Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA


KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN
KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Nomor 39 /xBP-ensDM I 2o2o

TENTANG

PEDOMAN UMUM
PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA


KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan


penyuluh perikanan dalam pemberdayaan dan
pendampingan masyarakat pelaku utama perikanan
diperlukan penyuluh perikanan swadaya;
b. bahwa guna meningkatkan peran penyuluhan
dalam pendampingan dan pemberdayaan pelaku
utama dan pelaku usaha perikanan, perlu adanya
penyuluh perikanan swadaYa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan tentang
Penyuluhan Perikanan Swadaya;
Mengingat 1. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1 11),
sebagaimana teiah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 17
Nomor 5);
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
31/ PERMEN-KP l2Ol4 tentang Pedoman
Pemberdayaan Penyuluh Perikanan Swasta dan
Penyuluh Perikanan Swadaya (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor I 136 '

1
3. Peraturan Menteri Kelautan dan perikanan Nomor
30/ PERMEN-Kp l2014 tentang Mekanisme Kerja dan
Metode Penyuluhan perikanan (Berita Negara
_
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1 135);
4. Peraturan Menteri Kelautan dan perikanan Nomor
6/PERMEN-KP|2OLZ tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220),
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri
Kelautan dan perikanan Nomor 7 Tahun 20ig
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 l g
Nomor 317);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN RISET SUMBER DAYA
MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PEDOMAN UMUM PENYULUH PERIKANAN SWADAYA.
Kesatu Keputusan Kepala Badan tentang pedoman Umum
Penyuluh Perikanan Swadaya bertujuan sebagai acuan
bagi pejabat di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan pemerintah daerah dalam melaksanakan
Pemberdayaan penyuluh perikanan Swadaya.
Kedua Keputusan Kepala Badan tentang pedoman Umum
Penyuluh Perikanan Swadaya sebagaimana tercantum
pada Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan
dari
Keputusan Kepala Badan ini.
Ketiga Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku sejak
tanggal
ditetapkan.

Ditetapkandi Jakarta
Pada tanggal 3 t&rtU 2O2O
KEPALA BADAN RISET
DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

SJARIEF WIDJAJA
UIA
S aslinya
Kepala Bagi Aparatu dan Organisasi,

$tl$r

di

2
Lampiran
Keputusan Kepala Badan Riset
dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan
NOMOR 33l KEP-BRSDM/ 2020
tentang
Pedoman Umum Penyuluh
Perikanan Swadaya

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyuluhan perikanan merupakan proses pembeiajaran bagi pelaku
utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
dan sumberdaya alam lainnya sebagai upaya untuk
permodalan,
meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
Iingkungan hidup. Dalam implementasinya, ditempuh dengan berbagai
kebijakan salah satunya melalui revitalisasi penyuluhan perikanan dengan
menata ketenagaan penyrrluh perikanan.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyr.rluhan


Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan menyatakan bahwa penyuluhan
dilakukan oleh penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penyuluh Swasta,
dan/atau Penyuluh Swadaya. Keberadaan Penyuluh Swasta dan Penlrrluh
Swadaya bersifat mandiri untuk memenuhi kebutuhan pendampingan ke
pelaku utama dan pelaku usaha. Hal ini menunjukkan keterbatasan
pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan perikanan yang
dilakukan oleh Penyuluh Perikanan PNS. Oleh karena itu dibutuhkan
penyuluh perikanan swadaya yang kapabel sesuai azas-azas penyrrluhan.

Berdasarkan data eksisiting Penyuluh Perikanan, saat ini kondisi jumlah


penyuluh perikanan PNS masih kurang sehingga perlu mengangkat dan
mengukuhkan penl.uluh perikanan swadaya sebagai mitra kerja penyuluh
Perikanan PNS di lapangan.

Pedoman Penyuluh Perikanan Swadaya diharapkan menjadi dasar


dalam pelaksanaan proses identifikasi, dan pelaksanaan penetapan serta
pengukuhan Penyuluh Perikanan Swadaya baru di Kabupaten/kota.

3
B. Maksud dan Tujuan
Pedoman Umum ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan panduan
dalam:

1. Mengidentifikasi dan penetapan Penyuluh Perikanan Swadaya;


2. Meningkatkan fungsi dan peran Penyrrluh Perikanan Swadaya dalam
menyelenggarakan penyuluhan; dan

3. Meningkatkan motivasi Penyuluh Perikanan Swadaya dalam memfasilitasi


pelaku utama dan pelaku usaha.

