Pedoman Pembinaan Karakter 2021 (Fixed-Full)
Pedoman Pembinaan Karakter 2021 (Fixed-Full)
PEMBINAAN
KARAKTER TARUNA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR ..........................................................................3
LAMBANG POLITEKNIK KP BONE........................................................................5
MARS POLITEKNIK KP BONE...............................................................................6
HYMNE POLITEKNIK KP BONE ............................................................................8
VISI DAN MISI POLITEKNIK KP BONE..................................................................10
JANJI SETIA PANCA BHAKTI TARUNA ................................................................11
BAGIAN KESATU PENDAHULUAN .......................................................................12
BAGIAN KEDUA PERATURAN DISPLIN TARUNA................................................25
LAMPIRAN
Deskripsi :
Lambang berbentuk lingkaran berwarna biru dan dasar warna putih bergambar
layar pinisi dan tiga gelombang laut serta tulisan Politeknik Kelautan dan
Perikanan Bone dan Aksara Lontara Bugis Uwwae Appongenna
Attuongengngnge.
Makna Bentuk :
Lingkaran berwarna biru memiliki makna kelautan dan perikanan global.
Makna Isi :
Layar pinisi memiliki makna berjiwa bahari dan jati diri masyarakat Indonesia
sebagai bangsa maritim;
3 (tiga) gelombang laut memiliki makna Tridharma Perguruan Tinggi;
Tulisan POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE memiliki makna
nama perguruan tinggi;
Semboyan dengan teks aksara Lontara Bugis Uwwae Appongenna
Attuongengngnge, yang memiliki makna air sumber kehidupan.
Makna Warna :
Warna biru laut melambangkan kompeten, konsisten profesional dan
intelektual;
Warna putih melambangkan kesucian, kejujuran, dan amanah;
Warna kuning melambangkan kedamaian dan keagungan.
A. Visi
Visi Politeknik KP Bone adalah mendukung visi Pusat Pendidikan KP yaitu
“Mencetak SDM KP yang unggul melalui kegiatan Pendidikan Vokasi kelautan dan
perikanan berkualitas guna terwujudnya masyarakat kelautan dan perikanan yang
sejahtera dan Sumber daya Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan untuk
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,
berlandaskan gotong royong”.
B. Misi
Visi Politeknik KP Bone tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Misi
Politeknik KP Bone sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Vokasional berbasis Kompetensi
dengan pendekatan Teaching Factory di bidang industri kelautan dan
perikanan bertaraf internasional sesuai dengan konvensi standard of training
certificate and watchkeeping – fishing vessel personal (STCW-F) dan code of
conduct for responsible fisheries (CCRF) dan undang – undang yang berlaku;
2. Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang kelautan dan perikanan;
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kelautan dan
perikanan;
4. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan bidang
kelautan dan perikanan;
5. Menyelenggarakan sistem pendidikan taruna yang berbasis character building
dengan pendekatan kekeluargaan;
6. Mengembangkan strategi, sarana dan prasarana pembelajaran berstandar
internasional;
7. Meningkatkan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif, inovatif dan
berkarakter;
8. Menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholders;
9. Mewujudkan kampus politeknik KP yang aman, indah dan ramah lingkungan;
10. Melaksanakan pengadministrasian dan mempertahankan Manajemen Mutu
sesuai standar ISO 9001-2015.
Kami Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone, berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, dengan semangat bahari, dalam rangka pembangunan
nasional, berjanji;
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Setia dan taat kepada peraturan dan tata tertib serta menjunjung tinggi nama
baik Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone;
3. Setia belajar dan berlatih sekuat tenaga untuk menjadi kader pembangunan
perikanan yang cakap dan tangguh;
4. Setia mengamalkan ilmu dan kecakapan untuk menggali dan menjaga
kelestarian sumberdaya hayati perikanan;
5. Setia berbakti kepada nusa dan bangsa untuk mencapai masyarakat yang adil
dan makmur.
