Anda di halaman 1dari 74

PEDOMAN

PEMBINAAN
KARAKTER TARUNA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR ..........................................................................3
LAMBANG POLITEKNIK KP BONE........................................................................5
MARS POLITEKNIK KP BONE...............................................................................6
HYMNE POLITEKNIK KP BONE ............................................................................8
VISI DAN MISI POLITEKNIK KP BONE..................................................................10
JANJI SETIA PANCA BHAKTI TARUNA ................................................................11
BAGIAN KESATU PENDAHULUAN .......................................................................12
BAGIAN KEDUA PERATURAN DISPLIN TARUNA................................................25
LAMPIRAN

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 2
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 3
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 4
LAMBANG POLITEKNIK KP BONE

Deskripsi :
 Lambang berbentuk lingkaran berwarna biru dan dasar warna putih bergambar
layar pinisi dan tiga gelombang laut serta tulisan Politeknik Kelautan dan
Perikanan Bone dan Aksara Lontara Bugis Uwwae Appongenna
Attuongengngnge.

Makna Bentuk :
 Lingkaran berwarna biru memiliki makna kelautan dan perikanan global.

Makna Isi :
 Layar pinisi memiliki makna berjiwa bahari dan jati diri masyarakat Indonesia
sebagai bangsa maritim;
 3 (tiga) gelombang laut memiliki makna Tridharma Perguruan Tinggi;
 Tulisan POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE memiliki makna
nama perguruan tinggi;
 Semboyan dengan teks aksara Lontara Bugis Uwwae Appongenna
Attuongengngnge, yang memiliki makna air sumber kehidupan.

Makna Warna :
 Warna biru laut melambangkan kompeten, konsisten profesional dan
intelektual;
 Warna putih melambangkan kesucian, kejujuran, dan amanah;
 Warna kuning melambangkan kedamaian dan keagungan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 5
MARS POLITEKNIK KP BONE

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 6
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 7
HYMNE POLITEKNIK KP BONE

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 8
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 9
VISI DAN MISI POLITEKNIK KP BONE

A. Visi
Visi Politeknik KP Bone adalah mendukung visi Pusat Pendidikan KP yaitu
“Mencetak SDM KP yang unggul melalui kegiatan Pendidikan Vokasi kelautan dan
perikanan berkualitas guna terwujudnya masyarakat kelautan dan perikanan yang
sejahtera dan Sumber daya Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan untuk
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,
berlandaskan gotong royong”.

B. Misi
Visi Politeknik KP Bone tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Misi
Politeknik KP Bone sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Vokasional berbasis Kompetensi
dengan pendekatan Teaching Factory di bidang industri kelautan dan
perikanan bertaraf internasional sesuai dengan konvensi standard of training
certificate and watchkeeping – fishing vessel personal (STCW-F) dan code of
conduct for responsible fisheries (CCRF) dan undang – undang yang berlaku;
2. Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang kelautan dan perikanan;
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kelautan dan
perikanan;
4. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan bidang
kelautan dan perikanan;
5. Menyelenggarakan sistem pendidikan taruna yang berbasis character building
dengan pendekatan kekeluargaan;
6. Mengembangkan strategi, sarana dan prasarana pembelajaran berstandar
internasional;
7. Meningkatkan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif, inovatif dan
berkarakter;
8. Menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholders;
9. Mewujudkan kampus politeknik KP yang aman, indah dan ramah lingkungan;
10. Melaksanakan pengadministrasian dan mempertahankan Manajemen Mutu
sesuai standar ISO 9001-2015.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 10
JANJI SETIA PANCA BAKTI
TARUNA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE

Kami Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone, berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, dengan semangat bahari, dalam rangka pembangunan
nasional, berjanji;
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Setia dan taat kepada peraturan dan tata tertib serta menjunjung tinggi nama
baik Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone;
3. Setia belajar dan berlatih sekuat tenaga untuk menjadi kader pembangunan
perikanan yang cakap dan tangguh;
4. Setia mengamalkan ilmu dan kecakapan untuk menggali dan menjaga
kelestarian sumberdaya hayati perikanan;
5. Setia berbakti kepada nusa dan bangsa untuk mencapai masyarakat yang adil
dan makmur.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 11
BAGIAN KESATU

PENDAHULUAN

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 12
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
(1) Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone selanjutnya disingkat Politeknik KP
Bone adalah Pendidikan Tinggi di Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan,
yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang kelautan dan
perikanan.
(2) Unsur Pimpinan Politeknik KP Bone terdiri dari Direktur dan 3 (tiga) Wakil
Direktur (disingkat WADIR).
(3) Direktur adalah representasi Politeknik KP Bone yang berwenang dan
bertanggung jawab atas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
(4) Wakil Direktur I adalah Dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Direktur
bidang Administrasi Akademik.
(5) Wakil Direktur II adalah Dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil
Direktur bidang Administrasi Umum.
(6) Wakil Direktur III adalah Dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil
Direktur bidang Ketarunaan dan Alumni.
(7) Senat Politeknik KP Bone adalah merupakan badan normatif dan perwakilan
tertinggi di lingkungan Politeknik KP Bone.
(8) Pusat Pembinaan Karakter (disingkat PUSBINKA) adalah badan normatif dalam
struktur organisasi Politeknik KP Bone yang bertugas melaksanakan pembinaan
dan pelayanan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling,
pembinaan fisik, mental dan kesamaptaan Taruna, pembinaan tata kehidupan
kampus, pelayanan akomodasi, konsumsi dan kesehatan Taruna, serta urusan
administrasi pusat.
(9) Kepala Pusat Pembinaan Karakter (disingkat KAPUSBINKA) adalah dosen yang
diberi tugas tambahan untuk memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi
PUSBINKA
(10) Pendidik adalah dosen yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya mendapat
tugas di Politeknik KP Bone.
(11) Tenaga Kependidikan adalah tenaga selain dosen yang bertugas di Politeknik
KP Bone.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 13
(12) Tenaga Pembina Ketarunaan adalah pendidik, tenaga kependidikan dan pihak
lain yang ditugaskan untuk membina Taruna oleh Direktur Politeknik KP Bone.
(13) Tenaga Pembina khusus adalah orang yang ditugaskan secara khusus untuk
membina Taruna sebagai pelatih di bidangnya oleh Politeknik KP Bone.
(14) Tenaga Bimbingan dan Konseling (BK) terdiri dari petugas/psikolog yang ditunjuk
oleh Direktur Politeknik KP Bone.
(15) Pihak Berwenang adalah Pembina, Dosen dan Tenaga Kependidikan.
(16) Taruna adalah peserta didik yang terdaftar dan mengikuti pendidikan vokasi di
Politeknik KP Bone, dengan sebutan Taruna bagi peserta didik laki-laki dan
Taruni bagi peserta didik perempuan.
(17) Taruna Remaja adalah peserta didik yang terdaftar dan mengikuti pendidikan
vokasi di Politeknik KP Bone pada tingkat I.
(18) Taruna Madya adalah peserta didik yang terdaftar dan mengikuti pendidikan
vokasi di Politeknik KP Bone pada tingkat II.
(19) Taruna Perdana adalah peserta didik yang terdaftar dan mengikuti pendidikan
vokasi di Politeknik KP Bone pada tingkat III.
(20) Alumni Politeknik KP Bone adalah mereka yang telah lulus dari pendidikan di
Politeknik KP Bone.
(21) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
(22) Program studi adalah himpunan sumberdaya dalam satu rumpun disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kelautan dan perikanan.
(23) Pembinaan adalah suatu proses belajar dengan tujuan membantu Taruna untuk
mengembangkan sikap, kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan
hidup dan bekerja/ belajar yang sedang dijalani secara efektif.
(24) Piket Pengawas Taruna adalah Pembina Taruna yang melaksanakan
pembinaan dan pengawasan Taruna di asrama sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
(25) Sistem Pembinaan Ketarunaan adalah satu kesatuan yang terintegrasi untuk
mengatur proses pembinaan karakter Taruna.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 14
(26) Jenjang Pembinaan Ketarunaan adalah suatu tahapan dalam pembinaan
berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat pengembangan Taruna serta
keluasan dan kedalaman bahan pembinaannya.
(27) Program Pembinaan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pembinaan serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
(28) Rekam Fisik adalah serangkaian kegiatan untuk memantau kemajuan
kemampuan fisik dan performa Taruna sebagai persyaratan mengikuti ujian akhir
semester.
(29) Sumberdaya pembinaan adalah pendukung dan penunjang pelaksanan
pembinaan yang terwujud sebagai tenaga, sarana, prasarana dan dana yang
tersedia atau diadakan dan didayagunakan untuk Taruna baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama.
(30) Sikap Taruna adalah potensi kejiwaan Taruna yang dipengaruhi oleh tiga unsur,
yaitu cipta, rasa dan karsa yang membentuk pola pikir tertentu yang
mempengaruhi tingkah lakunya.
(31) Tingkah laku Taruna adalah perwujudan sikap Taruna yang tampil mengemuka
secara operasional atau nyata dalam bentuk perbuatan tertentu, baik positif
maupun negatif sesuai dengan situasi kondisi lingkungan yang
mempengaruhinya.
(32) Kepribadian Taruna adalah pola umum perilaku Taruna yang mencerminkan
kedisiplinan, ketaatan, cara berpikir, ungkapan sikap, bakat, perasaan, dan
tingkah laku serta pandangan hidupnya.
(33) Prosedur pembinaan adalah tahapan kegiatan dalam pembinaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(34) Nilai kondite adalah nilai kualitatif Taruna yang diperoleh dari penjabaran selisih
antara nilai prestasi dengan nilai pelanggaran.
(35) Nilai kepribadian adalah nilai kualitatif Taruna yang diperoleh dari penjabaran
jumlah antara nilai kondite Taruna, nilai dari Dosen Wali dan nilai dari Pembina
Taruna.
(36) Masa basis adalah kurun waktu selama 3 (tiga) bulan pada semester I bagi
Taruna Remaja untuk mengikuti pembinaan kedisplinan dan kepemimpinan
dasar.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 15
(37) Pembaretan adalah rangkaian tradisi pengukuhan pemakaian baret sebagai
salah satu simbol kebersamaan atau jiwa korps untuk menumbuhkan kebanggan
sebagai Taruna dalam satuan pendidikan.

BAB II
DASAR, FUNGSI, DAN TUJUAN

Dasar
Pasal 2
Pembinaan karakter Taruna berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Fungsi
Pasal 3
Pembinaan karakter Taruna berfungsi untuk mengembangkan kemampuan,
meningkatkan mutu kehidupan serta martabatnya dalam upaya mewujudkan tujuan
Politeknik KP Bone.

Tujuan
Pasal 4
Pembinaan karakter Taruna bertujuan mengembangkan karakter Taruna,
dalam mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, disiplin, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik dan mandiri serta rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pasal 5
Untuk mencapai tujuan pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 4,
Sasaran pengembangan karakter Taruna adalah untuk menumbuhkan :
(1) Kesetiaan terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, Pemerintah
dan Politeknik KP Bone;
(2) Kemampuan berprestasi dalam melaksanaan tugas yang dibebankan kepada
dirinya dan bersungguh-sungguh dalam belajar dan/atau bekerja;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 16
(3) Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diserahkan kepadanya
dengan baik dan tepat pada waktunya, serta berani memikul resiko atas tindakan
yang dilakukannya;
(4) Ketaatan terhadap segala peraturan perundang-undangan dan kedinasan yang
berlaku serta perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang;
(5) Kejujuran dalam melaksanankan tugas dengan tulus hati dan tidak
menyalahgunakan wewenang yang diberikan;
(6) Kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang
ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya;
(7) Prakarsa dalam mengambil keputusan, langkah-langkah yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas tanpa menunggu perintah dari atasan;
(8) Cekatan dalam melaksanakan tugas pribadi maupun kedinasan.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN TARUNA

Pasal 6
Setiap Taruna mempunyai hak-hak sebagai berikut :
(1) Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pembinaan dengan tidak
membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, kedudukan sosial, dan tingkat
kemampuan ekonominya;
(2) Mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan dalam pemantapan karakternya.

Pasal 7
Setiap Taruna berkewajiban untuk :
(1) Mematuhi semua peraturan yang berlaku di Politeknik KP Bone;
(2) Menghormati dan menghargai Tenaga Pendidik, Kependidikan dan Pembina,
serta warga kampus Politeknik KP Bone;
(3) Ikut memelihara sarana, prasarana, kebersihan, keindahan, ketertiban dan
keamanan kampus Politeknik KP Bone.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 17
Pasal 8
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 dan 7
sebagaimana tertuang pada Bagian Kedua Pedoman Pembinaan Karakter Taruna.

BAB IV
PEMBINAAN

Pasal 9
Jenis-jenis pembinaan Taruna meliputi :
(1) Pembinaan kurikuler adalah usaha sadar untuk menyiapkan Taruna melalui
kegiatan bimbingan akademik, pengajaran, dan/atau latihan secara terjadwal dan
mandiri;
(2) Pembinaan kokurikuler adalah usaha sadar untuk menyiapkan Taruna melalui
kegiatan bimbingan dan/atau latihan yang bersifat wajib sesuai bidang
keahliannya untuk menunjang kegiatan kurikuler ;
(3) Pembinaan ekstrakurikuler adalah usaha sadar untuk menyiapkan Taruna melalui
kegiatan, dan/atau latihan sesuai minat dan bakatnya di luar kegiatan kurikuler
dan kokurikuler.
Pasal 10
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (1) diatur dalam
Pedoman Pendidikan Politeknik KP Bone.

