Anda di halaman 1dari 33

POLITEKNIK HALMAHERA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN

RENCANA STRATEGIS PERIODE 2020 - 2025


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN

BAB I

PENDAHULUAN

Rencana Strategis (RENSTRA) Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan ini merupakan suatu kebutuhan mendasar dalam

melakukan tata kelola dan perbaikan sistem Perguruan Tinggi secara

Umum yang dilakukan oleh Politeknik Halmahera, yang selanjutnya akan

dirumuskan dalam RENSTRA Politeknik Halmahera tahun 2020-2025.

RENSTRA ini disusun bersama melalui Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan dengan melakukan rapat dosen dan mahasiswa untuk

meminta pendapat,saran dan masukan yang merupakan representasi

unsur-unsur penyelenggaraan pendidikan, berdasarkan kesesuaian Visi

dan Misi Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan serta merupakan

kristalisasi cita-cita dan komitmen bersama tentang kondisi ideal masa

depan yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan potensi yang

dimiliki, permasalahan yang dihadapi dan berbagai kecenderungan

(perubahan lingkungan) yang sedang dan akan berlangsung. Berdasarkan

Visi tersebut, selanjutnya dirumuskan Tujuan Strategis yang akan dicapai

lima tahun kedepan. Berdasarkan tujuan strategis tersebut, selanjutnya

dirumuskan skenario untuk mencapainya.


Skenario yang dimaksud meliputi uraian sasaran beserta indikator-

indikator pencapaiannya, kebijakan dan program pengembangan yang

perlu ditempuh. Penyusunan RENSTRA ini dimaksudkan sebagai

pedoman untuk penyelenggaraan dan pengembangan Program Studi

Teknologi Penangkapan Ikan lima tahun ke depan. RENSTRA ini

bukanlah merupakan pedoman yang statis, melainkan dinamis. Dengan

maksud RENSTRA dapat ditinjau ulang secara periodik, sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan. Peninjauan rencana juga dapat dilakukan

sesuai dengan perubahan- dengan kebutuhan dan perkembangan.

Peninjauan rencana juga dapat dilakukan

sesuai dengan perubahan-perubahan penting yang diperkirakan

berpengaruh secara signifikan terhadap penyelenggaraan dan

pengembangan Program Studi. Namun demikian, RENSTRA ini tidak

berarti sekedar sebuah dokumen, apalagi sekedar untuk memenuhi

kepentingan sangat praktis, misalnya sebagai kelengkapan administratif

untuk akreditasi.

RENSTRA ini disusun berdasarkan kesadaran, kehendak dan

kebutuhan bersama untuk dijadikan sebuah pedoman bagi

penyelenggaraan dan pengembangan Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan khususnya dan Pengembangan Politeknik Halmahera

pada Umumnya, agar setiap keputusan yang diambil dan setiap langkah

yang ditempuh oleh setiap unsur pada setiap level merupakan bagian dari
upaya untuk menuju tujuan bersama yang sudah ditetapkan. Sebagai

pedoman penyelenggaraan dan pengembangan Program Studi TPI,

RENSTRA ini harus menjadi komitmen bersama seluruh unsur

penyelenggara pada tingakat Program Studi maupun Institusi Politeknik

Halmahera. Oleh karena itu dokumen renstra ini dipresentasikan oleh

Program Studi kepada pimpinan Politeknik Halmahera sebagai pedoman

penyelenggaraan dan pengembangan Program Studi dimasa depan.

RENSTRA ini perlu dijabarkan dalam berbagai dokumen

perencanaan yang lebih bersifat operasional. Dokumen perencanaan

operasional yang dimaksud adalah RENSTRA di tingkat unsur pelaksana

pada Program Studi (Dosen dan Staf) dan Rencana Kerja Tahunan (dapat

dalam bentuk RKA-KL) masing-masing dosen sesuai dengan kurikulum

dan tahapan Proses belajar mengajar disetiap semester.


BAB II
VISI, MISI DAN AZAS PENGEMBANGAN

2.1 Visi dan Misi

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan Politeknik Halmahera

berdiri sejak tahun 2009 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor : 64 /D/ O/2009 Tanggal 02 Juni 2009

(berasosiasi dengan program studi, Teknik Pertambangan dan Teknik

Mesin Otomotif ) berada dibawah Koordinasi Politeknik Halmahera. Saat

ini Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan berkomitmen untuk

mewujudkan pendidikan tinggi Vokasional bagi Civitas Akademika dengan

meningkatkan kompetensi, penguasaan dan pengembangan ilmu

pengetahuan serta teknologi untuk mendukung era Industrialisasi yang

disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga Ahli Kelautan dan

Perikanan dewasa ini.

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan merupakan pendidikan

tinggi Vokasional yang diharapkan menjadi garda terdepan dan pelopor

pembaharuan serta rujukan dalam disiplin ilmu Teknologi Penangkapan

Ikan yang menghasilkan Ahli Madya Perikanan, khususnya di bidang

Teknologi Penangkapan Ikan yang dapat berkontribusi langsung dalam

pembangunan daerah juga bangsa. Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan mengacu pada Statuta Perguruan Tinggi dan Aturan

Akademik yang berlaku dalam lingkup Politeknik Halmahera. Senantiasa


berpegang teguh kepada nilai-nilai kebenaran, keilmuan, kebebasan

mimbar dan kebebasan akademik yang terpimpin keadilan, demokrasi,

hak asasi manusia, taat hukum, menghargai kemajemukan dan kemitraan,

edukatif, ilmiah, dan religius.