PENDAHULUAN
Pasal 1
(1) Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone selanjutnya disingkat Politeknik KP
Bone adalah Pendidikan Tinggi di Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan,
yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang kelautan dan
perikanan.
(2) Unsur Pimpinan Politeknik KP Bone terdiri dari Direktur dan 3 (tiga) Wakil
Direktur (disingkat WADIR).
(3) Direktur adalah representasi Politeknik KP Bone yang berwenang dan
bertanggung jawab atas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
(4) Wakil Direktur I adalah Dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Direktur
bidang Administrasi Akademik.
(5) Wakil Direktur II adalah Dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil
Direktur bidang Administrasi Umum.
(6) Wakil Direktur III adalah Dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil
Direktur bidang Ketarunaan dan Alumni.
(7) Senat Politeknik KP Bone adalah merupakan badan normatif dan perwakilan
tertinggi di lingkungan Politeknik KP Bone.
(8) Pusat Pembinaan Karakter (disingkat PUSBINKA) adalah badan normatif dalam
struktur organisasi Politeknik KP Bone yang bertugas melaksanakan pembinaan
dan pelayanan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling,
pembinaan fisik, mental dan kesamaptaan Taruna, pembinaan tata kehidupan
kampus, pelayanan akomodasi, konsumsi dan kesehatan Taruna, serta urusan
administrasi pusat.
(9) Kepala Pusat Pembinaan Karakter (disingkat KAPUSBINKA) adalah dosen yang
diberi tugas tambahan untuk memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi
PUSBINKA
(10) Pendidik adalah dosen yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya mendapat
tugas di Politeknik KP Bone.
(11) Tenaga Kependidikan adalah tenaga selain dosen yang bertugas di Politeknik
KP Bone.
BAB II
DASAR, FUNGSI, DAN TUJUAN
Dasar
Pasal 2
Pembinaan karakter Taruna berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Fungsi
Pasal 3
Pembinaan karakter Taruna berfungsi untuk mengembangkan kemampuan,
meningkatkan mutu kehidupan serta martabatnya dalam upaya mewujudkan tujuan
Politeknik KP Bone.
Tujuan
Pasal 4
Pembinaan karakter Taruna bertujuan mengembangkan karakter Taruna,
dalam mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, disiplin, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik dan mandiri serta rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pasal 5
Untuk mencapai tujuan pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 4,
Sasaran pengembangan karakter Taruna adalah untuk menumbuhkan :
(1) Kesetiaan terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, Pemerintah
dan Politeknik KP Bone;
(2) Kemampuan berprestasi dalam melaksanaan tugas yang dibebankan kepada
dirinya dan bersungguh-sungguh dalam belajar dan/atau bekerja;
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN TARUNA
Pasal 6
Setiap Taruna mempunyai hak-hak sebagai berikut :
(1) Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pembinaan dengan tidak
membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, kedudukan sosial, dan tingkat
kemampuan ekonominya;
(2) Mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan dalam pemantapan karakternya.
Pasal 7
Setiap Taruna berkewajiban untuk :
(1) Mematuhi semua peraturan yang berlaku di Politeknik KP Bone;
(2) Menghormati dan menghargai Tenaga Pendidik, Kependidikan dan Pembina,
serta warga kampus Politeknik KP Bone;
(3) Ikut memelihara sarana, prasarana, kebersihan, keindahan, ketertiban dan
keamanan kampus Politeknik KP Bone.
BAB IV
PEMBINAAN
Pasal 9
Jenis-jenis pembinaan Taruna meliputi :
(1) Pembinaan kurikuler adalah usaha sadar untuk menyiapkan Taruna melalui
kegiatan bimbingan akademik, pengajaran, dan/atau latihan secara terjadwal dan
mandiri;
(2) Pembinaan kokurikuler adalah usaha sadar untuk menyiapkan Taruna melalui
kegiatan bimbingan dan/atau latihan yang bersifat wajib sesuai bidang
keahliannya untuk menunjang kegiatan kurikuler ;
(3) Pembinaan ekstrakurikuler adalah usaha sadar untuk menyiapkan Taruna melalui
kegiatan, dan/atau latihan sesuai minat dan bakatnya di luar kegiatan kurikuler
dan kokurikuler.
