Anda di halaman 1dari 23

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

PROVINSI LAMPUNG

PENANGANAN DAMPAK PENCEMARAN DAN/ATAU


KERUSAKAN LINGKUNGAN BUDIDAYA
DI PROVINSI LAMPUNG

Ir. LIZA DERNI, M.M


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung

Disampaikan pada Kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Menyteri Kelautan dan Perikanan
tentang Tata Cara Rehabilitasi Lingkungan Budidaya

Kamis, 12 Mei 2022


Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Lampung

• Luas Total Wilayah : 60.200,9 km2,


• Luas Daratan : 35.376,5 Km2 (58,8%),
• Luas Perairan Laut (12 mil) : 24.820,0 Km2 (41,2%),
• Luas wilayah Pesisir : 440.010 Ha
• Panjang Garis Pantai : 1.182 Km
• Pulau-pulau kecil : 132 buah
• Teluk Besar : 2 buah (Teluk Semangka dan Teluk Lampung)
• Sungai Besar :
– Way Sekampung : 256 km
– Way Semangka : 90 km
– Way Seputih : 190 km
– Way Jepara : 50 km
– Tulang Bawang : 136 km
– Way Mesuji : 220 km
• Total luas daerah tangkapan perairan umum : 17.807 km 2
Visi, Misi dan Janji Kerja
Gubernur dan Wakil Gubernur
VISI :
“RAKYAT LAMPUNG BERJAYA”
(aman, berbudaya, maju dan berdayasaing, sejahtera)

MISI :

1. Menciptakan kehidupan yang religius (agamis), berbudaya, aman, dan damai.


2. Mewujudkan “good governance” untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan
pelayanan publik.
3. Mengembangkan upaya perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, dan kaum
difabel.
4. Mengembangkan infrastruktur guna meningkatkan efisiensi produksi dan konektivitas
wilayah.
5. Membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah
pedesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan.
6. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk kesejahteraan
bersama.
6 Program Nelayan Berjaya
Gubernur Lampung
Mendorong tumbuhnya usaha budidaya perikanan dan
1| memberikan pendampingan pemasaran serta
penjaminan pasar produk perikanan

2| Mengintegrasikan nelayan dan keluarga nelayan


NELAYAN dalam pengembangan industri pengolahan perikanan

BERJAYA Memberikan asuransi nelayan dan jaminan sosial


3|
bagi nelayan lansia

4| Memberikan beasiswa bagi anak-anak nelayan berprestasi dalam


berbagai tingkatan pendidikan termasuk perguruan tinggi

5| SPBU untuk nelayan di Tempat Pelelangan Ikan dan


sentra pertambakan
Program Prioritas Tahun 2022
1. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
2. Program Pengelolaan Perikanan Budidaya
• Peningkatan Produksi Perikanan

3. Program Pengolahan Dan Pemasaran Hasil


Perikanan
• Peningkatan Ekspor dan Konsumsi Ikan

4. Program Pengelolaan Kelautan, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil


5. Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan

• Peningkatan Kepatuhan Pelaku Usaha


SUSTAINABLE AQUACULTURE

TEKNOLOGI

EKONOMI LINGKUNGAN
PRINSIP PENGELOLAAN BUDI-
DAYA BERKELANJUTAN
 Keberlanjutan Produksi
• Kesehatan produk Ikan, keberlanjutan Panen,
Hasil, keberlanjutan Usaha.

 Keberlanjutan Fungsi Lingkungan


• Stabilitas Ekosistem dan Kualitas Air.