Pasal 11
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (2) disesuaikan
dengan Pedoman Pendidikan Politeknik KP Bone.

Pasal 12
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (2) dan (3) meliputi :
(1) Pembinaan kerohanian;
(2) Pembinaan kedisplinan;
(3) Pembinaan minat dan bakat (olahraga, seni dan budaya);
(4) Pembinaan organisasi Senat Taruna dan organisasi lain di bawahnya;
(5) Pembinaan kebersihan dan keamanan;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 18
(6) Pembinaan keputrian (tata busana, tata boga, tata rias, merangkai bunga,
kesehatan dan kepribadian wanita);
(7) Pembinaan bahasa asing;
(8) Pembinaan kesamaptaan.

Pasal 13
(1) Pembina Taruna adalah dosen dan tenaga kependidikan yang diangkat oleh
Direktur Politeknik KP Bone dengan tugas khusus membina Taruna;
(2) Pembina Taruna bertugas menyelenggarakan kegiatan membimbing, melatih,
mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam
bidang yang dibina;
(3) Pembina Khusus adalah orang yang ditugaskan secara khusus oleh Direktur
Politeknik KP Bone untuk membina Taruna sebagai pelatih di bidangnya.

Pasal 14
Setiap Pembina Taruna mempunyai hak-hak sebagai berikut :
(1) Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial;
(2) Memperoleh pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja;
(3) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya;
(4) Memperoleh penghargaan sesuai dengan darma baktinya;
(5) Menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas Politeknik KP Bone dalam
melaksanakan tugasnya.

Pasal 15
Setiap Pembina Taruna berkewajiban untuk :
(1) Membina loyalitas pribadi dan Taruna terhadap ideologi negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;
(2) Menjunjung tinggi kebudayaan bangsa;
(3) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian;
(4) Meningkatkan kemampuan profesional sesuai tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pembangunan bangsa;
(5) Menjaga nama baik Politeknik KP Bone sesuai dengan kepercayaan yang
diberikan masyarakat bangsa dan negara.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 19
BAB V
PROGRAM PEMBINAAN

Pasal 16
Program pembinaan disusun untuk mewujudkan tujuan pembinaan Taruna
dengan memperhatikan tahap perkembangan Taruna dan kesesuaian dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai jenjang pendidikan yang dituangkan dalam rencana kerja
mingguan, bulanan, tahunan dan lima tahun.

Pasal 17
Program pembinaan merupakan bahan kajian untuk mencapai tujuan
pembinaan yang lebih humanis.

Pasal 18
Program pembinaan kedisplinan dan kepemimpinan meliputi :
(1) Penanaman rasa kebersamaan dan jiwa nasionalisme Taruna melalui:
a) Penyelenggaraan Masa Orientasi Studi dan Ketarunaan (MOSTAR);
b) Penyelenggaraan Latihan Dasar Bela Negara (LATSAR BELA NEGARA).
(2) Pembinaan kedisiplinan dan kepemimpinan Taruna melalui :
a) Latihan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan (LDKK) pada masa basis;
b) Latihan Kepemimpinan Lanjutan bagi calon Senat Taruna;
c) Pengukuhan pemakaian baret (Pembaretan);
d) Penerapan Dinas Dalam kampus.
(3) Penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
(4) Pembinaan kedisiplinan yang bersifat tidak tetap dan bekerja sama dengan
institusi lain.

Pasal 19
Program kerohanian meliputi :
(1) Penyelenggaraan ceramah-ceramah tentang budi pekerti dan nilai-nilai luhur
bangsa;
(2) Pelaksanaan peribadatan sehari-hari;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 20
(3) Pelaksanaan kegiatan pendalaman keimanan;
(4) Pelaksanaan peringatan hari-hari besar keagamaan.

Pasal 20
Program pembinaan minat bakat meliputi:
(1) Penyelenggaraan latihan olahraga;
(2) Penyelenggaraan latihan kesenian dan kebudayaan;
(3) Penyelenggaraan Pekan Olah Raga dan Seni Taruna (PORNITAR);
(4) Mengikutsertakan Taruna dalam berbagai perlombaan dengan menjunjung tinggi
jiwa sportivitas.

Pasal 21
Program pembinaan organisasi Senat Taruna dan organisasi yang berada di
bawahnya dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan Politeknik
KP Bone serta ditetapkan melalui keputusan Direktur Politeknik KP Bone.

Pasal 22
Pendekatan utama dalam program pembinaan meliputi :
(1) Pendekatan informatif yaitu penyelenggaraan pembinaan kepada Taruna yang
disampaikan melalui informasi berupa ceramah, kuliah, dan/atau bentuk lain;
(2) Pendekatan partisipatif yaitu penyelenggaraan program pembinaan yang
dilakukan oleh Pembina kepada Taruna maupun sesama Taruna;
(3) Pendekatan eksperensial yaitu penyelenggaraan program pembinaan melibatkan
langsung Taruna secara aktif dalam situasi dan pengalaman nyata.

Pasal 23
(1) Metode penyelenggaraan pembinaan ketarunaan dilaksanakan melalui metode
penerapan disiplin Taruna dan metode among (asah, asih,asuh).
(2) Penerapan pembinaan partisipatif yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Pembina dengan Taruna :
 Pembina harus mengasihi, mengayomi, dan memberikan teladan kepada
Taruna;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 21
 Taruna harus menghormati, mematuhi dan menghargai pembina di
dalam maupun di luar kampus.
b) Kakak tingkat dengan Adik tingkat :
 Adik tingkat harus menghormati, mematuhi dan menghargai kakak tingkat
di dalam maupun di luar kampus;
 Kakak tingkat harus mengasihi, mengayomi dan memberikan teladan
kepada adik tingkat.
c) Pembinaan berjenjang adalah tanggung jawab yang berada pada kakak satu
tingkat di atasnya dengan pengawasan dari pembina Taruna;
d) Pemberian penghargaan kepada Taruna yang berpretasi dan memberi sanksi
kepada Taruna yang melakukan pelanggaran.
(3) Penerapan pembinaan eksperensial yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Moralitas;
b) Keteladanan;
c) Kreativitas dan produktivitas;
d) Motivasi dan semangat untuk melakukan tindakan terpuji.
(4) Penetapan sanksi dilakukan oleh Pembina dan Dosen.
(5) Pemberian sanksi dapat dilakukan oleh Pembina, Dosen, Piket Umum Taruna
dan Polisi Taruna.
(6) Pemberian sanksi oleh Piket Umum Taruna dan Polisi Taruna hanya dapat
dilakukan dengan izin dan pengawasan Pembina.

BAB VI
SUMBER DAYA PEMBINAAN

Pasal 24
Sumberdaya pembinaan antara lain sumberdaya manusia (SDM), dana, serta sarana
dan prasarana yang berasal dari Politeknik KP Bone, institusi terkait, masyarakat
maupun orang tua Taruna.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 22
Pasal 25
SDM Pembinaan meliputi :
(1) Pembina dan pengawas yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan;
(2) Tenaga administrasi terdiri dari staf Bagian Administrasi Umum (BAU) dan Bagian
Administrasi Akademik dan Ketarunaan (BAAK);
(3) Orang tua taruna yang tergabung dalam Forum Orang Tua Taruna (FORTUNA);
(4) TNI, POLRI dan instansi pemerintah maupun swasta yang terlibat secara
langsung dalam pembinaan Taruna.

Pasal 26
Sarana dan prasarana pembinaan meliputi :
(1) Asrama Taruna, asrama Taruni, dapur, ruang makan, ruang belajar, ruang
rekreasi, ruang tamu, pekarangan serta kelengkapannya;
(2) Ruang kuliah, laboratorium, workshop, perpustakaan, komputer serta
kelengkapannya;
(3) Rumah ibadah, gedung pertemuan, gedung perkantoran, lapangan olahraga,
ruang kesenian serta kelengkapannya;
(4) Ruang Pusat Pembinaan Karakter Taruna (PUSBINKA);
(5) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK);
(6) Poliklinik;
(7) Pedoman Pembinaan Karakter Taruna;
(8) Buku Kondite;
(9) Kartu Identitas Taruna.

Pasal 27
Dana pembinaan Taruna bersumber dari dana APBN (DIPA Politeknik KP Bone),
sumbangan sukarela orang tua Taruna dan sumber lain yang tidak mengikat.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 23
BAB VII
PENGELOLAAN

Pasal 28
(1) Penanggung jawab tertinggi penyelenggaraan pelaksanan dan pengawasan
dalam pembinaan ketarunaan adalah Direktur Politeknik KP Bone.
(2) Prosedur pembinaan ketarunaan meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan penilaian yang dilakukan oleh Pembina di bawah koordinator
Wakil Direktur III.
(3) Pembina berwenang mengambil tindakan administratif terhadap para Taruna
yang berprestasi maupun melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana diatur pada Bagian Kedua Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik KP Bone.

BAB VIII
PENILAIAN KONDITE

Pasal 29
Penilaian kondite secara kuantitatif dilakukan terhadap Taruna dalam
melaksanakan aktivitas terjadwal yang telah ditetapkan oleh Pembina, maupun
aktivitas tidak terjadwal lainnya.

Pasal 30
(1) Penilaian kondite dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk menjadi
bagian dari nilai kepribadian yang direkapitulasi setiap akhir semester.
(2) Penilaian kondite bersifat kumulatif pada semester berjalan.
(3) Pedoman penilaian kondite dijelaskan pada Bagian Kedua Pedoman Pembinaan
Karakter Taruna.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 24
BAGIAN KEDUA

PERATURAN DISIPLIN TARUNA

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 25
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Disiplin Taruna yang dimaksud dengan :
(1) Kode Etik Taruna adalah norma-norma yang harus dijunjung tinggi oleh
Taruna sebagai landasan tingkah laku yang memiliki nilai kebenaran
berkenaan dengan moral atau akhlak;
(2) Senat Taruna adalah organisasi Taruna tertinggi di Politeknik KP Bone;
(3) Martabat Taruna adalah tingkat harkat/ derajat kemuliaan Taruna;
(4) Jiwa Korsa adalah rasa bangga terhadap korps dan selalu berupaya untuk
menjaganya;
(5) Peraturan Disiplin Taruna adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur tata
kehidupan Taruna;
(6) Prestasi Taruna adalah tindakan atau perbuatan Taruna yang menonjol dan
positif dalam hal pendidikan, kepribadian, keorganisasian, olahraga,
kesenian, dan kemasyarakatan;
(7) Penghargaan adalah tindakan yang diberikan kepada Taruna yang dapat
mencapai prestasi;
(8) Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan perbuatan dan/atau sikap Taruna
yang bertentangan dengan Pedoman Pembinaan Karakter Taruna;
(9) Sanksi disiplin adalah tindakan yang dikenakan terhadap Taruna yang
melakukan pelanggaran disiplin;
(10) Tempat terlarang adalah tempat di mana Taruna tidak diperbolehkan berada
di tempat tersebut, kecuali dengan izin khusus untuk melaksanakan kegiatan
Tri Dharma Perguruan Tinggi;
(11) Perintah kedinasan adalah perintah yang berhubungan dengan kegiatan
pendidikan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang;
(12) Buku kondite adalah buku yang berfungsi untuk mencatat prestasi dan
pelanggaran Taruna serta disimpan di dalam saku pakaian dinasTaruna;
(13) Kampus Politeknik KP Bone adalah tempat kegiatan belajar mengajar Civitas
Akademika Politeknik KP Bone;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 26
(14) Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari tenaga pendidik, tenaga
kependidikan dan Taruna Politeknik KP Bone;
(15) Asrama terdiri dari wisma-wisma dan merupakan tempat tinggal Taruna
dengan segala fasilitas penunjangnya;
(16) Dinas dalam adalah segala kegiatan rutin Taruna di dalam kampus yang
diatur menurut jadwal dan tanggung jawab masing-masing oleh pejabat yang
berwenang;
(17) Apel adalah upacara terjadwal yang dipimpin oleh Perwira Jaga untuk
mengetahui keadaan Taruna sebelum beraktivitas, meliputi; jumlah dan
kondisi Taruna, kelengkapan atribut dan kesiapan perlengkapan
pribadi/asrama;
(18) Pesiar adalah aktivitas pribadi Taruna di luar kampus pada akhir pekan atau
hari libur lainnya;
(19) Perwira Jaga adalah Taruna yang diberikan tugas sebagai pimpinan piket
umum di kampus Politeknik KP Bone;
(20) Bintara Jaga adalah Taruna yang diberika tugas sebagai wakil pimpinan piket
umum di kampus Politeknik KP Bone;
(21) Piket Umum adalah Taruna yang diberikan tugas sebagai penanggung jawab
kegiatan Taruna setiap hari untuk setiap jenjang dan tugas terkait lainnya;
(22) Piket Wisma adalah Taruna yang bertanggung jawab menjaga kebersihan,
kerapian dan keindahan asrama termasuk lingkungannya;
(23) Piket Penanting adalah Taruna yang bertanggung jawab menghidangkan
makanan, menjaga kebersihan dan kerapian ruang makan;
(24) Piket Caraka adalah Taruna yang diberikan tugas sebagai pembawa pesan
dan menjaga keamanan kampus sesuai pembagian waktu jaga yang
ditetapkan;
(25) Pakaian Dinas adalah semua pakaian seragam Taruna yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik KP Bone;
(26) Pakaian Bebas adalah pakaian selain pakaian dinas yang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di Politeknik KP Bone;
(27) Kartu Taruna adalah kartu identitas Taruna Politeknik KP Bone;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 27
(28) Kartu Kliring adalah kartu yang diberikan kepada Taruna untuk
menyelesaikan segala kewajibannya sebagai syarat untuk mengikuti ujian
semester;
(29) Surat Peringatan (SP) adalah surat yang dikeluarkan oleh Pejabat berwenang
kepada Taruna yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang
berlaku.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PERATURAN DISIPLIN TARUNA

Pasal 2
(1) Maksud peraturan disiplin Taruna adalah sebagai pedoman dalam pembinaan
disiplin dan kepribadian Taruna.
(2) Tujuan peraturan disiplin Taruna adalah mengatur dan menertibkan Taruna dalam
bersikap dan berperilaku sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kampus.

