PERATURAN
KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 5/KEP-BRSDM/2020
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Maret 2020
KEPALA BADAN RISET
DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN,
ttd
SJARIEF WIDJAJA
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN RISET
DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 5/PER-BRSDM/2020
TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
DAN OPERASIONAL e-PENYULUH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin
pesat. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya
hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba
elektronik. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian
besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh
manusia untuk mempermudah melakukan apapun tugas dan
pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban
manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai
perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-
baiknya.
Paperless merupakan salah satu trend era digital dimana
penggunaan kertas menjadi lebih sedikit. Kita tidak harus mencetak foto
maupun dokumen yang dibutuhkan pada kertas, melainkan dalam
bentuk digital. Penyimpanan secara digital lebih aman daripada
menyimpan bermacam dokumen dalam bentuk kertas. Digitalisasi
dokumen berbentuk kertas menjadi file elektronik menjadi lebih
mudah. Dengan file digital juga dokumen menjadi jelas lebih ringkas
yang setiap saat dapat dibuka melalui komputer dan ponsel
Sejalan dengan era pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi, Pusat Data, Statistik dan Informasi Setjen KKP telah
membangun aplikasi E-Penyuluh. Aplikasi e-Penyuluh sebagai tools bagi
Penyuluh Perikanan dalam menyampaikan laporan kinerja penyuluhan
perikanan, dan diharapkan memudahkan UPT BRSDM KP yang
menangani Penyuluhan Perikanan dalam monitoring kinerja Penyuluh
Perikanan secara real time.
B. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan dalam pengelolaan dan
Operasional e-Penyuluh.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman ini meliputi:
1. Tujuan dan Manfaat e-Penyuluh;
2. Pengelolaan e-Penyuluh; dan
3. Operasional e-Penyuluh.
D. Pengertian
1. Penyuluh Perikanan adalah perorangan warga negara Indonesia
yang melakukan kegiatan penyuluhan perikanan baik penyuluh
PNS, swasta, maupun swadaya.
2. Penyuluh Perikanan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut
Penyuluh PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang pada satuan organisasi lingkup perikanan untuk
melakukan kegiatan penyuluhan.
3. Penyuluh Perikanan Bantu adalah tenaga teknis yang diberi tugas
dan kewenangan oleh pejabat yang berwenang di pusat dan/atau
daerah untuk melaksanakan tugas Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan dalam suatu ikatan kerja
selama jangka waktu tertentu.
4. Unggah adalah sebuah cara atau proses yang di lakukan untuk
melakukan pengiriman File atau data dari perangkat komputer atau
perangkat lainnya yang memiliki koneksi internet contohnya seperti
file foto, musik ataupun hal lainnya ke suatu system
5. Unduh adalah transmisi file dari internet ke komputer
client/pengguna dapat dikatakan juga proses penerimaan atau
pengambilan file dari internet/server ke komputer pribadi.
6. Web adalah halaman yang saling berhubungan umumnya terletak di
pelayan yang sama berisi kumpulan informasi yang diberikan oleh
individu, kelompok, atau organisasi.
7. Mobile adalah aplikasi yang memungkinkan Anda melakukan
mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA, telepon
seluler atau Handphone;
8. Pelaku Utama adalah Pelaku utama kelautan dan perikanan adalah
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan/pemasar ikan, petambak
garam, dan pengelola konservasi beserta keluarga intinya.
9. Kelompok Perikanan adalah bagian dari kelembagaan pelaku utama
dan pelaku usaha perikanan, seperti halnya gabungan kelompok,
asosiasi atau korporasi/ kumpulan orang dan/atau kekayaan yang
terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum.
10. Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan, yang selanjutnya
disebut Kartu KUSUKA adalah identitas tunggal pelaku usaha
kelautan dan perikanan.
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT e-PENYULUH
A. Tujuan e-Penyuluh
Tujuan e-Penyuluh adalah:
1. Sebagai alat bantu dalam bentuk aplikasi berbasis web dan mobile
bagi Penyuluh, Unit Pelaksana Teknis Badan Riset dan Sumber Daya
Manusia Kelautan dan Perikanan yang menangani penyuluhan
perikanan, dan Pusat Penyuluhan Kelautan; dan
2. Sebagai tools dalam role model pegawai bekerja dari rumah;
B. Manfaat e-Penyuluh
Manfaat e-Penyuluh sebagai berikut:
1. Hasil kegiatan diinput langsung dalam modul e-Penyuluh yang telah
dipasang di handphone;
2. Modul e-Penyuluh dapat dibuka dan diinput secara off-line tidak
tergantung jaringan internet;
3. Laporan kegiatan dan capaian target (kinerja) dibuat otomatis dalam
format standar yang telah ditentukan dengan konten informasi
diambil dari data yang telah diinput;
4. Modul e-Penyuluh terintegrasi dengan modul KUSUKA dan
pendataan produksi, kegiatan pendataan dapat dilakukan pada
perangkat handphone yang sama; dan
5. Kehadiran tercatat sesuai waktu masuk saat mengisi informasi
kegiatan dan waktu keluar saat selesai melakukan kegiatan.
