Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebgai unsur utama sumber daya manusia
memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan. Sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
mampu memainkan peranan tersebut adalah Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya
yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan
bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan
publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pelayanan terbaik adalah salah satu hak dasar warga Negara yang harus
terpenuhi oleh Pemerintah. Dalam konteks inilah peran ASN menjadi sangat
relevan dan penting, karena ASN merupakan penyelenggara pemerintahan,
yang secara otomatis menjadi penyelenggara pelayanan publik. Untuk itu
Pemerintah memerlukan ASN yang berkarakter, memiliki akuntabilitas,
nasionalisme yang tinggi, etika publik yang luhur, memiliki komitmen mutu,
dan anti korupsi.
Untuk menciptakan sumber daya ASN yang memenuhi nilai-nilai
tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan sumber daya manusia melalui
pendidikan dan pelatihan (diklat). Perbaikan pola diklat juga terus dilakukan
demi menghasilkan sumber daya ASN yang terbaik untuk nusa dan bangsa.

Pada Diklat ini calon ASN diberikan materi tentang penerapan nilai-
nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Wholr of Goverment dengan memadukan pembelajaran
klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan calon ASN mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan

1
merasakan manfaatnya, sehingga menghasilkan ASN yang profesional dan
berkarakter.

B. Tujuan Rancangan Aktualisasi


Tujuan diadakannya aktualisasi ini diharapkan dapat menerapkan nilai-
nilai dasar ASN sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan peserta Pelatihan
Dasar. Pada sisi yang lebih spesifik, diharapkan mampu menerapkan nilai-
nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) dan peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government) sehingga membentuk pribadi
yang jujur, kompeten, adil, berintegritas dan profesional. Sehingga mampu
melaksanakan tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa dapat ditunjukan dengan :
1. Kemampuan memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
2. Kemampuan untuk mengedepankan rasa nasionalisme dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
3. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
4. Kemampuan untuk berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan;
5. Berani untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansi;
6. Mampu untuk menjadi sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul
dan selalu mengikuti perkembangan jaman;
7. Kemampuan mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program, dan pelayanan publik; dan
8. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan publik sesuai dengan
peratuan bagi setiap warga negara.

2
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai dari
tanggal 15 Juli 2019 sampai dengan 25 Agustus 2019 di lingkungan tempat
kerja yaitu di UPTD Pengembangan Budidaya Ikan Laut dan Payau Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, dengan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar “ANEKA” yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi daam pelaksanaan kegiatan jabatan
sehari-hari.

3
BAB II
DISKRIPSI TENTANG ORGANISASI

A. Struktur Organisasi
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu adalah unsur pelaksana
urusan pemerintah di bidang Kelautan dan Perikanan dengan Tipelogi A. Susunan
organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, sesuai dengan
Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 42 Tahun 2016 terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi 3 Sub Bagian terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Pengelolaan Ruang Laut, membawahi 3 Seksi, terdiri dari :
a. Seksi Tata Ruang Laut, Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(P3K);
b. Seksi Jasa Kelautan;
c. Seksi Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut.
4. Bidang Perikanan Tangkap, membawahi 3 Seksi terdiri dari:
a. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan Alat Penangkapan Ikan;
b. Seksi Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap dan Kenelayanan;
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan
5. Bidang Perikanan Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan,
membawahi 3 Seksi, terdiri dari:
a. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan serta Jaminan Mutu Budidaya
Perikanan;
b. Seksi Pelayanan Usaha Perikanan Budidaya;
c. Seksi Pelayanan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
6. Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, membawahi 3
Seksi, terdiri dari:
a. Seksi Pengawasan Penangkapan Ikan dan Pemanfaatan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P3K)

4
b. Seksi Pengawasan Pembudidayaan Ikan, Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan (P2HP)
c. Seksi Penanganan Tinda Pidana Bidang Kelautan dan Perikanan
7. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kelautan dan
Perikanan.Terdiri dari :
a. UPTD Pelabuhan Perikanan Pulau Bai
b. UPTD Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan
(LPPMHP)
c. UPTD Pengembangan Budidaya Ikan Laut dan Payau (PBILP).
Struktur Organisasi PBILP berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi
Bengkulu No. 64 Tahun 2017, sebagai berikut.