BAB III
KODE ETIK TARUNA

Pasal 3
Kode Etik Taruna terdiri dari janji dan ketentuan moral sebagaimana
tercantum dalam Janji Setia Panca Bhakti Taruna.

BAB IV
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN TARUNA

Hak
Pasal 4
Setiap Taruna mempunyai hak-hak sebagai berikut:
(1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut
dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
lingkungan akademik;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 28
(2) Memperoleh pelayanan sebaik-baiknya dalam bidang akademik dan non
akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan;
(3) Memanfaatkan fasilitas Politeknik KP Bone dalam rangka kelancaran proses
belajar;
(4) Mendapatkan bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi
yang diikutinya dalam penyelesaian studinya;
(5) Memperoleh layanan informasi yang diikutinya serta hasil belajarnya;
(6) Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
(7) Memanfaatkan sumberdaya Politeknik KP Bone melalui perwakilan/organisasi
ketarunaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata
kehidupan bermasyarakat;
(8) Memperoleh pelayanan kesehatan dan pelayanan khusus bilamana menyandang
cacat yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di Politeknik KP Bone;
(9) Ikut serta dalam kegiatan organisasi ketarunaan Politeknik KP Bone.

Kewajiban
Pasal 5
Setiap Taruna berkewajiban untuk :
(1) Memahami, menghayati, menaati dan mengamalkan Pancasila, UUD 1945,
Peraturan Disiplin Taruna serta seluruh ketentuan hukum yang berlaku di
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
(2) Memiliki sifat hormat kepada bendera Merah Putih dan lagu Kebangsaan
Indonesia Raya;

(3) Memahami dan melaksanakan Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik KP Bone;
(4) Menjunjung tinggi kehormatan dan harga diri Taruna dan almamater;
(5) Memiliki jiwa korps;
(6) Memiliki sikap saling menghormati dalam kebebasan menjalankan Ibadah
sesuai agama dan kepercayaan masing–masing;
(7) Mengembangkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara Taruna
dengan masyarakat dan lingkungannya;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 29
(8) Menaati setiap perintah kedinasan yang diberikan dan segera melaporkan hasil
penugasannya;
(9) Mengikuti kegiatan–kegiatan pendidikan dengan baik, bersungguh–sungguh
dan penuh rasa tanggung jawab;
(10) Menempati asrama selama masa pendidikan kecuali ada ketentuan lain;
(11) Memelihara barang inventaris Politeknik KP Bone dan menjaga keutuhannya;
(12) Menggunakan alat pengingat waktu (jam tangan) sebagai simbol kedisiplinan
Taruna;
(13) Mengembalikan barang–barang pinjaman/hutang pada waktu yang ditetapkan;
(14) Menjaga keamanan dan memelihara kebersihan diri dan lingkungan;
(15) Selalu membawa Buku Kondite dan Kartu Taruna;
(16) Berpakaian sesuai ketentuan;
(17) Menyelesaikan kliring sebelum ujian semester;
(18) Mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah, dikarenakan mengundurkan diri, diberhentikan dengan tidak
hormat, dan atau melanggar ketentuan yang berlaku di kampus Politeknik KP
Bone, kecuali sakit.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 30
Larangan
Pasal 6
Setiap Taruna dilarang :
(1) Membocorkan rahasia Negara;
(2) Merencanakan dan/ atau melakukan kegiatan makar;
(3) Mencemarkan nama baik institusi dan civitas akademika Politeknik KP Bone.
(4) Menentang/ melawan Pimpinan Politeknik KP Bone, Pembina, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
(5) Melakukan pemalsuan dan/atau tindakan plagiat;
(6) Tidak mengikuti kegiatan kuliah dan/ atau praktik selama 4 (empat) hari
berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
(7) Tidak mengikuti Ujian Akhir Semester dan Ujian Komprehensif tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan;
(8) Menerima dan/atau menyebarkan soal Ujian Semester dan Ujian Akhir
Semester;
(9) Melakukan dan/atau terlibat tindakan kriminal (pencurian, perampokan,
penganiayaan atau pembunuhan);
(10) Memiliki, membawa, mengedarkan dan/atau menggunakan narkotika, obat
terlarang atau minuman keras;
(11) Menyimpan dan/atau menggunakan senjata api, senjata tajam, bahan peledak
dan bentuk-bentuk senjata atau alat/ barang lainnya yang dapat
membahayakan diri sendiri maupun orang lain;
(12) Melakukan perbuatan amoral/asusila;
(13) Menikah dan/atau hamil;
(14) Memfitnah, menghasut, memberi keterangan palsu, berdusta;
(15) Meninggalkan kampus tanpa izin selama 4 (empat) hari atau lebih secara
berturut-turut;
(16) Tidak mengikuti Ujian Akhir Semester untuk lebih dari sepertiga jumlah mata
ujian tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
(17) Tidak mengikuti kegiatan kuliah dan/atau praktik selama 3 (tiga) hari berturut-
turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
(18) Tidak melaksanakan dan menyelesaikan tugas akademik sesuai dengan
ketetapan;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 31
(19) Sengaja melakukan kegiatan praktik tidak sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan yang mengakibatkan kecelakaan maupun kerugian;
(20) Membentuk dan/atau menjadi anggota kelompok yang dapat menimbulkan
konflik SARA;
(21) Melakukan dan/atau terlibat dalam kegiatan perundungan/kekerasan verbal;
(22) Melakukan kecurangan dalam ujian;
(23) Sengaja merusak dan/atau menyalahgunakan sarana, prasarana maupun
barang inventaris Politeknik KP Bone untuk tujuan tertentu;
(24) Menyalahgunakan seragam dan/atau atribut Taruna untuk kepentingan
tertentu;
(25) Melakukan pungutan liar;
(26) Menimbulkan keonaran;
(27) Minum-minuman keras/berjudi;
(28) Mengancam/ mengintimidasi;
(29) Meninggalkan kampus tanpa izin selama 3 hari berturut-turut;
(30) Keluar kampus tanpa izin selama 2 hari berturut-turut;
(31) Tidak mengikuti kuliah selama 2 hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan;
(32) melakukan tindakan perkelahian;
(33) Menyimpan dan menyebarluaskan konten-konten bersifat pornografi,
pornoaksi, provokasi, intimidasi, pemerasan, penghinaan, ujaran kebencian,
isu SARA dan hoax;
(34) tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen ;
(35) menyalahgunakan izin/dispensasi pihak berwenang;
(36) menggunakan fasilitas dan sarana pendidikan tidak sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan;
(37) merusak atau menghilangkan buku kondite Taruna;
(38) Keluar kampus tanpa izin selama 1 hari;
(39) Tidak mengikuti kuliah selama 1 hari tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan;
(40) Tidak melaksanakan sanksi yang diberikan karena suatu pelanggaran;
(41) Mencoret-coret buku kondite Taruna;
(42) memindahkan sarana atau fasilitas pendidikan tanpa izin pihak berwenang;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 32
(43) meninggalkan kampus tidak menggunakan Pakaian Dinas sesuai ketentuan,
kecuali mendapat izin pihak berwenang;
(44) tidak melaksanakan perintah kedinasan yang diberikan oleh Dosen/Pembina;
(45) tidak melaksanakan perintah kedinasan yang diberikan oleh Senat Taruna atau
Taruna satu/dua tingkat di atasnya;
(46) tidak menempati kamar sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Asrama;
(47) terlambat lebih dari 15 menit dalam mengikuti kegiatan perkuliahan/ praktik ;
(48) Melanggar Tata Krama Taruna ;
(49) Tidak membawa buku kondite Taruna saat berpakaian dinas;
(50) Merokok di dalam atau di luar kampus;
(51) Tidak melaksanakan tugas piket umum;
(52) menggunakan alat komunikasi atau alat elektronik lainnya tidak sesuai
ketentuan;
(53) Tidak melapor ke PUSBINKA jika buku kondite sudah penuh atau habis;
(54) Tidak mengikuti kegiatan dinas dalam 1 kali;
(55) Tidak melaksanakan tugas piket caraka, penanting, dan piket wisma;

BAB VI
TATA KRAMA TARUNA

Sikap Penghormatan
Pasal 7
(1) Setiap Taruna melakukan penghormatan kepada Dosen/ Tenaga Pendidik,
Tenaga Kependidikan dan orang yang lebih tua/ yang dituakan.
(2) Setiap adik tingkat melakukan penghormatan kepada kakak tingkat.
(3) Penghormatan dilakukan pada saat berdiri, berkendara, dan berjalan seorang diri
maupun dalam barisan dengan mengangkat tangan (posisi hormat) sambil
memberi salam. Bila dalam posisi duduk, agar berdiri terlebih dahulu kemudian
memberikan penghormatan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 33
Berdiri, Berjalan dan Duduk
Pasal 8
(1) Berdiri harus ditempat yang pantas sesuai dengan kehormatan Taruna.
(2) Berdiri dan berjalan harus tegak dengan pandangan lurus ke depan.
(3) Berjalan dilakukan dengan cepat, serasi dan wajar sesuai keadaan.
(4) Apabila berjalan bersama lebih dari satu orang, sesuaikan langkah dan
temponya.
(5) Tidak memalingkan muka (menengok) secara berlebihan.
(6) Pada saat berjalan, tidak berbicara terlalu banyak satu sama lain.
(7) Pada saat berdiri, berjalan dan duduk, kakak tingkat/Taruna berada disebelah
kanan adik tingkat/Taruni.
(8) Pada waktu berjalan menaiki tangga, Taruna mendahulukan orang yang lebih
tua/ Taruni dan waktu menuruni tangga Taruna mendahului orang yang lebih
tua/Taruni.
(9) Pada saat berjalan menggunakan PDUB, PDH atau PDL, tas dijinjing di tangan
kiri.
(10) Tidak membawa barang secara berlebihan dan membawa barang di tangan kiri
selama memungkinkan.
(11) Duduk di tempat yang pantas dengan badan tegak.

Kebersihan dan Kerapian Diri


Pasal 9
(1) Menjaga kebersihan badan dan kerapian pakaian sesuai dengan martabat
Taruna.
(2) Merias wajah/tubuh sewajarnya sesuai dengan martabat Taruna.
(3) Tidak memanjangankan atau mewarnai kuku atau rambut.
(4) Kerapian rambut disesuaikan dengan ketentuan ;
a. Rambut Calon Taruna : 0cm
b. Rambut Taruna Remaja : 0cm - 1cm
c. Rambut Taruna Madya : 0cm - 1cm – 2cm
d. Rambut Taruna Perdana : 0cm - 1cm – 2cm - 3cm
(5) Tidak menggunakan aksesoris/perhiasan, seperti gelang, cincin, kalung dan
anting.
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 34
Berbicara
Pasal 10
(1) Berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(2) Selama berbicara, perhatikan orang yang diajak berbicara dan ikuti segala
pembicaraan serta jawablah pertanyaan dengan sopan.
(3) Memberikan kesempatan bicara kepada orang lain dengan selalu menjaga sikap
yang baik.
(4) Menyesuaikan posisi berbicara dengan lawan bicara (duduk atau berdiri).
(5) Berbicara sopan dan tidak berkata kasar kepada siapa pun.
(6) Apabila menguap, bersin atau batuk, dilakukan secara sopan dengan menutup
hidung atau mulut.
(7) Memberikan jawaban sesuai pertanyaan yang diajukan.
(8) Menjaga sikap sempurna.

Berkenalan
Pasal 11
(1) Dalam berjabat tangan dengan seseorang dilakukan dengan kesungguhan dan
berhadapan dengan orang tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi.
(2) Menyebutkan nama dengan jelas dan lengkap.
(3) Memperkenalkan diri terlebih dahulu terhadap orang yang lebih tua.
(4) Apabila memperkenalkan teman kepada atasan atau orang yang lebih tua, cara
memperkenalkan adalah dengan terlebih dahulu menyebutkan nama teman
tersebut.
(5) Pada saat berpisah setelah berkenalan, agar mengucapkan salam.