BAB III
PENGELOLAAN e-PENYULUH
A. Organisasi Pengelola
1. Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
Pengelola e-Penyuluh pada Pusat Pelatihan dan Penyuluhan
Kelautan dan Perikanan memiliki tugas:
a. berkoordinasi dengan Pusat Data, Statistik, dan Informasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memberikan masukan
pengembangan e-Penyuluh;
b. melakukan sosialisasi e-Penyuluh;
c. menyusun peraturan terkait pengelolaan dan operasional e-
Penyuluh; dan
d. melakukan monitoring dan evaluasi operasional e-Penyuluh.
B. Administrator
1. Admin Pusat Data, Statistik, dan Informasi
Admin pada Pusat Data, Statistik, dan Informasi memiliki
tugas:
a. Membuat username Penyuluh Perikanan baru; dan
b. Mengelola database e-Penyuluh.
C. Penyuluh Perikanan
Penyuluh Perikanan memiliki tugas:
a. Input data pelaku utama anggota kelompok dan perseorangan di
KUSUKA;
b. Input data kelompok perikanan pada menu korporasi di KUSUKA;
c. Input data Profil Penyuluh Perikanan;
d. Unggah SK wilayah kerja atau wilayah binaan;
e. Input rencana kegiatan;
f. Unduh rencana kegiatan ke aplikasi mobile;
g. Input data kegiatan dan tagging di aplikasi mobile;
h. Unggah data kegiatan ke server Satudata KKP;
i. Melakukan laporan kegiatan penyuluhan perikanan; dan
j. Memberikan masukan atau umpan balik operasional dan
pengembangan aplikasi e-Penyuluh.
BAB IV
OPERASIONAL e-PENYULUH
Keterangan:
1. Proses dimulai.
2. Penyuluh Perikanan login ke dalam web-based e-Penyuluh.
3. Penyuluh Perikanan memeriksa ketersediaan data wilayah kerjanya
(kecamatan).
4. Data wilayah kerja (kecamatan) ditambahkan ke dalam wilayah kerja
apabila belum tersedia.
5. Apabila data wilayah kerja (kecamatan) sudah tersedia, maka
Penyuluh Perikanan dapat memasukkan data pelaku utama binaan,
baik perseorangan maupun kelompok.
6. Data pelaku utama binaan diperiksa ketersediaannya. Data tersebut
diambil secara otomatis dari KUSUKA yang telah dimasukkan oleh
Penyuluh Perikanan.
7. Apabila data pelaku utama binaan belum tersedia, maka Penyuluh
Perikanan harus memasukkannya terlebih dahulu ke dalam
KUSUKA.
8. Apabila data pelaku utama binaan sudah tersedia, maka Penyuluh
Perikanan membuat rencana kegiatan.
9. Penyuluh Perikanan melakukan binaan ke lapangan dan login ke
dalam mobile apps e-Penyuluh.
10. Penyuluh Perikanan mengunduh Penugasan dan juga Kegiatan.
11. Penyuluh Perikanan melakukan tag masuk sebagai tanda kegiatan
penyuluhan dimulai, kemudian mengisi kegiatan, dan melakukan
tag keluar pada saat kegiatan penyuluhan selesai.
12. Data kegiatan yang sudah lengkap terisi diunggah. Data tersebut
akan masuk ke dalam web-based e-Penyuluh.
13. Selesai melakukan penyuluhan, Penyuluh Perikanan login kembali
ke dalam web-based e-Penyuluh.
14. Bukti dukung hasil kegiatan penyuluhan diunggah ke dalam web-
based e-Penyuluh.
15. Proses selesai.
Keterangan:
1. Proses dimulai.
2. Puslatluh KP atau Satminkal memilih jenis Pemantauan Kinerja
berdasarkan waktu, target, atau lokasi.
3. Puslatluh KP atau Satminkal melakukan pencarian secara lebih
spesifik untuk melihat Pemantaun Kinerja dari seorang Penyuluh
Perikanan. Pencarian tersebut dapat berdasarkan tahun, jenis
penyuluh, provinsi, kabupaten/kota, dan/atau nama penyuluh.
4. Hasil pencarian diperiksa ketersediaan datanya.
5. Apabila data pencarian tidak tersedia, maka Puslatluh KP atau
Satminkal dapat mengubah data pencarian.
6. Apabila data pencarian tersedia, maka Puslatluh KP atau Satminkal
dapat memilih Penyuluh Perikanan yang ingin dipantau kinerjanya.
7. Puslatluh KP atau Satminkal memilih durasi waktu kinerja dari
Penyuluh Perikanan yang ingin dipantau.
8. Hasil pemantauan ditampilkan. Untuk pemantaun kinerja per waktu,
akan ditampilkan kegiatan penyuluhan sesuai dengan urutan waktu
terkini. Untuk pemantauan kinerja per target, akan ditampilkan hasil
capaian dari Penyuluh Perikanan berdasarkan Indikator Kinerja yang
telah ditetapkan, sedangkan untuk pemantauan kinerja per lokasi,
akan ditampilkan titik-titik lokasi dilakukannya kegiatan
penyuluhan.
9. Proses selesai.
BAB IV
PENUTUP
ttd
SJARIEF WIDJAJA