 Keberlanjutan Sosial dan Ekonomi


• Aspek Tenurial, Ekonomi, Integritas Sosial dan
Tenaga Kerja.
Dasar Hukum
 Undang-undang No.45 Tahun 2009 tentang Perubahan
Atas Undang-undang No.31 Tahun 2004 tentang
Perikanan
 Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 tentang Pen-
gelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
 Peraturan Menteri KP No.PER.02/MEN/2009 tentang
Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan
Cara Budidaya Ikan Yang Baik

1. Keamana Pangan dan Mutu


2. Kesehatan Ikan dan Animal Welfare
3. Kelestarian Lingkungan, dan
4. Aspek Sosial dan Ekonomi.
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
 BIOSECURITY
 Mencegah masuk dan keluarnya penyakit
 PENGGUNAAN TANDON
 Mengatur keluar masuknya air laut dan air tawar
 PENGGUNAAN BIOFILTER
 Memelihara organisme hidup sebagai penyaring
polutan yang tersuspensi poluta
 PENGGUNAAN PROBIOTIK
 Pengendali biologis
 Meningkatkan resistensi udang terhadap penyakit
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 WAJIB AMDAL (Budidaya Tambak
Udang/ Ikan) > 50 Ha
 PENGELOLAAN MANGROVE
 PENGELOLAAN AIR
 PENGELOLAAN/ TREATMENT LIMBAH
( Ekternal, Internal dan Kawasan Bu-
didaya)
ISU STRATEGIS KERUSAKAN LINGKUNGAN
BUDIDAYA PERIKANAN DI LAMPUNG DAN
PENANGANANNYA

1. Adanya kecenderungan penurunan kualitas dan kuantitas air tawar untuk kegiatan budidaya
ikan air tawar .
• Upaya yang dilakukan
- Menghimbau kepada Pembudidaya Ikan Air Tawar agar menghemat penggunaan air
dan menyesuaikan jenis ikan yang dibudidayakan dengan ketersediaan air,
- Mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya kelestarian hutan untuk
ketersediaan air.

2. Kerusakan hutan mangrove


• Upaya yang dilakukan :
- Pengawasan dan konservasi hutan mangrove
- Penanaman kembali yang dilakukan oleh DKP, KKP, Dinas Kehutanan, akademisi,
NGO dll.
- Upaya ini sudah banyak berhasil seperti di pantai Lampung Timur danPesawaran

12
LANJUTAN …

3. Abrasi pantai, pendangkalan muara sungai dan saluran tambak.


• Yang sudah dilakukan
- Pembangunan breakwater
- Penanaman mangrove
- Revitalisasi saluran tambak rakyat
- Pendalaman alur muara sungai dan alur pelayaran oleh Dinas Perhubungan

4. Pencemaran perairan oleh limbah kapal, limbah pemukiman maupun limbah kegiatan
perikanan itu sendiri.
• Yang sudah dilakukan
- Bidang PSDKP DKP Prov Lampung melakukan operasi bersama (monev dan
invstigasi), dengan Dinas Lingkungan Hidup, BBPBL, Polairud, Ditjen PSDKP dan
unsur terkait lainnya pada saat kejadian pencemaran perairan laut ( a.l. tumpahan
minyak, tumpahan batubara tahun 2021)
- Bila diperlukan melakukan Rapat koordinasi bersama Fokorpimda.
- Meningkatkan sosialisasi dan sertifikasi CPIB/CBIB
- Melaksanakan monitoring residu, pakan dan pengendalian penyakit ikan.

13
LANJUTAN …

5. Keselarasan antara Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab/kota/provinsi dan Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K). Kawasan Budidaya Tambak dan Air
Tawar diatur dalam RTRW yang merupakan kewenangan Kab/kota

• Upaya yang dilakukan :


- Melakukan proses integrasi RZWP3K dan RTRW sesuai amanat UU 11/2020 dan
turunannya PP 21/2021.

6. Banyaknya kepentingan terhadap ruang laut


• Upaya yang dilakukan :
- Melakukan pengaturan ruang laut sesuai Perda No.1 Tahun 2018 tentang RZWP3K Prov
Lampung. Alokasi Ruang Budidaya Laut di Provinsi Lampung berdasarkan Perda No.1
Tahun 2018 tentang RZWP3K Prov Lampung sebesar 93.188,73 Ha tersebar di
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Tanggamus, Pesawaran, dan Kota Bandar
Lampung

14
LANJUTAN …

7. Perairan Teluk Lampung sering terjadi “Red Tide”

• Yang sudah dilakukan


- Bersama BBPBL melakukan monitoring kualitas air secara berkala
- Pengaturan jumlah dan jarak antar KJA
- Mengumumkan peringatan dini jika akan terjadi red tide.