Visi

Menjadikan Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan yang

memiliki ketrampilan dalam bidang kelautan dan perikanan yang berdaya

saing secara kompetitif pada tingkat nasional maupun global di tahun

2025

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan Teknologi Penangkaoan Ikan yang

berorientasi pada pemberdayaan masyarakat Pesisir.

2. Menghasilkan Lulusan Diploma yang kompeten dan profesional

yang mampu berempati dan memberikan solusi pada masalah

Kelautan dan Perikanan serta berjiwa pemimpin dan wirausaha.

3. Mendorong penelitian yang berorientasi pada penerapan dan

pengembangan teknologi tepat guna penebaran melalui publikasi

ilmiah

4. Menjalin kerjasama secara berkesinambungan dengan para

stakeholder sebagai mitra dan pengguna alumni.


Tujuan

1. Menghasilkan tenaga Ahli Madya Teknologi Penangkapan Ikan

yang bermoral dan profesional dan bertanggung jawab, serta

mampu menerapkan teknologi penangkapan ikan khususnya teknik

penangkapan ikan, Penanganan dan Pengolahan Ikan serta teknik

pelayaran dan pengoperasian kapal.

2. Mengetahui ilmu dan pengetahuan dasar serta ketrampilan dalam

bidang penangkapan ikan, Penanganan dan Pengolahan Ikan

sehingga mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan

sesuai bidang keahliannya,

3. Memiliki kompetensi dibidang :

ilmu terapan penunjang perikanan dan perundang-undangan

perikanan, ilmu terapan penunjang pelayaran, teknik pelayaran dan

pengoperasian kapal, dan sebagai ahli Nautika kapal perikanan.

4. Melaksanakan pengajaran, penelitian terapan dan pengabdian

kepada masyarakat sehingga dapat berkompetisi dalam pasar kerja

maupun penciptaan lapangan kerja.

5. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan mudah beradaptasi

dengan perkembangan zaman serta menonjolkan kemampuan

berkomunikasi, kemandirian dengan mengutaman intelektualitas.

Dalam menjalankan visi dan misinya, Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan berwawasan sebagai berikut:


1. Mempunyai ciri sebagai Program Studi yang mengintegrasikan

ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis dan kemanusiaan.

2. Mempunyai sikap untuk selalu mengabdikan diri dan berperan

dalam pengembangan daerah dan nasional.

3. Mempunyai upaya untuk memelihara dan meningkatkan

kapasitas serta kapabilitasnya agar dapat memahami dinamika

dan memberikan sumbangan terhadap arah dinamika

lingkungannya, dan dalam pemenuhan kebutuhan terhadap ilmu

pengetahuan dan teknologi.

2.2 Azas Pengembangan

Dalam upaya melaksanakan pengembangannya, Porgam Studi Teknologi

Penangkapan Ikan mengacu pada azas-azas sebagai berikut:

1. Azas Iman dan Taqwa, yaitu sebagai dasar hakiki umat manusia

sehingga pertumbuhan ilmu pengetahuan senantiasa dapat

menumbuhkan harkat dan martabat manusia serta meningkatkan

kesejahteraannya;

2. Azas Otonomi, yaitu kewenangan dan kemampuan untuk menjalankan

kegiatan secara mandiri baik dalam bidang akademik maupun non-

akademik;

3. Azas Akuntabilitas, yaitu kemampuan dan komitmen untuk

mempertanggung-jawabkan semua kegiatan yang dijalankan kepada

pemangku kepentingan sesuai dengan peraturan perundang

undangan;
4. Azas Transparansi, yaitu keterbukaan dan kemampuan menyajikan

informasi

yang relevan secara tepat waktu sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dan standar pelaporan yang berlaku kepada pemangku

kepentingan;

5. Azas Penjaminan Mutu, yaitu kegiatan sistemik dalam memberikan

layanan pendidikan yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional

Pendidikan, serta dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan

secara berkelanjutan;

6. Azas Layanan Prima, yaitu orientasi dan komitmen untuk memberikan

layanan pendidikan yang terbaik demi kepuasan pemangku

kepentingan, terutama para mahasiswa;

7. Azas Akses yang Berkeadilan, yaitu memberikan layanan pendidikan

kepada calon mahasiswa dan mahasiswa, tanpa memandang latar

belakang agama, ras, etnis, gender, status sosial, dan kemampuan

ekonominya;

8. Azas Keberagaman, yaitu kepekaan dan sikap akomodatif terhadap

berbagai perbedaan pemangku kepentingan yang bersumber dari

kekhasan agama, ras, etnis, dan budaya;

9. Azas Keberlanjutan, yaitu kemampuan untuk memberikan layanan

pendidikan kepada mahasiswa secara terus-menerus, dengan


menerapkan pola manajemen yang mampu menjamin keberlanjutan

layanan; dan

10. Azas Partisipasi Atas Tanggung Jawab Negara, yaitu keterlibatan

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan secara aktif dalam

penyelenggaraan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.


