Merujuk pada amanat UUD 1945 ayat 2 yang berbunyi Pemerintah Daerah
Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, serta dalam rangka
melaksanakan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang
sebagian telah diubah pada UU Nomor 8 Tahun 2005, dimana pelaksanaan
otonomi dimaksud dapat melalui desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. Pemerintah telah menerapkan sistem Desentralisasi, yaitu
penyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam NKRI.
Selanjutnya salah satu penerapan kebijakan desentralisasi yang diterapkan
adalan Desentralisasi Fiskal, yaitu pelimpahan kewenangan di area tanggung
jawab finansial dan pembuatan keputusan termasuk memenuhi keuangan
sendiri. Hal ini dilaksanakan dengan memperhatikan dan melaksanakan UU
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah, yaitu suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional,
demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan
Desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan
daerah, serta besaran pendanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang adil
dan merata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah secara signifikan,
maka pelaksanaan kegiatan pembangunan dengan menerapkan otonomi dan
desentralisasi secara optimal dipandang perlu, juga untuk menumbuhkan
kemandirian dan meningkatkan kemampuan daerah dalam memanfaatkan
sumberdaya dan potensi di wilayahnya secara mandiri.
Penerapan kebijakan Dekonsentrasi dan Tugas pembantuan dalam rangka
melaksanakan pembangunan perikanan budidaya di daerah dilaksanakan untuk
mendukung percepatan pembangunan perikanan budidaya di daerah, yang
disesuaikan dengan potensi wilayah/daerah, kemampuan dan komitmen
pemerintah daerah, serta prioritas kebijakan.
1.3 Sasaran
Sasaran petunjuk penyusunan RKA-K/L Ditjen Perikanan Budidaya tahun
2016 Satker Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota adalah pelaksana kegiatan
tugas pembantuan pada Satker lingkup Ditjen Perikanan Budidaya, yang
meliputi: Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota Minapolitan Rumput Laut.
TARGET
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
2016
1 Jumlah RSNI-3 sub bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan 5
yang disusun (judul; non kumulatif)
2 Jumlah laboratorium penyakit ikan, kualitas air, pakan dan 57
residu yang memenuhi standar teknis (unit; kumulatif)
3 Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan 29025
(sampel; non kumulatif)
4 Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang sistem 18
keskanling (paket teknologi; non kumulatif)
5 Jumlah paket desiminasi teknologi terapan bidang sistem 18
keskanling (paket; non kumulatif)
6 Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya 100
TARGET
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
2016
1 Jumlah produksi calon induk dan induk unggul di 1000
UPT/UPTD (ribu ekor, non kumulatif)
2 Jumlah unit pembenihan yang menggunakan induk unggul 600
(unit; kumulatif)
3 Jumlah unit pembenihan ikan air tawar siap sertifikasi; (unit; 140
non kumulatif)
4 Jumlah unit pembenihan ikan air payau siap sertifikasi; 10
(unit; non kumulatif)
5 Jumlah unit pembenihan ikan air laut siap sertifikasi; (unit; 10
non kumulatif)
6 Jumlah kawasan kebun bibit rumput laut; (kawasan, 300
kumulatif)
7 Jumlah unit pembenihan bersertifikat CPIB (Cara 678
Pembenihan Ikan yang Baik) ; (unit, kumulatif)
8 Jumlah RSNI 3 yang tersedia; (Judul, non kumulatif) 9