Bepergian dengan Teman Wanita


(Khusus bagi Taruna)
Pasal 12
(1) Sebelum bepergian, agar meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua/walinya.
(2) Apabila berjalan dengan teman wanita supaya tetap bersikap sebagai seorang
Taruna.
(3) Menempatkan teman wanita pada tempat yang aman dan menghindari jalan yang
kotor dan rusak.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 35
(4) Tidak mengunjungi tempat terlarang dan tempat yang dapat menimbulkan
kecurigaan masyarakat umum.
(5) Saat mengantar pulang teman wanita, agar disesuaikan dengan ketentuan orang
tua/wali dan tidak lupa memberi salam dan berterima kasih.

Bertamu
Pasal 13
(1) Memberitahukan terlebih dahulu kepada orang yang akan dikunjungi bahwa
Taruna akan bertamu, kecuali dalam keadaan mendesak.
(2) Mengetuk pintu/menekan bel/mengucapkan salam dan memberi hormat kepada
tuan rumah.
(3) Duduk dengan sikap yang baik dan sopan setelah dipersilahkan oleh tuan rumah.
(4) Selama bertamu, agar tidak mendominasi pembicaraan.
(5) Sikap dan pembicaraan disesuaikan dengan situasi dan kondisi tuan rumah.

(6) Selama bertamu tetap bersikap sebagai Taruna.


(7) Memperhatikan waktu yang tepat untuk bertamu.
(8) Bila waktu untuk bertamu telah selesai, agar mengucapkan terima kasih dan
salam serta memberikan hormat kepada tuan rumah.

Memasuki Ruangan
Pasal 14
(1) Setiap Taruna yang berpakaian seragam harus membuka penutup kepalanya
sebelum memasuki dan selama berada di ruangan.
(2) Taruna yang hendak masuk ke dalam ruangan atasan/pembina memperhatikan
sikap sebagai berikut :
a) Membuka penutup kepala sebelum memasuki ruangan;
b) Mengetuk pintu dan masuk setelah mendapatkan izin sambil mengucapkan
salam;
c) Langsung menghadap, dan berdiri lebih kurang 4 langkah di depannya
(disesuaikan dengan keadaan ruangan), melakukan penghormatan tanpa
tutup kepala, setelah selesai menghormat mengucapkan “izin menghadap”);

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 36
d) Setelah selesai menghadap, mengambil sikap sempurna, mengucapkan
kalimat “Selesai, ijin meninggalkan ruangan”, melakukan penghormatan
sambil ucapkan salam dan langsung balik kanan meninggalkan ruangan.

Menerima Tamu
Pasal 15
(1) Menerima tamu dilakukan di tempat yang sepantasnya, bukan di asrama.
(2) Memberikan kesan yang baik dan menyenangkan bagi tamu.
(3) Mempersilakan tamu duduk terlebih dahulu.
(4) Berinisiatif memulai pembicaraan.
(5) Mengusahakan agar tamu duduk menghadap ke dalam.
(6) Apabila tidak bisa menerima tamu, maka diusahakan untuk menemuinya sebentar
dan memberitahukan bahwa ada sesuatu kepentingan mendesak yang harus
diselesaikan.
(7) Pada saat tamu selesai berkunjung, tamu di antar sampai ke pintu ruangan atau
keluar halaman/kampus.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 37
Berbelanja
Pasal 16
(1) Berbelanjalah di tempat yang pantas bagi Taruna.
(2) Memasuki toko hanya apabila ada sesuatu yang diperlukan dan tidak membuka
penutup kepala.
(3) Dalam berbelanja, agar tidak melakukan penawaran yang bertele-tele.
(4) Tidak meminta pelayanan yang istimewa.
(5) Tidak membawa barang belanjaan secara berlebihan. Barang hendaknya dibawa
di tangan kiri selama memungkinkan.

Makan
Pasal 17
(1) Di ruang makan kampus :
a) Mematuhi tata tertib makan yang berlaku di kampus;
b) Pada waktu makan, duduklah dengan tegak, sopan dan teratur;
c) Menggunakan peralatan makan / minum sebagaimana mestinya;
d) Mengusahakan agar tidak menimbulkan bunyi pada saat makan maupun
minum.
(2) Di rumah keluarga :
a) Duduk di tempat yang telah disediakan;
b) Berdoa sebelum dan sesudah makan;
c) Tidak mendahului makan sebelum dipersilahkan;
d) Minum sedikit sebelum dipersilahkan;
e) Makanan yang diambil sendiri hendaklah dihabiskan;
f) Makan dengan sopan, tidak tergesa-gesa dan mengunyah makanan dengan
tidak menimbulkan bunyi;
g) Mengusahakan agar tidak menimbulkan bunyi pada saat makan maupun
minum;
h) Menggunakan peralatan makan dan minum sebagaimana mestinya;
i) Sebelum selesai acara makan selesai dan dipersilakan tuan rumah,
hendaknya tidak meninggalkan ruangan makan;
j) Mengucapkan terima kasih atas jamuan yang telah di berikan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 38
(3) Di perjamuan / pesta :
a) Berperilaku sopan dan wajar saat mengambil hidangan;
b) Tidak makan atau minum sambil berdiri;
c) Apabila tidak tersedia meja makan, makan sambil duduk dan letakkan piring
di atas pangkuan atau topang dengan tangan kiri;
d) Berbaur dengan undangan lainnya. Apabila ada undangan lain yang
sendirian, usahakan untuk menemaninya;
e) Setelah selesai makan, letakkan peralatan makan di tempat yang disediakan.

Meminjam
Pasal 18
(1) Tidak meminjam sesuatu dari orang lain, kecuali dalam keadaan terpaksa.
(2) Bertanggung jawab penuh atas barang yang dipinjam.
(3) Segera mengembalikan barang pinjaman.
(4) Pada saat mengembalikan barang-barang pinjaman, agar mengucapkan “terima
kasih”.
(5) Hendaklah tidak meminjam dan meminjamkan barang pinjaman.

Berkendaraan
Pasal 19
(1) Taruna dalam berkendaraan umum (kapal laut, kapal terbang, kereta api, bus dan
lain–lain) :
a) Harus memiliki karcis yang berlaku;
b) Duduk di tempat yang ditentukan;
c) Menempatkan orang tua dan orang lebih tua/lemah/wanita di tempat yang
aman;
d) Tidak membuat gaduh dan mengganggu penumpang lain;
e) Agar menutup muka dengan saputangan bila akan tidur;
f) Mematuhi peraturan yang berlaku;
g) Tidak membeli sesuatu melalui jendela kendaraan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 39
(2) Becak / Ojek :
a) Tidak melakukan tawar–menawar sampai bertele – tele;
b) Tidak naik becak lebih dari dua orang, sedangkan ojek tidak lebih dari satu
orang;
c) Apabila bersama teman/tamu wanita, maka teman/tamu wanita naik lebih
dahulu dan pada waktu turun Taruna mendahului.
(3) Mengemudikan kendaraan bermotor :
a) Mematuhi segala peraturan lalu lintas;
b) Tidak ugal-ugalan dalam berkendara;
c) Tidak bersenda gurau selama berkendara;
d) Menghormati pejalan kaki dan pengguna jalan lain;
e) Menjaga sikap dan martabat sebagai seorang Taruna.

Menunggu Kendaraan
Pasal 20
(1) Menunggu kendaraan di tempat yang telah ditentukan.
(2) Menjaga sikap dan martabat sebagai seorang Taruna.

BAB VI
KETERTIBAN KAMPUS

Tertib Keluar dan Masuk Kampus


Pasal 21
(1) Setiap Taruna keluar atau masuk kampus diwajibkan :
a) Melalui pintu gerbang/ pos penjagaan yang telah ditetapkan;
b) Menepati waktu yang telah ditetapkan;
c) Melapor kepada petugas piket dan mengisi log book di pos penjagaan dengan
memperlihatkan surat izin yang telah diberikan oleh yang berwenang, apabila
di luar waktu pesiar yang telah ditetapkan;
d) Menggunakan Pakaian Dinas Harian (PDH) berdasi, kecuali untuk hal tertentu
yang sudah mendapat persetujuan dari pihak berwenang.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 40
(2) Setiap Taruna keluar atau masuk kampus dilarang :
a) Melompat/menerobos pagar;
b) Membawa kendaraan pribadi ke dalam kampus, kecuali untuk hal tertentu
yang sudah mendapat persetujuan dari pihak berwenang.
(3) Penjemput atau pengantar, hanya diperkenankan sampai di Pos Penjagaan
depan kampus.

Tertib Kebersihan dan Ketentraman Kampus


Pasal 22
1) Setiap Taruna diwajibkan :
a) Memelihara dan menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan kampus;
b) Memelihara kebersihan wisma dan ruang-ruang belajar serta lingkungan
sekitarnya;
c) Memelihara kebersihan kamar dan barak masing-masing;
d) Memelihara peralatan kebersihan dan tempat-tempat pembuangan kotoran/
sampah;
e) Memiliki alat kebersihan masing-masing.
2) Setiap Taruna dilarang :
a) Melakukan hal-hal yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban
lingkungan disekitarnya;
b) Memelihara binatang dan tanaman di dalam kamar;
c) Menggunakan listrik dan air secara berlebihan;
d) Memanjat/ menebang/ memotong pohon/ mengambil buah-buahan dalam
lingkungan kampus tanpa seizin pihak berwenang;
e) Membuang atau menumpuk sampah secara sembarangan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 41
BAB VII
KETERTIBAN ASRAMA
Tertib Penempatan
Pasal 23
1) Setiap Taruna Wajib:
a) Menempati asrama dan kamar yang telah ditentukan oleh Kepala Unit
Asrama;
b) Menandatangani berita acara hunian sebelum menempati kamar dan
menyerahkan kepada Kepala Unit Asrama.
2) Penghuni asrama memilih seorang ketua asrama dan seorang wakil ketua asrama
setiap 1 tahun sekali.
Tertib Asrama
Pasal 24
1) Setiap Taruna wajib :
a) Memelihara kebersihan dan kerapian kamar tidur, lorong, kamar mandi/WC,
taman dan kebun lingkungan asrama;
b) Menyediakan tempat sampah pada setiap kamar dan membuang sampah
pada tempat yang telah disediakan;
c) Menyimpan dan menata dengan rapi peralatan tidur, pakaian, buku-buku dan
peralatan pribadi lainnya pada tempat yang layak;
d) Mematikan lampu pada saat keluar kamar atau sedang tidak diperlukan;
e) Menutup kran air jika tidak digunakan;
f) Memelihara barang inventaris kamar dan asrama;
g) Menyimpan barang berharga milik pribadi pada tempat yang aman.
2) Setiap Taruna dilarang :
a) Menempel, memaku, memasang gambar atau tulisan tidak wajar dan
mengotori dinding kamar, meja dan lemari asrama;
b) Merusak, merubah, atau memindahkan barang-barang inventaris kamar dan
asrama;
c) Merusak, merubah atau menambah instalasi listrik;
d) Menggunakan listrik secara berlebihan (menggunakan kompor listrik,
pemanas air atau sejenisnya);

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 42
e) Merusak pintu, jendela, kunci pintu/jendela, plafon, lemari, kursi, dan meja
belajar;
f) Menjemur pakain di dalam kamar, di depan jendela atau di tempat yang tidak
pantas;
g) Menyimpan makanan atau bahan yang dapat menggangu lingkungan di
dalam asrama;
h) Makan di dalam kamar, kecuali bagi yang sakit dan mendapat izin dari
Pembina;
i) Membawa peralatan dapur ke asrama atau kamar;
j) Membawa peralatan elektronik tanpa mendapat izin dari Pembina;
k) Menonton TV, mendengarkan radio, bermain game pada waktu jam belajar
malam dan jam malam;
l) Menyimpan/membawa/menggunakan senjata api, air gun, airsoft gun, senjata
tajam, bahan peledak dan bentuk-bentuk senjata atau alat/ barang lainnya
yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain;
m) Memasak di dalam kamar atau asrama;
n) Membuat gaduh sehingga menggangu penghuni lainnya;
o) Membawa dan menggunakan narkotika, obat terlarang dan minuman keras.
3) Setiap Taruna mengganti barang inventaris jika dengan sengaja merusak atau
menghilangkannya.