Pasal 10
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (1) diatur dalam
Pedoman Pendidikan Politeknik KP Bone.
Pasal 11
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (2) disesuaikan
dengan Pedoman Pendidikan Politeknik KP Bone.
Pasal 12
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (2) dan (3) meliputi :
(1) Pembinaan kerohanian;
(2) Pembinaan kedisplinan;
(3) Pembinaan minat dan bakat (olahraga, seni dan budaya);
(4) Pembinaan organisasi Senat Taruna dan organisasi lain di bawahnya;
(5) Pembinaan kebersihan dan keamanan;
Pasal 13
(1) Pembina Taruna adalah dosen dan tenaga kependidikan yang diangkat oleh
Direktur Politeknik KP Bone dengan tugas khusus membina Taruna;
(2) Pembina Taruna bertugas menyelenggarakan kegiatan membimbing, melatih,
mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam
bidang yang dibina;
(3) Pembina Khusus adalah orang yang ditugaskan secara khusus oleh Direktur
Politeknik KP Bone untuk membina Taruna sebagai pelatih di bidangnya.
Pasal 14
Setiap Pembina Taruna mempunyai hak-hak sebagai berikut :
(1) Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial;
(2) Memperoleh pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja;
(3) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya;
(4) Memperoleh penghargaan sesuai dengan darma baktinya;
(5) Menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas Politeknik KP Bone dalam
melaksanakan tugasnya.
Pasal 15
Setiap Pembina Taruna berkewajiban untuk :
(1) Membina loyalitas pribadi dan Taruna terhadap ideologi negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;
(2) Menjunjung tinggi kebudayaan bangsa;
(3) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian;
(4) Meningkatkan kemampuan profesional sesuai tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pembangunan bangsa;
(5) Menjaga nama baik Politeknik KP Bone sesuai dengan kepercayaan yang
diberikan masyarakat bangsa dan negara.
Pasal 16
Program pembinaan disusun untuk mewujudkan tujuan pembinaan Taruna
dengan memperhatikan tahap perkembangan Taruna dan kesesuaian dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai jenjang pendidikan yang dituangkan dalam rencana kerja
mingguan, bulanan, tahunan dan lima tahun.
Pasal 17
Program pembinaan merupakan bahan kajian untuk mencapai tujuan
pembinaan yang lebih humanis.
Pasal 18
Program pembinaan kedisplinan dan kepemimpinan meliputi :
(1) Penanaman rasa kebersamaan dan jiwa nasionalisme Taruna melalui:
a) Penyelenggaraan Masa Orientasi Studi dan Ketarunaan (MOSTAR);
b) Penyelenggaraan Latihan Dasar Bela Negara (LATSAR BELA NEGARA).
(2) Pembinaan kedisiplinan dan kepemimpinan Taruna melalui :
a) Latihan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan (LDKK) pada masa basis;
b) Latihan Kepemimpinan Lanjutan bagi calon Senat Taruna;
c) Pengukuhan pemakaian baret (Pembaretan);
d) Penerapan Dinas Dalam kampus.
(3) Penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
(4) Pembinaan kedisiplinan yang bersifat tidak tetap dan bekerja sama dengan
institusi lain.
Pasal 19
Program kerohanian meliputi :
(1) Penyelenggaraan ceramah-ceramah tentang budi pekerti dan nilai-nilai luhur
bangsa;
(2) Pelaksanaan peribadatan sehari-hari;
Pasal 20
Program pembinaan minat bakat meliputi:
(1) Penyelenggaraan latihan olahraga;
(2) Penyelenggaraan latihan kesenian dan kebudayaan;
(3) Penyelenggaraan Pekan Olah Raga dan Seni Taruna (PORNITAR);
(4) Mengikutsertakan Taruna dalam berbagai perlombaan dengan menjunjung tinggi
jiwa sportivitas.