9 Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang 27
perbenihan (paket teknologi)
TARGET
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
2016
1 Jumlah perencanaan penataan kawasan perikanan budidaya 20
(kab/kota; non kumulatif)
2 Jumlah perencanaan detail dan/atau pembangunan kawasan 34
perikanan budidaya (kawasan;non kumulatif)
3 Jumlah hasil perekayasaan sub bidang pembangunan kawasan 3
budidaya (paket teknologi; non kumulatif)
4 Jumlah diseminasi sub bidang pembangunan kawasan 13
budidaya (paket; non kumulatif)
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 6
Kabupaten/Kota
5 Jumlah kawasan budidaya yang prasarananya mampu 34
operasional secara tepat guna (kawasan; non kumulatif)
6 Jumlah kelompok partisipatif yang melakukan pemeliharaan 235
infrastrukturnya secara efektif (kelompok; non kumulatif)
7 Jumlah penerima manfaat peralatan dan mesin perikanan 700
budidaya (kelompok; non kumulatif)
8 Jumlah RSNI 3 bidang sarana dan prasarana perikanan 9
budidaya yang disusun (judul; non kumulatif)
9 Jumlah Kab/kota yang memenuhi syarat sebagai minapolitan 100
berbasis perikanan budidaya (Kab/kota; kumulatif)
10 Jumlah stakeholder utama yang terlibat mendukung kawasan 2
minapolitan (stakeholder; kumulatif)
TARGET
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
2016
1 Jumlah RSNI3 bidang pembesaran ikan yang disusun (judul; 7
non kumulatif)
2 Jumlah analisis dan publikasi data statistik perikanan 6
budidaya (laporan)
3 Jumlah hasil perekayasaan teknik pembudidayaan ikan sub 14
bidang pengelolaan produksi dan usaha budidaya (paket
teknologi)
4 Jumlah lokasi percontohan teknologi (lokasi, non kumulatif) 124
Tujuan
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan
ikan dan lingkungan secara tepat
sasaran, efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas petugas
laboratorium dalam melakukan
pengujian.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 9
Kabupaten/Kota
NO KOMPONEN SUB PENJELASAN
KOMPONEN DETAIL KEGIATAN
Sasaran
POSIKANDU di 40 Kabupaten/Kota yaitu
(1) Bireun, (2) Aceh Tenggara, (3) Pidie
Jaya, (4) Serdang Bedagai, (5) Agam, (6)
Pesisir Selatan, (7) Kampar, (8) Bintan, (9)
Muaro Jambi, (10) Kota Jambi, (11) Kota
Palembang, (12) Musi Rawas, (13) Ogan
Ilir, (14) Banyuasin, (15) Tulang Bawang,
(16) Pesawaran, (17) Tangerang, (18)
Serang, (19) Bogor, (20) Subang, (21)
Indramayu, (22) Gunung Kidul, (23)
Brebes, (24) Klaten, (25) Pati, (26)
Banyumas, (27) Boyolali, (28) Pekalongan,
(29) Kendal, (30) Lamongan, (31)
Banyuwangi, (32) Gresik, (33) Sidoarjo,
(34) Banjar, (35) Kapuas, (36) Klungkung,
(37) Sumbawa, (38) Sumba Timur, (39)
Pinrang dan (40) Maros
Detail Kegiatan
1. Sub Komponen/ detail:
2. Honor tenaga kerja yang berstatus
tenaga kontrak (Non PNS). Honor
diberikan kepada 26 Kabupaten/Kota.
Setiap kabupaten mengalokasikan 1
(satu) orang tenaga honorer sebanyak
12 OB. Besarnya honor setiap bulan
disesuaikan dengan standard biaya
Umum Daerah masing-masing
kabupaten/kota , meliputi :
3. (1) Bireun, (2) Agam, (3) Kampar, (4)
Kota Jambi, (5) Kota Palembang, (6)
Musi Rawas, (7) Tulang Bawang, (8)
Pesawaran, (9) Tangerang, (10) Serang,
(11) Bogor, (12) Subang, (13)
Indramayu, (14) Gunung Kidul, (15)
Pati, (16) Banyumas, (17) Boyolali, (18)
Pekalongan, (19) Kendal, (20) Gresik,
(21) Sidoarjo, (22) Banjar, (23) Kapuas,
(24) Sumbawa, (25) Pinrang dan (26)
Maros.
4. Kegiatan pemantauan kawasan
industrialisasi perikanan Budidaya
bagi 26 Kabupaten/Kota.
