Kelautan dan
Perikanan
2
mengumpulkan sampah, dan sampah yang diambil akan dihargai sesuai dengan harga
ikan terendah per kilogramnya.
(Kondisi dan Permasalahan)
Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan generasi
penerus bangsa, sekaligus sebagai agen perubahan bagi sebuah bangsa. Institusi
perguruan tinggi di Indonesia ada sekitar 4.593 buah, terdapat penurunan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, terdiri dari 122 perguruan tinggi (2,66 %) adalah perguruan
tinggi milik pemerintah (PTN), sebanyak 3.044 PT (66,27%) adalah perguruan tinggi yang
dikelola swasta (PTS), sebanyak 1.240 PT (27%) adalah Perguruan Tinggi Akademik
(PTA), serta 187 PT (4,07%) adalah perguruan tinggi kedinasan. Menurut data statistik
Kemendikbud tahun 2020, angka kasar perkiraan lulusan SMA sebanyak 3,6 juta pertahun,
dan yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi hanya 1,3 juta lebih. Sisanya bekerja
ataupun menganggur. Sampai dengan data Sakernas 2022 Tingkat Pengangguran Terbuka
penduduk kelompok umur muda berumur 15-24 tahun mencapai 20,63%, dimana persentase
setengah penganggur menurut tingkat pendidikan menengah mencapai 33,35% dan tingkat
pendidikan tinggi mencapai 8,51%.
Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki Pendidikan menengah vokasi yaitu
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) serta Politeknik Kelautan dan Perikanan yang
bergerak di bidang kelautan dan perikanan di berbagai daerah di Indonesia. Upaya
meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia yang dilakukan pemerintah melahirkan
beberapa peraturan yang tentunya berimbas terhadap pengelolaan pendidikan yang ada di
Kementerian kelautan dan perikanan. Undang- undang Republik Indonesia no 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, menjelaskan bahwa pengelolaan Pendidikan menengah
dialihkan ke pemerintah daerah provinsi, selain itu senada dengan renstra kemendikbud
2020-2024, yaitu perlunya upaya peningkatan program diploma tiga menjadi program
sarjana terapan.
Transformasi pendidikan tinggi kelautan dan perikanan tersebut, harus bersifat
komprehensif dan terintegrasi, baik dari sistem penyelenggaraan pendidikan maupun dari
keilmuannya. Transformasi Pendidikan tinggi tersebut memiliki 3 tujuan yakni:
1. Standarisasi mutu penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Untuk menjamin pelaksanaan penyelenggaran Pendidikan tinggi agar dapat bermanfaat
untuk menjamin terlaksananya penyelenggaraan pendidikan sesuai misi, tujuan, sasaran
dan target, maka dalam aktivitas manajemen Ocean Institue of Indonesia, dilaksanakan,
dievaluasi, dikendalikan dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan yang memuat
proses penetapan standar, pelaksanaan standar, evaluasi pelaksanaan standar dan
tindakan peningkatan standar yang akan menghasilkan peningkatan mutu yang
berkelanjutan.
2. Pemerataan anak pelaku utama perikanan dalam memperoleh kesempatan Pendidikan
tinggi. Dimana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia
memberikan kesempatan kepada 100% putra/putri anak pelaku utama perikanan (anak
pembudidaya ikan, nelayan, pengolah ikan dan petambak garam) untuk mengikuti
3
pendidikan tinggi pada satuan pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan,
3. Pengelolaan kelembagaan yang lebih Efesien.
Pengelolaan kelembagaan jauh lebih efesien, baik dari sisi finansial maupun dari sisi tata
kelola melalui mekanisme penggabungan atau penyatuan beberapa pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi di lingkup KKP menjadi satu kesatuan kelembagaan
dengan sebutan Ocean Institute of Indonesia.
4
(Penjelasan kemudian, butuh diskusi terkait serapan lain2.
(Analisis pendapatan per tahun x jumlah lulusan yang bekerja di luar negeri untuk devisa)
dengan rata2 pendapatan kesepakatan 12,5 juta rupiah?
5
KEBUTUHAN DAERAH
Program studi Teknik Penangkapan Ikan (TPI) telah dilaksanakan selama tujuh
tahun sejak Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone didirikan tahun 2016 dan
menghasilkan sejumlah lulusan yang terserap dalam bidang kerja kelautan dan
perikanan. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Program Studi TPI telah mengembangkan tiga
kurikulum yakni pada tahun 2015, 2019 dan 2022. Kurikulum tersebut dikembangkan
untuk mengakomodir tercapainya Pendidikan vokasi yakni 70% praktik dan 30% teori.
Dalam bidang Penangkapan Ikan, TPI fokus untuk menghasilkan lulusan yang
handal secara teknis dalam mengelola kegiatan perikanan tangkap. Dengan ketersediaan
tenaga dosen, tenaga pendidikan dan sarana prasarana yang ada, Prodi TPI diharapkan
mampu terus eksis menghasilkan lulusan yang berdaya saing baik nasional maupun
internasional. Program prioritas yang terus dikembangkan berupa pembelajaran praktik
Teaching Factory, Praktik Kerja Lapang, Praktik Luar Kampus, Sertifikasi BNSP dan
ANKAPIN-1 serta pengembangan minat kewirausahaan.
