PERATURAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 28/PER-BPSDMKP/2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI
KEGIATAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN ANGGARAN 2015
5. Peraturan ...
-2-
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4 ...
-3-
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 April 2015
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN,
ttd
SUSENO
-4-
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
NOMOR 28/PER-BPSDMKP/2015
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
DEKONSENTRASI KEGIATAN PENYULUHAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN
2015
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI
KEGIATAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN ANGGARAN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Langkah ...
-5-
C. Ruang ...
-6-
C. Ruang Lingkup
D. Pengertian
usaha ...
-7-
usaha dan peningkatan usaha kearah yang lebih besar dan bersifat
komersial, kelompok pelaku utama dikembangkan melalui kerja sama
antar kelompok dengan membentuk gabungan kelompok perikanan
(Gapokkan), Asosiasi dan Korporasi.
4. Peningkatan kelas kemampuan kelompok pelaku utama adalah
serangkaian kegiatan dalam rangka pengembangan kelembagaan
pelaku utama perikanan melalui kegiatan penilaian dan pengukuhan
kelas kelompok pelaku utama, yang diukur berdasarkan lima jenis
kemampuan dan empat puluh dua indikator dengan bobot penilaian
maksimal sama dengan 1.000 nilai skoring, yang terdiri dari tiga kelas
kelompok yaitu kelas pemula, kelas madya, dan kelas utama.
5. Kelas Pemula adalah kelas kelompok pelaku utama perikanan dengan
nilai terbawah dan terendah pada batas skoring penilaian dari 0 sampai
dengan 350 dari segi kemampuannya dalam penguasaan teknologi,
pengorganisasian, skala usaha, kemampuan permodalan, kemitraan/
kerja sama, dan akses informasi pasar, serta diberikan piagam
pengukuhan yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah.
6. Kelompok Madya adalah kelas kelompok pelaku utama perikanan
dengan nilai menengah pada batas skoring penilaian dari 351 sampai
dengan 650 dari segi kemampuannya dalam penguasaan teknologi,
pengorganisasian, skala usaha, kemampuan permodalan, kemitraan/
kerjasama, dan akses informasi pasar, serta sudah melakukan kegiatan
perencanaan meskipun masih terbatas, dan diberikan piagam
pengukuhan yang ditandatangani oleh Camat.
7. Kelas Utama adalah kelas kelompok pelaku utama perikanan dengan
nilai tertinggi pada batas skoring penilaian dari 651 sampai dengan
1.000 dari segi kemampuannya dalam penguasaan teknologi,
pengorganisasian, skala usaha, kemampuan permodalan, kemitraan/
kerjasama, dan akses informasi pasar, serta sudah melakukan kegiatan
dalam perencanaan sampai pelaksanaan meskipun masih terbatas, dan
diberikan piagam pengukuhan yang ditandatangani oleh Bupati.
8. Penguatan Kegiatan Penyuluh Perikanan Swadaya adalah kegiatan
penyuluhan oleh Penyuluh Perikanan Swadaya dengan fasilitasi
dukungan untuk kegiatan penyuluhan. Dukungan kegiatan tersebut
dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi Penyuluh
Perikanan Swadaya melalui pelatihan teknis perikanan
9. Fasilitasi adalah upaya memberikan kemudahan dalam bentuk
intervensi atau dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan
kapasitas individu, kelompok atau kelembagaan dalam masyarakat,
agar mereka mampu mengerahkan potensi dan sumberdaya untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
10. Pemberdayaan adalah memberikan daya kepada yang tidak berdaya
dan atau mengembangkan daya yang sudah dimiliki menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat bagi masyarakat yang bersangkutan yang
diarahkan terwujudnya masyarakat madani (yang beradab) dan mandiri
dalam pengertian dapat mengambil keputusan (yang terbaik) bagi
kesejahteraannya sendiri, serta dapat berpartisipasi secara aktif dalam
keseluruhan proses pembangunan.
34. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan
lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana
kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja negara/anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBN/APBD).
35. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para
pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
36. Unit Percontohan Inovasi Teknologi Penyuluhan, dan/atau percontohan
Bisnis Perikanan adalah pengembangan metode penyuluhan dalam
bentuk demonstrasi cara/hasil, gelar teknologi perikanan, termasuk
Teknologi Kearifan lokal dalam rangka diseminasi atau penyebarluasan
inovasi teknologi kelautan dan perikanan.
BAB II ...
- 11 -
BAB II
ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA
SATKER PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI
badan ...
- 12 -
PENYULUH
NO PROPINSI
PNS SWADAYA
4 RIAU 45 160
5 JAMBI 63 300
7 BENGKULU 83 160
8 LAMPUNG 61 272
14 D I YOGYAKARTA 50 225
16 BANTEN 31 150
17 BALI 98 230
21 KALIMANTAN ...
- 13 -
PENYULUH
NO PROPINSI
PNS SWADAYA
23 KALIMANTAN TIMUR 35 60
24 KALIMANTAN UTARA 59 30
29 GORONTALO 49 200
33 PAPUA BARAT 65 80
JUMLAH
NO PROPINSI
KELOMPOK MANDIRI
4 RIAU 130
5 JAMBI 110
7 BENGKULU 105
8 LAMPUNG 127
9 KEPULAUAN ...
- 14 -
JUMLAH
NO PROPINSI
KELOMPOK MANDIRI
10 KEPULAUAN RIAU 40
11 DKI JAKARTA 40
14 D I YOGYAKARTA 115
16 BANTEN 140
17 BALI 180
23 KALIMANTAN TIMUR 48
24 KALIMANTAN UTARA 50
29 GORONTALO 100
31 MALUKU 200
34 PAPUA 111
TOTAL 5000
BAB III
PENGELOLAAN KEGIATAN
1. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
a. memperkuat kapasitas kelompok pelaku utama melalui penilaian
kelas kelompok oleh Penyuluh Perikanan PNS.
b. meningkatkan kelas kemampuan kelompok (kelas kelompok pemula
ditingkatkan menjadi kelas kelompok madya, dan kelas kelompok
madya menjadi kelas kelompok utama).
c. menyesuaikan kelas kelompok melalui validasi penilaian, khusus
bagi kelas kelompok perikanan yang masih merujuk kepada kelas
kelompok pertanian (Kelompok Lanjut) maka harus divalidasi
melalui penilaian kelas kelompok perikanan.
2. Sasaran
Kelembagaan pelaku utama perikanan sebanyak 5.000 kelompok
melalui peningkatan kelas kemampuan kelompok.
3. Syarat dan Tahapan Pelaksanaan:
a. Syarat:
1) Penguatan dan Pembinaan Kelembagaan Pelaku Utama
a) Pembinaan penyuluhan yang dilakukan terhadap kelompok
pelaku utama Kelas Pemula, tetapi setelah dilakukan
penilaian mencapai minimal 300 sehingga pada tahun
berikutnya dapat meningkat kelasnya mejadi Kelas Madya;
b) Pembinaan penyuluhan yang dilakukan terhadap kelompok
pelaku utama Kelas Madya, tetapi setelah dilakukan
penilaian mencapai minimal 600 sehingga pada tahun
berikutnya dapat meningkat kelasnya mejadi Kelas Utama;
c) Data kelompok yang telah dilakukan penilaian harus
dimasukkan dan diupdate ke dalam aplikasi SIMLUH-KP
melalui operator yang telah ditetapkan;
d) Jumlah kelompok yang mendapatkan dana penguatan dan
pembinaan kelembagaan pelaku utama perikanan adalah
sebagaimana tabel 3, dimana masing-masing kelompok
mendapatkan dana sebesar Rp 1.500.000,-; dan
e) Kelompok tersebut didasarkan atas usulan dari
kabupaten/kota.
2) Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompok Pelaku Utama
Perikanan
a) Kelompok Pelaku Utama Perikanan yang diberikan
dukungan kegiatan yaitu kelompok pelaku utama Kelas
Pemula ...
- 16 -
4. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun (Januari s/d
Desember 2015).
Jadwal ...
- 17 -
Jadwal Kegiatan :
No 2015 Bulan Ke
Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi Kelompok
2 Identifikasi Kebutuhan
Kelompok.
3 Penetapan Kelompok (SK
KPA)
4 Pengiriman copy SK Ke
Pusluh KP.
5 Penguatan dan Pembinaan
Kelembagaan Pelaku Utama
Perikanan dan Peningkatan
Kelas Kelompok.
6 Monitoring Evaluasi
7 Pelaporan
1. Tujuan
Mengapresiasi kinerja dan meningkatkan motivasi Penyuluh Perikanan
PNS dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan.
2. Sasaran,
Penyuluh Perikanan PNS yang diusulkan oleh kabupaten/kota sebagai
calon Penyuluh Perikanan Teladan tingkat provinsi.
3. Syarat–Syarat dan Prosedur Pelaksanaan
Persyaratan dan Prosedur Pelaksanaan Penilaian Penyuluh Perikanan
PNS Teladan mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor PER.17/MEN/2012 tentang Penilaian
Penyuluh Perikanan Pegawai Negeri Sipil Teladan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Persiapan terdiri dari rapat persiapan, penetapan kepanitiaan dan
Tim penilai, persuratan, dan lainnya;
b. Pelaksanaan Penilaian Penyuluh Perikanan PNS Teladan Tingkat
Provinsi sesuai usulan dari kabupaten/kota;
c. Penetapan Penyuluh Perikanan PNS Teladan Tingkat Provinsi;
d. Hasil penetapan Penilaian Penyuluh Perikanan PNS Teladan Tingkat
Provinsi, diusulkan ke Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
untuk dinilai menjadi Penyuluh Perikanan Teladan Nasional.
5. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan untuk Penilaian Penyuluh Perikanan PNS
Teladan Tingkat Provinsi mulai dari Maret sampai dengan Mei 2015.
Berita Acara Penetapan Penyuluh Perikanan PNS Teladan Tingkat
Provinsi paling lambat diterima Pusat Penyuluhan KP pada bulan Mei
2015 untuk dinilai di Tingkat Nasional.
Jadwal ...
- 18 -
Jadwal Kegiatan:
No 2015 Bulan Ke
Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan dan Identifikasi
Penyuluh
2 Proses Penilaian
3 Penetapan (SK)
4 Pengiriman copy SK Ke
Pusluh KP.
5 Penilaian di Tingkat
Nasional/Pusat
1. Tujuan
Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan penyuluhan dengan bantuan
BOP untuk Penyuluh Perikanan PNS guna mendukung kegiatan:
a. Pelaksanaan kunjungan, pendampingan, dan bimbingan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha perikanan di lapangan (desa,
kecamatan) di wilayah kerjanya;
b. Penyusunan materi penyuluhan perikanan; dan
c. Penyusunan rencana kerja dan pelaporan penyuluh perikanan.
2. Sasaran
Penyuluh Perikanan PNS sebanyak 3,117 orang.
4. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan pencairan dan pendistribusian BOP bagi penyuluh
perikanan adalah sebagai berikut:
a. Usulan ...
- 19 -
5. Waktu ...
- 20 -
5. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan selama 1 (satu) tahun yang dibayarkan triwulan
atau bulanan yaitu bulan Januari s/d Desember 2015.
Jadwal Kegiatan;
No 2015 Bulan Ke
Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Verifikasi Penyuluh PNS
Calon Penerima BOP.
2 Penetapan Penerima BOP
(SK KPA)
3 Pengiriman copy SK Ke
Pusluh KP.
