Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

MATA KULIAH PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. DANU SUDRAJAT, A.Pi, MAP.

OLEH:
I M R A N / NIM. 1 04 2 20 208

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


PROGRAM PASCASARJANA, POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
(POLTEK AUP) JAKARTA
2021
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
MATA KULIAH PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Juni 2021


Pengajar : Dr. Danu Sudrajat, A.Pi, MAP

Soal:
1. Isu-isu apa saja yang ada pada pengelolaan perikanan pantai
Beberapa isu-isu yang ada pada pengelolaan perikanan pantai yaitu:
- Degradasi biofisik lingkungan di CFG: karang, mangrove, stok ikan, pencemaran,
abration (erosi), accretion (sedimentasi)
- Tingkat pemanfaatan CFG cukup tinggi
- Konflik pemanfaatan CFG, dan kewenangan di wilayah pesisir, sehingga
mengurangi efektivitas pengelolahan
- Pertumbuhan penduduk yang tinggi di pesisir
- Marginalisasi dan kemiskinan nelayan
- Ketergantungan masyarakat pesisir (80%) kepada pemanfaatan SDPK
- Kontribusi SDPK kecil terhadap pendapatan daerah (KKP 5,59 % dari PDB Tahun
2017)
- Kompleksitas ekosistem: peralihan ekosistem darat menjadi laut
- Ketidakpastian hukum kurang karena adanya ambiguitas pemilikan dan
penguasaan sumberdaya pesisir

2. Jelaskan menurut Saudara bagaimana Dinamika Sosial Budaya dan Ekonomi


mempengaruhi degradasi perikanan pantai.
- Dinamika sosial budaya
Adanya kebiasaan membuang sampah sembarangan dari masyarakat yang
tinggal di daerah pinggiran pantai dan kebiasaan tersebut sudah berlangsung
temurun menyebabkan kebiasaan itu sudah melekat dalam keseharian mereka.
Kebiasaan buang sampah sembarangan merupakan salah potret dari dinamika
sosial budaya masyarakat pesisir yang mempengaruhi terjadinya degradasi
perikanan pantai. Kebiasaan membuang sampah sembarangan tersebut
bukannya tidak bisa dirubah, tetapi untuk merubahnya tentunya dibutuhkan waktu
untuk mengedukasi masyarakat pesisir dari kebiasaannya membuang sampah
sembarang apalagi ke laut.
Hal lain yang juga merupakan gambaran dinamika sosial budaya dari masyarakat
pesisir yaitu kebiasaan melakukan penebangan pohon bakau untuk kebutuhan
kayu bakar. Adanya aktifitas penebangan pohon bakau tersebut tanpa disertai
adanya peremajaan merupakan salah satu penyumbang terjadinya degradasi
perikanan pantai.
- Dinamika Ekonomi
Sulit dan mahalnya lahan di daerah perkotaan menyebabkan masyarakat yang
tinggal di daerah pesisir akan tetap bertahan bersama dengan keluarganya di
daerah pinggiran pantai. Bertambahnya jumlah keluarga pada masyarakat pesisir
memaksa mereka harus menyiapkan tempat tinggal. Oleh karena itu, untuk
menyediaan tempat tinggal, meraka kemudian melakukan pembukaan lahan
bakau yang dialih fungsikan sebagai lahan pemukiman. Akibat adanya alih fungsi
lahan tersebut menyebabkan ikan kehilangan tempat berkembangbiak dan tempat
melakukan pengasuhan. Selain berpengaruh terhadap biota perairan, alih fungsi
lahan tersebut juga menyebabkan hilangnya fungsi pohon bakau sebagai penahan
gelombang sehingga menyebabkan terjadinya abrasi di daerah pesisir pantai.