C. Sasaran

Sasaran Pedoman ini adalah :

l. Pelaku Utama dan Pelaku Usaha yang memenuhi kriteria sebagai Peny'uluh
Perikanan Swadaya;

2. Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan; dan


3. Pemerintah Kabupaten / Kota.

D. Pengertian Umum
Dalam Keputusan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:

1. Penyuluhan Perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan


pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menoiong serta
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

2. Pelaku utama kegiatan perikanan, yang selanjutnya disebut pelaku Utama


adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, pemasar hasil
perikanan, dan masyarakat yang melakukan usaha bidang perikanan
beserta keluarga intinya.

3. Pelaku usaha adalah perorangan warga Negara Indonesia atau korporasi


yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha
perikanan.

4
4. Kepala Badan adalah Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan'

5. Penyuluh Perikanan Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut


Penyuluh Perikanan PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang pada satuan organisasi lingkup perikanan untuk melakukan
kegiatan penl'uluhan.

6. Penyuluh Perikanan Swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam


usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya
sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

5
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

A. Kedudukan

Kedudukan Penyuluh Perikanan Swadaya setara dengan Penyuluh


Perikanan PNS dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan perikanan, baik
sendiri-sendiri maupun kerja sama yang terintegrasi dalam programa
penyuluhan perikanan.

B. Tugas

Tugas Penyuluh Perikanan Swadaya adalah melakukan kegiatan


penyuluhan perikanan kepada pelaku utama dan pelaku usaha sektor
kelautan dan perikanan sesuai dengan rencana kerja penyuluhan perikanan
yang disusun. Format Rencana Kerja sebagaimana teriampir dalam Form 1.

C. Fungsi
Untuk dapat melaksanakan tugasnya, Penyuluh perikanan Swadaya
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. menlusun rencana kerja penyuluhan perikanan yang dikoordinasikan


dengan Koordinator Penyuluh Perikanan PNS;

2. melaksanakan kegiatan penyuluhan perikanan sesuai dengan rencana


kerja yang telah disusun;

3. mendampingi dan membina sekurang-kurangnya 1 (satu) kelompok


yang belum di dampingi oleh Penyuluh perikanan lain di wilayah kerja;

4. melaksanakan koordinasi dengan penyuluh perikanan lainnya, pelaku


utama dan pelaku usaha dalam rangka mewujudkan sinergitas kerja;

5. berperan aktif dalam menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku


utama dan pelaku usaha;

6. menjalin kemitraan dengan pelaku utama dan pelaku usaha;

7. menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan


pelaku utama dan pelaku usaha;

8. menyampaikan informasi dan teknologi kepada pelaku utama dan


U
pelaku usaha;

9. melaksanakan proses pembelajaran secara partisipatif melalui berbagai


media penyuluhan; dan

1O. men5rusun laporan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.

7
@

zo
l(
II I II TIIIII
llIIrr o
E
o
(!

II I ltll
B
o @
g
o

rttl
o.
o c(!
o
q)
>' rI
d o) !

IIITIIIrIT
d l
)
oB

II lrlt
l

II I
--) cq)

II + r
0-
a!
E
d -)
'l( '0.)
k

II II III II
o
A =

>l (! E
T
II II II +TII II
E o
q) = E
o
A .rz
.E:
'?
0)
tL
T o:
o-:
(,)
tr -G
X (! :,o
-) T =Y
i>
(! orY
() no
*o
.
o 9-d o-
il (!(!
.gY
Y
=
o
o
Y
(!
.g
o
Y

'.i
'= i(o
(!
o- socF
Hv
Y.5 /1
>6
6:<
!2,

€.3
O

(! ,E
zo5 o-
.?S. N (o O
o- -o
o(5
YY z
E z (Y) LO f.- @ o)
L
o
l& :E;
BAB III
PERSYARATAN, IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN

A. PERSYARATAN

Persyaratan menjadi Penyuluh Perikanan Swadaya, adalah sebagai


berikut:

I . Warga Negara Indonesia;

2. Pelaku utama dan pelaku usaha Kelautan dan Perikanan yang berhasii
dalam usahanya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu
menjadi penyuluh;

3. memiliki keterampilan dan keahlian teknis dalam bidang Kelautan dan


perikanan;

4. mempunyai kesempatan, kesediaan, kemauan, kemampuan dan


perhatian untuk menyebarluaskan keahliannya kepada pelaku utama
dan pelaku usaha melalui kegiatan perikanan;

5. mampu berkomunikasi dengan pelaku utama dan pelaku usaha;


6. mampu bekerja sama dengan Penyuluh Perikanan PNS dan/atau
Penyuluh Perikanan Bantu dalam melakukan kegiatan penyuluhan di
bidang perikanan;

7. Diutamakan dari kelompok pelaku utama kelas madya, kelas utama dan
Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKp); dan

8. Diutamakan bagi pelaku utama atau pelaku usaha yang telah memiliki
sertifikat kompetensi teknis kelautan dan perikanan.

B. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN

Pelaksanaan identifikasi dan penetapan penyuluh perikanan


Swadaya dilakukan scbagai berikut:

1 . Penyuluh Perikanan PNS melakukan identifikasi pelaku utama dan


pelaku usaha yang memenuhi syarat sebagai penyuluh perikanan
Swadaya di setiap desa/kelurahan binaannya;

2. Penyuluh Perikanan PNS menyampaikan hasil identifikasi ke Dinas yang


menangani perikanan Kab/Kota untuk mendapatkan rekomendasi;

9
3. Rekomendasi dari Kepala Dinas disampaikan ke Satminkal Penl'uluhan
Perikanan untuk di verifikasi;

4. Satminkal Penyuluhan Perikanan menyampaikan usulan calon penyuluh


perikanan swadaya ke Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP untuk di
validasi;

5. Kepala Puslatluh KP mengusulkan calon Penyuluh Perikanan Swadaya ke


Kepala BRSDMKP untuk ditetapkan sebagai Penyuluh Perikanan
Swadaya; dan

6. Kepala Badan mengukuhkan Penyuluh Perikanan Swadaya dalam bentuk


sertilikat pengukuhan. Format Sertifikat sebagaimana terlampir dalam
Form 2.

10
G
o
o)
c) o
u q)
zo _o
E
f
(/) (L
C
(U
Y
!
o o
a a
E C
(!
C
(! !
!(o 0)
;
z m
o -c
ts
.o
t
(u c
I (o
o_
_o E
(o
o)
o
io
f 0) c
Y -tzG
E
(5
o)
tr
o
(o
m
Y c o
o
o fa
o- F
:) o (0 (!
o f
c o !
G
o q
= q)
zuJ o (.)
q)
0_
E
o
=
z
o o_ Y z
o- '6
(o
lz o)
(!
z
(U
a
oo Y
Y !
(o
o e.
lL t-
UJ
o L
o !
0) o) o)
tr o C
o)
c I
l
o)
c
u z o
C
o
o
J G
c
lrJ )
o -)<
o)
.:
(! z
o
c
o- J TU
C)
'lC
C (L
o
!
E (E
o-
o)
E o) E
(tr
(u E
o (! o
f F c
(o z (u
o
b c
Y (u o
(! 'FO L
o. otr (o
E E
z Fo r_E
o (E
E o)
o f<
E
U) 0)
c o_ -Y
(E

io c
o
o'
a
0)
'u f
.u) c .)z
o
t o
o
C f, !
o (u
! o) .E
(\i
o Y
@ (!
.G .Y
E G a E
tr (! f
o o_ c
n 0)
Y
ac)
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN

A. Hak

Hak Penyuluh Perikanan Swadaya sebagai berikut:

1. menerima pengakuan resmi dari Pemerintah dan pemerintah daerah;


2. di utamakan untuk mendapatkan pelatihan teknis dan penyuluhan
kelautan dan perikanan;

3. dapat memanfaatkan sarana dan prasarana peny'uluhan perikanan yang


dimiliki oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. dapat menerima bantuan biaya kegiatan penyuluhan sepanjang tersedia


anggaran Pemerintah dan/atau pemerintah daerah;

5. dapat memperoleh penghargaan atas tugas pengabdian dan prestasinya;


6. dapat mengikuti berbagai kegiatan peny.uluhan perikanan yang difasilitasi
oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah; dan

7. dapat difasilitasi dalam kemitraan usaha dengan stakeholder dalam rangka


mengembangkan prinsip partisipatif dan kemandirian dalam usaha sektor
kelautan dan perikanan.

B. Kewajiban

Kewajiban Penyuluh Perikanan Swadaya sebagai berikut:

1. melakukan kegiatan penyuluhan perikanan;

2. bekerja atas dasar sukarela dan tidak menuntut insentif;

3. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penyuluh perikanan pNS


dan kelembagaan penyuluhan perikanan dan dinas teknis di bidang
kelautan dan perikanan di wilayahnya; dan

4. membuat laporan. Format Laporan sebagaimana terlampir dalam Form 3.

12
co

(E

o
'c,
(!
a3
c(I,
C6
bo c
i<
o
cS ,E
tr (.)
O (L
O c:l
l
c
0.)
(L

d
>l
c!

d
c
o o
c([
d 't:
o:
r!I
:

ti _o
(.) ro
o: cg =\.
a>
ttr
!6
(t).E
o-3
>, pa 9-d
([(o
q, .EY
!
I o
6 Y
1..
o
o
d
,-l f(d

6:
!:
<i
6f(
-Co
c
d tr
Cd

b! o_v
(d
.i
0-) o-
' q.) cd '= :(5
-c !_-o
a g HY
i:(d
cd
ocF
E'o I
O
O
') dbo o O
ooc
hO= o
o. ooQ
-l+ 6 zol
CJF c ) o- -o
oo
0_
z
ocd Fo
YY
tr
o tr
o0) o
c.j o.o 'o
F
li
o
fr. zo N co $
BAB V

PELAPORAN

Sistem pelaporan kegiatan penpluhan yang dilakukan oleh Penyuluh


Perikanan Swadaya sebagai berikut:

a. men5rusun laporan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan;

b. mengirimkan laporan kepada Koordinator Penyuluh Perikanan PNS di


Kabupaten / Kota;

c. Koordinator Penyuluh Perikanan melakukan kompilasi mengirimkan ke


Satminkal Penyuluhan Perikanan dengan persetujuan Dinas yang
menangani urusan perikanan di Kabupaten/Kota; dan

d. Satminkal penyuluhan perikanan selanjutnya mengkompilasi/rekap dan


selanjutnya mengirimkan kepada Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan
dan Perikanan, C.q. Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP.
Kompilasi/ Rekap sebagaimana terlampir dalam Form 4.

14
a

c
o
c
o
.Y
(g 'tr
bo q)
LL
d
ti -c
q) l
o 5
E
(Io
o
fa
(g .c tL
>r
6
E
E
o z
d U)

at
o
(5
tr o-
E () 0)
d ! Y
E tr
6 o
,l( o
k q)

A
o a
t
,;
k
>. (!
tr
C)
(, E
A rl6 (d

tr
d E
l..
o
E tr
3!
Fi
q
d
,!(
o
& o

d:
F:
(d-:
cd

.q
6
([ cd

00 6rr
Qq)
(,
o.
O o
a (c
!s6
o
(d
i olj
,)() bo .=
bo
bo o. o
o
=

+ o.
F
!. o
o
z c\ co n'
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan


kepada Penyuluh Perikanan Swadaya dalam bentuk pemberian bimbingan,
supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan penyuluhan perikanan.
Sementara pengawasan Penyuluh Perikanan Swadaya dilakukan sesuai
kriteria, norma dan standar, pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan.

16
BAB VI
PENUTUP

Pedoman umum ini memberikan panduan bagi semua pihak termasuk


aparat pemerintah, Pemerintah Daerah dalam membina penyuluh perikanan
Swadaya.

Penyesuaian dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan


ketentuan yang ada pada pedoman ini. Konsep pemberdayaan penyuluh
Perikanan Swadaya diharapkan dapat bermuara dari oleh dan untuk pelaku
utama. Peran pemerintah hanya memberikan fasilitas yang memungkinkan
Penyuluh Perikanan swadaya dapat menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik.

KEPALA BADAN RISET


DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

SJARIEF WIDJAJA

Sahnan aslinya
Kepala Bagian SD dan Organisasi,

a
ul
2

I
17

Anda mungkin juga menyukai