BAB III
ISU STRATEGIS, KONDISI DAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

3.1 Isu-Isu Strategis

Globalisasi

Dalam era globalisasi, semua faktor produksi, keuangan, teknologi, jasa,

informasi dan peralatan dapat bergerak melintasi tapal batas negara tanpa

kesulitan berarti. Dunia terasa menjadi semakin sempit, jarak terasa

semakin dekat, waktu terasa berjalan semakin cepat, dan mobilitas orang

dan barang semakin tinggi. Kondisi Kondisi tersebut akan mempunyai

implikasi langsung terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.

Implikasi-implikasi yang dimaksud adalah:

1) Tenaga kerja terdidik dari Program Studi yang memiliki

kesamaan Profesi dalam disiplin ilmu pada Perguruan Tinggi

lain semakin banyak begitupun PT luar negeri yang masuk ke

Indonesia akan semakin besar, sehingga persaingan dunia

kerja bagi lulusan perguruan tinggi semakin ketat.

2) Perguruan tinggi Lokal dan Nasional dengan inovasi dalam

Program Studi yang semakin berkembang dan terserap oleh

lapangan kerja akan semakin mudah diterima masyarakat

sehingga calon mahasiswa mempunyai peluang yang tinggi

untuk memilih Program Studi pada perguruan tinggi yang

berkualitas. Hal demikian berarti bahwa persaingan antar

Program Studi untuk menarik mahasiswa akan semakin ketat.


Persaingan tersebut tidak hanya meyangkut output, melainkan

juga biaya penyelenggaraan perguruan tinggi dan kinerja

penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik yang terkait dengan

sumberdaya manusia, fasilitas maupun manajemen.

Otonomi Perguruan Tinggi dan keberlangsungan pengembangan

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan perlu mendapatkan perhatian

dalam penyusunan Rencana Strategis adalah implementasi otonomi

pendidikan. Pemberlakuan otonomi perguruan tinggi (PT) mempunyai

implikasi-implikasi sebagai berikut:

(1) Adanya mekanisme subsidi pemerintah terhadap perguruan

tinggi milik Pemerintah (PTP) maupun Swasta dalam Kebijakan

Kementerian RISET dan Pendidikan Tinggi yang berimplikasi

langsung terhadap Program Studi.

(2) Strategi yang ditempuh dalam menggali sumber dana lain di

luar subsidi pemerintah, dan

(3) Strategi yang ditempuh oleh Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan dalam memenangkan persaingan antar

perguruan tinggi khususnya pada Program/Jurusan Minat

dalam menjaring calon mahasiswa.

Kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh Program Studi

Teknologi Penangkapan Ikan dalam mengimplementasikan otonomi

pendidikan tinggi, terdapat kecenderungan bahwa sebagian besar


Jurusan/Program Studi Diploma, milik pemerintah maupun Swasta akan

menambah daya tampung mereka agar lebih banyak calon mahasiswa

yang diterima di Jurusan/Program Studi pada Perguruan Tinggi yang

bersangkutan. Selain itu Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan

berupaya untuk menumbuhkan kesadaran Kewirausahaan dengan

membentuk Kegiatan Unit Usaha Keilmuan dan akan berafiliasi dengan

menajemen dan Tata Kelola Kegiatan Usaha pada Politeknik Halmahera.

Strategi ini cenderung ditempuh karena berkaitan dengan upaya

Politeknik Halmahera untuk dapat mandiri, baik dalam penggalian maupun

pengelolaan dana, sehingga Politeknik Halmahera pada akhirnya tidak

lagi banyak tergantung pada kemampuan pembiayaan pemerintah,

terutama pada pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan

tinggi dan pemeliharaan berbagai fasilitas pembelajaran. Peningkatan

daya tampung ini berkaitan erat dengan jumlah dana yang bisa diperoleh

dari calon mahasiswa.

Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh Program

Studi TPI dalam memenangkan persaingan antar perguruan tinggi

terutama dalam menjaring calon mahasiswa, terdapat kecenderungan

bahwa masing-masing Jurusan/Program Studi pada Perguruan Tinggi lain

akan bersikap proaktif, terutama dalam membangun berbagai jaringan

dan mitra (networking) dengan berbagai intitusi untuk berbagai keperluan,

baik pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat.

Konsekuensinya adalah apabila Program Studi Teknologi Penangkapan


Ikan tidak siap dengan langkah-langkah serupa, maka dapat (3) Strategi

yang ditempuh oleh Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan dalam

memenangkan persaingan antar perguruan tinggi khususnya pada

Program/Jurusan Minat dalam menjaring calon mahasiswa.

Kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh Program Studi

Teknologi Penangkapan Ikan dalam mengimplementasikan otonomi

pendidikan tinggi, terdapat kecenderungan bahwa sebagian besar

Jurusan/Program Studi Diploma, milik pemerintah maupun Swasta akan

menambah daya tampung mereka agar lebih banyak calon mahasiswa

yang diterima di Jurusan/Program Studi pada Perguruan Tinggi yang

bersangkutan. Selain itu Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan

berupaya untuk menumbuhkan kesadaran Kewirausahaan dengan

membentuk Kegiatan Unit Usaha Keilmuan dan akan berafiliasi dengan

menajemen dan Tata Kelola Kegiatan Usaha pada Politeknik Halmahera.

Strategi ini cenderung ditempuh karena berkaitan dengan upaya

Politeknik Halmahera untuk dapat mandiri, baik dalam penggalian maupun

pengelolaan dana, sehingga Politeknik Halmahera pada akhirnya tidak

lagi banyak tergantung pada kemampuan pembiayaan pemerintah,

terutama pada pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan

tinggi dan pemeliharaan berbagai fasilitas pembelajaran. Peningkatan

daya tampung ini berkaitan erat dengan jumlah dana yang bisa diperoleh

dari calon mahasiswa.


Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh Program Studi TPI

dalam memenangkan persaingan antar perguruan tinggi terutama dalam

menjaring calon mahasiswa, terdapat kecenderungan bahwa masing-

masing Jurusan/Program Studi pada Perguruan Tinggi lain akan bersikap

proaktif, terutama dalam membangun berbagai jaringan dan mitra

(networking) dengan berbagai intitusi untuk berbagai keperluan, baik

pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat.

Konsekuensinya adalah apabila Program Studi Teknologi Penangkapan

Ikan tidak siap dengan langkah-langkah serupa, maka dapat /O/2009

Tanggal 02 Juni 2009 dan baru mulai aktif berjalan pada Tahun 2011,

sehingga memerlukan langkah-langkah transisi tata kelola organisasi

perguruan tinggi secara umum dan Tata Kelola Organisasi Program Studi

secara khusus. Di antara kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Program

Studi Teknologi Penangkapan Ikan saat ini adalah sebagai berikut:

1. Program pendidikan dirancang untuk menghasilkan lulusan yang

terampil, siap pakai dengan sikap kerja yang baik dan disiplin tinggi.

2. Adanya dukungan dan keseriusan dari Pemerintah Daerah untuk

mengembangkan pendidikan Vokasi khususnya dalam Bidang

Perikanan sesuai Potensi Daerah yang dimiliki.

3. SDM dengan loyalitas dan komitmen yang tinggi.

4. Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang semkain baik sehingga membuka

ruangan bagi Investor (Kalangan Industri Perikanan) untuk berinvestasi

di daerah.
5. Potensi SDA Perikanan Laut di Daerah yang besar dan menjanjikan

sehingga Pengembangan Industrialiasasi dalam bidang Perikanan akan

samakin besar dan pada akhirnya akan menyerap Alumni Program

Studi dalam lapangan kerja.

4. Secara kelembagaan telah memiliki struktur organisasi Program Studi

dan tenaga Dosen muda yang memiliki jiwa pembaharuan,energik, dan

cepat dalam merespon dan menyesuaikan dinamika yang berkembang

disekitar lingkungan pendidikan.

Bersdarkan Potensi SDA Perikanan dan Peluang pertumbuhan

ekonomi yang baik di daerah maka Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan telah mampu menjalin Kerjasama dengan beberapa

Mitra Industri/Perusahan Perikanan dalam peneningkatan SDM, dibidang

pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Sementara di antara kelemahan-kelemahannya adalah:

1. Kualitas lulusan belum memenuhi kebutuhan masyarakat terutama

dalam penguasaan ketrampilan berkomunikasi, kerja kelompok,

kepemimpinan, dan teknologi informasi.

2. Sering kali terjadi pergantian kepemimpinan pada Tingkat Program

Studi TPI sehingga turut mempengaruhi sistem dan tata kelola

secara akademik maupun administrasi dosen dan mahasiswa.

3. Produktivitas, mutu, dan relevansi penelitian serta pengabdian

kepada masyarakat masih rendah. Kaitnya dengan SDM sehingga

perlu ditingkatkan.
4. Kuranganya keikut sertaan dalam kegiatan Pelatihan, Seminar,

Workshop dan sosialisasi dalam upaya Peningkatan ketrampilan

dan kemampuan Dosen dalam bidang meanejerial organisasi dan

bidang Kelautan dan Perikanan.

5. Organisasi dan manajemen (SDM, finansial, sarana-prasarana,

dsb) yang mantap dan sinergi antar berbagai unit dalam Lingkup

Program Studi maupun Perguruan Tinggi belum terwujud secara

optimal untuk menciptakan tata kelola Organisasi Program Studi

yang efisien dan produktif.

6. Belum optimalnya fungsi Sistem Informasi dalam menyajikan data-

data yang lengkap dan konkret serta meningkatkan efisisiensi tata

kelola organisasi prodi.

3.3 Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan

Keterkaitan dengan permasalahan-permasalahan tersebut maka faktor-

faktor yang mendukung keberhasilan dalam upaya untuk meraih

eksistensi, keunggulan dan keberlanjutan Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa secara

terus menerus sehingga memiliki daya saing yang tinggi, baik

dipasar lokal, nasional maupun luar negeri.

2. Kemampuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan

relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh


Dosen Program Studi TPI melalui pengembangan dan

pemanfaatan IPTEK.

3. Kemampuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme SDM

Dosen Program Studi TPI secara berkelanjutan.

4. Kemampuan membangun manajemen Progam Studi yang efisien

dan produktif dalam rangka membangun Good University

Governance.

5. Kemampuan memanfaatkan dan mengoptimalkan usaha

penggalangan dana untuk pengembangan organisasi. Upaya-

upaya tersebut perlu dilakukan secara simultan, karena

kemampuan-kemampuan tersebut pada dasarnya saling terkait dan

merupakan kesatuan yang utuh.


BAB IV

SASARAN DAN STRATEGI

4.1. Sasaran dan strategi pencapaian.

Dalam mencapai visi, misi dan tujuan tersebut maka ditetapkan

serangkaian sasaran yang meliputi:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu untuk mewujudkan

keunggulan program studi pada level lokal dan nasional pada tahun

2020.

2. Penguatan kualitas sumberdaya manusia serta daya dukung sarana

dan prasarana secara berkelanjutan dalam menunjang aktifitas

pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Penyediaan sarana dan prasarana secara berkelanjutan dalam

menunjang aktifitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

4. Terpenuhinya kualitas dosen dan staf administrasi yang memiliki

komitmen, etika, integritas dan akuntabilitas setiap tahun.

5. Meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi keilmuan

dan kemampuan penerapan teknologi Penangkapan Ikan di

masyarakat serta berjiwa entrepreneur.

6. Meningkatkan kapasitas organisasi dan kelembagaan yang sinergis

dalam pencapaian Catur Dharma Perguruan Tinggi.

7. Meningkatkan kepercayaan dan jaringan kerja dalam mendukung


pengembangan program studi secara berkelanjutan.

Sasaran Tahun 2020 Sasaran Tahun Sasaran Tahun Sasaran Tahun Sasaran
2021 2022 2023 Tahun 2024
1. Meningkatkan 1. Penguatan 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. Memiliki
kualitas dan Kualitas sumber kapasitas kepercayaan dan keterampilan
kuantitas mutu daya manusia organisasi dan jaringan kerja dalam bidang
untuk dan capacity kelembagaan dalam mendukung Teknologi
mewujudkan building yang sinergis pengembangan Penagkapan
keunggulan dalam pencapaian program studi Ikan.
program studi Catur Dharma secara
pada level Perguruan Tinggi. berkelanjutan.
lokal dan
nasional pada
tahun 2024

2. Terpenuhinya 2. Terpenuhinya 2. Terpenuhinya 2. Terpenuhinya 2. Mampuh


kualitas dosen kualitas dosen kualitas dosen kualitas dosen bersaing
dan staf dan staf dan staf dan stafa secara
administrasi administrasi administrasi yang dministrasi yang kompetitif dan
yang memiliki yang memiliki memiliki memiliki sehat dengan
komitmen, komitmen, komitmen, etika, komitmen, etika, Lemnbaga
etika, integritas etika, integritas integritas dan integritas dan Pendidikan
dan dan akuntabilitas akuntabilitas Tinggi lain
akuntabilitas akuntabilitas setiap tahun. setiap tahun Baik Nasional
setiap tahun. setiap tahun maupun
Internasional.
Strategis
a. Menyelenggarakan penerbitan jurnal ilmiah dalam rangka memotivasi dan mewadahi

pengembangan keilmuan 3 bulan sekali.

a. Menyelenggarakan program berkelanjutan untuk pengembangan kualitas dosen dan staf

kependidikan.

b. Penguatan tata organisasi dan kelembagaan secara berkelanjutan untuk meningkatkan nilai

keunggulan program studi.

c. Menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana untuk pengembangan ketrampilan mahasiswa

dalam bentuk keorganisasian.

d. Menjalin kerjasama dan kemitraan strategis dengan multi stakeholder dalam rangka

pengembangan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Sementara itu dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikannya Program Studi Teknologi

Penangkapan Ikan selalu memperhatikan faktor-faktor:

 Kebutuhan masyarakat terhadap tenaga ahli Perikanan Tangkap yang semakin meningkat.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

 Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaksana dan pendukung dalam penyelenggaraan Catur

Dharma Perguruan Tinggi.

 Perubahan/perkembangan lingkungan baik regional maupun nasional.

