box Data Frame Properties, lalu klik Button Coordinate
System, kemudian pilih Projected Coordinate System UTM
WGS 1984 Northern Hemisphere WGS 1984 UTM Zone 47N
Maksud dari pengubahan sistem koordinat di atas adalah untuk membuat
frame view peta mempunyai proyeksi dan datum yang dapat menghitung
luas dengan unit metric, tanpa mengubah proyeksi dan datum layer(s) data
yang ada di dalam frame tersebut.

16 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
Kemudian buka Attribute Table untuk Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh
Tahun 2017, lalu Klik kanan pada kolom Hektar_17 yang telah dibuat
kemudian pilih Calculate Geometry lalu akan mucul Dialog Box
Calculate Geometry, lalu untuk Properties pilih Area koordinat sudah
sesuai yaitu WGS 1984 UTM Zone 47N dan Units pilih Hectares [Ha]
kemudian klik OK

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 17
6. Lakukan semua langkah nomor 1 – 5 yang sama untuk Peta Penutupan
lahan Provinsi Aceh Tahun 2018.

E. Menghitung Laju Deforestasi


Proses menghitung laju deforestasi diawali dengan overlay antara dua data tu-
|tupan hutan pada tahun yang berbeda. Hal ini untuk melihat perubahan luasan
tutupan hutan antara data tahun awal dan data tahun berikutnya. Seperti terlihat
dalam diagram tahapan pada halaman sebelumnya, maka setelah overlay dilanjut-
kan dengan query tabel untuk mendapatkan keterangan baru tentang polygon-
polygon (records) yang disimpulkan sebagai deforestasi melalui query atau
formula.

1. Tumpang susun /Overlay Peta


Penutupan Lahan Provinsi Aceh
Tahun 2017 dengan Peta Penutu-
pan lahan Provinsi Aceh Tahun
2018 menggunakan metode
Identity.
- Klik Button ArcTool Box

- Dobel klik Analysis Tools


Overlay Identity

18
- Akan muncul tampilan seperti di bawah ini, kemudian masukkan Input
Feature nya yaitu Peta Penutupan lahan Provinsi Aceh 2017 (PL_2017_
ACEH) dan masukkan Identity Feature-nya yaitu Peta Penutupan lahan
Provinsi Aceh 2018 (PL_2018_ACEH) , kemudian masukkan Output
Feature Class dengan nama file baru di folder D:\LAT_GIS_DEFOR_
RHL\DEFORESTASI\PL_17_18_ACEH.SHP kemudian klik OK.

- Setelah proses selesai, maka kita telah mempunyai file baru yang merupa-
kan hasil overlay antara Peta Penutupan lahan Aceh tahun 2017 dengan Peta
Penutupan lahan Aceh 2018, dalam latihan ini yaitu PL_17_18_ACEH.

2. Membuat Peta deforestasi Provinsi Aceh Tahun 2017 – 2018


Peta deforestasi provinsi Aceh dibuat untuk mengetahui sebaran defores-
tasi di seluruh Provinsi Aceh, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk melihat cakupan awal secara batas administratif.
Tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
- Hitung lagi luasan peta hasil overlay yang telah dibuat yaitu PL_17_18_
ACEH dengan menghitung ulang kolom Hektar_17 dan Hektar_18,
menggunakan langkah penghitungan seperti yang telah dilakukan
sebelumnya di atas.

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 19
- Buat kolom baru pada
tabel peta PL_17_18_
ACEH dengan Nama
kolom Defo_17_18
dan type = Text

- Mendefinisikan Deforestasi dengan


alur logika, jika Hutan_17=”Hutan”
dan Hutan_18=”Non Hutan” maka
Deforestasi, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Klik Table Option Select By
Attributes, lalu dobel klik
Hutan_17 lalu Klik “=” kemudian
klik Get Unique Value, lalu dobel
klik “Hutan” selanjutnya klik AND
lalu dobel klik Hutan_18, lalu klik
“=” lalu klik Get Unique Value
kemudian dobel klik “Non Hutan”,
seperti tampilan di berikut

- Setelah itu klik Apply


sehingga muncul tampilan
berikut

20 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
- Klik kanan pada kolom “Defo_17_18” lalu pilih Field Calculator
kemudian akan muncul tampilan window Field Calculator kemudian
ketik “Deforestasi” pada kotak “Defo_17_18 = “ lalu klik OK