Pasal 21
Program pembinaan organisasi Senat Taruna dan organisasi yang berada di
bawahnya dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan Politeknik
KP Bone serta ditetapkan melalui keputusan Direktur Politeknik KP Bone.
Pasal 22
Pendekatan utama dalam program pembinaan meliputi :
(1) Pendekatan informatif yaitu penyelenggaraan pembinaan kepada Taruna yang
disampaikan melalui informasi berupa ceramah, kuliah, dan/atau bentuk lain;
(2) Pendekatan partisipatif yaitu penyelenggaraan program pembinaan yang
dilakukan oleh Pembina kepada Taruna maupun sesama Taruna;
(3) Pendekatan eksperensial yaitu penyelenggaraan program pembinaan melibatkan
langsung Taruna secara aktif dalam situasi dan pengalaman nyata.
Pasal 23
(1) Metode penyelenggaraan pembinaan ketarunaan dilaksanakan melalui metode
penerapan disiplin Taruna dan metode among (asah, asih,asuh).
(2) Penerapan pembinaan partisipatif yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Pembina dengan Taruna :
Pembina harus mengasihi, mengayomi, dan memberikan teladan kepada
Taruna;
BAB VI
SUMBER DAYA PEMBINAAN
Pasal 24
Sumberdaya pembinaan antara lain sumberdaya manusia (SDM), dana, serta sarana
dan prasarana yang berasal dari Politeknik KP Bone, institusi terkait, masyarakat
maupun orang tua Taruna.
Pasal 26
Sarana dan prasarana pembinaan meliputi :
(1) Asrama Taruna, asrama Taruni, dapur, ruang makan, ruang belajar, ruang
rekreasi, ruang tamu, pekarangan serta kelengkapannya;
(2) Ruang kuliah, laboratorium, workshop, perpustakaan, komputer serta
kelengkapannya;
(3) Rumah ibadah, gedung pertemuan, gedung perkantoran, lapangan olahraga,
ruang kesenian serta kelengkapannya;
(4) Ruang Pusat Pembinaan Karakter Taruna (PUSBINKA);
(5) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK);
(6) Poliklinik;
(7) Pedoman Pembinaan Karakter Taruna;
(8) Buku Kondite;
(9) Kartu Identitas Taruna.
Pasal 27
Dana pembinaan Taruna bersumber dari dana APBN (DIPA Politeknik KP Bone),
sumbangan sukarela orang tua Taruna dan sumber lain yang tidak mengikat.
Pasal 28
(1) Penanggung jawab tertinggi penyelenggaraan pelaksanan dan pengawasan
dalam pembinaan ketarunaan adalah Direktur Politeknik KP Bone.
(2) Prosedur pembinaan ketarunaan meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan penilaian yang dilakukan oleh Pembina di bawah koordinator
Wakil Direktur III.
(3) Pembina berwenang mengambil tindakan administratif terhadap para Taruna
yang berprestasi maupun melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana diatur pada Bagian Kedua Pedoman Pembinaan Karakter Taruna
Politeknik KP Bone.
BAB VIII
PENILAIAN KONDITE
Pasal 29
Penilaian kondite secara kuantitatif dilakukan terhadap Taruna dalam
melaksanakan aktivitas terjadwal yang telah ditetapkan oleh Pembina, maupun
aktivitas tidak terjadwal lainnya.
Pasal 30
(1) Penilaian kondite dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk menjadi
bagian dari nilai kepribadian yang direkapitulasi setiap akhir semester.
(2) Penilaian kondite bersifat kumulatif pada semester berjalan.
(3) Pedoman penilaian kondite dijelaskan pada Bagian Kedua Pedoman Pembinaan
Karakter Taruna.