4.2. Tujuan Strategis

1. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan dan kegiatan


kemahasiswaan. Salah satu tolak ukur kualitas Program Studi
adalah daya saing lulusannya dalam pasar kerja. Untuk dapat
menghasilkan lulusan yang mampu memenangkan persaingan
pasar kerja, Program Studi TPI harus mampu menghasilkan lulusan
berkualitas dengan selalu meningkatkan kualitas, relevansi program
pendidikannya, dan Kurikulum secara berkelanjutan. Lulusan
Program Studi TPI tidak hanya dituntut memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang tinggi dibidang Kelautan dan Perikanan namun
juga memiliki kemampuan soft-skill yang memadai. Untuk itu perlu
peningkatan kegiatan kemahasiswaan dengan tujuan mendorong
perubahan sikap dan mental mahasiswa menjadi dewasa
khususnya dalam bidang keilmuan, tingkah laku dan manajemen
hidup yang mandiri dan berjiwa usaha.
2. Meningkatkan kualitas dan relevansi penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Salah satu indikator keunggulan Program
Studi adalah produk ilmiah hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dosen dalam Program
3. Studi TPI tersebut. Kualitas dan relevansi hasil penelitian terapan
Dosen Program Studi TPI senantiasa terus menerus ditingkatkan
agar produk hasil penelitian tersebut tepat guna dan bermanfaat
bagi pengembangan IPTEK dan menjadi solusi aplikatif terhadap
persoalan dan kebutuhan masyarakat, pemerintah, swasta dan
industri.
4. Mengembangkan pengelolaan Organisasi Program Studi TPI yang
efisien dan produktif. Untuk menjadi Program Studi yang sehat,
harus dikelola dalam organisasi yang sehat dan profesional dengan
mengedepankan prinsip Good University Governance (GUG).
Mengembangkan sistem informasi.
5. Dalam rangka mewujudkan manajemen Program Studi yang
efisien, sistem informasi merupakan salah satu prasyarat yang
sangat berperan. Dengan sistem informasi, maka proses
administrasi, penyimpanan data dan informasi dapat dilakukan
secara lebih efisien dan dapat digunakan untuk keperluan
manajemen dan tata kelola organisasi.
6. Revitalisasi dan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana.
Prasarana dan sarana adalah salah satu bagian sangat penting
dalam penyelenggaraan pendidikan yang secara langsung
mempengaruhi hasil dari proses pendidikan. Dengan demikian,
Program Studi TPI dituntut untuk menyediakan kebutuhan akan
prasarana dan sarana yang mendorong terjadinya peningkatan
kualitas pendidikan dari sivitas akademika secara menyeluruh.
7. Mengembangkan kerjasama, networking dan pencitraan publik.
Sebagai Program Studi yang memiliki keunggulan dengan Potensi
Daerah yang dimiliki maka Pogram Studi Teknologi Penangkapan
Ikan tidak dapat berdiri sendiri dalam memikul tanggung jawab
untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, melainkan harus
bekerjasama dan bersinergi dengan pemerintah, pengusaha dan
industri, masyarakat, maupun institusi pendidikan lainnya dalam
mengemban tugas dan tanggung jawabnya. Kerja sama dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, serta meningkatkan pendapatan sumber dana
maupun fasilitas dan informasi.Disisi lain, jaringan kerjasama ini
akan sangat berperan dalam usaha untuk meningkatkan posisi
maupun citra Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan baik
pada tingkat Lokal mapupun di tingkat nasional.
8. Meningkatkan kapasitas jumlah mahasiswa pada program studi
Teknologi Penangkapan Ikan Sebagai Penyelenggara pendidikan
Teknis dari cabang ilmu Kelautan dan Perikanan maka pendekatan
Kultur dan Lokasi Geografis Wilayah menjadi modal besar untuk
menjaring mahasiswa selain dengan melakukan kerjasama antar
perguruan tinggi dan kalangan industri.

4.3 . Keadaan Tahun 2020-2025

4.3.1 Jumlah Lulusan dan Lama Studi

Sampai saat ini Prodi Teknologi Penangkapan Ikan Politeknik

Halmahera telah melulusakan mahasiswanya sebanyak 40 wisudawan

dengan masa studi 3 sampai degan 5 tahun

4.4.2 Kebijakan Operasional

Penataan sistem pendidikan tinggi merupakan langkah strategis yang

berfungsi untuk memperbaiki kinerja perguruan tinggi disatu sisi dan

mengantisipasi semakin ketatnya persaingan antara perguruan tinggi akibat

globalisasi dan otonomi daerah pada sisi lain. perluasan dan pemerataan

kesempatan memperoleh pendidikan serta peningkatan relevansi dan kualitas

pendidikan tinggi merupakan stategi yang akan dilaksanakan oleh Politeknik

Halmahera lima tahun ke depan melalui berbagai kebijakan dan program

starategis sebagai berikut :

Kualitas pada dasarnya tidak berdiri sendiri akan tetapi merupakan

rangkaian proses yang berkelanjutan dan terkait antara satu elemen


dengan elemen lainnya dalam suatu sistem. Oleh karena itu maka

peningkatan kualitas pendidikan tinggi yang berkelanjutan diarahkan pada

1. Peningkatan kualitas dan pengembangan staf akademik

2. Penataan persyaratan penyelenggaraan Diploma III.

3. Peningkatan fungsi pembelajaran di perguruan tinggi

4. Peningkatan manajemen perguruan tinggi, dan

5. Pembinaan sarana akademik

4.4.3 Penataan Akuntabilitas dan Peningkatan Otonomi

Otonomi yang dimaksud adalah penyerahan kewenangan oleh Yayasan

kepada pihak perguruan tinggi untuk merencanakan, mengelola, dan

memanfaatkan secara mandiri dan bertanggung jawab semua sumber daya yang

dimiliki perguruan tinggi.