3. Bagaimana hubungannya pembangunan dermaga terhadap degradasi daerah


penangkapan ikan
Pembangunan dermaga yang dilakukan tanpa melalui kajian yang tepat tentunya
akan berdampak negatif terhadap lingkungan di sekitar dermaga. Pembangunan
dermaga yang dilakukan di sekitar wilayah pesisir tentunya memunculkan berbagai
isu dan masalah sebagai hasil dari penggunaan dan pemanfaatannya serta konflik
kepentingan antara berbagai pihak. Contoh pembangunan dermaga yang dilakukan
di kawasan sekitar hutang mangrove, adanya pembangunan tersebut tentunya akan
menyebabkan terjadinya perubahan alih fungsi lahan. Jika pembangunan dermaga
ini dilakukan tampa memperhitungkan dampak yang akan ditimbulkan baik jangka
pendek maupun jangka panjang, maka akan banyak masalah yang dapat timbul
akibat pembangunan dermaga tersebut.
Salah satu dampak yang timbul dari adanya pembangunan dermaga yaitu terjadinya
pencemaran perairan yang terus berlangsung karena adanya aktifitas nelayan di
sekitar dermaga untuk melakukan kegiatan pembongkaran ikan hasil tangkapan.
Pembongkaran ikan hasil tangkapan tersebut akan menghasilkan air buangan yang
akan masuk ke perairan di sekitar dermaga. Selain itu, adanya aktifitas kapal-kapal
nelayan yang ada di sekitar dermaga juga akan menghasilkan tumpahan sisa-sisa
solar. Belum lagi adanya pembuangan sampah sembarangan yang dilakukan oleh
nelayan dan masyarakat yang datang ke dermaga untuk melakukan aktifitas jual beli
ikan. Jika hal-hal seperti yang telah dikemukan terus terjadi maka akan berdampak
buruk pada sumber daya hayati (hutan mangrove, terumbu karang, ikan dan
sebagainya) yang berakibat pada pemusnahan plasma nutfah di sekitar dermaga.
Adanya alih fungsi lahan dari semula hutang mangrove menjadi dermaga juga dapat
menyebabkan terjadinya abrasi di sekitar dermaga. Hal ini terjadi karena fungsi
hutang mangrove sebagai penghambat masuknya gelombang besar air laut ke darat
sudah hilang di daerah tersebut. Oleh karena itu, dalam pembangunan dermaga
dibutuhkan kajian sebelumnya sehingga pembangunan dermaga tersebut tidak
mengakibatkan terjadinya degradasi di sekitar dermaga.

4. Jelaskan menurut Saudara penggunaan ARTIFICIAL FISHING GROUND


mempengaruhi daerah penangkapan ikan
Penggunaan rumpon dan cahaya dapat menciptakan daerah penangkapan ikan
(artificial fishing ground), dan pada akhirnya meningkatkan hasil tangkapan. Namun
daerah penangkapan potensial tidak hanya ditentukan jumlah (kwantitas) tangkapan,
tetapi juga ditentukan kualitas tangkapan berupa komposisi ukuran ikan yang
tertangkap. Penggunaan cahaya lampu dan rumpon sebagai alat bantu
penangkapan ikan saat ini sedang marak dilakukan. Penggunaan alat bantu
penangkapan ikan dimaksudkan untuk merangsang ikan datang dan berkumpul pada
suatu kawasan perairan tertentu, sehingga terbentuk daerah penangkapan ikan
(artificial fisihing ground). Teknologi ini pada satu pihak dapat meningkatkan hasil
tangkapan nelayan. Namun tangkapan juga seringkali didominasi oleh ikan kecil
(juvenil) kategori ilegal size, sehingga akan berpengaruh terhadap sub populasi ikan
pemijah, laju rekruitment stok baru, dan menjadi pemicu terjadinya degradasi daerah
penangkapan ikan.
Rumpon saat ini telah terbukti efektif menciptakan daerah penangkapan ikan (artificial
fishing ground) dengan hasil tangkapan yang relatif banyak dibandingkan dengan
tanpa rumpon. Namun jenis dan ukuran (size) ikan yang tertangkap dari artificial
fishing ground ini sangat bervariasi. Oleh karena itu, agar tidak terjadi degradasi
daerah penangkapan ikan akibat dari artificial fishing ground, maka sebaiknya
dilakukan pengaturan mengenai alat tangkap yang boleh melakukan kegiatan
penangkapan ikan dengan menggunakan alat bantu untuk menciptakan daerah
penangkapan ikan (artificial fishing ground).
5. Apa saja upaya pemerintah terhadap nelayan dalam menghadapi perubahan daerah
penangkapan

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka membantu nelayan
dalam menghadapi perubahan daerah penangkapan ikan. Upaya tersebut dapat
dilihat dari adanya kegiatan pelatihan dan penyuluhan terhadap nelayan tentang
bagaimana cara menentukan daerah penangkapan ikan yang potensial. Bahkan
pemerintah telah memberikan bantuan kepada beberapa nelayan berupa alat
navigasi yang dapat digunakan untuk menentukan dan melakukan penandaan
terhadap daerah penangkapan ikan yang dianggap potensial. Melalui penandaan
tersebut, maka nelayan akan memiliki data tentang daerah penangkapan ikan yang
cukup potensial. Data inilah yang akan membantu nelayan dalam menentukan
daerah penangkapan ikan sehingga ketika berangkat melaut nelayan hanya tinggal
menuju ke daerah penangkapan tersebut.
Hal lain yang juga telah dilakukan pemerintah dalam rangka membantu nelayan untuk
menghadapi perubahan daerah penangkapan ikan yaitu membuat suatu aplikasi
untuk penentuan daerah penangkapan ikan. Salah satu aplikasi yang telah dibuat
pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu aplikasi laut
nusantara. Aplikasi laut nusantara ini bebas diakses oleh siapa saja termasuk
nelayan melalui android. Aplikasi laut nusantara mampu memberikan informasi
mengenai kondisi perairan dan di mana saja posisi ikan yang potensial untuk
ditangkap.

Anda mungkin juga menyukai