4 Kegiatan Penyuluhan dan
Laporan Kegiatan
Penyuluhan dari Penyuluh
Penerima BOP
5 Monitoring Evaluasi
6 Pelaporan Rekap Laporan
dari Bakorluh Ke Pusluh
1. Tujuan
Meningkatkan kapasitas dan kompetensi PPS melalui
pelatihan/bimbingan teknis perikanan.
2. Sasaran
PPS sebanyak 7.583 orang yang telah dikukuhkan melalui anggaran
Pusat Penyuluhan KP maupun anggaran daerah.
3. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
a. Bakorluh/dinas kelautan dan perikanan provinsi melakukan
verifikasi terhadap PPS yang telah dikukuhkan oleh bapeluh/dinas
kelautan dan perikanan kabupaten/kota;
b. bapeluh/dinas kelautan dan perikanan kabupaten/kota
mengusulkan ke Bakorluh kebutuhan pelatihan perikanan sesuai
dengan komoditas unggulan daerah masing-masing;
c. Bakorluh mendata kebutuhan pelatihan perikanan dari masing-
masing Kab/Kota dan melakukan koordinasi dengan Balai/UPT
KKP/P2MKP;
d. Bakorluh menetapkan calon, lokasi pelatihan dan tanggal
pelaksanaan; dan
e. PPS yang telah melaksanakan kegiatan penyuluhannya wajib
menyampaikan laporan kegiatannya kepada dinas atau badan yang
menangani penyuluhan di kabupaten/kota, provinsi dan dilanjutkan
direkap ditingkat provinsi untuk dilanjutkan dikirim ke Pusat
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan-BPSDM KP.
4. Waktu ...
- 21 -
4. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penguatan kegiatan PPS dilakukan satu atau lebih dalam
satu tahun disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Jadwal Kegiatan:
No 2015 Bulan Ke
Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi dan Verifikasi
PPS
2 Identifikasi kebutuhan
pelatihan perikanan
3 Penetapan (SK KPA)
4 Pengiriman copy SK Ke
Pusluh KP.
5 Peningkatan kapasitas PPS
6 Kegiatan Penyuluhan oleh
PPS
7 Monitoring Evaluasi
8 Rekap Pelaporan dari
Bakorluh Disampaikan ke
Pusluh
2. Sasaran
Sasaran Percontohan Penyuluhan Bisnis Perikanan terdiri dari sasaran
utama dan sasaran antara. Sasaran utama adalah Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Sedangkan sasaran antara
adalah Penyuluh Perikanan.
3. Tim ...
- 22 -
3. Tim Pelaksana
Tim pelaksana kegiatan Percontohan Penyuluhan Bisnis Perikanan
terdiri dari:
5. Tahapan ...
- 23 -
5. Tahapan Pelaksanaan
a. Persiapan dan Penetapan Tim Pelaksana (SK KPA);
b. Pengiriman SK ke Pusluh;
c. Penetapan Materi (Teknologi Inovasi yang akan didiseminasikan
melalui percontohan penyuluhan bisnis perikanan);
d. Aksi/Pelaksanaan kegiatan percontohan penyuluhan bisnis
perikanan;
e. Monitoring & Evaluasi; dan
f. Pelaporan.
6. Lokasi
Lokasi Percontohan Penyuluhan Bisnis Perikanan yang dibiayai dana
Dekonsentrasi Tahun 2015, yaitu:
a. Provinsi Jawa Tengah;
b. Provinsi Jawa Barat;
c. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
d. Provinsi Jawa Timur;
e. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
f. Provinsi Lampung;
g. Provinsi Kalimantan Selatan;
h. Provinsi Sulawesi Selatan;
i. Provinsi Maluku; dan
j. Provinsi Nusa Tenggara Barat.
7. Waktu
Waktu Pelaksanaan mulai Januari sampai dengan Desember 2015.
Jadwal Kegiatan :
No 2015 Bulan Ke
Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan/Koordinasi
2 Penetapan Materi Inovasi
Teknologi.