Program tersebut juga ditunjang oleh letak geografis kampus Politeknik KP
Bone di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang memiliki potensi sebagai sentra
Penangkapan Ikan masa mendatang. dimana usaha penangkapan ikan di laut
diperkirakan 1.074.147 ton/th ini berlaku untuk WPP-RI 713 dan 714. Dengan ditunjang
jumlah armada kapal penangkapan bermotor mencapai 20.032 unit yang harus diawaki
oleh pelaut profesional. Oleh sebab itu Prodi TPI memiliki arah pengembangan yang
lebih spesifik kepada perikanan tangkap. Diharapkan dengan ketersediaan sarana
prasarana dan letak kampus yang potensial, Prodi TPI dapat terus eksis dengan
perubahan program studi spesifik menjadi Prodi Nautika Perikanan Laut (NPL) yang
lebih khusus menghasilkan lulusan handal secara teknis mampu melayarkan kapal
sambil menangkap dan mengelola perikanan dilaut.
Arah pengembangan ini didukung juga dengan adanya pengesahan international
convention on standards of training, certification and watchkeeping for fishing vessel
personal, 1995 (konvensi internasional tentang standar pelatihan, sertifikasi, dan dinas
jaga bagi awak kapal penangkap ikan, 1995), selain itu Politeknik KP Bone di Jadikan
sebagai tempat Pendidikan dan Pelatihan, Ujian, serta Sertifikasi Pelaut Kapal
Penangkap Ikan Wilayah XII, dan sudah mendapatkan sertifikat Pengesahan (Approval)
dari Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.
SERAPAN DU/DI
a. Deskripsi mengenai pelaksanaan studi penelusuran lulusan (tracer study) mencakup
aspek organisasi, metodologi, instrumen, penilaian, evaluasi, dan pemanfaatan hasil studi.
Efektivitas daya saing lulusan setelah menyelesaikan studi pada suatu perguruan
tinggi dapat dinilai dengan interval waktu yang dibutuhkan mulai dari dinyatakan telah
lulus hingga mendapatkan pekerjaan pertama serta kesesuaian bidang kerja yang dimiliki
oleh lulusan terhadap disiplin ilmu atau kompetensi yang didapatkan pada program studi
Teknik Penangkapan Ikan di Politeknik KP Bone. Prosentase yang ditunjukkan pada
6
Gambar 1 diperoleh dari hasil distribusi kuesioner yang disebarkan kepada lulusan. Pada
kuesioner tersebut, beberapa isi pertanyaannya mengenai apakah anda sudah bekerja,
berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh lulusan hingga mendapatkan pekerjaan
pertamanaya, jenis pekerjaan serta tingkat kesesuaiannya dengan bidang pekerjaan
Program Studi yang Teknik Penangkapan Ikan di Politeknik KP Bone. Rata-rata waktu
tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya yakni selama 3 bulan. Waktu
tersebut tergolong berada dalam tingkat cukup baik berdasarkan interval waktu pada
tracer study atau pelacakan lulusan
Berdasarkan hasil penelusuran alumni program studi Teknik Penangkapan Ikan
pada tahun 2019 jumlah lulusan 27, sebanyak 19 orang yang bekerja di dunia usaha dan
dunia industri dalam Negeri (DUDI DN), sebanyak 4 orang yang berwirausaha KP,
sebanyak 4 orang bekerja sebagai ASN/PNS/TNI/POLRI, pada tahun 2020 jumlah
lulusan 24, sebanyak 18 orang yang bekerja di dunia usaha dan dunia industri dalam
Negeri (DUDI DN),sebanyak 4 orang yang bekerja di dunia usaha dan dunia industri
luar Negeri (DUDI LN),sebanyak 2 orang yang berwirausaha KP, Pada tahun 2021
jumlah lulusan 13, sebanyak 11 orang yang bekerja di dunia usaha dan dunia industri
dalam Negeri (DUDI DN),sebanyak 2 orang yang bekerja di dunia usaha dan dunia
industri luar Negeri (DUDI LN).
Hasil survei waktu tunggu lulusan dalam mendapatkan pekerjaan adalah
Berdasarkan hasil survey, jumlah lulusan mendapatkan kerja dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun, sebanyak 2%, jumlah lulusan mendapatkan kerja dalam jangka waktu 1-3
bulan sebanyak 33%, jumlah lulusan mendapatkan kerja dalam jangka waktu 4-6 bulan
sebanyak 48 %, jumlah lulusan mendapatkan kerja dalam jangka waktu 7-9 bulan
sebanyak 11 %, jumlah lulusan mendapatkan kerja dalam jangka waktu 10-11 bulan
sebanyak 6 %
7
5. Kinerja Lulusan
Untuk TS-4 jumlah kesesuaian bidang kerja lulusan sebanyak 23 orang sangat sesuai, 1
orang sesuai dan 3 orang kurang sesuai, untuk TS-3 jumlah kesesuaian bidang kerja
lulusan sebanyak 1 orang sangat sesuai, 22 orang sesuai, kurang sesuai 1 orang dan untuk
TS-2 jumlah kesesuaian bidang kerja lulusan sebanyak 11 orang sangat sesuai , 2 orang
sesuai.