Pasal 1
Dalam Peraturan Disiplin Taruna yang dimaksud dengan :
(1) Kode Etik Taruna adalah norma-norma yang harus dijunjung tinggi oleh
Taruna sebagai landasan tingkah laku yang memiliki nilai kebenaran
berkenaan dengan moral atau akhlak;
(2) Senat Taruna adalah organisasi Taruna tertinggi di Politeknik KP Bone;
(3) Martabat Taruna adalah tingkat harkat/ derajat kemuliaan Taruna;
(4) Jiwa Korsa adalah rasa bangga terhadap korps dan selalu berupaya untuk
menjaganya;
(5) Peraturan Disiplin Taruna adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur tata
kehidupan Taruna;
(6) Prestasi Taruna adalah tindakan atau perbuatan Taruna yang menonjol dan
positif dalam hal pendidikan, kepribadian, keorganisasian, olahraga,
kesenian, dan kemasyarakatan;
(7) Penghargaan adalah tindakan yang diberikan kepada Taruna yang dapat
mencapai prestasi;
(8) Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan perbuatan dan/atau sikap Taruna
yang bertentangan dengan Pedoman Pembinaan Karakter Taruna;
(9) Sanksi disiplin adalah tindakan yang dikenakan terhadap Taruna yang
melakukan pelanggaran disiplin;
(10) Tempat terlarang adalah tempat di mana Taruna tidak diperbolehkan berada
di tempat tersebut, kecuali dengan izin khusus untuk melaksanakan kegiatan
Tri Dharma Perguruan Tinggi;
(11) Perintah kedinasan adalah perintah yang berhubungan dengan kegiatan
pendidikan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang;
(12) Buku kondite adalah buku yang berfungsi untuk mencatat prestasi dan
pelanggaran Taruna serta disimpan di dalam saku pakaian dinasTaruna;
(13) Kampus Politeknik KP Bone adalah tempat kegiatan belajar mengajar Civitas
Akademika Politeknik KP Bone;
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PERATURAN DISIPLIN TARUNA
Pasal 2
(1) Maksud peraturan disiplin Taruna adalah sebagai pedoman dalam pembinaan
disiplin dan kepribadian Taruna.
(2) Tujuan peraturan disiplin Taruna adalah mengatur dan menertibkan Taruna dalam
bersikap dan berperilaku sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kampus.
BAB III
KODE ETIK TARUNA
Pasal 3
Kode Etik Taruna terdiri dari janji dan ketentuan moral sebagaimana
tercantum dalam Janji Setia Panca Bhakti Taruna.
BAB IV
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN TARUNA
Hak
Pasal 4
Setiap Taruna mempunyai hak-hak sebagai berikut:
(1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut
dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
lingkungan akademik;
Kewajiban
Pasal 5
Setiap Taruna berkewajiban untuk :
(1) Memahami, menghayati, menaati dan mengamalkan Pancasila, UUD 1945,
Peraturan Disiplin Taruna serta seluruh ketentuan hukum yang berlaku di
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
(2) Memiliki sifat hormat kepada bendera Merah Putih dan lagu Kebangsaan
Indonesia Raya;
BAB VI
TATA KRAMA TARUNA
Sikap Penghormatan
Pasal 7
(1) Setiap Taruna melakukan penghormatan kepada Dosen/ Tenaga Pendidik,
Tenaga Kependidikan dan orang yang lebih tua/ yang dituakan.
(2) Setiap adik tingkat melakukan penghormatan kepada kakak tingkat.
(3) Penghormatan dilakukan pada saat berdiri, berkendara, dan berjalan seorang diri
maupun dalam barisan dengan mengangkat tangan (posisi hormat) sambil
memberi salam. Bila dalam posisi duduk, agar berdiri terlebih dahulu kemudian
memberikan penghormatan.
Berkenalan
Pasal 11
(1) Dalam berjabat tangan dengan seseorang dilakukan dengan kesungguhan dan
berhadapan dengan orang tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi.
(2) Menyebutkan nama dengan jelas dan lengkap.
(3) Memperkenalkan diri terlebih dahulu terhadap orang yang lebih tua.