3 Penetapan Tim Pelaksana
(SK KPA)
4 Pengiriman copy SK Ke
Pusluh KP.
5 Verifikasi Materi dan Lokasi
Kegiatan
6 Aksi Kegiatan Percontohan
dilapangan
7 Monitoring Evaluasi
8 Temu Lapang
9 Pelaporan hasil
pelaksanaan percontohan
inovasi teknologi.
F. Operasionalisasi ...
- 24 -
1. Tujuan
Mendapatkan data dan informasi sistem penyuluhan KP yang akurat
dan terkini untuk bahan penyusunan kebijakan penyuluhan KP di
pusat dan daerah.
2. Sasaran
Pengelola SIMLUH-KP provinsi/kabupaten/kota.
3. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
a. Persiapan meliputi penetapan operator melalui SK penetapan
Bakorluh/bapeluh/dinas kelautan dan perikanan provinsi/
kabupaten/kota;
b. Koordinasi Penghimpunan Data SIMLUH-KP antara Bakorluh/dinas
kelautan dan perikanan provinsi dan bapeluh/dinas kelautan dan
perikanan kabupaten/kota;
c. Sosialisasi SIMLUH-KP oleh Pusat Penyuluhan KP dan Bakorluh/
dinas kelautan dan perikanan provinsi;
d. Entry data dan informasi sistem penyuluhan KP provinsi/
kabupaten/kota melalui aplikasi SIMLUH-KP.
e. Petugas entry data yang ditunjuk agar melakukan update data
minimal 1(satu) bulan sekali.
f. Pelaporan SIMLUH-KP berupa hardcopy disampaikan kepada Pusat
Penyuluhan KP setiap semester yang sudah divalidasi dan
ditandatangani oleh pimpinan.
4. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan 1 (satu) tahun (Januari s/d Desember 2015).
Jadwal Kegiatan;
No 2015 Bulan Ke
Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penetapan petugas Entri
Data (SK KPA)
2 Pengiriman copy SK Ke
Pusluh KP.
3 Koordinasi dan
penghimpunan data
4 Entri Data
5 Monitoring Evaluasi
6 Pelaporan
1. Batasan
Administrasi kegiatan dan operasional kantor dimaksudkan untuk
memfasilitasi operasional Satker dekonsentrasi dalam penyelenggaraan
penyuluhan di tingkat provinsi.
2. Tujuan ...
- 25 -
2. Tujuan
Memfasilitasi operasional pengelolaan anggaran Satker dekonsentrasi di
Bakorluh atau dinas kelautan dan perikanan provinsi.
3. Sasaran
Operasional Satker Bakorluh/yang menangani dekonsentrasi
penyuluhan di provinsi.
4. Rincian Komponen
Rincian komponen meliputi :
a. Honorarium petugas yang terkait dengan operasional Satker;
b. Pengadaan bahan dan alat tulis kantor, penggandaan, surat
menyurat, konsumsi rapat-rapat serta penyusunan dan pengiriman
laporan provinsi ke pusat dalam berbagai bentuk formulir pelaporan
yang disusun oleh Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan; dan
c. Perjalanan dalam rangka koordinasi dan perencanaan dari provinsi
ke kabupaten/kota dan perjalanan konsultasi dan koordinasi dari
provinsi ke pusat.
5. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan1 (satu) tahun (Januari s/d Desember 2015).
penerima ...
- 26 -
Tujuan ...
- 27 -
1. Batasan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008
tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan, menyatakan bahwa setiap Satker/UAKPA Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan diwajibkan menyampaikan laporan keuangan
meliputi ADK, LRA, dan neraca UAKPA R1 setiap bulannya. Sehingga
perlu memfasilitasi pembuatan laporan bulanan/triwulan/tahunan
agar dapat mengetahui perkembangan kegiatan penyelenggaraan
penyuluhan yang didekonsentrasikan.