Tertib Menerima Tamu


Pasal 25
1) Menerima tamu pada tempat dan waktu yang telah ditentukan.
2) Tidak menerima/ membawa tamu ke lingkungan asrama.
3) Tidak diperkenankan Taruna memasuki asrama Taruni atau Taruni memasuki
asrama Taruna, kecuali untuk kepentingan dinas atau seizin Pembina.
4) Penerimaan tamu dilakukan di luar jam perkuliahan atau waktu lainnya atas seizin
Pembina.
5) Memperhatikan tata krama Taruna dalam menerima tamu sebagaimana pada
Pasal 15.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 43
Tertib Pakaian
Pasal 26
1) Setiap Taruna harus berpakaian dinas sebagai berikut:
a) Hari Senin sampai dengan Kamis, menggunakan Pakaian Dinas Harian
(PDH). Khusus hari Senin, PDH lengkap berdasi sampai dengan apel malam;
b) Hari Jum’at dan Sabtu menggunakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL);
c) Jadwal penggunaan pakaian dinas menyesuikan dengan ketentuan
sebagaimana pada Lampiran 1. Pakaian dinas wajib digunakan saat
mengikuti kegiatan perkuliahan dan dinas dalam lainnya.
2) Setiap keluar asrama setelah pukul 16.00 WITA, tetapi masih dalam lingkungan
kampus dan sedang tidak berdinas, Taruna diperbolehkan berpakaian bebas, rapi
dan menggunakan sepatu.
3) Setiap keluar dari kamar, meskipun masih berada di asrama, Taruna tetap
berpakaian sopan.
4) Pada saat ibadah, pakaian disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana pada
Lampiran 1.
5) Pada saat pesiar, Taruna wajib memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) berdasi

Tertib Ruang Makan


Pasal 27
1) Kegiatan makan dilakukan dengan mengikuti etika dan tata cara makan Taruna
sebagaimana pada Lampiran 2.
2) Setiap Taruna wajib makan bersama di ruang makan pada waktu dan jam yang
telah ditentukan, kecuali bagi yang berpuasa dan/atau keadaan lain atas izin
Pembina.
3) Setiap jam makan ditandai dengan bunyi bel atau sejenisnya.
4) Taruna tidak diperkenankan memasuki ruang makan atau dapur selama waktu
persiapan makan, kecuali petugas piket ruang makan dan penanting.
5) Setiap memasuki ruang makan, Taruna berpakaian bersih, rapi, sopan dan sesuai
ketentuan penggunaan pakaian Taruna.
6) Pelaksanaan makan dipimpin oleh Piket I/II/III.
7) Taruna wajib menjaga ketenangan dan ketetertiban.
8) Taruna wajib membawa peralatan makan pribadi (sendok, garpu, dan gelas/muk).
9) Taruna wajib menjaga dan memelihara kebersihan ruang makan.
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 44
10) Taruna tidak diperkenankan membawa makanan atau peralatan dapur keluar
ruang makan kecuali untuk yang sakit dan/atau mendapat izin Pembina.

Tertib Ruang Tamu


Pasal 28
1) Ruang tamu digunakan untuk menerima tamu atau kepentingan lain sesuai izin
Pembina.
2) Taruna harus memelihara kebersihan dan ketertiban di ruang tamu.

Tertib Waktu Istirahat


Pasal 29
1) Waktu istirahat malam bagi Taruna adalah pukul 23.00 sampai dengan 04.30
WITA, sedangkan bagi Taruni pukul 22.30 sampai dengan 04.30 WITA.
2) Tidak diperkenankan keluar kamar/asrama pada waktu istirahat malam kecuali
petugas piket atau seizin Pembina.
3) Tidak diperkenankan mengaktifkan TV, Radio atau peralatan elektronik lainnya
pada waktu istirahat malam.

4) Taruna menggunakan waktu istirahat malam dengan sebaik-baiknya.

Tertib Belajar Malam


Pasal 30
1) Taruna wajib mengikuti kegiatan belajar malam.
2) Belajar malam dimulai pada pukul 20.00 WITA sampai dengan pukul 21.00 WITA
setiap hari Minggu sampai dengan Jumat, kecuali keesokannya hari libur .
3) Belajar malam diadakan di kamar masing-masing, ruang kuliah, atau ruang lain
yang ditentukan oleh Dosen/Pembina.
4) Belajar malam dapat dilaksanakan secara sendiri atau diskusi kelompok, namun
tidak menimbulkan kegaduhan atau menganggu Taruna lain.
5) Jika belajar malam dijadwalkan oleh Dosen, maka Danton/Ketua Kelas terlebih
dahulu melapor kepada Perwira Jaga/Bintara Jaga dan diberi batas waktu sampai
dengan pukul 22.00 WITA.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 45
Tertib Apel Pagi
Pasal 31
1) Taruna wajib mengikuti apel pagi dengan berpakaian dinas kecuali yang sakit/
diizinkan oleh Pembina.
2) Apel pagi dilaksanakan pada pukul 07.00 WITA s/d 07.30 WITA setiap hari,
kecuali hari Minggu atau hari libur.
3) Apel pagi dipimpin oleh Perwira Jaga dan hasil kegiatannya dilaporkan
kepada Pembina.
4) Apel pagi dilaksanakan sesuai tata cara yang telah ditetapkan.

Tertib Apel Malam


Pasal 32
1) Taruna wajib mengikuti apel pagi dengan berpakaian dinas sesuai ketentuan
kecuali yang sakit/ diizinkan oleh Pembina.
2) Apel malam dilaksanakan pada pukul 21.00 s/d 21.30 WITA setiap.
3) Apel malam dipimpin oleh Perwira Jaga dan hasil kegiatannya dilaporkan kepada
Pembina
4) Apel malam dilaksanakan sesuai tata cara yang telah ditetapkan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 46
Tertib Apel Khusus
Pasal 33
1) Apel khusus antara lain Apel Divisi dan Apel Besar.
2) Apel Divisi adalah apel insidentil yang dilaksanakan sewaktu-waktu atau di luar
apel terjadwal dengan seizin WADIR III atau KAPUSBINKA.
3) Apel Divisi dipimpin oleh Perwira Jaga dan hasil kegiatannya dilaporkan kepada
Pembina.
4) Apel Divisi dilaksanakan sesuai tata cara yang telah ditetapkan.
5) Apel Besar adalah apel yang dilaksanakan pada hari Sabtu atau sebelum pesiar.
6) Apel Besar dipimpin oleh Perwira Jaga dan hasil kegiatannya dilaporkan kepada
Pembina.
7) Apel Besar dilaksanakan sesuai tata cara yang telah ditetapkan.

Tertib Dinas Dalam


Pasal 34
1) Petugas Dinas Dalam adalah Taruna yang diusulkan oleh senat Taruna dan
disetujui oleh Pembina.
2) Petugas Dinas Dalam adalah Perwira Jaga, Bintara Jaga, dan Petugas Piket
lainnya yang bertugas 1x24 jam.
3) Petugas Dinas Dalam bertanggung jawab terhadap keamanan, ketertiban dan
kebersihan kampus, serta membantu kelancaran belajar mengajar.
4) Waktu pelaksanaan dinas dalam sesuaikan dengan jenis kegiatan.
5) Perizinan untuk tidak mengikuti kegiatan sehari-hari bagi petugas dinas dalam
diatur oleh Pembina.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 47
Tertib Perizinan
Pasal 35

1) Taruna yang tidak dapat mengikuti kuliah dan kegiatan dinas dalam harus
mendapat izin tertulis terlebih dahulu dari pihak berwenang dan sesuai prosedur
yang ditetapkan.
2) Waktu pesiar bagi Taruna sebagaimana diatur pada BAGIAN TIGA Sistem
Pembinaan KarakterTaruna Politeknik KP Bone.

Tertib Pesiar
Pasal 36
1) Pesiar dilaksanakan pada akhir pekan atau hari libur lainnya.
2) Seragam yang digunakan saat pesiar sesuai ketentuan pada Lampiran 1.
3) Sebelum pesiar, Taruna melaksanakan Apel Besar yang dipimpin Perwira Jaga.
4) Sebelum meninggalkan kampus dan setelah kembali dari pesiar, Taruna melapor
di Pos Keamanan Kampus (Security)
5) Selama pesiar, Taruna tetap memperhatikan Tata Krama Taruna dan Kode Etik
Taruna.

BAB VIII
KETERTIBAN KULIAH DAN UJIAN

Tertib Kelas
Pasal 37
(1) Taruna wajib mengikuti kuliah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
Politeknik KP Bone.
(2) Taruna yang tidak dapat mengikuti kuliah, harus memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada pasal 35 ayat (1).
(3) Taruna yang tidak dapat mengikuti kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
wajib mendapatkan izin dari Ketua Program Studi, Dosen Pengajar dan
KAPUSBINKA.
(4) Taruna wajib hadir di kelas sebelum kuliah dimulai dan menandatangani daftar
hadir.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 48
(5) Taruna wajib berpakaian dinas sesuai ketentuan yang berlaku.
(6) Taruna wajib menjemput Dosen Pengajar sebelum kuliah dimulai dan
mengantarkan dosen setelah selesai pelajaran.
(7) Taruna wajib menyiapkan sarana dan hal-hal yang diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kuliah.
(8) Taruna wajib memberikan laporan dan berdo’a sebelum dan sesudah kuliah.
(9) Taruna wajib menjaga kebersihan kelas dan keutuhan sarana/ prasarana yang
ada di dalam kelas

Tertib Ujian
Pasal 38
(1) Ujian bagi Taruna meliputi Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester
(UAS), Ujian Komprehensif, dan ujian-ujian yang ditetapkan oleh Politeknik KP
Bone.
(2) Setiap Taruna Wajib :
a) Mengikuti ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini;
b) Menyelesaikan tanggung jawab di bidang akademik dan ketarunaan yang
dibuktikan dengan Kartu Kliring untuk memperoleh Kartu Ujian paling lambat
sehari sebelum pelaksanaan ujian.

(3) Apabila Taruna tidak dapat memenuhi ketentuan pada ayat (2) butir a karena
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mempunyai hak untuk mengikuti ujian
susulan.
(4) Selama ujian berlangsung peserta ujian dilarang :
a) Bercakap atau berbisik dengan peserta ujian lainnya;
b) Menengok ke kiri, ke kanan, ke belakang, atau hal lain yang dianggap
mengganggu suasana ujian;
c) Membawa buku atau catatan ke dalam ruang ujian, kecuali atas izin Dosen
pengampu mata kuliah yang diujikan;
d) Pinjam dan/atau meminjamkan peralatan tulis-menulis dan peralatan lain;
e) Menerima dan/atau memberi bantuan dari/ke peserta ujian lain dalam
menyelesaikan soal ujian;
f) Menyontek, membuka buku atau catatan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 49
(5) Keluar ruangan tanpa alasan yang dapat dipertanggunjawabkan.
(6) Ketentuan lain yang belum tercantum dalam pasal ini akan diatur lebih lanjut oleh
Politeknik KP Bone.

BAB IX
KETERTIBAN PRAKTIK DI DALAM KAMPUS

Praktik Workshop/ Laboratorium


Pasal 39
(1) Setiap Taruna Wajib :
a) Berpakaian praktik lengkap sesuai ketentuan;
b) Mengikuti kegiatan praktik sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Politeknik KP
Bone;
c) Mendapatkan izin sesuai aturan yang berlaku untuk menggunakan
workshop/laboratorium di luar jadwal yang ditetapkan;
d) Mengisi lembar isian penggunaan alat dan bahan sebelum praktik dimulai dan
mengembalikannya kepada Kepala Workshop/Laboratorium setelah praktik;
e) Menggunakan alat dan atau bahan sesuai dengan ketentuan;
f) Bertanggung jawab penuh terhadap peralatan yang digunakan selama
melaksanakan praktik;
g) Membersihkan tempat praktik dan mengembalikan alat/bahan pada tempat
semula setelah kegiatan praktik;
h) Mengikuti aturan yang sifatnya khusus dari workshop/laboratorium tertentu
yang belum diatur dalam pasal ini.
(2) Setiap Taruna dilarang :
a) Meninggalkan tempat praktik sebelum kegiatan praktik berakhir;
b) Memindahkan, merusak dan/atau menghilangkan alat dan/atau bahan praktik.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 50
BAB X
KETERTIBAN PRAKTIK DI LUAR KAMPUS
Pasal 40

(1) Taruna Wajib :


a) Menyelesaikan tugas dan tanggung jawab di bidang akademik dan
ketarunaan sebelum mengikuti praktik;
b) Menyelesaikan syarat-syarat administrasi dengan pihak-pihak terkait di
tempat praktik;
c) Melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan oleh Politeknik KP Bone;
d) Berpatisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan di lokasi praktik;
e) Menghargai dan menghormati norma-norma sosial setempat;
f) Memberikan contoh yang baik kepada lingkungan masyarakat sekitarnya;
g) Memegang teguh Kode Etik dan Tata Krama Taruna;
h) Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat tinggalnya.
(2) Taruna Dilarang :
a) Meninggalkan lokasi praktik sebelum selesai pelaksanaan praktik;
b) Melakukan tindakan yang dapat membahayakan jiwa Taruna maupun
masyarakat, menimbulkan kesenjangan dan ketidaksenangan masyarakat
setempat;
(3) Praktik di luar kampus yang dilakukan secara berkelompok menyesuaikan dengan
jadwal dan ketentuan yang diatur oleh instruktur/pembina di lapangan.

Magang
Pasal 41
(1) Pada libur akhir semerter Taruna dapat melakukan kegiatan magang di instansi
pemerintah/perusahaan-perusahaan perikanan yang terkait dengan bidang
studinya.
(2) Dalam pelaksanaan kegiatan magang sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Taruna wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud pada pada
pasal 40 ayat (1).