- Setelah itu akan muncul seperti di bawah ini

- Lakukan langkah yang sama untuk alur logika, jika “Hutan_17”=”Hutan”


DAN “Hutan_18”=”Hutan” maka kolom “Defo_17_18” isikan “Hutan”.
Kemudian jika “Hutan_17”=”Non Hutan” DAN “Hutan_18”=”Non
Hutan” maka kolom “Defo_17_18” isikan “Non Hutan”.
Kemudian jika “Hutan_17”=”Non Hutan” DAN “Hutan_18”=”Hutan”
maka kolom “Defo_17_18” isikan “Reforestasi”.

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 21
3. Menghitung luas Deforestasi
- Buatlah kolom baru pada tabel peta PL_17_18_ACEH dengan
Nama kolom Ha_Defores dan type = Float
- Hitunglah luas pada kolom Ha_Defores dengan langkah bagian C
nomor 5 sebelumnya, sehingga seperti berikut ini:

F. Menghitung Laju Deforestasi Hutan Di Dalam KPH Di Provinsi


Aceh
Peta deforestasi di dalam KPH dibuat untuk mengetahui sebaran deforestasi di
cakupan tertentu sesuai kebutuhan, dalam hal ini pengguna (user) adalah wilayah
KPH. Jadi data dipotong/diiris dari data deforestasi provinsi menjadi cakupan
yang lebih kecil (KPH).Tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:

1. Memotong Peta Deforestasi Provinsi Aceh dengan Batas KPH


Tahapan ini untuk mengetahui besarnya nilai angka deforestasi hutan yang
hanya terjadi di dalam Wilayah kerja KPH di Aceh. Langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
- Tampilkan data
Peta Deforestasi
Aceh dan Peta
Batas KPH

22
- Klik Button ArcTool Box

- Pilih lalu Dobel klik


Analysis Tools Overlay
Intersect

- Kemudian akan muncul Dialog Box Intersect

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 23
- Kemudian akan muncul Dialog Box Intersect, selanjutnya pada Input
Feature masukkan dengan browsing Peta Penutupan lahan Aceh tahun
2017-2018 pada folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\DEFORESTASI\
PL_ACEH_17_18.SHP dan masukkan juga Peta Batas KPH dengan
browsing Peta Batas KPH pada folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\
RHL\KPH\KPH_ACEH.SHP dan pada output feature class
masukkan nama file baru PL_KPH_ACEH_17_18 pada folder
D:\LAT_GIS_DEFOR_ RHL\DEFORESTASI\PL_KPH_ACEH_
17_18.SHP lalu klik OK, sehingga tampilan view seperti berikut ini:

24 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
- Menghitung ulang luasan deforestasi dalam KPH Wilayah Aceh
Updating luas ini perlu lakukan, karena peta hasil overlay di atas
merupakan polygon baru dengan informasi atribut luasan sebelumnya.
Field/Kolom yang harus dihitung lagi luasannya adalah field Hektar_17,
Hektar_18 dan Ha_Defores. Langkah updating luasan bisa dilihat lagi
pada Poin C nomer 5, sehingga tampilan attribute tabel menjadi seperti
berikut ini:

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 25
I.2. ANALISA TABULAR DENGAN PIVOT TABLE
PADA PERANGKAT LUNAK EXCEL UNTUK
MENGHITUNG LAJU DEFORESTASI

Analisa tabular dengan pivot tabel membantu kita untuk menghitung data secara
statistik dengan menggunakan sistem matrik dan formula yang diinginkan. Data
spasial yang digunakan dalam proses pivot ini adalah file tabel data spasial yang
memiliki ekstensi DBF. Analisa statistik dengan pivot memudahkan kita untuk
mengkombinasikan data dari dua sumber bahan yang dioverlay. Jadi setiap atribut
dapat dikombinasikan untuk menghasilkan data baru melalui proses pivot ini.
Langkah-langkah sebagai berikut :

1. Buka file dbf dari Peta Deforestasi dan

26 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
2. Setelah terbuka simpanlah menjadi format excel dengan menu Save As
kemudian pilih format file type = Excel Workbook (.xlsx)