KEPALA UPTD PBILP

KASUBBAG TATA
USAHA

KASI TEKNOLOGI
KASI DATA DAN
DAN BUDIDAYA IKAN
INFORMASI
LAUT DAN PAYAU

Kelompok Jabatan
Kelompok Jabatan
Fungsional , Analis
Fungsional
Perikanan Budidaya

Gambar 1. Struktur Organisasi UPTD PBILP

B. Visi dan Misi


Visi dan misi yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Bengkulu sebagai berikut:

5
Visi
Mewujudkan Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang berkelanjjutan, maju
dan berdaya saing untuk kesejahteraan masyarakat

Misi
1. Meningkatkan Produk hasil Kelautan dan Periknan yang aman, bernilai
tambah, dan bersaya saing
2. Mengoptimalkan pengelolaan, pengawasan sumberdaya kelautan dan
perikanan yang berkelanjutan
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat Kelautan dan Perikanan
4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sumberdaya manuusia
Kelautan dan Perikanan

C. Tugas dan Fungsi


Sesuai dengan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 42 Tahun 2016, tugas
Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu untuk membantu Gubernur melaksanakan
urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang kelautan dan perikanan yang
menjadi kewenangan provinsi
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam
Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2016, Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Bengkulu melaksanakan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan
2. Pelaksanaan kebijakan
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
4. Pelaksanaan administrasi Dinas Kelautan dan Perikanan

D. Uraian Tugas
Uraian tugas dalam menjalankan kegiatan, masing-masing personil
memiliki tugas dan fungsi (TUSI) dinas yaitu:
1. Kepala Dinas
Memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan
di bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan Daerah

6
Provinsi. Untuk melaksanakan tugas, kepala dinas menyelenggarakan
fungsi :
a. Perumusan kebijakan
b. Pelaksanaan Kebijakan
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
d. Pelaksanaan administrasi Dinas Kelautan dan Perikanan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur di bidang Kelautan
dan Perikanan

2. UPTD Pengembangan Budidaya Ikan Laut dan Payau (PBILP)


1) Kepala UPTD PBILP bertugas melaksanakan penyusunan program,
penerapan teknik pembenihan dan budidaya ikan laut dan payau, dan
pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan di wilayah Provinsi
Bengkulu. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala PBILP
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana pelaksana tugas UPTD
b. Pelaksanaan penyusunan program pengembangan budidaya ikan
laut dan payau
c. Pelaksanaan pengembangan dan penerpan teknik pembenihan dan
distribusi benih
d. Pelaksanaan penerapan teknik pelestarian sumberdaya ikan dan
lingkungan serta teknik pengendalian hama dan penyakit ikan
e. Pelaksanaan tatalaksana pengendalian mutu benih melalui
pelaksanaan sertifikasi sistem mutu benih
f. Pelaksanaan tatalaksana pengawasan mutu benih
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
pengembangan budidaya ikan laut dan payau
h. Pelaksanaan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan
berkenaan dengan kerjasama dengan instansi terkait
i. Pelaksanaan pelayanan yang optimal kepada petani tambak
j. Menghadiri rapat-rapat kedinasan sesuai disposisi atasan
k. Pengevaluasian pelaksanaan tugas UPTD

7
l. Penyusunan laporan hasil kegiatan UPTD
m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan UPTD
2) Kepala Seksi Data dan Informasi bertugas sebagai berikut :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya
untuk menunjak pelaksanaan tugas
b. Menginventariskan, mensistemilisasikan, menganalisi dan
menyajikan data yang berhubungan dengan pelayanan informasi
dan teknologi budidaya ikan laut dan payau
c. Melaksanakan penetapan dan pengawasan penyelenggaraan
kegiatan di UPTD PBILP
d. Membuat rencana dan program kerja tahunan pelayanan dan
informasi
e. Melaksanakan penginventarisir permasalahan yang ada dan
mencari pemecahannya
f. Memproses hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
g. Melaksanakan pengembangan sistem informasi penggunaan dan
peredaran alat dan mesin dibidang pengolahan budidaya ikan laut
dan payau
3) Analis Budidaya Perikanan memiliki tugas sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas analis budidaya perikanan
b. Melakukan pengumpulan data tentang perikanan budidaya
c. Melaksanakan pengklasifikasian di bidang perikanan budidaya
d. Melaksanakan penelahaan untuk menyimpulkan dan menyusun
rekomendasi di bidang perikanan budidaya
e. Mengetik dan mencetak hasil penyusunan, pengumpulan dan
penelahaan untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di
bidang perikanan budidaya
f. Menyampaikan hasil penyusunan, pengumpulan dan penelahaan
untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang
perikanan budidaya kepada atasan