Untuk mengantisipasi situasi seperti itu, Politeknik Halmahera akan

melakukan penataan kelembagaan lima tahun ke depan melalui kebijakan

operasional sebagai berikut :

1. Peningkatan fungsi dan peran serta dalam penyesuaian berbagai

peraturan, perencanaan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan Tri

dharma perguruan tinggi.

2. Peningkatan jaringan kerja sama dengan berbagai pihak baik dalam

negeri maupun luar negeri, dan


3. Pengembangan sistem perencanaan yang mengarah pada peningkatan

kualitas.

4.4.4 Penataan Peningkatan Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah suatu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

misi perguruan tinggi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan, kebijakan operasional yang akan dilaksanakan lima tahun ke

depan dalam bidang ini adalah :

1. Pengembangan pengelolaan sumber daya pendidikan secara terpadu.

2. Aktualisasi otonomi keilmuan dengan kebebasan akademik.

3. Peningkatan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan fungsional

4.4.5 Penataan Akreditasi

Akreditasi program studi pernah dilakukan tetapi belum

menunjukan hasil atau belum terakreditasi karena Politeknik Halmahera

mengajukan akreditasi program studi yang ada dalam lingkungan

Politeknik Halmahera pada tahun 2016.

Untuk mendapat nilai akreditasi yang cukup baik dari program studi

yang ditawarkan tersebut, maka perlu dilakukan penataan kebijakan

dalam proses dan pelaksanaan akreditasi. Kebijakan operasional yang

perlu dilakukan adalah :

1. Peningkatan dan perluasan jangkauan pelaksanaan akreditasi setiap

program studi.
2. Peningkatan dukungan sarana dalam pelaksanaan akreditas

3. Peningkatan monitoring dan evaluasi diri sendiri secara

berkesinambungan

4. Peningkatan kemampuan tenaga dosen dan tenaga administrasi dalam

proses akreditasi program studi.

4.4.6 Penataan Evaluasi

Penataan evaluasi tri dharma perguruan tinggi dapat dilaksanakan dengan

baik melalui kebijaksanaan operasional sebagai berikut :

1. Peningkatan kemampuan staf akademik dan administrasi dalam

pelaksanaan evaluasi, dan

2. Peningkatan kemampuan perguruan tinggi dalam evaluasi diri sesuai

rencana pengembangan perguruan tinggi.

4.6 Program Operasional

Berdasarkan kebijakan operasional yang akan dilaksanakan dalam

rangka penataan sistem pendidikan tinggi, maka program operasional

yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

4.6.1 Peningkatan Kualitas Berkelanjutan

1. Peningkatan proporsi dosen yang berpendidikan S2 dan S3

2. Peningkatan jumlah penerimaan dosen baru sesuai dengan bidang

studi diprioritaskan pada S2

3. Penataan kembali sistem dan persyaratan penerimaan mahasiswa baru


4. Peningkatan mutu tenaga administrasi

5. Pengembangan sistem informasi manajemen secara terpadu

6. Pelaksanaan perencanaan secara terpadu dan konsisten

7. Peningkatan beban tugas dosen sesuai dengan EWMP

8. Peningkatan pemanfaatan sumber daya perguruan tinggi

9. Peningkatan jumlah dan mutu program studi Diploma-3 (D-3)

10. Pengembangan penggunaan SDM dan fasilitas secara optimal, dan

Pengadaan ruang dosen secara bertahap.

4.6.2 Penataan Aktualisasi dan Peningkatan Otonomi

1. Menyusun berbagai peraturan Politeknik dalam pelaksanaan tridharma

perguruan tinggi sebagai penjabaran dari Statuta yang masih bersifat

umum.

2. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak sebagai implementasi

dari peningkatan jaringan kerjasama

3. Meningkatkan kemampuan perencanaan secara terpadu yang

berorientasi pada peningkatan mutu

4.6.3 Penataan Peningkatan Akuntabilitas

1. Pengembangan sistem pendukung atau sistem informasi admnistrasi

terpadu Politeknik
2. Pengembangan simpul-simpul pelayanan administrasi kepegawaian,

keuangan, dan kemahasiswaan secara terpadu.

3. Pengembangan dan penciptaan suasana budaya akademik yang

kondusif, melalui pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, dan

4. Pengembangan mutu layanan Politeknik pada Stakeholders.

4.6.4 Penataan Akreditas

1. Pembentukan tim penyusun akreditasi setiap program studi dan,

2. Mengajukan akreditasi bagi program studi pada BAN-PT.

4.6.5 Penataan evaluasi

1. Melakukan evaluasi hasil proses belajar mengajar secara berkala di

setiap semester.

2. Menyusun laporan tengah tahunan dan akhir tahunan, dan

3. Menyusun laporan akuntabilitas setiap akhir tahun.

4.6.6 Peningkatan Kualitas Paradigma Baru Manajemen Pendidikan

Tinggi

Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam penataan sistem

pendidikan tinggi lima tahun ke depan adalah semakin meningkatnya

proporsi mahasiswa D3 tepat waktu dalam menyelesaikan studinya. Untuk

mencapai sasaran tersebut, perlu dilakukan berbagai kebijakan dalam


peningkatan kualitas manajemen pendidikan tinggi di Politeknik

Halmahera melalui :

1. Peningkatan mutu pengelolaan Politeknik melalui peningkatan kualitas

tenaga dosen, tenaga penunjang akademik, dan tenaga administrasi.