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 51
BAB XI
TERTIB DI PERPUSTAKAAN

Pasal 42
(1) Taruna Wajib :
a) Memiliki kartu anggota perpustakaan;
b) Menunjukkan kartu anggota pada saat menggunakan fasilitas perpustakaan;
c) Mengembalikan fasilitas/buku perpustakaan yang dipinjam tepat pada
waktunya;
d) Mengganti fasilitas/buku milik perpustakaan yang dipinjam apabila terjadi
kerusakan atau hilang;
e) Berpakaian dinas apabila mengunjungi perpustakaan.
(2) Taruna dilarang :
a) Menggunakan kartu anggota orang lain;
b) Merusak fasilitas/buku milik perpustakaan;
c) Membuat gaduh di ruang baca perpustakaan.

BAB XII
PEDOMAN PENILAIAN KONDITE

Pasal 43
(1) Setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan oleh Taruna akan dinilai sesuai
jenis bobotnya.
(2) Setiap prestasi akan mendapat penghargaan dari Politeknik KP Bone.
(3) Setiap pelanggaran akan mendapat sanksi dari Politeknik KP Bone.

Pasal 44
(1) Prestasi yang dicapai kedua kalinya atau lebih akan diberikan penghargaan
setingkat lebih tinggi dari penilaian yang seharusnya.
(2) Pelanggaran yang dilakukan kedua kalinya atau lebih akan diberikan sanksi
setingkat lebih tinggi dari penilaian yang seharusnya.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 52
Prestasi
Pasal 45
(1) Prestasi digolongkan sebagai prestasi umum dan prestasi khusus
(2) Prestasi umum mencakup semua prestasi di luar prestasi khusus.
(3) Prestasi khusus meliputi prestasi yang terkait dengan kegiatan akademik.

Pasal 46
(1) Penilaian prestasi dikelompokkan menjadi prestasi luar biasa, prestasi biasa dan
prestasi cukup.
(2) Kisaran bobot penilaian prestasi adalah 1 sampai dengan 20

Penilaian Prestasi Umum


Pasal 47
(1) Prestasi Umum Luar Biasa dengan nilai sebesar-besarnya 20 dan sekecil-kecilnya
11, yaitu :
a) Nilai 20, apablia melakukan suatu perbuatan yang sangat terpuji sehingga
menghindarkan dari bahaya yang mengancam jiwa dan harta;
b) Nilai 19, apabila :
 Menjadi juara dalam suatu kegiatan non-akademik di tingkat internasional;
 Ikut serta dalam penyelamatan lingkungan;
c) Nilai 18, apabila menjadi peserta dalam suatu perlombaan/pertandingan
bidang non-akademik tingkat internasional;
d) Nilai 17, apabila menjadi juara dalam suatu perlombaan/ pertandingan bidang
non-akademik tingkat nasional;
e) Nilai 16, apabila menjadi juara dalam suatu perlombaan/pertandingan bidang
non-akademik tingkat provinsi;
f) Nilai 15, apabila menjadi peserta dalam suatu perlombaan/pertandingan
bidang non-akademik tingkat nasional;
g) Nilai 14, apabila menjadi peserta dalam suatu perlombaan/pertandingan
bidang non-akademik tingkat provinsi;
h) Nilai 13, apabila menjadi panitia suatu kegiatan sosial dan/atau aktivitas di
bidang lingkungan tingkat nasional;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 53
i) Nilai 12, apabila :
 Menjadi panitia suatu kegiatan sosial dan/atau aktivitas di bidang
lingkungan tingkat provinsi;
 Berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan sosial tingkat nasional;
j) Nilai 11, apabila berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan sosial dan/atau
bidang lingkungan tingkat provinsi;
(2) Prestasi Umum Biasa dengan nilai sebesar-besarnya 10 dan sekecil-kecilnya 5,
yaitu:
a) Nilai 10, apabila :
 Menjabat Ketua senat Taruna Politeknik KP Bone (diberikan per
semester);
 Menjadi juara dalam suatu perlombaan/ pertandingan bidang non-
akademis tingkat kabupaten/ kotamadya;
b) Nilai 9, apabila :
 Menduduki jabatan sebagai pengurus inti (Wakil Ketua Senat,
Sekretaris, Bendahara, Komandan Polisi Taruna) dalam kepengurusan
Senat Taruna Politeknik KP Bone (diberikan per semester);
 Menjadi peserta dalam suatu perlombaan/ pertandingan tingkat
kabupaten/ kotamadya;
c) Nilai 8, apabila
 Menduduki jabatan sebagai pengurus Senat Harian dan Senat
Lapangan Senat Taruna Politeknik KP Bone (diberikan per semester);
 menjadi panitia suatu kegiatan non-akademis tingkat kabupaten/
kotamadya;
d) Nilai 7, apabila berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan non-akademis tingkat
kabupaten/ kotamadya;
e) Nilai 6, apabila berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan non-akademis antar
Perguruan Tinggi;
f) Nilai 5 apabila menjadi ketua asrama (diberikan per semester).
(3) Prestasi Umum Cukup, dengan nilai sebesar-besarnya 4 dan sekecil-kecilnya 1,
yaitu:
a) Nilai 4, apabila menjadi juara dalam suatu perlombaan/ pertandingan bidang
non-akademik di tingkat lokal;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 54
b) Nilai 3, apabila :
 Sebagai ketua/ koordinator dalam kepengurusan kegiatan yang berada di
bawah naungan organisasi Senat Taruna dan/atau kegiatan ekstrakurikuler
atau kokurikuler;
 Menjadi peserta dalam suatu kejuaraan kegiatan non-akademis tingkat
local;
 Menjadi Juara perlombaan antar Taruna yang diselenggarakan oleh
sekolah, jurusan, program studi atau senat Taruna;
c) Nilai 2, apabila :
 Melaksanakan tugas sebagai Perwira Jaga/Bintara Jaga dengan penuh
tanggung jawab (diberikan per hari);
 Berperan aktif dalam kegiatan positif yang tidak terprogram di kamus
Politeknik KP Bone;
d) Nilai 1, apabila :
 Melaksanakan tugas sebagai Piket I/ II/ III/ IV dengan penuh tanggung
jawab (diberikan per hari);
 Melaksanakan tugas piket selain Piket Umum dengan penuh tanggung
jawab (diberikan per hari);
 Berperan aktif dalam kegiatan positif yang terprogram di kamus Politeknik
KP Bone.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 55
Penilaian Prestasi Khusus
Pasal 48
(1) Prestasi Khusus Luar Biasa dengan nilai maksimum 20 dan minimum 11,
mencakup:
a) Nilai 20, apabila menemukan IPTEK baru yang memberikan manfaat bagi
masyarakat;
b) Nilai 19, apabila :
 Juara dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat internasional;
 Pembicara dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional;
c) Nilai 18, apabila mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat internasional
d) Nilai 17, apabila :
 Juara dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional;
 Pembicara dalam pertemuan ilmiah tingkat nasional;
e) Nilai 16, apabila :
 Mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional;
 Membantu persiapan materi pada lomba karya ilmiah tingkat
internasional;
f) Nilai 15, apabila menjadi ketua atau koordinator kegiatan ilmiah tingkat
nasional;
g) Nilai 14, apabila menjadi peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat
internasional;
h) Nilai 13, apabila membantu persiapan materi pada lomba karya ilmiah
tingkat nasional;
i) Nilai 12, apabila berperan secara aktif dan/atau menjadi anggota kepanitiaan
pertemuan ilmiah tingkat nasional;
j) Nilai 11, apabila menjadi pembicara dalam pertemuan ilmiah tingkat provinsi;
(2) Prestasi khusus biasa dengan nilai maksimum 10 dan minimal 6, mencakup :
a) Nilai 10, apabila :
 Juara dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi;
 Peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat nasional;
b) Nilai 9, apabila :
 Mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 56
 Juara dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat kabupaten/ kotamadya;
 Menjadi pembicara dalam pertemuan ilmiah tingkat kabupaten/ kotamadya;
c) Nilai 8, apabila :
 Menjadi ketua/ koordinator kegiatan ilmiah tingkat provinsi;
 Mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat kabupaten/ kotamadya;
 Peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat provinsi;
 Membantu persiapan lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi;
d) Nilai 7, apabila :
 Berperan secara aktif dan/atau anggota panitia pelaksanaan pertemuan
ilmiah tingkat provinsi;
 Berperan secara aktif dan/atau anggota panitia pelaksanaan pertemuan
ilmiah tingkat kabupaten/ kotamadya;
e) Nilai 6, apabila :
 Menjadi peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat kabupaten/kotamadya;
 Membantu persiapan lomba karya ilmiah tingkat kabupaten/kotamadya;
 Menjadi asisten untuk mata kuliah tertentu;
 Menjadi pembicara dalam pertemuan ilmiah tingkat lokal;
(3) Prestasi khusus cukup dengan nilai setinggi-tingginya 5 dan serendah-rendahnya
1, mencakup ;
a) Nilai 5, apabila juara/ranking 1 sampai 3 pada program studi;
b) Nilai 4, apabila mendapat prestasi dalam pertemuan ilmiah di Politeknik KP
Bone;
c) Nilai 3, apabila menjadi ketua/koordinator pertemuan ilmiah di Politeknik KP
Bone;
d) Nilai 2, apabila berperan aktif dan menonjol dalam kegiatan pengajaran,
pelatihan/praktik;
e) Nilai 1, apabila berperan aktif dan menonjol dalam pertemuan ilmiah di
Politeknik KP Bone;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 57
Pelanggaran
Pasal 49

(1) Pelanggaran digolongkan sebagai pelanggaran sangat berat, berat, sedang dan
ringan.
(2) Kisaran bobot penilaian adalah -1 sampai dengan -20.
(3) Pelanggaran sangat berat dan berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
mengacu pada kisaran bobot penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Penilaian Pelanggaran
Pasal 50
(1) Pelanggaran sangat berat diberikan sanksi dikeluarkan dari Politeknik KP Bone
yang berakibat pada pencopotan status sebagai Taruna Politeknik KP Bone.
Pelanggaran sangat berat mencakup :
a) Membocorkan rahasia Negara;
b) Merencanakan dan/ atau melakukan kegiatan makar;
c) Mencemarkan nama baik institusi dan civitas akademika Politeknik KP Bone;
d) Menentang/ melawan Pimpinan Politeknik KP Bone, Pembina, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
e) Melakukan pemalsuan dan/atau tindakan plagiat;
f) Tidak mengikuti kegiatan kuliah dan/ atau praktik selama 4 (empat) hari
berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
g) Tidak mengikuti Ujian Akhir Semester dan Ujian Komprehensif tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan;
h) Menerima dan/atau menyebarkan soal Ujian Semester dan Ujian Akhir
Semester;
i) Melakukan dan/atau terlibat tindakan kriminal (pencurian, perampokan,
penganiayaan atau pembunuhan);
j) Memiliki, membawa, mengedarkan dan/atau menggunakan narkotika, obat
terlarang atau minuman keras;
k) Menyimpan dan/atau menggunakan senjata api, senjata tajam, bahan
peledak dan bentuk-bentuk senjata atau alat/ barang lainnya yang dapat
membahayakan diri sendiri maupun orang lain;

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 58
l) Melakukan perbuatan amoral/asusila;
m) Menikah dan/atau hamil;
n) Memfitnah, menghasut, memberi keterangan palsu, berdusta;
o) Meninggalkan kampus tanpa izin selama 4 (empat) hari atau lebih secara
berturut-turut.
(2) Pelanggaran berat dapat diberikan sanksi seberat-beratnya dikeluarkan dari
Politeknik KP Bone yang berakibat pada pencopotan status sebagai Taruna
Politeknik KP Bone, dan seringan-ringannya skorsing/ pencabutan sementara
status sebagai Taruna selama satu tahun. Pelanggaran berat meliputi :
a) Tidak mengikuti Ujian Akhir Semester untuk lebih dari sepertiga jumlah mata
ujian tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
b) Tidak mengikuti kegiatan kuliah dan/atau praktik selama 3 (tiga) hari berturut-
turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
c) Tidak melaksanakan dan menyelesaikan tugas akademik sesuai dengan
ketetapan;
d) Sengaja melakukan kegiatan praktik tidak sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan yang mengakibatkan kecelakaan maupun kerugian;
e) Membentuk dan/atau menjadi anggota kelompok yang dapat menimbulkan
konflik SARA;
f) Melakukan dan/atau terlibat dalam kegiatan perundungan/kekerasan verbal.
g) Melakukan kecurangan dalam ujian;
h) Sengaja merusak dan/atau menyalahgunakan sarana, prasarana maupun
barang inventaris Politeknik KP Bone untuk tujuan tertentu;
i) Menyalahgunakan seragam dan/atau atribut Taruna untuk kepentingan
tertentu;
j) Melakukan pungutan liar;
k) Menimbulkan keonaran;
l) Minum-minuman keras/berjudi;
m) Mengancam/ mengintimidasi;
n) Meninggalkan kampus tanpa izin selama 3 hari berturut-turut.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 59
(3) Pelanggaran sedang dapat diberikan kisaran bobot penilaian antara -6 sampai
dengan -19
a) Nilai -19, apabila :
 Keluar kampus tanpa izin selama 2 hari berturut-turut;
 Tidak mengikuti kuliah selama 2 hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan;
b) Nilai -18, apabila melakukan tindakan perkelahian;
c) Nilai -17, apabila Menyimpan dan menyebarluaskan konten-konten bersifat
pornografi, pornoaksi, provokasi, intimidasi, pemerasan, penghinaan, ujaran
kebencian, isu SARA dan hoax;
d) Nilai -16, apabila tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen;
e) Nilai -15, apabila menyalahgunakan izin/dispensasi pihak berwenang;
f) Nilai -14, apabila menggunakan fasilitas dan sarana pendidikan tidak sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan;
g) Nilai -13, apabila merusak atau menghilangkan buku kondite Taruna;
h) Nilai -12, apabila :
 Keluar kampus tanpa izin selama 1 hari;
 Tidak mengikuti kuliah selama 1 hari tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan;
i) Nilai -11,
 Tidak melaksanakan sanksi yang diberikan karena suatu pelanggaran.
 Mencoret-coret buku kondite Taruna;
j) Nilai -10, apabila memindahkan sarana atau fasilitas pendidikan tanpa izin
pihak berwenang;
k) Nilai -9, apabila meninggalkan kampus tidak menggunakan Pakaian Dinas
sesuai ketentuan, kecuali mendapat izin pihak berwenang;
l) Nilai -8, apabila tidak melaksanakan perintah kedinasan yang diberikan oleh
Dosen/Pembina;
m) Nilai -7, apabila tidak melaksanakan perintah kedinasan yang diberikan oleh
Senat Taruna atau Taruna satu/dua tingkat di atasnya;
n) Nilai -6, apabila tidak menempati kamar sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Kepala Asrama.
(4) Pelanggaran ringan dapat diberikan kisaran bobot penilaian antara -1 sampai