8
g. Membuat laporan hasil penyusunan, pengumpulan dan penelahaan
untuk menyimpulan dan menyusun rekomendasi di bidang
perikanan budidaya kepada atasan
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai instruksi pimpinan
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Konsep Nilai – Nilai Dasara Profesi ASN (Aparatur Sipil Negara)


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-
nilai profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus ditanamkan oleh seluruh
ASN, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA), serta kedudukan ASN dan peran ASN dalam NKRI yaitu
Whole Of Government, Managemen ASN dan Pelayanan Publik.
Berikut nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam
NKRI, yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi (ANEKA), serta Whole Of Govenment, Managemen ASN dan
Pelayanan Publik :

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nila-nilai publik
berikut :
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah ketertiban PNS dalam politik prkatis
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik
4) Menunjukan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencakup
beberapa hal antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)

10
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results
oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
1) Untuk menyediakan kontrol demokratis
2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain
1) Jujur
2) Transparan
3) Integritas
4) Tanggungjawab (responsibilitas)
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan target
9) Konsisten
10) Partisipatif

2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan
satu identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan setiap
ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan

11
kepentingan publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi
dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
1) Religius
2) Amanah
3) Disiplin
4) Non Diskriminasi
5) Saling Menghormati
6) Persamaan Derajat
7) Mencintai sesama manusia
8) Rela Berkorban
9) Menjaga Ketertiban
10) Kerja Sama
11) Cinta Tanah Air
12) Musyawarah
13) Kekeluargaan
14) Kepentingan Bersama
15) Hidup Sederhana
16) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
17) Kerja Keras
18) Menghargai karya orang Lain
19) Menghormati Keputusan Bersama
20) Tenggang Rasa

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
1) Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
2) Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
3) Profesional

12
4) Tidak berpihak
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6) Non diskriminatif
7) Beretika luhur
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9) Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan
akurat
10) Berdaya guna dan berhasil guna
11) Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
12) Transparan
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir

4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka
dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan
sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut
adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara
lain :
1) Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2) Inovatif
3) Selalu melakukan perbaikan mutu
4) Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
5) Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran
6) Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal
maupun eksternal
7) Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
8) Efektif dan efisien dalam bekerja

13
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :
1) Jujur
2) Peduli
3) Mandiri
4) Disiplin
5) Tanggungjawab
6) Kerja Keras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil

6. Whole Og Governmen
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang
bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
WOG juga memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di
pemerintahan.

7. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas
profesional, melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan
ASN dari comfort zone ke competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
1) Independensi dan netralitas
2) Kompetensi
3) Kinerja atau produktifitas kerja
4) Integritas
5) Kesejahteraan

14
6) Kualitas pelayanan publik
7) Pengawasan

8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat
yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
1) Passionate (bersemangat)
2) Progressive (memakain cara terbaik)
3) Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
4) Promth (positif, tanpa curiga)
5) Patience (sabar)
6) Proporsional (tidak mengada-ada)
7) Functional (tepat waktu)

B. Identifikasi Isu
Dalam mengidentifikasi Isu, terlebih dahulu melakukan konsultasi dalam
bentuk diskusi guna meminta arahan dan masukan dari Kepala UPTD dan Mentor
selaku atasan langsung mengenai Uraian dan Tugas di UPTD Pengembangan
Budidaya Ikan Laut dan Payau (PBILP). Aspek utama dalam mencari isu adalah
adanya permasalahan atau kebutuhan teknis pengetahuan dalam pengembangan
budidaya ikan laut dan payau. Adapun isu – isu yang ditemukan di UPTD PBILP
diantaranya :
1. Belum Optimalnya Pengelolaan Administrasi di UPTD PBILP
2. Kurang Optimalnya Pendataan Peralatan Budidaya di tambak UPTD PBILP
3. Belum adanya Panduan Budidaya Ikan Bandeng di tambak UPTD PBILP
Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas,
dianalisis dan ditindak lanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.