3. Klik button Insert, lalu pilih Pivot table

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 27
4. Kemudian muncul
tampilan windows
sebagai berikut,
lalu klik OK

5. Kemudian muncul
tampilan window
seperti berikut:

28 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
6. Kemudian klik field Defo_17_18 dan Ha_Defores seperti berikut ini:

7. Kemudian klik
menu pull down
pada Row Label
dan ceklis pada
Deforestasi saja,
lalu klik OK

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 29
8. Kemudian rename
worksheet menjadi
Deforestasi, sehingga
akan muncul window
seperti berikut:

9. Klik lagi button


worksheet PL_KPH_
ACEH_17_18 kemudian
klik Insert, lalu pilih
Pivot table lagi seperti
langkah sebelumnya,
kemudian ceklis untuk
Hutan_17 dan Hektar_
17, dan rename work-
sheet menjadi Hutan_
17, sehingga muncul
tampilan window
seperti ini:

30
10. Bikin worksheet baru dan rename lah dengan nama Laju Deforestasi,
kemudian ketik pada kolom Deforestasi, Hutan_17 dan Laju Deforestasi,
sehingga tampilan seperti berikut ini:

11. Kemudian klik kolom B1 atau kolom sejajar Deforestasi dan ketik
lah tanda “=” lalu pindah ke worksheet Deforestasi dan klik Angka
Deforestasi kemudian tekan keyboard Enter, sehingga muncul
tampilan seperti ini:

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 31
12. Selanjutnya klik kolom B2 atau kolom sejajar Hutan_17 dan ketik lah
tanda “=” lalu pindah ke worksheet Hutan_17 dan klik nilai Angka
Hutan kemudian tekan keyboard Enter, sehingga muncul tampilan
seperti ini:

13. Kemudian klik pada kolom B3 atau kolom sejajar Laju Deforestasi, lalu
klik tanda “=” klik nilai angka deforestasi klik tanda “/” nilai
angka Hutan_17 Enter, sehingga muncul tampilan window seperti
berikut ini:

32 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
14. Untuk menghitung
persentase maka
klik kanan pada
angka nilai laju
deforestasi, lalu
pilih Format Cell

15. Setelah itu muncul window Format Cell lalu pilih percentage,
lalu klik OK

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 33
16. Sampai pada tahap ini kita sudah bisa mengitung laju deforestasi
menggunakan data series peta penutupan lahan pada KPH Wilayah
Aceh sebesar 0,14 %

34 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
17. Menentukan luas deforestasi untuk tiap-tiap KPH
Untuk mengetahui luasan deforestasi per KPH langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
- Klik lagi button worksheet PL_KPH_ACEH_17_18 kemudian
klik Insert, lalu pilih Pivot table lagi seperti langkah sebelumnya,
kemudian ceklis untuk Defo_17_18 dan Ha_Defores, dan
rename worksheet menjadi Deforestasi KPH, sehingga muncul
tampilan window seperti ini:

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 35
- Kemudian ceklis lagi pada kolom Unit_KPH, sehingga tampilan menjadi
seperti berikut ini:

Luas Angka
Deforestasi
per KPH

36 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
BAB II: IDENTIFIKASI LOKASI
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN
HUTAN
II.1 PENGOLAHAN DATA LAHAN KRITIS

A. Pengertian RHL
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) merupakan salah satu program tahunan
pemerintah untuk memperbaiki kualitas lingkungan pada suatu Daerah Aliran
Sungai (DAS). Dalam pelaksanaannya Kementerian Lingkungan Hidup dan Ke-
hutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lin-
dung (BPDASHL) telah menyiapkan data acuan berupa peta lahan kritis. Peta ini
sudah mempertimbangkan 4 aspek/parameter, yaitu : kemiringan lereng, erosi,
Penutupan lahan dan manajemen. Setelah 4 aspek tersebut dispasial dan diover-
lay maka menghasilkan peta tingkat kekritisan lahan dari sangat kritis, kritis, agak
kritis, potensial kritis dan tidak kritis.
Pada umumnya pemerintah daerah melalui Dinas Kehutanan setempat beker-
jasama dengan BPDASHL menyiapkan calon lokasi untuk kegiatan RHL dengan
menggunakan peta lahan kritis, namun peta ini juga memiliki kekurangan dalam
hal presisi di lapangan, karena batas dalam peta tidak persis sama dengan batas
di lapangan. Oleh karena itu perlu dibantu dengan verifikasi gambaran citra
satelit terbaru resolusi yang memadai (resolusi tinggi).