2. Tujuan
Meningkatkan kelancaran adminstrasi pelaporan keuangan dan
memberikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi,
mengevaluasi kegiatan-kegiatan dekonsentrasi dan menindaklanjutinya
dengan menjadikannya acuan dalam penyusunan program/kegiatan
dekonsentrasi selanjutnya.
3. Sasaran
Satker pelaksana dekonsentrasi menyampaikan laporan tepat waktu.
4. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut :
a. Kegiatan Evaluasi dan pembinaan terhadap sinkronisasi data antara
petugas Bendahara, operator SIMAK BMN, operator SAK pada Satker
Dekonsentrasi Provinsi yang dilakukan oleh petugas Sekretariat
BPSDM KP.
b. Rekonsiliasi Sistem Akuntansi Instansi (SAK-SIMAK BMN) oleh
Satker dekonsentrasi ke Kanwil KPPN maupun ke eselon I
BPSDMKP.
c. Pengelolaan data sistem akuntansi keuangan Satker dekonsentrasi.
d. Laporan keuangan dan bulanan kegiatan dekonsentrasi provinsi
paling lambat diterima tanggal 5 pada bulan berikutnya dengan
alamat : Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Jl.
Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat, Gedung Mina Bahari III,
Lantai 7 Jakarta, Telp/Fax. 021-3513287/3513289. Atau Pusluh KP
Fax. 021.3513328.
e. Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan akan
menginformasikan keragaan penerimaan laporan
bulanan/triwulan/tahunan kepada Satker Provinsi.
5. Mekanisme ...
- 28 -
7. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan selama 1 (satu) tahun (Januari s/d Desember2015).
BAB IV ...
- 29 -
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi dan pelaporan merupakan salah satu bagian dari unsur
pengendalian yang dalam pelaksanaannya sangat diperlukan dan berfungsi
sebagai kontrol dan tolok ukur setiap program/kegiatan yang dilaksanakan.
Monitoring, evaluasi dan pelaporan merupakan suatu cara, sistem dan pola
penyajian informasi formal yang obyektif dan teratur dengan dukungan fakta
yang tersusun dalam bentuk yang tertata dan terstruktur. Dengan ini
diharapkan monitoring, evaluasi dan pelaporan mampu menyajikan informasi
yang berkaitan dengan perkembangan pelaksanaan kegiatan secara obyektif
sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi secara cepat dan tepat apabila
dalam pelaksanannya ditemui permasalahan yang diperkirakan dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran program/kegiatan yang telah
ditetapkan.
A. Monitoring
Monitoring merupakan suatu kegiatan observasi yang berlangsung terus
menerus untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan
program dengan perencanaan yang telah ditetapkan dalam jangka waktu
tertentu.
B. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu teknik penilaian kualitas program yang
dilakukan secara berkala melalui metode yang tepat. Evaluasi komponen
kegiatan dilakukan terhadap seluruh atau sebagian unsur-unsur
komponen kegiatan dan terhadap pelaksanaan komponen kegiatan.
Evaluasi dapat diselenggarakan secara terus menerus, berkala, dan atau
sewaktu-waktu.
C. Indikator Monitoring dan Evaluasi
Indikator kinerja merupakan produk atau layanan yang dihasilkan untuk
mencapai hasil-hasil yang diharapkan, atau merupakan uraian ringkas
dengan menggunakan ukuran kuantitatif/kualitatif yang mengindikasikan
pencapaian suatu sasaran/tujuan yang telah dicapai dan ditetapkan.
Indikator ini memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. dasar penilaian kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),
pelaksanaan (on going), maupun setelah kegiatan (ex-post);
2. petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan/sasaran.
Dalam pelaksanaan dekonsentrasi penyuluhan kelautan dan perikanan,
indikator bertujuan untuk mengetahui:
1. tingkat kemajuan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan tahun 2015,
baik yang sedang berjalan maupun telah selesai;
2. permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan dan tindak
pemecahan masalah;
3. penyediaan laporan berkala;
4. pencegahan secara dini akan kemungkinan terjadinya penyimpangan
lebih lanjut berdasarkan indikasi permasalahan yang ada; dan
5. penyediaan ...