Kinerja lulusan:
a. Deskripsi mengenai pelaksanaan studi penelusuran lulusan (tracer study) terhadap
pengguna lulusan, mencakup aspek organisasi, metodologi, instrumen, penilaian,
evaluasi, dan pemanfaatan hasil studi.
b. Tempat kerja lulusan: tingkat/ukuran tempat kerja/berwirausaha lulusan
Hasil survei menunjukkan bahwa lulusan Politeknik KP Bone program studi Teknik
Penangkapan Ikan bekerja pada Tingkat/ukuran tempat kerja/berwirausaha yaitu 1% yang
termasuk local/wilayah/berwirausaha tidak berbadan hukum, dan sebesar 91% yang
termasuk nasional/berwirausaha berbadan hukum dan 8 % yang termasuk
multinasional/internasional.
8
c. Tingkat kepuasan pengguna lulusan
Sinergi distribusi kuesioner waktu tunggu lulusan dan kesesuaian bidang kerja
dengan kompetensi lulusan, pelacakan pengguna lulusan dalam hal ini sebagai
stakeholder atau user lulusan Teknik Penangkapan Ikan Politeknik KP Bone juga
diberikan kuesioner terkait kinerja para lulusan yang berkecimpung di dalam lembaga,
instansi, maupun industri tempat lulusan bekerja. Pada standar ini, terdapat 7 aspek yang
dinilai oleh pengguna lulusan (Tabel 8.e.2 LKPS) antara lain, (1) Etika; (2) Keahlian pada
bidang ilmu; (3) Kemampuan berbahasa asing; (4) Pengguna teknologi informasi; (5)
Kemampuan berkomunikasi; (6) Kerjasama; dan (7) Pengembangan diri. Pada masing-
masing aspek tersebut, pengguna dapat memberikan pendapatnya mengenai kinerja
lulusan Politeknik KP Bone program studi Teknik Penangkapan Ikan melalui isian
kuesioner google form yang telah disediakan.
Hasil survei dari pengguna lulusan untuk aspek :
1). Integritas dan etika
Hasil survei kepuasan dari pengguna lulusan terhadap aspek integritas dan etika
lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan adalah sebagai berikut:
9
Gambar 5. Aspek survei keahlian pada bidang ilmu
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 63% pengguna lulusan
menilai bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki
profesionalisme yang sangat baik, dan sebanyak 8% pengguna lulusan menilai bahwa
lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki profesionalisme
yang baik. sebanyak 30 % pengguna lulusan menilai bahwa lulusan Politeknik KP Bone
Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki profesionalisme yang cukup.
Gambar 58. Aspek survei Kemampuan Berbahasa Asing
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 3% pengguna lulusan menilai
bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki kemampuan
bahasa asing yang sangat baik, dan 56% pengguna lulusan menilai bahwa kemampuan
bahasa asing lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan adalah baik.
41% pengguna lulusan menilai bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik
Penangkapan Ikan memiliki kemampuan bahasa asing cukup.
10
menilai bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki
kemampuan penggunaan teknologi informasi yang sangat baik, dan sebanyak 14%
pengguna lulusan menilai bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan
Ikan memiliki kemampuan penggunaan teknologi informasi yang baik. 19% pengguna
lulusan menilai bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan
memiliki kemampuan penggunaan teknologi informasi yang cukup.
1. Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan dalam
berkomunikasi baik kepada atasan maupun kepada teman sejawat adalah sebagai berikut:
Kemampuan Berkomunikasi
Hasil survei kemampuan lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan
bekerja sama dalam sebuah tim adalah sebagai berikut:
11
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 63% pengguna lulusan
menilai bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki
kemampuan berkeriasama yang sangat baik, dan sebanyak 17% pengguna lulusan menilai
bahwa lulusan Politeknik KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki kemampuan
berkeriasama yang baik. 20% pengguna lulusan menilai bahwa lulusan Politeknik KP
Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan memiliki kemampuan berkeriasama cukup.
2. Kemampuan Meningkatkan Kempetensi Diri
Hasil survei dari kemampuan meningkatkan kompetensi oleh lulusan Politeknik
KP Bone Prodi Teknik Penangkapan Ikan dalam mengembangkan potensi dirinya adalah
sebagai berikut:
12
Gambar 10. Prosentase Kepuasan Pengguna Lulusan.
Berdasarkan Gambar 10, menunjukkan bahwa persentase tertinggi terlihat pada
etika, pengembangan diri dan kemampuan berkomunikasi. Pencapaian tersebut menjadi
bukti bahwa Program studi Teknik Penangkapan Ikan sangat menekankan penguasaan
ilmu baik itu secara teoritis maupun praktis dengan persentase rasio 30 : 70 kepada para
lulusan sehingga memiliki kecakapan dalam dunia. Sementara pendidikan karakter
dilakukan secara berkesinambungan dengan sistem boarding school
13