B. Bahan
Data yang digunakan adalah:
»» Peta Lahan Kritis tahun 2018 di KPH wilayah VI Aceh
»» Peta Kawasan Hutan Provinsi Aceh
»» Peta Batas KPH
»» Citra satelit terbaru

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 37
C.Tahapan Analisa
Tahapan analisa lokasi RHL ini dapat digambarkan dalam diagram alir berikut:

Data Spasial Lahan Data KPH wilayah


Kritis Provinsi VI plus atribut status
(Format SHP) kawasan hutan

Overlay/Intersect

Pivot Tabel

Citra Satelit Resolusi


Tinggi perekaman
terbaru

Verifikasi
(Rasionalisasi)

Data Spasial Deforestasi


wilayah tertentu plus
atribut luas

Keterangan:
• Overlay/Intersect merupakan tumpangsusun/subset/memotong/mengiris
cakupan data sesuai cakupan area yang diinginkan.
• Pivot tabel merupakan cara menampilkan data secara statistik dengan matrik
dua data yag telah ditumpangsusun/iris.
• Verifikasi (rasionalisasi) merupakan cara untuk mempertajam batas polygon
yang telah teridentifikasi dalam proses sebelumnya. Penajaman ini dengan
mendigitasi ulang di atas layar monitor dengan background (dasar view) citra
satelit resolusi tinggi.

38 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
D. Identifikasi Lokasi RHL
Contoh Identifikasi lokasi RHL yang digunakan dalam pelatihan ini adalah berada
di lokasi salah satu wilayah KHP di Aceh, yaitu KPH wilayah VI. Jadi data lahan
kritis harus dioverlay terlebih dahulu dengan cakupan wilayah KPH VI. Namun
data KPH tersebut sudah mengandung atribut status kawasan hutan. Setelah
overlay kemudian menggunakan analisa pivot tabel,
Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buka file Peta Lahan Kritis pada folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\


RHL\Lahan Kritis\Lahan_Kritis_KPHVI.shp dan Peta Kawasan
Hutan pada folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\RHL\Kawasan
Hutan\Kawasan_Hutan_Aceh.shp, sehingga tampilan View seperti
berikut ini:

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 39
2. Tumpang Susun/Overlay Peta Lahan Kritis dengan Peta Kawasan Hutan
menggunakan metode Intersect, langkah-langkah overlay sebagai berikut:
- Klik Button ArcTool Box

- Pilih lalu Dobel klik Analysis Tools Overlay Intersect

40 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
- Kemudian akan muncul Dialog Box Intersect, selanjutnya pada Input
Feature masukkan Peta Kawasan Hutan Aceh dan Peta Lahan Kritis,
lalu masukkan nama file baru hasil overlay pada Output Feature
Class dengan nama baru RHL_ACEH, seperti tampilan di bawah lalu
klik OK

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 41
3. Perhitungan Luas
- Buatlah kolom baru pada tabel peta RHL_ACEH dengan Nama kolom
Ha_RHL dan type = Float
- Hitunglah luas pada kolom Ha_RHL dengan langkah yang sama pada
BAB I Poin 5 tentang perhitungan luas sebelumnya, sehingga seperti
berikut ini:

4. Menentukan Lokasi RHL


Untuk menentukan lokasi RHL tingkat kekritisan lahan yang dipakai adalah
tingkat “Sangat Kritis”, sehingga kita akan melakukan seleksi untuk lokasi
RHL dan membuat shapefile baru Lokasi RHL, dengan langkah sebagai
berikut:
- Klik mouse pada menu Table Option kemudian pilih Select By
Attribute, kemudian pilih klik kolom “Kekritisan” lalu klik Get Unique
Value untuk menampilkan isi kolom “Kekritisan”.
- Untuk melakukan pemilihan kelas, dobel klik pada kolom “Kekritisan”
lalu klik tanda “=” lalu arahkan kursor dan dobel klik ke arah kelas-kelas
dari kolom “Kekritisan” yaitu “Sangat Kritis”, kemudian klik Apply,
sehingga tampilan tabel atribut peta RHL_ACEH menjadi seperti ini:

42 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
- Kemudian klik kanan pada layer peta RHL_ACEH, lalu pilih
Data Export Data

- Kemudian akan muncul Dialog Box Export, lalu isikan nama output peta
nya misalnya: LOKASI_RHL_ACEH pada folder kerja, lalu klik OK

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 43
- Sampai pada tahap ini kita telah berhasil membuat shapefile peta
lokasi RHL, seperti tampilan berikut ini:

E. Analisa Tabular dengan Pivot Table pada perangkat lunak Excel


untuk menghitung luas Areal RHL

Analisa pivot tabel dalam menghitung luas RHL hampir sama dengan pivot tabel
pada bab sebelumnya, namun hanya menyeleksi atribut lebih dari satu (tingkat
kritis dan status kawasan). Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

44 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
- Buka file dbf dari Peta LOKASI_RHL_ACEH dan setelah terbuka simpanlah
menjadi format excel dengan menu Save As kemudian pilih format file
type = Excel Workbook (.xlsx)

- Klik button Insert, lalu pilih Pivot table

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 45
- Kemudian muncul
tampilan windows
sebagai berikut,
lalu klik OK

- Selanjutnya akan muncul tampilan windows sebagai berikut :

46 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
- Kemudian ceklis kolom “Kekritisan” lalu ceklis “Fungsi2014” lalu ceklis
“Ha_RHL” maka tampilan tabel menjadi seperti berikut ini:

- Sampai tahap ini kita sudah menghitung luas lokasi RHL seluas 9.103,97 ha
di KPH wilayah VI Aceh.

II.1 VERIFIKASI POLYGON LAHAN KRITIS LOKASI


RHL DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT
RESOLUSI TINGGI

Verifikasi polygon lahan kritis lokasi RHL hasil analisa sebelumnya diperlu-
kan karena kenampakan batas-batas polygon lahan kritis sebagian besar
tidak sesuai dengan batas alami di lapangan. Seperti batas penggunaan lahan
dan hutan. Sehingga perlu diverifikasi/dirasionalisasi batas-batas tersebut
dengan digitasi/deliniasi ulang di atas citra satelit terbaru resolusi tinggi.
Untuk tahapan-tahapan sebagai berikut :

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 47
a. Buka citra satelit resolusi tinggi dalam hal ini citra Satelit Sentinel pada
folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\RHL\Citra Satelit\Sent2_
Agara_clip_060618.img
b. Buka Peta Lokasi RHL hasil analisis spasial yang telah dilakukan pada
folder D:\LAT_GIS_DEFOR_RHL\RHL\LOKASI_RHL_ACEH
c. Aturlah tampilan citra sentinel dengan pengaturan dengan pengaturan
seperti berikut ini:

48 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
d. Aturlah tampilan View Layer Peta Lokasi_RHL_Aceh, sehingga tampilan
View seperti di bawah ini:

e. Edit shapefile peta lokasi RHL Aceh

49
f. Identifikasi areal yang tidak berhutan (Non Hutan), kemudian klik select
untuk polygon yang akan kita verifikasi, lalu klik Button Reshape

g. Lakukan delineasi areal yang merupakan area non hutan dengan melakukan
dijitasi untuk reshape polygon Lokasi RHL

50 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
h. Lakukan dijitasi sehingga tampilan poligon seperti di bawah ini,

i. Setelah selesai melakukan delineasi , klik tombol Editor lalu pilih Save Edits

MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL) 51
Untuk menghitung luasan terkini/terupdated dari hasil verifikasi polygon la-
han kritis, maka perlu mengulangi perhitungan luasan dengan menggunakan
langkah seperti sebelumnya pada BAB I Poin C Nomor 5.

52 MODUL - ANALISA SPASIAL UNTUK MENENTUKAN LAJU DEFORESTASI DAN REHABILITASI


HUTAN DAN LAHAN (RHL)
USAID LESTARI
WISMA GKBI, 12th Floor Suite 1210
Jl. Jenderal Sudirman No. 28,
Jakarta Indonesia 10210

Anda mungkin juga menyukai