Detail Kegiatan
1. Pengadaan Excavator dan/atau
KJA ramah lingkungan
2. Honor Tim pengadaan
3. Honor Tim Pemeriksa dan
Penerima barang
4. Perjalanan dinas dalam rangka
identifikasi calon lokasi dan
calon penerima manfaat
kegiatan pengembangan
peralatan dan mesin perikanan
budidaya
5. Perjalanan dinas dalam rangka
mengikuti kegiatan Bimbingan
teknis operasional peralatan dan
mesin perikanan budidaya
6. Perjalanan dinas dalam rangka
monitoring, dan evaluasi
SUB PENJELASAN
NO KOMPONEN
KOMPONEN DETAIL KEGIATAN
1 Indikator/ Output : Jumlah hasil perekayasaan teknik pembudidayaan
ikan sub bidang pengelolaan produksi dan usaha budidaya (paket
teknologi)
Percontohan Identifikasi lokasi Pengertian
dan dan kelompok Kegiatan identifikasi lokasi dan
Sosialisasi pembudidaya kelompok pembudidaya yang sudah
penerapan ikan siap baik lokasi dan management
teknologi kelompok dalam menerapkan
Budidaya Air tekhnologi anjuran budidaya sesuai
Tawar Payau SNI dan prinsip-prinsip CBIB dalam
dan Laut satu kawasan atau hamparan
3) Masing-masing Satker
Kabupaten diwajibkan
menyusun dan mengirimkan
Laporan Bulanan tiap satu
bulan dan disampaikan
kepada Sekretaris Ditjen
Perikanan Budidaya. Laporan
bulanan mencakup: realisasi
anggaran (form DA), capaian
Indikator Kinerja Utama
(produksi) dan Indikator
Kinerja Kegiatan, progres
pelaksanaan kegiatan pokok
di daerah
4) Masing-masing Satker
Kabupaten diwajibkan
menyusun dan mengirimkan
Laporan Tahunan pada akhir
tahun dan disampaikan
kepada Sekretaris Ditjen
Perikanan Budidaya. Laporan
tahunan mencakup: capaian
Indikator Kinerja Utama
(produksi) dan Indikator
Kinerja Kegiatan, realisasi
anggaran (form DA), progres
pelaksanaan kegiatan pokok
di daerah selama satu tahun.
Sasaran
Tersusunnya laporan
keuangan dan aset yang
berkualitas sesuai peraturan
dan akuntabel pada unit
kerja KKP pada umumnya
dan DJPB pada khususnya
mendapat opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Sub Komponen/ detail:/
detail:
1) Penyusunan laporan SAI
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 24
Kabupaten/Kota
No Komponen Sub Komponen Uraian Petunjuk Teknis
semester II TA. 2014
2) Penyusunan laporan SAI
semester I TA. 2015
3) Transport Lokal ke Kanwil
DJPb dan KPPN
4) Honorarium Pengelola SAI
dan SABMN
Penjelasan
1) Penyusunan laporan SAI
semester II TA. 2014
bertujuan untuk menyajikan
laporan SAI semester II tahun
2014 dan melakukan
sosialisasi aplikasi SAI
terbaru di lingkup Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya.
Masing-masing Satker
Kabupaten mengirimkan 2
orang yaitu Operator SAK dan
Operator SABMN. Pertemuan
ini rencananya dilaksanakan
pada Bulan Januari 2015 di
Surabaya.
Pengertian
Kegiatan dukungan
manajemen dalam rangka
pengelolaan satuan kerja
tugas pembantuan.
Tujuan
- Menetapkan pengelola
satuan kerja yang
bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan
kegiatan dan anggaran
tugas pembantuan sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku,
- Menyusun pelaksanaan
kegiatan dan laporan
pencapaian kinerja
tahunan.
Sasaran
Terkelolanya kegiatan tugas
pembantuan dan di satker
provinsi sesuai ketentuan
yang berlaku
Sub Komponen:
1) Honorarium Pengelola
Satker
2) Bahan Adminsitrasi
Satuan kerja
f. Penjelasan
1) Honorarium pengelola satker
diberikan kepada KPA, PPK,
pejabat penguji tagihan dan
penandatangan SPM,
bendahara, staf pengelola,
pejabat pengadaan
barang/jasa, pejabat
penerima hasil pekerjaan.
Honorarium dialokasikan
untuk kegiatan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 26
Kabupaten/Kota
No Komponen Sub Komponen Uraian Petunjuk Teknis
dekonsentrasi dan tugas
pembantuan selama 12
bulan.