(4) Apabila memperkenalkan teman kepada atasan atau orang yang lebih tua, cara
memperkenalkan adalah dengan terlebih dahulu menyebutkan nama teman
tersebut.
(5) Pada saat berpisah setelah berkenalan, agar mengucapkan salam.
Bertamu
Pasal 13
(1) Memberitahukan terlebih dahulu kepada orang yang akan dikunjungi bahwa
Taruna akan bertamu, kecuali dalam keadaan mendesak.
(2) Mengetuk pintu/menekan bel/mengucapkan salam dan memberi hormat kepada
tuan rumah.
(3) Duduk dengan sikap yang baik dan sopan setelah dipersilahkan oleh tuan rumah.
(4) Selama bertamu, agar tidak mendominasi pembicaraan.
(5) Sikap dan pembicaraan disesuaikan dengan situasi dan kondisi tuan rumah.
Memasuki Ruangan
Pasal 14
(1) Setiap Taruna yang berpakaian seragam harus membuka penutup kepalanya
sebelum memasuki dan selama berada di ruangan.
(2) Taruna yang hendak masuk ke dalam ruangan atasan/pembina memperhatikan
sikap sebagai berikut :
a) Membuka penutup kepala sebelum memasuki ruangan;
b) Mengetuk pintu dan masuk setelah mendapatkan izin sambil mengucapkan
salam;
c) Langsung menghadap, dan berdiri lebih kurang 4 langkah di depannya
(disesuaikan dengan keadaan ruangan), melakukan penghormatan tanpa
tutup kepala, setelah selesai menghormat mengucapkan “izin menghadap”);
Menerima Tamu
Pasal 15
(1) Menerima tamu dilakukan di tempat yang sepantasnya, bukan di asrama.
(2) Memberikan kesan yang baik dan menyenangkan bagi tamu.
(3) Mempersilakan tamu duduk terlebih dahulu.
(4) Berinisiatif memulai pembicaraan.
(5) Mengusahakan agar tamu duduk menghadap ke dalam.
(6) Apabila tidak bisa menerima tamu, maka diusahakan untuk menemuinya sebentar
dan memberitahukan bahwa ada sesuatu kepentingan mendesak yang harus
diselesaikan.
(7) Pada saat tamu selesai berkunjung, tamu di antar sampai ke pintu ruangan atau
keluar halaman/kampus.
Makan
Pasal 17
(1) Di ruang makan kampus :
a) Mematuhi tata tertib makan yang berlaku di kampus;
b) Pada waktu makan, duduklah dengan tegak, sopan dan teratur;
c) Menggunakan peralatan makan / minum sebagaimana mestinya;
d) Mengusahakan agar tidak menimbulkan bunyi pada saat makan maupun
minum.
(2) Di rumah keluarga :
a) Duduk di tempat yang telah disediakan;
b) Berdoa sebelum dan sesudah makan;
c) Tidak mendahului makan sebelum dipersilahkan;
d) Minum sedikit sebelum dipersilahkan;
e) Makanan yang diambil sendiri hendaklah dihabiskan;
f) Makan dengan sopan, tidak tergesa-gesa dan mengunyah makanan dengan
tidak menimbulkan bunyi;
g) Mengusahakan agar tidak menimbulkan bunyi pada saat makan maupun
minum;
h) Menggunakan peralatan makan dan minum sebagaimana mestinya;
i) Sebelum selesai acara makan selesai dan dipersilakan tuan rumah,
hendaknya tidak meninggalkan ruangan makan;
j) Mengucapkan terima kasih atas jamuan yang telah di berikan.
Meminjam
Pasal 18
(1) Tidak meminjam sesuatu dari orang lain, kecuali dalam keadaan terpaksa.
(2) Bertanggung jawab penuh atas barang yang dipinjam.
(3) Segera mengembalikan barang pinjaman.
(4) Pada saat mengembalikan barang-barang pinjaman, agar mengucapkan “terima
kasih”.
(5) Hendaklah tidak meminjam dan meminjamkan barang pinjaman.