15
Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani segera.
Adapun analisa isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagi berikut :
Tabel 1. Analisa Isu berdasarkan kriteria USG
No. Isu U S G Total Prioritas
1. Belum Optimalnya Pengelolaan 5 4 3 12 3
Administrasi di UPTD PBILP
2. Kurang Optimalnya Penginventarisan 5 4 4 13 2
Peralatan Budidaya di tambak UPTD
PBILP
3. Belum adanya Panduan Budidaya Ikan 5 5 5 15 1
Bandeng di tambak UPTD PBILP

Keterangan :
U : Urgency Skor 5 : Sangan USG
S : Seriousness Skor 4 : USG
G : Growth Skor 3 : Cukup USG
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : tidak USG

Dilihat dari analisa isu menggunakan metode USG diatas dapat


disimpulkan bahwa isu nomor 3 yaitu “Belum adanya Panduan Budidaya Ikan
Bandeng di Tambak UPTD PBILP” mendapatkan jumlah terbesar sehingga
menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya.
Berdasarkan prioritas isu, isu nomor 3 penting untuk segera diselesaikan.
Hal ini dikarenakan akan ada kegiatan penebaran benih ikan bandeng pada
pertengahan tahun 2019 di tambak UPTD PBILP. UPTD PBILP sebagai Unit
pelaksana tambak percontohan untuk masyarakat kelautan dan perikanan belum
memiliki panduan budidaya ikan bandeng. Adanya panduan budidaya ikan
bandeng untuk menambah ilmu pengetahuan karyawan dan informasi bagi
masyarakat yang mengunjungi tambak. Panduan juga untuk menjaga konsistensi

16
kerja, menghindari dan meminimalisir kesalahan dalam kegiatan budidaya di
tambak. Maka penting segera dibuatkan panduan tersebut.

C. Penetapan Isu
Berdasarkan isu yang telah ditetapkan, saya memberikan gagasan
penyelesaian isu yaitu Pembuatan Panduan Budidaya Ikan Bandeng di
Tambak UPTD PBILP.
Dilihat dari gagasan isu di atas, diperoleh beberapa kegiatan untuk
menyelesaikan isu tersebut. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Orientasi tugas dan lingkungan Kerja
2. Mencari pedoman pembuatan panduan alur kerja
3. Membuat panduan alur kerja budidaya ikan bandeng
4. Mencetak panduan alur kerja
5. Mensosialisasikan panduan alur kerja kepada karyawan tambak

17
D. Rancangan Aktualisasi
Tabel 2. Rancangan Aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS

Unit Kerja : UPTD Pengembangan Budidaya Ikan Laut dan Payau (PBILP)
Jabatan : Analis Perikanan Budidaya
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimlanya Penerapan Panduan Alur Kerja Budidaya Ikan Bandeng di tambak UPTD PBILP
: 2. Kurang optimalnya pengelolaan administrasi kepegawaian di UPTD PBILP
: 3. Belum optimalnya pendataan peralatan budidaya di tambak UPTD PBILP
Isu Yang Diangkat : Belum Optimlanya Penerapan Panduan Alur Kerja Budidaya Ikan Bandeng di tambak UPTD PBILP
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Penerapan Budidaya Ikan Bandeng Melalui Sosialisasi Panduan Alur Kerja di tambak UPTD PBILP
1. Orientasi tugas dan lingkungan Kerja
2. Mencari pedoman pembuatan panduan alur kerja
3. Membuat panduan alur kerja budidaya ikan bandeng
4. Mencetak panduan alur kerja
5. Mensosialisasikan panduan alur kerja kepada karyawan tambak

No. Kegiatan Uraian Tahapan Kegiatan Output Nilai Dasar Kegiatan Keterkaitan Nilai – Nilai Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai –
Dasar Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 Orientasi lingkungan kerja 1. Bertemu dengan Kepala UPTD 1. Saya akan menemui Kepala UPTD 1. AKUNTABILITAS - Penguatan nilai
untuk mendapatkan arahan untuk meminta arahan dan (Tanggung Jawab) organisasi dalam
2. Berkoordinasi dengan menyimaknya dengan antusias ETIKA PUBLIK (Hormat) kegiatan ini adalah
pengelola tambak mengenai sebagai bentuk tanggungjawab Profesional,
kegiatan budidaya ikan pekerjaan dan rasa hormat. Komunikasi,
bandeng 2. Saya akan berkoordinasi dengan 2. WHOLE OF tanggung jawab dan
pengelola tambak untuk mengetahui GOVERNMENT (Kerja kerja sama.
tahapan budidaya ikan bandeng. Sama)
Sehingga saya mendapatkan AKUNTABILITAS
informasi yang jelas tentang kondisi (Kejelasan)