BAB 4. PENUTUP
Jakarta,
N KABUPATEN/ N KABUPATEN/KOT
PROVINSI PROVINSI
O KOTA O A
Aceh
1 Aceh 1 54 Banyuwangi
Tenggara
2 Bireun 55 Blitar
3 Aceh Timur 56 Sumenep
Aceh
4 57 Tulung Agung
Selatan
Sumatera Serdang
2 5 58 Situbondo
Utara Bedagai
Sumatera 1 Kalimanta
3 6 Agam 59 Sambas
Barat 7 n Barat
1 Kalimanta
7 Pasaman 60 Kapuas
8 n Tengah
Pesisir 1 Kalimanta
8 61 Banjar
Selatan 9 n Selatan
Hulu Sungai
4 Riau 9 Kampar 62
Utara
1 Kuantan Hulu Sungai
63
0 Singingi Selatan
Kepulauan 1 2 Kalimanta Penajam Paser
5 Bintan 64
Riau 1 0 n Timur Utara
1 Muaro Kutai
6 Jambi 65
2 Jambi Kertanegara
1 2 Kalimanta Bulungan
Batanghari 66
3 1 n Utara
1 Bengkulu Kota Tarakan
7 Bengkulu 67
4 Utara
1 Bengkulu 2 Sulawesi Minahasa
68
5 Selatan 2 Utara Utara
Sumatera 1 Minahasa
8 OKU Timur 69
Selatan 6 Tenggara
1 2 Gorontalo
OKI Gorontalo 70
7 3 Utara
1 2 Sulawesi
Ogan Ilir 71 Parigi moutong
8 4 Tengah
1 OKU
72 Morowali
9 Selatan
2 Banyuasin 73 Donggala
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 28
Kabupaten/Kota
N PROVINSI KABUPATEN/ N PROVINSI KABUPATEN/KOT
O 0 KOTA O A
2 Musi
74 Tojo Una-Una
1 Rawas
2 Musi 2 Sulawesi Pangkajene
75
2 Banyuasin 5 Selatan Kepulauan
Kep. Bangka 2 Bangka
9 76 Pinrang
Belitung 3 Selatan
1 2
Lampung Pesawaran 77 Maros
0 4
2 Tulang
78 Bone
5 Bawang
2 Lampung
79 Takalar
6 Selatan
1 2 Kepulauan 2 Sulawesi Polewali
DKI Jakarta 80
1 7 Seribu 6 Barat Mandar
2 Jakarta
81 Mamuju
8 Barat
2 Jakarta 2 Sulawesi
82 Bombana
9 Timur 7 Tenggara
1 3
Banten Tangerang 83 Kolaka
2 0
3
Serang 84 Muna
1
1 3 Konawe
Jawa Barat Karawang 85
3 2 Selatan
3 2
Subang Bali 86 Tabanan
3 8
3
Indramayu 87 Klungkung
4
3 2
Bogor NTB 88 Sumbawa
5 9
1 Jawa 3 Lombok
Brebes 89
4 Tengah 6 Tengah
3 Sumbawa
Pemalang 90
7 Barat
3
Demak 91 Bima
8
3 3
Jepara NTT 92 Sumba Timur
9 0
4
Pati 93 Rote Ndao
0
4
Rembang 94 Lembata
1
4
Klaten 95 Sikka
2
4 3 Seram Bagian
Boyolali Maluku 96
3 1 Barat
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 29
Kabupaten/Kota
N PROVINSI KABUPATEN/ N PROVINSI KABUPATEN/KOT
O 4 KOTA 3
O Maluku Kepulauan
A
Banyumas 97
4 2 Utara Sula
4 Banjarnega Halmahera
98
5 ra Selatan
1 D.I. 4 Gunung 3
Papua 99 Kota Jayapura
5 Yogyakarta 6 Kidul 3
4 3 Papua 10
Sleman Sorong
7 4 Barat 0
1 4
Jawa Timur Tuban
6 8
4
Lamongan
9
5
Gresik
0
5
Sidoarjo
1
5
Pasuruan
2
5
Probolinggo
3