Berkendaraan
Pasal 19
(1) Taruna dalam berkendaraan umum (kapal laut, kapal terbang, kereta api, bus dan
lain–lain) :
a) Harus memiliki karcis yang berlaku;
b) Duduk di tempat yang ditentukan;
c) Menempatkan orang tua dan orang lebih tua/lemah/wanita di tempat yang
aman;
d) Tidak membuat gaduh dan mengganggu penumpang lain;
e) Agar menutup muka dengan saputangan bila akan tidur;
f) Mematuhi peraturan yang berlaku;
g) Tidak membeli sesuatu melalui jendela kendaraan.
Menunggu Kendaraan
Pasal 20
(1) Menunggu kendaraan di tempat yang telah ditentukan.
(2) Menjaga sikap dan martabat sebagai seorang Taruna.
BAB VI
KETERTIBAN KAMPUS
1) Taruna yang tidak dapat mengikuti kuliah dan kegiatan dinas dalam harus
mendapat izin tertulis terlebih dahulu dari pihak berwenang dan sesuai prosedur
yang ditetapkan.
2) Waktu pesiar bagi Taruna sebagaimana diatur pada BAGIAN TIGA Sistem
Pembinaan KarakterTaruna Politeknik KP Bone.
Tertib Pesiar
Pasal 36
1) Pesiar dilaksanakan pada akhir pekan atau hari libur lainnya.
2) Seragam yang digunakan saat pesiar sesuai ketentuan pada Lampiran 1.
3) Sebelum pesiar, Taruna melaksanakan Apel Besar yang dipimpin Perwira Jaga.
4) Sebelum meninggalkan kampus dan setelah kembali dari pesiar, Taruna melapor
di Pos Keamanan Kampus (Security)
5) Selama pesiar, Taruna tetap memperhatikan Tata Krama Taruna dan Kode Etik
Taruna.
BAB VIII
KETERTIBAN KULIAH DAN UJIAN
Tertib Kelas
Pasal 37
(1) Taruna wajib mengikuti kuliah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
Politeknik KP Bone.
(2) Taruna yang tidak dapat mengikuti kuliah, harus memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada pasal 35 ayat (1).
(3) Taruna yang tidak dapat mengikuti kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
wajib mendapatkan izin dari Ketua Program Studi, Dosen Pengajar dan
KAPUSBINKA.
(4) Taruna wajib hadir di kelas sebelum kuliah dimulai dan menandatangani daftar
hadir.
Tertib Ujian
Pasal 38
(1) Ujian bagi Taruna meliputi Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester
(UAS), Ujian Komprehensif, dan ujian-ujian yang ditetapkan oleh Politeknik KP
Bone.
(2) Setiap Taruna Wajib :
a) Mengikuti ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini;
b) Menyelesaikan tanggung jawab di bidang akademik dan ketarunaan yang
dibuktikan dengan Kartu Kliring untuk memperoleh Kartu Ujian paling lambat
sehari sebelum pelaksanaan ujian.
(3) Apabila Taruna tidak dapat memenuhi ketentuan pada ayat (2) butir a karena
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mempunyai hak untuk mengikuti ujian
susulan.
(4) Selama ujian berlangsung peserta ujian dilarang :
a) Bercakap atau berbisik dengan peserta ujian lainnya;
b) Menengok ke kiri, ke kanan, ke belakang, atau hal lain yang dianggap
mengganggu suasana ujian;
c) Membawa buku atau catatan ke dalam ruang ujian, kecuali atas izin Dosen
pengampu mata kuliah yang diujikan;
d) Pinjam dan/atau meminjamkan peralatan tulis-menulis dan peralatan lain;
e) Menerima dan/atau memberi bantuan dari/ke peserta ujian lain dalam
menyelesaikan soal ujian;
f) Menyontek, membuka buku atau catatan.