- 30 -
D. Penentuan Indikator
Indikator kinerja kegiatan merupakan penentu dalam keberhasilan
monitoring dan evaluasi. Penentuan indikator dilakukan berdasarkan
kesepakatan bersama pihak yang terkait di dalamnya. Prinsip-prinsip dasar
yang harus dipenuhi dalam indikator adalah spesifik, terukur dan jelas,
dapat dicapai dan sensitif, relevan dan mudah, serta mengandung batas
waktu.
Indikator Monitoring dan Evaluasi dalam pelaksanaan dekonsentrasi
penyelenggaraan penyuluhan 2015 ini lebih difokuskan pada INPUT,
PROSES, OUTPUT, dan OUTCOMES (Tabel 4).
Indikator kinerja adalah sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja Input/indikator proses : Indikator yang mengukur
jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material,
dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan
kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumber daya dapat dianalisis
apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan renstra
yang ditetapkan. Contoh : jumlah dana yang dibutuhkan, tenaga yang
dibutuhkan, peralatan yang digunakan, dan bahan yang digunakan.
2. Indikator Kinerja Output : dijadikan landasan untuk menilai kemajuan
suatu kegiatan. Apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan
yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Dengan membandingkan
keluaran dapat dianalisis apakah kegiatan yang terlaksana sesuai
rencana atau tidak.
3. Indikator Kinerja Outcome : Indikator tentang tingkat pencapaian hasil
kegiatan lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak
pihak. Indikator outcome lebih utama dari sekedar output, dimana
kualitas kegiatan mulai diukur.
Berkas Berkas
Komponen Indikator
No Indikator Output Pembuktian Pembuktian
Kegiatan Outcome
Output Outcome
1. Penguatan Terselenggaranya a. SK KPA Meningkatnya Laporan
dan fasilitasi tentang fungsi Hasil
Pembinaan pengembangan Penguatan kelembagaan Monitoring
Kelembagaan kelembagaan dan dan pelaku utama dan Evaluasi
Pelaku peningkatan Pembinaan perikanan
Utama kelas dan sebagai wadah
Perikanan kemampuan Sertifikat proses
Kelompok Pelaku Peningkatan pembelajaran,
Utama Perikanan Kelas wahana kerja
Kemampuan sama, unit
Kelompok penyedia
Pelaku sarana dan
Utama prasarana
Perikanan produksi, unit
produksi, unit
b. Penetapan ...
- 31 -
Berkas Berkas
Komponen Indikator
No Indikator Output Pembuktian Pembuktian
Kegiatan Outcome
Output Outcome
b. Penetapan pengolahan
kelompok dan
pelaku pemasaran,
utama serta unit jasa
perikanan penunjang
c. Panduan
Kegiatan
d. Laporan
Pertanggung
jawaban
keuangan
dan kegiatan
2. Penilaian Terselenggarakan Berita acara : Memberikan SK
Penyuluh nya proses a. Penetapan motivasi Gubernur/
Perikanan Penilaian penyuluh kepada Bakorluh/
PNS Teladan Penyuluh teladan oleh penyuluh Dinas
Tingkat Perikanan PNS tim penilai perikanan kelautan dan
Provinsi Teladan provinsi untuk lebih perikanan
b. Pelaporan meningkatkan Provinsi
pertanggung kinerjanya tentang
jawaban dalam penyuluh
keuangan penyelenggara perikanan
dan kegiatan an teladan
penyuluhan tingkat
perikanan provinsi
3. Penyelengga
raan
Penyuluhan
KP oleh
Penyuluh
PNS dengan
optimalisasi
BOP
a. Pengelola Terbayarnya BOP a. SK KPA Terpenuhinya a. Tanda
an BOP bagi Penyuluh tentang kebutuhan Penerima
Perikanan PNS Penetapan operasional an BOP
secara tepat Penyuluh penyuluhan b. Laporan
jumlah, waktu, Perikanan Hasil
wilayah dan PNS Monev
sasaran Penerima
BOP sesuai
dengan
usulan dari
bapeluh/
dinas
kab/kota
b. Panduan
Pengelolaan
BOP
c. Lembaran
pengajuan
pembayaran
BOP
d. Slip ...
- 32 -
Berkas Berkas
Komponen Indikator
No Indikator Output Pembuktian Pembuktian
Kegiatan Outcome
Output Outcome
d. Slip Bukti
pengiriman/
bukti
transfer
e. Laporan Tri
Wulan
Penyuluh
Perikanan
PNS
penerima
BOP
f. Laporan
Hasil Monev
b. Pemanfaat Terlaksananya a. RKPP Terbinanya a. Jumlah
an BOP tugas/ b. Wilayah dan kelompok Kelompok
operasional Kelompok sasaran binaan
penyuluhan Binaan b. Frekuensi
Penyuluh pertemu
Penerima an/kunju
BOP ngan
c. Laporan Tri c. Materi
Wulan penyuluh
Penyuluh an yang
Perikanan disampai
PNS kan
penerima d. Laporan
BOP Hasil
d. Laporan Monev
Hasil Monev
4. Penguatan Terselenggaranya a. SK Meningkatnya Laporan
Kegiatan penyelenggaraan pengukuhan dukungan Hasil
Penyuluh penyuluhan oleh penyuluh penyelenggara Monitoring
Perikanan Penyuluh perikanan an dan Evaluasi
Swadaya Perikanan b. Laporan penyuluhan
Swadaya kegiatan kelautan dan
c. Pertanggung perikanan di
jawaban lapangan oleh
keuangan penyuluh
swadaya
5. Penyusunan Tersusunnya a. SK Petugas Tersedianya Laporan
Database database sistem penyusunan data dan Hasil
Sistem penyuluhan KP database informasi Monitoring
Penyuluhan akurat dan sistem sistem dan Evaluasi
Kelautan dan terkini di prov. penyuluhan penyuluhan
Perikanan dan kab./kota KP KP yang
b. SK kegiatan akurat dan
penyusunan terkini
database
sistem
penyuluhan
KP
c. Data dan
informasi
sistem
penyuluhan
d. Laporan ...
- 33 -
Berkas Berkas
Komponen Indikator
No Indikator Output Pembuktian Pembuktian
Kegiatan Outcome
Output Outcome
d. Laporan
Pertanggung
jawaban
keuangan
dan kegiatan
e. Laporan
Hasil
Monitoring
6. Penyusunan Tersusunnya Dokumen Tercapainya Laporan
Renstra dan Renstra dan Renstra serta target Hasil
Penetapan Penetapan Penetapan indikator Monitoring
Kinerja Kinerja Kinerja yang kinerja dan Evaluasi
sudah di tanda
tangan oleh
KPA
7. Penyusunan Tersusunnya Dokumen Tersedianya Laporan hasil
Laptah dan Laporan Laptah dan bahan evaluasi
LAKIP Tahunan dan LAKIP kebijakan
LAKIP
8. Pembuatan Tersusunnya Laporan Laporan Laporan
Laporan laporan yang Pertanggung optimal Hasil
Keuangan akurat dan tepat jawaban dipergunakan Monitoring
dan Kegiatan waktu keuangan dan untuk dan Evaluasi
kegiatan perumusan
kebijakan
9. Administrasi Terselenggaranya Laporan Kelancaraan Laporan
Kegiatan dan dukungan Pertanggung dukungan Hasil
pelayanan adminstrasi jawaban operasional Monitoring
perkantoran kegiatan dan keuangan dan Satker dan Evaluasi
pelayanan kegiatan dekonsentrasi
perkantoran
melakukan ...
- 34 -
BAB V ...
- 35 -
BAB V
PENUTUP
ttd
SUSENO