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 60
dengan -5.
a) Nilai -5, apabila terlambat lebih dari 15 menit dalam mengikuti kegiatan
perkuliahan/ praktik ;
b) Nilai -4, apabila :
 Melanggar Tata Krama Taruna;
 Tidak membawa buku kondite Taruna saat berpakaian dinas;
c) Nilai -3, apabila :
 Merokok di dalam atau di luar kampus;
 Tidak melaksanakan tugas piket umum;
d) Nilai -2, apabila menggunakan alat komunikasi atau alat elektronik lainnya
tidak sesuai ketentuan;
e) Nilai -1, apabila :
 Tidak melapor ke PUSBINKA jika buku kondite sudah penuh atau habis;
 Tidak mengikuti kegiatan dinas dalam 1 kali;
 Tidak melaksanakan tugas piket caraka, penanting, dan piket wisma;
(5) Pemberian Surat peringatan (SP) pada Taruna apabila melakukan pelanggaran
dan/atau Nilai Kondite Taruna (Nk) pada semester yang berlangsung mencapai
nilai sebagai berikut :
a) Nilai -5, maka yang bersangkutan akan diberi Surat Peringatan Pertama (SP
1) dari KAPUSBINKA;
b) Nilai -10 dan/atau pernah mendapatkan SP1 pada semester yang
berlangsung maka yang bersangkutan akan diberikan Surat Peringatan
Kedua (SP2) dari WADIR III;
c) Nilai -15 dan atau pernah mendapatkan SP2 pada semester yang
berlangsung, maka yang bersangkutan akan diberikan Surat Peringatan
ketiga (SP3) dari Direktur Politeknik KP Bone.
(6) Bila Nilai Kondite Taruna (Nk) pada semester yang berlangsung mencapai -20
atau lebih, maka yang bersangkutan diklasifikasikan telah melakukan
pelanggaran berat dan dapat dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam ayat
(2) pasal ini.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 61
Sanksi Tambahan
Pasal 51
(1) Sanksi tambahan diberikan terhadap pelanggaran yang termasuk dalam
kelompok pelanggaran sedang dan ringan.
(2) Sanksi tambahan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat berupa :
a) Tidak boleh pesiar atau keluar kampus paling lama 1 (satu) bulan;
b) Melaksakan kerja bakti paling lama 1 (satu) minggu;
c) Melaksanakan suatu tugas khusus dari Dosen/Pembina;
d) Melaksanakan tugas dinas dalam paling lama 1 (satu) minggu;
e) Sanksi Massal.
(3) Sanksi massal sebagaimana pada ayat (2) diberikan apabila:
a) Suatu pelanggaran yang melibatkan lebih dari 5 orang Taruna;
b) Suatu pelanggaran sejenis yang telah terjadi lebih dari 3 kali dan telah
diberikan peringatan sebelumnya.
(4) Sanksi massal sebagaimana pada ayat (2) dapat berupa sanksi fisik atau non-
fisik, yaitu :
a) Sanksi fisik:
 Lari keliling lapangan maksimal 2 km;
 Pus-up maksimal 100 kali;
 Sit-up maksimal 100 kali;
 Pull-up maksimal 50 kali;
 Chinning maksimal 50 kali;
 Squat maksimal 100 kali;
 Berguling maksimal 50 meter;
 Plank maksimal 5 menit;
 Merayap sejauh maksimal 100 meter.
b) Bentuk sanksi non-fisik ditetapkan oleh KAPUSBINKA, diantaranya dapat
berupa kebersihan lingkungan dan atau bentuk lainnya.
(5) Sanksi massal sebagaimana pada ayat (4) dalam pelaksanaannya harus
mendapat izin KAPUSBINKA, diawasi oleh Pembina dan semata-mata
merupakan bentuk pembinaan fisik dan mental Taruna.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 62
(6) Pelanggaran yang mengakibatkan rusak dan/atau hilangnya sarana, prasarana
dan fasilitas pendidikan, baik yang utama dan/atau penunjang akan dikenakan
sanksi penggantian sesuai spesifikasi sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan
yang berlaku.

BAB XIII
ADMINISTRASI PRESTASI DAN PELANGGARAN

Buku Kondite Taruna


Pasal 52
(1) Setiap Taruna mendapat satu buku kondite Taruna selama mengikuti pendidikan
di Politeknik KP Bone.
(2) Buku kondite berfungsi sebagai catatan prestasi dan pelanggaran setiap Taruna.

Pencatat Prestasi dan/atau Pelanggaran


Pasal 53
(1) Setiap Dosen/Pembina wajib mencatat pada buku kondite Taruna setelah
mengetahui prestasi atau pelanggaran yang dilakukan oleh Taruna.
(2) Kewenangan pencatatan nilai prestasi atau pelanggaran pada buku kondite
Taruna adalah Dosen/Pembina yang disesuaikan dengan bukti dan merujuk pada
ketentuan yang ada.
(3) Pemberian penghargaan prestasi luar biasa hanya dapat diberikan oleh Direktur
Politeknik KP Bone.
(4) Pemberian sanksi sangat berat atau berat hanya dapat diberikan oleh Direktur
Politeknik KP Bone dengan pertimbangan Unsur Pimpinan, melalui rapat yang
minimal dihadiri oleh; WADIR, Senat Akademik, Ketua Program Studi,
KAPUSBINKA, dan Kepala Bimbingan dan Konseling (BK).
(5) Bila dipandang perlu, Politeknik KP Bone dapat menghadirkan Taruna atau pihak
terkait lainnya untuk memberikan informasi terkait sebelum membuat keputusan
tentang pemberian penghargaan atau pemberian sanksi.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 63
Evaluasi Kondite Taruna
Pasal 54

(1) Rumus Nilai Kondite Taruna ditetapkan sebagai berikut :


NK = NPR - NPL
dimana :
NK : Nilai Kondite Taruna
NPR : Nilai Prestasi
NPL : Nilai Pelanggaran
(2) Katagori kualitattif Nilai Kondite Taruna :
a) Baik sekali : ≥ 11
b) Baik : 6 s.d 10
c) Cukup : 1 s.d 5
d) Kurang : -5 s.d 0
e) Sangat Kurang : ≤ -6
(3) Rumus Nilai Kondite Taruna ini tidak berlaku pada pelanggaran berat dan
sangat berat.

Evaluasi Nilai Kepribadian


Pasal 55

(1) Nilai Kepribadian Taruna diperoleh dengan rumus :


NKP = NK + NDW + NPT
dimana :
NKP : Nilai Kepribadian
NK : Nilai Kondite (bobot 40%)
NDW : Nilai Dosen Wali (bobot 30%)
NPT : Nilai Pembina Taruna (30%)

Sebelum dimasukkan ke rumus, nilai Kondite terlebih dulu dikonversi


ke skala 0-100, di mana nilai kondite ≥ 20 setara dengan nilai 100.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 64
(2) Katagori kualitatif Nilai Kepribadian Taruna, sebagai berikut :
a) Baik sekali : 91 – 100
b) Baik : 81 – 90
c) Cukup : 71 – 80
d) Kurang : 61 - 70
e) Sangat Kurang : ≤ 60

Penentuan Keikutsertaan dalam Tahapan Pendidikan


Pasal 56
(1) Evaluasi Nilai Kondite Taruna dilakukan secara periodik, yaitu tengah semester
dan akhir semester.
(2) Hasil evaluasi Nilai Kondite tengah semester menjadi pertimbangan pembinaan
lebih lanjut.
(3) Evaluasi Nilai Kepribadian Taruna dilakukan di akhir semester (sebelum ujian
semester) sebagai penentu keikutsertaan Taruna dalam Ujian Semester.
(4) Syarat Nilai Kepribadian Taruna untuk mengikuti Ujian Semester di Politeknik KP
Bone adalah “Cukup”.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 57
(1) Dengan berlakunya Pedoman Pembinaan Karakter Taruna ini, maka semua
ketentuan/peraturan yang bertentangan dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 65
LAMPIRAN

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 66
Lampiran 1.
KETENTUAN PENGGUNAAN
PAKAIAN TARUNA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE

No. Jenis pakaian Taruna Taruni Waktu Penggunaan


1 Pakaian Dinas Upacara Besar - Lengkap dengan atribut - Lengkap dengan atribut - Upacara Besar Kenegaraan
(PDUB) dan sarung tangan putih. dan sarung tangan putih. - Upacara pelantikan/wisuda
- Sepatu PDH. - Jilbab katun biru muda - Upacara kematian
(muslim). - Upacara hari besar nasional lainnya
- Sepatu PDH.
2 Pakaian Dinas Harian (PDH) - Lengkap dengan atribut. - Lengkap dengan atribut. - Hari Senin (Apel, kuliah dan makan)
berdasi - Dasi diselip ke baju. - Dasi diselip ke baju. - Apel Besar
- Dalaman kaos T-Shirt - Dalaman menyesuaikan. - Apel malam hari minggu
putih kerah lingkar - Jilbab katun biru muda - Kunjungan ke luar kampus
pendek. (muslim). - Pesiar
- Sepatu PDH. - Sepatu PDH
3 Pakaian Dinas Harian (PDH) - Lengkap dengan atribut. - Lengkap dengan atribut. - Hari Selasa s.d Kamis (Apel, kuliah dan
tanpa dasi - Dalaman kaos T-Shirt - Dalaman kaos singlet makan)
putih kerah lingkar (bukan T-Shirt).
pendek. - Jilbab katun biru muda
- Sepatu PDH. (muslim).
- Sepatu PDH.
4 Pakaian Dinas Lapangan (PDL) - Lengkap dengan atribut - Lengkap dengan atribut - Hari Jumat (Apel, kuliah dan makan)
(baret dan kopel). (baret dan kopel). - Perwira Jaga dan Bintara Jaga
- Dalaman kaos T-Shirt - Dalaman kaos T-Shirt - Piket Umum
lengan pendek biru lengan panjang biru - Caraka
dongker kerah lingkar dongker.
pendek. - Jilbab spandek hitam
- Sepatu PDL. (muslim).
- Sepatu PDL.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 67
5 Pakaian Dinas Olah Raga (PDO) - Baju kaos dan celana - Baju kaos dan celana - Hari Senin s.d Jumat (kegiatan pagi dan
training identitas training identitas kegiatan sore)
Politeknik KP Bone (baju Politeknik KP Bone. - Kompetisi olahraga (dalam/luar kampus)
dimasukkan). - Sepatu olahraga.
- Sepatu olahraga. - Jilbab kaos hitam
(muslim).
6 Pakaian Olah Raga Bebas - Baju kaos dan celana - Baju kaos putih dan - Hari Senin s.d Minggu (kegiatan mandiri di
training (baju celana training. asrama)
dimasukkan). - Sepatu olahraga.
- Sepatu olahraga. - Jilbab kaos hitam/biru
- Khusus Taruna Remaja dongker.
(Kaos putih polos lengan - Khusus Taruni Remaja
pendek dan celana (Kaos putih polos lengan
training biru dongker). panjang dan celana
training biru dongker).
7 Pakaian Praktik (wearpack) - Baju dan celana - Baju dan celana - Kuliah praktik (dalam/luar kampus)
wearpack identitas wearpack identitas - Praktik lapang
Politeknik KP Bone. Politeknik KP Bone.
- Dalaman kaos T-Shirt - Dalaman menyesuaikan
putih kerah lingkar. - Jilbab spandek hitam
- Topi lapangan (muslim).
- Sepatu olahraga. - Topi lapangan.
- Sepatu olahraga.
8 Pakaian Batik - Baju batik lengan - Baju batik lengan - Hari Sabtu (apel dan makan)
panjang/pendek. panjang. - Hari Minggu (apel pagi, makan pagi dan
- Dalaman kaos singlet. - Dalaman menyesuaikan. makan siang)
- Celana katun hitam - Rok panjang katun hitam. - Acara ramah tamah
- Sepatu PDH. - Jilbab katun hitam. - Acara malam kesenian
- Sepatu PDH. - Acara/kegiatan lain atas instruksi Pembina

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 68
9 Pakaian Ibadah (muslim) - Baju muslim/koko. - Baju kemeja lengan - Sholat 5 waktu
- Dalaman kaos singlet. panjang. - Peringatan hari raya Islam
- Celana katun hitam/kain - Dalaman menyesuaikan. - Malam kerohanian
sarung. - Rok panjang katun hitam - Kegiatan keagamaan lainnya atas
- Sepatu/sendal jepit. - Jilbab katun hitam instruksi Pembina.
- Penganut agama lain - Mukenah.
menyesuaikan. - Sepatu/sendal jepit.
- Penganut agama lain
menyesuaikan.
10 Pakaian Bebas Rapi - Baju kemeja lengan - Baju kemeja lengan - Hari Sabtu (apel dan makan)
panjang/pendek. panjang. - Hari Minggu (apel pagi, makan pagi dan
- Dalaman kaos singlet - Dalaman menyesuaikan. makan siang)
- Celana katun hitam. - Rok panjang katun hitam. - Acara ramah tamah
- Sepatu PDH. - Jilbab katun hitam. - Acara malam kesenian
- Sepatu PDH. - Acara/kegiatan lain atas instruksi
Pembina

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 69
Lampiran 2.