18
lingkungan kerja.
Analisa Dampak : Jika saya tidak menemui Kepala UPTD dan berkoordinasi dengan pengelola tambak, maka saya tidak akan mengetahui Tusi, Tanggung jawab dan informasi mengenai tambak ikan
bandeng. Sehingga perlu bagi saya untuk menemui dan berkoordinasi untuk mendapatkan kerjelasan.
2 Mencari pedoman 1. Mencari informasi dan 1. Saya akan mencari informasi dan 1. AKUNTABILITAS Meningkatkan ilmu Penguatan nilai
penyusunan panduan alur mengumpulkan pedoman dari petunjuk teknis sebagai acuan dasar (Kejelasan) pengetahuan dan organisasi dalam
kerja buku petunjuk teknis dan kejelasan panduan alur kerja. teknologi sumberdaya kegiatan ini adalah
internet. 2. AKUNTABILITAS manusia keluatan dan transparan.
2. Mewawancarai langsung 2. Saya akan mendengarkan dengan (Transparan) perikanan
pengelola tambak mengenai cermat sebagai bentuk tanggung ETIKA (Cermat)
alur kerja budidaya ikan jawab terhadap pembuatan panduan
bandeng yang rutin mereka alur kerja.
lakukan

Analisa Dampak : Jika saya tidak mencari informasi dan pengumpulkan dokumen Juknis Perikanan maka saya tidak memiliki pedoman juknis perikanan sebagai dasar pembuatan panduan. Tahapan tiap-
tiap kegiatan di tambak akan disesuaikan dengan pedoman Juknis Perikanan.
3 Membuat Panduan Budidaya 1. Meminta arahan dari mentor 1. Saya akan meminta arahan dari 1. AKUNTABILITAS Meningkatkan ilmu Penguatan nilai
Ikan Bandeng untuk draf awal panduan alur mentor dan berdiskusi dengan (Kejelasan) pengetahuan dan organisasi dalam
kerja pengelola tambak untuk teknologi sumberdaya kegiatan ini adalah
mendapatkan kejelasan informasi. manusia keluatan dan Profesional, Efektif
2. Membuat draf dan mencatat 2. Saya akan membuat draf untuk 2. KOMITMEN MUTU perikanan dan Efisien
hasil diskusi langsung dengan mencatat hasil wawancara ini dengan (Efektif, Efisien dan
pengelola tambak cermat, transparan dan Inovasi)
bertanggungjawab. AKUNTABILITAS
(Transparan,
tanggungjawab)

3. Menyusun prosedur sesuai tiap- 3. Saya akan membuat panduan yang 3. ANTI KORUPSI (Kerja
tiap tahapan kegiatan mudah dimengerti dan diikuti oleh Keras)
semua karyawan tambak. Saya akan KOMITMEN MUTU
bekerja keras membuatnya agar (Efektif dan efisien)
mendapat hasil maksimal

4. Menyerahkan panduan kepada 4. Saya akan menyerahkan panduan 4. AKUNTABILITAS


atasan untuk diperiksa untuk diperiksa sebagai bentuk (Tanggung Jawab)
tanggung jawab dan disiplin dalam ANTI KORUPSI (Disiplin)
pekerjaan

Analisa Dampak : Jika tidak ada panduan, maka tidak adanya alur kerja yang menjadi pedoman karyawan tambak. Pentingnya panduan sebagai alur kerja yang dapat diikuti dan diterapkan baik oleh