N KABUPATEN/ N KABUPATEN/KOT
PROVINSI PROVINSI
O KOTA O A
Aceh
1 Aceh 1 54 Banyuwangi
Tenggara
2 Bireun 55 Blitar
3 Aceh Timur 56 Sumenep
Aceh
4 57 Tulung Agung
Selatan
Sumatera Serdang
2 5 58 Situbondo
Utara Bedagai
Sumatera 1 Kalimanta
3 6 Agam 59 Sambas
Barat 7 n Barat
1 Kalimanta
7 Pasaman 60 Kapuas
8 n Tengah
Pesisir 1 Kalimanta
8 61 Banjar
Selatan 9 n Selatan
Hulu Sungai
4 Riau 9 Kampar 62
Utara
1 Kuantan Hulu Sungai
63
0 Singingi Selatan
Kepulauan 1 2 Kalimanta Penajam Paser
5 Bintan 64
Riau 1 0 n Timur Utara
1 Muaro Kutai
6 Jambi 65
2 Jambi Kertanegara
1 2 Kalimanta Bulungan
Batanghari 66
3 1 n Utara
1 Bengkulu Kota Tarakan
7 Bengkulu 67
4 Utara
1 Bengkulu 2 Sulawesi Minahasa
68
5 Selatan 2 Utara Utara
Sumatera 1 Minahasa
8 OKU Timur 69
Selatan 6 Tenggara
1 2 Gorontalo
OKI Gorontalo 70
7 3 Utara
1 2 Sulawesi
Ogan Ilir 71 Parigi moutong
8 4 Tengah
1 OKU
72 Morowali
9 Selatan
2
Banyuasin 73 Donggala
0
2 Musi
74 Tojo Una-Una
1 Rawas
2 Musi 2 Sulawesi 75 Pangkajene
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 34
Kabupaten/Kota
N PROVINSI KABUPATEN/ N PROVINSI KABUPATEN/KOT
O 2 Banyuasin
KOTA 5
O Selatan Kepulauan
A
Kep. Bangka 2 Bangka
9 76 Pinrang
Belitung 3 Selatan
1 2
Lampung Pesawaran 77 Maros
0 4
2 Tulang
78 Bone
5 Bawang
2 Lampung
79 Takalar
6 Selatan
1 2 Kepulauan 2 Sulawesi Polewali
DKI Jakarta 80
1 7 Seribu 6 Barat Mandar
2 Jakarta
81 Mamuju
8 Barat
2 Jakarta 2 Sulawesi
82 Bombana
9 Timur 7 Tenggara
1 3
Banten Tangerang 83 Kolaka
2 0
3
Serang 84 Muna
1
1 3 Konawe
Jawa Barat Karawang 85
3 2 Selatan
3 2
Subang Bali 86 Tabanan
3 8
3
Indramayu 87 Klungkung
4
3 2
Bogor NTB 88 Sumbawa
5 9
1 Jawa 3 Lombok
Brebes 89
4 Tengah 6 Tengah
3 Sumbawa
Pemalang 90
7 Barat
3
Demak 91 Bima
8
3 3
Jepara NTT 92 Sumba Timur
9 0
4
Pati 93 Rote Ndao
0
4
Rembang 94 Lembata
1
4
Klaten 95 Sikka
2
4 3 Seram Bagian
Boyolali Maluku 96
3 1 Barat
4 3 Maluku Kepulauan
Banyumas 97
4 2 Utara Sula
4 Banjarnega Halmahera
98
5 ra Selatan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker TP 35
Kabupaten/Kota
N PROVINSI KABUPATEN/ N PROVINSI KABUPATEN/KOT
1
O D.I. 4 Gunung
KOTA 3
O Papua 99 KotaAJayapura
5 Yogyakarta 6 Kidul 3
4 3 Papua 10
Sleman Sorong
7 4 Barat 0
1 4
Jawa Timur Tuban
6 8
4
Lamongan
9
5
Gresik
0
5
Sidoarjo
1
5
Pasuruan
2
5
Probolinggo
3
Keterangan:
B = Bersih
T = Tercemar
= Monapolitan