ETIKA DAN TATA CARA MAKAN TARUNA

1. Taruna memasuki ruang makan dengan tertib dan mengucapkan salam.


2. Piket I/II/III mempersilakan Taruna duduk kemudian melapor kepada petugas
Piket ruang makan.
3. Piket I/II/III memimpin doa kemudian mempersilakan Taruna makan dengan tertib.
4. Taruna menggunakan peralatan makan/minum sebagaimana mestinya.
5. Taruna duduk dengan tegap, sopan dan teratur.
6. Taruna makan dengan mulut tertutup saat mengunyah makanan
7. Taruna diperkenankan berbicara/mengobrol sewajarnya dengan volume suara
rendah.
8. Taruna menjaga suasana agar tidak menimbulkan suara/bunyi alat makan yang
berlebihan.
9. Selesai makan, Piket I/II/III melapor kepada petugas piket ruang makan kemudian
memimpin doa.
10. Piket I/II/III mempersilakan Taruna berdiri dan meninggalkan ruang makan
dengan tertib

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 70
LAMPIRAN 3.

CONTOH KASUS PELANGGARAN TARUNA


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE

I. KASUS PELANGGARAN SANGAT BERAT TARUNA/TARUNI SEHINGGA


DIKELUARKAN DARI POLITEKNIK KP BONE.

1. Contoh Kasus : Membocorkan Rahasia Negara


Pada waktu Ujian (Ujian Tengah Semester/Ujian Akhir Semester/Ujian
Komprehensif) di Politeknik KP Bone, ada salah satu Taruna Politeknik KP
Bone melakukan tindakan membocorkan soal-soal ujian nasional yang sifatnya
Rahasia Negara kepada teman-teman lainnya baik sengaja maupun tidak
sengaja, sehingga peristiwa membocorkan soal Ujian Nasional tersebut masuk
kategori pelanggaran sangat berat dan Taruna tersebut langsung dikenakan
sanksi dikeluarkan dari Politeknik KP Bone tanpa syarat.
2. Contoh Kasus : Merencanakan dan / atau melakukan kegiatan Makar.
Misal tidak setuju beberapa kebijaksanaan yang ditentukan oleh Direktur
Politeknik KP Bone, maka Taruna merencanakan dan/atau melakukan
kegiatan makar terhadap kebijakan Direktur Politeknik KP Bone, maka Taruna
yang terlibat dalam rencana kegiatan tersebut dapat dikenakan sanksi
pelanggaran sangat berat dan dapat dikeluarkan dari Politeknik KP Bone tanpa
syarat.
3. Contoh Kasus : Mencemarkan nama baik Politeknik KP Bone
Misal ada pemberian sanksi terhadap Taruna Politeknik oleh Direktur Politeknik
karena Taruna melakukan pelanggaran peraturan tata tertib yang berlaku di
Politeknik KP Bone, kemudian dengan sengaja maupun tidak sengaja Taruna
tersebut melakukan pencemaran nama baik Politeknik KP Bone dengan
menyebarkan isu atau selebaran atau berita yang tidak benar melalui media
sosial dan lain-lainya di dalam maupun diluar kampus. Sehingga perbuatan ini
termasuk dalam kategori mencemarkan nama baik Politeknik KP Bone,
sehingga jika Taruna melakukan pencemaran nama baik Politeknik sanksinya
dikeluarkan langsung dari Politeknik KP Bone.
4. Contoh Kasus : Menentang/ melawan Pimpinan Politeknik KP Bone,
Pembina Taruna, Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Misal ada Taruna yang tidak menerima suatu kebijakan atau peraturan–
peraturan yang sudah ditetapkan oleh Direktur Politeknik/Dosen/Pembina
Taruna atau Tenaga Kependidikan, kemudian baik sengaja maupun tidak
sengaja Taruna Politeknik KP Bone melakukan perlawanan (mengajak debat,
melempar sesuatu, berkata kotor dll) dan penentangan (marah-marah tidak
terkontrol, mengajak berkelahi, membawa senjata atau benda lain yang
membahayakan ) terhadap Pimpinan, Pembina Taruna, Dosen maupun
Tenaga Pendidik dan lainnya. Hal ini dapat sanksi dikeluarkan dari Politeknik
5. Kasus : Tindakan Plagiat/ Meniru seperti aslinya
Misal diketahui seorang Taruna melakukan tindak perbuatan plagiarisme
terhadap hasil penelitian temannya atau penelitian yang pernah ada di
Politeknik KP Bone atau ditempat lain dengan sengaja, meskipun tahu bahwa
tindakan plagiat itu dilarang, tetapi yg bersangkutan tetap melakukannya.
Sehingga kasus plagiarisme ini dapat dikenakan sanksi dikeluarkan dari
Politeknik KP Bone.
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 71
6. Kasus : Tidak mengikuti kegiatan kuliah dan/ atau praktik selama 6 hari
berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Misal, berdasarkan hasil evaluasi absensi kehadiran kuliah, ternyata terdapat
seorang Taruna yang tidak hadir kuliah/tidak hadir mengikuti praktik selama 6
hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
berdasarkan peraturan yang berlaku maka Taruna tersebut masuk katagori
melakukan pelanggaran sangat berat, sehingga mendapat sanksi dikeluarkan
dari Politeknik KP Bone.
7. Kasus : Tidak mengikuti ujian akhir semester atau Ujian Komprehensif
tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan
Misal, pada saat dilaksanakan Ujian Akhir semester atau Ujian Komprehensif
ternyata dari hasil pemantauan terdapat salah satu Taruna tidak mengikuti ujian
Semester atau ujian Negara tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
sehingga Taruna tersebut termasuk melakukan pelanggaran sangat berat dan
mendapat sanksi dikeluarkan dari Politeknik KP Bone.
8. Kasus : Tidak jujur dalam mengikuti ujian
Misal, pada waktu pelaksanaan Ujian Semester/ Ujian Nasional terdapat
Taruna melakukan perbuatan tidak terpuji dengan sengaja melakukan
kecurangan-kecurangan menyontek temannya, memberitahu temannya atau
membawa catatan kecil, perbuatan Taruna ini dikategorikan melakukan
pelanggaran sangat berat sehingga dapat dikeluarkan dari Politeknik KP Bone.
9. Kasus :Menyebabkan dan /atau memperoleh bocoran soal ujian
semester/Ujian Nasional.
Misal, pada saat pelaksanaan Ujian Semester/Ujian Akhir ada Taruna dengan
sengaja membocorkan soal ujian Semester/Ujian Nasional kepada sesama
Taruna sehingga menyebabkan hasil ujian semester/ujian Nasional tidak murni
lagi hasil ujian semester/ujian nasional. Kejadian ini merupakan pelanggaran
sangat berat dan Taruna tersebut langsung dikeluarkan dari Politeknik KP
Bone.
10. Kasus : Dengan sengaja merusak sarana,prasarana,dan/atau fasilitas
Politeknik KP Bone
Misal, pada suatu saat di Politeknik KP Bone terdapat kejadian ada Taruna
sedang mengalami masalah pribadi maupun masalah dengan temannya,
kemudian baik sengaja maupun tidak sengaja Taruna/Taruni tersebut merusak
sarana dan prasarana atau fasilitas Politeknik KP Bone sehingga rusak dan
tidak dapat digunakan lagi/ berfungsi sebagaimana mestinya. Peristiwa ini
termasuk pelanggaran sangat berat dan Taruna tersebut langsung dikeluarkan
dari Politeknik KP Bone.
11. Kasus : Melakukan atau terlibat tindakan kriminal (mencuri, merampok
atau mengambil uang bukan haknya )
Misal, pada suatu saat ada Taruna yang dengan sengaja mencuri uang milik
temannya di asrama atau milik orang lain disekitar atau diluar Kampus,
perbuatan mencuri uang yang bukan haknya tersebut , dikategorikan sebagai
pelanggaran sangat berat, sehingga Taruna tersebut dapat dikeluarkandari
Politeknik KP Bone. Atau pada waktu-waktu lain ternyata terjadi peristiwa
perampokan yang dilakukan oleh Taruna pada teman atau orang lain di
kampus maupun diluar kampus sehingga peristiwa perampokan ini dapat
mengakibatkan kerugian harta benda atau hilangnya harta benda orang lain.
Sehingga Taruna yang melakukan tindakan perampokan ini termasuk
pelanggaran sangat berat dan langsung dikeluarkan dari Politeknik KP Bone.
Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 72
12. Kasus : Melakukan Perbuatan Amoral/ Asusila
Misal, pada suatu saat terjadi perbuatan amoral/ asusila antara Taruna di
dalam Kampus atau orang lain diluar kampus, yang mana dilakukan suka sama
suka atau karena kekilafan dari kedua Taruna atau orang lain. Akibat
perbuatannya amoral/asusila ini maka Taruna tersebut dikenakan sanksi
pelanggaran sangat berat dan Taruna tersebut langsung dapat dikeluarkan dari
Politeknik KP Bone.
13. Kasus : Melakukan Penganiayaan
Misal, mungkin karena ada masalah dengan temannya/orang lain, maka ada
beberapa Taruna melakukan tindakan penganiyaan terhadap temannya di
kampus maupun orang lain diluar kampus, sehingga berakibat Taruna atau
orang lain menderita luka-luka yang menurut pihak berwajib/dokter termasuk
kategori penganiayaan.Taruna yang melakukan penganiayaan mendapat
sanksi pelanggaran sangat berat dan dapat langsung dikeluarkan dari
Politeknik KP Bone.
14. Kasus : Menikah, Hamil
Misal, sesuai dengan peraturan yang berlaku di Politeknik KP Bone bahwa
Taruna selama menjalankan pendidikan di Politeknik KP Bone dilarang
menikah dan hamil,oleh sebab itu jika dikemudian hari didapatkan Taruna
menikah/ hamil oleh sesama Taruna atau orang lain diluar kampus ,maka
Taruna yang terbukti telah menikah atau hamil, akan dikenakan sanksi
dikeluarkan langsung dari Politeknik KP Bone.
15. Kasus : Menyalahgunakan narkotika / obat terlarang
Misal, pada suatu saat telah didapatkan beberapa Taruna atau perseorangan
melakukan pelanggaran menggunakan dan menyalahgunakan narkotika (
sabu, ganja dan sejenisnya) atau obat terlarang di kampus Politeknik KP Bone
atau disekitar maupun di luar kampus Politeknik KP Bone , yang ditemukan
oleh Pembina/ Dosen, Tenaga pendidik, Satpam atau pihak berwajib atau oleh
masyarakat, maka Taruna yang menyalahgunakan narkotika/obat terlarang
termasuk pelanggaran sangat berat dan dapat langsung dikeluarkan dari
Politeknik KP Bone.
16. Kasus : Menfitnah, Menghasut, Memberi keterangan palsu dan berdusta
Misal, pada suatu ketika terdapat kejadian di kampus atau di asrama beberapa
Taruna atau secara perorangan telah menghasut, memfitnah , berdusta dan
memberi keterangan palsu kepada Taruna atau kepada Dosen,Tenaga
pendidik, Satpam dan pihak lainnya, sehingga perbuatan ini termasuk kategori
pelanggaran sangat berat dan sanksinya Taruna tersebut dapat dikeluarkan
langsung dari Politeknik KP Bone.

Pedoman Pembinaan Karakter Taruna


Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone 73

Anda mungkin juga menyukai