15
GAMBARAN KONDISI PERAIRAN TELUK LAMPUNG TERKINI

Fenomena Red Tide meningkat


HABs meningkat (toxic algal bloom)
Jenis alga beracun meningkat (causative species)
Lokasi perairan algal bloom meningkat
(distribution)

 Peningkatan Hara (N/P)/Eutrofikasi


 Kondisi hidrologi yang memenuhi syarat bagi spesies tertentu
 Loss Prey predator : terganggunya keseimbangan sistem
rantai makanan di alam
 Pemanasan global
• KERUSAKAN LINGKUNGAN BUDIDAYA KARENA
PENCEMARAN LAUT
Pencemaran laut diakibatkan oleh limbah padat (sampah plastik) dan juga limbah cair (minyak, limbah industri dan
pestisida) DAMPAK SAMPAH PLASTIK
Sampah plastik ke laut akan terdegradasi menjadi
mikroplastik 🡺 mudah termakan oleh organisme
laut
Dampak negative bagi ekosistem laut
memungkinkan terjadinya transfer
mikroplastik melalui rantai makanan (trophic
transfer)
PERUBAHAN KANDUNGAN
MARINE DEBRIS MENUTUPI
PERMUKAAN AIR
MIKROPLASTIK SETELAH DAMPAK LIMBAH CAIR
TERDEGRADASI
o Limbah pabrik yang ke laut mengandung logam
berat: merkuri, timbal, arsenic, kromium,
cadmium, seng, dan nikel, masuk ke tubuh ikan.

o Air laut yang terkontaminasi pestisda, diserap


oleh ikan dan makhluk laut lainnya 🡺 menjadi
beracun.

o Limbah nutrient mengakibatkan eutrofikasi


LIMBAH INDUSTRI MENJADI PENGGUNAAN PESTISIDA (tanaman sejenis alga tumbuh dengan cepat)
NUTRIENT POLUTAN LAUT DAPAT MENCEMARI LAUTAN
membuat ekosistem menjadi tidak seimbang.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik


Indonesia
17
DIT.
Add title PPSDK

PENANGANAN PENCEMARAN LAUT DI


LAMPUNHG
Informasi Melakukan
kejadian identifikasi dan
Pencemara inventarisasi
kerusakan yang
terdampak di
Keramba

Perkiraan Melakuan
terjadinya Pulbaket
Pencemaran bersama
Stkholder terkait
DIT.

TINJAUAN LAPANGAN PPSDK

A KAB. LAMPUNG
SELATAN
1 DERMAGA
CANTI

• Tinjauan lapangan
pada 21 September
2021
• Tidak ditemukan
tarball
• Informasi dari
nelayan, tarball
ditemukan di Pulau
Sebesi
DIT.

TINJAUAN LAPANGAN PPSDK

A KAB. LAMPUNG
SELATAN
6 KJA PULAU
CONDONG

• Tinjauan lapangan
pada 22 September
2021
• Tarball ditemukan di
sekitar KJA
• Pengelola Dokumentasi Drone
Dokumentasi Lapangan mengumpulkan
tarball pada salah
satu keramba
DIT.

PENGUMPULAN INFORMASI PPSDK

A KAB. LAMPUNG
SELATAN
2 PULAU
SEBESI

Tarball ditemukan di pantai Pulau


Sebesi

*Dokumentasi dari nelayan Pulau


Sebesi
DIT.

PENGUMPULAN INFORMASI PPSDK

C KAB. LAMPUNG
TIMUR
1 PANTAI MUTIARA 2 PANTAI KERANG
BARU MAS

Tarball ditemukan di pesisir Teluk Kiluan Tarball ditemukan di


*Dokumentasi dari Pengelola PPI pesisir Teluk Kiluan
Rangai

Anda mungkin juga menyukai