19
karyawan maupun informasi bagi masyarakat perikanan untuk meminimalisir kesalahan dalam budidaya ikan bandeng
4 Mencetak dan memasang 1. Mencetak panduan dalam 1. Saya akan membuat panduan alur 1. AKUNTABILITAS Meningkatkan ilmu Penguatan nilai
panduan alur kerja bentuk dokumen dan standing kerja ini secara transparan dan (Transparan) pengetahuan dan organisasi dalam
banner. berinovasi dengan desaign yang KOMITMEN MUTU teknologi sumberdaya kegiatan ini adalah
mudah dipahami. (Inovasi) manusia keluatan dan tanggung jawab dan
2. Memasang panduan alur kerja 2. Saya akan mengerjakan nya secara 2. ANTI KORUPSI (Mandiri perikanan berinovasi
di papan infromasi mandiri dan kerja keras untuk dan Kerja Keras)
menampilkan panduan.
Analisa Dampak : Jika panduan alur kerja tidak dicetak, maka tidak ada bukti fisik dari kegiatan ini. Perlunya mencetak dan memasang panduan alur kerja untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
komitmen dan konsisten terhadap kegiatan yang dilakukan. Serta memudahkan masyarakat memperoleh informasi.
5 Mensosialisasikan panduan 1. Berkoordinasi dengan mentor 1. Saya akan berkoordinasi dengan 1. AKUNTABILITAS Meningkatkan ilmu Penguatan nilai
kepada karyawan tambak dan pengelola tambak mentor dan pengelola tambak untuk (Tanggung Jawab) pengetahuan dan organisasi dalam
mensosialisasikan panduan alur kerja NASIONALISME teknologi sumberdaya kegiatan ini adalah
kepada karyawan sebangai bentuk (Integritas) manusia keluatan dan Mentaati aturan dan
integritas dan kerja keras. Dengan perikanan disiplin.
adanya sosialisasi ini diharapkan
dapat membangun komitmen
karyawan untuk menjaga mutu dalam
jangka panjang.
2. Mensosialisasikan panduan alur 2. Saya akan mensosialisasikan 2. NASIONALISME
kerja kepada karyawan tambak panduan alur kerja kepada karyawan (Persatuan)
tambak dengan menggunakan bahasa ANTI KORUPSI (Disiplin)
indonesia sebagai bahasa persatuan.
Menghimbau karyawan disiplin
menerapkan panduan alur kerja, agar
meminimalisir kesalahan.
3. Melaporkan kepada atasan 3. Saya akan melapor ke atasan bahwa 3. AKUNTABILITAS
bahwa telah melakukan telah melakukan sosialisasi kepada (Tanggung Jawab)
sosialisasi penerapan panduan karyawan sebagai bentuk tanggung ETIKA PUBLIK (Taat
alur kerja kepada karyawan jawab, taat perintah dan disiplin perintah)
tambak terhadap pekerjaan yang saya ANTI KORUPSI (Disiplin)
lakukan.

Analisa Dampak : Jika sosialisasi tidak dilakukan, dikhawatirkan akan ada perbedaan penerapan dalam menjalankan panduan alur kerja yang di berikan. Pentingnya sosialisasi untuk menambah ilmu
pengetahuan, menyamakan komitmen dan konsisten dalam menerapkan.

20
E. Rncana Pelaksanaan Aktualisasi
1. Jadwal Rencana Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar profesi PNS
ini akan dilaksanakan selama masa off campus terhitung sejak tanggal 15 Juli
– 23 Agustus 2019 seperti yang tercantum pada tabel berikut.
Tabel 3. Jadwal Rencana Kegiatan
Juli Agustus
No. Nama Kegiatan
III IV V I II III

1 Orientasi tugas dan lingkungan Kerja

2 Mencari pedoman penyusunan panduan

3 Membuat panduan budidaya ikan bandeng

4 Mencetak panduan

5 Mensosialisasikan panduan kepada

karyawan tambak

Tabel 4. Jadwal Rencana Konsultasi Pembimbing dan Mentor


Juli Agustus
No. Nama Kegiatan
III IV V I II III

1 Konsultasi dengan mentor

2 Konsultasi dengan pembimbing

2. Antisipasi Menghadapi Kendala


Jika menemui kendala saat menerapkan kegiatan tersebut, saya akan
berkonsultasi dengan mentor dan pembimbing untuk sama-sama mencari solusi
dari kendala yang dihadapi.

21
BAB IV
PENUTUP

Isu yang menjadi pembahasan saya adalah Belum adanya Panduan


Budidaya Ikan Bandeng di Tambak UPTD Pengembangan Budidaya Ikan Laut
dan Payau (PBILP). Perlunya isu ini untuk segera diselesaikan dengan Pembuatan
Panduan Budidaya Ikan Bandeng, dimana panduan ini dapat menjadi salah satu
konsistensi kerja, ilmu pengetahuan dan informasi bagi masyarakat, serta untuk
meminimalisir kesalahan dalam menjalankan kegiatan. Dalam pembuatan
panduan ini, saya akan menerapkan nila-nilai dasar profesi PNS seperti
Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti korupsi dengan
pendekatan Managemen ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik
sesuai fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa.
Rangcangan aktualisasi dan habituasi ini akan dilakukan mulai tanggal 15
Juli – 23 Agustus 2019 di UPTD Pengembangan Budidaya Ikan Laut dan Payau
(PBILP).

22
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III tentang Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III tentang Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III tentang Etika Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III tentang Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III tentang Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

23

Anda mungkin juga menyukai