BAB IX
KETERTIBAN PRAKTIK DI DALAM KAMPUS
Magang
Pasal 41
(1) Pada libur akhir semerter Taruna dapat melakukan kegiatan magang di instansi
pemerintah/perusahaan-perusahaan perikanan yang terkait dengan bidang
studinya.
(2) Dalam pelaksanaan kegiatan magang sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Taruna wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud pada pada
pasal 40 ayat (1).
Pasal 42
(1) Taruna Wajib :
a) Memiliki kartu anggota perpustakaan;
b) Menunjukkan kartu anggota pada saat menggunakan fasilitas perpustakaan;
c) Mengembalikan fasilitas/buku perpustakaan yang dipinjam tepat pada
waktunya;
d) Mengganti fasilitas/buku milik perpustakaan yang dipinjam apabila terjadi
kerusakan atau hilang;
e) Berpakaian dinas apabila mengunjungi perpustakaan.
(2) Taruna dilarang :
a) Menggunakan kartu anggota orang lain;
b) Merusak fasilitas/buku milik perpustakaan;
c) Membuat gaduh di ruang baca perpustakaan.
BAB XII
PEDOMAN PENILAIAN KONDITE
Pasal 43
(1) Setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan oleh Taruna akan dinilai sesuai
jenis bobotnya.
(2) Setiap prestasi akan mendapat penghargaan dari Politeknik KP Bone.
(3) Setiap pelanggaran akan mendapat sanksi dari Politeknik KP Bone.
Pasal 44
(1) Prestasi yang dicapai kedua kalinya atau lebih akan diberikan penghargaan
setingkat lebih tinggi dari penilaian yang seharusnya.
(2) Pelanggaran yang dilakukan kedua kalinya atau lebih akan diberikan sanksi
setingkat lebih tinggi dari penilaian yang seharusnya.
Pasal 46
(1) Penilaian prestasi dikelompokkan menjadi prestasi luar biasa, prestasi biasa dan
prestasi cukup.
(2) Kisaran bobot penilaian prestasi adalah 1 sampai dengan 20
(1) Pelanggaran digolongkan sebagai pelanggaran sangat berat, berat, sedang dan
ringan.
(2) Kisaran bobot penilaian adalah -1 sampai dengan -20.
(3) Pelanggaran sangat berat dan berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
mengacu pada kisaran bobot penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Penilaian Pelanggaran
Pasal 50
(1) Pelanggaran sangat berat diberikan sanksi dikeluarkan dari Politeknik KP Bone
yang berakibat pada pencopotan status sebagai Taruna Politeknik KP Bone.
Pelanggaran sangat berat mencakup :
a) Membocorkan rahasia Negara;
b) Merencanakan dan/ atau melakukan kegiatan makar;
c) Mencemarkan nama baik institusi dan civitas akademika Politeknik KP Bone;
d) Menentang/ melawan Pimpinan Politeknik KP Bone, Pembina, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
e) Melakukan pemalsuan dan/atau tindakan plagiat;
f) Tidak mengikuti kegiatan kuliah dan/ atau praktik selama 4 (empat) hari
berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
g) Tidak mengikuti Ujian Akhir Semester dan Ujian Komprehensif tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan;
h) Menerima dan/atau menyebarkan soal Ujian Semester dan Ujian Akhir
Semester;
i) Melakukan dan/atau terlibat tindakan kriminal (pencurian, perampokan,
penganiayaan atau pembunuhan);
j) Memiliki, membawa, mengedarkan dan/atau menggunakan narkotika, obat
terlarang atau minuman keras;
k) Menyimpan dan/atau menggunakan senjata api, senjata tajam, bahan
peledak dan bentuk-bentuk senjata atau alat/ barang lainnya yang dapat
membahayakan diri sendiri maupun orang lain;
BAB XIII
ADMINISTRASI PRESTASI DAN PELANGGARAN
BAB XV
PENUTUP
Pasal 57
(1) Dengan berlakunya Pedoman Pembinaan Karakter Taruna ini, maka semua
ketentuan/peraturan yang bertentangan dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.