2. Pengembangan sistem informasi manajemen secara terpadu dan

menyeluruh, dan

3. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran mulai dari lini

yang paling depan (unit pelaksanaan akademik) sampai pada tingkat

Politeknik dilakukan secara terpadu dan konsisten.

4.6.7 Peningkatan Proses dan Pelaksanaan Akreditas Program Studi

yang Ditawarkan

Untuk Meningkatkan proses dan pelaksanaan akreditas program

studi, maka kebijakan operasional yang perlu dilakukan adalah :

1. Meningkatkan dan memperluas jangkauan pelaksanaan akreditasi dari

setiap program studi

2. Meningkatkan dukungan sarana dalam pelaksanaan akreditasi

3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi diri secara terus menerus untuk

membantu perkembangan program studi

4. Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga administrasi

dalam proses akreditasi program studi, dan


5. Menindak lanjuti hasil akreditasi bagi program studi yang kurang baik

hasil akreditasinya

4.6.8 Pemanfaatan Sumber Daya Pendidikan

Pemanfaatan sumber daya pendidikan yang meliputi SDM (dosen,

tenaga administrasi, tenaga laboratorium, dan teknisi) serta sarana dan

pra sarana (gedung perkuliahan, perpustakaan, laboratorium, komputer,

lahan percobaan, dan sarana penunjang lainnya) perlu dilaksanakan

secara efektif dan efisien.

Politeknik Halmahera dalam lima tahun ke depan melalui berbagai

kebijakan dan program operasional akan meningkatkan daya tampung

dalam rangka pemerataan memperoleh pendidikan peningkatan relevansi,

dan peningkatan kualitas pendidikan sesuai mutu keluaran dan dunia

kerja.

Untuk mengantisipasi kedua rencana strategis tersebut di atas,

maka perlu dilakukan penataan sistem melalui kebijakan dan program

strategis secara efektif dan efisien, sehingga kebijakan operasional yang

dilaksanakan sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan beban tugas dosen sesuai dengan Sistem Kredit

Semester (SKS)

2. Meningkatkan pemanfaatan sarana laboratorium, perpustakaan, dan

sarana praktikum lainnya dalam rangka pelaksanaan proses belajar


dan mengajar, Prektek Lapangan, penelitian dan pengabdian pada

masyarakat.

3. Meningkatkan sistem perkuliahan agar semua prakatek dapat

terlaksana secara optimal

4. Meningkatkan peran dan fungsi pusat-pusat studi kebijakan

laboratorium/studio dan unit-unit pelaksanaan teknis dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat serta pengembangan revenue generating activities, dan

5. Meningkatkan usaha produktif melalui pemanfaatan berbagai aset

secara optimal yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Politeknik

Halmahera dalam rangka revenue generating activities

4.6.9 Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merupakan sarana dalam penyelenggaraan proses

belajar mengajar yang menggambarkan isi mau pun bahan kajian dan

pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya. Di samping itu

kurikulum menggambarkan pula beban studi dan perangkat ilmu

pengetahuan yang dapat diterima oleh seseorang dalam program studi

yang diikutinya untuk itu, maka kebijakan yang perlu dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Pengembangan kurikulum program studi yang lebih padat dengan tetap

memperhatikan pengembangan IPTEKS dan dunia kerja.


2. Pengembangan kurikulum program studi harus terkait dengan

pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan Politeknik Halmahera dengan

memadukan antara kurikulum inti dan institusional.

4.7 Sasaran Tahun 2020

4.7.1 Masa Studi

Berdasarkan kondisi aktual academic record mahasiswa dua tahun

terakhir menunjukan bahwa academic record rata-rata mahasiswa

tersebut masih di atas lumayan. Maka sasaran yang ingin dicapai pada

akhir tahun 2020 adalah:

Program Studi Diploma III (D-3) bisa mencapai :

i. Lulus sampai dengan 3 tahun 70 %

ii. Lulus > 3 tahun sampai dengan 3,5 tahun 20 %

4.7.2 Akreditasi Program Studi

sasaran yang ingin dicapai sebelum akhir tahun 2020 adalah :

1. Semua program studi yang ada sekarang belum terakreditasi

2. Semua program studi yang diajukan akreditasi belum mendapatkan

peringkat akreditasi

4.7.3 Anggaran Pendidikan

Realisasi anggaran tahun 2020, lebih bersifat subsidi dari Pemda,

namun anggaran tersebut lebih kecil dibandingkan penggunaan

operasional pada tiap-tiap program studi diploma.


Sasaran yang ingin dicapai pada akhir tahun 2020 adalah :

1. Anggaran yang bersifat hibah pembinaan dari DIkti

2. Anggaran subsidi Pemda meningkat dari 3 tahun sebelumnya

3. Lebih mengawasi pembayaran SPP mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai